Anda di halaman 1dari 2

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Diskusi 6
Akuntansi Keuangan Lanjutan II
(EKSI4311)

Menurut pendapat saya, untuk keperluan akuntansi suatu aktiva dan kewajiban
mata uang asing dikatakan menghadapi risiko mata uang ( currency risk) pada
kondisi di mana terjadi fluktuasi atau perubahan nilai tukar (kurs) mata uang
asing pada tanggal penyelesaian aset atau kewajiban. Perubahan kurs dapat
menyebabkan untung atau rugi yang harus diakui oleh perusahaan.

Suatu aktiva, misalnya piutang usaha yang didenominasi dalam mata uang
asing akan diterima sebagai kas dalam bentuk valuta asing tersebut. Jika
terjadi perubahan kurs, misalnya mata uang fungsional perusahaan menguat
terhadap mata uang asing, maka jumlah kas dalam mata uang fungsional yang
akan diterima perusahaan akan menurun, dan perusahaan harus mengakui
kerugian karena perubahan kurs (exchange loss). Begitu pula sebaliknya, jika
mata uang fungsional perusahaan melemah terhadap mata uang asing, maka
jumlah kas yang akan diterima perusahaan meningkat dan perusahaan akan
mengakui keuntungan perubahan kurs (exchange gain).

Suatu kewajiban yang didenominasi dalam mata uang asing harus dibayarkan
dalam bentuk mata uang asing. Jika terjadi perubahan kurs, misalnya mata
uang fungsional perusahaan melemah terhadap mata uang asing, maka jumlah
kas dalam mata uang fungsional yang digunakan untuk membayar kewajiban
tersebut akan lebih banyak dan perusahaan harus mengakui kerugian karena
perubahan kurs (exchange loss). Begitu pula sebaliknya, jika mata uang
fungsional perusahaan menguat terhadap mata uang asing, maka jumlah kas
dalam mata uang fungsional yang perlu dibayarkan perusahaan akan
berkurang, dan perusahaan akan mengakui keuntungan perubahan kurs
(exchange gain). Perubahan kurs tersebut juga akan mempengaruhi jumlah
pembayaran bunga untuk kewajiban yang berbunga.

Untuk melindungi dari paparan risiko perubahan kurs mata uang asing yang
akan berdampak pada arus kas, perusahaan dapat melakukan transaksi lindung
nilai (hedging transaction). Aktivitas lindung nilai ini dapat dilakukan dengan

1
menggunakan instrumen keuangan derivatif, seperti kontrak forward dan
kontrak futures. Lindung nilai atas utang dan piutang yang didenominasi dalam
valuta asing dapat dibedakan menjadi lindung nilai atas arus kas ( cash-flow
hedge) dan lindung nilai atas nilai wajar (fair-value hedge).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa suatu aktiva atau kewajiban mata uang asing
dikatakan menghadapi risiko mata uang pada kondisi terjadinya perubahan
nilai tukar (kurs) mata uang asing terhadap mata uang fungsional perusahaan
yang berdampak pada arus kas perusahaan dan nilai wajar aset atau kewajiban
tersebut.

Referensi:
Sugiri, S. & Buanaputra, V.G. (2021). Akuntansi Keuangan Lanjutan II.
Penerbit Universitas Terbuka. Hal 7.1-7.3.

Anda mungkin juga menyukai