Anda di halaman 1dari 11

BAB 2

Gugus Fungsi Senyawa


Karbon

A. Haloalkana
Lapisan antilengket yang di gunakan untuk melapisi wajan maupun setrika
merupakan salah satu jenis senyawa turunan alkana berupa teflon. Teflon termasuk
haloalkana. Sifat teflon antara lain tahan terhadap panas, tahan terhadap zat kimia, dan
antilengket.
Senyawa dengan gugus fungsi -x di namakan haloalkana. Gugus -x berasal dari
unsur-unsur golongan halogen yaitu -F, -Cl, -Br, atau-I. Senyawa -senyawa haloalkana
banyak di gunakan dalam bidang industri l. Bagaimanakah tata nama senyawa
haloalkana? Simak penjelasan berikut .

1. Tata Nama
Haloalkana merupakan senyawa turunan alkana dengan satu atau lebih atom
HP-nya di ganti atom halogen. Penamaan haloalkana sebagai berikut.
a. Rantai induk berasal dari rantai terpanjang yang mengandung atom halogen.
b. Atom C yang mengikat halogen diberi nomor serendah mungkin.
c. Nama halogen di tulis sebagai awalan l, diikuti nama alkananya, di
tulis sesuai abjad.
d. Jika terdapat lebih dari satu jenis atom halogen, penamaannya diurutkan
sesuai kereatifannya. Urutan kereaktifan atom halogen : F > Cl > Br > I.
e. Jika terdapat dua atau lebih atom halogen sejenis, penamaannya di beri
awalan di-, tri-, dan seterusnnya.
Sebelum disusun menurut urutan abjad, terlebih dahulu atom halogen di terjemahkan dalam
bahasa Inggris sehingga pengurutan berdasarkan urutan abjad huruf depan dalam kata dalam
berbahasa Inggris dari atom halogen. Setelah di urutkan, penamaan tetap di lakukan dengan
bahasa Indonesia. Berikut urutan abjad halogen.
Br = bromo/ bromo I = iodo/ iodo
F = fluoro/ fluoro. Cl = chloro/ kloro
Jadi, urutan penulisan atom halogen yaitu Bromo, kloro, (chloro), fluoro, dan iodo.

2. Isomer
Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama, tetapi
struktur atau konfigurasinya berbeda. Isomer yang terjadi karena perbedaan
struktur disebut isomer ruang. Isomer struktur meliputi isomer geometri dan
isomer optis. Senyawa haloalkana memiliki isomer kerangka dan isomer posisi.
a. Isomer Kerangka
Isomer kerangka terjadi pada senyawa-senyawa yang memiliki rumus
molekul dan gugus fungsi sama tetapi kerangka rantai induknya berbeda.
b. Isomer Posisi
Isomer posisi terjadi pada senyawa-senyawa yang memiliki rumus
molekul sama, gugus fungsi sama, dan kerangka yang sama, tetapi letak/
posisi fungsinya berbeda.

3. Sifat-Sifat
Senyawa haloalkana mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
a. Memiliki titik didih lebih tinggi di bandingkan senyawa alkana dengan
jumlah atom karbon yang sama.
b. Sukar larut dalam air.
c. Haloalkana suku rendah berwujud gas dan haloalkana suku tinggi
berwujud cair sampai padat.
d. Dapat mengalami reaksi dengan logam Mg, Na, natrium alkoholat,
KOH, KCN, dan AgNO serta reaksi reduksi dan hidrolisis.
4. Pembuatan
Senyawa haloalkana dapat di buat melalui reaksi substitusi alkana dengan
halogen atau alkohol dengan asam Halida pekat.
a. Reaksi Substitusi Alkana
Pada reaksi atom H dari alkana akan di subtitusi oleh atom halogen.
Hasil reaksi dapat berbentuk senyawa monohalida, dihalida, trihalida, atau
tetrahalida tergantung dari perbandingan mol pereaksinya.
b. Reaksi Substitusi Alkohol
Pada reaksi ini di gunakan pereaksi asam halida dan hanya dapat
menghasilkan senyawa mono-haloalkana ( monohalida )
c. Reaksi Adisi Alkana
Pada reaksi ini, jika alkena diadisi
dengan halogen akan terbentuk senyawa dihaloalkana. Sementara itu, jika
alkena diadisi dengan asam halida akan terbentuk senyawa mono-
haloalkana.
5. Kegunaan
Senyawa haloalkana yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
diantaranya kloroform, iodofrm, karbon tetraklorida, freon, dan fosgen.
a. Kloroform
Dalam lingkungan basa , kloral di ubah menjadi kalium matanoat dan
kloroform. Kloroform bersifat anestesi sehingga banyak di manfaatkan di
bidang kedokteran sebagai obat bius. Namun, kloroform sering di salah
gunakan dalam pembuatan parfum yaitu dengan mencampurkannya
dengan minyak wangi
Berdasarkan penelitian, penggunaan kloroform sebagai obat bius di
nyatakan tidak aman karena dapat mengganggu fungsi hati. Kloroform
akhirnya diganti dengan senyawa 2- bromo – 2-kloro-1,1,1 –
trifluoroetana.
b. Iodoform
Iodoform merupakan kristalpadat berwarna kuning dan berbau khas.
Iodofrm di gunakan di bidang kedokteran sebagai antiseptik.
c. Karbon Tetraklorida
Karbon tetraklorida merupakan zat cair yang tidak berwarna dan lebih
berat dari pada air.
d. Freon
Freon merupakan senyawa haloalkana yang sangat stabil, tidak berbau,
mudah menguap, tidak mudah terbakar, dan mempunyai toksisitas rendah.
Freon banyak digunakan untuk keperluan-keperluan berikut.
1) Pelarut lemak, minyak, dan damar.
2) Bahan pendingin pada freezer dan AC karena mempunyai titik didih
– 30° C.
3) Sebagai aerosol pada hair sepray dan body sepray
Penggunaan freon yang berlebihan dapat merusak lapisan ozon.
e. Fosgen
Senyawa fosgen di sebut karbon oksi klorida, karbonil klorida, atau
kloroformi klorida. Fosgen merupakan gas tidak berwarna dan sangat
beracun. Gas fosgen di buat dengan mereaksikan gas klorin dengan CO
dan di alirkan melalui rang tulang.
B. Alkohol dan Eter
Senyawa alkohol dan Eter merupakan senyawa turunan alkana. Senyawa alkohol
dan eter banyak di gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa alkohol di
gunakan sebagai campuran pada parfum dan deodoran, sedangkan senyawa Eter
sering digunakan sebagai obat bius
1. Alkohol
Senyawa turunan alkana yang salah satu atom HP-nya di ganti dengan gugus
-OH atau gugus hidroksi di sebut alkohol atau alkanol. Alkanol di rumuskan
dengan R-OH, dengan R merupakan rantai karbon atau alkil.
a. Tata nama
1) Nama IUPAC
a) Nama alkohol di turunkan dari nama alkana
yaitu akhiran -a di ganti – ol.
Alkana Alkohol
Metana Metanol
Etanol Etanol
Propana Propanoi
b) Penomoran pada alkohol alifatik (rantai terbuka
) di mulai dari ujung rantai induk yang paling
dekat dengan gugus hidroksi (-OH).
c) Apabila rantai induk mengikat gugus alkil atau
Halida, penomoran dimulai dari ujung rantai
induk yang mengandung gugus-OH dan paling
dekat dengan gugus subtituennya.
d) Apabila rantai induk mengikat lebih dari satu
gugus hidroksi, penamaannya menggunakan
awalan di- untuk dua gugus -OH, tri – untuk
tiga
gugus -OH, dan Tetra – untuk empat gugus-
OH, dan seterusnya tepat sebelum akhiran -ol.
Jadi, penamaan di mulai dengan menyebutkan
posisi gugus -OH , diikuti nama alkana dengan
akhiran
-a tetap, lalu awalan di-tri-tetra-, atau sesuai
jumlah gugus-OH serta di ikuti akhiran-ol.
2) Nama Trivial
Nama Trivial alkohol dimulai dengan menyebutkan nama
alkilnya, lalu diikuti dengan kata alkohol.

b. Penggolongan
Berdasarkan letak gugus hidroksinya ( -OH), alkohol dibedakan
menjadi tiga yaitu alkohol primer, sekunder, dan tersier.
1) Alkohol primer
Alkohol primer terjadi apabila gugus hidroksi (-OH)
terikat pada atom C primer (atom C yang mengikat satu atom C
lainnya).
2) Alkohol Sekunder
Alkohol sekunder terjadi apabila gugus hidroksi (-OH)
terikat pada atom C sekunder (atom C yang mengikat dua atom
C lainnya).
3) Alkohol Tersier
Alkohol tersier terjadi apabila gugus hidroksi (-OH)
terikat pada atom C tersier ( atom C yang mengikat tiga atom C
lainnya).

c. Isomer
1) Isomer Kerangka
Isomer kerangka terjadi pada senyawa-senyawa yang
memiliki rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi
kerangka rantai induknya berbeda. Keisomeran kerangka
pada alkohol terjadi karena ada atau tidak adanya cabang l,
serta posisi cabang yang berbeda.
2) Isomer Posisi
Isomer fungsi terjadi apabila senyawa-senyawa memiliki
rumus molekul, gugus fungsi dan kerangka sama, tetapi
letak/posisi gugus fungsinya berbeda.
3) Isomer Gugu Fungsi
Alkohol dan Eter dapat berisomer gugus fungsi satu sama
lain. Artinya, alkohol dan Eter dengan jumlah atom karbon
yang sama, memiliki rumus molekul sama, tetapi memiliki
gugus fungsi berbeda.
4) Isomer Optis
Isomer optis terjadi pada senyawa-senyawa memiliki yang
bersifat optis aktif yaitu senyawa yang dapat mengakibatkan
terjadinya perputaran bidang polarisasi pada polarimeter.

d. Sifat-Sifat
Alkohol memiliki sifat- sifat sebagai berikut.
1) Dengan masa molekul relatif sama, titik didih alkohol lebih
tinggi dari pada titik didih Eter. Hal ini di karenakan alkohol
mempunyai ikatan halogen. Makin besar massa molekul
relatif alkohol, titik didihnya makin tinggi
2) Alkohol mudah larut dalam air.
3) Alkohol dapat mengalami reaksi dengan Na dan hidrogen
Halida, serta reaksi esterifikasi, oksidasi, dan dehtrasi

e. Pembuatan
Alkohol dapat di buat melalui reaksi-reaksi berikut.
1) Hidrasi alkena dengan katalis asam menghasilkan etanol.
2) Fermentasi karbohidrat dengan bantuan ragi menghasilkan
etanol.
3) Melalui pereaksi Grignard dapat di hasilkan alkohol primer
dan alkohol sekunder.
f. Kegunaan
Senyawa-senyawa alkohol sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Kegunaan beberapa senyawa alkohol sebagai berikut.
1) Metanol
Metanol memiliki banyak sebagai berikut.
a) Sebagai pelarut, bahan baku pembuatan
formaldehida (untuk membuat polimer), dan
campuran bahan bakar bensin.
b) Sebagai bahan bakar
2) Etanol
Kegunaan etanol di uraikan sebagai berikut.
a) Sebagai pembersih luka antiseptik.
b) Sebagai spirit (minuman keras) bermetil yang di
produksi dalam skala industri.
c) Sebagai bahan bakar
Etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar baik
sendiri maupun di campur dengan petrol (bensin).
d) Sebagai pelarut
Etanol relatif aman dan dapat di gunakan untuk
melarutkan berbagai senyawa organik yang tidak
dapat larut dalam air.
3) Etilen Glikol
Etilen glikol di gunakan sebagai zat anti beku pada
radiator mobil bahan baku serat sintetis seperti Dakron, dan
bahan pelunak/pelembut.

4) Gliserol
Gliserol di gunakan sebagai pelembab dan pelembut pada
losion dan berbagai kosmetik, pelembut pada tembakau dan
obat-obatan, serta sebagai bahan pembuat niteoliserin yang
akan di gunakan sebagai bahan peledak.

1) Propan-2-ol
Propana-2-ol banyak di gunakan sebagai pelarut.
2. Eter
Eter atau alkohol alkana adakah senyawa turunan alkana dengan rumus
umum R-O-R, dengan gugus fungsi-O— terikat pada dua gugus alkil.
a. Tata Nama
1) Nama IUPAC
Nama IUPAC Eter yaitu alkoksi alkana. Alkil dengan
jumlah atom C lebih sedikit di anggap sebagai gugus alkoksi.
Sedangkan alkil dengan jumlah atom C lebih banyak di
anggap sebagai alkana.
2) Nama Trivial
Nama trival Eter adalah alkil alkil Eter yaitu nama
kedua gugus alkil di tulis di tulis di depan di ikuti kata Eter
dan di tulis terpisah.

b. Isomer
Keisomeran pada Eter di bedakan menjadi dua yaitu isomer posisi
dan isomer gugus fungsi.

c. Sifat-Sifat
Senyawa Eter memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
1) Merupakan cairan yang mudah menguap dan terbakar.
2) Titik didih rendah lebih rendah dari pada alkohol dengan
massa molekul relatif yang sama.
3) Sedikit larut dalam air.
4) Melarutkan senyawa-senyawa kovalen.
5) Bersifat anestetik.
6) Tidak reaktif serta tidak dapat dioksidasi, reduksi,
dieliminasi, atau direaksikan dengan basa, tetapi dapat
disubstitusikan dengan asam kuat.

d. Pembuatan
Eter dapat di buat melalui reaksi-reaksi berikut.
1) Reaksi asam sulfat dan etanol menghasilkan di etil dan
etil hidrogen sulfat.
2) Sintesis Wiliamson
Pada sintesis ini terjadi reaksi antara alkil halida dan
alkoksida.
e. Kegunaan
Eter kegunaan sebagai pelarut dan obat anestesi. Senyawa eter
yang di berikan melalui pernapasan sebagai obat bius contohnya dietil
eter Senyawa ini memiliki sifat anestesi kuat, tetapi penggunaannya
dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan dan merangsang sekresi
lendir

C. Aldehid dan Keton


Aldehid dan Keton umumnya terdapat tumbuh-tumbuhan. Aldehid terdapat
sebagai vanilin dalam biji vanilin, sintral dalam jeruk, dan sinamaldehid dalam kayu
manis. Sementara itu, keton terdapat sebagai kamfer dalam pohon kamfer.
1. Aldehid
1) Tata nama
a. Nama IUPAC
Nama IUPAC alkana di turunkan dari nama alkananya,
dengan mengganti akhiran-a menjadi-al.
Contoh :
Alkana
Alkanal etana
etanal
butana butanal
heksana heksanal
2) Nama Trivial
Nama trival aldehid turunkan dari nama trival asam
karboksilat yaitu dengan menghilangkan kata asam dan
mengganti akhiran -at menjadi kata aldehid.
Contoh :
Asam Karboksilat
asam format formaaldehida
asam asetat asetaldehid
asam butirat butiraldehid

b. Isomer
Isomer pada aldehid dapat berulat isomer kerangka
dan isomer gugus fungsi.
1) Isomer kerangka
Isomer kerangka terjadi karena ada atau tidak adanya cabang serta
perbedaan letak cabang butanal mempunyai dua isomer yaitu butanal
dan 2-metilpropanal.
2) Isomer Gugus Fungsi
Aldehid berisomer gugus fungsi dengan alkanon. Isomer gugus
fungsi aldehid dan alkanon mempunyai rumus umum.

c. Sifat-Sifat
Aldehid memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
1) Merupakan senyawa polar.
2) Mudah larut dalam air.
3) Melarutkan senyawa polar dan non polar.
4) Tidak mempunyai ikatan hidrogen
5) Titik didihnya lebih tinggi jika di bandingkan
dengan senyawa karbon yang massa relatifnya
6) Dapat mengalami reaksi adisi, oksidasi,
polimerisasi, dan autoredoks, serta dapat
bereaksi dengan PX5 dan halogen.

d. Pembuatan
Aldehid dapat di buat melalui reaksi berikut.
1) Oksidasi Alkohol Primer
2) Reduksi Asam Karboksilat

e. Kegunaan
1) Formaldehid
.Formaldehid merupakan gas yang mudah terbakar, beracun,
tidak berwarna, serta, mempunyai bau yang menusuk hidung
dan menyesakkan dada. Dalam industri, pembuatannya di
lakukan dengan cara oksidasi metanol.
2) Asetaldehid
Senyawa asetaldehid berupa cairan yang mudah terbakar,
tidak berwarna, dan berbau tajam. Asetaldehid merupakan
bahan dasar pembuatan asam asetat dan butanol. Selain itu,
asetaldehid di gunakan dalam pembuatan zat warna, plastik, dan
karet sintetis.
2. Keto
n
Keton/ alkanon merupakan senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi
karbonil. Tata nama dan reaksi-reaksi pada senyawa keton di jelaskan dalam
urian berikut.
a. Tata Nama
1) Nama IUPAC
Nama IUPAC alkanon di turunkan dari nama
alkananya, tetapi akhiran-a diganti dengan-on.
Untuk alkanon bercabang berlaku aturan sebagai berikut.
a) Rantai terpanjang/rantai induk harus
mengandung gugus-CO-.
b) Rantai induk di beri nomor dari salah satu
ujung sehingga posisi gugus fungsi mendapat
nomor terkecil.
c) Cabang dan gugus pengganti lain di tulis
terlebih dahulu sesuai abjad diikuti rantai
induk.
2) Nama Trival
Nama trival keton yaitu alkil alkil Keton. Gugus
alkil ditulis secara terpisah diakhiri kata Keton.

b. Isomer
1) Isomer Kerangka
Isomer Kerangka terjadi karena ada atau tidak adan
2) Isomer Posisi
Isomer posisi terjadi karena letak gugus fungsinya.
3) Isomer Gugus Fungsi
Alkanon berisomer gugus fungsi dengan alkanal.

c. Sifat-Sifat
Keton memiliki sifat-sifat sebagai berikut
1) Merupakan senyawa polar
2) Larut dalam air.
3) Tidak mempunyai ikatan hidrogen.
4)Titik didih keton lebih tinggi dibandingkan
hidrokarbon Lain dengan masa molekul relatif
hampir sama.

d. Pembuatan
Keton dapat dibuat melalui beberapa cara berikut.
1) Oksidasi Alkohol Sekunder.
2) Distilasi Kering Garam Alkali Tanah Karboksilat.

e. kegunaan
Keton yang paling banyak digunakan yaitu aseton.
Aseton merupakan suku alkanon terendah, di sebut juga
propanon. Pada suhu kamar aseton berupa zat cair tidak
berwarna, mudah menguap, mudah terbakar, berbau
manis, dan mudah larut dalam air. Aseton digunakan
sebagai pelarut senyawa-senyawa organik, terutama
untuk melarutkan beberapa macam plastik dan gas
etuna. Aseton juga digunakan sebagai tinner untuk
membersihkan cat kuku/ kuteks.

f. Identifikasi
Keton umumnya lebih sulit teroksidasi dibanding
aldehid. Hal ini terjadi karena pemutusan ikatan karbon
gugus karbonil dengan karbon gugus alkil.

Anda mungkin juga menyukai