Anda di halaman 1dari 2

Pengelolaan AAT Perencanaan dan Perancangan : Perencanaan &

1. Pengelolaan Aktif : Pemberian bahan alkali untuk Rancangan, Kontruksi, Operasi & Pemantauan,
meningkatkan pH dan menurunkan kelarutan logam Pemeliharaan & Modifikasi, Penghentian & penutupan,
(Netralisasi) - menggunakan buffle aerator dan kolam Perawatan Pasca operasi
pengendap Kriteria Rancangan Fasilitas penyimpanan Tailing : laju
a. Quicklime Dumping : Penambahan bahan Alkali produksi tailing, karakteristik geokimia, kisaran konsentrasi
(Limestone, kapur hidrat, kapur tohor) pada saat padatan, tonasi tailing tahunan, kisaran karakteristik
tertentu reologi, sasaran kepatuhan thd kesehatan dan
b. Quickline Dosing : Penambahan kapur tohor secara keselamatan, persyaratan pengoperasian dan
kontinyu (rutin) pemeliharaan.
2. Pengelolaan Pasif : membuat lahan basah buatan Perencanaan Pengelolaan Air : data hidrologi, pembuatan
(Komp Penting : Bahan/substrat Organik, tumbuhan air neraca air tailing, ranvangan sistem pengiriman tailing,
dan mikroba) rancangan sistem air balik. Pertimbangan masalah kualitas
a. Aerobic wetland – Tipe Net Alkalin (ion H+ yang air
dihasilkan dari reaksi oksidasi Fe2+ dan hidrolisis Pemantauan : pemasangan piezometer (penggundukan air
Fe3+ dalam proses remediasi pada sistem akan tanah), pengambulan sampel kualitas air permukaan & air
menurunkan pH air tambang) tanah di hulu & hilir, percobaan & pemantauan strategi
penutupan
TAILING
• Tailing : residu yg berasal dari sisa pengolahan bijih PERATURAN PENYIMPANAN TAILING DI INDONESIA
dari pemisahan mineral, berukuran pasir, lanau dan Peraturan tentang Bendungan :
lempung 1. UURI No. 7 Th 2004 (Smber Daya Air)
• Tailing berisi silika, silikat ebsi, magnesium, natrium, 2. PP RI No. 37 Th 2010 (Bendungan)
kalium dan sulfida 3. PERMEN PUPR Nomor 27/PRT/M/2015 (Bendungan)
• Kegiatan yg menghasilkan Tailing : Bendungan : Bangunan berupa urukan tanah, batu, beton
a. Pencucian bahan galian logam dan bukan logam atau batu lainnya yg dibuat untuk menampung air
(Batubara) (termasuk tailing dan lumpur) sehingga terbentuk waduk
b. Organic substrate Wetland (Anaerobic Wetland) –
b. Pengolahan & pemurnian bahan galian logam Konsepsi Keamanan Bendungan : Keamanan Struktur,
Net Acid (Kon. Logam tinggi
Peyimpanan Tailing : tailing padatan dan yg cair dapat Operasi pemeliharaan dan pemantauan, Kesiapsiagaan
tersimpan dan terbendung tindak darurat
Kegagalan & Resiko Penyimpanan Tailing : Persyaratan Bendungan :
a. Pecahnya pipa pengiriman lumpur tailing 1. Memiliki tinggi > 15 meter dari fondasi terdalam
b. Erosi curah hujan 2. Bendungan tinggi 10-15 harus :
c. Perubahan bentuk dinding bendungan a. Panjang puncak bendungan minimal 500 m
d. Pengisian berlebihan b. Daya tampung waduk Minimal 500.000 m3
e. Rembesan c. Debit banjir minimal 1000 m3/s
f. Emisi partikulat debu/gas 3. Bendungan ygt mempunyai kesulitan khusus
c. Anoxic Limestone Drainage (ALD) g. Terpaparnya kehidupan liat dan hewan ternak
d. Succesive Alkalinity Producing System (SAPS) h. Kegagalan saluran air limpahan
Pembangunan bendungan : Persiapan pembangunan, Kerugian SPT : tipe pemanasan dan operasi, metoda penyimpanan
perencanaan pembangunan, pelaksanaan konstruksi, 1. Masih menimbulkan dampak thd eksositem fisik & dan penimbunan
pengisian awal waduk biota laut • Komposisi & klasifikasi
2. Padatan tailing dg kandungan racun mudah larut
PEMBUANGAN TAILING KE LAUT Diperlukan teknologi tinggi dalam perekayasaan,
STD : Submarine tailing Disposal (Pembuangan tailing) konstruksi, operasi & monitoring
SPT : Submarine Tailing Placement (Penempatan Tailing) 3. Endapan tailing dasar laut bersifat permanen
STP dilakukan apabila : Jumlah tailing terlalu besar, dasar 4. Biaya pemantauan ling besar
laut harus cukup, nilai hasil tambang harus tinggi 5. Gradien kurang dari 12% akan mengganggu proses
pembuangan tailing
6. Menyebabkan kekeruhan
7. Peningkatan fenomena alam
Perusahaan yg menggunakan STD : PT Newmont Nusa JAWABAN
Tenggara (tambang emas), Tambang Tembaga 1. PIT A (1/3 PAF, 2/3 NAF)
Marinduque, Tambang Pelet Besi Huasco Chili

MANFAAT LIMBAH INDUSTRY PERTAMBANGAN


Pemanfaatan Tailing untuk bahan bangunan
1. Sebagai material kontruksi ringan
2. Bahan bangunan dan keramik
3. Bahan pembuatan batubata
4. Bahan pembuatan semen
Persyaratan Penerapan sistem STP : 5. Bahan campuran beton
1. Dilakukan kajian Oceanografi 6. Bahan pembuatan paving blok
2. Padatan tailing tidak boleh menghasilkan rembesan FLY ASH
toksin • Fly ash : material yang memiliki ukuran butiran halus,
PIT B (2/3 PAF, 1/3 NAF)
3. Endapan tailing tidak boleh merusak dasar laut berwarna keabu-abuan dan diperoleh dari hasil
4. Endapan tailing tidak boleh merusak terumbu karang pembakaran batubara
5. Tailing tidak boleh menyebar ke zona euphotic • Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat fisik, kimia
(kedalaman dg 1% cahaya matahari terletak dibawah dan teknis dari fly ash : tipe batubara, kemurnian
thermoklin pd kedalaman 80-100m) batubara, tingkat penghancuran, tipe pemanasan dan
Keuntungan SPT : operasi, metoda penyimpanan dan penimbunan
1. Menampung tailing dlm jumlah besar • Flyash F: merupakan fly ash yang diproduksi dari
2. Memberikan dampak ling paling rendah pembakaran batubara anthracite atau bituminous
3. Endapan tailing didasar laut umumnya stabil (tidak • Fly ash kelas C: diproduksi dari pembakaran batubara
rentan terhadpa bencana) lignite atau sub-bituminous
4. Endapan tidak akan teroksidasi (laut mengandung 1/30 • Faktor-faktor dari fly ash : tipe batubara, kemurnian
jml oksigen) batubara, tingkat penghancuran,

Anda mungkin juga menyukai