MACAM-MACAM HADIST
DISUSUN OLEH :
Kelompok 4
Dalfa Khoirunnida (0106.2301.003)
Eka Pratiwi (0106.2301.004)
Nia Nuraeni (0106.2301.013)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Macam-macam hadist”. Makalah ini disusun untuk
melengkapi tugas mata kuliah ulumul hadist.
( سمعت رسول هللا صّلى هللا عليه وسّلمSaya mendengar Rasulullah saw)
2. Ilmu Hadits Jarh wa Ta’dil
Ilmu Al-Jarh wa At-Ta’dil adalah ilmu yang menerangkan tentang cacat-cacat yang
dihadapkan kepada para perawi dan tentang penta’dilannya (memandang lurus para perawi)
dengan memakai kata-kata yang khusus dan untuk menerima atau menolak riwayat mereka.
علم يبحث عن الرواة من حيث ماورد فى شأنهم مما يشنيهو أويزكيهم بالفاظ مخصوصة
“Ilmu yang membahas tentang para perawi Hadits dari segi yang dapat menunjukkan keadaan
mereka, baik yang dapat mencacatkan atau membersihkan mereka, dengan ungkapan atau
lafaz tertentu”. Contohnya :
pembohong () كذاب, fasiq ( ) فاسقlemah () ضعيف, tidak tsiqah ( ) ليس بثقة, tidak dianggap
Ulama memandang Ilmu gharib hadits diperlukan sebagai sarana mengetahui maksud kata
yang diucapkan Nabi SAW namun tidak biasa dipakai dalam bahasa keseharian. Ulama
Hadits mendefinisikan ilmu gharib hadits sebagai;
ِع ْلٌم ُيْعَر ُف ِبِه َم ْع َنى َم اَو َقَع فى متون ْاَالَح اِدْيِث ِم َن ْاَألْلَفاِظ اْلَعَر ِبَّيِة َعْن َأْذ َهاِن اَّلِذ ْيَن َبْعَد َع ْهِدِهْم ِباْلَعَر ِبَّيِة اْلَخ اِلَصِة
Artinya; “Ilmu yang menerangkan makna kalimat yang terdapat dalam matan hadits yang
sukar diketahui maknanya dan yang kurang terpakai oleh umum”
Contohnya :
َع ْن َأِبي ُه َرْيَر َة َع ْن الَّن ِبِّي َص َّلى الَّلُه َع َلْي ِه َو َس َّلَم َقاَل ُتْنَك ُح اْلَمْر َأُة َأِلْر َب ٍع ِلَم اِلَه ا َو ِلَح َس ِبَها َو ِلَج َم اِلَه ا َو ِلِديِنَها
َفاْظ َفْر ِبَذ اِت الِّديِن َت ِر َب ْت َي َداَك
dari Abū Hurayrah dari Nabi ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam, Beliau bersabda:
“Seorang wanita dinikahi karena empat perkara. Karena hartanya, keturunannya,
kecantikannya, dan karena agamanya, maka pilihlah karena agamanya, niscaya
kamu beruntung.”
Secara etimologi kata mukhtalif merupakan ism masdar dari fi’il ikhtalafa yang merupakan
antonim dari fi’il ittafaqa mengandung pengertian pergi ke arah yang berlawanan dengan
yang lainnya. Sedangkan secara terminologi mukhtalif alh}adi@th adalah h}adi@th yang
bertentangan secara tekstual dengan yang lain dalam konteksnya. Salah satu contoh hadits
mukhtalif adalah: Bahwa dalam masalah penyakit Nabi. mengungkapkan dua hadits
(berlawanan) di satu sisi beliau mengungkapkan bahwa ''Penyakit itu tidak ada yang
menular': namun di sisi lain beliau juga mengungkapkan bahwa kita harus menyingkir
(menjauh) dari orang yang kena penyakit kusta.
Hadits Nasikh adalah hadits yang datang belakangan yang menghapus hukum dari hadits
yang telah ada sebelumnya.
Pengertian Hadits Mansukh
Adapun hadits Mansukh adalah hadits yang hukumnya dihilangkan atau dihapus karena
adanya hadits yang datang lebih akhir yang membawa hukum baru.
مْن َلِبَس الَح ِر يَر في الُّد ْنيا َلْم َيْلبْسُه في اآلخَرِة: عن عمر رضي هللا عنه أن النبي صلى هللا عليه وسلم قاَل
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺbersabda,”Siapa saja yang memakai
pakian sutera di dunia ini, dia tidak akan memakainya di akhirat nanti.” [Hadits riwayat Al-
Bukhari]
َم ن شرَب الخمَر فاجِلدوُه فإن عاَد فاجِلدوُه فإن عاَد فاجِلدوُه فإن عاَد فاقُتلوُه
”Siapa saja yang minum khamr maka deralah. Bila dia mengulangi maka deralah. Bila dia
mengulangi lagi maka deralah dan bila masih mengulang lagi maka bunuhlah.”
7. Fann Al-Mubhamat
Ilmu fannil Mubhamat adalah ilmu untuk mengetahui nama orang-orang yang tidak disebut
dalam matan, atau di dalam sanad. Di antara yang menyusun kitab ini, Al-Khatib Al
Baghdady. Kitab Al Khatib itu diringkas dan dibersihkan oleh An-Nawawy dalam kitab Al-
Isyarat Ila Bayani Asmail Mubhamat. Perawi-perawi yang tidak tersebut namanya dalam
shahih bukhari diterangkan dengan selengkapnya oleh Ibnu Hajar Al-Asqallanni dalam
Hidayatus Sari Muqaddamah Fathul Bari. Contohnya :
Abu dawud meriwayatkan Berkata : menceritakan kepada kami musadad, berkata:
menceritakan kepada kami Abu ‘Awanah dari manshur dari Rab’iy bin Hirasy dari imra’atihi
(istrinya) dari ukhti (saudara perempuan) Hudzaifah, bahwa Rasulullah Saw. Bersabda:
“Wahai kaum wanita. Bukankah cukup bagi kalian menggunakan perak sebagai
perhiasannya. Sungguh tiada seorang perempuan dari kalian yang memakai perhiasan emas
untuk dipertontonkan kecuali ia akan disiksa karenanya.” Saudara perempuan Hudzaifah bin
al-Yaman yang dimaksud diatas bernama Fathimah. Sebagian Khaulah. Istri Rab’i tidak
diketahui namanya. Hal ini menjadikan hadis di atas dhaif (lemah).
.”” إنكم لن تزالوا في صالة ما انتظرتم الصالة: قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم:عن أنس قال
Pengertian Tahrif
Untuk memberikan sebuah pandangan yang lebih luas, penulis jelaskan dahulu mengenai
pengertian tahrif. Hadis yang terdapat tahrif di dalamnya disebut hadis Muharraf, yang
secara bahasa, ia adalah isim maf’ul dari kata at-tahrif , yang artinya adalah berubahnya
sebuah kalimat dari maknanya (yang awal). Istilah tahrif di dalam al-Qur’an seirngkali
dilekatkan kepada umat Yahudi yang mengubah makna Taurat dengan sesuatu yang lain,
maka Allah menyifati perbuatan mereka: ُيَح ِّر ُفْو َن الَك ِلَم َع ْن َم َو اِضِع ِهdi dalam surat al-Maidah ayat
13. Secara istilah, tahirf adalah sesuatu yang menjadi berbeda (makna atau referennya)
karena berubahnya syakl di dalam suatu kalimat dengan bentuk tulisannya yang tetap sama
(ma’a baqa’i shurat al-khathth).
Sebab terjadinya tashif kebanyakan dikarenakan oleh cara belajar yang hanya mengandalkan
materi teks saja—lebih tepatnya, teks gundul, yang tidak bertitik dan tidak berharakat padahal
yang karakter hurufnya hampir mirip seperti ba’ dengan ta’, tsa’ atau nun—tanpa bertatap
muka dengan guru yang ahli di bidangnya, atau juga karena faktor lupa.
10. Ilmu Hadits Mutshalah Al-Hadits
Mustholah hadits adalah ilmu yang mempelajari istilah-istilah dalam kajian hadits. Ilmu ini
dapat digunakan sebagai penentu tingkatan suatu hadits, apakah masyhur, shahih, hasan, dan
lain sebagainya. Sebagaimana kita pahami, sebuah hadits disebut sebagai hadits yang shahih,
apabila memenuhi 5 kriteria, yaitu:
1. Sanadnya bersambung
2. Seluruh perawinya bersifat ‘adil
3. Seluruh perawinya bersifat dhabith
4. Tidak mengandung syadz
Tarikh Al-Ruwah merupakan salah satu cabang dari ilmu Rijalul Hadits, yang di dalam
Rijalul Hadits tersebut memuat dua ilmu yaitu Tarikh Al-Ruwah itu sendiri dan ilmu jarhi wat
Ta’dil. Ilmu tarikh ar-ruwah, ialah:
.َاْلِع ْلُم اَّلِذ ْي ُيَع ِّر ُف ِبِر َو اَيِة اْلَحِد ْيِث ِم َنالَّناِحَيِة اَّلِتْي َتَتَع َّلُق ِبِر َو اَيِتِهْم ِلْلَحِد ْيِث
Artinya:
“Ilmu untuk mengetahui para perawi hadis yang berkaitan dengan usaha periwayatan mereka
terhadap hadis.”
BAB 3
KESIMPULAN
Secara global, hadist nabi di klasifikasikan oleh para ulama menjadi dua macam dengan
rincian sebagai berikut ;
Hadits Shohih
Hadits Hasan
Hadits Dho’if
Hadits Shohih dan Hasan diterima penggunaannya sebagai hujjah.Hadits Dho’if tidak
diterima penggunaannya sebagai hujjah.
DAFTAR PUSTAKA
https://ahlulhadist.wordpress.com/2007/10/16/ilmu-%E2%80%99ilal-hadits/
https://islam.nu.or.id/ilmu-hadits/perbedaan-ulama-dalam-jarh-wa-ta-dil-perawi-hadits-SSk7j
https://ridwan202.wordpress.com/istilah-agama/hadits-riwayah/
https://pecihitam.org/ilmu-gharib-hadits/
https://tanwir.id/ilmu-gharib-al-hadis-dan-perannya-dalam-memahami-hadis/
https://jurnal.uinbanten.ac.id/
https://pabrikjammasjid.com/
MUSHAF JOURNAL : Jurnal Ilmu Al Quran dan Hadis
https://alsofwa.com/
https://gudangsemesta.blogspot.com/
https://www.ahdabina.com/
https://evielvi.blogspot.com/