Anda di halaman 1dari 3

Keutamaan Dzulhijjah

Di antara makhluk-makhluk yang Allah Jalla Jalaluhu ciptakan, ada yang lebih mulia dari yang
lainnya, dan ini merupakan pilihan Allah Azza wa Jalla, Allah Ta’ala berfirman,

َ ‫َّللا َوتَعَالَ ٰى‬


َ‫ع هما يُ ْش ِركُون‬ ُ ۚ ُ ‫َار ۗ َما كَانَ لَ ُه ُم ْالخِ يَ َرة‬
ِ ‫س ْب َحانَ ه‬ ُ ‫َو َربُّكَ يَ ْخلُقُ َما يَشَا ُء َويَ ْخت‬

“Dan Rabbmu Maha menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilih. Bagi mereka
(manusia) tidak ada pilihan. Mahasuci Allah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka
persekutukan.”(QS Al-Qashash: 68)

Di antara makhluk-Nya adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah yang kita berada di dalamnya
saat ini, bulannya merupakan 4 di antara bulan haram, bulan dihormati, dihargai, dan
diagungkan, serta dimuliakan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

‫ض مِ ْن َها أَرْ بَعَةٌ ح ُُر ٌم ۚ ٰذَلِكَ الدِينُ ْالقَيِ ُم ۚ ف َََل‬


َ ْ‫ت َو ْاْلَر‬ َ ‫َّللا يَ ْو َم َخلَقَ ال هس َم‬
ِ ‫اوا‬ ِ‫ب ه‬ َ ‫َّللا اثْنَا‬
ِ ‫ع ش ََر َش ْه ًرا فِي ِكتَا‬ ِ ‫ور ِع ْندَ ه‬ ِ ‫ِإنه ِعدهةَ ال ُّش ُه‬
ْ ‫ت‬
‫َظ ِل ُموا فِي ِهنه أَ ْنفُ َسكُ ْم‬

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam
ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan
haram . Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzhalimi dirimu dalam
(bulan yang empat) itu (Qs At-Taubah: 36)

4 bulan haram dalam ayat tersebut telah dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, beliau bersabda,

ِ‫ ثََلَثَةٌ ُمت ََوا ِليَاتٌ ذُو ْالقَ ْعدَة‬، ‫ مِ ْن َها أَرْ بَعَةٌ ح ُُر ٌم‬، ‫عش ََر َش ْه ًرا‬
َ ‫ ال هسنَةُ اثْنَا‬، ‫ض‬َ ْ‫ت َواْلَر‬ ِ ‫َار َك َه ْيئَتِ ِه يَ ْو َم َخلَقَ ال هس َم َوا‬
َ ‫الز َمانُ قَ ِد ا ْستَد‬
‫ه‬
‫ه‬
َ‫ض َر الذِى بَيْنَ ُج َمادَى َو َش ْعبَان‬ ْ ْ
َ ‫ َو َر َجبُ ُم‬، ‫َوذُو الحِ هج ِة َوال ُم َح هر ُم‬

”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu
tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya
berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Dan Rajab Mudhor yang terletak
antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari bulan suci Dzulhijjah ini, 10 hari pertamanya adalah hari-hari yang termulia, terbaik,
teragung, bahkan termulia dari seluruh hari dalam setahun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda dalam sahih al-Bukhari,

َ ‫ض َل مِ ْن َها فِي هَ ِذ ِه قَالُوا َو ََل ْال ِج َهادُ قَا َل َو ََل ْال ِج َهادُ إِ هَل َر ُج ٌل خ ََر‬
ْ ‫ج يُخَاطِ ُر بِنَ ْفسِ ِه َو َما ِل ِه فَلَ ْم يَرْ ِج ْع بِ َش‬
‫يء‬ َ ‫َما ْالعَ َم ُل فِي أَيهام أَ ْف‬

“Tidak ada amalan pada hari-hari yang lebih utama daripada hari-hari ini (10 hari pertama
Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya, “Tidak juga jihad?” Beliau menjawab: “Tidak juga jihad.
Kecuali seseorang yang keluar dari rumahnya dengan mengorbankan diri dan hartanya (di jalan
Allah), lalu dia tidak kembali lagi.” (HR Al-Bukhari)

Semarak Dzulhijjah 1444 H, Wahdah Islamiyah Cianjur


Mari kita gunakan dengan baik, dengan semangat membara, ilmu yang mendalam, ibadah yang
berkuantitas dan berkualitas dalam menghadapi 10 hari termulia. Tentunya dengan amalan
shalih sebagaimana yang disebutkan dalam hadits.

Beberapa di antara amalan shalih yang prioritas untuk kita lakukan adalah:

Pertama: Haji, ini bagi yang mampu, sebagaimana kata “bulan Dzulhijjah” artinya bulannya
haji, sehingga amalan ini adalah amalan yang paling prioritas dilakukan pada bulan agung ini,
dan puncak pelaksanaan haji ada pada bulan mulia ini, serta haji adalah rukun di antara rukun-
rukun islam, Allah Ta’ala berfirman,

َ‫ع ِن ْٱل ٰ َعلَمِ ين‬


َ ‫ى‬
ٌّ ِ‫غن‬
َ ‫ٱّلِل‬ ً ‫ع ِإلَ ْي ِه َس ِب‬
َ ‫يَل ۚ َو َمن َكف ََر فَإِنه ه‬ َ ‫طا‬ ِ ‫اس حِ ُّج ْٱل َب ْي‬
َ َ‫ت َم ِن ٱ ْست‬ ِ ‫علَى ٱلنه‬ ِ ‫َو ِ ه‬
َ ‫ّلِل‬

Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke
Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa
mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari seluruh alam.” (Qs Ali ‘Imran: 97)

Dan firman Allah Ta’ala kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam

‫علَ ٰى كُ ِل ضَامِ ر َيأْتِينَ مِن كُ ِل فَج عَمِ يق‬


َ ‫ج َيأْتُوكَ ِر َج ًاَل َو‬
ِ ‫اس ِب ْٱل َح‬
ِ ‫َوأَذِن فِى ٱلنه‬

Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan
berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru
yang jauh.” (Qs Al-Hajj: 27)

Kedua: Memperbanyak takbiran, baik takbir mutlaq maupun muqayyad.

Takbir muthlaq dilakukan sejak terbenamnya matahari pada hari terakhir bulan Dzulqa’dah
atau masuknya malam pertama Dzulhijjah, hingga terbenamnya matahari akhir hari tasyriq
yaitu tanggal 13 Dzulhijjah. Takbir muthlaq ini tidak terikat dengan waktu.

Adapun takbir muqayyad maka dilakukan setiap selesai shalat 5 waktu, dimulai tanggal 9
Dzulhijjah atau hari Arafah setelah shalat subuh, dan berakhir setelah shalat ashar tanggal 13
Dzulhijjah.

Bentuk takbiran ada banyak, salah satunya bisa dengan

‫ وهلل ال َح ْمد‬،‫هللا أكبر‬ ُ ‫ و‬،‫ َل إل َه هإَل هللا‬،‫هللا أكبر‬


ُ ‫هللا أكبر‬ ُ ‫هللا أكبر‬
ُ

Bahkan 2 sahabat yang mulia pergi ke pasar hanya untuk mengingatkan manusia bertakbir,
mereka bertakbir di sana sehingga orang lain pun juga takbiran

ِ ِ‫اس بِتَ ْكب‬


‫ير ِه َما‬ ِ ‫ق فِى أَي ِهام ْالعَ ْش ِر يُ َكبِ َر‬
ُ ‫ َويُ َكبِ ُر النه‬،‫ان‬ ِ ‫َوكَانَ ابْنُ عُ َم َر َوأَبُو ه َُري َْرةَ يَ ْخ ُر َج‬
ِ ‫ان إِلَى السُّو‬

Semarak Dzulhijjah 1444 H, Wahdah Islamiyah Cianjur


“Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu
mereka bertakbir, lantas manusia pun bertakbir sebab takbir mereka berdua” (HR Al Bukhari
Mu’allaqan)

Kedua: Berkurban, yaitu menyembelih hewan dengan tujuan beribadah kepada Allah pada hari
raya haji atau Idul Adha dan tiga hari Tasyriq, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan Dzulhijjah.

‫ق الد َِّم إِنَّ َها‬ ِ َّ ‫ع َم ٍل يَ ْو َم النَّ ْح ِر أَ َحبَّ إِلَى‬


ِ ‫َّللا م ِْن إِه َْرا‬ َ ‫ي م ِْن‬ ٌّ ‫ع ِم َل آ َد ِم‬ َ ‫سلَّ َم قَا َل َما‬
َ ‫علَيْ ِه َو‬ ُ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللا‬ ِ َّ ‫شةَ أَنَّ َرسُو َل‬
َ ‫َّللا‬ َ ‫ع ْن‬
َ ِ‫عائ‬ َ
‫ض فَطِ يبُوا ِب َها نَفْسًا‬ ِ ْ‫ر‬َ ْ
‫اْل‬ ْ
‫ِن‬‫م‬ ‫ع‬ َ
َ َ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫ن‬ْ َ ‫أ‬ ‫ل‬
َ ‫ب‬
ْ َ ‫ق‬ ‫َان‬
ٍ َِ‫ك‬‫م‬‫ب‬ ِ ‫َّللا‬
َّ ْ
‫ِن‬ ‫م‬ ‫ع‬ َ
ُ َ َ‫ق‬ ‫ي‬ َ ‫ل‬ ‫َّم‬
‫د‬ ‫ال‬ َّ‫ن‬َ ‫أ‬‫و‬ ‫ا‬
َ َ‫ه‬ ‫ف‬
ِ َ
‫َل‬ ْ
‫ظ‬ َ ‫أ‬‫و‬ ‫َا‬ ‫ه‬ ‫ار‬‫ع‬‫ش‬ْ َ ‫أ‬‫و‬
َ ِ َ َ َ ُ ِ َ َ َ َْ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ن‬
ِ ‫و‬ ‫ر‬ُ ‫ق‬ ‫ب‬ ‫ة‬
ِ ‫م‬‫ا‬‫ي‬ ‫ق‬
ِ ْ ‫ال‬ ‫م‬ ‫و‬‫ي‬ ‫ِي‬ ‫ت‬ْ ‫َأ‬ ‫لَت‬

Artinya: Aisyah menuturkan dari Rasulullah Shallallâhu Alaihi Wasallam bahwa beliau
bersabda: Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul
Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu aaakan datang
pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah
hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah
jiwamu untuk melakukannya. (Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117)

Amalan shalih lainnya adalah shalat sunnah, puasa sunnah, sedekah, membaca al-Quran,
berdzikir subhanallah, walhamdulillah, walaailaaha illallah, wallahu akbar, wala haula wala
quwwata illa billah, dan seterusnya dari dzikir-dzikir yang dianjurkan.

Kemudian amalan lainnya adalah mempertahankan bakti kepada kedua orang tua,
bersilaturahmi, berkata yang baik, berakhlak mulia, dan amalan-amalan shalih lainnya yang
sangat banyak bisa kita lakukan

Semarak Dzulhijjah 1444 H, Wahdah Islamiyah Cianjur

Anda mungkin juga menyukai