Anda di halaman 1dari 2

Generasi Emas Indonesia 2045

Radja ali haji

Generasi muda Indonesia merupakan salah satu faktor tonggak pendiri suatu bangsa,
khususnya bangsa Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya Sumpah Pemuda pada 28
Oktober 1928, momen dimana para pemuda dari seluruh penjuru nusantara berkumpul
menyatukan aspirasi mereka untuk kemerdekaan Indonesia.

Tahun 2045 merupakan momentum bersejarah dimana Indonesia saat itu akan genap berusia
100 tahun atau 1 abad. Dan juga menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (PANRB), Indonesia akan memiliki presentase penduduk yang
didominasi oleh 70% usia produktif, dan 30% sisanya usia tidak produktif. Tentunya ini
merupakan suatu batu loncatan yang sangat menguntungkan bagi Indonesia untuk
memaksimalkan potensi terkuat yang dimiliki oleh Indonesia di mata dunia. Akan tetapi jika
Indonesia gagal memanfaatkan potensi tersebut, maka hal ini akan menjadi bumerang
pengaruh terbesar hancurnya bangsa Indonesia kelak.

Generasi emas indonesia tahun 2045 merupakan sebuah rencana untuk mempersiapkan
generasi muda Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Dengan menciptakan
generasi muda yang kompeten dan memiliki inovasi yang tinggi, diharapkan Indonesia kelak
akan menjadi negara yang maju dan sejajar dengan negara adidaya yang lainnya.

Kemajuan suatu bangsa juga dapat dinilai dari rasa nasionalisme suatu bangsa. Namun pada
saat ini pengaruh globalisasi perlahan mengikis akar budaya bangsa Indonesia, salah satu
contohnya adalah bahasa Indonesia di beberapa lini kehidupan seperti ruang publik dan nama
suatu kawasan lingkungan. Hal ini secara tidak langsung menujukkan bahwa superior bahasa
asing lebih tinggi dari bahasa Indonesia.

Minimnya rasa nasioalime bangsa Indonesia juga dipengaruhi oleh kemajuan perkembangan
zaman, yaitu dengan mudahnya akses impor barang dari luar negeri. Hal ini secara perlahan
mulai menggeser eksistensi produk lokal bangsa Indonesia.

Munculnya bahasa asing seharusnya tidak menjadi masalah yang begitu berat bagi bangsa
Indonesia, karena saat ini beberapa bahasa asing sudah menjadi padanan dalam bahasa
Indonesia, dan saat ini Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sudah tersedia dalam bentuk
digital sehingga mempermudah pencarian kosakata bahasa Indonesia. Pemerintah Indonesia
juga sudah mulai menerapkan kebijakan dalam pengutamaan bahasa Indonesia seperti di
ruang publik, naskah dinas, lembaga pendidikan dan organisasi atau lembaga hukum.

Namun di sisi lain, beberapa bahasa daerah Indonesia juga mengalami kemunduran. Menurut
Kementerian, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI. Indonesia tercatat
memiliki 718 bahasa daerah diseluruh penjuru nusantara, namun 11 diantaranya telah
dinyatakan punah. Kemunduran ini turut memperburuk kondisi kebahasaan dan kesastraan di
Indonesia.
Pemerintah telah memelakukan beberapa upaya regulasi untuk menanggulangi kondisi
tersebut. Bahkan kebijakan revitalisasi bahasa daerah juga telah dicanangkan dalam bentuk
Merdeka Belajar Episode XVII: Revitalisasi Bahasa Daerah.

Beberapa regulasi tersebut juga memiliki berbagai tantangan dalam menjalankannya. Salah
satunya adalah adanya beberapa istilah asing yang sulit dipadankan dengan bahasa Indonesia.
Hal ini membuat penutur memilih menggunakan bahasa asing daripada bahasa Indonesia.
Selain itu terdapat juga beberapa istilah asing yang tidak terlalu dikenal masyarakat luas, hal
ini membuat penutur menggunakan bahasa asing untuk mempermudah komunikasi.

Di tangan generasi muda terdapat nasib kemajuan ataupun kemunduran suatu bangsa. Di
tangan merekalah eksistensi nasionalime itu berada. Walaupun mereka pintar, berkompeten
dan inovatif, jika tidak memiliki rasa nasionalisme maka eksistensi Indonesia di mata dunia
akan terus terkukis dan tergerus budaya asing.

Generasi muda Indonesia saat ini tidak lagi berjuang melawan kolonialisme. Akan tetapi,
mereka berjuang untuk memelihara dan mempertahankan kedaulatan dan keutuhan bangsa.
Untuk itu Duta Bahasa dibawah koordinasi Badan Pengembangan dan Pembinaan bahasa
berupaya untuk mengampanyekan Trigatra Bangun Bahasa, yaitu utamakan bahasa indonesia,
lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing. Hal tersebut semata-mata dilakukan untuk
menjaga bahasa Indonesa tetap dijunjung dan diutamakan hingga dapat mampu bersaing di
kancah internasional.

Dengan demikian, diharapkan Generasi Emas 2045 dapat diwujudkan dengan mempersiapkan
generasi muda yang berkualitas dan berkompeten, juga memiliki rasa nasionalisme yang
tinggi. Oleh karena itu marilah kita bersama wujudkan Generasi Emas 2045 dengan Trigatra
Bangun Bahasa untuk Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai