Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HIERARKI DAN POLA KERJA ORGANISASI


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi Organisasi
Dosen Pengampu: Dr. H. Aldim, M. Si.,

Disusun Oleh:
Kelompok 4

Aditya Rizky Purnama (1218030004)


Ahmad Fauzi An-Nawawi (1218030009)
Ainun Siti Nur Zakyah (1218030012)
Alfath Zaidanaufal Asheva (1218030016)
Alma Almira Naufandini (1218030017)
Assyahhid Abdullah Azzam (1218030027)
Beril Fulvian Hakim (1218030033)
Dean Ferdiansyah (1218030037)
Dena Nurliyani (1218030040)
Zahra Alya Syifa (1228030212)

KELAS A
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan
karunianya serta nikmat iman dan sehat sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul Hierarki dan Pola Kerja Organisasi dengan yang diharapkan dan tepat pada
waktunya, shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita semua, yakni baginda
Nabi Muhammad SAW.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. H. Aldim,
M. Si., selaku dosen mata kuliah Sosiologi Organisasi yang telah memberikan tugas ini
sehingga penulis bisa mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru. Terima kasih juga penulis
ucapkan kepada rekan-rekan yang telah membagi sebagian pengetahuannya penulis sehingga
ini dapat diselesaikan.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah yang penulis buat
masih jauh dari kata sempurna karena pengetahuan dan pemahaman penulis yang masih
terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang membaca
akan sangat penulis harapkan untuk terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Bandung, 17 Oktober 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 6
2.1 Definisi Hierarki dan Pola Kerja Organisasi .................................................................... 6
2.2 Tujuan Hierarki dan Pola Kerja Organisasi ..................................................................... 6
2.3 Urgensi Hierarki dan Pola Kerja Organisasi .................................................................... 7
2.4 Jenis Hierarki dan Pola Kerja Organisasi ......................................................................... 8
2.5 Contoh Hierarki dan Pola Kerja Organisasi ................................................................... 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 14
3.2 Saran ............................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Hierarki adalah prinsip pengorganisasian yang telah ada selama berabad-abad. Konsep
hierarki telah ditemukan dalam berbagai budaya dan struktur organisasi, dari militer hingga
pemerintahan hingga organisasi bisnis. Hierarki organisasi biasanya mengacu pada struktur
berjenjang yang menunjukkan tingkatan atau level dalam organisasi, dengan pemberian
otoritas, tanggung jawab, dan wewenang yang berbeda pada setiap tingkat. Hierarki sering kali
digambarkan dalam bentuk "piramida," dengan atasan teratas berada di puncak, dan tingkat
bawahannya berturut-turut di bawahnya. Hierarki ini membantu mengatur komunikasi,
pengambilan keputusan, dan arus pekerjaan dalam organisasi.

Sedangkan pola kerja organisasi biasanya diatur dalam organisasi. Pola kerja ini
mencakup tata cara tugas-tugas diberikan, alur kerja, prosedur, dan koordinasi antara
departemen atau tim dalam organisasi. Pola kerja dalam organisasi dapat berupa berbagai jenis,
seperti berbasis fungsi (di mana pekerjaan dikelompokkan berdasarkan jenis pekerjaan),
berbasis proyek (di mana pekerjaan diorganisir berdasarkan proyek khusus), atau berbasis
matriks (di mana karyawan melaporkan kepada lebih dari satu atasan).

Hierarki dan pola kerja organisasi seringkali saling terkait. Struktur hierarkis
mempengaruhi bagaimana pekerjaan dan tanggung jawab didistribusikan dalam organisasi.
Sementara itu, pola kerja membantu menjelaskan bagaimana pekerjaan sebenarnya dilakukan
dan diatur dalam kerangka hierarkis. Ketika hierarki dan pola kerja organisasi dirancang
dengan baik, organisasi dapat mencapai tujuannya dengan efisien, meminimalkan konflik, dan
memastikan pekerjaan dilakukan dengan baik. Keduanya adalah elemen penting dalam
manajemen organisasi yang efektif.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah yang dimaksud dengan Hierarki dan Pola Kerja Organisasi?


b. Apakah Tujuan Hierarki dan Pola Kerja Organisasi?
c. Bagaimana Urgensi Hierarki dan Pola Kerja organisasi?
d. Apa saja Jenis Hierarki dan Pola Kerja Organisasi?
e. Apa saja Contoh Hierarki dan Pola Kerja Organisasi ?

4
1.3 Tujuan Penulisan

a. Untuk Mengetahui Definisi Hierarki dan Pola Kerja Organisasi


b. Untuk Mengetahui Tujuan Hierarki dan Pola Kerja Organisasi
c. Untuk Mengetahui Urgensi Hierarki dan Pola Kerja organisasi
d. Untuk Mengetahui Jenis Hierarki dan Pola Kerja Organisasi
e. Untuk Mengetahui Contoh Hierarki dan Pola Kerja Organisasi

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Hierarki dan Pola Kerja Organisasi

Dilansir laman Indeed Career, dalam sebuah organisasi, hierarki adalah urutan anggota
berdasarkan wewenang atau jabatannya. Biasanya, hierarki organisasi terdiri dari berbagai
tingkatan, di mana anggota dengan otoritas lebih besar menduduki posisi lebih tinggi.
Hierarki mencakup berbagai tingkat pekerjaan, yakni mulai dari karyawan tingkat
pemula, karyawan tingkat menengah, manajer tingkat menengah, manajer senior, dan kalangan
eksekutif seperti CEO. Dalam proses pengambilan keputusan di perusahaan, biasanya sifatnya
formal dan mengalir dari atas ke bawah.
Dikutip dari NI Business Info, hal tersebutlah yang menciptakan struktur organisasi
yang tinggi, di mana setiap tingkat manajemen memiliki garis tanggung jawab dan kendali
yang jelas. Dalam hal ini, seiring pertumbuhan perusahaan/organisasi, jumlah level bertambah
dan struktur hirarkinya akan bertambah tinggi.

2.2 Tujuan Hierarki dan Pola Kerja Organisasi

Tujuan Hierarki dalam Organisasi:


a. Pengorganisasian Tugas dan Tanggung Jawab
Hierarki membantu mengorganisasi tugas dan tanggung jawab ke dalam struktur
yang terstruktur, yang membuat setiap anggota organisasi tahu peran dan tanggung jawab
mereka.
b. Pemudahan Pengambilan Keputusan
Hierarki membantu dalam pemilihan pembagian kekuasaan dan tanggung jawab.
Ini membuat pengambilan keputusan lebih efisien karena atasan dan bawahan tahu di mana
mereka berada dalam rantai komando dan siapa yang bertanggung jawab atas keputusan
tertentu.
c. Koordinasi
Hierarki memfasilitasi koordinasi dan kolaborasi antara berbagai tingkat
manajemen dan departemen dalam organisasi. Hal ini membantu dalam menghindari
tumpang tindih dan konflik.
d. Pengembangan Karier
Hierarki memberikan jalur perkembangan karier yang jelas bagi karyawan. Mereka
tahu apa yang diperlukan untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi dalam organisasi, yang

6
dapat menjadi motivasi bagi mereka untuk berkembang dan meningkatkan keterampilan
mereka.
e. Efisiensi dan Produktivitas
Salah satu tujuan hierarki adalah meningkatkan efisiensi operasional dan
produktivitas organisasi dengan mengatur pekerjaan secara sistematis dan meminimalkan
kerancuan dalam tugas dan tanggung jawab.

Tujuan Pola Kerja dalam Organisasi:


a. Peningkatan Efisiensi
Pola kerja yang baik membantu dalam meningkatkan efisiensi dengan mengatur
alur kerja dan prosedur kerja sehingga tugas dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat.
b. Pengelolaan Sumber Daya
Pola kerja membantu dalam alokasi sumber daya seperti tenaga kerja, waktu, dan
anggaran dengan cara yang efisien.
c. Minimalkan Konflik dan Tumpang Tindih
Pola kerja yang jelas mengurangi potensi konflik dan tumpang tindih antara anggota
organisasi dengan mendefinisikan tugas dan tanggung jawab dengan jelas.
d. Optimalkan Keterampilan Karyawan
Pola kerja yang baik memastikan bahwa pekerjaan dialokasikan sesuai dengan
keterampilan dan kompetensi karyawan, yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil kerja.
e. Peningkatan Kualitas Produk dan Layanan
Dengan memastikan alur kerja yang baik, organisasi dapat mencapai tingkat
kualitas yang lebih tinggi dalam produk dan layanan yang mereka hasilkan.

2.3 Urgensi Hierarki dan Pola Kerja Organisasi

Adapun urgensi atau manfaat hierarki organisasi bagi pimpinan dan anggota organisasi
sebagai berikut:

a. Membantu membangun pola komunikasi yang efisien


Hierarki dapat membantu dan memudahkan dalam penyebaran informasi, terutama
seiring dengan meningkatnya ukuran organisasi. Misalnya, penyebaran informasi dari
pimpinan ke karyawan eksekutif hingga karyawan tingkat pemula. Dengan cara tersebut
memudahkan pemimpin menyampaikan informasi, kebijakan ataupun idenya tanpa harus
menghubungi seluruh karyawan. Hierarki juga membantu memastikan bahwa karyawan

7
tingkat bawah dapat menyampaikan kekhawatiran atau ide tanpa harus menemui setiap
manajer atau eksekutif jika mereka melapor kepada pimpinan. Terciptanya hubungan baik
antara karyawan an pimpinan akan menciptakan keadaan yang nyaman dan iklim organisasi
yang menyenangkan.
b. Membantu karyawan memahami struktur organisasi
Hierarki yang jelas membantu kayawan memahami organisasi. Contohnya, dengaan
hierarki mereka dapat mengetahui dan menentukan siapa yang harus dihubungi untu
menyelesaikan konflik, mendiskusikan ide, dan lainnya. Selain itu, karyawan mengetahui
dari siapa mereka harus menerima nasihat dalam organisasi.
c. Menetapkan struktur kepemimpinan untuk pertumbuhan dan keberhasilan suatu organisasi
Memiliki hierarki akan membantu para pemimpin perusahaan mengembangkan
operasi mereka sementara manajer atau supervisor akan mengelola operasi sehari-hari dan
melakukan pengawasan pada anggotanya. Dengan cara ini, para pemimpin perusahaan
dapat menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk menyukseskan atau mengubah
proyek.
d. Menyediakan jalur karir bagi anggota organisasi
Hirarki juga dapat menentukan jalur karir yang harus ditempuh dalam suatu
organisasi. Memiliki struktur yang mewakili posisi administratif, manajemen, dan
pengawasan dapat membantu dalam mengevaluasi tujuan karir seseorang dan langkah-
langkah yang perlu diambil untuk mencapai peringkat yang orang itu inginkan. Misalnya,
hierarki organisasi nirlaba mungkin menunjukkan kepada karyawan tingkat bawah bahwa
mereka memerlukan pengalaman pengawasan atau manajemen sebelum menjadi manajer.
Para pemimpin dan manajer juga menggunakannya untuk memotivasi karyawan yang
menunjukkan potensi manajerial atau pengawasan untuk bekerja pada tingkat produktivitas
yang lebih tinggi.
e. Peningkatan tingkat komitmen
Budaya hirarki yang ada dalam suatu perusahaan atau organisasi menjadi salah satu
faktor pendorong anggota dalam meningkatkan komitmen terhadap tanggung jawab dan
pekerjaannya. Mereka akan berusaha untuk memberikan output terbaik untuk
organisasinya serta memainkan peran penting dalam mencapai tujuan organisasi.

2.4 Jenis Hierarki dan Pola Kerja Organisasi

Secara umum, terdapat beberapa jenis hierarki dan pola kerja yang umum ditemukan
dalam organisasi. Berikut adalah beberapa yang umum:

8
a. Hierarki Fungsional
Dalam hierarki fungsional, setiap fungsi memiliki tingkat dan tanggung jawab yang
berbeda dan biasanya dipimpin oleh seorang manajer yang memiliki otoritas dan keahlian
dalam bidang tersebut. Misalnya dapartemen pemasaran akan memiliki manajer pemasaran
yang bertanggung jawab atas semua kegiatan pemasaran yang bertanggung jawab atas
semua kegiatan pemasaran Perusahaan dan melapor kepada manajer yang lebih tinggi
dalam struktur organisasi.
Pola kerja dalam hierarki fungsional adalah karyawan bekerja dalam departemen
fungsional yang memiliki tanggung jawab dan tugas yang spesifik. Mereka melapor kepada
manajer departemen dan bekerja dalam tim yang terfokus pada fungsi atau spesialisasi
tertentu.
b. Hierarki Divisional
Hierarki divisi adalah struktur yang melibatkan pengelompokan organisasi
berdasarkan lokasi geografis, produk, atau pasar sasaran. Misalnya, sebuah perusahaan
mungkin memiliki divisi produk yang dirancang untuk anak-anak dan satu divisi untuk
remaja. Dengan hierarki ini, setiap divisi memiliki struktur pelaporan serta departemen dan
sumber daya yang unik. Misalnya, divisi produk anak-anak mungkin memiliki departemen
TI, pemasaran, dan penjualan yang terpisah dari departemen yang sama dalam divisi
produk remaja.
Pola kerja dari hierarki divisional memungkinkan fokus yang lebih mendalam pada
spesialisasi atau pasar yang berbeda, dengan setiap divisi beroperasi secara relatif
independen.
c. Hierarki Matriks
Struktur organisasi matriks adalah sebuah struktur organisasi yang merupakan
penggabungan antara struktur organisasi fungsional dengan struktur organisasi divisional
dengan tujuan untuk saling melengkapi dan menutupi kekurangan-kekurangan yang
terdapat pada kedua struktur organisasi tersebut.
Struktur organisasi jenis ini sering juga dikenal dengan nama struktur organisasi
proyek karena setiap karyawan pada unit kerja struktur organisasi fungsional harus
mengerjakan proyek-proyek organisasi yang dibebankan kepadanya.
Penerapan jenis struktur organisasi ini menyebabkan terjadinya sistem komando
dimana seorang karyawan diharuskan memberikan laporan kepada dua orang pimpinan
yaitu pimpinan pada unit kerja divisional dan fungsional

9
Pola kerja ini memungkinkan kolaborasi antar departemen yang kuat dan
fleksibilitas dalam pekerjaan proyek atau tim lintas fungsional.
d. Hierarki Proyek
Hierarki proyek adalah struktur organisasi yang digunakan dalam pengelolaan
proyek-proyek kompleks. Hierarki proyek membagi tugas dan tanggung jawab dalam
proyek menjadi tingkatan yang terdefinisi dengan jelas. Contoh umum dalam hierarki
proyek adalah manajer proyek, tim proyek, manajer fungsional, dan tim tugas khusus. Pola
kerja dalam hierarki proyek melibatkan karyawan yang dalam tim proyek dan melapor
kepada manajer proyek.
e. Pola Komunikasi
Pola dalam kamus bahasa Indonesia berarti sistem atau tata kerja. Adapun istilah
sistem secara umum adalah suatu susunan yang terdiri atau pilihan berdasarkan fungsinya,
individu-individu yang mendukung membentuk kesatuan utuh. Tiap individu dalam sistem
saling bergantung dan saling menentukan. Pola komunikasi diartikan sebagai bentuk atau
pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan cara yang
tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Penggunaan pola komunikasi mempengaruhi efektivitas proses komunikasi. Katz
dan Kahn menunjukkan bahwa pola atau keadaan urusan yang teratur mensyaratkan bahwa
komunikasi di antara para anggota sistem tersebut dibatasi. Sifat asal organisasi
mengisyaratkan pembatasan mengenai siapa berbicara kepada siapa. Burgess mengamati
bahwa karakter komunikasi yang ganjil dalam organisasi adalah bahwa “pesan mengalir
menjadi teratur sehingga kita dapat berbicara tentang jaringan atau struktur komunikasi”.
Ia juga menyatakan bahwa organisasi formal mengendalikan struktur komunikasi dengan
menggunakan sarana tertentu seperti penunjukan otoritas dan hubungan-hubungan kerja,
penetapan kantor, dan fungsifungsi komunikasi khusus”.
Teori tentang pola komunikasi secara jelas belum pernah menjadi kajian oleh para
ilmuan, akan tetapi model komunikasi pernah disinggung oleh Soreno dan Mortense yang
mendifinisikan model komunikasi sebagai deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan
untuk komunikasi. Pola komunikasi merupakan bentuk-bentuk komunikasi untuk
mempengaruhi melalui sinyal atau simbol yang dikirimkan dengan cara mengajak secara
bertahap maupun sekaligus, pola komunikasi di sini akan lebih mempunyai arti jauh ketika
dikaitkan dengan prinsip-prinsip komunikasi dalam merealisasikan bentuk komunikasi.

Komunikasi berdasarkan bentuknya, dibagi kepada:

10
1. Komunikasi Antar Personal atau yang lebih dikenal dengan Interpersonal: komunikasi yang
terjadi antar komunikator dengan komunikan secara langsung dengan cara berhadapan
muka atau tidak. Komunikasi seperti ini lebih efektif karena kedua belah pihak saling
melancarkan komunikasinya dan dengan feedback keduanya melaksanakan fungsi masing-
masing.
2. Komunikasi Kelompok: adalah komunikasi yang terjadi antara seseorang dan kelompok
tertentu. Komunikasi kelompok dapat dipetakan menjadi 3 kelompok komunikasi. David
Krech dalam Miftah Thoha yaitu;
a) Small group (kelompok yang berjumlah sedikit) Kelompok kecil merupakan
komunikasi yang melibatkan sejumlah orang dalam interaksi satu dengan yang lain
dalam suatu pertemuan yang bersifat berhadapan.
b) Medium group (agak banyak) Komunikasi dalam kelompok sedang lebih mudah karena
dapat diorganisir dengan baik dan terarah, misalnya komunikasi antara satu bidang
dengan bidang yang laindalam organisasi atau perusahaan.
c) Large group (jumlah banyak) Kelompok besar merupakan komunikasi yang melibatkan
interaksi antara kelompok dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok
dengan kelompok. Komunikasinya lebih sulit dibandingkan dengan dua kelompok di
atas karenatanggapan yang diberikan komunikan lebih bersifat emosional.
3. Komunikasi Massa: adalah komunikasi yang menggunakan media sebagai alat atau sarana
bantu, biasanya menggunakan media elektronik seperti Televisi, Radio, Surat kabar,
Majalah dan lain-lain. Dari pemaparan yang ada tentang pola dan bentuk komunikasi maka
ditarik kesimpulan bahwa unsur-unsur komunikasi harus mampu menjadi sebuah
pemahaman yang berarti ketika kita mencoba untuk berkomunikasi baik antar pribadi,
kelompok atau massa, yang harus diperhatikan dalam menjalankan pola komunikasi harus
menggunakan prinsip-prinsip komunikasi sebagai kajian terhadap kondisi psikologi
komunikan yang dihadapi.

2.5 Contoh Hierarki dan Pola Kerja Organisasi

Setiap jabatan memiliki tugas pokok berikut pola kerjanya dalam organisasi untuk
menjaga stabilitas serta keberlangsungan organisasi. Adapun contoh dan pola kerja organisasi
adalah sebagai berikut:

1. Ketua dan Wakil

11
Dalam hierarki organisasi kampus, jabatan tertinggi dipegang oleh ketua lalu diikuti
oleh wakilnya. Jika organisasinya bersifat kemahasiswaan dalam lingkup fakultas atau
universitas, umumnya sang ketua dan wakilnya dipilih melalui proses pemilu dengan para
mahasiswa sebagai pemilihnya.
Sedangkan organisasi kampus lainnya tidak menggunakan sistem pemilu, namun
tentunya ketua dipilih melalui serangkaian proses ketat serta memperhitungkan rekam jejak
yang dimiliki. Sebagai pucuk organisasi, maka seorang ketua bertanggung jawab menjadi
nakhoda dan memimpin organisasinya dalam mengarungi arus kegiatan kemahasiswaan.
Penyebutan “ketua” pun tidak baku, bisa berbeda di setiap organisasi. Adapun sang wakil
menyandang tugas untuk memberikan asistensi dan mewakili ketua di momen-momen
tertentu.

2. Bendahara dan Sekretaris

Pengurus yang bertugas melakukan dokumentasi dan pengarsipan kegiatan terkait.


Urusan surat menyurat menjadi bagian penting dari sekretaris dalam organisasi mahasiswa ini.
Merupakan pengurus penting dalam organisasi yang memiliki tugas mengatur sistem
perencanaan dan pengelolaan keuangan.

3. Kepala Divisi/Bidang/Departemen

Jika ketua menjadi nakhoda bagi organisasi, maka seorang kepala divisi adalah pucuk
bagi area yang dipimpinnya. Dalam setiap organisasi tentu terdapat berbagai divisi dengan
tugas khususnya masing-masing. Contohnya yakni divisi program dan pengembangan, divisi
SDM, divisi dana usaha, dan lain-lain. Setiap divisi tentunya saling berkaitan dan harus
menjaga harmonisasi demi keutuhan organisasi.
Seorang kepala divisi akan sering berkoordinasi dan berkewajiban untuk memberikan
laporan langsung pada ketua. Dengan demikian, kepala divisi tidak diperkenankan mengambil
keputusan sendiri tanpa persetujuan ketua. Bagaimanapun juga, ketua adalah penanggung
jawab utama dalam organisasi, sehingga tidak boleh ada hal yang terlewatkan dan tanpa
sepengetahuannya. Jabatan ini pun sifatnya tidak mutlak terdapat di setiap organisasi karena
ada yang menerapkan sistem lain.

4. Anggota

Seorang anggota menempati level paling awal dalam struktur organisasi kampus.
Umumnya, posisi anggota diisi oleh para mahasiswa semester awal.

12
Dalam menjalankan tugas, anggota disebar ke berbagai divisi sesuai minat dan kemampuannya.
Adapun proses rekrutmennya terdiri dari seleksi berkas/administrasi, wawancara, dan ada juga
yang menyertakan FGD.
Sedangkan secara porsi, seorang anggota akan lebih banyak menyandang peran
sebagai eksekutor, namun diharapkan juga tetap berkontribusi melalui pemikiran-pemikiran
yang dimiliki. Seorang anggota tentunya diharuskan untuk memberi laporan langsung kepada
kepala divisi. Seorang anggota juga hendaknya bersikap terbuka, baik kepada antar sesama
anggota maupun kepala divisi. Dengan demikian, jika ada permasalahan yang muncul maka
solusinya dapat dirundingkan bersama dan tidak perlu pusing sendiri.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari materi diatas, didapatkan kesimpulan bahwa:


1. Dalam sebuah organisasi, hierarki adalah urutan anggota berdasarkan wewenang atau
jabatannya.
2. Tujuan hierarki untuk pengorganisasian tugas dan tanggung jawab, permudahan
pengambilan keputusan, koordinasi, pengembangan karier, efisiensi, dan produktivitas.
Sedangkan tujuan pola kerja organisasi yaitu peningkatan efisiensi, pengelolaan sumber
daya, minimalkan konflik dan tumpeng tindih, optimalkan keterampilan karyawan, dan
peningkatan produk dan layanan.
3. Urgensi hierarki dan pola kerja organisasi sendiri yaitu membangun pola komunikasi yang
efisien, membantu karyawan memahami struktur organisasi, menetapkan struktur
kepemimpinan untuk pertumbuhan dan keberhasilan suatu organisasi, menyediakan jalur
karir bagi anggota organisasi, dan peningkatan tingkat komitmen.
4. Jenis hierarki sendiri yaitu hierarki fungsional, hierarki divisional, hierarki matriks, dan
hierarki proyek. Sedangkan pola komunikasi terdapat komunikasi inter personal,
komunikasi kelompok, dan komunikasi massa.
5. Contoh hierarki dalam organisasi seperti ketua dan wakil, bendahara dan sekertaris, kepala
divisi/bidang/departemen, dan anggota itu sendiri.

3.2 Saran

Setelah mengetahui hierarki dan pola kerja dalam organisasi, maka alangkah baiknya
untuk mengeimplementasikannya dalam roda organisasi. Sehingga jalannya organisasi akan
menjadi lebih baik dan menjadi manfaat bagi sekitarnya.
Dalam pembuatan makalah ini pun, kami penulis mengaku masih banyak kekurangan
yang kami lakukan. Maka dari itu kritik dan saran akan kami terima dari pembaca untu menilai
makalah yang kami buat.

14
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE Yogyakarta.


Robbins, S. P., & Coulter, M. (2016). Manajemen. Salemba Empat.
Pantow, J. T., & Waleleng, G. J. (2017). Pola komunikasi pemimpin organisasi dalam
meningkatkan motivasi kerja anggota di LPM (lembaga pers mahasiswa) inovasi
UNSRAT. Acta Diurna Komunikasi, 6(1).
Indeed. (2022, Desember 6). What Is Organization Hierarchy? (With Definition and Types).
Retrieved from ca.indeed.com: https://ca.indeed.com/career-advice/career-
development/organization-hierarchy
Hadiarti, W. E. (2018). Pengaruh Budaya Organisasi Hirarki Terhadap Komitmen Melalui
Iklim Organisasi Pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya.
https://ca.indeed.com/career-advice/career-development/organization-hierarchy diakses pada
tanggal 16 Oktober 2023.
Qothrunnada, Kholida. 2023. Hierarki Adalah: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contohnya dalam
Organisasi. Diakses pada 17 Oktober 2023 pukul 21.00 dari
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6918147/hierarki-adalah-
pengertian-fungsi-jenis-dan-contohnya-dalam-organisasi/amp.

15

Anda mungkin juga menyukai