Anda di halaman 1dari 11

PENGAJUAN KREDIT USAHA MIKRO

USAHA ROTI BAKAR

PROSEDUR PENGAJUAN KREDIT PERBANKAN

DISUSUN OLEH:

PUTRI WULANDARI

NIM: 2222050054

KELAS B

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PERIKANAN

JURUSAN BISNIS

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE KEPULAUAN

KABUPATEN PANGKEP

TAHUN 2024

i
KATA PRNGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat,taufik,hidayah dan bimbingan-Nya semata sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini.

Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap
pihak yang telah mendukung serta membantu penulisi selama proses penyelesaian tugas ini hingga
selesainya makalah ini.

Sehubungan dengan pembuatan makalah ini saya tak luput dari berbagai kesalahan ataupun
kehilafan baik dari segi penulisan, pembahasan ataupun penyusunan kalimat yang pastinya tidak
sempurna, oleh karena itu kami meminta baik saran ataupun keritik dari pembaca makalah ini yang
tentunya bersifat membangun agar kami menjadi lebih baik lagi untuk ke depannya.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunianya kepada semuanya yang telah ikut
berasumsi dengan makalah ini semoga makalah ini bermanfaat bagi semuanya yang tentunya
hanyalah mengharapkan rhido dari Allah SWT dan semoga menjadi amal ibadah kita semua. Amin.

Pangkep, Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL………………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………...1
C. TUJUAN………………………………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGAJUAN KREDIT USAHA/IZIN USAHA ROTI BAKAR……………………2


B. KREDIT USAHA RAKYAT ( KUR )………………………………………………...3

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN……………………………………………………………………….7

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman dan lingkungan maka orang sekarang mulai
berhati-hati dalam memilih dan membeli sesuatu. Salah satu hal dimana orang sangat hati-
hati dan teliti sekali dalam memilih dan membeli adalah ketika manusia membeli makanan.

Akan tetapi akhir-akhir ini kecenderungan masyarakat kita dalam membeli


makanan adalah memperhatikan rasa, gizi yang terkandung dalam makanan tersebut, baru
kemudian memikirkan harga. Oleh karena itu, roti banyak menjadi pilihan manusia untuk
makanan ringan, dimana dari segi rasa, roti menawarkan cukup banyak rasa yang
ditawarkan dan enak, dari segi gizi juga memenuhi kebutuhan gizi manusia, dari segi harga,
roti mudah dijangkau semua kalangan masyarakat.

Dari fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila saya mendirikan usaha
jualan roti bakar, dimana dari segi rasa memenuhi rasa enak, dari segi gizi roti bakar sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh konsumen karena mengandung karbohidrat, protein dll.
Dari segi harga roti bakar terbilang mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Membuat penawaran pengajuan kredit usaha atau izin usaha Roti Bakar
C. Tujuan
Untuk mengetahui syarat pengajuan kredit usaha izin usaha Roti Bakar

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengajuan Kredit Usaha atau Izin Usaha Roti Bakar


Pengajuan kredit usaha untuk usaha roti bakar memperlihatkan komitmen untuk
mengembangkan dan meningkatkan kapasitas operasional sebuah bisnis yang menjanjikan.
Usaha roti bakar tidak hanya menciptakan camilan lezat tetapi juga menjadi bagian dari
tren makanan ringan yang terus berkembang. Dalam merinci rencana penggunaan dana,
sejumlah alokasi akan difokuskan pada pembelian peralatan modern dan peningkatan stok
bahan baku berkualitas tinggi, untuk menghasilkan produk roti bakar yang tetap
mempertahankan standar kualitas dan cita rasa yang khas. Seiring dengan itu, strategi
pemasaran yang komprehensif juga akan diberdayakan dengan dukungan kredit ini untuk
meningkatkan visibilitas merek dan daya tarik produk di pasaran yang kompetitif.

Analisis pasar mendalam telah dilakukan untuk memahami tren konsumsi, perilaku
pembeli, dan potensi pertumbuhan. Kesimpulan dari analisis tersebut menunjukkan bahwa
usaha roti bakar memiliki potensi besar untuk menggandakan pendapatan dengan
memanfaatkan tren keinginan konsumen terhadap camilan yang sehat dan lezat. Dengan
dukungan dari kredit usaha, perusahaan ini dapat merampingkan proses produksi,
meningkatkan kualitas produk, dan memperluas lini produknya untuk mencapai segmen
pasar yang lebih luas.

Proyeksi keuangan yang disajikan dalam proposal ini memperlihatkan bahwa kredit
tersebut akan menjadi katalisator untuk pertumbuhan signifikan dalam pendapatan dan
keuntungan usaha roti bakar. Manfaat kredit mencakup peningkatan kapasitas produksi,
memungkinkan perusahaan untuk merespons permintaan pasar yang terus meningkat, serta
memperoleh daya saing yang lebih tinggi melalui inovasi produk dan strategi pemasaran
yang cerdas.

Lebih dari sekadar usaha untuk mendapatkan keuntungan, usaha roti bakar ini juga
berkomitmen pada prinsip keberlanjutan. Penggunaan bahan baku lokal dan berkelanjutan

2
adalah bagian dari upaya untuk menjaga dampak lingkungan tetap minimal. Selain itu,
pengembangan ekspansi usaha dengan memperluas jangkauan pemasaran dan diversifikasi
produk tidak hanya akan memberikan manfaat finansial, tetapi juga menciptakan lapangan
kerja baru dan memberdayakan masyarakat lokal.

Dengan melibatkan pemangku kepentingan dan berbagai pemain industri terkait,


usaha roti bakar berharap dapat menerima dukungan kredit ini untuk membuka peluang
baru, menciptakan nilai tambah bagi konsumen, dan berkontribusi pada pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan.

B. KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)


Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau
investasi kepada individu/perseorangan skala Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi
(UMKM) yang produktif dan layak, namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan
tambahan belum cukup.

Cara UMKMK (Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi) untuk mendapatkan
KUR dari Bank Pelaksana:
1) UMKMK mengajukan surat permohonan KUR kepada Bank dengan melampiri
dokumen seperti legalitas usaha, perizinan usaha, catatan keuangan dan sebagainya.
2) Bank mengevaluasi/analisa kelayakan usaha UMKMK berdasarkan permohonan
UMKMK tersebut.
3) Apabila menurut Bank usaha UMKMK layak maka Bank menyetujui permohonan
KUR. Keputusan pemberian KUR sepenuhnya merupakan kewenangan Bank.
4) Bank dan UMKMK menandatangani Perjanjian Kredit/Pembiayaan.
5) UMKMK wajib membayar/mengangsur kewajiban pengembalian KUR
kepadaBank sampai lunas.

Persyaratan umum untuk dapat menerima KUR bagi UMKMK:

1) Tidak sedang menerima kredit/pembiayaan dari perbankan dan/atau yang


tidaksedang menerima Kredit Program dari Pemerintah;

3
2) Diperbolehkan sedang menerima kredit konsumtif (Kredit Kepemilikan Rumah,
KreditKendaraan Bermotor, Kartu Kredit dan kredit konsumtif lainnya);
3) Bagi UMKMK yang masih tercatat Sistem Informasi Debitur BI, tetapi yang
sudahmelunasi pinjaman, maka diperlukan Surat Keterangan Lunas dari Bank
sebelumnya;
4) untuk KUR Mikro, tidak diwajibkan untuk dilakukan pengecekan Sistem Informasi
Debitur Bank Indonesia.
5) Putusan pemberian KUR sepenuhnya menjadi kewenangan Bank Pelaksana, sesuai
dengan hasil analisa kelayakan usha calon debitur.

Apa saja yang menjadi persyaratan umum bagi UMKMK untuk dapat menerima
KUR?

1) Dokumen legalitas dan perizinan yang minimal ada pada saat debitur
mengajukanKUR kepada Bank antara lain:
2) Identitas diri nasabah, seperti KTP, SIM, Kartu Keluarga, dll.
3) Legalitas usaha, seperti akta pendirian, akta perubahan
4) Perzinan usaha, seperti SIU, TDP, SK Domisili, dll
5) Catatan pembukuan atau laporan keuangan
6) Salinan bukti agunan

Ada 3 skema penyaluran KUR:

1) Langsung dari Bank Pelaksana ke UMKMK


2) Tidak langsung, melalui lembaga linkage dengan pola executing.
3) Tidak langsung, melalui lembaga linkage dengan pola channeling

Lembaga yang termasuk sebagai lembaga linkage?

Lembaga Linkage yaitu Koperasi Sekunder, Koperasi Primer (Koperasi Simpan Pinjam,
Unit Simpan Pinjam Koperasi), Badan Kredit Desa (BKD), Baitul Mal Wa Tanwil(BMT),
Bank Perkreditan Rakyat/Syariah (BPR/BPRS), Lembaga Keuangan Non Bank,Kelompok
Usaha, Lembaga Keuangan Mikro

4
Berapakah besarnya dana pinjaman (plafon) KUR yang dapat diperoleh UMKMK?

1. KUR Mikro: KUR yang diberikan dengan plafon sampai dengan Rp. 5.000.000,00
(lima juta rupiah).
2. KUR Ritel: KUR yang diberikan dengan plafon diatas Rp. 5.000.000,00 (lima juta
rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Indonesia memainkan peran integral dalam


mendukung pertumbuhan sektor usaha kecil dan mikro. Program ini merupakan
inisiatif pemerintah yang bertujuan memberikan akses keuangan kepada pelaku
usaha kecil dengan suku bunga yang terjangkau. KUR memberikan kesempatan
bagi pengusaha kecil untuk mendapatkan dana modal dengan persyaratan yang
lebih mudah, sehingga memungkinkan mereka untuk mengembangkan atau
memulai usaha tanpa beban finansial yang berlebihan.

Satu aspek penting dari KUR adalah suku bunga yang kompetitif dan jangka
waktu pembayaran yang fleksibel. Suku bunga yang terjangkau sangat membantu
pelaku usaha kecil mengelola beban keuangan mereka, sementara jangka waktu
yang dapat disesuaikan memberikan keluwesan dalam pembayaran angsuran,
sesuai dengan kemampuan finansial masing-masing. Ini menciptakan lingkungan
yang mendukung pertumbuhan bisnis dan meminimalkan risiko kegagalan
keuangan.

Program ini tidak hanya menjadi solusi keuangan, tetapi juga sebuah
strategi pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Melalui KUR, diharapkan dapat terjadi peningkatan daya saing dan produktivitas
di tingkat lokal, menciptakan lapangan kerja, serta merangsang pertumbuhan
ekonomi di daerah-daerah yang mungkin sebelumnya terabaikan.

Pentingnya peran KUR dalam memberdayakan sektor usaha mikro dan


kecil menjadi jelas ketika kita melihat dampaknya pada inklusi keuangan dan
perkembangan ekonomi. Para pelaku usaha kecil menjadi lebih mampu bersaing

5
dan berkontribusi pada ekonomi nasional, sementara pemerintah mendapatkan
manfaat jangka panjang melalui pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dengan memahami
pentingnya KUR dalam konteks ini, dapat diapresiasi bahwa program ini tidak
sekadar memberikan pinjaman, tetapi juga mendorong transformasi sosioekonomi
yang positif.

6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Roti bakar adalah sejenis camilan atau hidangan ringan yang terbuat dari irisan roti yang
kemudian dipanggang atau dibakar. Proses pembuatannya melibatkan pemanggangan roti hingga
menjadi kecokelatan, sering kali dengan tambahan mentega atau margarin untuk memberikan cita
rasa yang khas. Selain itu, roti bakar juga dapat dihidangkan dengan berbagai pilihan topping atau
isian, seperti selai, keju, telur, daging, atau bahan lain sesuai selera.

Pengajuan kredit usaha untuk usaha roti bakar ini menjadi landasan yang kokoh bagi
pertumbuhan dan kelangsungan operasional bisnis kami. Kami percaya bahwa kredit ini tidak
hanya akan memberikan dorongan finansial, tetapi juga akan menjadi kunci untuk mewujudkan
potensi penuh usaha roti bakar ini. Dengan peralatan modern, stok bahan baku yang berkualitas,
dan strategi pemasaran yang cermat, kami yakin dapat memperluas pangsa pasar, meningkatkan
penjualan, dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan kami.

7
DAFTAR PUSTAKA

Annisa Aina Fajrin. (2019). analisis Proposal Pengajuan Kredit Roti Bakar Fix. Retrieved

February 10, 2024, from Scribd website: https://www.scribd.com/doc/293383048/analisis-

Proposal-Pengajuan-Kredit-Roti-Bakar-Fix

Unknown. (2014). Proposal Usaha Roti Bakar. Retrieved February 10, 2024, from Blogspot.com

website: https://suryadwisasongko.blogspot.com/2014/06/proposal-usaha-roti-bakar.html

Unknown. (2014). Proposal Usaha Roti Bakar. Retrieved February 10, 2024, from Blogspot.com

website: https://suryadwisasongko.blogspot.com/2014/06/proposal-usaha-roti-bakar.html

Anda mungkin juga menyukai