Anda di halaman 1dari 4

NASKAH SKENARIO PRAKTIK COACHING

TEMA :
Peningkatan Pembelajaran Berdiferensiasi:
Menggali Solusi Bersama Bapak Moh Gufron

Coach (NANA): Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Coachee (GUFRON): Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
Coach (NANA): Selamat siang, Bapak Gufron.
Coachee (GUFRON): Selamat siang, Bapak Nana.
Coach (NANA): Bagaimana kabarnya hari ini?
Coachee (GUFRON): Alhamdulillah, baik dan sehat, Pa.
Coach: Nah, ini katanya Bapak mau ngobrol nih, mau menyampaikan sesuatu. Silakan
Bapak untuk menyampaikan sesuatunya, itu tentang apa, Pa?

Tujuan
Coachee (GUFRON): Oh ya, terima kasih, Pa. Begini, Pa Nana, sebenarnya setelah kita belajar
dari beberapa materi, terutama yang kemarin kita baru saja pelajari, yaitu terkait dengan
pembelajaran berdiferensiasi, saya mencoba melakukan variasi yang berbeda-beda. Kemarin,
saya mencoba di kelas X-7 (Sepuluh-7) melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi, tapi
hasilnya pemahaman siswa masih kurang. Selain itu, saya juga merasa seperti sedang berjuang
sendirian. Karena, guru-guru satu mapel saya belum tertarik untuk menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi. Ini untuk mengatasi tantangan, mengidentifikasi perbaikan, dan memperkuat
budaya kolaborasi di sekolah.
Coach (NANA): Topik yang sangat menarik nih, Pa Gufron. Kita memiliki waktu antara 15-20
menit untuk mendiskusikannya. Nah, apa yang Bapak ingin capai dari diskusi kita kali ini?
Coachee (GUFRON): Saya ingin mendapatkan solusi, tentang bagaimana caranya supaya bisa
meningkatkan pemahaman siswa terkait dengan materi pembelajaran yang dilaksanakan dengan
berdiferensiasi atau pembelajaran yang berpihak pada siswa, kemudian saya juga ingin agar
partisipasi siswa meningkat, dan kedua rekan saya sesama mapel Bahasa Indonesia mau
berkolaborasi dengan saya untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas.

Identifikasi dan Rencana


Coach (NANA): Oh begitu, ya Pa. Hebat sekali Pa Gufron ini, sudah mulai menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi dengan berbagai variasi berbeda. Tapi, Bapak merasa hasilnya
pemahaman siswa belum optimal, ya. Nah, kemudian ini, Pa, apa yang menjadi permasalahan
Bapak dalam pembelajaran itu sebetulnya?
Coachee (GUFRON): Jadi, mungkin ada tiga hal, terkait dengan pemahaman materi dan
partisipasi siswa dalam pembelajaran. Bagaimana cara meningkatkan pemahaman dan
partisipasi siswa dalam pembelajaran? dan bagaimana caranya agar rekan mapel saya mau
berkolaborasi dan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.
Coach (NANA): Wah, menarik sekali obrolan kita kali ini. Jadi, Pa Gufron memiliki tiga hal yang
menjadi kendala dalam menerapkan pembelajaran diferensiasi, terkait pemahaman materi,
partisipasi siswa, dan kolaborasi rekan mapel ya. Kalau boleh tahu, Pa, apa sih yang ingin dicapai
oleh Bapak di pembelajaran berdiferensiasi ini?
Coachee (GUFRON): Sebenarnya, Saya ingin ketika pembelajaran berdiferensiasi itu, sesudah
saya melakukan pengamatan, kuesioner, dan wawancara terkait kesiapan belajar siswa dan gaya
belajar siswa. Setelah itu, dituangkan dalam rencana pembelajaran agar sesuai dengan
kebutuhan siswa. Kemudian siswa berpartisipasi secara aktif dan materi pelajaran pun dapat
dipahami oleh mereka. Kemudian pembelajaran berdiferensiasi dilakukan secara
berkesinambungan dari kelas 10, 11, dan 12.
Coach (NANA): Alhamdulillah, Pa. Saya salut dan mengapresiasi sekali, apa-apa yang sudah
Bapak lakukan. Nah, kalau saya boleh tahu, langkah atau strategi apa yang sudah Bapak
lakukan supaya kualitas pembelajaran berdiferensiasinya semakin bagus dan dapat diterapkan
di semua tingkatan?
Coachee (GUFRON): Saya sudah mengelompokkan siswa berdasarkan gaya belajar mereka.
Kemudian saya juga membuat LKPD berdasarkan tingkat pemahaman siswa terhadap materi.
Selain itu, saya juga sudah mendiskusikan hal ini di MGMP mapel tingkat sekolah.
Coach (NANA): Wah, mantap sekali langkah yang sudah Bapak lakukan. Alhamdulillah, ya Pa.
Kalau tidak keberatan, apakah Bapak pernah mendapat dukungan atau motivasi untuk
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi ini. Lalu, dukungan seperti apa yang sudah Bapak
dapatkan untuk lebih menambah semangat dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi ini?
Coachee (GUFRON): Alhamdulillah, saya sudah berkonsultasi dengan bapak kepala sekolah,
rekan satu mapel, dan beberapa teman sejawat.
Coach (NANA): Bagus, Pa. Bapak sudah melangkah mendekati sempurna. Terkait dengan
dukungan, Bagaimana kolaborasi Bapak dengan rekan-rekan guru, Pa, supaya pembelajaran
berdiferensiasi ini bisa berjalan dengan baik?
Coachee (GUFRON): Kami mengalami sedikit kendala, Pa. Karena jika yang diajak kolaborasi
tidak optimal, kami mencoba mengajak rekan yang mengajar kelas 10 untuk bergabung dalam
pembelajaran berdiferensiasi. Kami berharap ada kesinambungan dari kelas 10 ke kelas 11 dan
12, dan anak-anak lebih senang mengikuti pembelajaran
Coach (NANA): Terkait dengan langkah Bapak dalam berkolaborasi dengan rekan yang
mengajar di kelas 10, 11, dan 12. Harapan Bapak ke depannya seperti apa?
Coachee (GUFRON): Saya berharap bisa terus berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk
melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi. Semoga dengan waktu, pemahaman yang saya
sampaikan kepada rekan dan peserta didik semakin meningkat, sehingga mereka lebih senang
mengikuti pembelajaran yang saya rancang.
Coach (NANA): Antara grade 1 - 10 kira-kira ada di grade berapa rekan sejawat Bapak ini, dan
bisa dinaikkan sampai grade berapa?
Coachee (GUFRON): Mungkin grade 5 ya, karena ada beberapa guru yang sudah senior,
sepertinya mereka memiliki kendala dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Mengingat
pembelajaran ini membutuhkan banyak persiapan dan IT. Tapi, saya yakin untuk keseluruhan
bisa ditingkatkan sampai level 7. Karena, meskipun sudah senior, kalau persiapan bisa di-handle
oleh guru yang masih muda, dalam segi aplikasi di kelas, mereka oke-oke saja, bahkan jagonya.

Tanggung jawab
Coach (NANA): Wah, menarik nih analisis Pa Gufron terkait grade guru-guru di sekolah Bapak.
Apakah ada hal yang akan Bapak lakukan dalam waktu dekat untuk memperkuat kolaborasi
Bapak dengan rekan satu mapel?
Coachee (GUFRON): Rencananya, setelah pekan Assesment akhir ini, ada waktu seminggu,
sambil remedial dan mengolah nilai, saya akan berdiskusi dengan rekan sejawat membiacarakan
tentang pembelajaran berdiferensiasi.
Coach (NANA): Alhamdulillah, Pa. Saya sangat bahagia karena Bapak sudah menemukan solusi
untuk permasalahan yang Bapak hadapi. Saya ingin bertanya, terkait siapa saja yang
bertanggungjawab dan terlibat dalam acara diskusi yang akan Bapak laksanakan tersebut?
Coachee (GUFRON): Mungkin saya sebagai penanggung jawab kegiatan, karena saya yang
menginisiasi terlaksananya acara tersebut. Kemudian guru Bahasa Indonesia kelas 10, guru
Bahasa Indonesia kelas 11, dan guru Bahasa Indonesia kelas 12. Guru dari mapel lain juga
boleh bergabung kalau bersedia.
Coach (NANA): Bagaimana cara Bapak memastikan bahwa kegiatan ini benar-benar akan
terlaksana dan segala hasil diskusi yang Bapak lakukan terkait pembelajaran berdiferensiasi ini
akan dapat terimplementasi dengan baik di kelas?
Coachee (GUFRON): Saya akan mulai menghubungi guru-guru rekan satu rumpun tersebut dari
sekarang, kemudian saya juga akan mencari ruangan yang nyaman, dan memastikan ada waktu
yang benar-benar senggang dan lapang untuk kita mendiskusikan tentang pembelajaran
berdiferensiasi ini.
Coach (NANA): Alhamdulillah, kebetulan waktu kita sudah habis nih, Pa Gufron. Saya sangat
senang karena Pa Gufron bisa menemukan solusi dan langkah yang tepat untuk mengatasi
permasalahan yang sedang Bapak hadapi. Terima kasih, ya Pa Gufron. Saya tunggu kembali
diskusinya.
Coachee (GUFRON): Terima kasih juga atas waktunya, Pa. Luar biasa, Bapak. Mudah-mudahan,
dengan percakapan ini, Bapak semakin senang dan sukses selalu. Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Coach (NANA): Sama-sama, Pa Gufron, see you next time. Waalaikumsalam warahmatullahi
wabarakatuh.
MATERI
TA (Tanggung Jawab):
Sepakati kapan akan melakukan sesi untuk refleksi/kalibrasi Kriteria Penilaian dengan poin
sempurna
1. Mendengar aktif
bebas dari judgement, asumsi, dan asosiasi, serta dapat menangkap emosi coachee selalu
mengajukan pertanyaan terbuka dan berasal dari mendengarkan
2. Mengajukan pertanyaan berbobot
selalu mengajukan pertanyaan terbuka dan berasal dari mendengarkan
3. Memberdayakan Coachee
membantu membuat rencana aksi spesifik, mendorong ide dari coachee, pada saat diminta saran
berbagi pengalaman
5 Hal Penting dalam Coaching Sesama Guru:

• Bangun kemitraan dengan coachee, saling percaya dan mendukung


• Gunakan bahasa yang santai
• Tetapkan jadwal coaching teratur untuk melatih kedisiplinan.
• Ciptakan tempat coaching yang nyaman.
• Samakan posisi dengan memperhatikan kata kunci dalam pembicaraan.

Anda mungkin juga menyukai