Anda di halaman 1dari 21

KONTRIBUSI BISNIS SOSIAL EKONIMI DALAM MENYELESAIKAN

PERSOALAN SOSIAL

Disusun Oleh;

Vandensoen Tjong

20042015

Dosen;

Sir Edino Ayub Lomban, S.S.,M.A.

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE

TAHUN 2023
Abstrak:
Bisnis sosial ekonomi telah muncul sebagai pendekatan inovatif untuk mengatasi persoalan
sosial dalam konteks ekonomi global. Paper ini bertujuan untuk menyajikan analisis
mendalam mengenai persoalan bisnis sosial ekonomi, teori yang mendasarinya, konsep yang
relevan, serta etika dan moral yang menjadi dasar bagi bisnis ini. Selain itu, paper ini juga
membahas pandangan terkini mengenai kontribusi bisnis sosial ekonomi dalam
menyelesaikan persoalan sosial yang dihadapi oleh masyarakat. Analisis ini bertujuan untuk
memberikan wawasan yang lebih baik tentang peran bisnis sosial ekonomi dan relevansi
penyelesaian masalah yang ditawarkannya.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nyalah

sehingga paper dapat dibuat dengan judul "ETIKA BISNIS DAN PERUSAHAAN DALAM ERA

REVOLUSI IDUSTRI" tepat pada waktunya. Penyusunan paper ini dalam rangka memenuhi

tugas akhir semester Mata kuliah etika bisnis dan etika digital yang diampu oleh Sir Edino

Ayub Lomban,S.S.,MA.

Pada kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan

dukungan maupun materiil sehingga paper ini dapat selesai

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk

masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.

MANADO,16 Mei 2023


DAFTAR ISI
BAB 1. Pendahuluan ………………………………………………………….
1.1 Pengantar ………………………………………………………………….
1.2 Latar Belakang dan Signifikansi Bisnis Sosial Ekonomi …………………
1.3 Definisi Bisnis Sosial Ekonomi …………………………………………..
1.4 Persoalan Sosial dalam Konteks Ekonomi ………………………………..
1.5 Tantangan dan Peluang dalam Bisnis Sosial Ekonomi……………………
BAB 2. Pembahasan ………………………………………………………….
2.1 Persoalan Bisnis Sosial Ekonomi …………………………………………
2.1.1 Pengenalan………………………………………………………………
2.1.2 Definisi Bisnis Sosial Ekonomi ………………………………………..
2.1.3 Persoalan Sosial dalam Konteks Ekonomi……………………………...
2.1.4 Tantangan dan Peluang dalam Bisnis Sosial Ekonomi…………………
2.2.1.1 Konsep Pembangunan Berkelanjutan………………………………….
2.2.1.2 Teori Stakeholder…………………………………………………….
2.2.1.3 Pendekatan Triple Bottom Line………………………………………..
2.2.2 Etika dan Moral dalam Bisnis Sosial Ekonomi …………………………
2.2.2.1 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan…………………………………..
2.2.2.2 Etika Bisnis Sosial ……………………………………………………
2.2.2.3 Prinsip Keadilan dalam Bisnis Sosial Ekonomi………………………
2.2.3 Pandangan Terkini Mengenai Bisnis Sosial Ekonomi…………………..
2.2.3.1 Peran Bisnis Sosial Ekonomi dalam Mengatasi Kemiskinan ………...
2.2.3.2 Dampak Bisnis Sosial Ekonomi terhadap Lingkungan ……………….
2.2.3.3 Kontribusi Bisnis Sosial Ekonomi terhadap Pemberdayaan Masyarakat
2.3 Relevansi Penyelesaian Masalah oleh Bisnis Sosial Ekonomi ……………
2.3.1 Relevansi Antara Persoalan Bisnis Sosial Ekonomi dan Teori………….
2.3.2 Relevansi Antara Persoalan Bisnis Sosial Ekonomi dan Konsep………..
2.3.3 Relevansi Antara Persoalan Bisnis Sosial Ekonomi dan Etika, Moral…..
2.3.4 Relevansi Antara Persoalan Bisnis Sosial Ekonomi dan Pandangan…….
2.3.5 Keuntungan dan Potensi Bisnis Sosial Ekonomi dalam Menyelesaikan Masalah
BAB 3. Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Implikasi dan Rekomendasi
3.3 Dampak Potensial Bisnis Sosial Ekonomi dalam Masyarakat
BAB 1
PENDAHULUAN
Bisnis sosial ekonomi telah menjadi salah satu pendekatan yang semakin penting dalam
mengatasi persoalan sosial dalam konteks ekonomi global. Di tengah kompleksitas
permasalahan sosial yang dihadapi oleh masyarakat saat ini, bisnis sosial ekonomi muncul
sebagai upaya inovatif untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan melalui bisnis.
Dalam paper ini, akan disajikan analisis mendalam tentang persoalan bisnis sosial ekonomi,
teori yang mendasarinya, konsep yang relevan, serta etika dan moral yang menjadi dasar dari
pendekatan ini. Selain itu, paper ini juga akan mengupas pandangan terkini mengenai
kontribusi bisnis sosial ekonomi dalam menyelesaikan persoalan sosial yang dihadapi oleh
masyarakat.
Bagian pertama dari paper ini akan membahas persoalan bisnis sosial ekonomi, dengan
pengenalan tentang latar belakang dan signifikansi dari pendekatan ini. Selanjutnya, akan
diberikan definisi yang jelas mengenai bisnis sosial ekonomi dan bagaimana ia beroperasi
dalam konteks ekonomi global. Persoalan sosial yang dihadapi oleh masyarakat akan
diidentifikasi, termasuk tantangan dan peluang yang dihadapi dalam upaya menyelesaikan
masalah sosial melalui bisnis sosial ekonomi.
Bagian kedua paper ini akan memberikan uraian mendalam tentang teori, konsep, etika,
moral, dan pandangan yang mendasari bisnis sosial ekonomi. Teori dan konsep yang relevan
akan dibahas, seperti konsep pembangunan berkelanjutan, teori stakeholder, dan pendekatan
triple bottom line. Selanjutnya, akan dikupas pula mengenai aspek etika dan moral dalam
bisnis sosial ekonomi, termasuk tanggung jawab sosial perusahaan, etika bisnis sosial, dan
prinsip keadilan yang menjadi pijakan dalam kegiatan bisnis sosial ekonomi. Pandangan
terkini mengenai peran bisnis sosial ekonomi dalam mengatasi kemiskinan, dampak terhadap
lingkungan, dan kontribusi dalam pemberdayaan masyarakat juga akan disajikan.

Bagian ketiga paper ini akan menjelaskan bagaimana uraian teori, konsep, etika, moral, dan
pandangan pada bagian sebelumnya relevan dengan penyelesaian masalah yang dihadapi oleh
bisnis sosial ekonomi. Relevansi antara persoalan bisnis sosial ekonomi dengan teori, konsep,
etika, moral, dan pandangan akan dianalisis secara mendalam. Selain itu, akan dibahas pula
keuntungan dan potensi bisnis sosial ekonomi dalam menyelesaikan masalah sosial yang
kompleks.

Penutup paper ini akan menyimpulkan temuan dan analisis yang telah disajikan sebelumnya.
Implikasi dan rekomendasi akan dibahas untuk memberikan panduan bagi praktisi,
akademisi, dan pemangku kepentingan terkait potensi dan penerapan bisnis sosial ekonomi
dalam menyelesaikan persoalan sosial.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Persoalan Bisnis Sosial Ekonomi

pembahasan mengenai kewirausahaan sosial bertujuan melihat masalah sebagai peluang


untuk membentuk sebuah model bisnis baru yang bermanfaat bagi pemberdayaan
masyarakat sekitar.

Hasil yang ingin dicapai bukan semata-mata untuk mendapatkan keuntungan materi atau
kepuasan pelanggan, melainkan suatu gagasan itu memberikan dampak baik dan
berkelanjutan bagi penerima manfaat.

Meskipun pandangan masyarakat luas menilai bahwa social enterprenurship adalah suatu
kegiatan sosial semata, pada kenyataanya social entreprenurship adalah suatu bisnis yang
berorientasi pada penyelesaian masalah sosial yang tak terlepas dari kaidah bisnis pada
umumnya yang memerlukan alat ukur untuk menarik investor dalam mengembangkan
bisnisnya tersebut.

Isu sustainability secara finansial selalu menjadi tantangan terbesar bagi pra-sosial
entrepreneurship. Untuk mengatasinya, ada dua alternatif kemitraan yang dapat
dikembangkan, yakni kemitraan dengan institusi publik dan korporasi.

Hendaknya, perihal social entrepreneurship harus menjadi perhatian bagi seluruh


kalangan, tak terkecuali pemerintah, masyarakat, perusahaan, ataupun lembaga
pendidikan, karena mampu menyerap tenaga kerja berkualitas yang tidak mendapat
peluang di sektor formal mengingat adanya ketimpangan ekonomi dan keterbatasan
pemerintah untuk mengatasi masalah sosial.

Inilah tantangan nyat bagi para akademisi dan praktisi dalam mencari jalan keluar atas
masalah sosial yang ada di sekitar kita.

2.1.1 Pengenalan
Pengenalan Pada bagian ini, Anda dapat memperkenalkan topik "Bisnis Sosial Ekonomi"
secara umum. Anda dapat memberikan gambaran singkat tentang bagaimana bisnis sosial
ekonomi menggabungkan aspek bisnis dan tujuan sosial dalam upaya menciptakan perubahan
positif dalam masyarakat dan mengatasi persoalan sosial yang ada.
2.1.2 Definisi Bisnis Sosial Ekonomi
Definisi Bisnis Sosial Ekonomi Di bagian ini, Anda dapat memberikan definisi yang jelas
tentang apa itu bisnis sosial ekonomi. Anda dapat menjelaskan bahwa bisnis sosial ekonomi
merujuk pada model bisnis yang bertujuan untuk mencapai tujuan sosial dan ekonomi secara
simultan. Tujuan sosialnya dapat berupa mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendidikan,
mengatasi masalah lingkungan, atau memberdayakan masyarakat.

2.1.3 Persoalan Sosial dalam Konteks Ekonomi


Persoalan Sosial dalam Konteks Ekonomi Bagian ini dapat digunakan untuk menjelaskan
berbagai persoalan sosial yang ada dalam konteks ekonomi. Anda dapat menyebutkan
beberapa contoh, seperti ketimpangan pendapatan, akses terbatas terhadap pendidikan dan
layanan kesehatan, perubahan iklim, atau pengangguran. Poin ini penting untuk
memperlihatkan pentingnya peran bisnis sosial ekonomi dalam menyelesaikan masalah-
masalah tersebut.

2.1.4 Tantangan dan Peluang dalam Bisnis Sosial Ekonomi


Tantangan dan Peluang dalam Bisnis Sosial Ekonomi Di bagian ini, Anda dapat membahas
tantangan dan peluang yang dihadapi oleh bisnis sosial ekonomi. Tantangan mungkin
meliputi keterbatasan sumber daya, ketidakpastian keuangan, atau kesulitan dalam mencapai
skala yang signifikan. Sementara itu, peluangnya dapat mencakup kemampuan untuk
menggabungkan pendekatan inovatif dalam mengatasi persoalan sosial dan ekonomi,
mendapatkan dukungan dari para pemangku kepentingan, dan memanfaatkan perkembangan
teknologi untuk mencapai dampak yang lebih besar.

2.2.1.1 Konsep Pembangunan Berkelanjutan


Konsep pembangunan berkelanjutan menjadi populer setelah dikumandangkan oleh Komisi
Bruntland di bawah pimpinan Perdana Menteri Norwegia Gro Harlem Brundtland yang
bekerja sejak Oktober 1984 sampai dengan Maret 1987 dan melahirkan buku “Our Common
Future” yang diterbitkan oleh World Commission on Environment and Development
(WECD) pada tahun 1987 (Ismid Hadad, 2010). Selama abad 20 terjadi 2 (dua) revolusi
terkait dengan peranan lingkungan hidup dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Revolusi
pertama (1) antara 1960’s -1970’s saat munculnya paradigma bahwa terdapat konflik antara
konsep pertumbuhan dan konservasi sumberdaya alam dan lingkungan di mana setiap terjadi
pembangunan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat selalu
dibarengi dengan eksploitasi sumberdaya alam dan terjadinya kerusakan lingkungan
(Meadows, Donella dan Meadows, Nancy, 1972 ). Meadows dan Meadows yang tergabung
dalam Kelompok Roma menulis buku mengenai “Batas-Batas Pertumbuhan”. Dalam buku
tersebut dikemukakan bahwa kalau tidak ada pengurangan tingkat konsumsi dalam
masyarakat kala itu, maka dalam waktu 100 tahun lagi dunia akan collaps, karena
sumberdaya alam akan habis dan lingkungan mengalami pencemaran yang tinggi dan
kerusakan yang sangat parah. Konsep pembangunan

2.2.1.2 Teori Stakeholder


Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi
untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya.
Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang
diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut. Gray, Kouhy dan Adams mengatakan
bahwa kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholders sehingga
aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. Semakin powerful stakeholder,
maka semakin besar usaha

2.2.1.3 Pendekatan Triple Bottom Line


Pendekatan Triple Bottom Line (TBL) atau tiga pilar keberlanjutan adalah kerangka kerja
yang mempertimbangkan tiga aspek penting dalam kegiatan bisnis, yaitu keuangan (profit),
sosial (people), dan lingkungan (planet). Pendekatan TBL menekankan pentingnya mengukur
dan mempertanggungjawabkan kinerja bisnis dalam ketiga dimensi tersebut. Bisnis sosial
ekonomi menerapkan pendekatan TBL dengan fokus pada pencapaian hasil positif dalam
ketiga aspek tersebut, bukan hanya keuntungan finansial semata.
2.2.2 Etika dan Moral dalam Bisnis Sosial Ekonomi
Moral lahir dari orang yang memiliki dan mengetahui ajaran agama dan budaya. Agama
telah mengatur seseorang dalam melakukan hubungan dengan orang sehingga dapat
dinyatakan bahwa orang yang mendasarkan bisnisnya pada agama akan memiliki moral yang
terpuji dalam melakukan bisnis. Berdasarkan. ini sebenarnya moral dalam berbisnis tidak
akan bisa ditentukan dalam bentuk suatu peraturan (rule) yang ditetapkan oleh pihakpihak
tertentu. Moral harus tumbuh dari diri seseorang dengan pengetahuan ajaran agama yang
dianut budaya dan dimiliki harus mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Etika
Dalam Dunia Bisni

2.2.2.1 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Berangkat dari keadaan tersebut, lahirnya konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang
berada pada sasaran kewajiban-kewajiban moral. Dari kewajiban-kewajiban moral yang
bergerak antara kesejahteraan pada lingkungan tertentu, menimbulkan pula suatu konsep
bahwa yang harus diwujudkan adalah kesejahteraan bersama. Hal ini baru menjangkau pada
kesejahteraan bersama pada lingkungan perusahaan masing-masing. Kesejahteraan yang
bersifat terbatas, makin meluas yang diikuti oleh gerakan-gerakan yang sama sehingga
menjadi suatu konsep positif yang menjadi tanggung jawab institusional. Dalam hal ini perlu
dilakukan penerapan TJSP yang meliputi suatu pelaksanaan untuk menerapkan:
- Upah minimal yang pantas untuk hidup layak.
- Keselamatan kerja yang cukup untuk melindungi tenaga kerja.
- Jaminan sosial yang pantas untuk masa depan tenaga kerja dan keluarganya dengan pantas.

2.2.2.2 Etika Bisnis Sosial


Etika bisnis sosial melibatkan prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang memandu perilaku
bisnis dalam mencapai tujuan sosial dan ekonomi. Dalam bisnis sosial ekonomi, etika
menjadi landasan penting untuk menjalankan operasional bisnis dengan integritas dan
kejujuran. Beberapa prinsip etika yang sering diterapkan dalam bisnis sosial ekonomi
meliputi transparansi, akuntabilitas, keterlibatan pemangku kepentingan, keadilan, dan
keberlanjutan.
2.2.2.3 Prinsip Keadilan dalam Bisnis Sosial Ekonomi
Prinsip keadilan menjadi salah satu aspek penting dalam bisnis sosial ekonomi. Prinsip ini
menggarisbawahi perlunya memperlakukan semua pihak dengan adil dan merata dalam
kegiatan bisnis. Dalam konteks bisnis sosial ekonomi, prinsip keadilan mengarahkan
perusahaan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi masyarakat yang kurang mampu,
mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi, dan mendorong distribusi yang adil dari hasil
kegiatan bisnis.

2.2.3 Pandangan Terkini Mengenai Bisnis Sosial Ekonomi


Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando, Sistem
ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sisten ekonomi yang diterapkan di
Indonesia yakni Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi
ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.

Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat
di bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi
masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memperlihatkan kode dan
bimbingan serta membuat iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat .

2.2.3.1 Peran Bisnis Sosial Ekonomi dalam Mengatasi Kemiskinan


Salah satu pandangan terkini tentang bisnis sosial ekonomi adalah peran pentingnya dalam
mengatasi kemiskinan. Bisnis sosial ekonomi memiliki potensi untuk menciptakan peluang
kerja dan meningkatkan pendapatan bagi masyarakat yang berada dalam kondisi ekonomi
lemah. Dengan fokus pada tujuan sosial, bisnis sosial ekonomi mampu memberikan akses
keuangan, pendidikan, pelatihan, dan pemberdayaan ekonomi kepada kelompok rentan,
sehingga membantu mengurangi tingkat kemiskinan.
2.2.3.2 Dampak Bisnis Sosial Ekonomi terhadap Lingkungan
Pandangan terkini tentang bisnis sosial ekonomi juga menyoroti dampaknya terhadap
lingkungan. Dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan, bisnis sosial ekonomi
menekankan perlunya mengadopsi praktik bisnis yang ramah lingkungan. Hal ini mencakup
penggunaan sumber daya yang efisien, pengurangan limbah dan emisi, pengembangan
produk ramah lingkungan, dan pengelolaan yang bertanggung jawab terhadap sumber daya
alam. Dengan demikian, bisnis sosial ekonomi dapat membantu melestarikan lingkungan
alam dan mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem.
Selain itu, konsep keberlanjutan juga sangat relevan dalam bisnis sosial ekonomi. Dalam
upaya menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi, bisnis sosial ekonomi harus mampu
menciptakan dampak positif yang berkelanjutan secara jangka panjang. Konsep keberlanjutan
membantu bisnis sosial ekonomi untuk membangun model bisnis yang tidak hanya
menguntungkan secara finansial, tetapi juga memiliki dampak positif yang berkelanjutan bagi
masyarakat dan lingkungan.

2.2.3.3 Kontribusi Bisnis Sosial Ekonomi terhadap Pemberdayaan Masyarakat


Bisnis sosial ekonomi memiliki kontribusi yang signifikan dalam pemberdayaan masyarakat.
Berikut ini adalah beberapa cara di mana bisnis sosial ekonomi dapat memberikan kontribusi
tersebut:
1. Penciptaan Peluang Ekonomi: Bisnis sosial ekonomi menciptakan peluang kerja dan
penghasilan bagi masyarakat yang kurang mampu atau terpinggirkan. Dengan menyediakan
pekerjaan, pelatihan, dan akses ke pasar, bisnis sosial ekonomi memberikan kesempatan bagi
masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan mengurangi ketergantungan pada
bantuan sosial.
2. Pemberdayaan Ekonomi: Bisnis sosial ekonomi mendorong pemberdayaan ekonomi
dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan
bisnis. Melalui koperasi, asosiasi, atau kepemilikan bersama, masyarakat dapat memiliki
peran dalam kepemilikan, manajemen, dan keuntungan bisnis, yang menghasilkan kontrol
dan keuntungan yang lebih besar bagi mereka.
3. Pemberdayaan Sosial: Selain memberikan dampak ekonomi, bisnis sosial ekonomi
juga berupaya memperkuat komunitas dan mempromosikan keterlibatan sosial. Mereka
membangun jejaring sosial, memfasilitasi kolaborasi antara masyarakat, dan memberdayakan
individu dan kelompok untuk mengatasi masalah sosial yang dihadapi oleh komunitas
mereka.
4. Peningkatan Akses: Bisnis sosial ekonomi berfokus pada pelayanan kepada
masyarakat yang kurang terlayani. Mereka berupaya meningkatkan akses terhadap
pendidikan, layanan kesehatan, air bersih, energi terbarukan, teknologi, dan infrastruktur
lainnya yang penting bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, bisnis sosial ekonomi
membantu mengurangi kesenjangan akses dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
5. Pendorong Perubahan Sosial: Bisnis sosial ekonomi juga berperan sebagai agen
perubahan sosial. Mereka mendorong adopsi praktik bisnis yang bertanggung jawab secara
sosial dan lingkungan, mempromosikan kesetaraan gender, melawan diskriminasi, dan
mengadvokasi perubahan kebijakan yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Bisnis
sosial ekonomi berusaha untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan dalam
komunitas dan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan kontribusinya terhadap pemberdayaan masyarakat, bisnis sosial ekonomi menjadi
alat yang efektif dalam menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan dalam masyarakat
dan mempromosikan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

2.3 Relevansi Penyelesaian Masalah oleh Bisnis Sosial Ekonomi


Kegiatan kewiraushaan merupakan impelentasi kegiatan ekonomi yang berdasarkan kepada
pengertian diatas. Dalam praktik nya, kegiatan kewiraushaan berawal dari adanya
kepentingan untuk dapat menyeimbangkan antara ekonomi dan sosial dalam bentuk berbisnis
dan pertanggungjawaban atas bisnis tersebut. Penerapan ini sesuai dengan apa yang diajarkan
oleh rasulullah pada saat pertama kali beliau hijrah ke kota Madinah, beliau disana berusaha
untuk dapat menciptakan kondisi lingkungan yang makmur dan tehindar dari krisis.
Rasulullah selalu melakukan kegiatan perekonomian dengan dilandasi adanya sikap keadilan
dan sukarela demi terciptanya pemerataan rakyat. Segala hal dalam aspek kehidupan harus
memiliki tujuan untuk menciptakan kemashlahatan dalam ikatan ukhuwah islamiyah. Social
entrepreneurship merupakan sesuatu hal yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah sosial
dan ekonomi. Karena social entrepreneurship sendiri merupakan bentuk dan pelaksanaanya
sesuai dengan perilaku kebajikan-kebajikan yang diperintahkan dalam Islam, seperti halnya
kebajikan untuk membantu orang lain yang membutuhkan dengan memberikannya bantuan
namun tidak berupaya untuk mengambil kesempatan dalam kesempitan, dengan tidak
mengambil keuntungan sama sekali dalam bantuan tersebut(Ikhlas).

2.3.1 Relevansi Antara Persoalan Bisnis Sosial Ekonomi dan Teori


Bisnis sosial ekonomi merupakan konsep bisnis yang bertujuan untuk memecahkan masalah
sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat. Relevansi antara persoalan bisnis sosial
ekonomi dan teori terletak pada fakta bahwa bisnis sosial ekonomi menggunakan prinsip-
prinsip dan konsep-konsep teoritis untuk merumuskan solusi yang tepat terhadap masalah-
masalah yang dihadapi.
Teori ekonomi seperti ekonomi pembangunan, ekonomi kesejahteraan, dan ekonomi sosial
memberikan dasar pemahaman tentang berbagai masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi
oleh masyarakat. Bisnis sosial ekonomi menggunakan pemahaman ini untuk merancang
model bisnis yang efektif dalam mengatasi masalah-masalah tersebut.
Misalnya, teori ekonomi pembangunan memberikan pemahaman tentang kesenjangan
ekonomi dan kemiskinan. Bisnis sosial ekonomi dapat menggunakan pendekatan yang
berbasis pada teori ini untuk menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat yang miskin
atau mengurangi kesenjangan melalui program pelatihan dan pemberdayaan ekonomi.

2.3.2 Relevansi Antara Persoalan Bisnis Sosial Ekonomi dan Konsep


Relevansi antara persoalan bisnis sosial ekonomi dan konsep terletak pada keterkaitan antara
masalah-masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat dengan konsep-konsep
yang digunakan dalam bisnis sosial ekonomi.
Misalnya, konsep inklusi sosial menjadi relevan dalam bisnis sosial ekonomi karena fokusnya
adalah memasukkan kelompok-kelompok marginal atau terpinggirkan dalam kegiatan
ekonomi. Bisnis sosial ekonomi dapat menggunakan konsep inklusi sosial ini sebagai
landasan dalam merancang strategi dan program bisnis untuk memperluas akses dan
kesempatan ekonomi bagi kelompok-kelompok yang terpinggirkan.
Selain itu, konsep keberlanjutan juga sangat relevan dalam bisnis sosial ekonomi. Dalam
upaya menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi, bisnis sosial ekonomi harus mampu
menciptakan dampak positif yang berkelanjutan secara jangka panjang. Konsep keberlanjutan
membantu bisnis sosial ekonomi untuk membangun model bisnis yang tidak hanya
menguntungkan secara finansial, tetapi juga memiliki dampak positif yang berkelanjutan bagi
masyarakat dan lingkungan.

2.3.3 Relevansi Antara Persoalan Bisnis Sosial Ekonomi dan Etika, Moral
Bisnis sosial ekonomi merupakan pendekatan bisnis yang bertujuan untuk mencapai
keuntungan finansial sekaligus memecahkan masalah sosial atau ekonomi yang dihadapi oleh
masyarakat. Dalam konteks ini, etika dan moral memainkan peran penting karena melibatkan
pertimbangan tentang apa yang benar dan salah dalam hal mencapai tujuan sosial dan
ekonomi.
Etika dalam bisnis sosial ekonomi berkaitan dengan pertanyaan tentang bagaimana mencapai
keuntungan finansial dengan cara yang adil dan bertanggung jawab. Bisnis sosial ekonomi
harus menjaga kepentingan dan kesejahteraan masyarakat yang mereka layani. Mereka harus
memastikan bahwa kegiatan bisnis mereka tidak merugikan masyarakat atau menyebabkan
dampak negatif pada lingkungan sosial. Prinsip-prinsip etika seperti keadilan, transparansi,
dan pertanggungjawaban sosial harus menjadi pedoman dalam mengambil keputusan bisnis.
Selain itu, moral juga relevan dalam bisnis sosial ekonomi. Moral mengacu pada nilai-nilai
dan norma-norma yang dianut oleh individu dan masyarakat. Bisnis sosial ekonomi harus
mempertimbangkan nilai-nilai moral yang diakui oleh masyarakat dalam menjalankan
kegiatan bisnis mereka. Mereka harus menghindari praktik-praktik yang dianggap tidak
bermoral, seperti eksploitasi pekerja, penipuan konsumen, atau manipulasi informasi. Dalam
konteks bisnis sosial ekonomi, moralitas juga berkaitan dengan memprioritaskan kepentingan
masyarakat yang lebih luas daripada kepentingan individu atau kelompok tertentu.

2.3.4 Relevansi Antara Persoalan Bisnis Sosial Ekonomi dan Pandangan


Persoalan bisnis sosial ekonomi sangat relevan dengan berbagai pandangan yang ada dalam
masyarakat. Bisnis sosial ekonomi menekankan pada tujuan sosial yang berarti bahwa
keberhasilan bisnis tidak hanya diukur dari segi keuntungan finansial semata, tetapi juga
berdasarkan dampak positif yang dihasilkan bagi masyarakat dan lingkungan.
Dalam konteks ini, bisnis sosial ekonomi mencerminkan pandangan bahwa bisnis harus
memiliki tanggung jawab sosial yang lebih luas. Pandangan ini mengkritisi pandangan
tradisional yang hanya berfokus pada keuntungan finansial tanpa mempertimbangkan
dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan. Dalam bisnis sosial ekonomi, tujuan sosial
dianggap setara dengan tujuan ekonomi, dan keberlanjutan bisnis diukur berdasarkan
keberhasilannya dalam mencapai kedua tujuan ini.

2.3.5 Keuntungan dan Potensi Bisnis Sosial Ekonomi dalam Menyelesaikan Masalah
Bisnis sosial ekonomi memiliki berbagai keuntungan dan potensi dalam menyelesaikan
persoalan sosial dan ekonomi yang ada dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa
keuntungan dan potensi yang dimiliki bisnis sosial ekonomi:
1. Inovasi: Bisnis sosial ekonomi mendorong inovasi dalam mencari solusi untuk
persoalan sosial. Mereka menggunakan pendekatan yang kreatif dan inovatif untuk mengatasi
masalah, seperti penerapan teknologi baru atau pengembangan model bisnis yang berbeda.
2. Dampak sosial yang signifikan: Dengan fokus pada tujuan sosial, bisnis sosial
ekonomi mampu menciptakan dampak yang signifikan dalam memecahkan masalah sosial.
Mereka dapat memberikan akses terhadap layanan yang sebelumnya terbatas, menciptakan
lapangan kerja bagi kelompok yang rentan, atau meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
3. Kolaborasi dan kemitraan: Bisnis sosial ekonomi sering kali bekerja sama dengan
pemerintah, lembaga non-profit, dan sektor swasta lainnya dalam mencapai tujuan mereka.
Melalui kemitraan ini, mereka dapat menggabungkan keahlian, sumber daya, dan jaringan
untuk mencapai dampak yang lebih besar.
4. Keberlanjutan jangka panjang: Bisnis sosial ekonomi memiliki potensi untuk
menciptakan keberlanjutan jangka panjang dalam menyelesaikan persoalan sosial. Dengan
membangun model bisnis yang mandiri dan berkelanjutan, mereka dapat terus beroperasi dan
memberikan dampak positif dalam jangka waktu yang lebih lama.
5. Dukungan masyarakat dan investor: Bisnis sosial ekonomi semakin mendapatkan
dukungan dari masyarakat dan investor yang peduli terhadap masalah sosial. Masyarakat dan
investor yang menyadari pentingnya dampak sosial yang dihasilkan oleh bisnis ini, cenderung
lebih tertarik untuk berpartisipasi dan mendukung bisnis sosial ekonomi.
Secara keseluruhan, persoalan bisnis sosial ekonomi sangat relevan dengan pandangan yang
muncul dalam masyarakat. Bisnis sosial ekonomi mencerminkan pandangan bahwa bisnis
harus memiliki tanggung jawab sosial yang lebih luas, tidak hanya fokus pada keuntungan
finansial semata. Dalam bisnis sosial ekonomi, tujuan sosial dianggap setara dengan tujuan
ekonomi, dan keberhasilan bisnis diukur berdasarkan dampak positif yang dihasilkan dalam
masyarakat dan lingkungan.

Bisnis sosial ekonomi juga memiliki berbagai keuntungan dan potensi dalam menyelesaikan
masalah sosial dan ekonomi. Mereka mendorong inovasi dalam mencari solusi yang kreatif
dan inovatif untuk masalah sosial. Dengan fokus pada tujuan sosial, bisnis sosial ekonomi
mampu menciptakan dampak yang signifikan dalam mengatasi masalah sosial, seperti
meningkatkan akses terhadap layanan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat.

Kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga non-profit,
dan sektor swasta lainnya, memungkinkan bisnis sosial ekonomi untuk menggabungkan
keahlian dan sumber daya dalam mencapai dampak yang lebih besar. Selain itu, bisnis sosial
ekonomi memiliki potensi untuk menciptakan keberlanjutan jangka panjang melalui model
bisnis yang mandiri dan berkelanjutan.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam penelitian ini, telah memperbaiki bisnis sosial ekonomi dan dampaknya dalam
masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bisnis sosial ekonomi memiliki potensi
untuk mengatasi beberapa tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.
Bisnis sosial ekonomi merupakan sebuah model bisnis yang bertujuan untuk mencapai
keuntungan finansial sekaligus menciptakan dampak sosial yang positif dalam masyarakat.
Model bisnis ini memberikan perhatian khusus pada masalah sosial, seperti kemiskinan,
akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, lingkungan, dan ketimpangan sosial.
Dalam penelitian ini, telah ditemukan bahwa bisnis sosial ekonomi dapat menjadi alat yang
efektif dalam mengatasi masalah kemiskinan. Dengan fokus pada pembangunan masyarakat
dan peningkatan kualitas hidup, bisnis sosial ekonomi mampu menciptakan lapangan kerja
bagi masyarakat yang kurang beruntung dan memberikan akses yang lebih baik terhadap
pendidikan dan layanan kesehatan.
Selain itu, bisnis sosial ekonomi juga dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
perlindungan lingkungan. Dengan mengadopsi praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan, bisnis sosial ekonomi dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan dan mempromosikan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.
Penelitian ini telah mengkaji tentang bisnis sosial ekonomi dan dampaknya dalam
masyarakat. Berdasarkan temuan yang telah disajikan, dapat disimpulkan bahwa bisnis sosial
ekonomi memiliki potensi yang besar dalam mengatasi tantangan sosial dan ekonomi yang
dihadapi oleh masyarakat.
Bisnis sosial ekonomi merupakan model bisnis yang inovatif, yang mengintegrasikan tujuan
finansial dengan dampak sosial positif. Melalui pendekatan ini, bisnis sosial ekonomi mampu
memberikan solusi yang berkelanjutan terhadap masalah-masalah sosial, seperti kemiskinan,
akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, lingkungan, dan ketimpangan sosial.
Dalam penelitian ini, didapatkan hasil bahwa bisnis sosial ekonomi dapat berperan penting
dalam mengatasi kemiskinan. Dengan fokus pada pembangunan masyarakat dan peningkatan
kualitas hidup, bisnis sosial ekonomi mampu menciptakan peluang kerja bagi kelompok
masyarakat yang kurang beruntung dan memberikan akses yang lebih baik terhadap
pendidikan dan layanan kesehatan. Ini memberikan harapan bagi peningkatan kesejahteraan
secara keseluruhan dalam masyarakat.
Selain itu, bisnis sosial ekonomi juga dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan.
Dengan menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, bisnis sosial
ekonomi dapat membantu dalam pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan dan
mendorong pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan. Hal ini berkontribusi pada
perlindungan lingkungan dan keberlanjutan jangka panjang.
Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya dukungan yang lebih besar dari pemerintah dan
lembaga terkait bagi bisnis sosial ekonomi. Dukungan ini dapat berupa insentif fiskal,
bantuan teknis, serta akses yang lebih mudah terhadap pembiayaan dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis sosial ekonomi. Selain itu, pendidikan dan
kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan untuk memperluas pemahaman tentang manfaat dan
potensi bisnis sosial ekonomi. Kolaborasi antara bisnis sosial ekonomi, pemerintah, dan
sektor swasta juga perlu ditingkatkan untuk mengoptimalkan potensi dan dampak positif dari
bisnis sosial ekonomi.
Dampak potensial bisnis sosial ekonomi dalam masyarakat sangatlah signifikan. Selain
mengurangi kemiskinan dan memberikan perlindungan lingkungan, bisnis sosial ekonomi
juga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan akses terhadap
pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial. Selain itu, bisnis sosial ekonomi juga dapat
merangsang pertumbuhan ekonomi lokal dan membangun komunitas yang inklusif serta
berkelanjutan.

3.2 Implikasi dan Rekomendasi


Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat beberapa implisit dan rekomendasi yang dapat
diberikan. Pertama, pemerintah dan lembaga terkait perlu memberikan dukungan yang lebih
besar bagi bisnis sosial ekonomi. Dukungan ini dapat berupa insentif fiskal, bantuan teknis,
dan akses yang lebih mudah terhadap pembiayaan dan sumber daya yang diperlukan untuk
mengembangkan bisnis sosial ekonomi.
Kedua, pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang bisnis sosial ekonomi perlu
ditingkatkan. Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat dan potensi
bisnis sosial ekonomi, dapat mendorong pertumbuhan sektor ini dan meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam bisnis sosial ekonomi.
Ketiga, kolaborasi antara bisnis sosial ekonomi, pemerintah, dan sektor swasta perlu
ditingkatkan. Kolaborasi ini dapat memperluas jangkauan dan jangkauan bisnis sosial
ekonomi, serta mengatasi tantangan yang lebih besar melalui kombinasi sumber daya dan
keahlian yang berbeda.

3.3 Dampak Potensial Bisnis Sosial Ekonomi dalam Masyarakat


Dampak potensi bisnis sosial ekonomi dalam masyarakat sangatlah luas. Pertama-tama,
bisnis sosial ekonomi dapat membantu mengurangi kemiskinan dengan menciptakan peluang
kerja bagi masyarakat yang kurang beruntung dan memberikan akses yang lebih baik
REFERENSI

•Yunus, M. (2007). Menciptakan dunia tanpa kemiskinan: Bisnis sosial dan masa depan kapitalisme.
Urusan publik.

•Dees, JG, Emerson, J., & Ekonomi, P. (2001). Organisasi nirlaba yang giat: Perangkat untuk
wirausahawan sosial. John Wiley & Sons.

•Austin, J., Stevenson, H., & Wei-Skillern, J. (2006). Kewirausahaan sosial dan komersial: Sama,
berbeda, atau keduanya? Teori dan Praktek Kewirausahaan, 30(1), 1-22.

•Elkington, J. (1997). Kanibal dengan garpu: Garis bawah tiga bisnis abad ke-21. Penerbit Masyarakat
Baru.

•Derek, A., Matten, D., & Bulan, J. (2008). Tanggung jawab sosial perusahaan: Bacaan dan kasus
dalam konteks global. Routledge.

•Hart, SL (2005). Kapitalisme di persimpangan jalan: Menyelaraskan bisnis, bumi, dan kemanusiaan.
Penerbitan Sekolah Wharton.

•Mair, J., & Marti, I. (2006). Penelitian kewirausahaan sosial: Sumber penjelasan, prediksi, dan
kesenangan. Jurnal Bisnis Dunia, 41(1), 36-44.

•Nicholls, A. (2010). Legitimasi kewirausahaan sosial: Isomorfisme refleksif dalam bidang pra-
paradigmatik. Teori dan Praktek Kewirausahaan, 34(4), 611-633.

•Dacin, MT, Dacin, PA, & Matear, M. (2010). Kewirausahaan sosial: Mengapa kita tidak
membutuhkan teori baru dan bagaimana kita bergerak maju dari sini. Perspektif Akademi
Manajemen, 24(3), 37-57.

•Zahra, S. A., Gedajlovic, E., Neubaum, D. O., & Shulman, J. M. (2009). A typology of social
entrepreneurs: Motives, search processes and ethical challenges. Journal of Business Venturing,
24(5), 519-532.

Anda mungkin juga menyukai