Anda di halaman 1dari 2

PERBEDAAN SEBAGAI RAHMAT DALAM HIDUP BERBANGSA DAN mengenal, dan tidaklah manusia itu dapat saling kenal-mengenal

mengenal, dan tidaklah manusia itu dapat saling kenal-mengenal kecuali dengan jalan
BERNEGARA saling menghormati, menyayangi dan memuliakan yang muaranya untuk
menciptakan kehidupan yang damai dan sejahtera.
‫ الَحِّي اَّلِذ ي اَل َيْدُخ ُل َتْح َت الَك ْو ِن‬.‫ الَّد اِئِم اَّلِذ ي اَل َيَّتِص ُل ِبَغاَيٍة َو اَل َنَفاد‬. ‫الَحْم ُد ِهلل الَو اِحِد اَّلِذ ي اَل َيَتَبَّعُض ِم َن اَألْع َداِد‬
‫ َاْش َهُد َاْن اَل ِاَلَه ِااَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك َله َو َاْش َهُد َاَّن ُمَحَّم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُلُه الَّلُهَّم َص ِّل َع َلي َنِبِّي َك الَم ْبُع ْو ِث‬.‫َو الَفَس اد‬ Hadirin siding jumat yang dimuiakan Allah
‫ َفَيا َاُّيَها الَّناُس ِاَّتُق وا َهللا َح َّق ُتَقاِت ِه‬:‫ َاَّم ا َبْعُد‬.‫ِاَلي الَّثَقَلْيِن الِج ِّن َو الَّناِس ُمَحَّمٍد َو َع َلي َاِلِه َو َاْص َح اِبِه َو َس ِّلْم َتْس ِلْيًم ا َك ِثْيًرا‬ Dalam kehidupan brbangsa dan bernegara tidaklah dibenarkan merasa superior,
.‫ َياَاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلْقَنُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َو ُاْنَثي َو َجَع ْلَنُك ْم ُش ُعْو ًبا َو َقَباِئَل ِلَتَع اَر ُفوا‬:‫ َقاَل َتَع اَلي‬.‫َو اَل َتُم ْو ُتَّن ِااَّل َو َاْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو ن‬ apalagi inferior, dan tidak pula dibenarkan untuk mengunggulkan golongan atau
‫ ِاَّن َهللا َع ِلْيٌم َخ ِبْيٌر‬. ‫ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهللا َاْتَقُك ْم‬. kelompoknya dengan menonjolkan keberhasilan, kelebihan dan menghina orang lain
Hadirin jamaah shalat jumat yang saya muliakan yang terlihat jauh di bawah derajatnya. Sebab dengan beragamnya kelompok
Berangkat dari keperihatinan melihat negeri ini, barangali kita perlu sekali untuk memungkinkan untuk saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masing-masing.
sedikit meluangkan waktu kita untuk merenung mengenai apa yang sebenarnya Dalam konteks keindonesiaan, konsep bhineka tunggal ika merupakan konsep
tengah terjadi yang menyebabkan konflik antaranak bangsa, munculnya gerakan kebangsaan yang bagus dan perlu dikritisi dan dikembangkan. Sebab konsep ini
sparatisme, krisis ekonomi, dan terutama krisis moral yang seringkali muncul akibat mengharuskan kita untuk menghargai perbedaan, menghormati identitas agama dan
sebuah perbedaan. Bukankah suatu hal yang wajar apabila kita memang berbeda- budaya masing-masing dalam kerangka hidup bersama. Namun pada kenyataannya
beda, entah itu berbeda suku, ras, budaya ataupun agaa ? Bukankah kita telah selama ini adalah terlalu mementingkan persatuan (ika) dengan mengesampingkan
ditakdirkan oleh Allah ta’ala untuk hidup di dunia fana ini dalam suhu perbedaan identitas agama, budaya, suku adat yang dimiliki masing-masing warga Negara
yang tinggi ? Namun kenapa perbedaan tersebut seringkali menjadi alasan untuk sebagai perbedaan atau kemajemukan (bhineka/pluralism). Padahal hal semacam ini
bermusuhan dan menyakiti satu sama lain ? barangkali pertanyaan-pertanyaan ini diingatkan oleh Allah dalam al-Quran surah al-Hujurat ayat 11 berikut ini:
yang perlu kita renungkan bersama-sama untuk kemudian diambil jawaban serta ‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَم ُنوا اَل َيْسَخ ْر َقوٌم ِم ْن َقْو ٍم َع َس ى َأْن َيُك وُنوا َخْيًرا ِم ْنُهْم َو اَل ِنَس اٌء ِم ْن ِنَس اٍء َع َس ى َأْن َيُك َّن َخْي ًرا ِم ْنُهَّن‬
solusinya. ‫َو اَل َتْلِم ُز وا َأْنُفَس ُك ْم َو اَل َتَناَبُز وا ِباَأْلْلَقاِب ِبْئَس ااِل ْس ُم اْلُفُس وُق َبْع َد اِإْل يَم اِن َو َم ْن َلْم َيُتْب َفُأوَلِئَك ُهُم الَّظاِلُم وَن‬
Hadirin sidang jumat yang saya muliakan
Sebetulnya islam datang dengan seperangkat ajaran yang mencerahkan dan menuntun
umat manusia ke jalan kebenaran dan keberuntungan di dunia dan akhirat. Termasuk “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
dalam menyikapi perbedaan, islam pun telah memberikan kaidah dan ajaran yang kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan
tegas, jelas, dan sempurna muatan kebenarannya. Mari kita lihat did ala al-Quran jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang
mengenai konsep bangsa yang seringkali menggunakan kata sya’ab, qaum atau direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan
ummah. Allah berfirman dalam surah al-Hujurat ayat 13: memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan
adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat,
‫ ِاَّن َهللا َع ِلْيٌم‬. ‫ ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد ِهللا َاْتَقُك ْم‬.‫َياَاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلْقَنُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َو ُاْنَثي َو َجَع ْلَنُك ْم ُش ُعْو ًبا َو َقَباِئ َل ِلَتَع اَر ُفوا‬
‫َخ ِبْير‬. Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.” (Q.S. Al-Hujurat: 11).

“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan Demikianlah melalui ayat di atas Allah telah memberikan pengajaran kepada umat
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku manusia untuk menjaga hubungan horizontal (habluminannas) yang lebih baik. Dan
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalau melihat perjalanan bangsa Indonesia sekarang ini memang cukup
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah memprihatinkan, terancamnya persatuan dan kesatuan, kebersamaan, mementingkan
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Al-Hujurat: 13). golongannya masing-masing. Maka sudah selayaknya untuk kembali kepada jiwa
proklamasi dan sumpah pemuda yang dijunjung tinggi tiap tahun agar tetap menjaga
Ayat di atas secara jelas menyebutkan bahwasanya tujuan Allah Ta’ala menciptakan kesatuan bangsa.
manusia menjadi berbagai macam suku-bangsa tiada lain agar manusia saling
Jamaah siding jumat yang dimuliakan Allah (ketrampilan) dan kognitif (pengetahuan). Jadi meminjam istilah Prof. Mukti Ali,
Dalam sebuah bangsa yang seringkali muncul masalah yang membuat disintegrasi berupa pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya.
bangsa dan berlaku menyimpang hendaknya ada segolongan orang yang Jamaah shalat jamaah yang berbahagia
mengingatkan dan mengajak kepada jalan yang benar. Seperti firman Allah dalam al- Barangkali inilah konsep masyarakat yang dicontohkan nabi Muhammad Shallallaahu
Quran surah Ali Imran ayat 13: ‘Alaihi wa Sallam pada waktu di Madinah, yang sekarang dikenal menjadi
‫َو ْلَتُك ْن ِم ْنُك ْم ُأَّم ٌة َيْدُع وَن ِإَلى اْلَخْيِر َو َيْأُم ُروَن ِباْلَم ْعُروِف َو َيْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْنَك ِر َو ُأوَلِئَك ُهُم اْلُم ْفِلُحوَن‬ masyarakat madani atau civil society. Yaitu masyarakat yang berperadaban yang
menghargai perbedaan dan kemajemukan dan bisa saling bekerjasama demi
kemaslahatan bersama dalam kehidupan yang tentram dan damai. Kalau bisa
memahami perbedaan dan kemajemukan dan mampu memanfaatkan demi kebaikan
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada dalam hidup bersama, maka disitulah perbedaan menjadi rahmat Allah Ta’ala pada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; makhlukNya. Aamiin
merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran: 104).
‫ َاُق ْو ُل َق ْو ِلي َه َذ ا َو اْس َتْغ ِفُروا َهللا‬.‫َجَع َلَنا ُهللا َو ِاَّياُك ْم ِم َن الَفاِئِزْيَن اَألِمِنْيَن َو َاْدَخ َلَنا َو ِاَّياُك ْم ِفي ُز ْمَرِة ِعَباِدِه الَّص اِلِح ْين‬
Setiap perjalanan bangsa selalu saja memiliki masalah dan gejala yang menjadi faktor ‫الَعِظ ْيم‬
integrasi dan faktor disintegrasi. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana tetap
bisa mengkondisikan faktor integrasi berupa persatuan bangsa dan mencegah faktor
disintegrasi sebagai pemecah belah.
Untuk menuju kea rah sana, ada beberapa hal yang kiranya perlu dilakukan, yaitu:
Adanya pemerataan dan demokratisasi baik di bidang politik, ekonomi dan sosial
yang memberikan peluang setiap komponen untuk berpartisipasi dalam proses
berbangsa dan bernegara. Atau dengan kata lain, setiap warga Negara bisa
mendapatkan dan merasakan pembagian kue pembangunan.
Adanya penegakan hukum atau law inforcement yang jujur dan adil. Hukum yang
tanpa pandang bulu baik pelakunya pejabat, orang besar, rakyat biasa, ataupun
orang kecil, sehingga bisa menjamin bahwa setiap warga Negara sama di
depan hukum
Dengan demikian diharapkan dapat memberikan peluang yang sama dan bersaing
secara fair dan akhirnya tidak menimbulkan kecemburuan sosial-politik. Dan tidak
kalah pentingnya yaitu penegakan amar ma’ruf dan nahi munkar yang artinya
mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran sebagai upaya penerapan akhlakul
karimah.

Dalam konteks yang luas, yaitu adanya keseimbangan antara pembangunan fisik dan
mental-spiritual,artinya disamping membangun yang berwujud materi seperti gedung,
jalan jembatan, juga membangun manusia yang sehat jasmani dan spiritualnya, bagus
akhlak-moralnya, yang dalam istilah pendidikan ada tiga aspek yang perlu
dikembangkan dalam diri manusia, yaitu aspek afektif (Sikap), psikomotorik

Anda mungkin juga menyukai