Makalah Konsep Pluralisme Dan Toleransi (Kerukunan) Dalam Islam
Makalah Konsep Pluralisme Dan Toleransi (Kerukunan) Dalam Islam
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
Nama : Rizki Zalsabila
NIM : N21021078
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan saya
karunia nikmat dan kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Pluralisme dan Toleransi (Kerukunan) dalam Islam”.
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Pendidikan
Agama Islam. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari. Saya mengucapkan terima kasih
kepada bapak Irfandi,S.Pd.I, M.Pd.I selaku Dosen Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam.
Saya menyadari masih terdapat kekurangan dan kelemahan pada makalah ini, saya
sangat berharap perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat
kesalahan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
saya sendiri umumnya dan bagi para pembaca makalah ini.
Rizki Zalsabila
2
DAFTAR ISI
Cover
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
DESKRIPSI.........................................................................................................................................4
MENGANALISIS................................................................................................................................5
1.1 Pengertian..................................................................................................................................5
1.1.1 Pengertian Pluralisme........................................................................................................5
1.1.2 Konsep Pluralisme dalam Islam........................................................................................5
1.1.3 Pengertian Toleransi (Kerukunan)....................................................................................6
1.1.4 Konsep Toleransi (Kerukunan) dalam Islam...................................................................7
1.2 Ruang Lingkup..........................................................................................................................9
1.3 Kesimpulan..............................................................................................................................11
KEGIATAN BELAJAR....................................................................................................................12
2.1 Daftar Pustaka........................................................................................................................12
3
DESKRIPSI
4
MENGANALISIS
1.1Pengertian
1.1.1 Pengertian Pluralisme.
Pluralisme terdiri dari dua kata yakni plural (beragam) dan isme (paham)
sehingga memiliki arti paham atas keberagaman.
Secara umum, pluralisme merupakan sebuah paham yang menghargai adanya
perbedaan di tengah kehidupan masyarakat dan mengizinkan kelompok berbeda itu
tetap menjaga budayanya sebagai ciri khas. Pengertian pluralisme juga bisa diartikan
sebagai kesediaan menerima keberagaman untuk hidup toleran pada tatanan
masyarakat yang berbeda suku, golongan, agama, adat dan pandangan
hidup.Pluralisme mengimplikasikan tindakan yang fokus pada pengakuan kebebasan
beragama, kebebasan berpikir atau mencari informasi, sehingga seseorang atau suatu
kelompok butuh kematangan kepribadian mereka untuk mencapai pluralisme.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, pluralisme adalah keadaan
masyarakat yang majemuk (bersangkutan dalam sistem sosial dan politiknya),
berbagai kebudayaan yang berbeda-beda dalam suatu masyarakat.
سبُّوا هّٰللا َ َع ْد ًو ۢا بِ َغ ْي ِر ِع ْل ۗ ٍم َك ٰذلِكَ زَ يَّنَّا لِ ُك ِّل اُ َّم ٍة َع َملَ ُه ۖ ْم ثُ َّم اِ ٰلى َربِّ ِه ْم هّٰللا
ُ َسبُّوا الَّ ِذيْنَ يَ ْدع ُْونَ ِمنْ د ُْو ِن ِ فَي ُ ََواَل ت
ََّم ْر ِج ُع ُه ْم فَيُنَبِّئُ ُه ْم بِ َما َكانُ ْوا يَ ْع َملُ ْون
Pada ayat di atas secara tegas melarang umat Islam untuk mencerca dan mencela
sesembahan non-Muslim, ayat ini jelas mengajarkan prinsip lasamuh (toleransi)
kepada setiap muslim dalam hubungannya dengan agama lain, di khawatirkan
mereka (non-Muslim) akan berbalik menghina Islam. Tidak mudah memang untuk
menjauhi larangan Allah ini. Pada kenyataan, fenomena konflik antarpemeluk
agama begitu akrab dengan keseharian kita. Beberapa konflik dan kerusuhan yang
berlangsung dalam decade 90-an, misalnya, ternyata masih mengikut sertakan
sentiment agama. Padahal, agama sebenarnya tidak boleh dijadikan legitimasi bagi
sebuah tindakan anarkis dan radikal.
5
Al-Qur’an dengan tegas mengakui keberadaan agama-agama lain menyurukan
kepada umat Islam untuk hidup berdampingan secara damai. Namun perlu
ditekankan bahwa mengakui keberadaan agama lain tidak berarti membenarkan.
Keyakinan akan kebenaran agama yang dipeluk adalah cermin keimanan seseorang.
Setiap pemeluk agama tentu akan berpendapat bahwa agamanyalah yang paling
benar. Semua agama tentu menawarkan jalan keselamatan.
Dalam konteks Islam, terdapat ayat didalam Al-Qur’an yang bisa ditafsirkan
secara eksklusif, yaitu surat Ali ‘Imran (3:19):
ب اِاَّل ِم ۢنْ بَ ْع ِد َما َج ۤا َء ُه ُم ا ْل ِع ْل ُم بَ ْغيً ۢا بَ ْينَ ُه ْم هّٰللا
َ اختَلَفَ الَّ ِذيْنَ اُ ْوتُوا ا ْل ِك ٰت ْ ساَل ُم ۗ َو َما
ْ ِ اِنَّ ال ِّديْنَ ِع ْن َد ِ ااْل
هّٰللا هّٰللاz ۗومنْ ي ْكفُر ب ٰا ٰي
بِ سا َ َ َّت ِ فَاِن
َ س ِر ْي ُع ا ْل ِح ِ ِ ْ َّ َ َ
Artinya : Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.tiada
berselisih orang-orang yang Telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, Karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat
cepat hisab-Nya.
6
pendapat, kepercayaan, pandangan terhadap sesama manusia yang pada dasarnya
bertentangan dengan diri sendiri.
Secara bahasa, toleransi juga bisa bermakna sebagai suatu kemampuan seseorang
dalam bersabar serta menahan diri terhadap berbagai hal yang tidak sejalan
dengannya. Dengan hadirnya rasa toleransi ini pada diri setiap individu maka
berbagai macam konflik atau perbedaan yang ada tidak akan terjadi lagi.
Tidak bisa dipungkiri jika toleransi memegang peranan penting dalam menjaga
perdamaian. Tentu sikap toleransi ini sangat dibutuhkan di tengah masyarakat
Indonesia yang memiliki latar belakang budaya bangsa yang sangat beragam seperti
agama, suku, ras dan juga warna kulit.
Toleransi menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki makna sifat
atau sikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) terhadap
pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan dan kelakuan) yang
berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.
1.1.4 Konsep Toleransi (Kerukunan) dalam Islam.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa toleransi merupakan sikap
saling menghargai pendapat orang lain. Dalam agama Islam itu sendiri, toleransi
disebut dengan tasamuh. Tasamuh atau tasahul memiliki arti kemudahan. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa agama Islam memberikan kemudahan bagi siapapun
untuk menjalankan apa yang telah diyakini sesuai dengan ajaran masing-masing
tanpa adanya tekanan atau tidak mengusik kepercayaan yang telah dijalani orang
lain.
Dalam toleransi beragama, masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama
lainnya. Dalam agama Islam ini sendiri, konsep tasamuh mengandung konsep
rahmatan lil alamin. Meskipun di dalam Al-Quran tidak secara tegas menjelaskan
tentang defenisi tasamuh ini akan tetapi di dalam kitab suci Al-Quran terdapat
beberapa tema yang terkait dengan toleransi ini. Beberapa di antaranya seperti
rahmah atau kasih sayang pada QS al-Balad ayat 17 atau salam dan keselamatan
pada QS al-Furqan ayat 63.
Agama Islam sangatlah menjunjung tinggi akan nilai-nilai toleransi. Dalam Al-
Quran sendiri telah dijelaskan tentang bagaimana mengatur hubungan antar umat
beragama yang lainnya. Oleh sebab itu, setiap umat muslim wajib memiliki sikap
toleran kepada umat agama lainnya. Adapun bentuk-bentuk toleransi yang diajarkan
dalam agama Islam ialah sebagai berikut :
1. Berbuat adil pada siapapun
2. Menghormati prinsip agama masing-masing
3. Toleransi dalam perdagangan dan peradilan
4. Toleransi dalam utang piutang
5. Toleransi dalam ilmu
6. Toleransi dalam harga diri
7. Toleransi dalam mereaksi kesalahan
Selain ayat-ayat tentang toleransi, juga terdapat hadis yang membahas mengenai
sikap toleran antar sesama ini. Hadis yang pertama ialah :
7
“Agama yang paling dicintai Allah adalah agama yang lurus dan toleran.” (HR al-
Bukhari).
Dalam hadis lain juga menyebutkan bahwasannya Rasulullah Muhammad SAW
bersabda :
Dari Anas bin Malik RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Demi (Allah)
yang nyawaku di tangan – Nya, tidaklah beriman seorang hamba sehingga dia
mencintai tetangganya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Muslim
dan Abu Ya’la: 2967).
Sikap toleransi memang perlu untuk dirawat di sekitar kita. Saling menyayangi
dan menghargai antar sesama keluarga yang berbeda keyakinan pun sudah termasuk
dalam sikap toleransi. Oleh karena itu, sikap toleransi ini diharapkan tidak hanya
ditumbuhkan di lingkungan keluarga tetapi juga di masyarakat yang lebih luas.
8
1.2 Ruang Lingkup
9
sebagainya. Sebaliknya, ketika sikap dan tindakan seseorang mengakibatkan terhambatnya
realisasi hak-hak orang lain, atau bahkan secara langsung melanggar hak-hak orang lain, ia
adalah orang yang intoleran.
Sebagai contoh, seorang pemeluk agama bisa saja tidak menyetujui homoseksualitas.
Etika liberal akan memandang ketidaksetujuan pemeluk agama ini layak ditoleransi, bahkan
jika ketidaksetujuan ini dinyatakan secara tajam. Pemeluk agama ini tidak layak ditoleransi
jika ketidaksetujuannya diekspresikan dalam cara-cara yang mengakibatkan terlanggarnya
hak orang lain untuk hidup sebagai homoseksual dan mengekspresikan orientasi seksualnya
secara damai.
Di sisi lain, seorang sekuler mungkin sangat jengkel pada pandangan pemeluk agama
pada homoseksualitas. Etika liberal akan memandang kejengkelan ini layak ditoleransi,
bahkan jika kejengkelan orang sekuler ini dinyatakan secara tajam. Orang sekuler ini tidak
layak ditoleransi jika kejengkelannya diekspresikan dalam cara-cara yang mengakibatkan
hak-hak si pemeluk agama terlanggar, termasuk hak untuk meyakini bahwa agama yang ia
peluk tidak menyetujui homoseksualitas dan hak untuk menyebarluaskan keyakinannya itu
secara damai.
10
1.3 Kesimpulan
Pluralisme dalam Islam didasarkan pada satu kenyataan bahwa Allah telah
menciptakan manusia dalam keragaman dan kemajemukan. Namun yang perlu
dipahami adalah bahwa perbedaan di antara manusia, terutama dalam beragama
terjadi karena kehendak Allah SWT. Setiap orang Islam meyakini hal itu sebagai
keniscayaan yang tidak dapat ditolak atau diubah sedikitpun. Untuk itulah agar
tidak terjadi petaka atau konflik antarmanusia, maka sangat dibutuhkan nilai-nilai
toleransi. Al - Qur’an, as Sunnah, dan perilaku ulama telah menjadi alasan untuk
menghargai perbedaan tersebut. Dengan demikian, umat Islam haruslah menjadi
umat yang paling siap menerima perbedaan dan paling tinggi ruh toleransinya.
11
KEGIATAN BELAJAR
12