Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kepemimpinan Transformasional Terhadap

Kinerja Kerja Yang Dimediasi Oleh Kepuasan Kerja Pada Pt. Transco Energi Utama

Pom Kabupaten Pesisir Selatan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada era globalisasi ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Perusahaan

dituntut untuk terus berinovasi dan meningkatkan kinerja kerja agar dapat bertahan dan

berkembang di pasar yang kompetitif. Salah satu faktor yang menjadi kunci keberhasilan

perusahaan adalah sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Karyawan yang

memiliki kecerdasan emosional yang tinggi dan dipimpin oleh pemimpin yang

menerapkan gaya kepemimpinan transformasional diyakini mampu meningkatkan kinerja

kerja mereka.

Di sisi lain, kepuasan kerja juga merupakan aspek penting yang berpengaruh

terhadap kinerja kerja karyawan. Karyawan yang merasa puas dengan pekerjaannya

cenderung lebih produktif, memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan, serta lebih

berkomitmen untuk mencapai tujuan organisasi.

PT. Transco Energi Utama Pom, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

energi, merupakan salah satu perusahaan yang terlibat dalam lingkungan bisnis yang

kompetitif. Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja kerja karyawan, perusahaan perlu

memahami bagaimana kecerdasan emosional dan kepemimpinan transformasional dapat

mempengaruhi kinerja kerja, serta peran mediasi kepuasan kerja dalam hubungan

tersebut.
1.2. Identifikasi Masalah

Meskipun telah banyak penelitian yang menyoroti pengaruh kecerdasan emosional

dan kepemimpinan transformasional terhadap kinerja kerja, belum banyak penelitian yang

menggali hubungan tersebut dengan konteks perusahaan energi seperti PT. Transco

Energi Utama Pom. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengisi celah

pengetahuan tersebut dengan fokus pada hubungan antara kecerdasan emosional,

kepemimpinan transformasional, kepuasan kerja, dan kinerja kerja karyawan di PT.

Transco Energi Utama Pom.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja kerja karyawan di PT.

Transco Energi Utama Pom?

2. Bagaimana pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja kerja

karyawan di PT. Transco Energi Utama Pom?

3. Apakah kepuasan kerja memiliki peran sebagai mediator dalam hubungan antara

kecerdasan emosional dan kinerja kerja karyawan di PT. Transco Energi Utama Pom?

4. Apakah kepuasan kerja memiliki peran sebagai mediator dalam hubungan antara

kepemimpinan transformasional dan kinerja kerja karyawan di PT. Transco Energi

Utama Pom?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja kerja karyawan

di PT. Transco Energi Utama Pom.


2. Untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja kerja

karyawan di PT. Transco Energi Utama Pom.

3. Untuk mengetahui apakah kepuasan kerja memediasi hubungan antara kecerdasan

emosional dan kinerja kerja karyawan di PT. Transco Energi Utama Pom.

4. Untuk mengetahui apakah kepuasan kerja memediasi hubungan antara kepemimpinan

transformasional dan kinerja kerja karyawan di PT. Transco Energi Utama Pom.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja kerja karyawan di perusahaan energi seperti PT. Transco Energi Utama Pom.

2. Memberikan rekomendasi kepada manajemen perusahaan dalam meningkatkan

kinerja kerja karyawan melalui peningkatan kecerdasan emosional dan implementasi

kepemimpinan transformasional.

3. Menyediakan kontribusi bagi penelitian selanjutnya dalam bidang kecerdasan

emosional, kepemimpinan transformasional, kepuasan kerja, dan kinerja kerja

karyawan.

1.6. Batasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa batasan, yaitu:

1. Penelitian ini difokuskan pada karyawan PT. Transco Energi Utama Pom di

Kabupaten Pesisir Selatan.

2. Variabel yang digunakan adalah kecerdasan emosional, kepemimpinan

transformasional, kepuasan kerja, dan kinerja kerja.

3. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-

sectional.
1.7. Sistematika Penulisan

Penulisan tesis ini terdiri dari lima bab. Bab pertama berisi pendahuluan yang

mencakup latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab kedua akan

membahas tinjauan pustaka yang mencakup konsep kecerdasan emosional,

kepemimpinan transformasional, kepuasan kerja, dan kinerja kerja. Bab selanjutnya

akan menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan. Bab empat akan membahas

analisis dan hasil penelitian. Terakhir, bab lima akan berisi kesimpulan dan

rekomendasi penelitian.
Bab II: Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan individu untuk mengenali, memahami,

mengelola, dan mengontrol emosi, baik diri sendiri maupun orang lain, serta mampu

menggunakan emosi tersebut secara produktif dalam berbagai situasi (Goleman, 1995).

Kecerdasan emosional terdiri dari lima komponen utama, yaitu kesadaran diri (self-

awareness), pengaturan emosi (self-regulation), motivasi (motivation), empati (empathy), dan

keterampilan sosial (social skills).

2.2 Kecerdasan Emosional dan Kinerja Kerja

Berdasarkan penelitian sebelumnya, terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan

emosional individu dengan kinerja kerja. Karyawan yang memiliki tingkat kecerdasan

emosional yang tinggi cenderung mampu mengelola stres dengan lebih baik, memiliki

motivasi yang tinggi, mampu bekerja sama dalam tim, dan memiliki kemampuan untuk

memecahkan masalah dengan efektif. Hal ini berkontribusi pada peningkatan kinerja kerja

individu di tempat kerja.

2.3 Pengertian Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan yang berfokus pada memotivasi

dan menginspirasi bawahan untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara mengembangkan

visi yang jelas, memberikan dukungan secara emosional, serta meningkatkan komitmen dan

kinerja bawahan (Bass & Avolio, 1994). Kepemimpinan transformasional melibatkan empat
dimensi utama, yaitu idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation,

dan individualized consideration.

2.4 Kepemimpinan Transformasional dan Kinerja Kerja

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki

pengaruh yang positif terhadap kinerja kerja bawahan. Kepemimpinan transformasional

mampu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, memotivasi, dan menginspirasi

bawahan untuk mencapai kinerja yang optimal. Para pemimpin transformasional mampu

membangun hubungan yang kuat dengan bawahan, merangsang kreativitas dan inovasi, serta

meningkatkan komitmen terhadap tujuan organisasi.

2.5 Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merujuk pada tingkat kepuasan atau kepuasan individu terhadap pekerjaan

dan lingkungan kerja. Hal ini melibatkan perasaan positif individu terhadap aspek-aspek

pekerjaan, seperti gaji, lingkungan kerja, kesempatan untuk berkembang, dan hubungan

dengan rekan kerja (Locke, 1976).

2.6 Peran Kepuasan Kerja dalam Hubungan antara Kecerdasan Emosional, Kepemimpinan

Transformasional, dan Kinerja Kerja

Kepuasan kerja dapat berfungsi sebagai mediator dalam hubungan antara kecerdasan

emosional, kepemimpinan transformasional, dan kinerja kerja. Ketika karyawan merasa puas

dengan pekerjaan dan lingkungan kerja mereka, mereka cenderung lebih termotivasi,

berkomitmen, dan berkinerja tinggi. Oleh karena itu, tingkat kepuasan kerja dapat

memperkuat hubungan antara kecerdasan emosional, kepemimpinan transformasional, dan

kinerja kerja.

Kesimpulan
Bab ini menyajikan tinjauan pustaka mengenai konsep kecerdasan emosional, kepemimpinan

transformasional, kepuasan kerja, dan hubungannya dengan kinerja kerja. Tinjauan ini

memberikan dasar teoritis untuk penelitian selanjutnya mengenai pengaruh kecerdasan

emosional dan kepemimpinan transformasional terhadap kinerja kerja yang dimediasi oleh

kepuasan kerja pada PT. Transco Energi Utama Pom Kabupaten Pesisir Selatan.

Bab 3: Metode Penelitian

3.1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengumpulkan data dan

menganalisis hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Pendekatan kuantitatif

memungkinkan untuk mengukur variabel-variabel yang terlibat secara numerik, sehingga

memungkinkan analisis statistik yang mendalam.

3.2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT. Transco Energi Utama Pom

Kabupaten Pesisir Selatan. Sampel penelitian ini akan dipilih menggunakan teknik sampel

acak sederhana (simple random sampling). Jumlah sampel yang diambil akan disesuaikan

dengan kebutuhan statistik yang diperlukan.

3.3. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang telah diadaptasi dari

instrumen-instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya dalam penelitian

sebelumnya. Kuesioner akan terdiri dari beberapa bagian, termasuk pertanyaan tentang

kecerdasan emosional, kepemimpinan transformasional, kepuasan kerja, dan kinerja kerja.

3.4. Variabel Penelitian


Variabel penelitian dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen, variabel mediasi, dan

variabel dependen. Variabel independen adalah kecerdasan emosional dan kepemimpinan

transformasional. Variabel mediasi adalah kepuasan kerja. Variabel dependen adalah kinerja

kerja.

3.5. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang dipilih

sebagai sampel penelitian. Kuesioner akan diisi secara mandiri oleh responden dan kemudian

dikumpulkan kembali oleh peneliti.

3.6. Analisis Data

Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan teknik analisis statistik, seperti analisis

regresi untuk menguji hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Analisis mediasi akan

digunakan untuk menguji apakah kepuasan kerja memediasi hubungan antara kecerdasan

emosional dan kepemimpinan transformasional dengan kinerja kerja.

3.7. Etika Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan memperhatikan etika penelitian yang berlaku, termasuk

aspek kerahasiaan data dan keikutsertaan sukarela responden. Data yang terkumpul akan

dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian.

3.8. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual penelitian ini mengilustrasikan hubungan antara kecerdasan emosional,

kepemimpinan transformasional, kepuasan kerja, dan kinerja kerja pada karyawan PT.

Transco Energi Utama Pom Kabupaten Pesisir Selatan.

Kesimpulan Bab 3
Bab 3 ini telah menjelaskan metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini,

termasuk pendekatan penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, variabel

penelitian, prosedur pengumpulan data, analisis data, etika penelitian, dan kerangka

konseptual. Dengan menggunakan metode yang telah dijelaskan, diharapkan penelitian ini

dapat memberikan hasil yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Anda mungkin juga menyukai