Anda di halaman 1dari 17

METODOLOGI PENELITIAN

( ANALISIS DATA KUALITATIF, CIRI-CIRI PENELITIAN KUALITATIF,


DESAIN PENELITIAN KUALITATIF )
Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Dalam Mata Kuliah Metode Penelitian
Semester IV Jurusan MD-A
Tahun Akademik 2018/2019

Kelompok V:
Muhammad Ridwan :1612030016
Yuda Admadi :1612030014
Fikri :1612030015
M.Aidil :1612030074
Deky Chandra :1612030017
M.Rido Ilahi :1612030083

Dosen pembimbing:
Drs. Sarwan, MA, Ph.D
JURUSAN MENAGEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
IMAM BONJOL
PADANG
1439 H / 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur pemakalah ucapkan kepada allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia nya sehingga makalah ini dapat tersusun sedemikian rupa,shalawat
beriringan salam tak lupa pula kita ucapkan kepada nabi Muhammad SAW,yang telah
membawa umat manusia dari zaman jahiliah sampai zaman islamiah.

Tidak lupa pula pemakalah mengucapkan terima kasih kepada dosen


pembimbing yang telah member kami kesempatan untuk membahas makalah
Metodologi Penelitian (Analisis Data Kualitatif, Ciri-Ciri Penelitian kualitatif,
Desain Penelitian Kualitatif).

Oleh karena itu pemakalah menyadari bahwa dalam penulisan dalam makalah
kami masih banyak terdapat kekurangan,maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari teman-teman yang sifatnaya membangun semoga bermanfaat bagi kita
semua. Amin…

Padang, 18 April 2018

Pemakalah
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penelitian Kualitatif adalah study yang meneliti kualitas hubungan, aktivitas,


situasi, atau material Penelitian Kualitatif  lebih menekankan pada deskriptif holistik,
yang menjelaskan secara detail tentang kegiatan atau situasi apa yang sedang
berlangsung dari pada membandingkan efek perlakuan tertentu, atau menjelaskan
tentang sikap atau perilaku orang-orang.

Dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi bahwa


kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang
diinterpretasikan oleh setiap individu. Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran
adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang
melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka. Penelitian kualitatif mengkaji
perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel.
Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut
pandang partisipan. Dengan demikian arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut
adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana
peneliti merupakan instrumen kunci,

ini yang membuat pemakalah memilih tema ini untuk diulas lebih lanjut dengan
tujuan supaya pemakalah dan rekan-rekan tahu apa saja yang teknik pengumpulan data
agar pembuatan skripsi jadi lebih mudah. Disinilah kita disuruh untuk belajar
metodologi penelitian agar mengetahui metode penelitian.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana menganalisis data kualitatif ?


b. Bagaimana ciri-ciri penelitian kualitatif ?
c. Bagaimana desain penelitian kualitatif ?

C. Tujuan Masalah

a. Untuk mengetahui Bagaimana menganalisis data kualitatif ?


b. Untuk mengetahui Bagaimana ciri-ciri penelitian kualitatif ?
c. Untuk mengetahui Bagaimana desain penelitian kualitatif ?
BAB II

PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

A. ANALISIS DATA KUALITATIF


1. Pengertian Analisis Data

Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana” dan
“lysis“. Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan.
Secara difinitif ialah Analisis adalah proses menyelesaikan data ke dalam komponen
penyusunnya untuk mengungkapkan elemen dan struktur karakteristiknya.

Agar data bisa dianalisis maka data tersebut harus dipecah dahulu menjadi
bagian-bagian kecil (menurut element atau struktur), kemudian menggabungkannya
bersama untuk memperoleh pemahaman yang baru. Analisa data merupakan proses
paling vital dalam sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam
analisa inilah data yang diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai
dengan kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan kemampuan
intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang memuaskan. Analisis data berasal dari
hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya
menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang
tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini berfungsi untuk mamberi arti,
makna dan nilai yang terkandung dalam data itu1

2. Pengertian Analisis Data Kualitatif

Analisis merupakan proses pemecahan data menjadi komponen-komponen yang


lebih kecil berdasarkan elemen dan struktur tertentu. Menurut Bogdan dan Biglen dalam
Moleong, Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data,  memilah-milahnya menjadi satuan yang datapat
dikelolah, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting
dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain2

Menurut Seiddel mengatakan bahwa analisis data kualitatif adalah proses


mencatat yang menghasilakan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber
datanya tetap dapat ditelusuri ,Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan,
1
H. Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitaif, (Malang: UIN Maliki Press, 2010), hlm. 274.
2
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 248.
menyintesiskan, membuat ikhtisar dan membuat indeksnya. Berfikir, dengan jalan
membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan
hubungan-hubungan dalam Membuat temuan-temuan umum.3

Adapun tujuan analisis data kualitatif adalah mencari makna dibalik data, yang
melalui pengakuan subyek pelakukanya4. Peneliti dihadapkan kepada berbagai objek
penelitian yang semuanya mengahasilkan data yang membutuhkan analisis. Data yang
didapat dari obyek penelitian memiliki kaitan yang masih belum jelas. Oleh karenanya,
analisis diperlukan untuk mengungkap kaitan tersebut secara jelas sehingga menjadi
pemahaman umum.

Analisis data kualitatif dilakukan secara induktif, yaitu penelitian kualitatif tidak
dimulai dari deduksi teori tetapi dimulai dari fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan,
mempelajari, menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan dari fenomena yang
ada di lapangan. Peneliti dihadapkan kepada data yang diperoleh dari lapangan. Dari
data tersebut, peneliti harus menganalisis sehingga menemukan makna yang kemudian
makna itulah menjadi hasil penelitian.

3. Modus Analisis Data

Pada penelitian kualitatif, terdapat tiga pendekatan modus analisis data. Yaitu
hermeneutic, semiotik, naratif, dan metafor5.

1) Hermeneutik

Hermeneutika berkaitan dengan pemaknaan suatu analog-teks (contoh analog teks


adalah organisasi, dalam hal ini peneliti datang kemudian memahaminya secara lisan
dan data tekstual). Pertanyaan dasar adalah : apa arti teks itu? Hal itu berarti interpretasi,
dalam hal yang relevan dengan hermeneutik, adalah upaya untuk membuat jelas,
membuat sesuatu memiliki makna sesuatu objek studi. Karena itu objek itu harus dalam
bentuk teks, atau analog teks, yang biasanya kabur, remang-remang, kadang-kadang
bertentangan satu dengan lainnya. Interpretasi bermaksud agar yang tidak jelas menjadi
jelas dalam suatu pemahaman yang berarti.

2) Semiotik

Semiotik berkaitan dengan makna dari tanda dan simbol dalam bahasa. Gagasan penting
adalah kata-kata atau tanda dapat ditugaskan terutama kepada kategori konseptual, dan
3
 H. M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), hlm. 149.
4
Ibid, hlm 355.
5
Moleong, Op.Cit, Hlm. 248.
kategori ini merepresentasikan aspek-aspek penting dari suatu teori yang akan diuji.
Pentingnya ide itu adalah mengungkapkan frekuensi yang muncul dalam teks. Salah
satu contohnya adalah analisis konten.

3) Narasi dan Metafora

Narasi didefinisikan sebagai dongeng, ceritera, tayangan fakta, yang diceriterakan pada
orang pertama. Ada berbagai macam cara narasi, ada narasi lisan sampai pada narasi
sejarah. Metafora adalah aplikasi nama atau deskripsi frasa atau istilah pada suatu objek
atau tindakan yang tidak diaplikasikan secara sebenarnya

4. Model Analisis Data

Ada beberapa model dalam analisis data pada penelitian kualitatif. Berdasarkan
referensi yang di dapat oleh penulis bahwa ada tiga model6, yaitu :

1) Metode Perbandingan Tetap (Constant Comparative Method)

Metode ini dikemukan oleh Glaser & Strauss dalam buku mereka The Discovery
Of Grouded Research. Dinamakan metode perbandingan tetap atau Constant
Comparative Method karena dalam analisis data, secara tetap membandingkan satu
datum yang lain, dan kemudian secara tetap membandingkan kategori dengan kategori
lainnya.

Secara umum proses analisis datanya mencakup : reduksi data, kategorisasi data,
sintesisasi, dan diakhiri dengan menyususn hipotesis kerja.

a. Reduksi Data

1) Identifikasi satuan (unit).


2) Sesudah satuan diperoleh, langkah berikutnya adalah membuat koding.

b. Kategorisasi Data

1) Menyususn kategori
2) Setiap kategori diberi nama yang disebut ‘label’.

c. Sintesisasi

1) Mensintesis berarti mencari kaitan antara satu kategori dengan kategori lainya.
2) Kaitan satu kategori dengan kategori lainya diberi nama/label lagi

6
Asmadi Alsa. Pendekatan Kuantitatif Dan Kualitatif, serta kombinasinya dalam penelitian psikologi, (Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 246
d. Menyususn Hipotesis Kerja

Hal ini dilakukan dengan jalan merumuskan suatu pernyataan yang


proposisional. Hipotesis kerja ini sudah merupakan teori substantive. Yaitu teori yang
berasal dan masih terkait dengan data. Hipotesis kerja itu hendaknya terkait dan
sekaligus menjawab pertanyaan penelitian.

2) Analisis Data Model Spradley

Analisis data menurut model Spradley ini tidak terlepas dari keseluruhan proses
penelitian. Menurut dia, analisis data itu menyatakan dengan teknik pengumpulan data.
Adapun keseluruhan proses penelitian terdiri atas : Pengamatan deskriptif, analisis
domein, pengamatan terfokus, analisis taksonomi, pengamatan terpilih, analisis
komponensial, danm diakhiri dengan analisis tema.

Analisis data menurut model ini memanfaatkan adanya apa yang dinamakan
Hubungan Semantik. Maksud dari hubungan semantik yaitu sewaktu mengadakan anlisi
data, analisis perlu menggunakan acuan hubungan semantic. Hubungan semantic ini
dikaitkan dengan masalah penelitian. Sewaktu menyelenggarakan ‘pengamatan
deskriptif’ seluruh hubungan biasanya teridentifikasi. Untuk seterusnya analisis
hendaknya memperhatikan hubungan semantic yang relevan.

a. Analisis Domein

Analisis domein dilakukan terhadap data yang diperoleh dari pengamatan


berperanserta/wawancara atau pengamatan deskriptif yang terdapat dalam catatan
lapangan.

Ada enam tahap yang dilakukan dalam analisis domein yaitu :

(1) memilih salah satu hubungan semantic untuk memulai dari sembilan hubungan
semantic yang tersedia : hubungan termasuk, special, sebab-akibat, rasional, lokasi
tempat bertindak, fungsi, alat-tujuan, urutan, dan memberi atribut atau memberi nama.
(2) menyiapkan lembar analisis domain, (3) memilih salah satu sampel catatan lapangan
yang dibuat terakhir; untuk memulainya, (4) mencari istilah acuan dan istilah bagian
yang cocok dengan hubungan semantic dari catatan lapangan, (5) mengulangi usaha
pencarian domein sampai semua hubungan semantic habis dan (6) membuat daftar
domein yang ditemukan (teridentifikasikan).

b. Analisis Taksonomi
Setelah selesai analisis domein, dilakukan pengamatan dan wawancara terfokus
berdasarkan focus yang sebelumnya telah dipilih oleh peneliti. Hasil terpilih untuk
memperdalam data telah ditemukan melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras.
Data hasil wawancara terpilih dimuat dalam catatan lapangan.

Tujuan langkah yang dilakukan dalam analisis taksonomi yaitu ;

(1) memilih satu domein untuk dianalisi, (2) mencari kesamaan atas dasar hubungan
semantic yang sama yang digunakan untuk domein itu, (3) mencari tambahan istilah
bagian, (4) mencari domein yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan
sebagai sub bagian dari domein yang sedang dianalisis, (5) membentuk taksonomi
sementara, (6) mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah
dilakukan, dan (7) membangun taksonomi secara lengkap

c. Analisis Tema

Analisis tema merupakan seperangkat prosedur untuk memahami secara holistic


pemandangan yang sedang diteliti.

Tujuan untuk menemukan tema yaitu :

(1) melebur diri, (2) melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan, (3) perspektif
yang lebih luas melalui pencarian domein dalam pemandangan budaya, (4) menguji
dimensi kontras seluruh domein yang telah dianalisis, (5) mengidentifikasi domein
terorganisir, (6) membuat gambar untuk memvisualisasikan hubungan antara domein,
(7) mencari tema universal, sesuai dengan topic penelitian maka yang dipilih adalah
memecahkan masalah.

3) Analisis Data Kualitatif Model Miles Dan Huberman

Pada dasarnya model analisis data ini. Didasarkan pada pandangan


paradigmanya yang positivisme. Analisis data ini dilakukan dengan mendasarkan dari
pada penelitian lapangan apakah satu atau lebih dari satu situs. Atas dasar pemahaman
tentang adanya situs penelitian itu kemudian diadakan pemetaan atau deskripsi tentang
data itu kedalam apa yang dinamakan matriks Dengan memanfaatkan matrik yang
dipetakan maka peneliti mulai mengadakan analisis apakah membandingkan, melihat
urutan ataukah menelaah hubungan sebab-akibat.

5. Metode Analisis Data Kualitatif


Aalisis kualitatif ini tidak menggunakan teori secara pasti sebagaimana
kuantitaif, akan tetapi keabsahan dan kevalidan temuannya juga diakui sejauh peneliti
masih menggunakan kaidah-kaidah penelitian. Menurut Patton dalam Kristi
Poerwandari, yang harus selalu diingat peneliti adalah bagaimanapun analisis dilakukan,
peneliti wajib memonitor dan melaporkan proses dan prosedur-prosedur analisisnya
sejujur dan selengkap mungki7.

1) Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu 8,
Reduksi data bisa dilakukan dengan jalan melakukan abstrakasi. Abstraksi merupakan
usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu
dijaga sehingga tetap berada dalam data penelitian9

Reduksi data atau proses transformasi ini berlanjut terus sesudah penelitian lapangan,
sampai laporan akhir lengkap tersusun. Jadi dalam penelitian kualitatif dapat
disederhanakan dan ditransformasikan dalam aneka macam cara: melalui seleksi ketat,
melalui ringkasan atau uraian sigkat, menggolongkan dalam suatu pola yang lebih luas,
dan sebagainya

2) Triangulasi

triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan


sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian,
Denzin, membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan
penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Pada penelitian ini, dari keempat
macam triangulasi tersebut, peneliti hanya menggunakan teknik pemeriksaan dengan
memanfaatkan sumber. Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan
alat yang berbeda10.

Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda, yaitu


wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek
kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. selain itu triangulasi juga dapat

7
Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Perilaku Manusia, (Depok: LPSP3 FP UI, 2005), hlm.
143
8
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R & D, (Bandung : Alfabeta,2009), hlm. 338.
9
Moleong, Op.Cit, hlm. 247.
10
Moleong, Op.Cit, Hlm. 330.
berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu
triangulasi bersifat reflektif.

3) Menarik kesimpulan

Kegiatan analisis ketiga adalah menarik kesimpulan dan verivikasi. Ketika kegiatan
pengumpullan data dilakukan, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-
benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang
mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Kesimpulan yang mula-mulanya belum jelas
akan meningkat menjadi lebih terperinci. Kesimpulan-kesimpulan “final” akan muncul
bergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, pengkodeannya,
penyimpanan, dan metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan peneliti, dan
tuntutan pemberi dana, tetapi sering kali kesimpulan itu telah sering dirumuskan
sebelumnya sejak awal.

6. Macam-Macam Analisis Data Kualitatif

Secara umum metode analisis data meliputi reduksi, display data dan kesimpulan atau
verifikasi data. Akan tetapi karena data kaulitatif sangat banyak sekali, maka model
analisis data juga beragam sesuai dengan objek penelitian. Secara umum, model analisis
data terbagi menjadi tiga kelompok yaitu: pertama, kelompok metode analisis teks dan
bahasa; kedua, kelompok metode analisis tema-tema budaya; ketiga, kelompok analisis
kinerja, perilaku seseorang dan perilaku institusi11

Adapun bagian-bagian dari tiga kelompok model analisis data kualitatif diatas adalah
sebagai berikut12:

1. Kelompok metode analisis teks dan bahasa


a) Content analysis (analisis ini)
b) Framing analysis (analisis Bingkai)
c) Analisis semiotic
d) Analisis kontruksi sosial media massa
e) Hermeneutic
f) Analisis wacana dan penafsiran teks
g) Analisis wacana kritis

2. Kelompok analisis tema-tema budaya

11
Bungin, Op.Cit, hal.161
12
Ibid, 162.
a) Analisis structural
b) Domain analysis
c) Taxonomi analysis
d) Componential analysis
e) Discovering cultural theme analysis
f) Constant comparative analysis
g) Grounded analysis
h) Ethnology

3. Kelompok analisis kinerja dan pengalaman individual serta perilaku institusi


a) Focus group discussion (FGD)
b) Studi kasus
c) Teknik biografi
d) Life’s history
e) Analisis SWOT
f) Penggunaan bahan documenter
g) Penggunaan bahan visual

B. CIRI-CIRI PENELITIAN KUALITATIF

Menurut Bogdan dan Biklen (1992) yang dikutip oleh Moleong13,menjelaskan bahwa


ciri- ciri metode penelitian kualitatif ada lima, yaitu:

1) Penelitian kualitatif mempunyai setting yang alami sebagai sumber data langsung,
dan peneliti sebagai instrumen kunci.
2) Penelitian kualitatif adalah penelitian yang deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih
banyak kata-kata atau gambar-gambar daripada angka.
3) Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada produk. Hal ini
disebabkan oleh cara peneliti mengumpulkan dan memaknai data, setting atau
hubungan antar bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati
dalam proses.
4)  Peneliti kualitatif mencoba menganalisis data secara induktif: Peneliti tidak mencari
data untuk membuktikan hipotesis yang.mereka susun sebelum mulai penelitian,
namun untuk menyusun abstraksi.

13
Moleong, Op.Cit, Hlm. 214.
5) Penelitian kualitatif menitikberatkan pada makna bukan sekadar perilaku yang
tampak

C. DESAIN PENELITIAN KUALITATIF

Desain penelitian adalah segala upaya perencanaan yang dirancang untuk


menjawab semua pertanyaan penelitian serta mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang
nantinya mungkin akan terjadi selama proses penelitian tengah berlangsung

Oleh Lexy J. Moloeng, disebutkan bahwa ada sepuluh unsur desain penelitian yang
perlu diperhatikan14, yakni

1. Penentuan Fokus Penelitian


Hal yang paling pertama harus diperhatikan dalam merencanakan atau
merancang sebuah penelitian adalah penentuan fokus. Fokus penelitian pada dasarnya
adalah sumber pokok masalah.  Masalah penelitian adalah hal yang menimbulkan
pertanyaaan hingga perlu dijawab dengan penelitian.
Penentuan fokus penelitian memiliki dua tujua. petama, untuk membatasi
studi, dan kedua untuk menjadikan penelitian efektif. Dikatakan untuk membatasi studi
maksudnya adalah bahwa dengan fokus penelitian seorang peneliti dapat membatasi
latar belakang yang ia gunakan, wilayah yang akan ia teliti, teknik yang akan ia
gunakan. Sedangkan untuk menjadikan penelitian efektif, maksudnya adalah bahwa
penentuan fokus penelitian yang tepat berarti memberikan peneliti filter yang akan
menyaring data-data yang masuk, bahan yang diperlukan.
Perlu juga dicatat di sini bahwa fokus penelitian bisa berubah. Perubahan
fokus penelitian ini bisa terjadi setelah peneliti berkonsultasi dengan orang yang lebih
berkompeten, seperti dosen pembimbing, atau diakibatkan faktor-faktor lapangan
seperti kurangnya data dan bahan.

2. Kesesuaian Paradigma dengan Fokus.


Paradigma adalah seperangkat kepercayaan yang mempengaruhi cara pandang
seseorang tehadap sesuatu. Saat ini belum terdapat perangkat yang dapat mengukur
kesesuaian paradigma dengan fokus penelitian secara tepat. Untuk saat ini, yang
digunakan untuk menentukan kesesuaian paradigma dengan fokus adalah beberapa
pertanyaan yang didasarkan aksioma alamiah. Moleong mengutarakan empat

14
Ibid, hlm, 385.
pertanyaan yang bisa mengukur tingkat kesesuaian paradigma dengan fokus penelitian
sebagai berikut:
a) Apakah fenomena yang diwakili oleh kerumitan jamak itu merupakan
“kontruksi”?
b) Apa derajat hubungan peneliti –fenomena, dan apa derajat ketidakpastian yang
akan diperkenalkan ke dalam penelitian?
c) Apa derajat kebebasan konteksnya?
d)  Apakah kiranya beralasan untuk mempersoalkan hubungan-hubungan kausal
konvensional itu sehubungan dengan unsur fakta yang diamati

3. PenentuanParadigma dengan Teori Substantif yang Membimbing Studi


Jika sebuah teori muncul dari data, maka pada dasarnya atau pada umumnya
teori itu sesuai dengan dasar paradigma metodologisnya. Namun akan menjadi masalah
bila ternyata sang peneliti ingin menguji sebuah teori. Bila terjadi demikian, maka
peneliti harus memperhitungkan kesesuaian teori tersebut dalam proposalnya. Dalam
hal ini, hendaknya peneliti menggunakan patokan yang sesuai dengan pradigmanya.

4. Penentuan Sumber Data


Untuk menetukan sumber data, peneliti tentu terkait erat dengan lokasi
penelitian dan satuan kajian. Penentuan sumber data merupakan jawaban dari
pertanyaan “dari mana dan dari siapakah data penelitian akan diperoleh?”. Penentuan
sumber data nantinya akan berujung kepada penentuan sampel (dalam penelitian
lapangan), dengan begitu penentuan sumber data juga terkait erat dengan teknik
penelitian.

5. Penentuan Tahap-Tahap Penelitian


Dalam merancang sebuah penelitian, untuk mempermudah, peneliti harus
membagi proses penelitian kepada bebeberapa tahap. Tahapan-tahapan sebuah
penelitian tidak sama dengan tahapan yang akan dilalui pada penelitian lainnya,
tegantung kepada bentuk penelitian, teknik dan fokus penelitian tersebut.
Beberapa tahapan yang sering dilalui dalam penelitian kualitatif adalah sebagai
berikut:
a) Tahap Orientasi.
Tahap pertama ini berarti mengumpulkan data yang diperlu diketahui sebagai
langkah awal. Hal ini sering juga disebut dengan mengumpulkan informasi awal
penelitian. Tujuan mengumpulkan informasi awal ini adalah untuk menetukan orientasi
dan mendapatkan gambaran umum penelitian.
Dalam penelitian lapangan, untuk mendapatkan informasi awal, seorang peneliti
perlua mengadakan wawancara sederhana (tidak seperti wawancara untuk mendpatkan
data lengkap yang untuk dianalisa).Informasi awal ini digunakan untuk membuktikan
dan menyatakan bahwa memang ada hal menarik, unik dan lain dari biasanya dalam
fenomena yang akan diteliti.
b) Eksplorasi Fokus.
Pada tahap ini, seorang peneliti perlu untuk meyusun petunjuk memperoleh data,
seperti petunjuk wawancara dan pengamatan. Pada tahap ini, peneliti telah masuk
kedalam fokus penelitian. Pada tahap inilah dilakukan pengumpulan data, analisa dan
laporan analisa. Tahap eksplorasi fokus merupakan inti dari sebuah proses penelitian.
c) Pengecekan dan Pemerikasaan kebasahan data.
Pada tahap ketiga dilakukan pengecekan dan pemeriksaan keabsahan data,
seperti triangulasi, pengecekan anggota dan auditing. Pada tahap ini, peneliti mengecek
laporan apakah sesuai dengan subjek atau tidak.

6. Teknik Penelitian.
Penentuan teknik penelitian pada dasarnya ditentukan oleh fokus dan situasi
serta jadwal waktu yang ditetapkan. Peneliti biasanya bertindak sebagai alat peneliti.
Penentuan teknik penelitian ini mencakup penentuan kuesioner dan berbagai perangkat
penelitian lainnya.

7. Perencanaan Pengumpulan dan Pencatatan Data


Bila teknik penelitian telah ditentukan, peneliti kemudian beranjak untuk
merencanakan pengumpulan dan pencatatan data. Teknik pengumpulan data yang
pertama-pertama adalah wawancara, kemudian pengamatan, pengumpulan dokumen
dan yang semacamnya.
Satu hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah bahwa semakin banyak
data yang masuk maka peneliti harus semakin selektif dalam memilih data dan
informasi yang relevan, valid dan akurat. Wawancara, pengamatan dan pengumpulan
dokumen ini harus terlebih dahulu direncanakan oleh peneliti, baik tempat, waktu dan
sumbernya.
Hal lain yang perlu dirancang adalah pencatatan data baik dari akurasi
(ketepatan) dan struktur.Ketepatan data seperti yang muncul di lapangan dapat dicapai
dengan merekam data-data yang diperoleh seperti dengan pencatatan, merekam audio
atau video. Singkat kata, peneliti harus merencanakan  cara pencatatan data dengan
memperhatikan struktur dan akurasi data.

8. Perencanaan Prosedur dan Pelaksanaan Analisis Data


Dalam penelitian kualitatif, analisis data dimulai sejak masuk kepada latar
belakang penelitian. Karena itu, perencanaan prosedur dan analisis data harus dimulai
sejak sebelum masuk ke latar belakang penelitian. Hal ini berbeda dengan penelitian
non-kualitatif yang mana analisis datanya baru dimulai setelah data terkumpul.

9. Perencanaan Perlengkapan Penelitian


Hal lain yang juga perlu dirancang oleh peneliti adalah perlengkapan penelitian
yang dibutuhkan dalam proses penelitian mencakup dana, logistik, waktu dan sarana
lainnya.

10. Perencanaan Pemeriksaan Kebasahan Data.


Perencanaan pelaksanaan proses ini mencakup kebasahan data, kriterianya dan
teknik pemeriksaan keabsahan data.
Yang dimaksud dengan data yang absah adalah data yang mendemonstrasikan nilai
yang benar, yang mempunyai dasar hingga bisa diterapkan dan konsistensi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk


mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,
kepercayaan, persepsi, pemikiran, orang secara individual maupun kelompok, berguna
untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada penyimpulan.
Penelitian kualitatif bersifat induktif, peneliti membiarkan permasalahanpermasalahan
muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi. Data dihimpun dengan
pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai
catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan
catatan-catatan. Penelitian kualitatif tidak berangkat dari dan untuk menguji teori, tetapi
membangun teori, meskipun demikian mustahil peneliti kualitatif tidak memerlukan
teori. Dalam konteks ini, fungsi teori dalam suatu kerja penelitian kualitatif digunakan
untuk “menjelaskan atau mengklarifikasi” kecenderungan fenomena-fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran, subjek yang
diteliti.Kebanyakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan eksplanatori. Beberapa
penelitian memberikan deskripsi tentang situasi yang kompleks, dan arah bagi
penelitian selanjutny.
DAFTAR PUSTAKA

Kasiram, H. Moh. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif. Cet ke-2.


Malang:

UIN-MALIKI PRESS.

Moleong, Lexy J. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Bungin, Burhan. (2011). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Alsa, Asmadi. (2003). Pendekatan Kuantitatif Kualitatif Serta Kombinasinya Dalam


Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Poerwandari, E. Kristi. (2005). Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku


Manusia. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Sugiyono, (2009), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung :


Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai