PT Sabil Huda Utama merupakan anak perusahaan Koperasi Karyawan Bio Farma
yang bergerak dalam bidang penyedia layanan Tenaga Kerja Outsourcing, dimana seluruh
tenaga kerja Outsourcingnya di tempatkan di PT Biofarma (Persero).
PT Sabil Huda Utama memiliki kurang lebih 1000 tenaga kerja outsourcing yang
ditempatkan di PT Biofarma (Persero), yang tersebar kedalam beberapa bagian
diantaranya Produksi, QC, Teknik, Administrasi, Marketing, Security, Penelitian dan
Pengembangan, Pengemudi, Cleaning Service serta bagian Resepsionis.
Public speaking dipahami sebagai Teknik penyampaian pesan kepada publik.
Komunikasi merupakan proses interaksi, sehingga berhubungan dari satu pihak ke pihak
lainnya.
Tenaga kerja outsourcing yang bertugas untuk memberikan pelayanan excellence
serta menjaga kebersihan sarana dan prasarana yang disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan disebut sebagai Pengemudi dan cleaning service. Walaupun nampak
sederhana namun tugas ini menunjang kelangsungan hidup perusahaan atau instansi.
Menurut beberapa penelitian mengenai cleaning service diantaranya oleh Hidayat et al
(2015) mengungkapkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan sebagai upaya peningkatan
nilai tambah terhadap jasa cleaning service, dimana pada hakekatnya setiap perusahaan
berusaha memberikan dan menginginkan pelayanan yang terbaik bagi seluruh
pelanggannya. Penelitian yang dilakuakn oleh Midayanti (2014) dibuat berdasarkan
permasalahan yang ada di Stasiun Gubeng Surabaya, yaitu kurangnya kualitas pelayanan
yang diberikan pihak stasiun gubeng Surabaya sehingga akan membuat kepuasan
pelanggan menjadi rendah.
Berdasarkan penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa tanggung jawab pekerjaan
yang diberikan oleh cleaning service memiliki peranan yang sangat penting bagi
perusahaan.
Menurut Dessler (2010), salah satu cara untuk mengoptimalkan kinerja yang dimiliki
oleh karyawan di perusahaan adalah diadakannya suatu program pelatihan dimana
program yang diterapkan tersebut dibuat sesuai kebutuhan dari perusahaan. Pelatihan
adalah proses pembelajaran keterampilan dasar yang dibutuhkan oleh karyawan baru
untuk melaksanakan pekerjaan. Menurut Hariandja (2002:169), Alasan diterapkannya
pelatihan bagi karyawan adalah pegawai yang baru direkrut sering kali belum memahami
secara benar bagaimana melakukan pekerjaan, perubahan-perubahan dalam lingkungan
kerja dan tenaga kerja, meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki
produktifitas karyawan, karyawan menyesuaikan dengan peraturan-peraturan yang ada.
1.2 Jenis Kegiatan
Pelatihan Public Speaking Tenaga Kerja Outsourcing PT Sabil Huda Utama.
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Laporan ini dibuat sebagai bentuk pertanggung jawaban dari kegiatan pelatihan yang
telah diselenggarakan yaitu Pelatihan Public Speaking
1.3.2 Manfaat Pelatihan
1.3.2.1 Untuk Karyawan
Pelatihan ini diharapkan dapat mengenalkan serta melatih kemampuan public
speaking tenaga kerja outsourcing PT Sabil Huda Utama
1.3.2.2 Untuk Perusahaan
Meningkatkan kepercayaan PT Biofarma (Persero) sebagai user dengan cara
memberikan pelayanan yang memuaskan melalui pelatihan yang diberikan
Sebagai sarana untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik antara perusahaan
dengan PT Biofarma (Persero).
1.3.2.3 Untuk Perusahaan Pengguna
Membantu perusahaan pengguna dalam melaksanakan kegiatan rutinnya.
1.4 Metode Pelaksanaan Pelatihan
Metode pelaksanaan pelatihan yang digunakan adalah Metode off the job training
yaitu Sistem ceramah. Dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut :
1 Pengisian Absen/Daftar Hadir I
2 Penyampaian Materi dan Tanya Jawab
3 Pengisian Evaluasi I dan Evaluasi II
4 Pengisan Absen/Daftar Hadir II
1.5 Waktu dan Tempat
Kegiatan ini dilakukan dalam jangka waktu 2 hari dengan 2 gelombang yang
dilaksanakan pada Tanggal 9 dan 10 Oktober 2023. Dimulai pukul 08.00 – 16.00 WIB,
berlokasi di Ballroom Newyork Sensa Hotel Bandung (Jl. Cihampelas No.160, Cipaganti,
Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40131)
1.6 Peserta Pelatihan
Kegiatan ini diikuti oleh 65 orang peserta yang ditempatkan di beberapa bagian
diantaranya
1.7 Materi Pelatihan
Materi training Public Speaking adalah sebagai berikut :
1. Apa itu public speaking?
2. Mengapa public speaking penting?
3. Elemen-elemen public speaking
4. Tahapan public speaking
5. FrameWork menyusun pesan: Key Message Tree, AREL, Assertive
Communication
6. Komunikasi Verbal: Memaksimalkan Vocal untuk menunjang Excellent Service
→ Diikuti Latihan
7. Komunikasi Non-Verbal: Dampak Ekspresi & Gerakan Tubuh bagi Persepsi
Audience → Diikuti Latihan
8. Etika Komunikasi (Langsung dan Tidak Langsung)
9. Handling Difficult Questions & Language Barriers
10. Etika meeting online (Khusus untuk sales)
Penyampaian materi dilakukan menggunakan metode presentasi secara langsung.
1.8 Alasan Penentuan Pelatihan
Pelatihan Public Speaking diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kemampuan
public speaking karyawan Outsourcing PT Sabil Huda Utama.
Instrumen evaluasi pelatihan yang digunakan yaitu Tes Objektif. Tes Objektif adalah
tes tertulis yang menuntut peserta untuk memilih jawaban yang telah disediakan atau
memberikan jawaban singkat dan pemeriksaannya dilakukan secara objektif (seragam)
terhadap semua peserta pelatihan. Jenis tes bentuk objektif yang digunakan yaitu pilihan
ganda
Pada table di bawah terdapat 10 item pertanyaan yang diberikan kepada seluruh
peserta pelatihan dan digunakan sebagai bahan evaluasi, dari 10 item pertanyaan tersebut
memiliki bobot nilai yaitu 10.
Tabel 2.1-
audiens adalah...
dalam elemen...
untuk... komunikasi
Ketika bertemu audiens jenis "Si Pesimis", hal Terlalu fokus kepada audiens 10
pertanyaan
Hal yang harus dilakukan saat komunikasi tidak Jelaskan maksud dan tujuan 10
Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai evaluasi pelatihan berdasarkan pada hasil
pengolahan data dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner. Data ini bertujuan untuk
memperoleh data empiris mengenai gambaran evaluasi Public Speaking yang telah di
lakukan oleh PT Sabil Huda Utama
Count of NO
Public Speaking Grand
Row Labels Professional Total
18-24 Tahun 19 19
A 16 16
B 2 2
D 1 1
25-34 Tahun 42 42
A 35 35
B 6 6
E 1 1
35-50 Tahun 4 4
A 3 3
B 1 1
Grand Total 65 65
Pada tabel 3.1 diatas, terlihat bahwa sebanyak 114 karyawan (52%) dari jumlah
populasi pada rentang usia 18-24 tahun, serta sebanyak 238 karyawan (50%) dari jumlah
populasi pada rentang usia 25-34 tahun memperoleh hasil evaluasi grade A atau berada pada
kategori tinggi, Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa sebagian besar karyawan dengan
rentang usia 18-24 dan 25-34 tahun memiliki persentase yang tinggi pada hasil evaluasi
kategori tinggi, sedangkan untuk usia lainnya memperoleh hasil evaluasi dengan grade yang
beragam.
b. Jenis Kelamin
Tabel 3.2
Tabulasi Silang antara Jenis Kelamin dengan Evaluasi Pelatihan Public Speaking
Pada tabel 3.2 diatas, terlihat bahwa sebanyak 69 orang karyawan (68%) dari jumlah
populasi dengan jenis kelamin perempuan dan dan sebanyak 710 karyawan (45%) dari
jumlah populasi karyawan laki-laki memperoleh hasil evaluasi grade A kategori tinggi.
Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa, karyawan perempuan memiliki persentase
yang lebih tinggi memperoleh hasil evaluasi tinggi di banding karyawan laki-laki.
c. Tingkat Pendidikan
Tabel 3.3
Tabulasi Silang antara Pendidikan dengan Evaluasi Pelatihan GMP, Data Integrity dan
Quality Behaviour
Count of NO
Public Speaking Grand
Row Labels Professional Total
D3 15 15
A 13 13
B 1 1
E 1 1
D4 1 1
A 1 1
S1 29 29
A 26 26
B 3 3
S2 1 1
A 1 1
SMA 3 3
A 2 2
B 1 1
SMK 16 16
A 11 11
B 4 4
D 1 1
Grand Total 65 65
Pada tabel 3.3 diatas, karyawan yang mengikuti pelatihan GMP, Data Integrity dan
Quality Behaviour memiliki tingkat pendidkan yang beragam. Hal ini sebanding dengan hasil
evaluasi pelatihan yang beragam pula.
d. Masa Kerja
Tabel 3.4
Tabulasi Silang antara Masa Kerja dengan Evaluasi Pelatihan GMP, Data Integrity
dan Quality Behaviour
Row Labels Jumlah
A 370
>12 Tahun 1
10-12 Tahun 6
1-3 Tahun 240
4-6 Tahun 44
7-9 Tahun 79
B 268
>12 Tahun 2
10-12 Tahun 15
1-3 Tahun 149
4-6 Tahun 30
7-9 Tahun 72
C 125
>12 Tahun 2
10-12 Tahun 17
1-3 Tahun 61
4-6 Tahun 16
7-9 Tahun 29
D 16
10-12 Tahun 2
1-3 Tahun 8
4-6 Tahun 3
7-9 Tahun 3
E 5
1-3 Tahun 1
Pada tabel 3.4 diatas, terlihat bahwa sebanyak 240 orang karyawan atau 65% dengan
masa kerja 1-3 tahun memperoleh hasil evaluasi grade A kategori tinggi, sementara 149
orang karyawan atau 56% dengan masa kerja yang sama memperoleh hasil evaluasi grade B
atau berada pada kategori cukup tinggi. Sedangkan sebanyak Berdasarkan data tersebut dapat
1.10.2 Pembahasan
1.10.2.1 Pembahasan Keseluruhan Hasil Pelatihan
Berdasarkan tabel 3.1 mengenai tabulasi silang usia, peserta pelatihan pada rentang
usia 18-24 dan 25-34 yang paling banyak mendapatkan hasil evaluasi pelatihan grade A
berada pada kategori tinggi. Hasil evaluasi pelatihan grade C, D dan E didapatkan oleh
Selanjutnya, berdasarkan table 3.2 mengenai tabulasi silang jenis kelamin, peserta
pelatihan perempuan rata-rata memperoleh hasil evaluasi grade A dan B, Sedangkan untuk
Sedangkan berdasarkan table 3.4 mengenai tabulasi silang masa kerja, peserta
pelatihan dengan masa kerja 1-3 tahun yang paling banyak mendapatkan hasil evaluasi
pelatihan grade A dan B atau berada pada kategori tinggi dan cukup tinggi.
Terdapat beberapa materi yang masih belum dikuasai oleh banyaknya peserta
pelatihan yaitu diantaranya mengenai setting perbedaan tekanan udara untuk cleanroom,
penggunaan pakaian ruang berkelas, cara melakukan koreksi penulisan pada form data yang
benar, tata cara penggunaan kertas photo/temperature sensitive serta klasifikasi, jenis dan
4.1 Simpulan
Berdasarkan haisl analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan
mengenai Evaluasi pelatihan GMP. Data Integrity dan Quality Behaviour, maka dapat
disimpulkan bahwa :
pelatihan GMP, Data Integrity dan Quality Behaviour Kepada karyawan Outsourcing
PT Sabil Huda Utama yang ditempatkan di PT Biofarma. Hal ini sejalah dengan
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara usia dengan hasil evaluasi
yang tinggi untuk belajar, dibandingkan dengan karyawan lain dengan range usia
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara jenis kelamin dengan hasil
evaluasi pelatihan. Artinya karyawan dengan jenis kelamin perempuan memiliki focus
4. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara latar belakang Pendidikan dengan
evaluasi pelatihan. Artinya karyawan dengan masa kerja 1-3 tahun lebih memiliki
semangat belajar yang tinggi, dibandingkan karyawan dengan masa kerja lebih dari 3
tahun.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan analisis yang dilakukan, terdapat beberapa saran
yang dirasa perlu untuk diperhatikan dan berkaitan dengan pelaksanaan program
pelatihan. Agar program pelatihan karyawan pada PT Sabil Huda Utama dapat
karyawan laki-laki diutamakan menempati kursi paling depan terlebih dahulu, baru
diikukan oleh peserta dengan jenis kelamin perempuan. – Agar pelaksanaan pelatihan
efektif dan efisien, coordinator karyawan perlu mengingatkan kembali kepada seluruh
beberapa karyawan yang mudah terdistraksi oleh kegiatan lain diluar pelatihan
seperti, memainkan ponsel, ngobrol dsb - Agar karyawan dapat bekerja lebih efektif
dan efisien, maka perlu adanya program pelatihan lanjutan, yang difokuskan pada
materi yang belum dikuasai oleh seluruh peserta pelatihan - PT. Sabil Huda Utama
juga harus terus meningkatkan semangat bagi karyawan dalam mengikuti pelatihan,
agar pengetahuan dan kemampuan kerja karyawan dapat terus ditingkatkan, sehingga