Anda di halaman 1dari 5

Pengenaan Pajak Terhadap Penduduk Austria

Pendapatan Dari Harta Tak Gerak

Penghasilan yang diperoleh penduduk salah satu negara dari harta tak gerak, termasuk penghasilan dari
pertanian atau kehutanan, yang berada di negara Treaty Partner (TP) dapat dikenakan pajak di negara TP
tersebut. Termasuk dalam pengertian harta tak gerak adalah ternak dan peralatan yang digunakan dalam
usaha pertanian dan kehutanan serta hak atas pengelolaan sumber alam. Dalam hal ini termasuk juga
penghasilan yang diperoleh dari penggunaan secara langsung, dari penyewaan atau dari penggunaan harta
tak gerak dalam bentuk apapun. Demikian pula dari harta tak gerak yang dilakukan oleh suatu perusahaan
maupun pekerjaan bebas. Kapal laut dan pesawat udara tidak dianggap sebagai harta tak gerak.

Laba Usaha

Laba suatu perusahaan dari salah satu negara hanya akan dikenakan pajak di negara itu, kecuali jika
perusahaan itu menjalankan usaha di negara TP melalui suatu Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang
berkedudukan di sana, tetapi hanya atas bagian laba yang dianggap berasal dari:

(a) Bentuk usaha tetap tersebut (attributable);

(b) Penjualan yang dilakukan di negara TP berupa barang-barang atau barang dagangan yang sama atau
serupa jenisnya seperti yang dijual melalui BUT; atau

(c) Kegiatan-kegiatan usaha lainnya yang dijalankan di negara TP itu yang sama atau jenisnya serupa
seperti yang dilakukan melalui BUT tersebut.

Dalam menentukan besarnya laba suatu BUT, dapat dikurangkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
kepentingan usaha dari BUT itu, termasuk biaya-biaya pimpinan dan biaya-biaya administrasi umum, baik
yang dikeluarkan di negara di mana BUT itu berada maupun di tempat lain.

Perkapalan dan Pengangkutan Udara

Laba yang diperoleh suatu perusahaan salah satu negara dari pengoperasian pesawat udara dalam jalur
lalu lintas internasional akan dikenakan pajak di negara tersebut. Laba dari sumber yang berasal dari salah
satu negara yang diperoleh oleh perusahaan dari negara TP dari pengoperasian kapal dapat dikenakan pajak
di negara yang disebut pertama. Termasuk laba yang berasal dari pengoperasian pesawat udara dalam jalur
lalu lintas internasional adalah penghasilan dari penyertaan dalam suatu hubungan perusahaan, usaha
bersama atau dari perwakilan untuk operasi internasional.

Hubungan Istimewa

Hubungan istimewa terjadi apabila perusahaan dari salah satu negara, baik secara langsung maupun
tidak langsung turut serta dalam manajemen, pengawasan atau modal suatu perusahaan di negara TP. Jika
antara kedua perusahaan tersebut dalam hubungan dagangnya atau hubungan keuangannya terdapat hal-hal
yang menyimpang dari kelaziman yang berlaku antar perusahaan-perusahaan yang bebas dari ikatan satu
sama lain, maka setiap laba yang seharusnya diterima oleh perusahaan tersebut dapat ditambahkan pada
laba perusahaan lainnya dan dikenai pajak.

Dividen

Dividen yang dibayarkan oleh suatu perusahaan yang berkedudukan di salah satu negara kepada
penduduk di negara TP dapat dipajaki di negara TP tersebut. Namun demikian dividen tersebut dapat juga
dipajaki di negara sumber (negara di mana perusahaan yang membayarkan dividen tersebut berkedudukan).
Akan tetapi pajak yang dikenakan tidak boleh melebihi 10% dari jumlah bruto dividen apabila pemegang
saham yang menikmati dividen tersebut adalah perusahaan yang memiliki paling sedikit 25% saham, atau
15% dari jumlah bruto dividen dalam hal lainnya.

Apabila penerima dividen menjalankan usaha melalui BUT atau menjalankan pekerjaan bebas
(independent personal services) melalui tempat tetap di negara di mana perusahaan yang membayarkan
dividen berkedudukan, maka dividen dari kepemilikan saham tersebut dianggap mempunyai hubungan
efektif dengan Bentuk Usaha Tetap itu. Dalam hal demikian, dividen yang diperoleh pemegang saham
dapat menjadi penghasilan bagi BUT atau independent personal services tersebut.

Bunga

Bunga yang berasal dari Indonesia dan dibayarkan kepada penduduk Austria dapat dikenakan pajak di
Austria. Namun demikian bunga itu dapat juga dikenakan pajak di Indonesia sesuai dengan perundang-
undangan pajak di Indonesia, yang besarnya tidak boleh melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto
bunga.

Bunga akan dibebaskan dari pengenaan pajak di negara sumber, jika bunga tersebut diterima dan
dinikmati oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah atau setiap badan-badan yang dibentuk
pemerintah dan Bank Sentral yang sepenuhnya dimiliki oleh negara TP.

Apabila penerima bunga menjalankan usaha melalui BUT atau menjalankan pekerjaan bebas
(independent personal services) melalui tempat tetap di negara dimana pihak yang membayarkan bunga
berkedudukan maka bunga tersebut dianggap mempunyai hubungan efektif dengan BUT tersebut. Dalam
hal demikian, bunga yang diperoleh pemegang saham dapat menjadi penghasilan bagi BUT atau
independent personal services tersebut.

Royalti

Royalti yang berasal dari salah satu negara dan dibayarkan kepada penduduk negara TP dapat dipajaki
di negara TP tersebut. Namun demikian royalti tersebut dapat juga dipajaki di negara sumber, akan tetapi
pajak yang dikenakan tidak boleh melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto royalti.

Istilah royalti berarti pembayaran dalam bentuk apapun yang diterima sebagai balas jasa karena
penggunan atau hak untuk menggunakan, hak cipta kesusastraan, karya seni, atau karya ilmiah, termasuk
film-film atau pita-pita atau alat reproduksi lain yang digunakan untuk siaran radio atau televisi, paten,
merek dagang, pola atau model, rencana, rumus, cara pengolahan yang dirahasiakan, penggunaan atau hak
untuk menggunakan perlengkapan industri, perniagaan atau ilmu pengetahuan, atau keterangan yang
menyangkut pengalaman di bidang industri, perniagaan dan ilmu pengetahuan.

Apabila penerima royalti menjalankan usaha melalui BUT atau menjalankan pekerjaan bebas
(independent personal services) melalui tempat tetap di negara di mana pihak yang membayarkan royalti
berkedudukan maka bunga tersebut dianggap mempunyai hubungan efektif dengan BUT tersebut. Dalam
hal demikian, bunga yang diperoleh pemegang saham dapat menjadi penghasilan bagi BUT atau
independent personal services tersebut.

Jasa Teknik

Imbalan jasa teknik yang dilakukan di suatu negara dan dibayar kepada suatu perusahaan dari negara TP
dapat dipajaki di negara TP tersebut. Namun demikian, imbalan jasa teknik tersebut dapat dipajaki di
negara di mana jasa teknik tersebut dilakukan menurut undang-undang yang berlaku di negara tersebut,
sepanjang pajak yang dikenakan tidak melebihi 15% dari jumlah bruto imbalan.

Keuntungan Dari Pemindahtanganan Harta


Keuntungan yang berasal dari pemindahtanganan harta tak gerak dapat dipajaki di negara di mana harta
tersebut berada. Keuntungan dari pemindahtanganan harta tak gerak yang dimiliki BUT, atau keuntungan
dari harta tak gerak dari suatu tempat tetap, termasuk keuntungan dari pemindahtanganan BUT (baik secara
tersendiri maupun seluruh perusahaan), atau dari pemindahtanganan tempat tetap tersebut, dipajaki di
negara TP. Keuntungan yang diperoleh dari pemindahtanganan kapal laut atau pesawat udara yang
beroperasi dalam jalur lalu lintas internasional atau dari harta tak gerak yang berkenaan dengan
pengoperasian kapal laut atau pesawat udara tersebut, hanya dipajaki di negara di mana perusahaan tersebut
berkedudukan. Keuntungan yang diperoleh dari pemindahtanganan harta selain harta-harta tersebut di atas
hanya akan dipajaki di negara pihak yang memindahkan.

Penghasilan Dari Pekerjaan Bebas

Penghasilan yang diperoleh seseorang dari salah satu negara sehubungan dengan pekerjaan bebas hanya
akan dikenai pajak di negara tersebut. Akan tetapi penghasilan itu dapat juga dikenai pajak di negara TP
apabila :

a. Mempunyai suatu tempat tetap yang tersedia secara teratur baginya untuk menjalankan kegiatan-
kegiatan di negara TP; atau

b. Tinggal di negara TP dalam satu masa atau masa-masa yang berjumlah 90 hari atau lebih dalam masa
12 bulan;

c. Apabila penghasilan atas kegiatannya yang dilakukan di negara TP tersebut dibayar oleh penduduk
salah satu negara atau menjadi beban bagi BUT atau tempat tetap yang berkedudukan di salah satu
negara tersebut.

Dalam hal demikian, hanya penghasilan yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di negara
TP itu saja yang dapat dikenai pajak di negara TP tersebut.

Istilah pekerjaan bebas meliputi pekerjaan bebas di bidang ilmu pengetahuan, kesusastraan, kesenian,
pendidikan, demikian juga pekerjaan-pekerjaan bebas oleh para dokter, ahli hukum, ahli tehnik, arsitek,
dokter gigi dan akuntan.

Penghasilan Dari Pekerjaan Dalam Hubungan Kerja

Penghasilan yang diterima oleh penduduk salah satu negara sehubungan dengan pekerjaan yang
dilakukannya dalam hubungan kerja di negara TP dapat dikenai pajak di negara TP tersebut, kecuali
apabila:

a. Penerima balas jasa berada di negara TP dalam suatu masa atau masa-masa yang jumlahnya tidak
melebihi 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan;

b. Balas jasa itu dibayarkan oleh, atau atas nama majikan yang merupakan penduduk negara yang disebut
pertama; dan

c. Balas jasa itu tidak menjadi beban bentuk usaha tetap atau tempat tetap yang dimiliki oleh majikan itu
di negara TP.

Menyimpang dari ketentuan di atas, balas jasa atas kapal dan pesawat udara yang dioperasikan oleh
perusahaan dari suatu negara dalam jalur lalu lintas internasional akan dikenakan pajak di negara tersebut.

Penghasilan Para Direktur


Penghasilan para direktur dan pembayaran-pembayaran serupa yang diperoleh penduduk salah satu
negara dalam kedudukannya sebagai anggota dewan komisaris dari perusahaan yang berkedudukan di
negara TP dapat dikenai pajak di negara TP tersebut.
Seniman dan Olahragawan
Penghasilan yang diperoleh para artis seperti artis teater, film, radio atau televisi dan pemain musik, dan
yang diperoleh para atlit dari kegiatan perseorangan, dapat dikenakan pajak di negara di mana kegiatan itu
dilakukan. Bila penghasilan artis dan atlit tersebut diterima oleh orang atau badan lain maka penghasilan
tersebut dikenakan pajak di negara TP.

Jika kegiatan-kegiatan di negara TP tersebut diadakan dalam rangka program pertukaran budaya yang
disetujui oleh kedua negara, maka atas penghasilan yang diperoleh seniman atau olahragawan tersebut
tidak dipajaki di negara di mana kegiatan tersebut dilakukan apabila kunjungan ke negara tersebut dibiayai
sepenuhnya atau sebagian dengan dana negara TP atau pemerintah daerahnya.

Pensiun

Pembayaran uang pensiun dan tunjangan hari tua yang dibayarkan kepada residen salah satu negara
hanya akan dikenai pajak di negara tersebut. Pensiun dan tunjangan hari tua yang diperoleh penduduk salah
satu negara, yang berasal dari negara TP dapat dikenai pajak di negara TP tersebut, tetapi pajak yang
dikenakan tidak melebihi 15% dari jumlah bruto pensiun atau tunjangan hari tua.

Penghasilan Sehubungan Dengan Jabatan Dalam Pemerintah

Balas jasa, selain dari pensiun atau tunjangan hari tua, yang dibayarkan oleh salah satu negara atau
pemerintah daerahnya kepada seseorang sehubungan dengan jasa-jasa yang diberikan kepada negara
tersebut atau pemerintah daerahnya, akan dikenakan pajak di negara itu. Namun demikian, balas jasa
tersebut hanya akan dikenakan pajak di negara TP apabila jasa-jasa tersebut diberikan di negara TP dan
orang tersebut adalah penduduk negara TP itu dan merupakan warga negara dari negara TP itu; atau tidak
menjadi penduduk negara itu semata-mata karena bermaksud untuk memberikan jasa-jasanya.

Guru dan Peneliti

Penghasilan yang diperoleh guru atau peneliti yang menjadi penduduk atau pernah menjadi penduduk
salah satu negara sebelum mengunjungi negara TP untuk mengajar atau melakukan penelitian pada
universitas, akademi, sekolah dan lembaga pendidikan lainnya yang diakui akan dibebaskan dari pengenaan
pajak di negara TP, jika kegiatannya tidak melebihi masa 2 tahun sejak kedatangannya. Ketentuan tersebut
tidak berlaku untuk penghasilan yang diperoleh dari penelitian untuk kepentingan seseorang atau badan-
badan tertentu.

Pelajar dan Peserta Latihan

Siswa, pemagang atau peserta latihan yang menjadi penduduk atau sebelum mengunjungi negara TP
adalah penduduk salah satu negara akan dibebaskan dari pengenaan pajak di negara TP itu atas
pembayaran-pembayaran dari orang atau badan yang berkedudukan di luar negara TP itu guna keperluan
hidup, pendidikan, atau latihannya.

Siswa atau peserta latihan yang menjadi penduduk atau sebelum mengunjungi negara TP adalah
penduduk salah satu negara, dan yang berada di negara TP itu semata-mata untuk maksud pendidikan atau
latihannya, akan dibebaskan dari pengenaan pajak di negara TP itu atas pembayaran-pembayaran dari
orang atau badan yang berkedudukan di luar negara TP itu guna keperluan hidup, pendidikan, atau
latihannya, dan balas jasa yang diperoleh dari pekerjaan di negara TP itu tidak melebihi suatu jumlah $
1.200 selama masa 12 bulan.

Pengenaan Pajak di Indonesia berdasarkan P3B antara Indonesia dengan Finlandia

Jenis Penghasilan Tarif Pajak di Indonesia


1. Laba usaha dari BUT Tarif umum (Pasal 17 UU No. 17 Tahun 2000) dari penghasilan
kena pajak yang diperoleh di Indonesia (attributable income)
2. Bunga 10%
3. Royalti 10%
4. Dividen portfolio 15% port folio 10% substantial holding
5. Penyertaan langsung 10%
(minimal penyertaan 25%)
6. Pajak atas laba setelah pajak 12%
pada BUT
(Branch Profit Tax)
7. Penghasilan dari harta tak gerak Tarif pajak sesuai dengan negara dimana harta tersebut berada.

8. Laba dari pengoperasian kapal Dikenakan pajak pada negara domisili


laut dan
Pesawat udara
9. Penghasilan dari pekerjaan Tarif umum dari penghasilan kena pajak, sepanjang berada di
bebas Indonesia melebihi 90 hari dalam masa 12 bulan.
(professional services)
10. Penghasilan dari pekerjaan Tarif umum dari penghasilan kena pajak, sepanjang:
dalam hubungan kerja a. Berada di Indonesia melebihi 183 hari dalam jangka waktu
12 bulan, atau
b. Balas jasa dibayarkan oleh majikan di Indonesia, atau
c. Balas jasa tersebut menjadi beban BUT yang dimiliki oleh
majikan itu di negara sumber.
Apabila syarat di atas tidak dipenuhi, maka tidak dipajaki di
Indonesia.
11. Penghasilan Direktur Tarif umum Penghasilan Kena Pajak
12. Penghasilan Artis dan Atlit Dikenakan pajak di negara sumber
Guru dan peneliti Tarif umum penghasilan kena pajak, sepanjang kunjungannya di
Indonesia lebih dari 2 tahun.
13 Penghasilan Siswa dan Peserta Tidak dipajaki di Indonesia sepanjang penghasilannya lebih dari
Latihan US $ 1200

Anda mungkin juga menyukai

  • Analisis Tax Treaty Indonesia Malaysia
    Analisis Tax Treaty Indonesia Malaysia
    Dokumen10 halaman
    Analisis Tax Treaty Indonesia Malaysia
    FaridatulAshriyah
    Belum ada peringkat
  • Bab 15 - Pemajakan Atas Laba Perusahaan Pelayaran Dan Penerbangan Internasional
    Bab 15 - Pemajakan Atas Laba Perusahaan Pelayaran Dan Penerbangan Internasional
    Dokumen9 halaman
    Bab 15 - Pemajakan Atas Laba Perusahaan Pelayaran Dan Penerbangan Internasional
    Melisa
    100% (1)
  • Brunei
    Brunei
    Dokumen4 halaman
    Brunei
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Australia
    Australia
    Dokumen6 halaman
    Australia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Turki
    Turki
    Dokumen5 halaman
    Turki
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Uni Emirat
    Uni Emirat
    Dokumen5 halaman
    Uni Emirat
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Perancis
    Perancis
    Dokumen4 halaman
    Perancis
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Jerman
    Jerman
    Dokumen4 halaman
    Jerman
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Philipina
    Philipina
    Dokumen5 halaman
    Philipina
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Malaysia
    Malaysia
    Dokumen4 halaman
    Malaysia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Vietnam
    Vietnam
    Dokumen4 halaman
    Vietnam
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Tunisia
    Tunisia
    Dokumen5 halaman
    Tunisia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Finlandia
    Finlandia
    Dokumen4 halaman
    Finlandia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Polandia
    Polandia
    Dokumen5 halaman
    Polandia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Denmark
    Denmark
    Dokumen4 halaman
    Denmark
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Belgia
    Belgia
    Dokumen5 halaman
    Belgia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Kuwait
    Kuwait
    Dokumen4 halaman
    Kuwait
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Singapura
    Singapura
    Dokumen7 halaman
    Singapura
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Afrika Selatan
    Afrika Selatan
    Dokumen4 halaman
    Afrika Selatan
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Kanada
    Kanada
    Dokumen4 halaman
    Kanada
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Venezuela
    Venezuela
    Dokumen5 halaman
    Venezuela
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Thailand
    Thailand
    Dokumen4 halaman
    Thailand
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Uzbekistan
    Uzbekistan
    Dokumen5 halaman
    Uzbekistan
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Sudan
    Sudan
    Dokumen4 halaman
    Sudan
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Norway
    Norway
    Dokumen3 halaman
    Norway
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Rumania
    Rumania
    Dokumen5 halaman
    Rumania
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Italia (Revisi)
    Italia (Revisi)
    Dokumen5 halaman
    Italia (Revisi)
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • India
    India
    Dokumen5 halaman
    India
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Korea
    Korea
    Dokumen4 halaman
    Korea
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Selandia
    Selandia
    Dokumen5 halaman
    Selandia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Suriah (Revisi)
    Suriah (Revisi)
    Dokumen5 halaman
    Suriah (Revisi)
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Bulgaria
    Bulgaria
    Dokumen5 halaman
    Bulgaria
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Jepang
    Jepang
    Dokumen4 halaman
    Jepang
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Amerika Serikat
    Amerika Serikat
    Dokumen4 halaman
    Amerika Serikat
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Swiss
    Swiss
    Dokumen4 halaman
    Swiss
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Luxemburg
    Luxemburg
    Dokumen5 halaman
    Luxemburg
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Bab 12
    Bab 12
    Dokumen16 halaman
    Bab 12
    Radifa Aditya
    Belum ada peringkat
  • Mauritius
    Mauritius
    Dokumen4 halaman
    Mauritius
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Mongolia
    Mongolia
    Dokumen6 halaman
    Mongolia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Yordania
    Yordania
    Dokumen5 halaman
    Yordania
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Mesir
    Mesir
    Dokumen4 halaman
    Mesir
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Ukraina
    Ukraina
    Dokumen6 halaman
    Ukraina
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Belanda
    Belanda
    Dokumen4 halaman
    Belanda
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Ing Gris
    Ing Gris
    Dokumen4 halaman
    Ing Gris
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Span Yol
    Span Yol
    Dokumen4 halaman
    Span Yol
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • PPH Pasal 15
    PPH Pasal 15
    Dokumen4 halaman
    PPH Pasal 15
    Veronika Maharani
    Belum ada peringkat
  • Pajak Internasional - Bu Mela
    Pajak Internasional - Bu Mela
    Dokumen14 halaman
    Pajak Internasional - Bu Mela
    wdtspk8qgp
    Belum ada peringkat
  • Srilanka
    Srilanka
    Dokumen3 halaman
    Srilanka
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Pajak Penghasilan Pasal 15
    Pajak Penghasilan Pasal 15
    Dokumen7 halaman
    Pajak Penghasilan Pasal 15
    Sevin Marina
    Belum ada peringkat
  • Resume Perjanjian Vietnam Pracilla 17190244M
    Resume Perjanjian Vietnam Pracilla 17190244M
    Dokumen6 halaman
    Resume Perjanjian Vietnam Pracilla 17190244M
    bagusbeni ut
    Belum ada peringkat
  • PPH Pasal 15
    PPH Pasal 15
    Dokumen17 halaman
    PPH Pasal 15
    dina arista
    Belum ada peringkat
  • P3B Indonesia-Singapura
    P3B Indonesia-Singapura
    Dokumen10 halaman
    P3B Indonesia-Singapura
    Yulianto Surahman
    Belum ada peringkat
  • Materi Withholding Tax (Presentasi)
    Materi Withholding Tax (Presentasi)
    Dokumen22 halaman
    Materi Withholding Tax (Presentasi)
    Fitri Aprilia Sari
    Belum ada peringkat
  • RMK - 20013010008 - Dinda Kharisma Putri - PPH Final
    RMK - 20013010008 - Dinda Kharisma Putri - PPH Final
    Dokumen14 halaman
    RMK - 20013010008 - Dinda Kharisma Putri - PPH Final
    Dinda Kharisma
    Belum ada peringkat
  • Mind Mapping Pajak Penghasilan, Diva Purwacandra, 312022060
    Mind Mapping Pajak Penghasilan, Diva Purwacandra, 312022060
    Dokumen5 halaman
    Mind Mapping Pajak Penghasilan, Diva Purwacandra, 312022060
    divapurwachandra1
    Belum ada peringkat
  • PPH Pasal 15
    PPH Pasal 15
    Dokumen13 halaman
    PPH Pasal 15
    dhisaaps
    Belum ada peringkat
  • PPH 15
    PPH 15
    Dokumen25 halaman
    PPH 15
    BaLi Rahmat
    Belum ada peringkat
  • Pajak Penghasilan II
    Pajak Penghasilan II
    Dokumen50 halaman
    Pajak Penghasilan II
    daisy
    Belum ada peringkat
  • potput_pph_pasal_15_v.1
    potput_pph_pasal_15_v.1
    Dokumen12 halaman
    potput_pph_pasal_15_v.1
    Qital Amarulloh
    Belum ada peringkat
  • Rumania
    Rumania
    Dokumen5 halaman
    Rumania
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Treaty Tunisia-Artis Dan Atlit
    Treaty Tunisia-Artis Dan Atlit
    Dokumen1 halaman
    Treaty Tunisia-Artis Dan Atlit
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Tunisia
    Tunisia
    Dokumen5 halaman
    Tunisia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Korea
    Korea
    Dokumen4 halaman
    Korea
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Belgia
    Belgia
    Dokumen5 halaman
    Belgia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Jepang
    Jepang
    Dokumen4 halaman
    Jepang
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Afrika Selatan
    Afrika Selatan
    Dokumen4 halaman
    Afrika Selatan
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat