Laba Usaha
Perusahaan salah satu negara yang memperoleh laba usaha akan dikenakan pajak di negara tersebut, kecuali
menjalankan usaha melalui Bentuk Usaha Tetap (BUT) di negara TP akan tetapi hanya atas laba yang
diperoleh dari:
a. BUT tersebut;
b. Penjualan barang dagangan yang bentuknya serupa dengan barang dagangan yang dijual BUT di
negara TP tersebut;
c. Dan atas laba yang diperoleh dari kegiatan yang sama seperti yang dilakukan oleh BUT di negara TP
tersebut.
Sedangkan laba usaha yang diperoleh dari pengoperasian kapal laut dan pesawat udara di jalur lalu lintas
internasional hanya akan dikenakan pajak di salah satu negara di mana perusahaan tersebut berkedudukan.
Termasuk laba yang berasal dari penyertaan dalam suatu hubungan perusahaan, usaha bersama atau dari
perwakilan untuk operasi internasional.
Hubungan Istimewa
Suatu perusahaan dari negara baru dapat dikatakan mempunyai hubungan istimewa apabila:
a. perusahaan salah satu negara turut serta dalam manajemen, pengawasan atau modal suatu perusahaan
baik secara langsung maupun tidak langsung pada perusahaan di negara TP;
b. orang atau badan yang sama turut serta dalam manajemen, pengawasan atau modal suatu perusahaan
baik secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan negara TP atau salah satu negara
dalam persetujuan, hubungan dagang dan keuangannya diterapkan syarat-syarat yang menyimpang
dari yang biasanya berlaku karena adanya hubungan istimewa tersebut. Setiap laba yang seharusnya
diterima oleh salah satu perusahaan jika hubungan istimewa tersebut tidak ada, dapat ditambahkan
pada laba perusahaan itu dan dapat dikenakan pajak.
Dividen
Dividen yang dibayarkan oleh perusahaan yang berkedudukan di salah satu negara kepada penduduk
negara TP dapat dikenakan pajak di negara tersebut. Akan tetapi dividen tersebut dapat dikenakan pajak di
negara tempat kedudukan perusahaan yang membayarkan dividen berdasarkan undang-undang pajak yang
berlaku. Hal ini dapat dilakukan jika penerima dividen merupakan pemegang saham dan pajak yang
dikenakan tidak lebih dari 15% dari jumlah bruto.
Perusahaan salah satu negara jika memperoleh laba atau penghasilan dari negara TP, maka hanya dapat
dipajaki di negara tersebut. Jika dividen dibayarkan oleh perusahaan salah satu negara kepada penduduk
negaranya, baru dapat dikenakan pajak di negara tersebut. BUT perusahaan salah satu negara yang
memperoleh keuntungan dari negara TP tempat BUT tersebut berkedudukan dapat dikenakan pajak yang
jumlahnya tidak melebihi 15% dari jumlah keuntungan setelah dikurangi Pajak Penghasilan dan pajak
lainnya atas penghasilan berdasarkan undang-undang yang berlaku di negara TP.
Bunga
Bunga yang dibayarkan oleh perusahaan salah satu negara kepada penduduk negara TP pada persetujuan
dapat dikenakan pajak di negara TP tersebut. Negara tempat bunga tersebut berasal baru dapat mengenakan
pajak apabila yang menerima bunga adalah perusahaan yang memberikan pinjaman dan pajaknya tidak
melebihi dari 15% jumlah bruto bunga.
Bunga yang diterima oleh Pemerintah salah satu negara yang berasal dari negara TP termasuk Pemerintah
Daerahnya, bagian ketatanegaraan, Bank Sentral atau lembaga keuangan yang dikuasai oleh Pemerintah,
akan dibebaskan dari pengenaan pajak di negara TP.
Royalti
Royalti yang dibayarkan oleh salah satu negara kepada penduduk negara TP dapat dikenakan pajak di
negara tersebut. Akan tetapi royalti tersebut dapat juga dikenakan pajak di salah satu negara tempat royalti
berasal dan besarnya pajak sesuai dengan UU yang berlaku di negara tersebut dan tidak lebih dari 15% dari
jumlah bruto royalti. Hal tersebut tentu saja dapat dilakukan apabila penerima royalti pemilik hak.
Capital Gain
Keuntungan penduduk salah satu negara dari pengalihan atau pemindahtanganan harta tak gerak yang
terletak di negara TP dalam persetujuan dapat dikenakan pajak di negara tersebut. Keuntungan
pemindahtanganan harta gerak yang merupakan bagian kekayaan suatu BUT yang berkedudukan di negara
TP dan juga dari harta gerak yang merupakan bagian dari suatu tempat usaha yang tersedia bagi penduduk
negara lainnya dalam rangka melakukan pekerjaan bebas di suatu negara dapat dikenakan pajak di negara
TP. Termasuk keuntungan yang diperoleh dari pemindahtanganan BUT atau tempat usaha.
Keuntungan atas pemindahtanganan kapal laut atau pesawat udara yang diterima oleh penduduk salah satu
negara dari negara TP yang digunakan dalam jalur lalu lintas internasional dan juga harta gerak merupakan
bagian dari operasi kapal laut atau pesawat udara hanya akan dikenakan pajak di negara domisili.
Keuntungan dari pemindahtanganan saham-saham yang kepemilikannya sebesar 25% dari perusahaan yang
merupakan penduduk negara TP akan dikenakan pajak di negara TP tersebut. Keuntungan dari
pemindahtangangan harta lainnya hanya kan dikenakan pajak di tempat penghasilan tersebut berasal.
Penghasilan Direktur
Penghasilan direktur dan manajer tingkat atas yang merupakan penduduk salah satu negara atas
kedudukannya dalam dewan direksi perusahaan yang berada di negara TP dapat dikenakan pajak di negara
TP tersebut.
Pejabat Pemerintah
Imbalan atau penghasilan selain pensiun yang diterima oleh penduduk salah satu atas jabatannya pada
pemerintahan negara TP akan dikenakan pajak di negara tersebut. Akan dikenakan pajak di negara TP
apabila orang tersebut:
a. warganegara dari negara TP
b. tidak menjadi penduduk negara TP semata-mata hanya untuk memberikan jasa tersebut.
1. Laba usaha dari BUT Tarif umum (Pasal 17 UU No. 17 Tahun 2000) dari
penghasilan kena pajak
2. Bunga 15%
3. Royalti 15%
4. Dividen portofolio 15%
5. Penyertaan langsung 15%
6. Pajak atas laba setelah pajak pada BUT 15%
(Branch Profit Tax)
7. Penghasilan dari harta tak gerak Dikenakan pajak di mana harta tak gerak tersebut
terletak
8. Penghasilan dari harta gerak
a. Sewa 20%
b. Penjualan 5% untuk saham
9. Laba dari pengoperasian kapal laut dan Tarif sesuai dengan ketentuan pajak negara domisili
pesawat udara
10. Penghasilan dari pekerjaan bebas Tarif umum dari penghasilan kena pajak, sepanjang :
a. Berada di Indonesia melebihi 90 hari dalam
masa 12 bulan, atau
b. Mempunyai tempat tetap dalam menjalankan
kegiatan.
Apabila syarat di atas tidak terpenuhi, maka tidak
dipajaki di Indonesia
11. Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan Tarif umum dari penghasilan kena pajak, sepanjang :
kerja a. Berada di Indonesia melebihi 90 hari dalam
masa 12 bulan, atau
b. Balas jasa dibayarkan oleh majikan di Indonesia,
atau
c. Balas jasa tersebut menjadi beban BUT yang
dimiliki oleh majikan itu di negara Indonesia.
Apabila ketiga syarat di atas tidak terpenuhi, maka
tidak dipajaki di Indonesia
12. Penghasilan Direktur Tarif umum dari penghasilan kena pajak
13. Penghasilan Artis dan Olahragawan Tarif umum dari penghasilan bruto
14. Penghasilan Guru Tarif umum dari penghasilan kena pajak, sepanjang
kunjungannya di Indonesia lebih dari 2 tahun
15. Penghasilan Pelajar Jika menerima penghasilan dari Indonesia