Anda di halaman 1dari 5

PENGENAAN PAJAK TERHADAP PENDUDUK PHILIPINA

LABA USAHA
Laba suatu perusahaan yang berkedudukan di salah satu negara hanya akan dikenai pajak di negara itu. Jika
perusahaan itu menjalankan usaha di negara Treaty Partner (TP) melalui suatu Bentuk Usaha Tetap (BUT),
maka laba perusahaan itu dapat dikenai pajak di negara TP, tetapi hanya atas bagian laba yang dianggap
berasal dari:
(a) Bentuk Usaha Tetap
(b) penjualan yang dilakukan di negara TP berupa barang-barang atau barang dagangan yang sama atau
serupa jenisnya seperti yang dijual melalui BUT
(c) bentuk usaha lainnya yang dilakukan di negara TP yang sama atau serupa jenisnya sebagaimana
dilakukannya melalui BUT tersebut.

Dalam menentukan besarnya laba suatu BUT, dapat dikurangkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
kepentingan usaha dari BUT itu, termasuk biaya-biaya pimpinan dan biaya-biaya administrasi umum, baik
yang dikeluarkan di negara di mana BUT itu berada ataupun di tempat lain. Namun demikian, tidak
diperkenankan untuk dikurangkan ialah pembayaran-pembayaran yang dilakukan oleh BUT kepada kantor
pusatnya atau kantor-kantor lain milik kantor pusatnya (selain dari penggantian biaya yang benar-benar
dikeluarkan) berupa royalti, biaya atau pembayaran-pembayaran serupa lainnya karena penggunaan paten atau
hak-hak lain, atau berupa komisi, atau untuk jasa-jasa khusus yang dilakukan atau untuk manajemen atau
berupa bunga atas uang yang dipinjamkan kepada BUT (kecuali dalam usaha perbankan).
Sebaliknya tidak akan diperhitungkan sebagai laba BUT jumlah-jumlah yang dibebankan (selain dari
penggantian biaya yang benar-benar dikeluarkan) oleh BUT kepada kantor pusatnya atau kantor-kantor lain
milik kantor pusatnya, berupa royalti, biaya atau pembayaran lainnya yang serupa karena penggunaan paten
atau hak-hak lainnya, atau berupa komisi atau untuk jasa-jasa khusus yang dilakukan atau untuk manajemen
atau berupa bunga atas uang yang dipinjamkan kepada kantor pusat atau kantor kantor lainnya (kecuali dalam
usaha perbankan).

PERKAPALAN DAN PENGANGKUTAN UDARA


Laba yang berasal dari salah satu negara yang diperoleh perusahaan dari negara TP karena pengoperasian
kapal laut atau pesawat udara dalam jalur lalu lintas internasional dapat dikenai pajak di negara sumber, tetapi
pajaknya tidak boleh melebihi 1,5% dari penerimaan bruto yang diperoleh di negara sumber tersebut.

HUBUNGAN ISTIMEWA
Apabila perusahaan dari salah satu negara, baik secara langsung maupun tidak langsung turut serta dalam
manajemen, pengawasan atau modal suatu perusahaan di negara TP, dan antara kedua perusahaan dimaksud
dalam hubungan dagangnya atau hubungan keuangannya terdapat hal-hal yang menyimpang dari yang
lazimnya, maka berlaku antar perusahaan-perusahaan yang bebas ikatan satu sama lain. Dan setiap laba yang
seharusnya diterima oleh salah satu perusahaan, dapat ditambahkan pada laba perusahaan itu dan dikenai
pajak.
Masing-masing negara tidak akan mengadakan koreksi atas laba suatu perusahaan yang dimaksud setelah
berakhirnya batas waktu (daluarsa) menurut perundang-undangan negaranya.

DIVIDEN
Dividen yang dibayarkan oleh suatu perusahaan yang berkedudukan di salah satu negara kepada penduduk
negara TP dapat dikenai pajak di negara TP tersebut. Namun demikian dividen itu dapat juga dikenai pajak di
negara tempat perusahaan yang membayarkan dividen tersebut berkedudukan sesuai dengan perundang-
undangan negara tersebut. Syaratnya pajak yang dikenakan tidak boleh melebihi 15% dari jumlah bruto
dividen apabila pemegang saham yang menikmati dividen tersebut adalah perusahaan yang memiliki paling

1
sedikit 25% saham perusahaan yang membayarkan dividen itu, atau 20% dari jumlah bruto dividen dalam hal
lainnya.
Apabila penerima dividen menjalankan usaha melalui BUT atau menjalankan pekerjaan bebas ( independent
personal services) melalui tempat tetap di negara di mana perusahaan yang membayarkan dividen
berkedudukan, maka dividen dari kepemilikan saham tersebut dianggap mempunyai hubungan efektif dengan
BUT atau tempat tetap itu. Dalam hal demikian, dividen yang diperoleh pemegang saham dapat menjadi
penghasilan bagi BUT atau independent personal services tersebut.

BUNGA
Bunga yang berasal dari salah satu negara dan dibayarkan kepada penduduk negara TP dapat dikenai pajak di
negara TP tersebut. Namun demikian bunga itu dapat juga dikenai pajak di negara sumber, akan tetapi tidak
boleh melebihi 15% dari jumlah bruto bunga. Menyimpang dari itu, bunga hanya akan dikenai di negara TP
itu, jika bunga tersebut berkenaan dengan (a) obligasi, surat utang atau kewajiban lainnya yang sejenis dari
pemerintah negara itu termasuk pemerintah daerah atau (b) pinjaman yang dibuat, dijamin atau diasuransikan,
piutang yang diberikan, dibuat, diasuransikan oleh Bank Sentral Indonesia atau Bank Sentral Philipina atau
setiap bank pinjaman lainnya yang ditentukan dan disetujui antara pejabat yang berwenang dari kedua negara.
Apabila penerima bunga menjalankan usaha melalui BUT atau menjalankan pekerjaan bebas (independent
personal services) melalui tempat tetap di negara di mana pihak yang membayarkan bunga berkedudukan,
maka bunga tersebut dianggap mempunyai hubungan efektif dengan BUT atau tempat tetap itu. Dalam hal
demikian, bunga yang diperoleh pemegang saham dapat menjadi penghasilan bagi BUT atau independent
personal services tersebut.
Apabila bunga menjadi beban BUT atau tempat tertentu di salah satu negara, maka bunga itu dianggap berasal
dari negara itu.

ROYALTI
Royalti yang berasal dari salah satu negara dan dibayarkan kepada penduduk negara TP dapat dikenai pajak di
negara TP tersebut. Namun demikian royalti tersebut dapat juga dikenai pajak di negara sumber, akan tetapi
tidak boleh melebihi :
a. Di Indonesia :
15% dari jumlah bruto royalti.
b. Di Philipina :
 15% dari jumlah bruto royalti, jika royalti itu dibayarkan oleh suatu perusahaan yang terdaftar pada
Badan Penanaman Modal Philipina, dan ikut serta dalam kegiatan sektor-sektor usaha seperti yang
telah ditentukan oleh Badan tersebut;
 Dalam hal-hal lainnya, 25% dari jumlah bruto royalti.
Istilah royalti berarti pembayaran dalam bentuk apapun yang diterima sebagai balas jasa karena penggunaan
atau hak untuk menggunakan, hak cipta di bidang kesusasteraan, ke senian atau ilmu pengetahuan, paten,
merek dagang, pola, atau model, rencana, rumus, cara pengolahan yang dirahasiakan, penggunaan atau hak
untuk menggunakan perlengkapan industri, perniagaan atau ilmu pengetahuan, atau keterangan yang
menyangkut pengalaman di bidang industri, perniagaan dan ilmu pengetahuan.
Apabila penerima royalti menjalankan usaha melalui BUT atau menjalankan pekerjaan bebas ( independent
personal services) melalui tempat tetap di negara di mana pihak yang membayarkan royalti berkedudukan,
maka royalti tersebut dianggap mempunyai hubungan efektif dengan BUT atau tempat tetap itu. Dalam hal
demikian, royalti yang diperoleh pemegang saham dapat menjadi penghasilan bagi BUT atau independent
personal services tersebut.

KEUNTUNGAN DARI PEMINDAHTANGANAN HARTA


Keuntungan yang diperoleh penduduk suatu negara perjanjian dari pemindahtanganan harta tak bergerak,
(termasuk penghasilan yang diperoleh dari pertanian atau kehutanan) yang berada di negara perjanjian lainnya
dikenai pajak di negara lain tersebut. Istilah “harta tak gerak” akan mempunyai arti sesuai dengan perundang-

2
undangan negara di mana harta yang bersangkutan berada. Istilah tersebut meliputi juga benda-benda yang
menyertai harta tak bergerak, ternak dan peralatan yang dipergunakan dalam usaha pertanian dan kehutanan.
Kapal laut, perahu dan pesawat udara tidak dianggap sebagai harta tak bergerak.
Keuntungan yang diperoleh penduduk suatu Negara perjanjian dari pemindahtanganan harta tak gerak yang
berada di negara TP dapat dikenai pajak di negara TP tersebut.
Keuntungan yang diperoleh dari pemindahtanganan kapal-kapal laut atau pesawat-pesawat udara yang
dioperasikan dalam jalur lalu lintas internasional atau dari harta gerak yang berkenaan dengan pengoperasian
kapal-kapal laut atau pesawat-pesawat udara tersebut, hanya akan dikenai pajak di negara yang
memindahtangankan berkedudukan.

PEKERJAAN BEBAS
Penghasilan yang diperoleh seorang penduduk salah satu negara sehubungan dengan pekerjaan bebas hanya
akan dikenai pajak di negara tersebut. Akan tetapi penghasilan itu dapat juga dikenai pajak di negara TP
apabila :
a. Ia mempunyai suatu tempat tetap yang tersedia secara teratur baginya untuk menjalankan kegiatan-
kegiatan di negara TP; atau
b. Ia tinggal di negara TP dalam satu masa atau masa-masa yang berjumlah 90 hari atau lebih dalam suatu
tahun takwim.
Istilah pekerjaan bebas meliputi pekerjaan bebas di bidang ilmu pengetahuan, kesusasteraan, kesenian,
pendidikan, demikian juga pekerjaan-pekerjaan bebas oleh para dokter, dokter spesialis bedah, ahli hukum,
ahli tehnik, arsitek, dokter gigi dan akuntan.

PEKERJAAN DALAM HUBUNGAN KERJA


Gaji, upah, dan balas jasa lainnya yang serupa yang diperoleh penduduk salah satu negara sehubungan dengan
pekerjaan yang dilakukannya dalam hubungan kerja di negara TP dapat dikenai pajak di negara TP tersebut,
kecuali apabila :
a. Penerima balas jasa berada di negara TP dalam suatu masa atau masa-masa yang jumlahnya tidak
melebihi 183 hari dalam tahun takwim; dan
b. Balas jasa itu dibayarkan oleh, atau atas nama majikan yang bukan merupakan penduduk negara TP
tersebut; dan
c. Balas jasa itu tidak menjadi beban BUT atau tempat tetap yang dimiliki oleh majikan itu di negara TP
tersebut.

PENGHASILAN PARA DIREKTUR


Penghasilan para direktur dan pembayaran-pembayaran serupa yang diperoleh penduduk salah satu negara
dalam kedudukannya sebagai anggota dewan komisaris (dengan nama apapun juga) dari perusahaan yang
berkedudukan di suatu negara TP dapat dikenai pajak di negara TP.

ARTIS DAN ATLIT


Penghasilan yang diperoleh penduduk dari salah satu negara sebagai penghibur seperti artis teater, film, radio
dan televisi atau pemain musik atau sebagai atlit, dari kegiatan-kegiatannya yang dilakukan di negara TP,
dapat dikenai pajak di negara TP tersebut, kecuali jika kegiatan-kegiatan di negara TP itu di biayai
sepenuhnya atau sebagian dengan dana pemerintahnya atau kegiatan-kegiatan di negara TP itu didasarkan atas
suatu program khusus pertukaran kebudayaan yang telah disetujui oleh pemerintah kedua negara perjanjian,
maka atas penghasilan yang diperoleh artis atau atlit tersebut tidak dapat dikenai pajak di negara TP.

PENSIUN DAN TUNJANGAN HARI TUA

3
Pensiun atau pembayaran lainnya yang serupa yang berasal dari salah satu negara dan dibayarkan kepada
penduduk negara TP dalam hubungan kerja terdahulu dapat dikenai pajak di negara di mana yang
membayarkan pensiun berkedudukan.

JABATAN DALAM PEMERINTAHAN


Balas jasa, selain dari pensiun, yang dibayarkan oleh salah satu negara atau pemerintah daerahnya kepada
seseorang sehubungan dengan jasa-jasa yang diberikan kepada negara tersebut atau pemerintah daerahnya,
hanya akan dikenai pajak di negara itu. Namun demikian, balas jasa tersebut hanya akan dikenai pajak di
negara TP apabila jasa-jasa tersebut diberikan di negara TP itu dan orang tersebut adalah penduduk negara TP
itu yang merupakan warga negara dari negara TP itu; atau tidak menjadi penduduk negara itu semata-mata
karena bermaksud untuk memberikan jasa-jasanya.
Pensiun yang dibayarkan oleh, atau dari dana-dana yang dibentuk oleh salah satu negara atau pemerintah
daerahnya kepada seseorang sehubungan dengan jasa-jasa yang diberikan kepada negara itu atau pemerintah
daerahnya hanya akan dikenai pajak di negara itu. Namun demikian, pensiun tersebut hanya akan dikenai
pajak di negara TP bilamana orang tersebut adalah penduduk dan warganegara negara TP tersebut.

PELAJAR DAN PESERTA LATIHAN


Seseorang yang merupakan penduduk salah satu negara sebelum mengunjungi negara TP dan untuk sementara
berada di negara TP itu semata-mata sebagai pelajar untuk suatu jangka waktu yang jumlahnya tidak melebihi
5 tahun sejak kedatangannya, akan dibebaskan dari pengenaan pajak di negara TP itu atas semua pengiriman
uang dari luar negeri guna keperluan hidup atau pendidikannya dan setiap balas jasa yang tidak melebih suatu
jumlah, dalam mata uang masing-masing negara perjanjian yang sama dengan USD $ 1.800 dalam setiap
tahun takwim.
Sedangkan bagi peserta latihan untuk suatu jangka waktu yang jumlahnya tidak melebihi 2 tahun sejak
kedatangannya, akan dibebaskan dari pengenaan pajak di negara TP itu atas semua pengiriman uang dari luar
negeri guna keperluan hidup atau pendidikannya dan setiap balas jasa yang tidak melebih suatu jumlah, dalam
mata uang masing-masing negara perjanjian yang sama dengan USD $ 3.600 dalam setiap tahun takwim.

PROFESOR DAN GURU


Balas jasa yang diterima seorang profesor atau guru yang merupakan penduduk salah satu negara dan
melakukan kunjungan ke negara TP untuk suatu jangka waktu tidak melebihi 2 tahun, dengan maksud
melakukan kegiatan mengajar atau melakukan penelitian pada suatu universitas, sekolah atau lembaga
pendidikan lainnya, hanya dikenai pajak di negaranya.

CERTIFICATE OF RESIDENCE TAXPAYER (CRT)


Untuk dapat mengenakan pajak dengan tarif yang lebih rendah atau pembebasan sesuai dengan tax treaty
tersebut, Wajib Pajak luar negeri harus memberikan Surat Keterangan Domisili atau CRT yang dikeluarkan
oleh pihak berwenang di salah satu negara. Jika tidak, maka dapat dikenakan tarif PPh Pasal 26 sebesar 20%
atau sesuai dengan UU domestik masing-masing negara (lihat Surat Edaran Dirjen Pajak No.
SE-03/PJ.101/1996).

Pengenaan Pajak di Indonesia atas Penghasilan yang Diterima Penduduk Philipina


Jenis Penghasilan Pengenaan Pajak di Indonesia

1. Laba usaha dari BUT Tarif umum (Pasal 17 UU No. 17 Tahun 2001) dari penghasilan
kena pajak
2. Bunga 15%
3. Royalti 15%
4. Dividen portofolio 20%
5. Penyertaan langsung 15%
6. Pajak atas laba setelah pajak pada 20%
BUT (Branch Profit Tax)

4
7. Penghasilan dari harta tak gerak Pajak dikenakan di negara di mana harta tersebut terletak
8. Penghasilan dari harta gerak
a. Sewa 20%
b. Penjualan 5% untuk penjualan saham
9. Laba dari pengoperasian kapal laut 1,5% dari peredaran bruto dan bersifat final.
dan pesawat udara
10. Penghasilan dari pekerjaan bebas Tarif umum dari penghasilan kena pajak, sepanjang :
(profesional services) a. Berada di Indonesia melebihi 90 hari dalam 1 tahun takwim,
atau
b. Mempunyai tempat tetap dalam menjalankan kegiatan.
Apabila syarat di atas tidak terpenuhi, maka tidak dikenai pajak di
Indonesia.
11. Penghasilan dari pekerjaan dalam Tarif umum dari penghasilan kena pajak, sepanjang :
hubungan kerja a. Berada di Indonesia melebihi 183 hari dalam jangka waktu 12
bulan, atau
b. Balas jasa dibayarkan oleh majikan di Indonesia, atau
c. Balas jasa tersebut menjadi beban BUT yang dimiliki oleh
majikan itu di negara sumber.
Apabila syarat di atas tidak terpenuhi, maka tidak dikenai pajak di
Indonesia.
12. Penghasilan Direktur Tarif umum dari penghasilan kena pajak.
13. Penghasilan Artis dan Atlit Tarif umum dari penghasilan bruto.
14. Pelajar dan Peserta Pelatihan Tarif umum dari penghasilan kena pajak, sepanjang kunjungannya
di Indonesia lebih dari 5 tahun untuk pelajar atau lebih dari 5 tahun
untuk peserta pelatihan
15. Penghasilan Guru Tarif umum dari penghasilan kena pajak, sepanjang kunjungannya
di Indonesia lebih dari 2 tahun

Anda mungkin juga menyukai

  • Pajak Penghasilan Pasal 15
    Pajak Penghasilan Pasal 15
    Dokumen7 halaman
    Pajak Penghasilan Pasal 15
    Sevin Marina
    Belum ada peringkat
  • India
    India
    Dokumen5 halaman
    India
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Brunei
    Brunei
    Dokumen4 halaman
    Brunei
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Kanada
    Kanada
    Dokumen4 halaman
    Kanada
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Australia
    Australia
    Dokumen6 halaman
    Australia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Rumania
    Rumania
    Dokumen5 halaman
    Rumania
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Turki
    Turki
    Dokumen5 halaman
    Turki
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Kuwait
    Kuwait
    Dokumen4 halaman
    Kuwait
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Singapura
    Singapura
    Dokumen7 halaman
    Singapura
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Austria
    Austria
    Dokumen5 halaman
    Austria
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Belgia
    Belgia
    Dokumen5 halaman
    Belgia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Finlandia
    Finlandia
    Dokumen4 halaman
    Finlandia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Uzbekistan
    Uzbekistan
    Dokumen5 halaman
    Uzbekistan
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Polandia
    Polandia
    Dokumen5 halaman
    Polandia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Uni Emirat
    Uni Emirat
    Dokumen5 halaman
    Uni Emirat
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Venezuela
    Venezuela
    Dokumen5 halaman
    Venezuela
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Perancis
    Perancis
    Dokumen4 halaman
    Perancis
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Tunisia
    Tunisia
    Dokumen5 halaman
    Tunisia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Malaysia
    Malaysia
    Dokumen4 halaman
    Malaysia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Jerman
    Jerman
    Dokumen4 halaman
    Jerman
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Denmark
    Denmark
    Dokumen4 halaman
    Denmark
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Bulgaria
    Bulgaria
    Dokumen5 halaman
    Bulgaria
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Luxemburg
    Luxemburg
    Dokumen5 halaman
    Luxemburg
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Italia (Revisi)
    Italia (Revisi)
    Dokumen5 halaman
    Italia (Revisi)
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Thailand
    Thailand
    Dokumen4 halaman
    Thailand
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Selandia
    Selandia
    Dokumen5 halaman
    Selandia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Sudan
    Sudan
    Dokumen4 halaman
    Sudan
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Suriah (Revisi)
    Suriah (Revisi)
    Dokumen5 halaman
    Suriah (Revisi)
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Amerika Serikat
    Amerika Serikat
    Dokumen4 halaman
    Amerika Serikat
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Vietnam
    Vietnam
    Dokumen4 halaman
    Vietnam
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Afrika Selatan
    Afrika Selatan
    Dokumen4 halaman
    Afrika Selatan
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Mongolia
    Mongolia
    Dokumen6 halaman
    Mongolia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Mauritius
    Mauritius
    Dokumen4 halaman
    Mauritius
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Ukraina
    Ukraina
    Dokumen6 halaman
    Ukraina
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Swiss
    Swiss
    Dokumen4 halaman
    Swiss
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Yordania
    Yordania
    Dokumen5 halaman
    Yordania
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Korea
    Korea
    Dokumen4 halaman
    Korea
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Jepang
    Jepang
    Dokumen4 halaman
    Jepang
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Bab 12
    Bab 12
    Dokumen16 halaman
    Bab 12
    Radifa Aditya
    Belum ada peringkat
  • Mesir
    Mesir
    Dokumen4 halaman
    Mesir
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Norway
    Norway
    Dokumen3 halaman
    Norway
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Srilanka
    Srilanka
    Dokumen3 halaman
    Srilanka
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Span Yol
    Span Yol
    Dokumen4 halaman
    Span Yol
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Belanda
    Belanda
    Dokumen4 halaman
    Belanda
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • P3B Indonesia-Singapura
    P3B Indonesia-Singapura
    Dokumen10 halaman
    P3B Indonesia-Singapura
    Yulianto Surahman
    Belum ada peringkat
  • Isi Perjanjian Perpajakan Indonesia
    Isi Perjanjian Perpajakan Indonesia
    Dokumen38 halaman
    Isi Perjanjian Perpajakan Indonesia
    Leonardo Wisnu
    100% (1)
  • Pemajakan Atas Orang Asing (Ekspatriat) - Pajak Internasional
    Pemajakan Atas Orang Asing (Ekspatriat) - Pajak Internasional
    Dokumen17 halaman
    Pemajakan Atas Orang Asing (Ekspatriat) - Pajak Internasional
    Rayvanza
    Belum ada peringkat
  • Regulasi PPH 24
    Regulasi PPH 24
    Dokumen2 halaman
    Regulasi PPH 24
    Mordilla 04
    Belum ada peringkat
  • Sesi 11 Kebijakan Adm Pajak Penghasilan I PPH Final Pasal 4 Ayat
    Sesi 11 Kebijakan Adm Pajak Penghasilan I PPH Final Pasal 4 Ayat
    Dokumen11 halaman
    Sesi 11 Kebijakan Adm Pajak Penghasilan I PPH Final Pasal 4 Ayat
    Putri Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Resume Perjanjian Vietnam Pracilla 17190244M
    Resume Perjanjian Vietnam Pracilla 17190244M
    Dokumen6 halaman
    Resume Perjanjian Vietnam Pracilla 17190244M
    bagusbeni ut
    Belum ada peringkat
  • Perp Ajak Kan
    Perp Ajak Kan
    Dokumen9 halaman
    Perp Ajak Kan
    Nabila Anjani
    Belum ada peringkat
  • Ing Gris
    Ing Gris
    Dokumen4 halaman
    Ing Gris
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Perpajakan Lanjutan - Beneficial Owner - Final
    Perpajakan Lanjutan - Beneficial Owner - Final
    Dokumen71 halaman
    Perpajakan Lanjutan - Beneficial Owner - Final
    Veneranda Atria
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 7 - Pemajakan Atas Orang Asing (Ekspatriat) PDF
    Pertemuan 7 - Pemajakan Atas Orang Asing (Ekspatriat) PDF
    Dokumen18 halaman
    Pertemuan 7 - Pemajakan Atas Orang Asing (Ekspatriat) PDF
    Jaden khalid
    Belum ada peringkat
  • PPH Pasal 15
    PPH Pasal 15
    Dokumen4 halaman
    PPH Pasal 15
    Veronika Maharani
    Belum ada peringkat
  • Kel 5 - Biaya Dibayar Dimuka
    Kel 5 - Biaya Dibayar Dimuka
    Dokumen14 halaman
    Kel 5 - Biaya Dibayar Dimuka
    Holy Lyho
    Belum ada peringkat
  • Analisis Tax Treaty Indonesia Malaysia
    Analisis Tax Treaty Indonesia Malaysia
    Dokumen10 halaman
    Analisis Tax Treaty Indonesia Malaysia
    FaridatulAshriyah
    Belum ada peringkat
  • RMK - 20013010008 - Dinda Kharisma Putri - PPH Final
    RMK - 20013010008 - Dinda Kharisma Putri - PPH Final
    Dokumen14 halaman
    RMK - 20013010008 - Dinda Kharisma Putri - PPH Final
    Dinda Kharisma
    Belum ada peringkat
  • Pajak Internasional - Bu Mela
    Pajak Internasional - Bu Mela
    Dokumen14 halaman
    Pajak Internasional - Bu Mela
    wdtspk8qgp
    Belum ada peringkat
  • 410a3a590444bdecc47de9db44bda38b
    410a3a590444bdecc47de9db44bda38b
    Dokumen125 halaman
    410a3a590444bdecc47de9db44bda38b
    GethaGetuk
    Belum ada peringkat
  • Treaty Tunisia-Artis Dan Atlit
    Treaty Tunisia-Artis Dan Atlit
    Dokumen1 halaman
    Treaty Tunisia-Artis Dan Atlit
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Tunisia
    Tunisia
    Dokumen5 halaman
    Tunisia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Korea
    Korea
    Dokumen4 halaman
    Korea
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Jepang
    Jepang
    Dokumen4 halaman
    Jepang
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Belgia
    Belgia
    Dokumen5 halaman
    Belgia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Afrika Selatan
    Afrika Selatan
    Dokumen4 halaman
    Afrika Selatan
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat