Anda di halaman 1dari 4

Pengenaan Pajak Terhadap Penduduk Brunei

Pendapatan dari Harta Tak Gerak


Penghasilan yang diperoleh penduduk salah satu negara dari harta tak gerak yang berada di negara
Treaty Partner (TP) dapat dikenakan pajak di negara TP tersebut. Termasuk dalam pengertian penghasilan
harta tak gerak yaitu penghasilan yang diperoleh dari lahan pertanian atau kehutanan maupun benda-benda
yang menyertainya. Termasuk juga penghasilan yang diperoleh dari penggunaan secara langsung, dari
penyewaan atau dari penggunaan harta tak gerak dalam bentuk apapun. Demikian pula dari harta tak gerak
untuk melakukan kegiatan suatu perusahaan maupun pekerjaan bebas. Kapal laut dan pesawat udara tidak
dianggap sebagai harta tak gerak.

Laba Usaha
Laba suatu perusahaan dari salah satu negara hanya akan dikenakan pajak di negara itu, kecuali jika
perusahaan itu menjalankan usaha di negara TP melalui suatu Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang
berkedudukan di sana, tetapi hanya atas bagian laba yang dianggap berasal dari:

(a) Bentuk usaha tetap tersebut (attributable);


(b) Penjualan yang dilakukan di negara TP berupa barang-barang atau barang dagangan yang sama atau
serupa jenisnya seperti yang dijual melalui BUT; atau
(c) Kegiatan-kegiatan usaha lainnya yang dijalankan di negara TP itu yang sama atau jenisnya serupa
seperti yang dilakukan melalui BUT tersebut.

Dalam menentukan besarnya laba suatu BUT, dapat dikurangkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
kepentingan usaha dari BUT itu, termasuk biaya-biaya pimpinan dan biaya-biaya administrasi umum, baik
yang dikeluarkan di negara di mana BUT itu berada maupun di tempat lain.

Perkapalan dan Pengangkutan Udara


Laba yang diperoleh suatu perusahaan salah satu negara dari pengoperasian pesawat udara dalam jalur
lalu lintas internasional hanya akan dikenakan pajak di negara tersebut. Laba yang diperoleh suatu
perusahaan salah satu negara dari pengoperasian kapal laut dalam jalur lalu lintas internasional dapat
dikenai pajak di negara TP tempat kapal laut beroperasi, tetapi pajak yang dikenakan tidak akan melebihi
50% dari pajak yang diatur menurut undang-undang negara TP. Laba yang diperoleh dari pengoperasian
pesawat udara dan kapal laut tersebut termasuk laba yang berasal dari penyertaan dalam suatu hubungan
perusahaan, usaha bersama atau dari perwakilan untuk operasi internasional.

Hubungan Istimewa
Hubungan istimewa terjadi apabila perusahaan dari salah satu negara, baik secara langsung maupun
tidak langsung turut serta dalam manajemen, pengawasan atau modal suatu perusahaan di negara TP. Jika
antara kedua perusahaan tersebut dalam hubungan dagangnya atau hubungan keuangannya terdapat hal-hal
yang menyimpang dari kelaziman yang berlaku antar perusahaan-perusahaan yang bebas dari ikatan satu
sama lain, maka setiap laba yang seharusnya diterima oleh perusahaan tersebut dapat ditambahkan pada
laba perusahaan itu dan dikenai pajak.

Dividen
Dividen yang dibayarkan oleh suatu perusahaan yang berkedudukan di salah satu negara kepada
penduduk di negara TP dapat dipajaki di negara TP tersebut. Namun demikian dividen tersebut dapat juga
dipajaki di negara sumber (negara di mana perusahaan yang membayarkan dividen tersebut berkedudukan).
Akan tetapi pajak yang dikenakan tidak boleh melebihi 15% dari jumlah bruto dividen. Apabila penerima
dividen menjalankan usaha melalui BUT di negara di mana perusahaan yang membayarkan dividen
berkedudukan, maka dividen dari kepemilikan saham tersebut dianggap mempunyai hubungan efektif
dengan bentuk usaha tetap itu. Dalam hal demikian, dividen yang diperoleh pemegang saham dapat
menjadi penghasilan bagi BUT tersebut.

BUT perusahaan dari salah satu negara yang memperoleh keuntungan dari negara TP tempat BUT tersebut
berkedudukan dapat dikenakan pajak tambahan (Branch Profit Tax) yang jumlahnya tidak melebihi 10%
dari jumlah keuntungan setelah dikurangi pajak penghasilan dan pajak lainnya atas penghasilan
berdasarkan undang-undang yang berlaku di negara TP

Bunga
Bunga yang berasal dari Indonesia dan dibayarkan kepada penduduk Brunei dapat dikenakan pajak di
Brunei. Namun demikian bunga itu dapat juga dikenakan pajak di Indonesia sesuai dengan perundang-
undangan pajak di Indonesia, yang besarnya tidak boleh melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto
bunga. Bunga akan dibebaskan dari pengenaan pajak di negara sumber, jika bunga tersebut diterima dan
dinikmati oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah atau setiap badan-badan yang dibentuk
pemerintah dan sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah negara TP.

Apabila penerima bunga menjalankan usaha melalui BUT atau menjalankan pekerjaan bebas (independent
personal services) melalui tempat tetap di negara di mana pihak yang membayarkan bunga berkedudukan
maka bunga tersebut dianggap mempunyai hubungan efektif dengan BUT tersebut. Dalam hal demikian,
bunga yang diperoleh pemegang saham dapat menjadi penghasilan bagi BUT atau independent personal
services tersebut.

Royalti
Royalti yang berasal dari salah satu negara dan dibayarkan kepada penduduk negara TP dapat dipajaki
di negara TP tersebut. Namun demikian royalti tersebut dapat juga dipajaki di negara sumber, akan tetapi
pajak yang dikenakan tidak boleh melebihi 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto royalti. Istilah royalti
berarti pembayaran dalam bentuk apapun yang diterima sebagai balas jasa karena penggunaan atau hak
untuk menggunakan, hak cipta kesusastraan, karya seni, atau karya ilmiah, termasuk film-film atau pita-pita
atau alat reproduksi lain yang digunakan untuk siaran radio atau televisi, paten, merek dagang, pola atau
model, rencana, rumus, cara pengolahan yang dirahasiakan, penggunaan atau hak untuk menggunakan
perlengkapan industri, perniagaan atau ilmu pengetahuan, atau keterangan yang menyangkut pengalaman di
bidang industri, perniagaan dan ilmu pengetahuan.

Apabila penerima royalti menjalankan usaha melalui BUT melalui tempat tetap di negara di mana pihak
yang membayarkan royalti berkedudukan, maka royalti tersebut dianggap mempunyai hubungan efektif
dengan BUT itu. Dalam hal demikian, royalti yang diperoleh pemegang saham dapat menjadi penghasilan
bagi BUT tersebut

Keuntungan dari Pemindahtanganan Harta


Keuntungan penduduk salah satu negara dari pengalihan atau pemindahtanganan harta tak gerak yang
terletak di negara TP dapat dikenakan pajak di negara TP tersebut. Keuntungan pemindahtanganan harta
gerak yang merupakan bagian kekayaan suatu BUT dari salah satu negara yang berkedudukan di negara TP
dan juga dari harta gerak yang merupakan bagian dari suatu tempat usaha yang tersedia bagi penduduk
salah satu negara dalam rangka melakukan pekerjaan bebas di negara TP, termasuk keuntungan yang
diperoleh dari pemindahtanganan BUT atau tempat usaha tersebut, dapat dikenakan pajak di negara TP.

Keuntungan atas pemindahtanganan kapal laut atau pesawat udara yang diterima oleh penduduk dari salah
satu negara yang digunakan dalam jalur lalu lintas internasional dan juga harta gerak yang merupakan
bagian dari operasi kapal laut atau pesawat udara hanya akan dikenakan pajak di negara domisili.
Keuntungan dari pemindahtanganan harta lainnya hanya akan dikenakan pajak di negara pihak yang
mengalihkan berkedudukan.

Penghasilan Dari Pekerjaan Bebas

Penghasilan yang diperoleh seseorang dari salah satu negara sehubungan dengan pekerjaan bebas hanya
akan dikenai pajak di negara tersebut. Akan tetapi penghasilan itu dapat juga dikenai pajak di negara TP
apabila ia tinggal di negara TP dalam satu masa atau masa-masa yang berjumlah 183 hari atau lebih dalam
masa 12 bulan. Dalam hal demikian, hanya penghasilan yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan yang
dilakukan di negara TP itu saja yang dapat dikenai pajak di TP tersebut. Istilah pekerjaan bebas meliputi
pekerjaan bebas di bidang ilmu pengetahuan, kesusastraan, kesenian, pendidikan, demikian juga pekerjaan-
pekerjaan bebas oleh para dokter, ahli hukum, ahli tehnik, arsitek, dokter gigi dan akuntan.
Penghasilan Dari Pekerjaan Dalam Hubungan Kerja
Penghasilan yang diterima oleh penduduk salah satu negara sehubungan dengan pekerjaan yang
dilakukannya dalam hubungan kerja di negara TP dapat dikenai pajak di negara TP tersebut, kecuali
apabila:

a. Penerima balas jasa berada di negara TP dalam suatu masa atau masa-masa yang jumlahnya tidak
melebihi 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan;
b. Balas jasa itu dibayarkan oleh, atau atas nama majikan yang merupakan penduduk negara yang disebut
pertama; dan
c. Balas jasa itu tidak menjadi beban bentuk usaha tetap atau tempat tetap yang dimiliki oleh majikan itu
di negara TP.

Penghasilan Para Direktur


Penghasilan para direktur dan pembayaran-pembayaran serupa yang diperoleh penduduk salah satu
negara dalam kedudukannya sebagai anggota dewan komisaris dari perusahaan yang berkedudukan di
negara TP dapat dikenai pajak di negara TP tersebut.

Seniman dan Olahragawan


Penghasilan yang diperoleh para artis seperti artis teater, film, radio atau televisi dan pemain musik, dan
yang diperoleh para atlit dari kegiatan perseorangan, dapat dikenakan pajak di negara di mana kegiatan itu
dilakukan. Bila penghasilan artis dan atlit tersebut diterima oleh orang atau badan lain maka penghasilan
tersebut dikenakan pajak di negara TP. Jika kegiatan-kegiatan di negara TP tersebut dibiayai sepenuhnya
atau sebagian dengan dana salah satu atau kedua negara, maka atas penghasilan yang diperoleh seniman
atau olahragawan tersebut tidak dapat dipajaki.

Pensiun
Pembayaran uang pensiun dan balas jasa lainnya yang sejenis yang berasal dari suatu negara dan
dibayarkan kepada residen negara TP dalam hubungan kerja terdahulu dapat dikenakan pajak di negara
yang disebut pertama (negara sumber).

Penghasilan Sehubungan dengan Jabatan dalam Pemerintah


Balas jasa, selain dari pensiun, yang dibayarkan oleh salah satu negara atau pemerintah daerahnya
kepada seseorang sehubungan dengan jasa-jasa yang diberikan kepada negara tersebut atau pemerintah
daerahnya, akan dikenakan pajak di negara itu. Namun demikian, balas jasa tersebut dapat dikenakan pajak
di negara TP apabila jasa-jasa tersebut diberikan di negara TP dan orang tersebut adalah penduduk negara
TP itu dan merupakan warga negara dari negara TP itu; atau tidak menjadi penduduk negara itu semata-
mata karena bermaksud untuk memberikan jasa-jasanya. Pensiun yang dibayarkan oleh, atau dari dana-
dana yang dibentuk oleh salah satu negara atau pemerintah daerahnya kepada seseorang sehubungan
dengan jasa-jasa yang diberikan kepada negara itu atau pemerintah daerahnya hanya akan dikenai pajak di
negara itu.

Siswa dan Peserta Latihan


Siswa atau peserta latihan yang menjadi penduduk atau sebelum mengunjungi negara TP adalah
penduduk salah satu negara, dan yang berada di negara TP itu semata-mata untuk maksud pendidikan atau
latihannya, akan dibebaskan dari pengenaan pajak di negara TP itu atas pembayaran-pembayaran dari
orang atau badan yang berkedudukan di luar negara TP itu guna keperluan hidup, pendidikan, atau
latihannya dan keberadaannya di negara TP tidak lebih dari 4 tahun.

Guru
Penghasilan yang diperoleh guru atau peneliti yang menjadi penduduk atau pernah menjadi penduduk
salah satu negara sebelum mengunjungi negara TP untuk mengajar atau melakukan penelitian pada
universitas, akademi, sekolah, dan lembaga pendidikan lainnya yang diakui akan dibebaskan dari
pengenaan pajak di negara TP, jika kegiatannya tidak melebihi masa 2 tahun sejak kedatangannya.

Pengenaan Pajak di Indonesia berdasarkan P3B antara Indonesia dengan Brunei


Jenis Penghasilan Tarif Pajak di Indonesia
1. Laba usaha dari BUT Tarif umum (Pasal 17 UU No. 17 Tahun 2000) dari Penghasilan
Kena Pajak yang diperoleh di Indonesia (attributable income)
2. Bunga 15%
3. Royalti 15%
4. Dividen portfolio 15%
5. Penyertaan langsung 15%
(minimal penyertaan 25%)
6. Pajak atas laba setelah pajak 10%
pada BUT (Branch Profit Tax)
7. Penghasilan dari harta tak gerak Tarif pajak sesuai dengan negara di mana harta tersebut berada
8. Laba dari pengoperasian kapal Dikenakan pajak pada negara domisili
laut dan pesawat udara
8. Penghasilan dari harta gerak
a. Sewa 20%
b. Penjualan Tergantung jenis hartanya
9. Penghasilan dari pekerjaan Tarif umum dari Penghasilan Kena Pajak, sepanjang berada di
bebas (professional services) Indonesia melebihi 183 hari dalam masa 12 bulan
10. Penghasilan dari pekerjaan Tarif umum dari Penghasilan Kena Pajak, sepanjang:
dalam hubungan kerja a. Berada di Indonesia melebihi 183 hari dalam jangka waktu
12 bulan, atau
b. Balas jasa dibayarkan oleh majikan di Indonesia, atau
c. Balas jasa tersebut menjadi beban BUT yang dimiliki oleh
majikan itu di negara sumber.
Apabila syarat di atas tidak dipenuhi, maka tidak dipajaki di
Indonesia.
11. Penghasilan Direktur Tarif umum Penghasilan Kena Pajak
12. Penghasilan Artis dan Atlit Tarif umum dari Penghasilan Kena Pajak
13 Penghasilan Siswa dan Peserta Tarif umum Penghasilan Kena Pajak, sepanjang keberasaannya di
Latihan Indonesia lebih dari 4 tahun.
14 Penghasilan Guru dan Peneliti Tarif umum Penghasilan Kena Pajak, sepanjang kunjungannya di
Indonesia lebih dari 2 tahun.

Anda mungkin juga menyukai

  • Pajak Penghasilan Pasal 15
    Pajak Penghasilan Pasal 15
    Dokumen7 halaman
    Pajak Penghasilan Pasal 15
    Sevin Marina
    Belum ada peringkat
  • Austria
    Austria
    Dokumen5 halaman
    Austria
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Australia
    Australia
    Dokumen6 halaman
    Australia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Turki
    Turki
    Dokumen5 halaman
    Turki
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Uni Emirat
    Uni Emirat
    Dokumen5 halaman
    Uni Emirat
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Singapura
    Singapura
    Dokumen7 halaman
    Singapura
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Malaysia
    Malaysia
    Dokumen4 halaman
    Malaysia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Vietnam
    Vietnam
    Dokumen4 halaman
    Vietnam
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Perancis
    Perancis
    Dokumen4 halaman
    Perancis
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Finlandia
    Finlandia
    Dokumen4 halaman
    Finlandia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Belgia
    Belgia
    Dokumen5 halaman
    Belgia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Philipina
    Philipina
    Dokumen5 halaman
    Philipina
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Thailand
    Thailand
    Dokumen4 halaman
    Thailand
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Kuwait
    Kuwait
    Dokumen4 halaman
    Kuwait
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Jerman
    Jerman
    Dokumen4 halaman
    Jerman
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Sudan
    Sudan
    Dokumen4 halaman
    Sudan
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Polandia
    Polandia
    Dokumen5 halaman
    Polandia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Korea
    Korea
    Dokumen4 halaman
    Korea
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Denmark
    Denmark
    Dokumen4 halaman
    Denmark
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Kanada
    Kanada
    Dokumen4 halaman
    Kanada
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Venezuela
    Venezuela
    Dokumen5 halaman
    Venezuela
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Afrika Selatan
    Afrika Selatan
    Dokumen4 halaman
    Afrika Selatan
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Jepang
    Jepang
    Dokumen4 halaman
    Jepang
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Tunisia
    Tunisia
    Dokumen5 halaman
    Tunisia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Norway
    Norway
    Dokumen3 halaman
    Norway
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Swiss
    Swiss
    Dokumen4 halaman
    Swiss
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Uzbekistan
    Uzbekistan
    Dokumen5 halaman
    Uzbekistan
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Rumania
    Rumania
    Dokumen5 halaman
    Rumania
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • India
    India
    Dokumen5 halaman
    India
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Amerika Serikat
    Amerika Serikat
    Dokumen4 halaman
    Amerika Serikat
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Italia (Revisi)
    Italia (Revisi)
    Dokumen5 halaman
    Italia (Revisi)
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Selandia
    Selandia
    Dokumen5 halaman
    Selandia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Yordania
    Yordania
    Dokumen5 halaman
    Yordania
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Mauritius
    Mauritius
    Dokumen4 halaman
    Mauritius
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Mesir
    Mesir
    Dokumen4 halaman
    Mesir
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Bulgaria
    Bulgaria
    Dokumen5 halaman
    Bulgaria
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Suriah (Revisi)
    Suriah (Revisi)
    Dokumen5 halaman
    Suriah (Revisi)
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Luxemburg
    Luxemburg
    Dokumen5 halaman
    Luxemburg
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Mongolia
    Mongolia
    Dokumen6 halaman
    Mongolia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Bab 12
    Bab 12
    Dokumen16 halaman
    Bab 12
    Radifa Aditya
    Belum ada peringkat
  • Ukraina
    Ukraina
    Dokumen6 halaman
    Ukraina
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Belanda
    Belanda
    Dokumen4 halaman
    Belanda
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Srilanka
    Srilanka
    Dokumen3 halaman
    Srilanka
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Span Yol
    Span Yol
    Dokumen4 halaman
    Span Yol
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Ing Gris
    Ing Gris
    Dokumen4 halaman
    Ing Gris
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Pajak Internasional - Bu Mela
    Pajak Internasional - Bu Mela
    Dokumen14 halaman
    Pajak Internasional - Bu Mela
    wdtspk8qgp
    Belum ada peringkat
  • PPH Pasal 15
    PPH Pasal 15
    Dokumen4 halaman
    PPH Pasal 15
    Veronika Maharani
    Belum ada peringkat
  • Isi Perjanjian Perpajakan Indonesia
    Isi Perjanjian Perpajakan Indonesia
    Dokumen38 halaman
    Isi Perjanjian Perpajakan Indonesia
    Leonardo Wisnu
    100% (1)
  • Pemajakan Atas Orang Asing (Ekspatriat) - Pajak Internasional
    Pemajakan Atas Orang Asing (Ekspatriat) - Pajak Internasional
    Dokumen17 halaman
    Pemajakan Atas Orang Asing (Ekspatriat) - Pajak Internasional
    Rayvanza
    Belum ada peringkat
  • P3B Indonesia-Singapura
    P3B Indonesia-Singapura
    Dokumen10 halaman
    P3B Indonesia-Singapura
    Yulianto Surahman
    Belum ada peringkat
  • RMK - 20013010008 - Dinda Kharisma Putri - PPH Final
    RMK - 20013010008 - Dinda Kharisma Putri - PPH Final
    Dokumen14 halaman
    RMK - 20013010008 - Dinda Kharisma Putri - PPH Final
    Dinda Kharisma
    Belum ada peringkat
  • Resume Perjanjian Vietnam Pracilla 17190244M
    Resume Perjanjian Vietnam Pracilla 17190244M
    Dokumen6 halaman
    Resume Perjanjian Vietnam Pracilla 17190244M
    bagusbeni ut
    Belum ada peringkat
  • Bab 10 Dependent Service Dan Independent Services
    Bab 10 Dependent Service Dan Independent Services
    Dokumen13 halaman
    Bab 10 Dependent Service Dan Independent Services
    Nike Hanna
    0% (1)
  • Regulasi PPH 24
    Regulasi PPH 24
    Dokumen2 halaman
    Regulasi PPH 24
    Mordilla 04
    Belum ada peringkat
  • Materi Withholding Tax (Presentasi)
    Materi Withholding Tax (Presentasi)
    Dokumen22 halaman
    Materi Withholding Tax (Presentasi)
    Fitri Aprilia Sari
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 7 - Pemajakan Atas Orang Asing (Ekspatriat) PDF
    Pertemuan 7 - Pemajakan Atas Orang Asing (Ekspatriat) PDF
    Dokumen18 halaman
    Pertemuan 7 - Pemajakan Atas Orang Asing (Ekspatriat) PDF
    Jaden khalid
    Belum ada peringkat
  • Mind Mapping Pajak Penghasilan, Diva Purwacandra, 312022060
    Mind Mapping Pajak Penghasilan, Diva Purwacandra, 312022060
    Dokumen5 halaman
    Mind Mapping Pajak Penghasilan, Diva Purwacandra, 312022060
    divapurwachandra1
    Belum ada peringkat
  • Agreement Between Indonesia Dan Papua
    Agreement Between Indonesia Dan Papua
    Dokumen3 halaman
    Agreement Between Indonesia Dan Papua
    Gusti Dian Prayogi
    Belum ada peringkat
  • PPH Pasal 15
    PPH Pasal 15
    Dokumen17 halaman
    PPH Pasal 15
    dina arista
    Belum ada peringkat
  • 410a3a590444bdecc47de9db44bda38b
    410a3a590444bdecc47de9db44bda38b
    Dokumen125 halaman
    410a3a590444bdecc47de9db44bda38b
    GethaGetuk
    Belum ada peringkat
  • Treaty Tunisia-Artis Dan Atlit
    Treaty Tunisia-Artis Dan Atlit
    Dokumen1 halaman
    Treaty Tunisia-Artis Dan Atlit
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Rumania
    Rumania
    Dokumen5 halaman
    Rumania
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Tunisia
    Tunisia
    Dokumen5 halaman
    Tunisia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Korea
    Korea
    Dokumen4 halaman
    Korea
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Jepang
    Jepang
    Dokumen4 halaman
    Jepang
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Belgia
    Belgia
    Dokumen5 halaman
    Belgia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Afrika Selatan
    Afrika Selatan
    Dokumen4 halaman
    Afrika Selatan
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat