Anda di halaman 1dari 4

Tax Treaty Indonesia-Belanda

NASIB P3B ANTARA INDONESIA DENGAN BELANDA


Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) antara Indonesia dengan Belanda memiliki peluang utuk
untuk diperpanjang lagi. Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor: SE-03/PJ.1012/2000 tanggal 9
Mei 2000 dinyatakan bahwa sejak 1 Januari 2001, P3B antara Indonesia dengan Belanjda tersebut
dinyatakan tidak berlaku. Sementara menunggu SE tersebut berlaku, pemerintah Indonesia dan Belanda
melakukan renegosiasi mengenai ketentuan terkait.

Setelah ditunggu beberapa bulan belum terdapat tanda-tanda yang mengarah kepada kesepakatan, maka
Dirjen Pajak mengeluarkan SE-10/PJ.10/2000 tanggal 9 November 2000 yang isinya menyatakan bahwa
P3B antara Indonesia dengan Belanda yang ada saat ini masih berlaku sampai dengan 31 Desember 2001
sambil menunggu renegosiasi putaran kedua. Penundaan itu dilakukan untuk menunjang iklim investasi di
Indonesia.

P3B antara Indonesia dengan Belanda sendiri muali berlaku sejak 1 Januari 1974, dan kemudian diadakan
renegosiasi ulang yang hasilnya disahkan oleh Presiden RI dengan Keppres No 11 tahun 1994 pada tanggal
24 Februari 1994 yang mulai berlaku sejak 1 Januari 1994.

Sambil menunggu kelanjutan dari P3B tersebut, berikut ini diberikan summary mengenai pengenaan pajak
atas transaksi antara penduduk Indonesia dengan Belanda yang berlaku sejak 1 Januari 1994.

Penghasilan dari harta Tak Gerak


Pendapatan dari harta tak gerak dapat dipajaki di negara dimana harta itu terletak. Misalnya penghasilan
yang bersumber dari sewa gedung yang berada di Belanda, maka hak pemajakannya ada pada pemerintah
Belanda walaupun dibayarkan oleh penduduk Indonesia.
Capital Gains
Keuntungan yang diperoleh dari pemindahtanganan harta gerak yang merupakan bagian daripada harta
yang dimiliki oleh suatu perusahaan di negara Treaty Partner (TP), atau dari pemindahtanganan harta gerak
yang merupakan bagian suatu tempat tetap di negara TP dari penduduk suatu negara, termasuk di dalamnya
keuntungan yang diperoleh dari pemindahtanganan tempat usaha itu sebagian atau seluruhnya dapat
dipajaki di negara TP. Hal ini sesuai dengan inti dari P3B, yaitu membagi hak pemajakan antara Indonesia
dengan Belanda.
Sedangkan keuntungan dari pemindahtanganan kapal laut atau pesawat udara yang dioperasikan dalam
jalur lalu lintas internasional atau harta gerak yang berhubungan dengan pengoperasian kapal laut dan
pesawat udara hanya dapat dipajaki di negara tempat kedudukan manajemen perusahaan itu berada. Dan
keuntungan yang diperoleh dari pemindahtanganan segala macam harta lainnya hanya dapat dipajaki di
negara di mana pihak yang memindahtangankan menjadi penduduk.
Laba Usaha (Business Income)
Dalam P3B Indonesia-Belanda, laba suatu perusahaan dari suatu negara hanya dipajaki di negara itu,
terkecuali jika perusahaan itu menjalankan usaha di negara TP melalui suatu BUT akan tetapi hanya atas
bagian laba yang memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Bagian laba yang benar-benar timbul dari usaha-usaha tempat BUT tersebut atau yang diperoleh di
negara TP (attributable), dan
b. Bagian laba tersebut berasal dari penjualan barang-barang atau barang dagangan yang sama jenisnya
dengan yang dijual atau dengan melakukan tindakan-tindakan usaha yang sama sifatnya dengan yang
dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Penghasilan dari Pekerjaan Bebas (Independent Personal Services)


Atas penghasilan yang diperoleh oleh seorang penduduk salah satu negara dari pelaksanaan suatu pekerjaan
keahlian atau suatu pekerjaan bebas lainnya hanya dapat dipajaki di negara domisili, kecuali jika:
a. Ia mempunyai BUT di negara TP yang dipergunakan secara teratur untuk menjalankan pekerjaannya.
b. Ia berada di negara TP itu selama masa kurun waktu yang berjumlah lebih dari 91 hari dalam masa 12
bulan. Atas penghasilan yang terkait dengan hal ini dapat dipajaki di negara TP, akan tetapi hanya

Page 1 of 4
Tax Treaty Indonesia-Belanda

sepanjang mengenai bagian penghasilan yang benar-benar timbul dari pekerjaan sehubungan dengan
BUT tersebut atau diperoleh di TP itu selama masa kurun waktu yang disebutkan di atas. Syarat
tersebut merupakan syarat alternatif. Jadi jika salah satu syarat tersebut dapat dipenuhi, maka negara
sumber dapat mengenakan pajak dari penghasilan penduduk negara domisili.
Dividen
Pada umumnya dividen yang dibayarkan oleh suatu perseroan yang menjadi penduduk salah satu negara,
kepada penduduk negara TP dapat dipajaki di negara TP. Pengenaan pajaknya menurut P3B Indonesia
tidak melebihi:
a. 10 % dari jumlah kotor dividen jika pemegang sahamnya adalah suatu perseroan (selain persekutuan)
yang memiliki secara langsung sekurang-kurangnya 25 % dari modal perseroan yang membayarkan
dividen itu.
b. 15 % dari jumlah kotor dividen dalam hal lainnya.
Bunga
Bunga yang berasal dari suatu negara yang dibayarkan kepada penduduk negara TP dapat dipajaki di TP
dengan ketentuan tidak boleh melebihi 10 % dari jumlah kotor bunga. Tetapi jika bunga tersebut berasal
lembaga di bawah ini, maka akan dikenakan pajak di negara domisili. Lembaga dimaksud adalah:
a. Pemerintah Negara lainnya
b. Bank Sentral dari Negara lainnya
c. BUMN dan BUMD
d. Setiap penduduk negara TP sehubungan dengan piutang yang dijamin oleh Pemerintah negara TP
termasuk bagian-bagian ketatanegaraannya dan pemerintah-pemerintah daerahnya, Bank Sentral atau
setiap lembaga keuangan yang dimiliki atau dikendalikan oleh Pemerintah tersebut.
Royalti
Royalti yang berasal dari salah satu Negara yang dibayarkan kepada penduduk Negara TP dapat dipajaki di
Negara TP dengan ketentuan tidak akan melebihi 10 % dari jumlah kotor royalti tersebut.
Penghasilan dari Pekerjaan (Dependent Pesonal Service)
Atas gaji, upah dan pembayaran sejenis lainnya yang diperoleh seseorang penduduk salah satu negara
hanya dapat dipajaki di negara itu, kecuali jika pekerjaan yang bersangkutan dijalankan di negara TP. Jika
demikian, maka pembayaran yang diperoleh sehubungan dengan itu dapat dipajaki di negara TP. Negara
sumber dapat mengenakan pajak atas penghasilan tersebut jika memenuhi ketiga syarat di bawah ini, yaitu :
a) Si penerima pembayaran tersebut berada di TP itu selama suatu masa yang keseluruhannya tidak
melebihi 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan,
b) Pembayaran tersebut dilakukan oleh atau atas nama seorang majikan yang tidak menjadi penduduk TP
itu, dan
c) Pembayaran tersebut tidak dibebankan kepada BUT yang dimiliki oleh majikan di TP itu.
Penghasilan Direktur dan Pengurus Lainnya
Atas uang balas-jasa serta pembayaran-pembayaran lainnya yang diperoleh penduduk Netherland dalam
kedudukannya selaku pengurus atau komisaris suatu perseroan, yang bertempat-kedudukan di Indonesia
dapat dipajaki di Indonesia. Begitu juga sebaliknya
Penghasilan Artis dan Olahragawan
Pendapatan para artis penghibur umum, seperti pemain sandiwara, film, radio atau televisi, dan pemain
musik, serta para pemain olahraga yang diperolehnya dari kegiatan-kegiatannya atau pendapatan yang
diperoleh dari kegiatan suatu perusahaan yang menyediakan tenaga para artis penghibur umum atau para
pemain olahraga dapat dipajaki di negara dimana kegiatan-kegiatan tersebut dijalankan.

Page 2 of 4
Tax Treaty Indonesia-Belanda

Pensiun
Pensiun-pensiun dan pembayaran-pembayaran lain yang serupa, yang dibayarkan oleh suatu perusahaan
dari salah satu negara kepada seorang penduduk negara TP sehubungan dengan pelaksanaan kerja dalam
hubungan perburuhan pada perusahaan tersebut di masa lampau, dan yang dibebankan kepada keuntungan
yang timbul di negara TP, dapat dipajaki di negara TP.
Penghasilan dari Pejabat Pemerintah
Uang balas-jasa, termasuk pensiun, yang dibayarkan oleh ataupun dibayarkan dari dana-dana yang
diadakan oleh salah satu negara atau oleh salah satu bagian ketatanegaraannya atau oleh salah satu
pemerintahan daerahnya kepada seorang pribadi sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan menjalankan
suatu jabatan kepemerintahan bagi negara TP atau bagi bagian ketatanegaraannya atau bagi pemerintah
daerahnya dapat dipajaki di negara TP tersebut.
Penghasilan Para Guru Besar dan Pengajar
Seorang pribadi yang berdiam di negara TP selama suatu jangka waktu yang tidak melebihi dua tahun,
dengan tujuan untuk memberikan pelajaran pada suatu universitas, sekolah tinggi, sekolah atau lembaga
pendidikan lainnya, atau pada suatu lembaga penyelidikan ilmiah, yang tidak bersifat komersil ataupun
untuk tujuan industri, yang berada di negara TP, sedangkan hingga saat ia berdiam di negara tersebut
sebelumnya ia merupakan penduduk negara asalnya, tidak dipajaki di negara TP atas pembayaran-
pembayaran yang diterimanya.
Mahasiswa dan Pelajar
Seorang pribadi yang hingga saat kunjungannya ke negara TP menjadi penduduk negara asal dan berdiam
di negara TP hanya untuk sementara waktu yang kurang dari tiga tahun dengan tujuan untuk menempuh
pelajaran, untuk melakukan penyelidikan ilmiah atau untuk memperoleh pendidikan dan latihan, demikian
itu semata-mata sebagai penerima suatu subsidi, tunjangan atau hadiah dari suatu lembaga ilmiah, lembaga
pendidikan, organisasi keagamaan atau organisasi amal, atau berdasarkan suatu rencana bantuan teknis
dimana turut serta salah satu negara, salah satu bagian ketatanegaraannya atau salah satu pemerintah
daerahnya, dibebaskan dari pengenaan pajak di negara TP atas :
a) jumlah subsidi, tunjangan atau hadiah itu; dan
b) semua balas-jasa yang diterima olehnya sebagai hasil dari pekerjaan pribadi yang dilakukan di Negara
yang disebut pertama itu, asal pekerjaan itu ada hubungannya dengan pelajarannya, penyelidikannya
atau pendidikan dan latihannya ataupun merupakan akibat daripada hal-hal demikian itu, hingga suatu
jumlah yang didalam sesuatu tahun pajak tidak melebihi 3.600 gulden untuk Nederland dan untuk
Indonesia tidak melebihi suatu jumlah yang akan ditetapkan bersama oleh pejabat-pejabat yang
berwenang.

Rangkuman dari P3B antara Indonesia dan Belanda


Jenis Penghasilan Tarif Pajak di Indonesia

1. Laba usaha dari BUT Tarif umum (Pasal 17 UU No. 17 Tahun


2001) dari penghasilan kena pajak
2. Bunga 10%
3. Royalti 10%
4. Dividen portofolio 15%
5. Penyertaan langsung (lebih 25%) 10%
6. Pajak atas laba setelah pajak pada BUT 9%
(Branch Profit Tax)
7. Penghasilan dari harta tak gerak 20% (jika harta di Indonesia dan
penghasilannya diterima penduduk Belanda)
8. Penghasilan dari harta gerak
a. Sewa 20%
b. Penjualan 5% untuk saham

Page 3 of 4
Tax Treaty Indonesia-Belanda

9. Laba dari pengoperasian kapal laut dan Tarif sesuai dengan ketentuan pajak negara
pesawat udara domisili.
10. Penghasilan dari pekerjaan bebas Tarif umum dari penghasilan kena pajak,
sepanjang :
a. Berada di negara lain melebihi 91 hari
dalam 12 bulan, atau
b. Mempunyai BUT dalam menjalankan
kegiatannya.
Apabila salah satu syarat di atas tidak
terpenuhi, maka tidak dapat dipajaki di
Indonesia.
11. Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan Tarif umum dari penghasilan kena pajak,
kerja sepanjang :
a. Berada di Indonesia melebihi 183 hari
dalam 12 bulan yang bersangkutan, atau
b. Balas jasa dibayarkan oleh majikan di
Indonesia, atau
c. Balas jasa tersebut menjadi beban BUT
yang dimiliki oleh majikan itu di negara
sumber.
Apabila ketiga syarat di atas tidak terpenuhi,
maka tidak dipajaki di Indonesia.
12. Penghasilan Direktur Tarif umum dari penghasilan kena pajak.
13. Penghasilan Artis dan Olahragawan Tarif umum dari penghasilan bruto.
14. Mahasiswa dan Pelajar Penghasilan Guru Penghasilan maksimum: pelajar 3.600
Besar dan Pelajar gulden, penerima grant/award 3.600 gulden,
peserta pelatihan 15,000 gulden dalam 1
tahun pajak.
Masa pembebasan pajak: untuk guru 2
tahun, pelajar: tidak terbatas, peserta
pelatihan 3 tahun, penerima grant/award 12
bulan

Page 4 of 4

Anda mungkin juga menyukai

  • Materi Pajak
    Materi Pajak
    Dokumen17 halaman
    Materi Pajak
    nurul
    Belum ada peringkat
  • Sudan
    Sudan
    Dokumen4 halaman
    Sudan
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Srilanka
    Srilanka
    Dokumen3 halaman
    Srilanka
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Denmark
    Denmark
    Dokumen4 halaman
    Denmark
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Swiss
    Swiss
    Dokumen4 halaman
    Swiss
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Korea
    Korea
    Dokumen4 halaman
    Korea
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Finlandia
    Finlandia
    Dokumen4 halaman
    Finlandia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Singapura
    Singapura
    Dokumen7 halaman
    Singapura
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Belgia
    Belgia
    Dokumen5 halaman
    Belgia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Thailand
    Thailand
    Dokumen4 halaman
    Thailand
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Turki
    Turki
    Dokumen5 halaman
    Turki
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Brunei
    Brunei
    Dokumen4 halaman
    Brunei
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Polandia
    Polandia
    Dokumen5 halaman
    Polandia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Italia (Revisi)
    Italia (Revisi)
    Dokumen5 halaman
    Italia (Revisi)
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Australia
    Australia
    Dokumen6 halaman
    Australia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Selandia
    Selandia
    Dokumen5 halaman
    Selandia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Jepang
    Jepang
    Dokumen4 halaman
    Jepang
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Tunisia
    Tunisia
    Dokumen5 halaman
    Tunisia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Kanada
    Kanada
    Dokumen4 halaman
    Kanada
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Kuwait
    Kuwait
    Dokumen4 halaman
    Kuwait
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Jerman
    Jerman
    Dokumen4 halaman
    Jerman
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Perancis
    Perancis
    Dokumen4 halaman
    Perancis
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Austria
    Austria
    Dokumen5 halaman
    Austria
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Yordania
    Yordania
    Dokumen5 halaman
    Yordania
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Mauritius
    Mauritius
    Dokumen4 halaman
    Mauritius
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Norway
    Norway
    Dokumen3 halaman
    Norway
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Bab 10 Dependent Service Dan Independent Services
    Bab 10 Dependent Service Dan Independent Services
    Dokumen13 halaman
    Bab 10 Dependent Service Dan Independent Services
    Nike Hanna
    0% (1)
  • Uni Emirat
    Uni Emirat
    Dokumen5 halaman
    Uni Emirat
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Venezuela
    Venezuela
    Dokumen5 halaman
    Venezuela
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Bulgaria
    Bulgaria
    Dokumen5 halaman
    Bulgaria
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Philipina
    Philipina
    Dokumen5 halaman
    Philipina
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Suriah (Revisi)
    Suriah (Revisi)
    Dokumen5 halaman
    Suriah (Revisi)
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Perpajakan Lanjutan - Beneficial Owner - Final
    Perpajakan Lanjutan - Beneficial Owner - Final
    Dokumen71 halaman
    Perpajakan Lanjutan - Beneficial Owner - Final
    Veneranda Atria
    Belum ada peringkat
  • Uzbekistan
    Uzbekistan
    Dokumen5 halaman
    Uzbekistan
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Amerika Serikat
    Amerika Serikat
    Dokumen4 halaman
    Amerika Serikat
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Malaysia
    Malaysia
    Dokumen4 halaman
    Malaysia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Mongolia
    Mongolia
    Dokumen6 halaman
    Mongolia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Kasus Tax Treaty
    Kasus Tax Treaty
    Dokumen7 halaman
    Kasus Tax Treaty
    margarethsophia
    50% (2)
  • Mesir
    Mesir
    Dokumen4 halaman
    Mesir
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Afrika Selatan
    Afrika Selatan
    Dokumen4 halaman
    Afrika Selatan
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Badan Usaha Tetap
    Badan Usaha Tetap
    Dokumen9 halaman
    Badan Usaha Tetap
    ihsan
    Belum ada peringkat
  • Vietnam
    Vietnam
    Dokumen4 halaman
    Vietnam
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Bab 12
    Bab 12
    Dokumen16 halaman
    Bab 12
    Radifa Aditya
    Belum ada peringkat
  • Span Yol
    Span Yol
    Dokumen4 halaman
    Span Yol
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • India
    India
    Dokumen5 halaman
    India
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Tugas Perpajakn Inter
    Tugas Perpajakn Inter
    Dokumen11 halaman
    Tugas Perpajakn Inter
    eko
    Belum ada peringkat
  • Quis Pajak Internasional
    Quis Pajak Internasional
    Dokumen14 halaman
    Quis Pajak Internasional
    Thania Sylvia
    Belum ada peringkat
  • Madya
    Madya
    Dokumen8 halaman
    Madya
    Ca Ca
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 8 - Pemajakan Atas Tenaga Kerja Indonesia (Tkii)
    Pertemuan 8 - Pemajakan Atas Tenaga Kerja Indonesia (Tkii)
    Dokumen5 halaman
    Pertemuan 8 - Pemajakan Atas Tenaga Kerja Indonesia (Tkii)
    ato soeprapto
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 13 Pemotongan Pajak (Withholding Tax) Dan Kredit Pajak (Tax Credit) Ii
    Pertemuan 13 Pemotongan Pajak (Withholding Tax) Dan Kredit Pajak (Tax Credit) Ii
    Dokumen19 halaman
    Pertemuan 13 Pemotongan Pajak (Withholding Tax) Dan Kredit Pajak (Tax Credit) Ii
    Apriliana Oxadina
    Belum ada peringkat
  • Luxemburg
    Luxemburg
    Dokumen5 halaman
    Luxemburg
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Perpajakan Internasional 1 Maret 2022
    Perpajakan Internasional 1 Maret 2022
    Dokumen8 halaman
    Perpajakan Internasional 1 Maret 2022
    Tifanni Riris
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 7 - Pemajakan Atas Orang Asing (Ekspatriat) PDF
    Pertemuan 7 - Pemajakan Atas Orang Asing (Ekspatriat) PDF
    Dokumen18 halaman
    Pertemuan 7 - Pemajakan Atas Orang Asing (Ekspatriat) PDF
    Jaden khalid
    Belum ada peringkat
  • Perp Ajak Kan
    Perp Ajak Kan
    Dokumen9 halaman
    Perp Ajak Kan
    Nabila Anjani
    Belum ada peringkat
  • Ing Gris
    Ing Gris
    Dokumen4 halaman
    Ing Gris
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Konsep Penghasilan Global
    Konsep Penghasilan Global
    Dokumen5 halaman
    Konsep Penghasilan Global
    Nadya Kartika
    100% (1)
  • PPH Pasal 26 & PPN Jasa LN
    PPH Pasal 26 & PPN Jasa LN
    Dokumen3 halaman
    PPH Pasal 26 & PPN Jasa LN
    Ayu astia ningrat
    Belum ada peringkat
  • Notulensi Kel 5 - Pajak Penghasilan Umum
    Notulensi Kel 5 - Pajak Penghasilan Umum
    Dokumen6 halaman
    Notulensi Kel 5 - Pajak Penghasilan Umum
    Shafa Abid
    Belum ada peringkat
  • PPH Badan-Brevet
    PPH Badan-Brevet
    Dokumen181 halaman
    PPH Badan-Brevet
    Kharisma Dearika
    Belum ada peringkat
  • Rumania
    Rumania
    Dokumen5 halaman
    Rumania
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Treaty Tunisia-Artis Dan Atlit
    Treaty Tunisia-Artis Dan Atlit
    Dokumen1 halaman
    Treaty Tunisia-Artis Dan Atlit
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Tunisia
    Tunisia
    Dokumen5 halaman
    Tunisia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Australia
    Australia
    Dokumen6 halaman
    Australia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Jepang
    Jepang
    Dokumen4 halaman
    Jepang
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Afrika Selatan
    Afrika Selatan
    Dokumen4 halaman
    Afrika Selatan
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat
  • Belgia
    Belgia
    Dokumen5 halaman
    Belgia
    Wijaya Chandra
    Belum ada peringkat