Kuwait
Kuwait
Laba Usaha
Laba suatu perusahaan dari salah satu negara hanya akan dikenakan pajak di negara tersebut, kecuali jika
perusahaan itu menjalankan usaha di negara TP melalui suatu Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang
berkedudukan di sana. Jika demikian, maka akan dikenakan pajak di negara TP hanya atas bagian laba
yang dianggap berasal dari:
Dalam menentukan besarnya laba suatu BUT, dapat dikurangkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
kepentingan usaha dari BUT itu, termasuk biaya-biaya pimpinan dan biaya-biaya administrasi umum, baik
yang dikeluarkan di negara di mana BUT itu berada maupun di tempat lain. Namun demikian, tidak
diperkenankan untuk dikurangkan ialah pembayaran-pembayaran yang dilakukan oleh BUT kepada kantor
pusatnya atau kantor-kantor lain milik kantor pusatnya (selain dari penggantian biaya yang benar-benar
dikeluarkan) berupa royalti, biaya atau pembayaran-pembayaran serupa lainnya karena penggunaan paten
atau hak-hak lain, atau berupa komisi, atau untuk jasa-jasa khusus yang dilakukan atau untuk manajemen
atau berupa bunga atas uang yang dipinjamkan kepada kantor pusatnya.
Bunga
Bunga yang berasal dari Indonesia dan dibayarkan kepada penduduk Kuwait dapat dikenakan pajak di
Kuwait. Bunga yang berasal dari Indonesia dan dibayarkan kepada penduduk Kuwait, jika dikenakan pajak
di Indonesia, maka tarifnya tidak boleh melebihi 5% (lima persen) dari jumlah bruto bunga. Bunga akan
dibebaskan dari pengenaan pajak di salah satu negara, jika bunga tersebut diterima dan dinikmati oleh Pe-
merintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank Sentral, dan setiap lembaga lainnya di negara yang sama sebagai
pemberi pinjaman. Jika terdapat pembayaran bunga di mana antara pembayar bunga dengan yang mener-
ima terdapat hubungan istimewa dan jumlah yang dibayarkan melebihi jumlah yang sewajarnya, maka ke-
tentuan pemajakan atas bunga hanya berlaku atas jumlah bunga yang sewajarnya. Kelebihan pembayaran
akan tetap dikenakan pajak sesuai peraturan perundang-undangan masing-masing negara.
Royalti
Royalti yang berasal dari salah satu negara dan dibayarkan kepada penduduk negara TP dapat dipajaki di
negara TP tersebut. Namun demikian royalti tersebut dapat juga dipajaki di negara sumber menurut
perundang-undangan negara tersebut, akan tetapi pajak yang dikenakan tidak boleh melebihi 20%
(duapuluh persen) dari jumlah bruto royalti. Istilah royalti merupakan penggunaan hak cipta kesusasteraan,
kesenian atau karya ilmiah, penggunaan hak paten, merek dagang, pola atau model, rencana, formula
rahasia atau pengolahan, atau untuk bahan keterangan di bidang industri, dan lain-lain. Istilah royalti juga
mencakup pembayaran dalam bentuk apapun sebagai balas jasa untuk menggunakan perlengkapan industri,
perniagaan atau ilmu pengetahuan. Ketentuan tersebut tidak berlaku apabila penerima royalti yang
merupakan penduduk suatu negara menjalankan usaha melalui suatu Bentuk Usaha Tetap atau melakukan
pekerjaan bebas dengan suatu tempat tertentu di negara TP royalti berasal dan hak milik yang berhubungan
dengan pembayaran royalti itu mempunyai hubungan efektif dengan kedudukan tetap tersebut. Jika
demikian, maka ketentuan yang berlaku adalah sesuai dengan ketentuan pemajakan atas laba usaha dan
pekerjaan bebas.
a. Tersedia suatu tempat tetap secara teratur baginya untuk menjalankan kegiatan-kegiatan di Indonesia;
atau
b. Tinggal di negara Indonesia dalam satu masa atau masa-masa yang berjumlah melebihi 183 hari atau
lebih jangka waktu 12 bulan.
Istilah pekerjaan bebas meliputi pekerjaan bebas di bidang ilmu pengetahuan, kesusastraan, kesenian, pen-
didikan, demikian juga pekerjaan-pekerjaan bebas oleh para dokter, ahli hukum, ahli tehnik, arsitek, dokter
gigi, dan akuntan.
Penghasilan Dari Pekerjaan Dalam Hubungan Kerja
Penghasilan yang diterima oleh penduduk salah satu negara sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan-
nya dalam hubungan kerja di negara TP dapat dikenai pajak di negara TP. Namun demikian negara TP da-
pat tidak mengenakan pajak apabila:
a. Penerima balas jasa berada di negara TP dalam suatu masa atau masa-masa yang jumlahnya tidak
melebihi 183 hari jangka waktu satu tahun takwim;
b. Balas jasa yang dibayarkan oleh, atau atas nama pemberi kerja yang bukan penduduk negara TP;
c. Balas jasa itu tidak menjadi beban BUT atau tempat tetap yang dimiliki oleh si pemberi kerja di negara
TP.
Penghasilan Direktur
Penghasilan para direktur dan pembayaran lain yang sejenis yang diterima oleh seorang penduduk Kuwait
dalam kedudukannya sebagai anggota dewan direktur dari suatu perusahaan yang berkedudukan di
Indonesia, dapat dikenakan pajak di Indonesia.