PENGENAAN PAJAK TERHADAP PENDUDUK SPANYOL

WAJIB PAJAK DALAM NEGERI

Pada prinsipnya Wajib Pajak dalam negeri adalah setiap orang dan badan yang dapat dikenai pajak berdasarkan
domisili, tempat kediaman, tempat kedudukan manajemen ataupun kriteria lain yang sifatnya serupa atau
ketatalaksanaan yang sebenarnya.
BENTUK USAHA TETAP (Permanent Establisbment)
BUT adalah suatu tempat usaha di mana seluruh atau sebagian usaha perusahaan dijalankan. Pada pokoknya
BUT memiliki beberapa bentuk :
1. Eksistensi Fisik
Keberadaan BUT ditandai dengan adanya fasilitas fisik yang didirikan oleh Wajib Pajak Luar Negeri dalam
rangka menjalankan usaha atau kegiatannya.
Contoh: cabang, kantor, pabrik, tempat kerja, lokasi pertambangan.
2. Eksistensi aktifitas
Keberadaan BUT ditandai dengan adanya aktivitas yang dijalankan Wajib Pajak Luar Negeri dalam rangka
usaha atau kegiatannya.
Contoh: konstruksi, instalasi, perakitan ataupun pengawasan yang dilakukan dalam jangka waktu kurang
dari atau sama dengan 183 hari.
3. BUT Keagenan
BUT ini timbul karena adanya kontrak keagenan yang dengan ikatan tertentu (dependent agent).
4. BUT Perusahaan Asuransi
BUT timbul karena adanya agen, pegawai, atau wakilnya memungut premi asuransi atau menanggung
resiko.
PENDAPATAN DARI AKTIVA TETAP
Penghasilan dari harta tidak bergerak yang diperoleh penduduk salah satu negara dapat dikenai pajak di negara
di mana harta tersebut terletak. Harta tidak bergerak juga meliputi ternak dan peralatan yang digunakan dalam
usaha pertanian dan kehutanan, bahan tambang, kapal laut, pesawat udara, perahu, pesawat terbang, dan sewa
harta tak bergerak.
LABA USAHA
Laba suatu perusahaan yang berkedudukan di salah satu negara hanya akan dikenai pajak di negara itu, kecuali
jika perusahaan itu menjalankan usaha di negara Treaty Partner (TP) melalui BUT.
Terhadap penghasilan suatu BUT, dapat dikurangkan biaya-biaya untuk kepentingan usaha BUT termasuk
biaya pimpinan dan biaya administrasi umum. Namun demikian, biaya yang dikeluarkan untuk kantor pusat
atau kantor lain milik kantor pusatnya berupa royalti, biaya atau pembayaran-pembayaran serupa lainnya karena
penggunaan paten atau hak-hak lain, atau berupa komisi tidak dapat dikurangkan sebagai biaya.
PERKAPALAN DAN PENGANGKUTAN UDARA
Laba yang diperoleh suatu perusahaan dari penyertaan dalam suatu gabungan perusahaan, suatu usaha patungan,
atau dari suatu perwakilan usaha internasional atas pengoperasian kapal laut atau pesawat udara dalam jalur lalu
lintas internasional dari salah satu negara hanya dikenai pajak di negara tersebut.
DIVIDEN
Dividen yang dibayarkan oleh suatu perusahaan yang merupakan residen salah satu negara kepada residen
negara TP dipajaki di negara TP itu, namun demikian dividen dapat dipajaki di negara sumber. Jika penerima
dividen adalah pemilik saham secara langsung minimal 25% maka pajak yang dikenakan tidak lebih dari 10%
dari jumlah kotor dividen. Untuk keadaan lain di luar hal itu maka tarif yang dikenakan adalah 15% dari jumlah
kotor dividen.
BUNGA
Bunga yang berasal dari salah satu negara dan dibayarkan kepada residen negara TP dapat dikenai pajak di
negara TP tersebut. Namun demikian negara sumber juga dapat mengenakan pajak atasnya dengan catatan tidak
akan melebihi 10% dari jumlah yang dibayarkan.

ROYALTI

Royalti yang berasal dari salah satu negara dan dibayarkan kepada residen negara TP dapat dikenai pajak di
negara TP tersebut. Namun demikian negara sumber juga dapat mengenakan pajak atas royalti tersebut dengan
catatan tidak melebihi 10% dari jumlah yang dibayarkan. Pengertian royalti mencakup pembayaran dalam
bentuk apapun dari penggunaan atau hak untuk menggunakan copyright dari literatur apapun, pekerjaan seni
atau ilmiah, paten, merk dagang, desain atau model, rencana, formula rahasia, dan peralatan industri-komersial-
ilmiah-serta informasi yang terkait.

CAPITAL GAINS

Keuntungan yang diperoleh residen suatu negara dari pengalihan aktiva tetap yang terletak di negara TP dapat
dipajaki di negara TP tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari kapal-kapal laut atau pesawat-pesawat udara
yang dioperasikan dalam jalur lalu-lintas internasional dikenai pajak di tempat di mana manajemen efektif di
jalankan. Keuntungan yang diperoleh dari pengalihan properti hanya akan dikenai pajak di negara tempat
residen berada.
JASA PERORANGAN INDEPENDEN
Penghasilan yang diperoleh residen independen dari jasa profesional hanya akan dikenai pajak di negara residen
tersebut kecuali ia mempunyai penghasilan secara rutin atau berada di negara TP melebihi 90 hari dalam masa
12 bulan. Pengertian jasa profesional mencakup literatur ilmiah independen, pekerjaan seni, pendidikan atau
pengajaran, dokter, ahli hukum, ahli teknik, arsitek, dokter gigi dan akuntan.

JASA PERORANGAN DEPENDEN

Pembayaran kepada karyawan berupa gaji, upah dan balas jasa lain hanya akan dikenai pajak di negara tempat
mereka bekerja, kecuali jika pekerjaan dilakukan di negara TP. Pemajakan atas karyawan di negara tempat
mereka bekerja harus memenuhi syarat-syarat:

1. Residen tidak berada di negara TP lebih dari 183 hari;

2. Gaji dibayar oleh majikan yang bukan residen;
3. Gaji yang dibayarkan tidak dibebankan sebagai biaya BUT.

FEE DIREKTUR

Penghasilan direktur dan pembayaran yang sejenis yang diterima residen salah satu negara dari suatu
perusahaan di negara TP pajaknya dikenakan di negara TP tersebut.

ARTIS DAN ATLET

Penghasilan yang diperoleh artis dan atlet di salah satu negara dapat dipajaki di negara tempat aktivitas
dilakukan. Penghasilan atas kegiatan artis dan atlet dibebaskan pajaknya bila kegiatan tersebut dilakukan dalam
rangka kunjungan atau kegiatan sosial.

PENSIUN

Pembayaran uang pensiun dan balas jasa lainnya yang sejenis yang dibayarkan kepada residen salah satu negara
sebagai imbalan atas pekerjaannya di masa lampau hanya dapat dipajaki di negara tersebut.
JABATAN PEMERINTAH
Penghasilan atas balas jasa yang dibayarkan oleh suatu negara hanya akan dikenai pajak di negara tersebut
dengan syarat; memiliki kewarganegaraan dari negara itu atau bukan residen negara itu hanya karena semata-
mata mempunyai kepentingan untuk memberikan jasa-jasa itu.
GURU DAN PENELITI
Seorang guru besar, guru atau peneliti yang melakukan kunjungan sementara ke salah satu negara untuk
mengajar atau melakukan penelitian akan dibebaskan dari pengenaan pajak di negara tersebut untuk suatu masa
yang tidak melebihi dua tahun, kecuali penelitian untuk kepentingan pribadi.
PELAJAR
Bea siswa yang diterima pelajar atau diterima pelajar sesaat sebelum kedatangannya ke salah satu negara dan
bertujuan semata-mata untuk pendidikan tidak boleh dipajaki di negara tersebut.
PENGHASILAN LAINNYA
Jenis-jenis penghasilan yang tidak disebutkan yang diterima oleh residen salah satu negara hanya dapat dipajaki
di negara itu, kecuali jika penghasilan tersebut diperolehnya dari sumber-sumber di negara TP.
MODAL
Modal berupa harta tidak gerak yang dimiliki oleh residen salah satu negara dan berada di negara TP dapat
dikenai pajak di negara TP tersebut. Sedangkan untuk modal harta gerak perusahaan dari BUT atau tempat
tetap harta tersebut digunakan di salah satu negara dapat dikenai pajak di negara tersebut dimana BUT atau
tempat tetapnya berada.
Pengurangan tarif pajak atau pembebasan pajak di Indonesia sesuai P3B tersebut hanya dapat dilakukan jika
Wajib Pajak Luar negeri tersebut memberikan Certificate of Residence Taxpayer (CRT) atau Surat Keterangan
Domisili (SKD) dari pihak berwenang di negara Spanyol (lihat SE-03/PJ.101/1996). Pihak yang berwenang
untuk memberikan CRT di Spanyol adalah Menteri Ekonomi dan Keuangan atau wakilnya yang sah.

Pengenaan Pajak atas Penghasilan yang Diterima oleh Penduduk Spanyol

Jenis Penghasilan Tarif Pajak di Indonesia

1. Laba usaha dari BUT Tarif umum (Pasal 17 UU No. 17 Tahun

2001) dari penghasilan kena pajak
2. Bunga 10% maksimal
3. Royalti 10% maksimal
4. Dividen portofolio 10% maksimal jika pemilikan saham adalah
25% atau lebih, selain itu dikenai tarif 15%
5. Penghasilan dari harta tak gerak 20%
6. Penghasilan dari harta gerak
a. Sewa 20%
b. Penjualan 5% untuk penjualan saham
7. Laba dari pengoperasian kapal laut dan Tarif sesuai dengan ketentuan pajak negara
pesawat udara domisili.
8. Penghasilan dari pekerjaan bebas Tarif umum dari penghasilan kena pajak,
sepanjang :
a. Berada di negara lain melebihi 90 hari
dalam 12 bulan, atau
b. Mempunyai tempat tetap dalam
menjalankan kegiatan.
Apabila salah satu syarat di atas tidak
terpenuhi, maka tidak dipajaki di Indonesia.
9. Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan Tarif umum dari penghasilan kena pajak,
kerja sepanjang :
a. Berada di Indonesia melebihi 183 hari
dalam 1 tahun pajak yang bersangkutan,
atau

10. Penghasilan Direktur
11. Penghasilan Artis dan Olahragawan
12. Mahasiswa dan Pelajar Penghasilan Guru
Besar dan Pelajar
b. Balas jasa dibayarkan oleh majikan di
Indonesia, atau
c. Balas jasa tersebut menjadi beban BUT
yang dimiliki oleh majikan itu di negara
sumber.
Apabila ketiga syarat di atas tidak terpenuhi,
maka tidak dipajaki di Indonesia.
Tarif umum dari penghasilan kena pajak.
Tarif umum dari penghasilan bruto.
Dipajaki di Indonesia jika memiliki sumber
penghasilan dari Indonesia.