Thailand
Thailand
Laba Usaha
Laba suatu perusahaan dari salah satu negara hanya akan dikenakan pajak di negara tersebut, kecuali jika
perusahaan itu menjalankan usaha di negara Treaty Partner (TP) melalui suatu Bentuk Usaha Tetap (BUT)
yang berkedudukan di sana, itupun hanya atas bagian laba yang dianggap berasal dari:
(b) Penjualan yang dilakukan di negara TP berupa barang-barang atau barang dagangan yang sama atau
serupa jenisnya seperti yang dijual melalui BUT; atau
(c) Kegiatan-kegiatan usaha lainnya yang dijalankan di negara TP itu yang sama atau jenisnya serupa
seperti yang dilakukan melalui BUT tersebut.
Dalam menentukan besarnya laba suatu BUT, dapat dikurangkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
kepentingan usaha dari BUT itu, termasuk biaya-biaya pimpinan dan biaya-biaya administrasi umum, baik
yang dikeluarkan di negara di mana BUT itu berada maupun di tempat lain. Namun demikian, yang tidak
diperkenankan untuk dikurangkan ialah pembayaran-pembayaran yang dilakukan oleh BUT kepada kantor
pusatnya atau kantor-kantor lain milik kantor pusatnya (selain dari penggantian biaya yang benar-benar
dikeluarkan) berupa royalti dan biaya atau pembayaran-pembayaran serupa lainnya karena penggunaan
paten atau hak-hak lain, atau berupa komisi, atau untuk jasa-jasa khusus yang dilakukan atau untuk
manajemen atau berupa bunga atas uang yang dipinjamkan kepada BUT.
Dividen
Dividen yang dibayarkan oleh suatu perusahaan yang berkedudukan di salah satu negara kepada penduduk
di negara TP dapat dipajaki di negara TP tersebut. Namun demikian dividen tersebut dapat juga dipajaki di
negara sumber. Besarnya pajak yang dikenakan dalam hal ini tidak boleh melebihi 15% (lima belas persen)
dari jumlah kotor dividen yang diterima.
Perusahaan Indonesia yang berkedudukan di Thailand serta menerima dividen dari Thailand, dan bukan
merupakan kongsi yang menguasai langsung sekurang-kurangnya 25% modal perusahaan Thailand, akan
dapat dikenakan pajak di Thailand. Besarnya pajak tersebut tidak lebih dari:
a. 15% jumlah kotor dividen apabila perusahaan yang membayarkan bergerak di bidang industri;
b. 25% dari jumlah kotor dividen dalam bidang lainnya.
Pajak atas laba setelah pajak (branch profit tax) akan dikenakan sebesar 20% atas perusahaan Thailand
yang berkedudukan di Indonesia.
Bunga
Bunga yang berasal dari Indonesia dan dibayarkan kepada penduduk Thailand dapat dikenakan pajak di
Thailand. Namun demikian bunga itu dapat juga dikenakan pajak di Indonesia sesuai dengan perundang-
undangan pajak di Indonesia yang besarnya tidak boleh melebihi 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto
bunga.
Bunga akan dibebaskan dari pengenaan pajak di negara sumber, jika bunga tersebut diterima dan dinikmati
oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah atau setiap badan-badan yang dibentuk pemerintah dan
sepenuhnya dimiliki oleh negara TP.
Bunga yang berasal dari Thailand dapat dikenakan pajak di Thailand, menurut perundang-undangan
Thailand dan besarnya pajak tersebut tidak akan melebihi:
a. 10% dari jumlah kotor bunga, apabila bunga itu diterima oleh lembaga keuangan (termasuk perusahaan
asuransi);
b. 25% dari jumlah kotor bunga yang dibayarkan dalam hal lainnya.
Royalti
Royalti yang berasal dari salah satu negara dan dibayarkan kepada penduduk negara TP dapat dipajaki di
negara TP tersebut. Namun demikian royalti tersebut dapat juga dipajaki di negara sumber menurut
perundang-undangan negara tersebut, akan tetapi pajak yang dikenakan tidak boleh melebihi:
a. 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto royalti, untuk penggunaan hak cipta kesusasteraan, kesenian
atau karya ilmiah;
b. 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto royalti, untuk penggunaan hak paten, merek dagang, pola
atau model, rencana, formula rahasia atau pengolahan, atau untuk bahan keterangan di bidang industri,
dan lain-lain.Istilah royalti juga mencakup pembayaran dalam bentuk apapun sebagai balas jasa untuk
menggunakan perlengkapan industri, perniagaan atau ilmu pengetahuan.
Ketentuan tersebut tidak berlaku apabila penerima royalti yang merupakan penduduk suatu negara
menjalankan usaha melalui suatu Bentuk Usaha Tetap atau melakukan pekerjaan bebas dengan suatu
tempat tertentu di negara TP dari mana royalti berasal dan hak milik yang berhubungan dengan
pembayaran royalti itu mempunyai hubungan efektif dengan kedudukan tetap tersebut. Dalam hal ini
ketentuan yang berlaku adalah sesuai dengan ketentuan pemajakan atas laba usaha dan pekerjaan bebas.
Keuntungan dari pemindahtanganan harta gerak yang merupakan bagian kekayaan usaha dari suatu
kedudukan tetap di negara Thailand yang dimiliki oleh perusahaan Indonesia, atau harta gerak yang
tersedia bagi penduduk negara Indonesia untuk menjalankan pekerjaan bebas, termasuk pemindahtanganan
tempat kedudukan tetap tersebut, akan dikenakan pajak di Thailand.
Keuntungan yang diperoleh penduduk dari pemindahtanganan setiap harta atau kekayaan selain yang telah
disebutkan di atas, hanya akan dikenakan pajak di negara orang/badan yang memindahtangankan
berkedudukan.
Penghasilan yang diperoleh seseorang dari salah satu negara sehubungan dengan pemberian jasa
profesional atau pekerjaan bebas hanya akan dikenai pajak di negara tersebut. Penduduk Thailand yang
memberikan jasa profesional atau pekerjaan bebas di Indonesia tidak akan dikenakan pajak di Indonesia
jika:
a. Tidak tersedia suatu tempat tetap secara teratur baginya untuk menjalankan kegiatan-kegiatan di
Indonesia; atau
b. Tinggal di negara Indonesia dalam satu masa atau masa-masa yang berjumlah tidak melebihi 183 hari
atau lebih dalam satu tahun takwim.,atau;
c. Penghasilan yang diterima penduduk Thailand tersebut tidak menjadi beban perusahaan yang
berkedudukan di Indonesia.
Istilah pekerjaan bebas meliputi pekerjaan bebas di bidang ilmu pengetahuan, kesusastraan, kesenian,
pendidikan, dan pekerjaan-pekerjaan bebas oleh para dokter, ahli hukum, ahli tehnik, arsitek, dokter gigi,
dan akuntan.
Balas jasa yang diterima sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan di atas kapal atau pesawat udara yang
dioperasikan dalam jalur lalulintas internasional oleh suatu perusahaan dari suatu negara, hanya akan dikenakan
pajak di negara itu.
Penghasilan Dari Pekerjaan Dalam Hubungan Kerja
Penghasilan yang diterima oleh penduduk salah satu negara sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan-
nya dalam hubungan kerja di negara TP dapat dikenai pajak di negara TP tersebut apabila:
a. Penerima balas jasa berada di negara TP dalam suatu masa atau masa-masa yang jumlahnya melebihi
183 hari satu tahun takwim;
b. Balas jasa yang dibayarkan oleh atau atas nama pemberi kerja yang merupakan penduduk negara TP;
c. Balas jasa itu menjadi beban BUT atau tempat tetap yang dimiliki oleh si pemberi kerja di negara TP.
Penghasilan Direktur
Penghasilan para direktur dan pembayaran lainnya yang sejenis yang diterima oleh seorang penduduk
Thailand dalam kedudukannya sebagai anggota dewan direktur dari suatu perusahaan yang berkedudukan
di Indonesia, dapat dikenakan pajak di Indonesia.
Kegiatan seniman dan olahragawan yang dilakukan di negara TP akan dibebaskan dari pengenaan pajak di
negara TP, asalkan kegiatan tersebut dibiayai oleh pemerintah negara TP, juga pemerintah daerah dan
badan-badannya. Demikian juga pendapatan yang diterima oleh suatu organisasi sosial dari negara TP
sehubungan dengan kegiatan seniman dan olahragawan asalkan dibiayai oleh dana pemerintah daerah atau
badan-badannya.
Siswa
Siswa, mahasiswa, dan peserta latihan di bidang usaha atau teknik yang menjadi penduduk atau sebelum
mengunjungi negara TP adalah penduduk salah satu negara, dan yang berada di negara TP itu semata-mata
untuk maksud pendidikan atau latihannya, akan dibebaskan dari pengenaan pajak di negara TP itu atas
pembayaran-pembayaran dari orang atau badan yang berkedudukan di luar negara TP itu guna keperluan
hidup, pendidikan, atau latihannya.