Norway
Norway
P3B ini disahkan oleh Presiden RI dengan Keppres No 45 tahun 1988 pada tanggal 8 November 1988.
Diratifikasi dan dinyatakan berlaku sejak tanggal 1 Januari 1991 (Surat Edaran Dirjen Pajak No
31/PJ.341/1990).
Laba Usaha
Penghasilan berupa laba perusahaan yang berasal salah satu negara hanya akan dipajaki di negaranya
kecuali jika perusahaan tersebut memiliki BUT di negara Treaty Partner (TP). Penghasilan yang akan
dipajaki di negara TP tersebut terbatas pada penghasilan berupa bagian laba yang dianggap berasal dari:
Dividen
Penghasilan berupa dividen (penghasilan dari saham atau hak lainnya yang bukan merupakan
surat tagihan piutang, namun berhak atas pembagian laba) yang dibayarkan oleh perusahaan yang
menjadi penduduk salah satu negara kepada penduduk di negara TP dapat dipajaki di negara TP. Di
samping itu, penghasilan dari dividen juga dapat dipajaki di negara dimana perusahaan menjadi penduduk
dengan batasan bahwa pajak itu dipungut maksimal 15% dari jumlah kotor. Jika suatu perseroan memiliki
BUT di negara TP, maka atas laba BUT tersebut setelah dikurangi pajak perusahaan bisa dipajaki sesuai
dengan perundang-perundangan di negara TP itu dengan tarif pajak yang tidak melebihi 15%.
Bunga
Bunga baik yang berupa penghasilan dari semua jenis tagihan atau piutang, baik yang dijamin
dengan hipotik maupun tidak, baik yang mempunyai hak atas pembagian laba atau tidak yang berasal dari
penduduk salah satu negara dan diterima oleh penduduk negara TP akan dipajaki di negara TP. Di
samping itu, penghasilan dari bunga juga dapat dipajaki di negara dimana pembayar bunga menjadi
penduduk sesuai dengan undang-undang di negara tersebut, dengan syarat penerima bunga adalah pemilik
bunga , dan pajak yang akan dikenakan tidak melebihi 10% dari jumlah kotor. Bunga yang timbul di salah
satu negara dan dibayarkan kepada pemerintah negara TP ataupun pemerintah daerahnya, ataupun
perwakilan yang sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah atau pemerintah daerah, dibebaskan dari
pengenaan pajak.
Royalti
Royalti (atau semua bentuk pembayaran yang diterima sebagai balas jasa atas penggunaan, hak
cipta. Paten, merek dagang, pola atau model, perencanaan, resep atau cara pengolahan yang dirahasiakan,
atau penggunaan ataupun hak untuk menggunakan alat-alat perlengkapan industri, perdagangan atau ilmu
pengetahuan atau untuk informasi mengenai pengalaman di bidang industri, perdagangan atau ilmu
pengetahuan) yang berasal dari penduduk salah satu negara dan diterima oleh penduduk negara TP akan
dipajaki di negara TP. Di samping itu, penghasilan dari royalti juga dapat dipajaki di negara dimana
pembayar royalti menjadi penduduk sesuai dengan undang-undang di negara tersebut, dengan syarat
penerima royalti memperoleh hasil tersebut dari hak yang dimilikinya, dan pajak yang akan dikenakan
tidak melebihi ;
a. 15% dari jumlah kotor royalti yang berupa hak guna/pakai, hak cipta kesusasteraan, kesenian,
atau karya ilmiah termasuk film, sinematografi, penyiaran radio atau TV;
b. 10% dari jumlah kotor royalti yang berupa hak paten, merek dagang, model disain, perencanaan,
resep/formula yang dirahasiakan, penggunaan ataupun hak untuk menggunakan alat-alat
perlengkapan industri, perdagangan, atau ilmu pengetahuan.
a. Memiliki tempat tetap yang secara teratur tersedia baginya untuk menjalankan usaha di negara
TP;
b. Tinggal di negara TP untuk masa atau masa-masa dalam jangka waktu 90 hari dalam masa 12
bulan
a. Penerima penghasilan berada di negara TP untuk masa yang melebihi jumlah 183 hari dalam
jangka waktu 12 bulan;
b. Balas jasa dibayarkan oleh, atau atas nama pemberi kerja yang merupakan penduduk negara TP;
c. Balas jasa itu menjadi beban BUT atau tempat tetap yang dimiliki oleh si pemberi kerja di
negara TP.
Penghasilan Direktur
Penghasilan direktur dan pembayaran yang sejenis dalam kedudukannya sebagai anggota dewan
komisaris suatu perusahaan yang didirikan di negara TP akan dipajaki di negara TP.
a. Pekerjaan/kegiatan dilakukan kurang dari 30 hari dalam jangka waktu 12 bulan; atau
b. Menggunakan alat transportasi perlengkapan atau personil ke lokasi, antar lokasi dimana kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi kekayaan alam di dasar laut berlangsung di negara TP tersebut.