Anda di halaman 1dari 6

MODUL SURVEI DAN PEMETAAN

PERISTILAHAN (GLOSSARY)

Titik : Bentuk fisik di lapangan yang diberi tanda patok kayu atau Patok beton

Panjang : Besaran dari jarak

Jarak : Garis terpendek yang menghubungkan dua buah titik

Garis tegak lurus : Garis yang berpotongan atau bersilangan membentuk sudut 900

BAB l

PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Modul ini membahas tentang kegiatan belajar yang meliputi pengukuran luas dan

perhitungan volume dengan sistem polar.

B. PRASYARAT

Agar dapat memahami dan mengerti tentang pembahasan modul survey dan pemetaan

ini, terlebih dulu syaratnya siswa menguasai pengetahuan yang berhubungan dengan matematika

dasar seperti :

- rumus phytagoras,

- pengertian sistem polar,


- sifat-sifat segitiga dan

- sebagainya

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. PERAN SISWA

1. Pahami dengan seksama daftar kedudukan modul serta daftar isi modul yang mencakup seluruh

pembahasan ketentuan pembelajaran modul.

2. Pelajari pengertian atau istilah-istilah dalam survey dan pemetaan

3. Pelajari dan pahami contoh-contoh soal yang tercantum dalam modul, dan pelajari sampai

mengerti.

4. Jawablah soal-soal latihan dalam modul sebagai evaluasi atas pemahaman dalam pembelajaran

isi modul.

5. Jika ada kesalahan atau kurang mengerti tentang modul, maka pelajari kembali contoh atau

hubungi guru yang bersangkutan.

2. PERAN GURU

a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.

b. Membimbing siswa melalui tugas tugas latihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.

c. Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktek baru dan menjawab pertanyaan siswa

mengenai proses belajar siswa.

d. Membantu siswa dalam menentukan dan mengases sumber tambahan laen yang diperlukan

untuk belajar.
D. TUJUAN AKHIR MODUL

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan siswa :

1. Memahami konsep arah tujuan survey dan pemetaan

2. Siswa mampu membuat pengukuran luas dengan sistem polar

3. Siswa dapat menghitung dari hasil pengukuran luas dengan sistem polar

BAB ll

PEMBELAJARAN

A. MEMBUAT GARIS LURUS DI LAPANGAN

1. PENGETAHUAN DASAR

Untuk mendatarkan suatu lapangan bebas,bisa dilakukan pengukuran sistem polar untuk

mendapatkan ketinggian masing-masing titik pada setiap titik batas lapangan dan luas serta

banyak galian/timbunan.

Hasil pengukuran dengan sistem ini membentuk lapangan menjadi beberapa bidang segi tiga-

segi tiga beraturan,sudut magnetis dan sudut pusat/sental serta sisi-sisi segi tiga yang mengapit

sudut sentral.

2. Tujuan modul
Setelah mempelajari modul ini di harapkan siswa :

 Memahami konsep pengukuran poligon tertutup

 Memahami konsep arah kerja/ tujuan pengukuran poligon tertutup.

 Memahami dan mengerti cara menghitung dalam pengukuran poligon tertutup

 Memahami dan mampu menjawab soal-soal latihan.

 Mampu menghitung dan menggambarkan sketsa dari pekerjaan.

3. Bahan dan Alat

 Alat levelling.

 Statif.

 Rambu ukur.

 Kompas.

 Payung.

 Pita ukur

 Pen ukur.

 Alat tulis.

 Unting- unting

4. Keselamatan Kerja

 Gunakaikan pakaian kerja lapangan dan topi pelindung kepala


 Dalam membawa jalon di arahkan ke posisi vertikal.

 Hindarkan alat dari kemungkinan hilang.

 Pusatkan perhatian pada pekerjaan

5. Langkah Pengerjaan

1. Persiapkan alat dan bahan sebelum brangkat ke lapangan.

2. Tentukan titik dilapangan yang akan dilakukan pengukuran luas dengan menggunakan patok.

3. Kemudian letakkan alat di tengah- tengah lokasi pengukuran yang dapat mengarahkan kesemua

titik yang telah di tentukan sebelumnya.

4. Kemudian seting alat hingga alat dapat digunakan baik dari kedudukan statif, gelembung niv0.

5. Titik berdirinya alat diasusmsikan sebagai titik P.

6. Arahkan alat ke titik utara kemudian lakukan perubahan pada sudut bacaan horizontal menjadi

00’00”00”.

7. Lakukan pengukuran tinggi alat pada titik P.

8. Kemudian arahkan alat ke arah titik awal yang akan kita lakukan pengukuran kemudian titik

tersebut kita asumsikan sebagai titik A, pemutaran alat dilakukan searah jarum jam.

9. Pada titik A lakukan pembacaan sudut horizontal, vertical, bacaan rambu benang atas (BA),

benang tengah (BT), dan benang bawah (BB).

10. Catat hasil pembacaan tersebut dalam buku dan jangan lupa untuk membuat sekts gambar

pekerjaan.

11. Kemudian arahkan kembali alat pada titik- titik berikutnya hingga akhir.
12. Setelah selesai melakukan pengukuran persiapkan kembali alat yang di pakai tadi untuk kembali

ke ruangan melaukan pengolahan data.

6. Soal-soal dan Tugas Siswa

1. Jelaskanlah kapan dilakukan pengukuran luas dengan sistem polar

2. Terangkan data-data apa saja yang harus diambil di lapangan untuk perhitungan luas dan volume

sistem polar

3. Terangkan apa yang dimaksud dengan azimuth

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruam, Kurikulum Edisi

1999, Jakarta.

Ilmu Ukur Tanah; Soetomo.

Anda mungkin juga menyukai