Microsoft Word - BAB IV
Microsoft Word - BAB IV
id
1. Kondisi umum
a. Lokasi perusahaan
Lokasi Aspakusa Makmur berada dikecamatan Teras, Boyolali.
Lokasi ini sangat strategis yaitu berada di tepi jalan raya, tepatnya jalan
Solo-Semarang Km 14.
Kondisi lingkungan Aspakusa Makmur adalah sebagai berikut :
Tinggi Tempat : 250 m dpl
Kecepatan Angin :1,3 – 5,92 knots
Temperatur Udara : 21gC - 32gC
Curah Hujan Rata-Rata : 200 – 1600 /Tahun
Luas Perusahaan : 2000 m2
b. Profil Aspakusa Makmur
Aspakusa Makmur adalah kelompok agribinis yang terbentuk
bulan November 2005 atas prakarsa pimpinan Taiwan Tehnical Mission,
Mr. Lee Ching Shui. Aspakusa adalah kependekan dari asparagus, kucai,
dan sayuran. Kelompok ini dibina Taiwan Technical Mission dalam hal
budidaya, pasca panen sampai pemasaranya sehingga dapat berkembang
baik seperti sekarang ini. Peran pemerintah dalam hal ini Badan Ketahanan
Pangan Propinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali dan
Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Boyolali juga sangat besar
kontribusinya untuk kemajuan kelompok agribisnis Aspakusa Makmur.
Kelompok ini berlokasi di kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali yang
beranggotakan petani asparagus, bunga kucai, sayur-sayuran dataran
sedang serta dataran tinggi di wilayah Boyolali.
Komoditas asparagus dan bunga kucai merupakan komoditas
andalan kelompok ini dikarenakan belum banyak petani yang
membudidayakan tanaman ini, pangsa pasar masih terbuka luas, dan harga
yang stabil.
Dalam melaksanakan kegiatan agribinis yaitu pengiriman sayuran
commit to user
ke berbagai supermarket dilaksanakan oleh manajer, sopir, dan tenaga
18
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
4. Manajer lahan
Manajer lahan mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. training siswa / mahasiswa / umum
b. manajemen lahan dan penanaman
c. kedinasan
d. laporan produksi dan kegiatan lahan
5. Tenaga grading
Bertugas melakukan penanganan pasca panen mulai dari
sortasi, pengemasan, dan sampai dengan persipan pendistribusian
barang
6. Tenaga lahan
Bagian lahan bertugas sesuai yang diperintahkan oleh
manajer lahan dalam kegiatan budidaya dilapangan
7. Sopir
Aspakusa Makmur Boyolali memiliki 2 sopir, bertugas
untuk mendistribusikan barang ke tempat konsumen dan
mengambil sayuran di tempat petani binaan
8. Penjaga malam
Penjaga malam bertugas untuk menjaga keamanan di
kelompok Agribisnis Aspakusa Makmur Boyolali terutama pada
malam hari.
3) Kegiatan umum di Aspakusa Makmur Boyolali
Adapun kegiatan-kegiatan Kelompok Agribisnis Aspakusa
Makmur, antara lain:
a. Pelatihan bagi siswa atau mahasiswa dan masyarakat pada
umumnya. Kegiatan pelatihan meliputi budidaya, penanganan
pasca panen, sortasi, pengemasan hingga pemasaran.
b. Penelitian atau percontohan. Membudidayakan berbagai sayuran
baru sebelum ditetapkan oleh petani lain.
c. Bekerjasama dengan Supermarket, Carefour, Hypermart, dan
commit hasil
lainya, untuk memasarkan to user
dari petani.
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
2. Stuktur Organisasi
ASPKAKUSA
MAKMUR
PENGURUS
KEUANGAN
MANAJER MANAJER
PEMASARAN LAHAN
TENAGA
TENAGA LAHAN
GRADING +
SUPIR
JAGA
MALAM
ANGGOTA
BUDIDAYA
OLEH PETANI PEMANENAN SORTASI
GRADE B GRADE A
PASAR LOKAL
PENCUCIAN
Penjelasan :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
Biaya tetap yang digunakan dalam budidaya kacang panjang yaitu sebesar
Rp 279,050,-. Biaya ini diperlukan yaitu diantaranya untuk sewa lahan 120 m2 ,
pemakaian mulsa sebanyak 6 Kg, cangkul, sabit, sewa tangki sprayer, lanjaran
dari bambu. Untuk sewa tanah sendiri hanya Rp 40.500,-. Hal ini disebabkan
karena dalam setahun, produksi kacang panjang dapat menghasilkan 4 kali panen
dan 4 kali masa tanam dan selain itu tanah yang disewa sendiri milik pemerintah
kabupaten Boyolali sehingga lebih murah dibanding sewa tanah pada umumnya.
Sewa tanahnya sendiri yaitu 120 m2 dengan 1 m2 dihargai Rp 1.350.-. maka dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
sewa tanah tersebut berharga senilai Rp 162.000,- dan kemudian dibagi dengan 4
kali masa tanam sehingga didapat Rp 40.500,-/4 kali masa tanam.
Biaya variable yang diperlukan yaitu sebesar Rp 1.668.600,- yaitu untuk
keperluan benih, pupuk organic maupun non organic, biaya traktor, biaya
pengolahan tanah, penanaman, perawatan, panen. Sedangkan harga terkahir yang
kami terima untuk sayur kacang panjang yaitu Rp 5.000,-.
Biaya total yang diperlukan untuk budidaya sayur kacang panjang ini yaitu
sebesar Rp 2.102.450,-. Biaya ini diperoleh dari jumlah biaya tetap ditambah
dengan biaya variable. Biaya tetap yaitu Rp 270.050,- ditambah dengan biaya
variable sebesar Rp 1.823.400,-
Hasil dari panen kacang panjang yang dilakukan dalam 4 kali panen
sebanyak 816 kg dengan luas lahan 120 m2 . sedangkan harga terakhir kacang
panjang yaitu Rp 5.000,-. Jadi hasil penerimaan kacang panjang yaitu Rp
4.080.000,-.
Keuntungan yang didapat dari budidaya kacang panjang yaitu sebesar Rp
1.977.550,-. Hal ini diperoleh dari hasil penerimaan panen dikurangi biaya total
produksi. R/C Ratio dari analisis usaha tani ini yaitu total penerima dibagi dengan
total biaya produksi. R/C Rationya sebesar 1,94 dari total penerima Rp
4.080.000,- dibagi dengan total biaya produksi Rp 2.102.450,-. Hasil ini
menunjukan bahwa R/C >1 maka usaha ini layak. Untuk B/C Ratio diperoleh dari
keuntungan dibagi dengan total biaya produksi. Untuk keuntungan sebesar Rp
1.977.550,- dibagi denga total biaya produksi sebesar Rp 2.102.450,-. Maka B/C
ratio diperoleh 0,94. Arti dari R/C sebesar itu yaitu setiap pengeluaran Rp 1,-
maka didapat pengembalian sebesar 1,94.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
5. Pembahasan
Kacang panjang merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat. Tanaman sayur ini mudah dalam budidayanya.
Kacang panjang tidak memilih tempat khusus untuk pertumbuhanya, dapat
diusahakan hampir pada setiap jenis tanah. Akan tetapi, untuk mendapatkan
hasil yang memuaskan penanaman lebih baik dilakukan pada lahan yang
sesuai dengan kebutuhan ekologi tanaman tersebut.
Lahan yang dibudidayakan kacang panjang di Asosiasi Makmur
Boyolali 120 m2. Dengan rentang waktu dalam setahun sebanyak 4 kali masa
tanam. Biasanya tanaman kacang panjang ditanam untuk memperbaiki
kondisi tanah, karena akar kacang-kacangan banyak mengandung nitrogen
yang baik untuk tanah. Basis dari tanaman sayur kacang panjang Aspakusa
Makmur Boyolali terletak di kecamatan Teras, karena kacang panjang adalah
tanaman dataran rendah.
Dalam membudidayakan tanaman sayur ada beberapa factor yang
perlu mendapat perhatian agar produksi yang diharapkan dapat tercapai.
Factor-faktor tersebut antara lain penggunaan benih unggul, pengolahan
tanah, pengairan, pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit. Maka
dari itu, dalam budidaya tanaman sayuran yang dilakukan di asosiasi
aspakusa makmur boyolali sangat memperhatikan aspek-aspek diatas.
a. Pemilihan benih
Perbanyakan tanaman kacang panjang dilakukan dengan biji atau
benihnya. Untuk mendapatkan hasil yang baik perlu dipilih benih yang
unggul. Benih unggul adalah benih yang bermutu tinggi yang menjadi
factor penentu tinggi rendahnya produksi tanaman. Benih dapat
dikatakan bermutu apabila :
- Tidak cacat/utuh
- Tidak mengandung campuran dengan biji atau benda lain
- Mempunyai daya kecambah lebih dari 80% dan cepat tumbuh
- Bebas dari hama dan penyakit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
b. Pengolahan Tanah
Tanaman kacang panjang menyukai tanah yang gembur dan subur.
Oleh karena itu, lahan yang akan ditanami kacang panjang sebaiknya
diolah terlebih dahulu. Pengolahan tanah bertujuan untuk menciptakan
kondisi tanah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Kegiatan
pengolahan tanah yang dilakukan di asosiasi aspakusa makmur meliputi
penggemburan tanah, pembuatan bedengan, pemberian pupuk dasar,
pemasangan mulsa, dan pemberian tarus atau ajir.
1) Penggemburan
Pengolahan tanah dilakukan agar tanah-tanah yang padat
menjadi longgar atau gembur sehingga pertukaran udara di dalamnya
menjadi baik. Tanah yang gembur memudahkan akar bergerak
dengan bebas menghiap zat-zat makanan didalamnya. Selain itu,
pengolahan tanah juga dapat menghilangkan rumput atau gulma.
Tanah yang akan ditanami sebelumnya dibersihkan dahulu
dari gulma atau tanaman liar. Pengolahan tanah dilakukan dengan
cara membalik dan menghancurkan bongkahan tanah menjadi yang
lebih kecil. Karena pihak aspakusa memiliki traktor pembajak
sawah, maka dalam sehari dapat diselesaikan dengan menggunakan
alat traktor sawah. Setelah itu tanah dicangkul sedikit atau digaru
untuk meratakan sehingga tercampur antara lapisan tanah bawah
dengan lapisan tanah atas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
Gambar 9. Pemupukan
4) Penyemprotan atau pengendalian hama dan penyakit
Setiap jenis tanaman tidak akan luput dari gangguan hama/
penyakit. Dengan semakin meluasnya penanaman sayuran yang
dilakukan secara intensif berpengaruh pula pada penyebaran hama
dan penyakit tanaman tersebut. Tanaman yang terserang
hama/penyakit dapat mengakibatkan berkurangnya hasil dan
penurunan kualitas sayuran yang dihasilkan
Kehadiran hama/penyakit di areal pertanaman kacang
panjang biasanya tidak sampai menyebabkan kegagalan panen.
Walaupun demikian, hal tersebut perlu diwaspadai dan dilakukan
commit
tindakan pengendalian secaratotepat
user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
f. Pasca panen
Kegiatan pasca panen bertujun agar sayuran yang telah dipanen
terlindung dari kerusakan fisik dan kebusukan. Dengan demikian, mutu
sayuran yang akan dipasarkan tetap baik.
Penanganan pasca panen untuk kacang panjang di aspakusa
makmur antara lain sortasi, pengemasan, container, pengiriman.
1) Sortasi
Tidak semua sayuran yang telah dipanen layak dipasarkan.
Oleh karena itu diperlukan sortasi atau pemilihan berdasarkan
kuaitas dan keseragaman. Polong kacang panjang antara yang baik
dan yang cacat. Polong yang cacat berbintik hitam , berlubang, dan
busuk disisihkan.
Untuk permintaan pasar swalayan diperlukan produk yang
seragam dan baik mutunya. Sedangkan yang tidak lolos sortasi
dibuang dan apabila masih layak dikonsumsi maka dikonsumsi
sendiri oleh para pekerja aspakusa.
2) Pengemasan
Pengemasan bertujuan untuk memudahkan dalam
pengangkutanya. Untuk produk permintaan dari swalayan biasanya
diikat rapi dengan berat 200 gram/ikat dan setia kelompok ikatan
diikat dengan isolasi plastik dan diberi label.
3) Container
Setelah melewati proses sortasi dan pengemasan, langkah
selanjutnya yaitu dengan menyimpan dalam container secara rapi
sebelum di kirim langsung ke pasar swalayan yang telah memesan.
4) Pengiriman
Pengiriman di aspakusa makmur menggunakan truk box yang
telah dilengkapi dengan pendingin dalam box tersebut. Dikarenakan
pengiriman aspakusa telah menjangkau berbagai pasar swalayan
yang ada di kota besar seperti Jakarta, semarang, solo, bahkan
commit
Surabaya. Maka dari to user
itu pengiriman dengan truk pendingin perlu
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
commit to user