Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM AGRIBISNIS

KOPI PAILIS

Disusun Oleh :

M.A ALFAROBI (210130066)

RAMADHAN SAHLUL UTAMA (190110001)

REISKI REIKARDO FEBRIYANTO (190110016)

SEPTA APRIANSA (190110014)

JEKI KUSMANTO (190110069)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS AGROINDUSTRI

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

2022
DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL........................................................................................................................................I
DAFTAR ISI.............................................................................................................................II
I.PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A.LATAR BELAKANG........................................................................................................1
B.TUJUAN PRAKTIKUM....................................................................................................1
II.TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................2
A.AGRIBISNIS......................................................................................................................2
B.KOPI...................................................................................................................................3
C.ROASTING KOPI..............................................................................................................3
III.METODOLOGI PRAKTIKUM...........................................................................................5
A. BAHAN.............................................................................................................................5
B. ALAT.................................................................................................................................5
C. CARA PEMBUATAN BUBUK KOPI PAILIS................................................................5
D. DESIGN MEREK KOPI...................................................................................................5
E.ANALISIS SWOT..............................................................................................................6
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................................7
A.HASIL................................................................................................................................7
B.PEMBAHASAN.................................................................................................................7
V.PENUTUP..............................................................................................................................9
A.KESIMPULAN..................................................................................................................9
B.SARAN...............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
LAMPIRAN.............................................................................................................................11

ii
I.PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Guna memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah bekerja sama dengan sektor


swasta untuk memenuhi permintaan masyarakat yang semakin meningkat. Usaha adalah
sesuatu yang bisa menghasilkan bentuk uang dan bisa memperbaiki hidup seseorang agar
lebih baik. Dalam menjalankan bisnis harus mengikuti hukum ekonomi yang rasional dan
norma kebiasaan di dunia bisnis sehingga bisa saling melengkapi.

Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor primer selain kakao, karet dan kelapa
sawit di Indonenesia, produk kopi asal Indonesia dikenal memiliki keunikan citarasa yang
khas sesuai pengembangannya. Hal ini didukung dengan kondisi alam Indonesia memang
cocok untuk budidaya tanaman kopi, Indonesia memiliki suhu udara yang tidak terlalu panas
dengan curah hujan yang cukup, tanah yang subur dan musim kemarau yang pendek.

Beberapa produk kopi Indonesia yang terkenal karena citarasa hasil kopinya yaitu
kopi Gayo, Kopi Mandailing, Kopi Priangan, Kopi Lampung dan kopi Toraja, sedangkan
pada praktikum ini kami sudah memiliki produk kopi sendiri dengan merek kopi pailis yang
tergolong kopi robusta.

B.Tujuan praktikum

1. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan

2. Mahasiswa diharapkan menguasai pengetahuan dan teknologi tentang budidaya dan


manajemen sumberdaya yang efektif (dari praproduksi, produksi, panen hingga pasca
panen) dalam system pertanian berlanjut untuk mendukung perancangan, pengelolaan dan
penerapan bisnis pertanian serta mampu menyelesaikan masalah pertanian berlanjut yang
berbasis ilmu dengan metode penelitian yang benar dan tepat guna

3. Mahasiswa diharapkan mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan


pembimbing, kolega sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya

4. Mahasiswa diharapkan mampu mengimplementasikan usaha inovatif bidang budidaya


tanaman berlanjut, berkomunikasi dan menjalin kerjasama secara efektif dengan mitra
kerja sesuai etika bisnis.

1
II.TINJAUAN PUSTAKA

A.Agribisnis

Menurut E. Paul Roy, pengertian agribisnis adalah suatu proses koordinasi berbagai
sub-sistem yang saling mempengaruhi, yaitu penyediaan input pertanian, produksi pertanian,
pengolahan hasil, dan pemasaran hasil pertanian. Menurut W. David Downey dan Steven P.
Erickson (Saragih 1998), pengertian agribisnis adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan
penanganan komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan
dari mata rantai produksi, pengolahan masukan dan keluaran produksi (agroindustri),
pemasaran masukan-keluaran pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan.

Menurut John H. Davis dan Ray A. Goldberd (1957), agribisnis adalah jumlah total
semua operasi yang terlibat dalam pembuatan dan distribusi pasokan pertanian; operasi
produksi di pertanian; dan penyimpanan, pemrosesan, dan distribusi komoditas pertanian dan
barang-barang yang dibuat darinya. Menurut G.L. Cramer dan C.W. Jensen, pengertian
agribisnis adalah suatu kegiatan yang kompleks, meliputi industri pertanian, industri
pemasaran hasil pertanian dan hasil olahan produk pertanian, industri manufaktur dan
distribusi bagi bahan pangan dan serat-seratan kepada pengguna/ konsumen.

Menurut Jose D. Drilon Jr, agribisnis adalah seluruh kegiatan yang berhubungan
dengan manufaktur dan distribusi dari sarana produksi pertanian, aktivitas usaha tani,
penyimpanan, pengolahan, serta distribusi produk pertanian dan produk lain yang dihasilkan
dari produk pertanian.

Subsistem agribisnis input atau hulu (upstream agribusiness) (off-farm), Kegiatan


ekonomi yang menyediakan sarana produksi bagi pertanian, seperti industri dan perdagangan
agrokimia (pupuk, pestisida, dll), industri agrootomotif (mesin dan peralatan), dan industri
benih/bibit. Subsistem produksi/usahatani (on-farm agribusiness), kegiatan ekonomi yang
menggunakan sarana produksi yang dihasilkan oleh subsistem agribisnis hulu untuk
menghasilkan produk pertanian primer. Termasuk ke dalam subsistem usahatani ini adalah
usaha tanaman pangan, usaha tanaman hortikultura, usaha tanaman obat-obatan, usaha
perkebunan, usaha perikanan, usaha peternakan, dan kehutanan. Subsistem pengolahan atau
agribisnis hilir (down-stream agribusiness) (off-farm), berupa kegiatan ekonomi yang
mengolah produk pertanian

2
B.Kopi

Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama
dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Kopi berasal dari Afrika,
yaitu daerah pegunungan di Etopia. Namun, kopi sendiri baru dikenal oleh masyarakat dunia
setelah tanaman tersebut dikembangkan di luar daerah asalnya, yaitu Yaman di bagian selatan
Arab. Jenis kopi yang banyak dibudidayakan yakni kopi arabika (Coffea arabika) dan robusta
(Coffea canephora). Sementara itu, ada juga jenis Coffea Liberika dan Coffea congensis yang
merupakan perkembangan dari jenis robusta.

Kopi robusta ditemukan pertama kali di Kongo pada tahun 18981 oleh ahli botani dari
Belgia. Robusta merupakan tanaman asli Afrika yang meliputi daerah Kongo, Sudan, Liberia,
dan Uganda. Robusta mulai dikembangkan secara besar-besaran di awal abad ke-20 oleh
pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia. Kopi jenis ini memiliki sifat lebih unggul dan
sangat cepat berkembang, oleh karena itu jenis ini lebih banyak dibudidayakan oleh petani
kopi di Indonesia. Beberapa sifat penting kopi robusta yaitu resisten terhadap penyakit (HIV)
dan tumbuh sangat baik pada ketinggian 0-900 meter dari permukaan laut. Namun idealnya
ditanam pada ketinggian 400-800 meter. Suhu rata-rata yang dibutuhkan tanaman ini sekitar
26°C dengan curah hujan 2000-3000 mm per tahun. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada
tanah yang memiliki tingkat keasaman (pH) sekitar 5-6,5(Panggabean, 2012). Klasifikasi
tanaman Kerajaan : plantae Divisi : Tracheophyta Kelas : Magnoliopsida Suku : Rubiaceae
Marga : Coffea Spesies : Cofea canephora Pierre ex A. Froehner.

C.Roasting kopi

Roasting kopi adalah proses pemanggangan atau sangrai biji kopi yang masih mentah.
Betul sekali, untuk mendapatkan cita rasa kopi yang khas tersebut biji kopi perlu melewati
beberapa proses, salah satunya adalah proses pemanggangan terlebih dahulu. 

Proses roasting kopi pun tidak mudah, karena ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan, seperti suhu pemanggangan, lama waktu pemanggangan, teknik roasting,
kelembapan, jumlah biji kopi yang dipanggang, hingga waktu pendinginannya. Inilah
mengapa terkadang ditemukan sedikit perbedaan cita rasa pada setiap biji kopi yang
dipanggang. 

Tingkat kematangan roasting kopi adalah penentu cita rasa. Ada light,


medium,  dan dark.  Pada tingkat light, biji kopi masih berwarna cerah. Karakteristik biji kopi

3
dengan tingkat roasting light adalah lebih manis, lebih asam, dan ada cita rasa seperti
kacang. 

Karakteristik biji kopi roasting medium berwarna lebih gelap dengan cita rasa


asam, nutty, dan manis yang seimbang. Sedangkan biji kopi hasil roasting dark berwarna
paling gelap dengan cita rasa yang lebih kuat, pahit, dan ada sentuhan rasa coklat. 

Fungsi roasting kopi adalah untuk menghasilkan cita rasa khas kopi yang lebih lezat.
Proses roasting kopi juga bisa bantu memunculkan cita rasa asli dari masing-masing biji
kopi. Untuk bisa merasakan bagaimana keunikan dari setiap varian biji kopi dari setiap
kawasan, baik Indonesia maupun mancanegara, maka setiap biji kopi harus dipanggang
dengan tingkat roasting yang tepat.

Cara termudah untuk roasting kopi adalah dengan menggunakan mesin roaster kopi


yang memang sudah khusus diciptakan untuk memanggang kopi dengan benar. Berikut cara
roasting kopi dengan menggunakan mesin roaster kopi.

1. Persiapkan biji kopi yang akan dipanggang.

2. Nyalakan mesin roaster, lalu masukkan biji kopi yang masih mentah.

3. Perhatikan proses roasting yang dilakukan oleh mesin roaster. Pastikan biji kopi


teraduk secara merata agar seluruh biji kopi bisa matang sesuai dengan tingkatan yang
Anda inginkan.

4. Perhatikan perubahan warna pada biji kopi.

5. Tunggu hingga sampai ada suara letupan pada biji kopi yang sedang dipanggang.
Suara letupan ini menandakan bahwa biji kopi telah merekah, seperti popcorn.
Letupan pertama roasting kopi adalah tanda biji kopi sudah memasuki tahap light
roast. Letupan kedua menandakan biji kopi sudah mencapai tahap medium roast.

6. Matikan mesin roaster jika tingkat roasting biji kopi sudah sesuai dengan keinginan
Anda.

7. Segera tuang biji kopi yang sudah dipanggang ke wadah khusus untuk mendinginkan
dan menghentikan proses pemanggangan.

8. Diamkan biji kopi yang sudah dipanggang selama beberapa jam untuk menghilangkan
karbon dioksidanya.

4
5
III.METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Bahan

1. Biji kopi robusta

2. Kemasan kopi ber stiker

B. Alat

1. Coffe Grinder

2. Plastik

3. Sendok

4. Timbangan

5. Kipas angin

C. Cara pembuatan bubuk kopi pailis

1. Menyiapkan bahan dan alat yang sudah tersedia.

2. Biji kopi yang sudah dibeli di cuci dengan air bersih lalu dijemur hingga kering.

4. Setelah biji kopi dicuci dan dikeringkan, selanjutnya biji kopi di roasting dan digiling
menjadi bubuk.

5. Kemudian setelah itu, masukkan bubuk kopi kedalam alat penghalus (coffe grinder).

6. Apabila kopi sudah menjadi bubuk halus, langkah selanjutnya adalah pengemasan.

7. Timbang sesuai takaran kemudian masukkan kedalam kemasan yang tersedia.

D. Design merek kopi

6
E.Analisis SWOT

Strengths atau kekuatan produk kopi pailis

1. Kami memiliki link dengan petani kopi di sumatera selatan

2. Pasokan biji kopi dapat berjalan secara berkelanjutan (continue)

3. Kami mengetahui tempat memproses biji kopi

Weakness atau kelemahan produk kopi pailis

1. Kami belum mempunyai alat prosesing biji kopi menjadi bubuk

2. Teman instagram kami masih sangat sedikit

Opportunity atau peluang usaha produk kopi pailis

1. Produk kopi sachet yang dijual di warung kemungkinan akan habis

2. Produk kopi shop akan mendapatkan banyak omset jika lokasi usahanya strategis,
apalagi kalau promosinya bagus

Threats atau ancaman usaha pada produk kopi pailis

1. Pesatnya perkembangan kompetitor atau pesaing pada produk kopi akan


memunculkan keterancaman bagi pelaku usaha kopi

2. Banyaknya produk sejenis yang memiliki harga lebih terjangkau

7
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Hasil

Produk kami adalah kopi robusta bermerek pailis, dengan harga jual produk ialah
7500 rupiah setiap kemasan 60 gram. Kopi ini berbahan dasar biji kopi asli tanpa campuran
sehingga aroma dan rasa yang dimiliki tentu sangat khas. Dilain sisi design kemasan produk
kami cukup sederhana sehingga mudah di ingat oleh konsumen dan praktis untuk dijadikan
sebagai oleh-oleh. Dalam praktikum agribisnis ini kami berhasil memproduksi kopi sebanyak
50 pcs kopi pailis dengan total penjualan mencapai 375000 rupiah menggunakan strategi
pemasaran online dan offline yaitu untuk sistem online dengan memanfaatkan sosial media
instagram, whatsapp dan marketplace facebook. Sedangkan untuk sistem offline ini kami
membuka stand bazar dan menawarkan secara langsung kepada masyarakat sekitar.

B.Pembahasan

Pada dasarnya produk kami ini merupakan produk usaha kecil menengah sehingga
tentu memiliki kekurangan dibanding produk sejenis di pasaran. Kekurangan yang mencolok
ialah label yang masih berupa stiker dan kemasan yang belum memebuhi standar pasar besar
serta ada beberapa informasi yang belum tercantum seperti komposisi, label halal maupun
exp.

Dalam kurun waktu kurang lebih 2 bulan ini kami sudah menjalankan bisnis sesuai
arahan dan memperoleh hasil penjualan. Dimana dalam hal ini kami memperoleh
keuntungan sebesar 128500 rupiah dari menjual kopi pailis sebanyak 50 kemasan di berbagai
tempat dan metode penjualan. Sedangkan kendalanya yang kami alami selama menjalankan
bisnis ini ialah ada beberapa konsumen yang menginginkan kemasan yang lebih besar dan
ada juga yang memesan dengan jumlah banyak namun dengan syarat yang belum bisa kami

8
penuhi yaitu label exp dan halal karena kami memang sangat pemula dalam hal tersebut jadi
perlu proses yang panjang.

Kemudian untuk memperjelas penjelasan maka berikut ini rincian pengeluaran dan
pendapatan dari penjualan kopi pailis periode april – mei 2022.

Modal
No Tanggal Keperluan Debet Saldo
1 08/04/2022 Ambil modal usaha   Rp 400.000
2 11/04/2022 Roasting kopi 2kg Rp 100.000 Rp 300.000
3 17/04/2022 Beli kemasan kopi Rp 54.000 Rp 246.000
4 18/04/2022 Cetak stiker kemasan Rp 25.000 Rp 221.000
5 18/04/2022 Parkir kendaraan Rp 4.000 Rp 217.000
6 25/06/2022 Beli bahan kopi 1kg Rp 25.000 Rp 192.000
7 25/06/2022 Roasting kopi 1kg Rp 35.000 Rp 157.000
8 26/06/2022 Beli prastik kresek Rp 3.500 Rp 153.500
Total Rp 153.500
Pengeluaran Rp 246.500

Penjualan
No Tanggal Laku Kredit Saldo
1 18/04/2022 1 Rp 7.500 Rp 7.500
2 19/04/2022 2 Rp 15.000 Rp 22.500
3 20/04/2022 5 Rp 37.500 Rp 60.000
4 21/04/2022 8 Rp 60.000 Rp 120.000
5 22/04/2022 1 Rp 7.500 Rp 127.500
6 27/04/2022 15 Rp 112.500 Rp 240.000
7 30/04/2022 4 Rp 30.000 Rp 270.000
8 28/06/2022 4 Rp 30.000 Rp 300.000
9 30/06/2022 5 Rp 37.500 Rp 337.500
10 01/07/2022 5 Rp 37.500 Rp 375.000
Total Rp 375.000

Keuntungan = Pendapatan total – Modal produksi

= Rp 375.000 – (Rp 400.000 - Rp 153.500)

= Rp 375.000 – Rp 246.500

= Rp 128.500

9
V.PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :

Wirausaha merupakan kegiatan yang memerlukan kerja keras dan pantang menyerah serta
harus pintar dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Dengan menyelesaikan
permasalahan itu maka akan memperoleh hasil yang diinginkan, dapat dikatakan produk kopi
pailis kami terjual sukses karena memperoleh keuntungan yang cukup. Semoga kedepannya
wiraswasta khususnya produk kopi dapat memperoleh perhatian lebih dari pemerintah
sehingga diharapkan produk kopi dalam negeri dapat merambah pasar nasional hingga
internasional, hal ini tentu akan berdampak positif pada perekonomian petani lokal.

B.Saran

Untuk pembagian kelompok sebaiknya lebih diperhatikan karena ada beberapa hal yang
terlihat tidak berpengaruh namun faktanya dengan pembagian kelompok yang tidak tepat
akan menimbulkan kecemburuan sosial dan hal ini berdampak pada kinerja seseorang dalam
kelompok, dimana dapat kita lihat seberapa aktif orang tersebut dalam kelompok.
Pengawasan perlu di perketat karena ada beberapa anggota yang hanya titip nama atau
merasa tidak bertanggung jawab sehingga pekerjaan dibebankan pada satu orang.
Kedepannya tolong diskusi di lakukan secara intensif dengan menggunakan media zoom atau
meet dan di minta keaktifan peserta, jadi ia tidak hanya pasif atau dapat dikatakan titip nama.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aak. (1980). Budidaya Tanaman Kopi. Yogyakarta : Yayasan Kanisius.


Afriliana, A. (2018). Teknologi Pengolahan Kopi Terkini. CV Budi Utama.
Davis, J. H. (1957). A Concept of Agribusiness. Boston: Graduate School of Business
Administration, Division of Research, Harvard University.
Pengabean, E. (2012). The Secret Barista. Jakarta: PT Wahyumedia.
Rahardjo, P. (2012). Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Jakarta:
Penerbar Swadaya.

11
LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai