Anda di halaman 1dari 246

Batch Februari

2024

Seminar Akbar

dr. Andi Fuad Ansyari


Soal-soal berikut diseleksi oleh tim akademik medsense dengan orientasi UKMPPD Batch
Februari 2023
Soal disusun sesuai dengan diagnosis / diagnosis banding / scenario / pertanyaan pada
Batch Februari 2023
Distribusi jumlah soal disusun semirip mungkin dengan UKMPPD Batch Februari 2023
Tujuan berikut agar Sobat Meddy mendapatkan gambaran, memperluas materi, dan
berhasil mendapatkan hasil yang terbaik
Tetap belajar dan perbanyak Latihan soal, Meddy dan TIM mendoakan agar seluruh
Sobat Meddy diberikan hasil yang terbaik, Goodluck!

2
Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas

4 4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter


4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atauPendidikan
Kedokteran Berkelanjutan (PKB)

3
Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
3B. Gawat darurat

2
Mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.

Mengenali dan menjelaskan

1 Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan
mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai
penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien.
Batch Februari

2024
42
Seorang pria berusia 28 tahun datang kepoliklinik dengan keluhan terdapat
benjolan dibelakang lutut kiri sejak 3 bulan terakhir. Sebelum muncul benjolan,
pasien mengaku lututnya sempat terasa nyeri. Pemeriksaan TD 120/80, HR 78, T
36.9, pemeriksaan status lokalis, terdapat massa diameter 3 cm di fossa poplitea
sinistra, batas tegas, kenyal (+).
Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
A. Kista ganglion
B. Kista sebasea
C. Kista atheroma
D. Kista baker
E. Kista epidermoid
Seorang pria berusia 28 tahun datang kepoliklinik dengan keluhan terdapat
benjolan dibelakang lutut kiri sejak 3 bulan terakhir. Sebelum muncul benjolan,
pasien mengaku lututnya sempat terasa nyeri. Pemeriksaan TD 120/80, HR 78, T
36.9, pemeriksaan status lokalis, terdapat massa diameter 3 cm di fossa poplitea
sinistra, batas tegas, kenyal (+).
Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
A. Kista ganglion
B. Kista sebasea
C. Kista atheroma
D. Kista baker
E. Kista epidermoid
4

Definisi

Kista pada poplitea yang berasal dari pembengkakan jinak atau herniaasi membrane
synovial, berasal dari kondisi arthritis maupun luka pada ligamen

Pemeriksaan fisik

Umumnya asimptomatik bila ada nyeri, diperberat dengan Gerakan sendi


Berisi cairan synovial (mucoid) transluminasi (+)
Teraba kenyal

Tatalaksana

Injeksi kortikosteroid
Fluid drainage
Ekstirpasi

8
2

Kista Ganglion = Kista yang berisi cairan bening


kental dengan dinding tipis yang berasal dari
tonjolan selaput sinovial/sarung tendo

9
2

Ganglion cyst Baker cyst

Kista pada poplitea yang berasal


Kista yang berisi cairan bening
dari pembengkakan jinak atau
dan kental dengan dinding tipis.
Definisi herniasi membran synovial. Biasa
Berasal dari tonjolan selaput
berasal dari kondisi arthritis
synovial sendi atau sarung tendo
maupun luka pada ligamen.

Letak Di sekitar sendi subkutis Di sekitar sendi subkutis


Posterior condylus medialis di
Pergelangan tangan, antara otot gastrocnemius caput
Predileksi
pergelangan kaki medial dan otot
semimembranosus

10
A. Kista ganglion predileksi : pergelangan tangan/kaki
B. Kista sebasea predileksi : seluruh kulit kecuali telapak. Punctata (+)
C. Kista atheroma predileksi : seluruh kulit kecuali telapak. Punctata (+)
D. Kista baker
E. Kista epidermoid predileksi : jari kaki/tangan, telapak

11
43
Seorang wanita 18 tahun datang ke IGD karena nyeri bahu kanan post terpleset
dirumah saat sedang bersih-bersih. Pasien terjatuh dengan bahu kanan terlebih
dahulu. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan status lokalis
edema (-), deformitas (-), luka (-) perdarahan (-), nyeri tekan (+), ROM terbatas
nyeri. Dilakukan pemeriksaan x-ray didapatkan fraktur 1/3 lateral os clavicula,
undisplaced.
Apakah tatalaksana awal kasus diatas?
A. Arm sling
B. Figure of eight
C. ORIF
D. OREF
E. Traksi
Seorang wanita 18 tahun datang ke IGD karena nyeri bahu kanan post terpleset
dirumah saat sedang bersih-bersih. Pasien terjatuh dengan bahu kanan terlebih
dahulu. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan status lokalis
edema (-), deformitas (-), luka (-) perdarahan (-), nyeri tekan (+), ROM terbatas
nyeri. Dilakukan pemeriksaan x-ray didapatkan fraktur 1/3 lateral os clavicula,
undisplaced.
Apakah tatalaksana awal kasus diatas?
A. Arm sling
B. Figure of eight
C. ORIF
D. OREF
E. Traksi
3A

Anatomi Dasar

Merupakan tulang berbentuk S


dan terbagi menjadi 3 bagian
yaitu 1/3 lateral, 1/3 tengah, 1/3
medial
Flat pada bagian lateral, tubular
pada bagian tengah dan
prismatic pada bagian medial
Persendian :
Sternoclavicular joint
Acromioclavicular joint
Ligamen : coracoclavicular
ligament

15
3A

Etiologi

Mechanism of Injury : jatuh pada bagian lateral bahu


(85%), trauma langsung pada klavikula
80% terjadi pada 1/3 tengah clavicula

Manifestasi Klinis

Anamnesis : terdengar bunyi retakan pada daerah bahu


setelah terjatuh, nyeri
Pemeriksaan fisis : nyeri tekan, bengkak, krepitasi dan
deformitas, skin tenting
Pemeriksaan Penunjang

X-Ray
CT-Scan : menentukan jenis fraktur untuk persiapan pre-
operasi, jejas vascular
16
3A

Tatalaksana

Indikasi :
< 2 cm shortening dan displacement
Non Operatif
Fraktur tertutup dan tidak ada jejas neurovascular
Modalitas : arm sling (imobilisasi 4-6 minggu, ROM bertahap selama 2-4 minggu)

Indikasi :
Absolut Relatif

Fraktur terbuka Displacement > 2 cm


Skin tenting Jejas pleksus brachial
Operatif Jejas pada arteri dan vena subclavia Kejang
Floating shoulder Pasien politrauma

Intramedullary fixation
Open reduction and internal fixation with plate and screw

17
A. Arm sling
B. Figure of eight meningkatkan displacement
C. ORIF kurang tepat
D. OREF kurang tepat
E. Traksi kurang tepat

18
44
Referensi : UKMPPD Batch November 2023
Seorang perempuan berusia 43 tahun datang dengan ke IGD dengan keluhan
benjolan pada payudara sejak 8 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan semakin
membesar. Keluhan disertai dengan nyeri. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda
vital normal, kulit payudara kanan tampak mengeras dan terlihat seperti kulit
jeruk. Teraba benjolan ukuran 3x2 cm pada kuadran superior lateral dekstra
konsistensi keras, terfiksir,
Apakah kemungkinan diagnose pada pasien di atas?
A. Tumor filoides
B. Ca payudara
C. Fibrokistik mammae
D. Fibroadenoma mammae
E. Mastalgia
Referensi : UKMPPD Batch November 2023
Seorang perempuan berusia 43 tahun datang dengan ke IGD dengan keluhan
benjolan pada payudara sejak 8 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan semakin
membesar. Keluhan disertai dengan nyeri. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda
vital normal, kulit payudara kanan tampak mengeras dan terlihat seperti kulit
jeruk. Teraba benjolan ukuran 3x2 cm pada kuadran superior lateral dekstra
konsistensi keras, terfiksir,
Apakah kemungkinan diagnose pada pasien di atas?
A. Tumor filoides
B. Ca payudara
C. Fibrokistik mammae
D. Fibroadenoma mammae
E. Mastalgia
2

Fibroadenoma (FAM) Kista Payudara (Fibrokistik) Tumor Filodes Ca Payudara

Tumor invasif, nyeri, skin


Tumor padat jinak dari Tumor padat, halus, dimpling, retraksi nipple, nipple
stromal dan epitel, Kantung berisi cairan, biasanya multinodular, berukuran discharge peau ,
berkapsul, teraba padat multiple, ukuran bervariasi dalam cukup besar, biasanya hiperemis/livid, ulkus
Ciri-ciri
tetapi mobile, siklus menstruasi karena > 15 cm. Jika terlalu Disertai penyebaran ke nodus
pertumbuhan ukuran dipengaruhi hormon besar dapat limfa (nodul aksila, leher,
lambat, tidak nyeri menyebabkan nekrosis. supra/infra klavikula)
Metastasis : hati, paru, tulang

Sering pada usia 40-50


Epidemiologi Sering pada usia <30 tahun Sering pada usia >35 tahun, Sering pada usia >40 tahun
tahun

Diagnosis Triple diagnosis : Klinis + Radiologis + HistoPA Gold standard


2

Fibrokisti
Fibroadenoma Ca Payudara
k

Skin dimpling

Retraksi puting Discharge

Tumor Phyllodes Peau Ulkus payudara


A. Tumor filoides tumor padat, halus, multinodular, ukuran cukup besar
B. Ca payudara
C. Fibrokistik mammae kantung berisi cairan, multiple, dipengaruhi hormon
D. Fibroadenoma mammae tumor jinak, berkapsul, padat, mobile, tidak
nyeri
E. Mastalgia bendungan pada payudara, simetri

24
45
Referensi : UKMPPD Batch November 2023
Seorang pria berusia 23 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada
buah zakar setelah terkena bola saat bermain sepak bola. Keluhan dialami 3 jam
SMRS. Keluhan disertai dengan mual dan muntah. Pasien tidak mengeluhkan
adanya riwayat demam sebelumnya. Pada pemeriksaan tanda vital dalam
batas normal. Pemeriksaan fisik didapatkan posisi testis kiri lebih tinggi daripada
testis kanan dan phren sign (-).
Apakah diagnosa pada pasien di atas?
A. Epididimitis
B. Verikokel
C. Torsio appendix testis
D. Torsio testis
E. Spermatokel
Referensi : UKMPPD Batch November 2023
Seorang pria berusia 23 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat pada
buah zakar setelah terkena bola saat bermain sepak bola. Keluhan dialami 3 jam
SMRS. Keluhan disertai dengan mual dan muntah. Pasien tidak mengeluhkan
adanya riwayat demam sebelumnya. Pada pemeriksaan tanda vital dalam
batas normal. Pemeriksaan fisik didapatkan posisi testis kiri lebih tinggi daripada
testis kanan dan phren sign (-).
Apakah diagnosa pada pasien di atas?
A. Epididimitis
B. Verikokel
C. Torsio appendix testis
D. Torsio testis
E. Spermatokel
3B

Definisi
Terjadi puntiran pada korda spermatikus yang diikuti dengan adanya iskemia pada
testis (KEGAWATDARURATAN UROLOGI)

Insidensi
Tertinggi pada saat baru lahir, usia muda/pubertas
3B

Gejala Klinis
Nyeri hebat pada skrotum : Onset akut
Testis bengkak kemerahan
Mual, muntah
Demam (-)

Pemeriksaan Fisik
Testis tampak lebih tinggi, lebih besar (edema), iskemik (biru)
Posisi testis horizontal
Phren sign (-)
Reflex Cremaster (-)

Pemeriksaan Penunjang
USG Doppler Vaskularisasi menurun
3B

Tatalaksana Awal

Golden Period = 6 jam sejak onset gejala


Detorsi manual

Tatalaksana Definitif
Orkidopeksi bila masih viable
Orkidektomi bila non viable
A. Epididimitis phren sign (+)
B. Verikokel bag of worms
C. Torsio appendix testis blue dot sign
D. Torsio testis
E. Spermatokel massa pada superoposterior

31
46
Seorang pria 34 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada penisnya yang
dirasakan sejak 5 jam yang lalu. Keluhan disertai dengan penis ereksi terus-
menerus tanpa ada rangsangan seksual. Dari anamnesis diketahui bahwa
sebelumnya mengonsumsi obat kuat yang dibeli sendiri. Tanda vital dalam batas
normal. Pada pemeriksaan fisis didapatkan nyeri hebat dan keras pada batang
penis.
Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
A. Priapismus high flow
B. Priapismus low flow
C. Peyronie disease
D. Disfungsi ereksi
E. Trauma uretra
Seorang pria 34 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada penisnya yang
dirasakan sejak 5 jam yang lalu. Keluhan disertai dengan penis ereksi terus-
menerus tanpa ada rangsangan seksual. Dari anamnesis diketahui bahwa
sebelumnya mengonsumsi obat kuat yang dibeli sendiri. Tanda vital dalam batas
normal. Pada pemeriksaan fisis didapatkan nyeri hebat dan keras pada batang
penis.
Apakah diagnosis pada kasus tersebut?
A. Priapismus high flow
B. Priapismus low flow
C. Peyronie disease
D. Disfungsi ereksi
E. Trauma uretra
3B

Definisi

Penis ereksi tanpa stimulasi seksual yang berlangsung lebih dari 4 jam

Klasifikasi

Jenis Tanda dan Gejala Etiologi


Nyeri, rigid Hemoglobinopati
Ischemic (low
erection, iskemia , sickle cell
flow)
pada penis anemia
Nyeri ringan, rigid
Adanya trauma
Non Ischemic minimal, aliran
tumpul, akibat
(high flow) darah cukup dan
straddle injury
teroksigenasi baik

35
3B

Tatalaksana

Low flow (ischaemic) High flow (non-


priapism ischaemic) priapism
Priapismus non iskemik
Observasi
Bukan kegawat daruratan Aspiration (+/-
Observation if fails
Kompres dingin if fails
irrigation)
Intracavernosal Arteriography and
if fails
phenylephrine embolisation
if fails
Distal shunting Surgical Ligation

if fails Redo distal shunt or


proximal shunting

36
Priapismus
Priapismus

Ereksi penis selama lebih dari 4 jam tanpa stimulasi seksual dan tidak
membaik ejakulasi

Klasifikasi
Blunt perineal Obat disfungsi ereksi
trauma, penetrating (sildenafil),
High Flow Low Flow hiperkoagubilitas
injury & conginetal Priapismus
Priapismus (anemia sickle cell,
vascular
malformation Non-ischaemic, Ischaemic, renal pelvic tumor.
arterial venooklusi

Late onset, tidak nyeri, Early onset, Nyeri hebat,


corpus cavernosum Tatalaksana corpus cavernosa rigid,
tidak rigid stuttering priapismus

Injeksi fenilefrin secara


Observasi intracavernosal
Embolisasi + arteriografi Aspirasi corpus cavernosal
Surgical ligation +/- irigasi NS
Distal shunting
A. Priapismus high flow kurang tepat
B. Priapismuas low flow
C. Peyronie disease kurang tepat
D. Disfungsi ereksi kurang tepat
E. Trauma uretra kurang tepat

38
47
Seorang pria berusia 39 tahun, datang dibawa ke IGD karena nyeri pada daerah
kemaluan 1 jam yang lalu. Dari anamnesis diketahui pasien saat bermain bola
tanpa sengaja lawannya menendang dengan keras ke arah kemaluan pasien.
Keluhan disertai dengan sulit kencing. Pemeriksaan fisik didapatkan adanya
darah menetes pada orifisium uretra eksternum dan dijumpai gambaran seperti
gambar :
Diagnosis kasus diatas adalah?
A. Ruptur buli intraperitoneal
B. Ruptur uretra anterior
C. Ruptur uretra posterior
D. Peyronie disease
E. Striktur uretra
Seorang pria berusia 39 tahun, datang dibawa ke IGD karena nyeri pada daerah
kemaluan 1 jam yang lalu. Dari anamnesis diketahui pasien saat bermain bola
tanpa sengaja lawannya menendang dengan keras ke arah kemaluan pasien.
Keluhan disertai dengan sulit kencing. Pemeriksaan fisik didapatkan adanya
darah menetes pada orifisium uretra eksternum dan dijumpai gambaran seperti
gambar :
Diagnosis kasus diatas adalah?
A. Ruptur buli intraperitoneal
B. Ruptur uretra anterior
C. Ruptur uretra posterior
D. Peyronie disease
E. Striktur uretra
3B

Klasifikasi

Ruptur uretra anterior


Pars bulbosa
Pars pendularis
Pars naviculare
Ruptur uretra posterior
Pars prostatica
Pars membranacea

42
3B

Klasifikasi

Ruptur uretra anterior

Straddle Injury
Butterfly Hematoma, sleeve
hematoma

Ruptur uretra posterior

Fraktur Pelvis
Floating Prostate

43
3B

Pemeriksaan Penunjang

Retrograde uretrografi
Bipolar urethrocystography

Tatalaksana

Simtomatis
Retensi urin Pungsi suprapubik
Kateter : KONTRAINDIKASI
Rujuk

44
A. Ruptur buli intraperitoneal gross hematuria, jejas pada suprapubic,
gambran molar teeth
B. Ruptur uretra anterior
C. Ruptur uretra posterior floating prostat
D. Peyronie disease pembengkokan tunika albuginea
E. Striktur uretra sikatriks pada uretra

45
48
Wanita 32 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan benjolan pada punggung
kanan yang dirasakan sejak 3 tahun. Benjolan tidak semakin membesar dan tidak
nyeri. Pemeriksaan TD 130/80, HR 88, T 36.6. Status lokalis didapatkan massa soliter
ukuran 4x4.5 cm, lunak, sewarna kulit, batas tegas, mobile, permukaan rata,
slippage sign (+).
Apakah tatalaksana kasus diatas?
A. Eksisi
B. Ekstirpasi
C. Insisi
D. Enukleasi
E. Insisi drainase
Wanita 32 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan benjolan pada punggung
kanan yang dirasakan sejak 3 tahun. Benjolan tidak semakin membesar dan tidak
nyeri. Pemeriksaan TD 130/80, HR 88, T 36.6. Status lokalis didapatkan massa soliter
ukuran 4x4.5 cm, lunak, sewarna kulit, batas tegas, mobile, permukaan rata,
slippage sign (+).
Apakah tatalaksana kasus diatas?
A. Eksisi
B. Ekstirpasi
C. Insisi
D. Enukleasi
E. Insisi drainase
4

Definisi

Tumor dari jaringan lemak yang dikelilingi kapsul fibrosa tipis


Lipomatosis = lipoma multiple pada daerah kaya jaringan lemak

Pemeriksaan fisik

Massa soliter, diameter < 5 cm


Tidak ada perubahan kulit di atasnya
Lunak, batas tegas, mobile terhadap dasar, permukaan rata/licin, pseudofluktuasi
(slippage sign)

49
4
4

Tatalaksana
Tidak memerlukan tindakan apapun, kecuali
cepat membesar & nyeri serta mengganggu
fungsi atau gerak
Eksisi
Penyuntikan steroid
Liposuction

Kriteria rujukan :
1. Ukuran >6 cm dengan progresif cepat
2. Ada gejala nyeri spontan/tekan
3. Predileksi di lokasi dekat saraf/pembuluh
darah

51
A. Eksisi
B. Ekstirpasi kurang tepat
C. Insisi kurang tepat
D. Enukleasi kurang tepat
E. Insisi drainase kurang tepat

52
49
Seorang pasien pria 34 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas 30 menit yang lalu. Pasien tidak menggunakan helm. Airway clear,
breathing RR 26, SpO2 97% RA, circulation TD 110/76, GCS E2V2M3. hematoma
pada regio temporoparietal kanan. CT scan tampak seperti gambar
Apakah diagnosis kasus diatas?
A. Perdarahan subdural
B. Perdarahan intraserebral
C. Perdarahan epidural
D. Perdarahan intraventrikel
E. Perdarahan subarachnoid
Seorang pasien pria 34 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas 30 menit yang lalu. Pasien tidak menggunakan helm. Airway clear,
breathing RR 26, SpO2 97% RA, circulation TD 110/76, GCS E2V2M3. hematoma
pada regio temporoparietal kanan. CT scan tampak seperti gambar
Apakah diagnosis kasus diatas?
A. Perdarahan subdural
B. Perdarahan intraserebral
C. Perdarahan epidural
D. Perdarahan intraventrikel
E. Perdarahan subarachnoid
Traumatic Brain Injury
Kontusio TBI
CT Scan : Kerusakan anatomis otak
Salt & (+) Cedera structural pada otak atau gangguan fungsi normal otak akibat
Defisit neurologis (+)
pepper trauma kepala
Konkusio
CT Scan : Kerusakan anatomis otak Klasifikasi
(-)
Normal Defisit neurologis (-)

Primer Sekunder
EDH
Cedera otak yang
Perdarahan Cedera otak tidak
Diantara skull dan
Intrakranial terjadi saat trauma langsung akibat
duramater
akibat langsung perubahan fisiologis
cedera kepala
SDH

Diantara duramater
dan arachnoidmater
Derajat Cedera Kepala
(GCS)

SAH Ringan : > 13


Sedang : 9-12
Di subarachnoid space Berat :<8
3B
Traumatic Brain Injury 3B
EDH SDH SAH ICH IVH
Rupture arteri Rupture bridging Rupture Aneurisma Rupture arteri Perluasan ICH /
Etiologi
meningea media vein Berry cerebri SAH
Lucid interval Sering pada orang Thunderclap
Klinis khas
Pupil unilateral tua headache
Crescent / bulan Hipedens di Hiperdens di
CT Scan Bikonveks / lentikuler Stelata
sabit / semilunar hemisfer cerebri ventrikel lateral

CT SCAN

58
A. Perdarahan subdural
B. Perdarahan intraserebral CT scan hiperdens di hemisfer cerebri
C. Perdarahan epidural CT scan bikonveks/lentikular
D. Perdarahan intraventrikel hiperdens di ventrikel
E. Perdarahan subarachnoid CT scan stelata

59
50
Seorang pria 42 tahun diantar ke IGD setelah kecelakaan motor tunggal 30 menit
yang lalu. Pasien mengeluhkan sesak nafas, dada pasien menghantam stang
motor. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 80/50, HR 120, RR 24, T 36.4.
pemeriksaan fisik ditemukan gerak dada asimetris, perkusi redup, suara nafas
menjauh.
Apakah diagnosis yang tepat?
A. Flail chest
B. Pneumothoraks
C. Tamponade jantung
D. Hematothoraks
E. Tension pneumothoraks
Seorang pria 42 tahun diantar ke IGD setelah kecelakaan motor tunggal 30 menit
yang lalu. Pasien mengeluhkan sesak nafas, dada pasien menghantam stang
motor. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 80/50, HR 120, RR 24, T 36.4.
pemeriksaan fisik ditemukan gerak dada asimetris, perkusi redup, suara nafas
menjauh.
Apakah diagnosis yang tepat?
A. Flail chest
B. Pneumothoraks
C. Tamponade jantung
D. Hematothoraks
E. Tension pneumothoraks
Definisi
Pada kavum toraks terdapat organ-organ vital seperti jantung, paru-paru, pembuluh
darah besar; sehingga trauma pada regio toraks depan sangat membahayakan jiwa

Trauma Toraks

Obstruksi Jalan Hematoraks Tamponade


Flail Chest Pneumotoraks
Napas Masif Jantung

Bunyi napas Pernapasan Perkusi :


Perkusi : Redup Trias Beck
tambahan paradoksal Hipersonor
3B

Etiologi

Laserasi pemb. darah rongga dada (a. intercostalis/ a.thoracica)

Manifestasi Klinis

Dispneu, takipneu, takikardi, disertai tanda syok

Pemeriksaan Fisik

Inspeksi : Dada sakit tertinggal/asimetris


Palpasi
Perkusi : Redup, pada massif sampai costa II
Auskultasi : Suara napas menurun

Tatalaksana

Primary survey Dapat terjadi


Pemasangan WSD penekanan pada
jantung
Thoracotomy sesuai indikasi
A. Flail chest nafas paradoksal
B. Pneumothoraks perkusi hipersonor
C. Tamponade jantung Trias beck
D. Hematothoraks
E. Tension pneumothoraks perkusi hipersonor, deviasi trakea

65
51
Seorang wanita 21 dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan motor 30
menit yang lalu. Pasien mengeluhkan nyeri pada tungkai kiri, TD 110/65, HR 105,
RR 20, T 36.8. Status lokalis tampak luka terbuka cruris sinistra dengan panjang 9
cm, kerusakan otot dan kontaminasi sedang, nvd normal. Pemeriksaan x-ray
didapatkan fraktur 1/3 distal os tibia sinistra, kominutif minimal.
Diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
A. Fraktur terbuka grade 1
B. Fraktur terbuka grade 2
C. Fraktur terbuka grade 3C
D. Fraktur terbuka grade 3B
E. Fraktur terbuka grade 3A
Seorang wanita 21 dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan motor 30
menit yang lalu. Pasien mengeluhkan nyeri pada tungkai kiri, TD 110/65, HR 105,
RR 20, T 36.8. Status lokalis tampak luka terbuka cruris sinistra dengan panjang 9
cm, kerusakan otot dan kontaminasi sedang, nvd normal. Pemeriksaan x-ray
didapatkan fraktur 1/3 distal os tibia sinistra, kominutif minimal.
Diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
A. Fraktur terbuka grade 1
B. Fraktur terbuka grade 2
C. Fraktur terbuka grade 3C
D. Fraktur terbuka grade 3B
E. Fraktur terbuka grade 3A
Fraktur Terbuka
Fraktur Terbuka

Adanya kontak langsung tulang dengan lingkungan luar

Klasifikasi

I II III

Ukuran < 1 cm Ukuran 1-9 cm


Fraktur Simpel Fraktur Kominutif IIIA IIIB IIIC
Kontaminasi : minimal
minimal Kontaminasi sedang Ukuran >10 cm
Fraktur
Skin Coverage Tidak Kerusakan
segmental/kominutif
Intak Pembuluh Darah
berat
Periosteal stripping

Cefazolin IV +
Cefazolin IV
Aminoglikosida
3B

Definisi

Adanya kontak langsung tulang dengan lingkungan luar

Klasifikasi Gustilo Anderson

I II III A III B III C

70
3B

Gustilo Type I II IIIA IIIB IIIC


Wound Size < 1 cm > 1 cm > 10 cm > 10 cm > 10 cm

Energi Minimal Sedang Berat Berat Berat

Kontaminasi Bersih Sedang Berat Berat Berat

Pola Fraktur Fraktur simple Kominutif minimal Fraktur segmental, Fraktur segmental, Fraktur segmental,
(oblik,transversum) kominutif berat kominutif berat kominutif berat
Skin coverage Intak Intak Intak Tidak dapat Tidak dapat
menutupi fragmen menutupi fragmen
tulang tulang
Periosteal stripping Tidak Tidak Ya Ya Ya

Jejas Normal Normal Normal Normal Kerusakan pada


Neurovaskular pembuluh darah
Antibiotik Generasi pertama sefalosporin Sefalosporin generasi pertama untuk gram positif
Aminoglikosida untuk bakteri gram negatif (gentamisin)
Dilanjutkan 23-72 jam setelah debridemen terakhir

71
3B

Awal

Primary survey, stabilisasi & resusitasi (ABCDE)


Antibiotik IV
Antibiotik: kombinasi sefalosporin gen I (gram positif) & aminoglikosida (gram
negative) Hingga 24 - 72 jam post debridement
Grade I-Il = Cefazolin IV
Grade III = Cefazoline + Aminoglikosida (gentamisin) IV
Kontrol perdarahan (direct pressure)
Dressing: bersihkan debris, jangan pindahkan fragmen tulang, dressing gunakan kassa
steril yang direndam NaCl
Stabilisasi : splint / brace (mengurangi nyeri, minimalisi trauma jaringan lunak)
Profilaksis tetanus

Rujuk

72
A. Fraktur terbuka grade 1 ukuran <1 cm, fraktur simple, kontaminasi minimal
B. Fraktur terbuka grade 2
C. Fraktur terbuka grade 3C kerusakan pembuluh darah
D. Fraktur terbuka grade 3B skin coverage tidak intag
E. Fraktur terbuka grade 3A ukuran >10 cm, fraktur segmental/kominutif
berat, oeriosteal stripping

73
52
Seorang pria 24 tahun datatng kepoliklinik dengan keluhan nyeri pada lutut
kanan sejak kemarin. Nyeri dirasakan setelah altihan basket kemarin. Pasien.
Pemeriksaan tanda vital TD 132/74, HR 78, T 36.7. pemeriksaan status lokalis regio
genu dextra tidak tampak adanya edema, eritema, atau deformitas, hangat (-),
ROM berkurang, Mc Murray test (+), Lachman test (-), posterior drawer test (-).
Apakah diagnosis pasien di atas?
A. Cedera ligamentum collateral
B. Cidera meniscus
C. Cidera ligamentum cruciate anterior
D. Cidera ligamentum cruciate posterior
E. Lateral epikondilitis
Seorang pria 24 tahun datatng kepoliklinik dengan keluhan nyeri pada lutut
kanan sejak kemarin. Nyeri dirasakan setelah altihan basket kemarin. Pasien.
Pemeriksaan tanda vital TD 132/74, HR 78, T 36.7. pemeriksaan status lokalis regio
genu dextra tidak tampak adanya edema, eritema, atau deformitas, hangat (-),
ROM berkurang, Mc Murray test (+), Lachman test (-), posterior drawer test (-).
Apakah diagnosis pasien di atas?
A. Cedera ligamentum collateral
B. Cidera meniscus
C. Cidera ligamentum cruciate anterior
D. Cidera ligamentum cruciate posterior
E. Lateral epikondilitis
Jenis Kelainan Nama Test
Anterior Cruciate Ligament (ACL) Anterior Drawer, Lachman Test, Pivot Shift Test (LaPAn)
Posterior Cruciate Ligament (PCL) Posterior Drawer, Sag Sign (PeSeg)
Lateral Collateral Ligament (LCL) Varus Test
LaRi MeGu
Medial Collateral Ligament (MCL) Valgus Test
Meniscus Apley Test, Thessaly Test, Mc-Murray Test
Lateral Endorotasi
MeSo LaDi
Media Eksorotasi

MED+EASY

77
Meniscus 3A

PEMERIKSAAN FISIK
Mc Murray Test : Palpable pop / bunyi klik (+)
Ruptur Meniscus Medial : eksorotasi
Ruptur Meniscus Lateral : endorotasi
Apley Grind Test (+)
Thessaly Test (+)

78
3A

Protection Mencegah terjadinya cedera lebih lanjut

Rest Menghentikan aktivitas terutama pada bagian


ekstremitas yang mengalami cedera

Ice Mengurangi bengkak dan nyeri yang dirasakan

Compression Mengaplikasikan elastic bandage

Elevation Untuk mengurangi pooling pada ekstremitas yang


cedera

79
A. Cedera ligamentum collateral varus/valgus test (+)
B. Cidera meniscus
C. Cidera ligamentum cruciate anterior anterior drawer (+), Lachman test (+),
pivot test (+)
D. Cidera ligamentum cruciate posterior posterior drawer (+), sag sign (+)
E. Lateral epikondilitis tennis elbow
53
Wanita, 55 tahun, datang dengan keluhan benjolan di dada. Benjolan muncul
sejak 5 bulan yang lalu, tidak semakin membesar, terkadang nyeri sedikit. Pada
pemeriksaan status lokalis tampak massa tunggal konsistensi lunak, mobile, bentuk
bulat, batas tegas, nyeri tekan (-) , tampak titik hitam di puncaknya
Apakah diagnosis kasus diatas?
A. Kista dermoid
B. Kista epidermoid
C. Sarcoma
D. Lipoma
E. Kista atheroma
Wanita, 55 tahun, datang dengan keluhan benjolan di dada. Benjolan muncul
sejak 5 bulan yang lalu, tidak semakin membesar, terkadang nyeri sedikit. Pada
pemeriksaan status lokalis tampak massa tunggal konsistensi lunak, mobile, bentuk
bulat, batas tegas, nyeri tekan (-) , tampak titik hitam di puncaknya
Apakah diagnosis kasus diatas?
A. Kista dermoid
B. Kista epidermoid
C. Sarcoma
D. Lipoma
E. Kista atheroma
4

Definisi
Nama lain : kista sebasea
Benjolan dengan bentuk kurang lebih bulat dan berdinding tipis, yang
terbentuk dari kelenjar keringat (sebasea) dan terbentuk akibat adanya
sumbatan pada muara tersebut
Umumnya berlokasi di wajah, leher, dada, punggung atas, kecuali telapak
tangan dan kaki

Pemeriksaan fisik

Khas : punctate/punctum
Isi kista semacam cairan kental, serosanguinis, mengandung cairan
purulent dan materi darah, berbau asam
Terapi : ekstirpasi

84
A. Kista dermoid isi rambut
B. Kista epidermoid riwayat trauma/ luka, berisi keratin putih tidak berbau
C. Sarcoma tumor ganas jaringan lunak
D. Lipoma slip sign (+)
E. Kista atheroma

85
54
Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dibawa ke IGD oleh ibunya dengan
keluhan mulut sulit terbuka yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai
wajah tampak menyeringai dan otot mimik wajah kaku. Pasien memilki riwayat
karies gigi hingga gusi bengkak dan berbau busuk. Pada pemeriksaan tanda vital
suhu 38, HR 35, trismus (+), spasme otot wajah dan leher
Apakah terapi tepat untuk eradikasi bakteri pada kasus diatas?
A. Metronidazole
B. Amoksisilin
C. Rawat luka
D. Vaksin tetanus
E. Diazepam
Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dibawa ke IGD oleh ibunya dengan
keluhan mulut sulit terbuka yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai
wajah tampak menyeringai dan otot mimik wajah kaku. Pasien memilki riwayat
karies gigi hingga gusi bengkak dan berbau busuk. Pada pemeriksaan tanda
vital suhu 38, HR 35, trismus (+), spasme otot wajah dan leher
Apakah terapi tepat untuk eradikasi bakteri pada kasus diatas?
A. Metronidazole
B. Amoksisilin
C. Rawat luka
D. Vaksin tetanus
E. Diazepam
Tetanus 3B

Etiologi

Clostridium tetani (bakteri basil gram (+) anaerob obligat)


Infeksi tetanus dimulai ketika spora tetanus hinggap pada jaringan yang
terbuka/rusak
Inkubasi 3-21 hari
Spora tetanus mensekresikan 2 jenis toksin yakni: TETANOSPASMIN dan TETANOLISIN

89
3B

Klasifikasi Manifestasi

Tetanus Generalized Tetanus Localized

Hipertonus otot, spasme, trismus (lockjaw),


opistotonus Rasa kaku, kencang, nyeri otot di sekitar luka
Kaku seluruh tubuh seperti pada leher, bahu, Dapat menjadi generalisata
ekstremitas

90
3B

Klasifikasi Manifestasi

Tetanus Cephalic Tetanus Neonatorum

Biasanya terjadi jika terdapat luka di Riwayat persalinan dengan instrument tidak
daerah wajah steril
Kelemahan dan paralisis otot wajah
Dapat menyebabkan spasme otot wajah,
spasme lidah, spasme tenggorokan
Risus sardonicus dan trismus (lockjaw)

91
3B

Tatalaksana Umum

Perawatan luka dan debridement luka


Ruangan: tenang dan gelap mengurangi rangsang kejang

Tatalaksana Khusus

Anti Tetanus
Pemberian Human Tetanus Immunoglobulin (TIG) 3000-6000 U (IM) single dose
ATS (equine) 50.000 U (IM) diikuti 50.000 U (infus lambat)
Anti Kejang
Diazepam 0.5 mg/kg/kali (IV) dengan dosis opimum 10mg/kali tiap kejang. Kemudian diikuti
diazepam PO 0.5mg/kg/kali tiap 6 jam
Eradikasi bakteri
Metronidazole 500 mg/6- 8jam (IV) atau 1 gr/12jam 7-10 hari
Penicillin G 2-4 jt U/4-6jam (IV) 7-10 hari

92
A. Metronidazole
B. Amoksisilin kurang tepat (Penicilin G)
C. Rawat luka tatalaksana umum
D. Vaksin tetanus profilaksis tetanus
E. Diazepam tatalaksana khusus (anti kejang)

93
55
Seorang pria berusia 29 tahun dibawa ke IGD setelah terpeleset dari tangga 30
menit yang lalu. Pada saat terjatuh pasien menumpu dengan pundak kanannya.
Saat ini pasien mengeluhkan nyeri pada bahu kanannya dan tidak dapat
digerakkan. Pada pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik
tampak lengan kanan terlihat dalam posisi abduksi dan rotasi eksternal.
Apakah diagnosis kasus diatas?
A. Dislokasi bahu inferior
B. Dislokasi bahu posterior
C. Dislokasi bahu anterior
D. Subluksasi bahu anterior
E. Subluksasi bahu posterior
Seorang pria berusia 29 tahun dibawa ke IGD setelah terpeleset dari tangga 30
menit yang lalu. Pada saat terjatuh pasien menumpu dengan pundak kanannya.
Saat ini pasien mengeluhkan nyeri pada bahu kanannya dan tidak dapat
digerakkan. Pada pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik
tampak lengan kanan terlihat dalam posisi abduksi dan rotasi eksternal.
Apakah diagnosis kasus diatas?
A. Dislokasi bahu inferior
B. Dislokasi bahu posterior
C. Dislokasi bahu anterior
D. Subluksasi bahu anterior
E. Subluksasi bahu posterior
3B

ANTERIOR POSTERIOR
Sering terjadi (98%) Jarang terjadi (2%)
Posisi bahu abduksi dan rotasi eksterna Posisi bahu dalam posisi fleksi,
adduksi dan rotasi interna
Kontur bahu berubah Bahu lebih datar (flat & squared off)
Teraba caput humeri di anterior, Lengan dipegang di depan dada
prominen acromion, sulcus sign (+)

Med+Easy

ABang depan
ADek belakang

Anterior: Abduksi
Posterior: Adduksi

97
Dislokasi
Disklokasi Med+Easy
ABang depan
Panggul Bahu ADek belakang

Posterior: Anterior:
Lebih sering Anterior: Posterior: Lebih sering
Ec: Dashbord Jarang Jarang Caput humeri teraba di
Injury bawah clavicula

- Adduksi - Abduksi
- Eksorotasi - Adduksi - Abduksi
- Endorotasi
- Fleksi panggul - Endorotasi - Eksorotasi
- Fleksi panggul

Bagian anterior : ligamentum iliofemoral & pubofemoral


- X-Ray : Light Bulb Appereance
Bagian posterior : ligamentum ischiofemoral

98
A. Dislokasi bahu inferior posisi lengan di atas kepala
B. Dislokasi bahu posterior posisi adduksi dan internal rotasi
C. Dislokasi bahu anterior
D. Subluksasi bahu anterior dislokasi parsial pada bahu
E. Subluksasi bahu posterior dislokasi parsial pada bahu

99
56
Seorang anak perempuan berusia 7 bulan dibawa oleh ibunya ke IGD dengan
keluhan BAB berdarah sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya pasien sempat muntah
dua kali. Pada pemeriskaan didapatkan pasien tampak rewel, HR 140x, RR 28x,
suhu 37,4. Pada palpasi abdomen teraba massa seperti sosis di regio umbilikalis.
Apakah diagnosis pada pasien di atas?
A. Divertikulum Meckel
B. Penyakit Hirschsprung
C. Volvulus sigmoid
D. Hypertrophic pyloric stenosis
E. Intususepsi
Seorang anak perempuan berusia 7 bulan dibawa oleh ibunya ke IGD dengan
keluhan BAB berdarah sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya pasien sempat muntah
dua kali. Pada pemeriskaan didapatkan pasien tampak rewel, HR 140x, RR 28x,
suhu 37,4. Pada palpasi abdomen teraba massa seperti sosis di regio umbilikalis.
Apakah diagnosis pada pasien di atas?
A. Divertikulum Meckel
B. Penyakit Hirschsprung
C. Volvulus sigmoid
D. Hypertrophic pyloric stenosis
E. Intususepsi
3B

Definisi

Masukknya segmen usus proksimal ke segmen usus


distal yang dapat menyebabkan obstruksi usus
Intususepsi

Manifestasi Klinis

Bayi menangis kesakitan (crying spells), nyeri perut,


letargi, muntah
Teraba massa berbentuk sosis pada kuadran kanan
bawah perut (sausage like) MED+EASY
TRIAS :
Pemeriksaan DRE portio like -Muntah
BAB berdarah disertai lender (red current jelly stool) -Red current jelly stool
-Nyeri perut
3B

Etiologi

Idiopatik
Infeksi
Post Operatif
3B

USG

Pseudokidney sign

Barium Enema : coiled spring

Reduksi Hidrostatik

Dengan kontras barium dapat diulang 3 kali selama 3 menit


A. Divertikulum Meckel asimptomatik, kelainan kongenital akibat
kegagalan obliterasi dari ductus omphaloentericus
B. Penyakit Hirschsprung muntah bilous, distensi abdomen
C. Volvulus sigmoid muntah bilous + nyeri perut + perut kembung + tidak
dapat bab
D. Hyperthropic pyloric stenoisis muntah proyektil non bilous
E. Intususepsi

106
57
Seorang anak berusia 4 tahun, datang berobat karena kaki terlihat berbentuk O.
Keluhan ini baru sejak 4 tahun. Saat masih bayi, bentuk tubuh pasien agak gemuk
dan menggunakan walker sejak usia 8 bulan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
rotasi interna tibia kiri dan kanan serta genu varum.
Apakah etiologi yang mendasari pada kasus di atas?
A. Defisiensi vitamin D
B. Instabilitas sendi
C. Defisiensi kolagen
D. Defisiensi distrofin
E. Inflamasi
Seorang anak berusia 4 tahun, datang berobat karena kaki terlihat berbentuk O.
Keluhan ini baru sejak 4 tahun. Saat masih bayi, bentuk tubuh pasien agak gemuk
dan menggunakan walker sejak usia 8 bulan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
rotasi interna tibia kiri dan kanan serta genu varum.
Apakah etiologi yang mendasari pada kasus di atas?
A. Defisiensi vitamin D
B. Instabilitas sendi
C. Defisiensi kolagen
D. Defisiensi distrofin
E. Inflamasi
1

Definisi

Merupakan metabolic bone disease yang disebabkan oleh defek mineralisasi pada
lempeng epifisis karena def. calcium dan fosfat
Rakitis
Defisiensi vitamin D diet dan absorpsi vit. D yang kurang, paparan sinar matahari
yang kurang, kelainan genetik, hipofasfatemia dan penyakit ginjal kronik
Vit. D dan PTH berperan pada homeostasis kalsium poor calcification pada matrix
kartilago di tulang panjang peningkatan lebar physeal dan cortical thinning/bowing

Normal Bone Rickets

110
1

Manifestasi Klinis

Kepala : craniotabes, frontal bossing


Dada : rachitis rosary, harrison groove
Ekstremitas : varus (bowing of knee)
Hipotonia otot
Abnormalitas gigi : erupsi dental yang terhambat
Fraktur patologi Rachitis rosary Codfish vertebrae
Gangguan pertumbuhan tulang
Kifosis dorsal (cat back)

Pemeriksaan Radiologi

Pelebaran epifisis
Metaphyseal cupping
Bowing lower extremities
Codfish vertebrae
Densitas tulang menurun Metaphyseal
Bowing of knee widening

111
1

Pemeriksaan Laboratorium

kadar kalsitriol
kadar Ca2+, PO3-
kadar ALP, PTH

Tatalaksana

Non-operatif :
Kalsitriol : 20-30 ng/kg/hari dibagi 2-3 dosis
Phosphate replacement : 20-40 mg/kg/hari
dibagi 3-5 dosis
Vit. D : 5000 IU/hari selama 6-10 minggu
Pembedahan : fiksasi dengan K-wire, plates,
intramedullary nails, dan/atau fiksasi eksternal

112
A. Defisiensi vitamin D
B. Instabilitas sendi kurang tepat
C. Defisiensi kolagen kurang tepat
D. Defisiensi distrofin DMD
E. Inflamasi kurang tepat

113
58
Seorang pria berusia 56 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan keluar feses
dari sekitar kemaluan sejak 2 minggu yg lalu. Pasien mengaku awalnya diawali
luka pada daerah dubur dan mengeluarkan nanah. Keluhan ini dirasakan
pertama kali. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan suhu 38, pada
pemeriksaan fisik ditemukan lubang pada kulit disertai luka abses sebelumnya
Apakah diagnosa yang tepat pada pasien ini?
A. Prolaps rekti
B. Fistula rekti
C. Hemoroid interna
D. Fistula ani
E. Abses perianal
Seorang pria berusia 56 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan keluar feses
dari sekitar kemaluan sejak 2 minggu yg lalu. Pasien mengaku awalnya diawali
luka pada daerah dubur dan mengeluarkan nanah. Keluhan ini dirasakan
pertama kali. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan suhu 38, pada
pemeriksaan fisik ditemukan lubang pada kulit disertai luka abses sebelumnya
Apakah diagnosa yang tepat pada pasien ini?
A. Prolaps rekti
B. Fistula rekti
C. Hemoroid interna
D. Fistula ani
E. Abses perianal
3B

Definisi

Hubungan tidak normal antara saluran anorectal dan kulit


perianal yang dilapisi jaringan granulasi

Gejala

Keluar feses/cairan dari kemaluan atau kulit disekitar anus


Oklusi saluran gatal, nyeri perianal kronis, benjolan, abses
berulang, demam
A. Prolaps rekti benjolan sirkular sewarna mukosa
B. Fistula rekti terbentuk saluran antara rectum dan vagina
C. Hemoroid interna benjolan diatas linea dentara
D. Fistula ani
E. Abses perianal massa fluktuatif

118
59
Seorang wanita 54 tahun ke IGD ke IGD karena tidak sengaja menelan gigi palsu
30 menit yang lalu. Pasien mengeluhkan sesak dan rasa mengganjal di dada.
Tidak ada keluhan batuk, Pada pemeriksaan didapatkan TD 130/80, HR 110, RR
24, T 36.8. Pemeriksaan laringoskop tidak tampak benda asing, audible snap (-),
stridor (-)
Apakah pemeriksaan penunjang awal yang dapat dilakukan pada pasien ini?
A. USG thoraks
B. X ray thoraks
C. MRI
D. CT scan
E. Bronkoskopi
Seorang wanita 54 tahun ke IGD ke IGD karena tidak sengaja menelan gigi palsu
30 menit yang lalu. Pasien mengeluhkan sesak dan rasa mengganjal di dada.
Tidak ada keluhan batuk, Pada pemeriksaan didapatkan TD 130/80, HR 110, RR
24, T 36.8. Pemeriksaan laringoskop tidak tampak benda asing, audible snap (-),
stridor (-)
Apakah pemeriksaan penunjang awal yang dapat dilakukan pada pasien ini?
A. USG thoraks
B. X ray thoraks
C. MRI
D. CT scan
E. Bronkoskopi
Sumbatan Benda Asing
LOKASI
Laring Trakea Bronkus

Batuk, audible slap, Batuk, wheezing, suara


Sesak, rasa tercekik, stridor
palpatory thud napas menurun

122
3B

Pemeriksaan penunjang

Foto thoraks PA dan lateral untuk mengetahui lokasi serta ukuran benda asing.
Foto thoraks diambil dalam waktu 24 jm pertama setelah aspirasi benda asing

Tatalaksana

Benda asing dilaring : pada sumbatan total dapat dilaakukan heilmich manuver/back
blow, bila subtotal dapat dilakukan dengan laringoskopi
Benda asing diorofaring : ekstraksi dengan pinset corpal
Benda asing di trakea : bronkoskopi
Benda asing di bronkus : bronkoskopi
A. USG thoraks kurang tepat
B. X ray thoraks
C. MRI kurang tepat
D. CT scan kurang tepat
E. Bronkoskopi kurang tepat

124
60
Seorang perempuan berusia 45 tahun datang dengan keluhan nyeri pada kedua
kaki saat beraktivitas. Nyeri dirasakan kurang lebih sejak 4 minggu yang lalu dan
hilang dengan istirahat. Setiap kali nyeri selalu di dirasakan di bagian otot betis
kedua kaki. Pasien memiliki Riwayat DM tidak terkontrol. Pemeriksaan tanda vital
TD 110/70, HR 87, RR 20. Pemeriksaan fisik ekstremitas bawah dalam batas normal.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien di atas?
A. Thromboangitis obliterans
B. Penyakit Raynaud
C. Deep vein thrombosis
D. Penyakit arteri perifer
E. Arteritis takayasu
Seorang perempuan berusia 45 tahun datang dengan keluhan nyeri pada kedua
kaki saat beraktivitas. Nyeri dirasakan kurang lebih sejak 4 minggu yang lalu dan
hilang dengan istirahat. Setiap kali nyeri selalu di dirasakan di bagian otot betis
kedua kaki. Pasien memiliki Riwayat DM tidak terkontrol. Pemeriksaan tanda vital
TD 110/70, HR 87, RR 20. Pemeriksaan fisik ekstremitas bawah dalam batas normal.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien di atas?
A. Thromboangitis obliterans
B. Penyakit Raynaud
C. Deep vein thrombosis
D. Penyakit arteri perifer
E. Arteritis takayasu
3B
2
Iskemia Tungkai

Manifestasi Klinis

Kronik Akut
> 2 minggu < 2 minggu
(aterosklerosis) (tromboemboli)

Iskemik Tungkai Iskemik Tungkai Iskemik Tungkai


Kronik Kritis Kronik Non-Kritis Akut

Claudication
Rest Pain 6P
Intermitten
3B
2
Definisi

Penyumbatan pada arteri perifer yang dihasilkan dari proses atherosklerosis atau proses inflamasi
yang menyebabkan lumen menyempit (stenosis), atau dari pembentukan trombus (biasanya
terkait dengan faktor resiko yang menjadi dasar timbulnya atherosklerosis)

Faktor Resiko

Diabetes melitus
Hipertensi
Dislipidemia
Merokok

Manifestasi Klinis

Nyeri klaudikasio = nyeri yang


dicetuskan saat aktivitas membaik
dengan istirahat (biasanya dalam 10
menit)
3B
2
Klasifikasi

Acute Limb Ischemia


Chronic Limb Ischemia

Nyeri iskemik berat


Disertai P :
pain, pallor, pulseless, paralysis, Non Critical Limb Ischemia Critical Limb Ischemia
paresthesia,poikiloterm
Klaudikasio Intermiten Rest Pain
A. Thromboangitis obliterans Riwayat merokok (+), gangrene pada distal
jari
B. Penyakit Raynaud vasokontriksi pembuluh darah akibat paparan dingin
dan stress
C. Deep vein thrombosis nyeri, edema, eritem pada extremitas unilateral,
homan sign (+)
D. Penyakit arteri perifer
E. Arteritis takayasu perbedaan tekanan darah extremitas kanan dan kiri

131
Batch Februari

2024
61
Seorang pria berusia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri saat
BAK. Keluhan yang dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Pasien memiliki riwayat
hubungan seksual melalui anal dengan pasangan sesama jenis. Pemeriksaan
tanda vital TD 120/70, HR 89, RR 18, T 36,5. Pemeriksaan urogenital ditemukan OUE
tampak eritem dan terdapat sekret mukopurulen. Pada pemeriksaan gram
didapatkan diplokokus gram negatif intraseluler.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien adalah?
A. Seftriakson 400 mg PO SD + Azitromisin 1 gr SD
B. Kanamisin 2 gr PO SD + Azitromisin 1 gr SD
C. Sefiksim 400 mg PO SD + Doksisiklin 2x100 mg PO selama 7 hari
D. Kanamisin 1 gr IM + Doksisiklin 2x100 mg PO selama 7 hari
E. Sefiksim 200 mg PO SD + Doksisiklin 2x100 mg PO selama 7 hari
Seorang pria berusia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri saat
BAK. Keluhan yang dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Pasien memiliki riwayat
hubungan seksual melalui anal dengan pasangan sesama jenis. Pemeriksaan
tanda vital TD 120/70, HR 89, RR 18, T 36,5. Pemeriksaan urogenital ditemukan OUE
tampak eritem dan terdapat sekret mukopurulen. Pada pemeriksaan gram
didapatkan diplokokus gram negatif intraseluler.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien adalah?
A. Seftriakson 400 mg PO SD + Azitromisin 1 gr SD
B. Kanamisin 2 gr PO SD + Azitromisin 1 gr SD
C. Sefiksim 400 mg PO SD + Doksisiklin 2x100 mg PO selama 7 hari
D. Kanamisin 1 gr IM + Doksisiklin 2x100 mg PO selama 7 hari
E. Sefiksim 200 mg PO SD + Doksisiklin 2x100 mg PO selama 7 hari
4
3A
Definisi

Infeksi pada uretra biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.

Klasifikasi

Uretritis gonokokal: uretritis dengan etiologi bakteri Neiserria gonorrhoeae.


Uretritis non-gonokokal: uretritis dengan etiologi bakteri Chlamydia trachomatis (paling
sering), Mycoplasma genitalium, Ureaplasma urealyticum.
4
3A
Manifestasi Klinis

Pada perempuan sering asimtomatis


Laki-laki:
Disuria
Pruritus uretra
Discharge
Gonokokal: mukopurulen/purulen
Non-gonokokal: mukoid
4
3A
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Gram (Pemeriksaan awal)


Bahan: urin pagi hari (urin yang diambil di awal berkemih, bukan midstream)
Hasil
Gonokokal: PMN dengan diplokokus gram negatif intraseluler
Non-gonokokal: PMN tanpa patogen intraseluler
Nucleic Acid Amplification Test (NAAT) pemeriksaan definitif
Bahan: urin pagi hari
4
3A
Tatalaksana

Uretritis Gonokokal Uretritis Non-Gonokokal


Azitromisin 1g PO, SD
Lini Pertama Sefiksim 400 mg PO SD
Doksisiklin 2x100mg PO, 7 hari
Kanamisin 2 g IM SD
Alternatif -
Ceftriaxone 250 mg IM SD

MED+EASY
Sek A Cex + ADo

Edukasi

Pengobatan dilakukan juga untuk pasangan seksual pasien


Abstinensia: Tidak berhubungan seksual hingga sembuh
Bila berhubungan, gunakan kontrasepsi barrier

139
A. Seftriakson 400 mg PO SD + Azitromisin 1 gr SD seftriakson 250 mg IM SD
B. Kanamisin 2 gr PO SD + Azitromisin 1 gr SD Kanamisin 2 gr IM SD
C. Sefiksim 400 mg PO SD + Doksisiklin 2x100 mg PO selama 7 hari
D. Kanamisin 1 gr IM + Doksisiklin 2x100 mg PO selama 7 hari Kanamisin 2 gr
IM
E. Sefiksim 200 mg PO SD + Doksisiklin 2x100 mg PO selama 7 hari Sefiksim
400 mg PO SD

140
62
Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke puskesmas bersama suaminya
dengan keluhan rambut rontok sejak 5 hari yang lalu. Pasien baru saja melahirkan
anak keduanya 1 minggu yang lalu. Pasien merasa rontoknya sangat banyak
setelah melahirkan dibandingkan saat sebelum melahirkan. Keluhan seperti ini
sebelumnya disangkal. Pemeriksaan tanda vital TD 110/70, HR 90, RR 20, T 36,5.
Pemeriksaan hair pull test didapatkan hasil positif.
Diagnosis yang tepat pada pasien tersebut adalah?
A. Alopesia areata totalis
B. Telogen effluvium
C. Alopesia areata universalis
D. Anagen effluvium
E. Alopesia androgenik
Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke puskesmas bersama suaminya
dengan keluhan rambut rontok sejak 5 hari yang lalu. Pasien baru saja melahirkan
anak keduanya 1 minggu yang lalu. Pasien merasa rontoknya sangat banyak
setelah melahirkan dibandingkan saat sebelum melahirkan. Keluhan seperti ini
sebelumnya disangkal. Pemeriksaan tanda vital TD 110/70, HR 90, RR 20, T 36,5.
Pemeriksaan hair pull test didapatkan hasil positif.
Diagnosis yang tepat pada pasien tersebut adalah?
A. Alopesia areata totalis
B. Telogen effluvium
C. Alopesia areata universalis
D. Anagen effluvium
E. Alopesia androgenik
Kelainan Rambut
Alopesia Effluvium

Areata Androgenik Telogen Anagen

Sebagian area kepala Kebotakan rambut membentuk


Hair pull test (+) pola tertentu (M Shaped) Akibat obat (kemo)
Akibat stress
Exclamation mark (+) Berkaitan dengan hormon Hair pull test (+)
Hair pull test (+)
Autoimun testosterone
Hair pull test (-)
Universalis Totalis

Tatalaksana

Minoxidil 2% dan 5% Topikal


Finasteride 1 mg/hari
Kortikosteroid intralesi (DOC: Alopesia Areata)

144
2

Definisi

Pelepasan rambut telogen dalam jumlah berlebihan yang disebabkan oleh kelainan siklus rambut
tanpa peradangan

145
2

Pemeriksaan Penunjang

Hair Pull
Normalnya dewasa : 2 5 rambut telogen akan tercabut dan 50-100 helai rambut
rontok/hari
Telogen efluvium : Jumlah yang tercabut 3-4x lebih banyak
Rambut rontok per hari : 400 helai
Hair Pluck
Rambut kira-kira 50 helai dijepit dengan penjepit jarum pada dasar rambut dicabut
cepat
Periksa pada gelas objek untuk melihat rambut anagen / telogen

146
2

Tatalaksana

Minoksidil topikal 2% dan 5% memiliki efek :


o Memperpanjang fase anagen
o Memperbesar folikel yang mengalami miniaturisasi (pada kasus AGA)
o Vasodilator
Aplikasinya ditetes sebanyak 1 ml 2 kali sehari pada kulit kepala yang kering, dan diulang jika
skalp basah karena keringat
Penggunaan bersama retinol (gel tretinoin 0,1%) akan meningkatkan absorbsi dan efektivitas
minoksidil

147
A. Alopesia areata totalis exclamation mark (+), hair pull test (+), kebotakan
hampir seluruh rambut kepala
B. Telogen effluvium
C. Alopesia areata universalis exclamation mark (+), hair pull test (+),
kebotakan hampir seluruh rambut tubuh
D. Anagen effluvium kerontokan akibat kemoterapi, hair pull test (+)
E. Alopesia androgenik kebotakan akibat faktor hormonal, hair pull test (-)

148
63
Seorang anak perempuan berusia 3 tahun datang dibawa oleh ibunya ke
puskesmas dengan keluhan muncul keropeng pada daerah hidung dan atas
mulut sejak 5 hari yang lalu. Sebelum muncul keropeng terdapat bintil-bintil
berwarna kuning yang kemudian pecah. Keluhan demam disangkal.
Pemeriksaan tanda vital TD 90/60, HR 100, RR 30, T 36,5. Pemeriksaan fisik
didapatkan krusta berwarna kuning kecoklatan dengan dasar eritem, nikolsky
sign positif. Dokter telah melakukan kompres pada krusta.
Tatalaksana selanjutnya yang tepat untuk pasien adalah?
A. Asam fusidat 5%
B. Hidrokortison 2,5%
C. Mikonazol 2%
D. Mupirosin 2%
E. Terbinafin 1%
Seorang anak perempuan berusia 3 tahun datang dibawa oleh ibunya ke
puskesmas dengan keluhan muncul keropeng pada daerah hidung dan atas
mulut sejak 5 hari yang lalu. Sebelum muncul keropeng terdapat bintil-bintil
berwarna kuning yang kemudian pecah. Keluhan demam disangkal.
Pemeriksaan tanda vital TD 90/60, HR 100, RR 30, T 36,5. Pemeriksaan fisik
didapatkan krusta berwarna kuning kecoklatan dengan dasar eritem, nikolsky
sign positif. Dokter telah melakukan kompres pada krusta.
Tatalaksana selanjutnya yang tepat untuk pasien adalah?
A. Asam fusidat 5%
B. Hidrokortison 2,5%
C. Mikonazol 2%
D. Mupirosin 2%
E. Terbinafin 1%
Diagnosis Predileksi Bakteri coccus gram

Pioderma
+ berbentuk rantai
UKK Khas

Pioderma SBHA

Impetigo Krustosa Ektima Erisipelas Selulitis Flegmon

Krusta kekuningan (honey Patch Eritema


Patch Eritema Selulitis + Pus
color crust); diangkat > Krusta tebal; (Merah Cerah)
Eritema diangkat >Ulkus
dangkal (punched out Batas tegas Difus atau batas tidak
lesion) Supuratif
(Epidermis Dermis tegas
Nikolsky sign (+) (Dermis Subkutan)
superficial) (Dermis Subkutan)

Di mulut dan hidung Kaki Kaki dan wajah Kaki dan Wajah Kaki

Sering pada kaki post


Sering pada anak Nyeri (+) dan Demam (+), leukositosis
trauma

152
Pioderma 4

Tatalaksana

Topikal

Banyak krusta:
Kompres PK 1:5000 MED+EASY
Kompres rivanol 1% 3x sehari Asyam
(-) Krusta 7 10 hari Mau
Bagi
As. Fusidat 2% Kolor
Mupirocin 2% 2
Basitrasin 2x/hari
Kloramfenikol 2%

Apabila lesi abses besar, nyeri, fluktuasi (+) lakukan insisi dan drainase
Pioderma 4

Tatalaksana

Sistemik

1ST LINE: (min. 7 hari)


Kloksasilinin/dikloksasilin
MED+EASY
Dewasa: 4x250-500mg/hari
DASAKE
Anak: 25-50mg/BB/hari (terbagi 4 dosis)
Amoxiclav Dikloksasilin
Dewasa: 3x250-500mg/hari Amoxiclav
Anak: 25mg/BB/hari (terbagi 3 dosis)
Sefalexin
Sefaleksin
25 - 50 mgbb/hari (terbagi 4 dosis) Azitromisin
2ND LINE Klindamisin
Azitromisin 1x500mg (H1), 1x250 mg(H2-5)
Eritromisin
Klindamisin 3x300mg, 15mg/BB/hari (terbagi 3 dosis)
Eritromisin 4x250-500mg
A. Asam fusidat 5% asam fusidat 2%
B. Hidrokortison 2,5% kasus dermatitis
C. Mikonazol 2% kasus jamur dermatofitosis/non dermatofitosis
D. Mupirosin 2%
E. Terbinafin 1% jamur dermatofitosis

155
64
Seorang pria berusia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan lipat siku
terasa sangat perih dan nyeri. Keluhan dialami sejak 1 hari yang lalu. 1 hari yang
lalu pasien kemah di hutan bersama teman-teman kantornya. Saat bangun tidur
tiba tiba lipat siku terdapat lentingan dan terasa perih. Pemeriksaan tanda vital
TD 110/70, HR 90, RR 20, T 36,5. Pada pemeriksaan status lokalis ditemukan papul-
vesikel dasar eritem multipel dengan central necrosis (+) dan kissing lesion (+)
pada lipat siku kanan.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien adalah?
A. Mupirosin 2%
B. Mometason furoat 0,1%
C. Terbinafin 1%
D. Ketokonazol 2%
E. Asiklovir 5%
Seorang pria berusia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan lipat siku
terasa sangat perih dan nyeri. Keluhan dialami sejak 1 hari yang lalu. 1 hari yang
lalu pasien kemah di hutan bersama teman-teman kantornya. Saat bangun tidur
tiba tiba lipat siku terdapat lentingan dan terasa perih. Pemeriksaan tanda vital
TD 110/70, HR 90, RR 20, T 36,5. Pada pemeriksaan status lokalis ditemukan papul-
vesikel dasar eritem multipel dengan central necrosis (+) dan kissing lesion (+)
pada lipat siku kanan.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien adalah?
A. Mupirosin 2%
B. Mometason furoat 0,1%
C. Terbinafin 1%
D. Ketokonazol 2%
E. Asiklovir 5%
Diagnosa Banding Dermatitis
Dermatitis Atopi Dermatitis Kontak Dermatitis Venenata

Dermatitis Kontak Alergi Dermatitis Kontak Iritan

Riwayat Atopi:
- Asma Zat allergen (kosmetik, perhiasan,
Zat iritan (asam/basa kuat, deterjen) Riwayat Insect Bites
- Rhinitis Alergi nikel, logam)
- Dermatitis Atopi

Predileksi:
Kissing Phenomenon (macula /
0 2 tahun ekstensor Gatal > Nyeri Nyeri > Gatal
patch eritema nekrosis di tengah)
> 2 tahun fleksor

IgE RAST
Patch Test : Crescendo Patch Test : Decrescendo
Prick Test

Avoidance
Antihistamine Kortikosteroid Topikal
Kortikosteroid Topikal / Sistemik
A. Mupirosin 2% antibiotik diberikan jika terdapat tanda infeksi sekunder
B. Mometason furoat 0,1%
C. Terbinafin 1% tatalaksana dermatofitosis/non dermatifitosis
D. Ketokonazol 2% tatalaksana dermatofitosis/non dermatifitosis
E. Asiklovir 5% tatalaksana kasus virus

160
65
Seorang pria berusia 28 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan muncul kutil di
daerah anus sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan nyeri dan gatal disangkal. Kutil
semakin banyak dan meluas. Riwayat pasien suka berganti-ganti pasangan.
Pemeriksaan tanda vital TD 110/70, HR 90, RR 20, T 36,3. Pada pemeriksaan
genitalia didapatkan papul multipel dengan permukaan verukosa pada anus.
Etiologi yang tepat pada kasus pasien tersebut adalah?
A. HPV 2
B. HPV 11
C. HPV 16
D. HPV 18
E. HPV 21
Seorang pria berusia 28 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan muncul kutil di
daerah anus sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan nyeri dan gatal disangkal. Kutil
semakin banyak dan meluas. Riwayat pasien suka berganti-ganti pasangan.
Pemeriksaan tanda vital TD 110/70, HR 90, RR 20, T 36,3. Pada pemeriksaan
genitalia didapatkan papul multipel dengan permukaan verukosa pada anus.
Etiologi yang tepat pada kasus pasien tersebut adalah?
A. HPV 2
B. HPV 11
C. HPV 16
D. HPV 18
E. HPV 21
3A

Definisi

Infeksi menular seksual yang disebabkan oleh Human papillomavirus dengan kelainan kulit dan
mukosa anogenital
HPV tipe 6 dan 11 dengan masa Inkubasi: 3 minggu 18 bulan

Gejala Klinis
Ada riwayat kontak seksual sebelumnya
Vegetasi/ papul soliter atau multipel pada area anogenital berbentuk seperti kol
Biasanya tidak nyeri
Efloresensi:
Akuminata berbentuk seperti kembang kol
Papul dengan permukaan menyerupai kubah
Papul keratotik dengan permukaan kasar
3A

Pemeriksaan Penunjang

Histopatologi: dilakukan bila lesi meragukan atau tidak respon pengobatan


PCR: mengetahui tipe HPV
Tes asam aesetat 5%: mendeteksi lesi meragukan (tipe papul datar), hasil positif bila lesi berubah
warna menjadi putih (tes acetowhite positif)

Tatalaksana

Tinktura podofilin 25% (aplikasi oleh dokter)


Kontraindikasi ibu hamil
Larutan TCA 80-90% (aplikasi oleh dokter)
Aman untuk ibu hamil
Podofilotoksin 0,5% (aplikasi oleh pasien)
2x/hari, selama 3 hari, istirahat 4 hari diulang 4-5 sesi
Kontraindikasi ibu hamil
3A

Pembedahan

Krioterapi: untuk lesi genital eksterna, vagina, serviks, meratus uretra, dan dalam anus
Bedah kauterisasi: Untuk lesi berukuran besar di anogenital
Laser CO2: Untuk lesi berukuran besar di anogenital, vagina, dan serviks
Bedah eksisi: Untuk lesi yang sangat besar

Edukasi

Konseling mengenai HIV dan IMS lainnya


Penapisan HIV dan sifilis
Pemeriksaan pap smear setiap tahun selama sudah aktif secara seksual
Informasikan pasangan seksual dan abstinensia selama pengobatan dilakukan

Apabila > 6 kali pengobatan dengan 1 metode aplikasi tidak ada perbaikan, ganti dengan metode aplikasi
lainnya
A. HPV 2 veruka vulgaris
B. HPV 11
C. HPV 16 Ca serviks
D. HPV 18 Ca serviks
E. HPV 21 kurang tepat

167
66
Seorang bayi laki-laki berusia 9 bulan dibawa oleh orang tuanya ke RS. Pasien
dikeluhkan terdapat benjolan berwarna kemerahan di pipi yang semakin lama
semakin merah dan membesar dalam beberapa bulan terakhir. Pemeriksaan
tanda vital TD 80/60, HR 100, RR 30, T 36,3. Pemeriksaan penunjang dilakukan
biopsi dengan hasil sel endotel yang tampak bulat dan gambaran proliferasi
endotel.
Diagnosis yang tepat untuk pasien adalah?
A. Melanoma maligna
B. Karsinoma sel skuamosa
C. Tinea facialis
D. Hemangioma
E. Xanthoma

169
Seorang bayi laki-laki berusia 9 bulan dibawa oleh orang tuanya ke RS. Pasien
dikeluhkan terdapat benjolan berwarna kemerahan di pipi yang semakin lama
semakin merah dan membesar dalam beberapa bulan terakhir. Pemeriksaan
tanda vital TD 80/60, HR 100, RR 30, T 36,3. Pemeriksaan penunjang dilakukan
biopsi dengan hasil sel endotel yang tampak bulat dan gambaran proliferasi
endotel.
Diagnosis yang tepat untuk pasien adalah?
A. Melanoma maligna
B. Karsinoma sel skuamosa
C. Tinea facialis
D. Hemangioma
E. Xanthoma

170
2

Definisi

Tumor jinak pembuluh darah, berupa proliferasi endotelial


Nama lain: Vascular tumor, vascular birthmark, strawberry birthmark, strawberry hemangioma dan
juvenile hemangioma

Manifestasi Klinis

Prodormal: Bercak telangiektasis, makula eritem samar, makula kebiruan


Inisiasi: Mulai terjadi penebalan kulit dan indurasi
Proliferasi (1-8 minggu): Infiltrat merah terang, lesi meluas, proliferasi subkutan, dan konsistensi keras
Maturasi (6-12 bulan): Peninggian lesi warna merah terang
Regresi/Involusi (5-9tahun): Lesi menghilang 50% menjadi tidak berbekas

171
2

Tatalaksana

Watchful waiting
Propanolol : 3 mg/kgBB/hari selama 6 bulan
Topikal blockers : timolol maleat 0.5%
Prednison oral
Tindakan operatif

172
A. Melanoma maligna hiperpigmentasi + abcde
B. Karsinoma sel skuamosa nodul hyperkeratosis, mudah berdarah, pearl
horn (+)
C. Tinea facialis gatal, makula eritematosa dengan central healing (+)
D. Hemangioma
E. Xanthoma plak sewarna kulit akibat deposit lipid abnormal

173
67
Seorang wanita berusia 23 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan gatal
pada perut bagian bawah sejak 4 hari yang lalu. Gatal dirasakan memberat
terutama pada malam hari. Suami pasien mengaku memiliki keluhan yang serupa
dengan pasien. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 110/870, HR 80, RR 20, T
36,5. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan papul disertai pustul multipel
dengan ekskoriasi (+) pada pubis.
Diagnosis yang tepat pada pasien adalah?
A. Pedikulosis pubis
B. Folikulitis
C. Skabies disertai infeksi sekunder
D. Hidradenitis supuratif
E. Miliaria kristalina

175
Seorang wanita berusia 23 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan gatal
pada perut bagian bawah sejak 4 hari yang lalu. Gatal dirasakan memberat
terutama pada malam hari. Suami pasien mengaku memiliki keluhan yang
serupa dengan pasien. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 110/870, HR 80, RR
20, T 36,5. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan papul disertai pustul multipel
dengan ekskoriasi (+) pada pubis.
Diagnosis yang tepat pada pasien adalah?
A. Pedikulosis pubis
B. Folikulitis
C. Skabies disertai infeksi sekunder
D. Hidradenitis supuratif
E. Miliaria kristalina

176
4

Definisi

Infeksi yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei, penyebaran melalui kontak dengan
orang yang terinfeksi dengan tanda dan gejala.

Predileksi

Sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku luar, lipat ketiak depan, areola
mammae, umbilikus, bokong, genitalia eksterna, perut bawah

177
4

Diagnosis

Pruritus nokturnal (gatal terutama di malam hari)


Menyerang sekelompok orang
Ditemukan kanalikulus berwarna putih keabuan, lurus/berkelok, panjang 1
cm, di ujung terowongan ada papul/vesikel. Diwarnai dengan menggunakan
tinta (burrow ink) atau larutan tetrasiklin pada kulit terowongan zigzag atau
berbentuk S
Ditemukan tungau pada kerokan kulit

178
4

Tatalaksana
1. Permetrin 5%
Dapat membunuh seluruh stadium tungau 3. Emulsi benzil benzoas 10-20%
Dioleskan: 8 jam dicuci bersih Efektif untuk semua stadium
Bila belum sembuh, diulang 1 minggu Diberikan malam hari selama 3 hari selama
kemudian 24 jam penuh
Kontraindikasi: anak kurang dari 2 tahun 4. Gameksan (Lindane) 1%
2. Sulfur Presipitatum 5-10% Efektif untuk semua stadium
Dioleskan : 8 jam selama 3 hari berturut- Kontraindikasi: anak < 6 tahun dan wanita
turut hamil, efek neurotoksik dan teratogenik.
Tidak efektif untuk stadium telur sehingga Oles selama 8 jam. Cukup sekali
harus digunakan 3 hari (3 malam berturut- pemakaian, dapat diulang 1 pekan
turut) setelahnya jika belum sembuh.

MED+EASY
Ped1kulosis : permetrin 1%
5kabies : permetrin 5%

179
A. Pedikulosis pubis makula cerulae (+), black dot (+)
B. Folikulitis inflamasi pada folikel rambut ditandai adanya pustule akibat
S.aureus
C. Skabies disertai infeksi sekunder
D. Hidradenitis supuratif nodul multipel, nyeri disertai/tanpa sinus akibat
microtrauma (mencukur rambut)
E. Miliaria Kristalina papul-vesikel jernih akibat sumbatan kelenjar ekrin

180
68
Seorang wanita berusia 27 tahun datang ke dokter dengan keluhan muncul
lenting di bibir seperti sariawan dan terasa perih. Keluhan dirasakan sejak 3 hari
lalu. Riwayat pasien mengalami demam ringan dan sakit kepala sebelum muncul
lentingan. Pemeriksaan tanda vital TD 120/80, HR 80, RR 30, T 36,5. Pada
pemeriksaan fisik tampak adanya lesi berupa vesikel berkelompok dengan dasar
eritematosa pada orolabial, disertai adanya erosi pada orolabial.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien adalah?
A. Asiklovir 2x500 mg PO selama 7 hari
B. Asiklovir 3x400 mg PO selama 5 hari
C. Valasiklovir 5x200 mg PO selama 7 hari
D. Asiklovir 5x200 mg PO selama 7 hari
E. Valasiklovir 2x500 mg PO selama 5 hari

182
Seorang wanita berusia 27 tahun datang ke dokter dengan keluhan muncul
lenting di bibir seperti sariawan dan terasa perih. Keluhan dirasakan sejak 3 hari
lalu. Riwayat pasien mengalami demam ringan dan sakit kepala sebelum muncul
lentingan. Pemeriksaan tanda vital TD 120/80, HR 80, RR 30, T 36,5. Pada
pemeriksaan fisik tampak adanya lesi berupa vesikel berkelompok dengan dasar
eritematosa pada orolabial, disertai adanya erosi pada orolabial.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien adalah?
A. Asiklovir 2x500 mg PO selama 7 hari
B. Asiklovir 3x400 mg PO selama 5 hari
C. Valasiklovir 5x200 mg PO selama 7 hari
D. Asiklovir 5x200 mg PO selama 7 hari
E. Valasiklovir 2x500 mg PO selama 5 hari

183
4

Definisi

Infeksi kulit yang disebabkan oleh Herpes simplex virus (HSV) tipe 1 atau 2 yang menyebabkan lesi
vesikel berkelompok dan bersifat rekuren

Klasifikasi

Herpes orofasial: biasanya disebabkan oleh HSV-1, lesi pada area wajah, terutama bibir dan
sekitarnya + mukosa oral
Herpes genitalis: biasanya disebabkan oleh HSV-2, lesi pada area genitalia (vagina/penis)
(termasuk IMS)

Herpes Orofasial Herpes Genitalis

184
4

Manifestasi Klinis

Gejala prodromal 1-2 hari sebelum lesi muncul seperti demam, nyeri otot.
Lesi vesikel herpetiformis/berkelompok dengan dasar eritema pada daerah predileksi,
nyeri/perih/terbakar dan apabila pecah akan membentuk ulkus dan krusta.
Lesi oral: menyerupai stomatitis aftosa, faringitis
Lesi akan hilang dalam waktu 5-15 hari

Pemeriksaan Penunjang

Tzanck Test: pemeriksaan sederhana untuk infeksi Herpesvirus


Sampel: Kerokan dasar ulkus yang baru pecah, diwarnai dengan Wright-Giemsa/ Papaniculaou
Hasil positif: sel datia berinti banyak (Sel Tzanck) + pada HSV dan VZV
PCR: sensitif, biasa digunakan untuk infeksi CNS dan herpes neonatus
Kultur sel: mahal, jarang dilakukan

185
4

Tatalaksana

Infeksi Primer:
Asiklovir 5x200mg / 3x400 mg PO selama 7-10 hari
Valasiklovir 2x500-1000 mg PO selama 7-10 hari
Rekuren:
Asiklovir 5x200mg / 3x400 mg PO selama 5 hari
Valasiklovir 2x500-1000 mg PO selama 5 hari
Edukasi abstinensia pasien, tidak boleh melakukan hubungan seksual saat masih ada
lesi atau ada gejala prodroma
Hindari penggunaan aspirin

MED+EASY
Varisela & Herpes Zoster : Total 13
Herpes Simpleks : Total 7

186
A. Asiklovir 2x500 mg PO selama 7 hari asiklovir 5x200 mg / 3x400 mg
selama 7 hari
B. Asiklovir 3x400 mg PO selama 5 hari bukan rekuren maka selama 7 hari
C. Valasiklovir 5x200 mg PO selama 7 hari valasiklovir 2x500 mg
D. Asiklovir 5x200 mg PO selama 7 hari
E. Valasiklovir 2x500 mg PO selama 5 hari bukan rekuren maka selama 7
hari

187
69
Seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke IGD dibawa oleh keluarganya
dengan keluhan bengkak pada area wajah yang muncul mendadak setelah
makan udang. Wajah, mata, dan bibir pasien bengkak, terasa gatal dan panas.
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien merasa sesak setelah makan
udang. Pemeriksaan tanda vital TD 80/60, HR 120, RR 40, T 36,4. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan pasien takipnea, edema pada palpebra, labialis dan facialis,
disertai lesi urtika pada hampir seluruh tubuh.
Mekanisme penyakit yang dialami oleh pasien adalah?
A. Urtikaria akut
B. Urtikarian kronis
C. Angioedema
D. Reaksi anafilaktik
E. Reaksi hipersensitivitas tipe lambat

189
Seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke IGD dibawa oleh keluarganya
dengan keluhan bengkak pada area wajah yang muncul mendadak setelah
makan udang. Wajah, mata, dan bibir pasien bengkak, terasa gatal dan panas.
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien merasa sesak setelah makan
udang. Pemeriksaan tanda vital TD 80/60, HR 120, RR 40, T 36,4. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan pasien takipnea, edema pada palpebra, labialis dan facialis,
disertai lesi urtika pada hampir seluruh tubuh.
Mekanisme penyakit yang dialami oleh pasien adalah?
A. Urtikaria akut
B. Urtikarian kronis
C. Angioedema
D. Reaksi anafilaktik
E. Reaksi hipersensitivitas tipe lambat

190
4
3A
Definisi

Urtikaria: Lesi kulit berupa edema setempat pada kulit


dengan ukuran yang bervariasi; gatal dan panas
Bila edema terjadi pada jaringan yang lebih dalam
disebut angioedema

Urtikaria
Manifestasi Klinis

Edema di bagian sentral dengan ukuran bervariasi,


hampir selalu dikelilingi oleh eritema
Gatal atau kadang sensasi seperti terbakar
Berakhir cepat, kulit kembali ke kondisi normal biasanya
dalam waktu 1-24 jam
Angioedema
4
3A
Klasifikasi

Grup Sub Grup Keterangan


Urtikaria akut Wheal spontan < 6 minggu
Urtikaria Spontan
Urtikaria kronik Wheal spontan > 6 minggu

Faktor pencetus:
Urtikaria kontak dingin
Udara/air/angin dingin
Urtikaria Fisik Urtikaria kontak panas
Panas yang terlokalisir
Urtikaria solaris
UV dan atau sinar matahari

Urtikaria angiogenik
Air
Urtikaria kolinergik
Naiknya temperatur tubuh
Kelainan Urtikaria lainnya Urtikaria kontak
Kontak dgn bahan urtikariogenik
Urtikaria yang diinduksi
Latihan fisik
latihan fisik
Tatalaksana Urtikaria & Angioedema
Urtikaria Akut Angioedema

Antihistamin (AH-1) generasi dua


(non-sedatif): Cetrizine, Eliminasi/ hindari faktor penyebab yang dicurigai
Loratadine
Bila dengan AH non sedatif tidak
berhasil -> AH-1 generasi satu
(sedatif) Apabila didapatkan sesak nafas, suara Pasien dengan edema terbatas pada
serak atau odinofagia dikonsulkan ke sp kulit
THT untuk dilakukan
nasopharyngolaryngoscopy (NPL)
Urtikaria Kronik dengan terlebih dahulu diatasi keadaan Diberikan AH-1 generasi ke-1
darurat di UGD Diberikan AH-1 generasi ke-2
Apabila didapatkan edema laring
berdasarkan hasil NPL maka dirawat di
1st line: Anti histamin H1 generasi ICU Observasi di IGD selama 6 jam
kedua (non sedatif).
2nd line: Jika gejala menetap
setelah 2 minggu, antihistamin H1 Sembuh Menetap 6 minggu
generasi kedua (nonsedatif Epinefrin atau adrenalin
Diberikan AH-1 generasi
dapat dinaikkan dosisnya 2-4 ke-1 Pikirkan diagnosis
kali.) Diberikan AH-1 generasi banding
ke-2
Kortikosteroid Pemeriksaan Penunjang

193
A. Urtikaria akut edema pada kulit onset < 6 minggu
B. Urtikarian kronis edema pada kulit onset > 6 minggu
C. Angioedema edema pada kulit dan pada organ GIT, mukosa bibir,
mata
D. Reaksi anafilaktik
E. Reaksi hipersensitivitas tipe lambat reaksi anafilaktik merupakan reaksi
hipersensitivitas tipe cepat atau 1

194
70
Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
gatal pada wajahnya sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai adanya kemerahan
pada bagian wajahnya yang gatal. Pemeriksaan tanda vital TD 110/70, HR 88, RR
20, T 36,5. Pada pemeriksaan status lokalis tampak makula eritem dengan tepi lesi
aktif dan bagian tengah yang menyembuh pada regio facialis. Pemeriksaan KOH
didapatkan hifa panjang bersekat.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien adalah?
A. Ketokonazol 1%
B. Asam fusidat 2%
C. Terbinafin 1%
D. Mupirosin 2%
E. Mikonazol 1%
Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
gatal pada wajahnya sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai adanya kemerahan
pada bagian wajahnya yang gatal. Pemeriksaan tanda vital TD 110/70, HR 88, RR
20, T 36,5. Pada pemeriksaan status lokalis tampak makula eritem dengan tepi lesi
aktif dan bagian tengah yang menyembuh pada regio facialis. Pemeriksaan KOH
didapatkan hifa panjang bersekat.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien adalah?
A. Ketokonazol 1%
B. Asam fusidat 2%
C. Terbinafin 1%
D. Mupirosin 2%
E. Mikonazol 1%
Tinea/Dermatofitosis
Parameter Tinea
Mikroorganism Infeksi jamur superfisial yang disebabkan
Trycophyton Sp., Epidermophyton Sp., Microsporum Sp. Definisi
e oleh dermatofita
Badan
Lokasi Lesi (T. Korporis), Wajah (T. Kepala (T. Kapitis) Kaki (T. Pedis)
Fasialis) Lesi berbatas tegas, tepi aktif/meninggi,
UKK
central healing
Interdigitalis
Terutama sela jari IV-
Gray patch V
Gatal Faktor Immunocompromised (mis: DM), higienitas
(ektothrix) Skuama, fisur,
Batas tegas Resiko buruk
Black dot (endothrix) maserasi
Bentuk Lesi Polisiklik
Kerion (Bengkak, pus Gatal menahun
Pinggir aktif
+ dari folikel, seperti tidak gatal
Central healing
sarang lebah) Kronik
Papuloskuamosa
Hiperkeratotik
Pemeriksaan
Hifa sejati dan arthrospora
KOH
Lampu Wood Kuning kehijauan

Dermatophyte Kulit Rambut Kuku


Microsporum X X
Trichophyton X X X
Epidermophyton X X

Tatalaksana umum Tinea : Terbinafine


Perhatikan sediaan (topical / sistemik) dan dosis (ingat, tinea SKDI 4!)
Tinea 4

199
Tatalaksana Tinea
Diagnosis Etiologi Tatalaksana

T. tonsurans, M. canis, Microsporum sp : Griseofulvin fine particle 20-25 mg/kgBB/hari


Tinea capitis & barbae
M. audouinii Trichophyton sp : Terbinafin 250 mg/hari selama 2-4 minggu

Topikal
1st line : Terbinafin krim 1% 1x/hari selama 1-2 minggu
Alternatif : Mikonazol, ketokonazol, klotrimazol 2x/hari selama 4-6 minggu
Sistemik
Tinea corporis & cruris T. rubrum 1st line : Terbinafin oral 250 mg/hari selama 2 minggu
Alternatif :
Itrakonazol 2x100 mg/hari selama 2 minggu
Griseofulvin 500 mg/hari selama 2-4 minggu
Ketokonazol 200 mg/hari

Topikal
1st line : Terbinafin krim 1% 1x/hari selama 1-2 minggu
Alternatif : mikonazol, ketokonazol, krlotrimazol 2x/hari selama 4-6 minggu
T. rubrum, T.
Tinea pedis Sistemik
mentagrophytes
Pilihan : Terbinafin oral 250 mg/hari selama 2 minggu
Alternatif :
Itrakonazol 2x100 mg/hari selama 2 minggu atau 100 mg/hari selama 4 minggu

1st line : Terbinafin 1x250 mg/hari selama 6 minggu untuk kuku tangan, 12-16 minggu untuk
Tinea unguium T. rubrum kuku kaki
Itrakonazol dosis denyut 2x200 mg sebanyak 2 denyut kuku tangan, 3-4 denyut kuku kaki

200
A. Ketokonazol 1% ketokonazol 2% (alternatif)
B. Asam fusidat 2% kasus pioderma
C. Terbinafin 1%
D. Mupirosin 2% kasus pioderma
E. Mikonazol 1% mikonazol 2% (alternatif)

201
71
Seorang wanita berusia 21 tahun datang ke klinik dokter dengan keluhan bercak
kehitaman di wajah sejak 1 bulan yang lalu. Sebelumnya wajah pasien
berjerawat dan sudah cuci muka terus menerus, namun bercak kehitaman tidak
kunjung hilang. Keluhan nyeri, gatal, dan panas disangkal. Pemeriksaan tanda
vital 120/80, HR 80, RR 20, T 36,4. Pada pemeriksaan status lokalis ditemukan
makula hiperpigmentasi multipel pada wajah dengan batas tegas.
Diagnosis yang tepat pada pasien adalah?
A. Melasma
B. Ephilides
C. Pitiriasis versicolor
D. Hiperpigmentasi paska inflamasi
E. Lentigo solaris
Seorang wanita berusia 21 tahun datang ke klinik dokter dengan keluhan bercak
kehitaman di wajah sejak 1 bulan yang lalu. Sebelumnya wajah pasien
berjerawat dan sudah cuci muka terus menerus, namun bercak kehitaman tidak
kunjung hilang. Keluhan nyeri, gatal, dan panas disangkal. Pemeriksaan tanda
vital 120/80, HR 80, RR 20, T 36,4. Pada pemeriksaan status lokalis ditemukan
makula hiperpigmentasi multipel pada wajah dengan batas tegas.
Diagnosis yang tepat pada pasien adalah?
A. Melasma
B. Ephilides
C. Pitiriasis versicolor
D. Hiperpigmentasi paska inflamasi
E. Lentigo solaris
3A

Definisi

Keadaan hiperpigmentasi sebagai respon


terhadap inflamasi yang telah berlalu

Etiologi

Endogen: akne vulgaris, dermatitis atopik, dermatitis


kontak, psoriasis
Eksogen: luka bakar, radiasi, pemakaian kosmetik

205
3A

Tatalaksana

Penggunaan tatalaksana

Hidrokuinon 4%
Lini pertama
Sunscreen (tabir surya)

Asam salisilat
Asam trikloasetat
tatalaksana tambahan setelah 8-12 minggu
Laser
Tretinoin

206
A. Melasma makula hiperpigmentasi simetris ireguler pada usia produktif
(kehamilan/ penggunaan pil KB)
B. Ephilides makula hiperpigmentasi muncul sejak kecil, ras putih, faktor
risiko paparan matahari
C. Pitiriasis versicolor gatal, makula hipo/hiperpigmentasi + skuama halus,
lampu wood kuning keemasan
D. Hiperpigmentasi paska inflamasi
E. Lentigo solaris makula hiperpigmentasi usia > 60 tahun akibat paparan
matahari

207
72
Seorang wanita berusia 45 tahun datang ke poliklinik RS bersama keluarganya
dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai bercak merah
pada tubuhnya. Sebelumnya terdapat bercak-bercak putih pada badannya
yang tidak nyeri. Saat ini pasien sedang menjalani pengobatan MDT lepra bulan
ke 4. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/80, RR 20, HR 80, T 38,6.
Pemeriksaan status lokalis punggung dan perut didapatkan makula eritematosa
multipel berjumlah 5, berbatas tegas dengan perabaan hangat. Pemeriksaan
kedua saraf ulnaris didapatkan pembesaran dan nyeri tekan (+).
Diagnosis yang tepat pada pasien adalah?
A. Reaksi reversal + neuritis
B. Eritema Nodusum Leprosum + neuritis
C. Morbus hansen tipe PB
D. Reaksi lepra tipe 2
E. Morbus Hansen tipe MB

209
Seorang wanita berusia 45 tahun datang ke poliklinik RS bersama keluarganya
dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai bercak merah
pada tubuhnya. Sebelumnya terdapat bercak-bercak putih pada badannya
yang tidak nyeri. Saat ini pasien sedang menjalani pengobatan MDT lepra bulan
ke 4. Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/80, RR 20, HR 80, T 38,6.
Pemeriksaan status lokalis punggung dan perut didapatkan makula eritematosa
multipel berjumlah 5, berbatas tegas dengan perabaan hangat. Pemeriksaan
kedua saraf ulnaris didapatkan pembesaran dan nyeri tekan (+).
Diagnosis yang tepat pada pasien adalah?
A. Reaksi reversal + neuritis
B. Eritema Nodusum Leprosum + neuritis
C. Morbus hansen tipe PB
D. Reaksi lepra tipe 2
E. Morbus Hansen tipe MB

210
3A

Definisi

Reaksi imun sistemik yang merupakan komplikasi lepra.

Klasifikasi

Reaksi Reversal (Tipe 1)


Eritema Nodosum Leprosum (ENL; Tipe 2)
Fenomena Lucio (sangat jarang) vaskulopati yang menyebabkan ulkus nekrotik,
terjadi pada pasien lepra tipe LL
3A

Klasifikasi

Reaksi Reversal (Tipe 1) Eritema Nodosum Leprosum (Tipe 2)

Klasifikasi BT, BB, BL (bisa terjadi pada PB maupun MB) BL, LL (hanya terjadi pada MB)

Waktu Timbul Awal pengobatan bulan) Akhir pengobatan/pengobatan selesai

Reaksi
hipersensitivitas
Tipe IV (imunitas seluler) Tipe III (imunitas humoral)

Muncul lesi baru / lesi lama menjadi lebih aktif


Kulit Muncul nodus eritem
(eritem, edem, hangat)

Mata Anestesi kornea (N. III) dan lagoftalmos (N. VII) Iritis, glaucoma, katarak

Sistemik Tidak ada Ada

212
3A

Klasifikasi

Reaksi Reversal (Tipe 1) Eritema Nodosum Leprosum (Tipe 2)

213
A. Reaksi reversal + neuritis
B. Eritema Nodusum Leprosum + neuritis reaksi reversal/reaksi lepra tipe 1
C. Morbus hansen tipe PB reaksi lepra
D. Reaksi lepra tipe 2 nama lain ENL
E. Morbus Hansen tipe MB reaksi lepra

214
73
Seorang wanita berusia 50 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan
terdapat benjolan yang awalnya kecil pada hidung semakin membesar sejak 6
bulan terakhir. Pasien merupakan seorang petani dan tidak pernah memakai
tabir surya saat bekerja di sawah. Pemeriksaan tanda vital TD 120/80, HR 80, RR 20,
T 36,4. Pemeriksaan status lokalis didapatkan papul eritem mengkilat disertai
adanya pelebaran pembuluh darah dan terdapat ulkus dengan dasar hitam.
Pada pemeriksaan biopsi ditemukan gambaran sel palisade (+).
Diagnosis yang tepat pada pasien adalah?
A. Karsinoma sel skuamosa
B. Melanoma
C. Keratosis seboroik
D. Nevus pigmentosus
E. Karsinoma sel basal
Seorang wanita berusia 50 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan
terdapat benjolan yang awalnya kecil pada hidung semakin membesar sejak 6
bulan terakhir. Pasien merupakan seorang petani dan tidak pernah memakai
tabir surya saat bekerja di sawah. Pemeriksaan tanda vital TD 120/80, HR 80, RR
20, T 36,4. Pemeriksaan status lokalis didapatkan papul eritem mengkilat disertai
adanya pelebaran pembuluh darah dan terdapat ulkus dengan dasar hitam.
Pada pemeriksaan biopsi ditemukan gambaran sel palisade (+).
Diagnosis yang tepat pada pasien adalah?
A. Karsinoma sel skuamosa
B. Melanoma
C. Keratosis seboroik
D. Nevus pigmentosus
E. Karsinoma sel basal
2

Definisi Karakteristik

Keganasan kulit yang berasal dari sel nonkeratinasi lapisan basal epidermis
KSB merupakan tumor maligna yang bersifat invasif secara lokal, agresif, dan destruktif, tetapi
jarang bermetastasis
Faktor Resiko: Sinar UV

Manifestasi Klinis

Pearly Papul (mengkilap seperti mutiara) dengan


telangiektasis superfisial
Terkadang tepi lebih tinggi dan mengkilap sedangkan
bagian tengah membentuk ulkus rodent ulcer
Plak bersisik (karsinoma sel basal superfisial)

Sering silap! Bedakan pearly papul (kilap Mutiara) dan Mutiara tanduk
2

Pemeriksaan Penunjang

Biopsi histopatologi untuk konfirmasi diagnosis


BCC (+) bila ditemukan:
Sel basal yang menginvasi lapisan dermis membuat tumor islands
Tumor islands dibatasi oleh sel berdiri membentuk garis
seolah-olah membentuk pagar gambaran palisade (palisade
artinya pagar)

Tatalaksana

Pembedahan gold standard terapi karsinoma sel basal


Mohs Micrographic surgery bila tumor terletak pada canthus, nasolabial fold, periorbita atau post-auricula (H-
area)
Eksisi biasa bila tumor terletak di tempat lainnya
A. Karsinoma sel skuamosa Nodul hiperkeratosis, mudah berdarah
B. Melanoma Hiperpigmentasi pada kulit, asimetris, iregular, bentuk dan
warna berevolusi
C. Keratosis seboroik Papul verukosa mengkilat kecoklatan
D. Nevus pigmentosus Tahi lalat / papul coklat kehitaman tanpa tanda
keganasan
E. Karsinoma sel basal

220
74
Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan gatal
pada kedua lipatan payudara. Gatal dirasakan memberat terutama pada saat
berkeringat. Pemeriksaan tanda vital TD 110/70, HR 80, RR 20, T 36,5. Pemeriksaan
status lokalis didapatkan plak eritematosa dengan batas tegas disertai lesi satelit.
Pada pemeriksaan KOH didapatkan hasil pseudohifa dan blastospora (+).
Tatalaksana yang tepat untuk pasien adalah?
A. Terbinafin 1% selama 2 minggu
B. Mikonazol 1% selama 2 minggu
C. Klotrimazol 2% selama 2 minggu
D. Flukonazol 200 mg/hari
E. Itrakonazol 200 mg/hari
Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan gatal
pada kedua lipatan payudara. Gatal dirasakan memberat terutama pada saat
berkeringat. Pemeriksaan tanda vital TD 110/70, HR 80, RR 20, T 36,5. Pemeriksaan
status lokalis didapatkan plak eritematosa dengan batas tegas disertai lesi satelit.
Pada pemeriksaan KOH didapatkan hasil pseudohifa dan blastospora (+).
Tatalaksana yang tepat untuk pasien adalah?
A. Terbinafin 1% selama 2 minggu
B. Mikonazol 1% selama 2 minggu
C. Klotrimazol 2% selama 2 minggu
D. Flukonazol 200 mg/hari
E. Itrakonazol 200 mg/hari
4

UKK dan Manifestasi Klinis

Tampak bercak eritematosa berbatas tegas, bersisik, basah dikelilingi lesi satelit berupa papul,
vesikel dan pustul kecil disekitarnya

Predileksi

Mengenai daerah intertriginosa yang lembab misalnya sela paha, ketiak.


4

Pemeriksaan Penunjang

KOH 20% atau Gram: ditemukan pseudohifa dan blastospora


Kultur dengan agar Saboraud: tampak koloni mukoid berwarna putih, tumbuh dalam 2-5 hari

Tatalaksana Pseudohifa & Blastospora

Topikal
o Krim Imidazol (mikonazol 2%, klotrimazol 1%) selama 14-28 hari
o Bedak nistatin atau mikonazol
Sistemik
o Flukonazol 50mg/hari atau 150mg/minggu
o Itrakonazol 100-200 mg/hari
A. Terbinafin 1% selama 2 minggu terbinafin tidak digunakan untuk
kandidiasis
B. Mikonazol 1% selama 2 minggu mikonazol 2%
C. Klotrimazol 2% selama 2 minggu klotrimazol 1%
D. Flukonazol 200 mg/hari flukonazol 50 mg/hari atau 150 mg/minggu
E. Itrakonazol 200 mg/hari

226
75
Seorang wanita berusia 26 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
keputihan berwarna putih seperti susu pecah. Keluhan disertai rasa gatal dan
nyeri pada saat buang air kecil, serta nyeri saat berhubungan. Keluhan keputihan
berbau disangkal. Pemeriksaan tanda vital TD 110/70, HR 80, RR 20, T 36,5.
Pemeriksaan status venereologis didapatkan vulva dan vagina tampak eritem,
duh berwarna putih susu pada vagina. Pemeriksaan KOH 10% tampak pseudohifa
dan blastospora (+).
Tatalaksana yang tepat untuk pasien adalah?
A. Klotrimazol 500 mg intravaginal 3 hari
B. Eritromisin 4x500 mg PO 7 hari
C. Azitromisin 1 gram PO SD
D. Flukonazol 150 mg PO SD
E. Metronidazol 2x500 mg PO 7 hari
Seorang wanita berusia 26 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
keputihan berwarna putih seperti susu pecah. Keluhan disertai rasa gatal dan
nyeri pada saat buang air kecil, serta nyeri saat berhubungan. Keluhan keputihan
berbau disangkal. Pemeriksaan tanda vital TD 110/70, HR 80, RR 20, T 36,5.
Pemeriksaan status venereologis didapatkan vulva dan vagina tampak eritem,
duh berwarna putih susu pada vagina. Pemeriksaan KOH 10% tampak pseudohifa
dan blastospora (+).
Tatalaksana yang tepat untuk pasien adalah?
A. Klotrimazol 500 mg intravaginal 3 hari
B. Eritromisin 4x500 mg PO 7 hari
C. Azitromisin 1 gram PO SD
D. Flukonazol 150 mg PO SD
E. Metronidazol 2x500 mg PO 7 hari
4

Definisi

Infeksi pada vulva dan vagina yang disebabkan oleh Candida albicans atau kadang oleh
Candida sp, Torulopsis sp atau ragi lainnya.

Manifestasi Klinis

Gatal pada vulva


Vulva lecet dan dyspareunia
Duh vagina berwarna putih seperti susu, bergumpal dan tidak
berbau
Dapat ditemukan lesi satelit dan plak eritem pada genitalia
eksterna
4

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan sediaan langsung dengan KOH 10% dan pewarnaan gram tampak pseudohifa dan
atau blastospora
Kultur agar Sabouraud pada suhu 28°C selama 1-4 minggu

Tatalaksana

Klotrimazol 500 mg, intravagina dosis tunggal


MED+EASY
Klotrimazol 200 mg, intravagina selama 3 hari
KOKO FIN
Nistatin 100.000 IU intravagina selama 7 hari
Flukonazol 150 mg, per oral, dosis tunggal, atau
Itrakonazol 2x200 mg per oral selama 1 hari, atau
Itrakonazol 1x200mg/hari per oral selama 3 hari atau
Ketokonazol kapsul 2x200 mg/hari per oral selama 5 hari

Sekret terbaik diambil dari dinding lateral vagina


A. Klotrimazol 500 mg intravaginal 3 hari dosis tunggal
B. Eritromisin 4x500 mg PO 7 hari ulkus molle
C. Azitromisin 1 gram PO SD uretritis/servisitis NGO
D. Flukonazol 150 mg PO SD
E. Metronidazol 2x500 mg PO 7 hari bacterial vaginosis/ trikomoniasis
76
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa ke IGD oleh orang tuanya karena
mengalami penurunan kesadaran. Saat ini pasien terdapat lentingan pada
seluruh tubuhnya. Keluhan dirasakan sejak 3 hari lalu. Riwayat pasien mengalami
demam, batuk berdahak dan sakit kepala sebelum muncul lentingan.
Sebelumnya pasien telah berobat dan mendapatkan amoksisilin, aspirin, serta
vitamin yang mengandung vitamin B, C dan zinc. Pemeriksaan tanda vital TD
90/60, HR 100, RR 30, T 36,5. Pada pemeriksaan fisik anak tampak apatis dengan
adanya lesi berupa vesikel dan pustul multipel dengan dasar eritematosa pada
seluruh tubuh. Pemeriksaan enzim hati meningkat > 80.
Obat yang menyebabkan keluhan pada pasien adalah?
A. Amoksisilin
B. Aspirin
C. Vitamin B kompleks
D. Vitamin C
E. Zinc

234
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa ke IGD oleh orang tuanya karena
mengalami penurunan kesadaran. Saat ini pasien terdapat lentingan pada
seluruh tubuhnya. Keluhan dirasakan sejak 3 hari lalu. Riwayat pasien mengalami
demam, batuk berdahak dan sakit kepala sebelum muncul lentingan.
Sebelumnya pasien telah berobat dan mendapatkan amoksisilin, aspirin, serta
vitamin yang mengandung vitamin B, C dan zinc. Pemeriksaan tanda vital TD
90/60, HR 100, RR 30, T 36,5. Pada pemeriksaan fisik anak tampak apatis dengan
adanya lesi berupa vesikel dan pustul multipel dengan dasar eritematosa pada
seluruh tubuh. Pemeriksaan enzim hati meningkat > 80.
Obat yang menyebabkan keluhan pada pasien adalah?
A. Amoksisilin
B. Aspirin
C. Vitamin B kompleks
D. Vitamin C
E. Zinc

235
Herpes Kulit
Etiologi Herpes Simplex Virus Varicella Zoster Virus

Penunjang
Tzanck Test Multinucleated Giant Cell

Diagnosis HSV 1 HSV 2 Varicella Zoster Herpes Zoster

Predileksi Bilateral / Seluruh tubuh Unilateral


Oral Genital
Dew Drop on Rose Petal Sesuai Dermatome

Tatalaksana Asiklovir 5x200mg / 3x400 mg 7-10 hari


Bilateral / Seluruh tubuh
Primer Valasiklovir 2x500-1000 mg 7-10 hari Topikal Dew Drop on Rose Petal
Famciclovir 3x250 mg/hari 7-10 hari

MED+EASY 7 Anak: Asiklovir 4x10-20mgbb (max 800/hari) MED+EASY 13


Dewasa:
Sekunder Diberikan selama 5 hari Sistemik o Asiklovir oral 5 x 800 mg/hari selama 7-10 hari
o Valasiklovir 3x 1 gram/hari selama 7 hari
o Famsiklovir 3x250 mg/hari selama 7 hari

Komplikasi Ramsay Hunt Syndrome


Reye Syndrome Neuralgia Pasca Herpes H. Z. Oftalmikus (N. V)
(N. VII)
Nyeri ringan :
Paracetamol 3x500 mg
Gagal Hati TCA 10 mg Asiklovir/valasiklovir 10 Pallsy
Faktor Resiko: Aspirin Gabapentin 300 mg/Hari hari Prednisone 7-10 hari
minggu Rujuk spesialis mata.
Pregabalin 2x75 mg/Hari

237
A. Amoksisilin tidak menyebabkan reye syndrome
B. Aspirin
C. Vitamin B kompleks tidak menyebabkan reye syndrome
D. Vitamin C tidak menyebabkan reye syndrome
E. Zinc tidak menyebabkan reye syndrome
77
Seorang pria berusia 25 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan timbul luka
di penis sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan tidak disertai rasa nyeri. Riwayat
berhubungan dengan pekerja seks komersial sejak 1 tahun terakhir. Pemeriksaan
tanda vital TD 110/70, HR 80, RR 20, T 36,5. Pada pemeriksaan status lokalis
didapatkan ulkus soliter dasar bersih dengan tepi reguler, berbatas tegas dan
nyeri (-) di penis.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien adalah?
A. Doksisiklin 2x100 mg PO 7 hari
B. Eritromisin 4x500 mg PO 14 hari
C. Benzatin penicillin G 2,4 juta IU IM SD
D. Seftriakson 250 mg IM SD
E. Azitromisin 1 gram PO SD
Seorang pria berusia 25 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan timbul luka
di penis sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan tidak disertai rasa nyeri. Riwayat
berhubungan dengan pekerja seks komersial sejak 1 tahun terakhir. Pemeriksaan
tanda vital TD 110/70, HR 80, RR 20, T 36,5. Pada pemeriksaan status lokalis
didapatkan ulkus soliter dasar bersih dengan tepi reguler, berbatas tegas dan
nyeri (-) di penis.
Tatalaksana yang tepat untuk pasien adalah?
A. Doksisiklin 2x100 mg PO 7 hari
B. Eritromisin 4x500 mg PO 14 hari
C. Benzatin penicillin G 2,4 juta IU IM SD
D. Seftriakson 250 mg IM SD
E. Azitromisin 1 gram PO SD
4
3A
Definisi

Penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh Treponema pallidum


Terbagi menjadi sifilis didapat dan konginetal
Sifilis didapat : stadium primer, sekunder, tersier serta laten

Klinis

Stadium I (primer) : ulkus tunggal, tepi teratur, dasar bersih, tidak nyeri dan pembesaran kelenjar
getah bening regional
Stadium II (sekunder) : lesi kulit yang polimorfik (roseola sifilitika), tidak gatal dan lesi di mukosa dan
limfadenopati
Stadium laten : Tidak ditemukan gejala klinis pada pasien, namun tes serologi sifilis (TSS) reaktif, baik
serologi treponema maupun nontreponema.
Stadium III (tersier) : gumma, yaitu infiltrat sirkumskrip kronis yang cenderung mengalami
perlunakan dan bersifat destruktif. Dapat mengenai kulit, mukosa dan tulang.

242
4
3A

243
4
3A
Tatalaksana

1. Doksisiklin 2x100 mg selama 30 hari untuk stadium primer, sekunder dan tersier
2. Eritromisin 4x500 mg oral selama 30 hari untuk ibu hamil dengan sifilis stadium primer dan
sekunder, atau lebih dari 30 hari untuk sifilis laten

Evaluasi terapi: evaluasi secara klinis dan serologi dilakukan pada bulan ke-1, 3, 6 dan 12.
Kriteria sembuh: titer VDRL atau RPR menurun 4 kali lipat dalam 6 bulan setelah pengobatan.

MED+EASY
Tatalaksana Sifilis
Penis Do Er
Benzatin Penisilin G 2,4 Juta IM SD
Doksisiklin 2 x 100 mg oral 30 hari
Eritromisin 4 x 500 mg oral 30 hari
A. Doksisiklin 2x100 mg PO 7 hari uretritis NGO
B. Eritromisin 4x500 mg PO 14 hari limfogranuloma venereum
C. Benzatin penicillin G 2,4 juta IU IM SD
D. Seftriakson 250 mg IM SD urethritis GO, ulkus molle
E. Azitromisin 1 gram PO SD uretritis NGO
Throwback
CBT November
2023

Terima Kasih
#SiapUKMPPDBer samaMeds ens e +

Anda mungkin juga menyukai