Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ANALISIS INSTRUMEN
INDUCTIVELY CONPLED PLASMA-ATOMIC EMMISION
SPECTROSCOPY (ICP – AES)

KELOMPOK 1 :
Alfina Dwi Angelin Dasi A25121006
Fitri A25121043
Hairunnisa A25121065

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia-Nyalah yang telah memberikan
penyusun kesehatan, kekuatan serta kesempatan sehingga makalah tentang
“INDUCTIVELY COUPLED PLASMA (ICP)” ini dapat terselesaikan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
Makalah dengan judul “INDUCTIVELY COUPLED PLASMA (ICP)” ini
disusun dengan maksud untuk memberikan gambaran salah satu alat instrument
spektroskopi.
Penyusun menyadari sepenuhnya atas keterbatasan ilmu maupun dari segi
penyampaian yang menjadikan makalah tentang “INDUCTIVELY
COUPLEDPLASMA (ICP)” ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saranyang membangun sangat diperlukan dari semua pihak untuk kesempurnaan
makalah ini.

Palu, 29 Oktober 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................. Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................ 2
BAB II ...................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian ACP-AES.................................................................................................... 3
2.2 Prinsip Dasar Dan Prinsip Kerja ................................................................................ 3
2.3 Gambar Alat Dan Fungsinya ....................................................................................... 5
2.4 Kelebihan Dan Kekurangan ........................................................................................ 9
2.5 Gangguan, Manfaat Dan Aplikasi ............................................................................. 10
BAB III................................................................................................................................... 13
PENUTUP .............................................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Spektroskopi merupakan cabang ilmu yang berhubungan dengan gelombang
elektromagnetik yang diterjemahkan ke dalam komponen-komponen panjang
gelombang untuk menghasilkan spektra, merupakan plot beberapa fungsi dari
intensitas radian versus panjang gelombang atau frekuensi. Peran Spektroskopi yaitu
untuk membedakan struktur molekular, mengindentifikasi molekul yang tidak
diketahui, mendeteksi molekul yang sudah diketahui, dan mengukur konsentrasi.

Inductively Coupled Plasma (ICP) merupakan instrumen yang digunakan untuk


menganalisis kadar unsur-unsur logam dari suatu sampel dengan menggunakan metode
spektorfotometer emisi. Spektrofotometer emisi adalah metode analisis yang
didasarkan pada pengukuran intensitas emisi pada panjang gelombang yang khas untuk
setiap unsur. Bahan yang akan dianalisis untuk alat ICP ini harus berwujud larutan yang
hornogen. Ada sekitar 80 unsur yang dapat dianalisa dengan menggunakan alat ini.

Gabungan elektron-elektron yang tereksitasi akan membentuk awan-awan


electron yang jenuh dengan electron yang disebut plasma sehingga disebut inductively
coupled plasma (ICP). Electron yang sah tereksitasi kembali kekeadaan dengan sambil
melepaskan energy berupa sinar yang masuk ke spectrometer oleh grating difraksi sinar
dispensikan menjadi spectrum garis yang spesifik untuk masing-masing atom/ion yang
terkandung dalam sampel. Karena intensitas sinar yang dilepas/diemisi ketika kembali
ke keadaan dasar yang di ukur oleh spectrometer maka ICP disebut juga ICP-AES
(Inductively coupled plasma atomic emission spektrocopy).

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah
dalam makalah ini yaitu:

1. Bagaimana definisi dari Inductively Conpled Plasma-Atomic Emmision


Spectroscopy (ICP-AES)?
2. Bagaimana prinsip dasar dan prinsip kerja dari Inductively Conpled Plasma-
Atomic Emmision Spectroscopy (ICP-AES)?
3. Bagaimana gambar dan fungsi alat Inductively Conpled Plasma-Atomic
Emmision Spectroscopy (ICP-AES)?
4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari Inductively Conpled Plasma-
Atomic Emmision Spectroscopy (ICP-AES)?
5. Bagaimana ganguan, manfaat serta aplikasi dari Inductively Conpled Plasma-
Atomic Emmision Spectroscopy (ICP-AES)?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat dirumuskan tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui defenisi dari Inductively Conpled Plasma-Atomic Emmision


Spectroscopy (ICP-AES).
2. Mengetahui prinsip dasar dan prinsip kerja dari Inductively Conpled Plasma-
Atomic Emmision Spectroscopy (ICP-AES).
3. Mengetahui gambar dan fungsi alat Inductively Conpled Plasma-Atomic
Emmision Spectroscopy (ICP-AES).
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Inductively Conpled Plasma-
Atomic Emmision Spectroscopy (ICP-AES).
5. Mengetahui gangguan, manfaat dan aplikasi dari Inductively Conpled Plasma-
Atomic Emmision Spectroscopy (ICP-AES.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ACP-AES
Spektroskopi emisi atom plasma berpasangan induktif (ICP-AES), juga disebut
sebagai spektrometri emisi optik plasma berpasangan induktif (ICP-OES), adalah
teknik analisis yang digunakan untuk mendeteksi jejak logam. Ini adalah jenis
spektroskopi emisi yang menggunakan plasma yang digabungkan secara induktif untuk
menghasilkan atom dan ion tereksitasi yang memancarkan radiasi elektromagnetik
pada karakteristik panjang gelombang suatu unsur tertentu. Intensitas emisi ini
menunjukkan konsentrasi unsur dalam sampel.

ICP-AES adalah teknik analisis yang memungkinkan penentuan beberapa


elemen dalam suatu sampel secara bersamaan. Metode ini melibatkan pembuatan
plasma bersuhu tinggi yang merangsang atom-atom dalam sampel, menyebabkan
atom-atom tersebut memancarkan panjang gelombang cahaya yang khas. Cahaya yang
dipancarkan kemudian dideteksi dan digunakan untuk mengukur komposisi unsur
sampel.

Komponen utama sistem ICP-AES meliputi sistem pengenalan sampel, obor


plasma, spektrometer dan detektor. Sistem pengiriman sampel biasanya melibatkan
proses aerosolisasi, di mana sampel dibuat menjadi aerosol dan dimasukkan ke dalam
plasma. Obor plasma menghasilkan plasma bersuhu tinggi, dan spektrometer serta
detektor menganalisis cahaya yang dipancarkan.

Spektroskopi emisi atom plasma yang digabungkan secara induktif adalah alat
analisis yang ampuh untuk analisis unsur di berbagai industri. Kemampuan untuk
memberikan analisis multi-elemen yang akurat dan simultan dengan sensitivitas tinggi
menjadikannya teknik yang sangat berharga meskipun memiliki keterbatasan.

2.2 Prinsip Dasar Dan Prinsip Kerja


a. Prinsip Dasar

3
Prinsip dasar ICP-AES melibatkan penggunaan plasma berpasangan
induktif, yang mana generator frekuensi radio (RF) frekuensi tinggi
menghasilkan plasma menjadi aliran argon. Suhu plasma yang tinggi (sekitar
10.000 K) menyebabkan sampel terionisasi dan memancarkan cahaya pada
panjang gelombang karakteristik.
b. Prinsip kerja
ICP-AES adalah singkatan dari Spektroskopi Emisi Plasma-Atomik
yang Ditambah Induktif, yang merupakan teknik yang digunakan untuk analisis
unsur. Berikut ini adalah langkah-langkah yang terlibat dalam proses ICP-AES:
• Persiapan sampel: Sampel pertama-tama disiapkan dengan
melarutkannya dalam pelarut yang sesuai dan kemudian menyaringnya
untuk menghilangkan kotoran.
• Atomisasi: Sampel kemudian dimasukkan ke dalam obor ICP, di mana
sampel tersebut diuapkan dan diatomisasi oleh plasma suhu tinggi.
• Eksitasi: Atom-atom dalam plasma tereksitasi ke tingkat energi yang
lebih tinggi karena panas plasma, menyebabkan atom-atom tersebut
memancarkan cahaya pada panjang gelombang yang khas.
• Deteksi: Cahaya yang dipancarkan kemudian dilewatkan melalui
spektrometer, yang memisahkan cahaya menjadi panjang gelombang
komponennya dan mengukur intensitas setiap panjang gelombang.
• Kuantifikasi: Intensitas cahaya yang dipancarkan pada setiap panjang
gelombang sebanding dengan konsentrasi unsur yang bersangkutan
dalam sampel. Konsentrasi masing-masing unsur kemudian dihitung
berdasarkan intensitas garis emisinya.

Singkatnya, ICP-AES bekerja dengan menguapkan dan mengatomisasi


sampel dalam plasma bersuhu tinggi, merangsang atom untuk memancarkan
cahaya pada panjang gelombang karakteristik, dan kemudian mengukur

4
intensitas cahaya yang dipancarkan untuk menentukan konsentrasi setiap
elemen dalam sampel.

2.3 Gambar Alat Dan Fungsinya


Alat yang digunakan pada inductively coupled plasma atomic emission
spektroskopi yaitu:

Gambar Alat ICP-AES

5
1) Erlenmeyer
Digunakan sebagai tempat penyimpanan sampel yang akan dianalisis
menggunakan Inductively Conpled Plasma-Atomic Emmision Spectroscopy
(ICP-AES)
2) Pengkabut Nebulizer
Pengkabut adalah bagian yang mengubah cairan menjadi bentuk aerosol
yang dapat pindah kedalam plasma. Proses nebulasi adalah salah satu langkah
yang paling penting dalam ICP. Cara memperkenalkan sampel yang ideal akan
menjadi salah satu penghantar dari semua sampel keplasma pada satu bentuk
dimana plasma mungkin akan kembali menghasilkan larutan, uap atomisasi,
dan ionisasi. Karena hanya bercak-bercak kecil yang dapat digunakan dalam
ICP. Kemampuan untuk menghasilkan bercak kecil pada berbagai jenis sampel
yang banyak tergantung pada keperluan dari sebuah nebulizer dari ICP.
3) Pompa Peristaltik Pump
Pompa peristaltik adalah jenis pompa perpindahan yang digunakan
untuk memompa berbagai cairan. Pompa ini menggunakan sebuah
penggulungan yang mendorong larutan sampel dimana tabung menggunakan
proses peristaltik. Tabung pompa peristaltik adalah satu bagian dari sistem ICP
yang biasanya memerlukan penggantian yang sering. Analisa harus memeriksa
tabung pompa untuk pemakaian sehari-hari, yang umumnya ditandai dengan
tekanan permanen di pipa yang dapat dirasakan dengan menjalankan jari
seeorang melalui pipa. Kegagalan untuk menggantikan tabung pompa yang aus
dpat mengakibatkan kinerja instrumen menurun karena ini dapat mencegah
aliran sampel yang akan disampaikan ke pengkabut nebulizer. Memakai tabung
dapat dikurangi dengan melepaskan ketegangan pada pipa ketika pompa tidak
digunankan.
4) Penyemprot Spray Chamber
Setelah sampel aerosol dibuat oleh pengkabut, harus diangkut ke obor
sehingga disuntikkan ke dalam plasma. Karena tetesan sangat kecil hanya

6
dalam aerosol yang cocok untuk diinjeksikan ke dalam plasma, bagian
penyemprot adalah untuk menghapus tetesan besar dari aerosol. Tujuan kedua
dari bagoian penyemprot adalah untuk menurunkan tekanan yang terjadi selama
nebulisasi, karena pemompaan dari larutan. Secara umum, bagian penyemprot
untuk ICP dirancang untuk memungkinkan tetesan dengan diameter sekitar 10
mm atau lebih kecil untuk lolos ke plasma. Dengan pengkabut khas, kisaran
tetesan merupakan sekitar 1-5 dari sampel dikeringkan ke dalam wadah
buangan. Bagian penyemprot terbuat dari bahan tahan korosi yang
memungkinkan analis Universitas Sumatera Utara untuk mengguakan sampel
yang mengandung asal fluoride yang dapat merusak kaca ruang semprot.
5) Plasma
Plasma berpasangan induktif (ICP) ini merupakan komponen utama alat. ICP
menghasilkan suhu tinggi dengan melewatkan arus listrik melalui gas argon,
memungkinkan sampel berubah menjadi gas dan terionisasi.
6) Drain
Merupakan bagian yang tampaknya sederhana dari sistem pengenalan
sampel, drain yang membawa sampel yang lebih dari ruang semprot untuk
wadah buangan dapat berdampak pada kinerja instrumen ICP. Selain membawa
pergi sampel berlebihan, sistem pembuangan menyediakan tekanan baik yang
diperlukan untuk memaksa sampel aerosol membawa aliran gas melalui tabung
nebulizer injector obor dan masuk ke bit plasma. Jika sistem pembuangan tidak
mengalir secara merata atau jika memungkinkan gelembung untuk
melewatinya, injeksi sampel ke dalam plasma mungkin terganggu dan dapat
menyebabkan kebisingan sinyal emisi. Saluran air untuk pengenalan sampel
ICP dapat dalam berbagai bentuk seperti loop, blok, tabung U, atau bahkan pipa
dihubungkan ke pompa peristaltik. Untuk kinerja yang tepat, penting untuk
menjaga tingkat cairan dengan sistem pembuangan pada posisi yang
dianjurkan. juga ketika memperkenalkan sampel dasar organik ke dalam ICP,

7
mungkin perlu untuk menggunakan pipa saluran pembuangan yagn ditunjukan
untuk digunakan dengan pelarut organik.
7) Obor ( quartz ) Thorch
Obor yang digunakan saat ini dalam ICP-OES sangat mirip dalam
desain dan fungsi dengan yang dilaporkan oleh Fassel diawal-awal ICP. Obor
terdiri dari tiga tabung konsentris untuk aliran argon dan injeksi aerosol. Jarak
antara dua tabung luar dijaga bersempitan sehingga gas yang dialirkan diamtara
mereka muncul dengan kecepaan yang tinggi. Chamber terluar ini juga
dirancang untuk Universitas Sumatera Utara membuat gas spiral disekitar
chamber seperti melanjutkan ke atas. Salah satu fungsi dari gas ini adalah untuk
menjaga dinding kuarsa aliran obor dingin dan dengan demikian aliran gas ini
awalnya disebut aliran pendingin atau plasma tetapi sekarang disebut
“pengeluaran” aliran gas. Untuk argon ICP, aliran gas luar biasanya sekitar 7-
15 liter per menit.
8) Generator Frekuensi Radio
Generator Frekuensi Radio RF adalah perangakat yang menyediakan
daya untuk lanjutan dan memelihara dari debit plasma. Tenaga ini, biasanya
mulai dari sekitar 700-1500 watt, yang sudah ditransfer ke gas plasma melalui
kumparan beban sekitar bagian atas obor. Kumparan beban, yang bertindak
sebagai antenna untuk mentransfer daya RF untuk plasma, biasanya terbuat dari
pipa tembaga dan didinginkan oleh air atau gas selama operasi.
9) Transfer Optik
Sampel yang sudah berbentuk aerosol yang sudah diubah oleh obor
akan dipancarkan ketransfer optik, kemudian cahaya polikromatis yang
dipancarkan akan diubah menjadi cahaya monokromatis.
10) Mikroprosesor Detektor lektronik
Detector yang berfungsi sebagai pendeteksi kadar logam. Setelah garis
emisi yang yang tepat telah diisolasi dengan spektrofotometer, detector dan

8
elektronik yang terkait digunakan untuk mengukur intensitas garis emisi.
Sejauh ini detektor paling banyak digunakan untuk ICP adalah tabun

2.4 Kelebihan Dan Kekurangan


Kelebihan ICP-AES adalah sangat selektif dan dapat digunakan untuk
mengukur beberapa unsur sekaligus secara berurutan dalam setiap pengukuran dan
dapat mengukur sekitar 80 unsur yang dapat dianalisa menggunakan alat ini. ICP-AES
memiliki tingkat interferensi yang rendah dari elemen lain, menjadikannya teknik yang
andal untuk analisis elemen yang akurat. ICP-AES memerlukan persiapan sampel
minimal, menjadikannya teknik yang nyaman dan menghemat waktu. ICP-AES dapat
menggunakan pengambilan sampel laser untuk menghindari kebutuhan pembubaran
sampel, yang diperlukan untuk teknik lain. ICP-AES memberikan presisi dan akurasi
tinggi dalam analisis unsur dan ICP-AES memiliki rentang dinamis yang besar,
memungkinkannya menganalisis sampel dengan rentang konsentrasi yang luas.

Kelemahan dari ICP-AES adalah kurang sensitive terhadap pengukuran unsur


yang mempunyai panjang gelombang dibawah 200 nm dan harganya yang mahal. ICP-
AES memerlukan operator yang terampil dan pengoperasian yang rumit, sehingga
kurang dapat diakses oleh beberapa laboratorium. ICP-AES dapat dipengaruhi oleh
matriks sampel, sehingga menghasilkan hasil yang tidak akurat. Meskipun ICP-AES
memerlukan persiapan sampel yang minimal, beberapa sampel mungkin masih
memerlukan persiapan yang rumit, sehingga dapat memakan waktu. ICP-AES
memiliki interferensi yang rendah, beberapa elemen mungkin masih mengganggu
analisis, sehingga menghasilkan hasil yang tidak akurat. Kelemahan ICP-AES juga
adalah ia tidak mengidentifikasi bilangan oksidasi unsur dalam matriks aslinya.
Misalnya, suatu sampel mungkin mengandung Fe+3 tetapi ketika besi terdeteksi dalam
plasma, sebagian besar akan berupa Fe dengan beberapa Fe+.

9
2.5 Gangguan, Manfaat Dan Aplikasi
A. Gangguan
Selama analisis menggunakan ICP-AES, mungkin akan muncul
beberapa gangguan atau noise yang dapat mempengaruhi akurasi dan presisi
hasil pengukuran. Beberapa fenomena interferensi umum pada ICP-AES antara
lain:
1. Interferensi spektral
Hal ini terjadi bila garis emisi unsur yang diukur tumpang tindih dengan
garis emisi unsur lain atau dengan spektrum latar belakang plasma. Hal ini
dapat menyulitkan pengukuran intensitas cahaya pada benda yang ingin diukur
secara akurat.
2. Gangguan latar belakang
Ketika matriks sampel atau komponen sampel lainnya menyebabkan
masalah dalam pembentukan plasma atau mengganggu pengukuran. Misalnya,
keberadaan garam menyebabkan pengendapan atau mempengaruhi viskositas
sampel.
3. Gangguan ionisasi
Proses ionisasi dalam plasma dapat terganggu oleh beberapa komponen
sampel, sehingga mempengaruhi efisiensi ionisasi elemen yang diukur.
4. Gangguan ionisasi atom
Unsur atau senyawa tertentu dalam sampel dapat mengurangi kapasitas
ionisasi atom dalam plasma, sehingga mempengaruhi intensitas emisi cahaya.
Untuk mengatasi gangguan tersebut, beberapa strategi dapat diterapkan
antara lain:
1. Penggunaan standar internal: Penambahan standar internal dapat membantu
mengkompensasi fluktuasi analisis kondisi.
2. Penggunaan standar eksternal: Penggunaan standar eksternal yang mewakili
komposisi sampel untuk kalibrasi dan pengujian instrumen.

10
3. Pra-pemrosesan Sampel: Langkah-langkah pra-pemrosesan seperti
pengenceran, pencernaan sampel, atau penghilangan ion yang mengganggu
dapat membantu mengurangi interferensi.
B. Manfaat dan Aplikasi
Teknik ICP-AES adalah alat serbaguna di tangan ahli kimia analitik.
Sebanyak 60 elemen dapat ditentukan olehnya dalam berbagai sampel analit
seperti batuan, mineral, tanah, udara, air, pertanian, ekologi kehutanan, analisis
makanan, dan lain-lain. Oleh karena itu, teknik ini telah menjadi teknik yang
sangat diperlukan.
• Ilmu pertanian: Analisis hasil pertanian dan pangan selain analisis tanah.
• Ilmu kesehatan : Penentuan Aluminium dalam darah, Cu dalam otak, Se
dalam hati, Na dalam ASI.
• Ilmu geologi: Kehadiran lantanida dan elemen lain dalam sampel batuan.
• Ilmu forensik: Analisis tanah TKP
• Metalurgi: Analisis elemen jejak dalam baja tahan karat.
• Ilmu lingkungan: Analisis air limbah, penentuan logam pencemar dalam
berbagai matriks.
• Industri farmasi: Adanya logam seperti Cu, Fe, Ni, dan Si dalam minyak
pelumas atau bensin pada konsentrasi yang sangat kecil. Jejak logam
seperti Ca, Cu, Fe, Mn, Mg, P, K dan Zn dalam bir atau anggur; penentuan
elemen jejak dalam polimer, evaluasi katalis, dan sebagainya.

11
SOAL

Sebuah analisis menggunakan ICP-AES menunjukkan bahwa konsentrasi ion tembaga


(Cu) dalam sampel adalah 3,0 ppm. Jika faktor sensitivitas instrumen adalah 0,008
ppm/mV, berapa sinyal emisi yang diukur oleh ICP-AES?

Jawaban:

Diketahui:

Konsentrasi ion tembaga (Cu) = 3,0 ppm

Faktor sensitivitas instrumen = 0,008 ppm/mV

Ditanyakan:

Sinyal emisi yang diukur = ?

Penyelesaian:

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑝𝑝𝑚)
Sinyal yang diukur (mV) = 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑝𝑝𝑚/𝑚𝑉)

Dengan menggunakan data yang diberikan:

3,0 𝑝𝑝𝑚
Sinyal yang diukur (mV) = 0,008 𝑝𝑝𝑚/𝑚𝑉 = 375 mV

Jadi, sinyal emisi yang diukur oleh ICP-AES adalah 375 mV.

12
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ICP-AES (Inductively Conpled Plasma-Atomic Emmision Spectroscopy)
adalah teknik yang digunakan untuk analisis unsur. Ini memiliki beberapa keunggulan,
termasuk analisis simultan beberapa elemen, beragam elemen, sensitivitas tinggi,
interferensi rendah, persiapan sampel minimal, dan pengambilan sampel laser. ICP-
AES memiliki berbagai aplikasi di berbagai bidang, termasuk analisis lingkungan,
farmasi, makanan, forensik, metalurgi, dan geologi. Namun ICP-AES juga memiliki
beberapa keterbatasan, antara lain biaya tinggi, pengoperasian yang kompleks, efek
matriks, penyiapan sampel, batas deteksi terbatas, dan interferensi. Keterbatasan ini
harus dipertimbangkan ketika memilih teknik yang tepat untuk analisis unsur. Secara
keseluruhan, ICP-AES adalah teknik serbaguna dan berharga untuk analisis unsur di
berbagai bidang.

13
DAFTAR PUSTAKA
Arvis I dan Jarvis KE. (1992). Spektrometri emisi atom plasma yang digabungkan
secara induktif dalam geokimia eksplorasi. J. Geokimia.

Boss, CB, & Fredeen, KJ. (2004). Konsep, Instrumentasi, dan Teknikdalam
Spektrometri Emisi Optik Plasma Berpasangan Induktif, KeduaEd., 2-38,
Perkin-Elmer Corp, AS.

Fredeen KJ dan Salit ML. (1988). Mengoreksi Interferensi yang Diinduksi Matriks
pada ICP-AES, Makalah No. C53 dipresentasikan di FACSS XV, Boston.

Houk, R.S. dkk. (2000). “Spektroskopi emisi atom plasma yang digabungkan secara
induktif,” Kimia Analitik.

Montaser, A. dan Golightly, DW (1992). “Plasma yang digabungkan secara induktif


dalam spektrometri atom analitik.”

14

Anda mungkin juga menyukai