Anda di halaman 1dari 9

Vol. 2. No.

2 Juli 2013

TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PERANANNYA DALAM


TRANSFORMASI PENDIDIKAN

Rani Susanti
SDN Srogol 01 Cigombong, Bogor
Jl. HRE Sukma Kp. Cibandawa Rt/Rw 03/06 Ciburuy-Cigombong Bogor 16740 (rani.susanti51@yahoo.co.id)

Abstrak: Teknologi Pendidikan memiliki peran dan Strategis penting untuk merealisasikan visi Sistem
Pendidikan Nasional yaitu menghasilkan INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF. Salah
satu fungsi teknologi pendidikan adalah menumbuhkan sikap responsif dan antisipatif. Dalam
penyelenggaraan teknologi pendidikan tidak bisa dilepaskan dari kemajuan Transformasi pendidikan.
Pemanfaatan teknologi pendidikan dalam pembelajaran kejuruan memberikan kontribusi positif pada
pencapaian tujuan belajar bagi peserta didik. Oleh karena itu, upaya-upaya teknologi pendidikan
kedalam proses pembelajaran dan transformasi pendidikan perlu dilakukan. Penerapan model
pembelajaran dengan pendekatan teknologi pendidikan, model pembelajaran berbasis agama, model
pembelajaran berbasis kompetensi relevan untuk digunakan. Di samping itu, pelaksanaan
pengembangan guru berkarakter teknologi pendidikan juga sangat mendukung untuk dilaksanakan.

Kata Kunci: Teknologi Pendidikan, transformasi, teknologi.

Abstract : Technology and Strategic Education has a vital role to realizevision of the National
Education System produces INSAN INDONESIA INTELLIGENT AND COMPETITIVE. One function of
education is to foster technology responsive and anticipatory attitude. In the implementation of
educational technology is not Transformation can be separated from the advancement of education.
The use of technology in teaching vocational education contributes positively to achievement of
learning goals for students. Therefore, the efforts educational technology into the learning process
and the transformation of education needs to be done. Application of learning models with educational
technology approach, faith-based learning model, competency-based learning model relevant for use.
In addition, the implementation of character education technology teacher development is also very
supportive to implement.

Keyword: Educational Technology, transformation, technology

1. PENDAHULUAN bahkan kedaulatan atas wilayah. Arus komunikasi


yang mengalir dari Negara maju tidak mungkin
1.1. Latar Belakang
dibendung. Strategi yang dapat dilakukan untuk
Masyarakat Indonesia sekarang ini dan di
mengurangi dampak negative dari arus komunikasi
masa mendatang merupakan masyarakat yang
dan informasi tersebut adalah dengan memperkuat
berbudaya teknologi, yaitu bahwa perkembangan
ketahanan masing-masing anggota masyarakat
teknologi telah berlangsung sedemikian rupa
melalui pendidikan yang memanfaatkan teknologi
hingga tersebar luas dan mempengaruhi segenap
yang bersangkutan.
bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan.
Oleh karena itu teknologi perlu digunakan lebih Akhir-akhir ini pendidikan disoroti secara
bermakna, berdaya guna dalam bidang pendidikan tajam baik oleh masyarakat, pemerintah, peserta
kearah terwujudnya cita-cita mencerdaskan didik, lulusan maupun oleh insan pendidik sendiri.
kehidupan bangsa. Sayangnya sorotan itu tidak merata sehingga
menerangi seluruh aspek pendidikan, melainkan
Perkembangan teknologi komunikasi dan
terfokus pada aspek tertentu saja. Salah satu fokus
informasi telah berlangsung begitu pesat hingga
sorotan itu adalah insan pendidikan terutama
menembus batas-batas Negara

Jurnal Teknologi Pendidikan. Program Studi Teknologi Pendidikan. 1


Program Pascasarjana. UIKA. Bogor.
Vol. 2. No. 2 Juli 2013

guru dan lembaga pendidikannya. Sorotan tajam merupakan cermin peradaban suatu bangsa. Bangsa
yang menimpa guru dan lembaga pendidikannya yang peradabannya tinggi ditandai dengan tingkat
itu mungkin didasarkan pada anggapan bahwa pendidikan yang relatif tinggi bagi warga
peranan mereka sangat menentukan dalam negaranya. Tingkat pendidikan yang tinggi
pembangunan pendidikan. bergantung pada mutu pendidikan yang mana
berkaitan erat dengan proses belajar mengajar.
Sehingga apabila mereka kurang berperanan
maka pembangunan pendidikan akan terhambat. Dewasa ini para ahli berusaha untuk
Sorotan itu rupanya telah menghasilkan kesimpulan meningkatkan proses belajar mengajar itu menjadi
bahwa mereka belum melakukan peranannya suatu ilmu atau teknologi yang dapat dikenal dan
dengan baik, dan karena itu mendapat prioritas dikuasai langkah-langkahnya. Disinilah peran
untuk dibenahi dan disempurnakan. Diajukannya teknologi pendidikan sangat diperlukan.
RUU Pendidikan Nasional seharusnya dapat Sebenarnya apa yang dimaksud dengan teknologi
memperluas dan mempertajam fokus sorotan itu pendidikan? Pada awalnya pengertian teknologi
keseluruh sistem pendidikan (komponen, fungsi, pendidikan adalah sama dengan teknologi dalam
tujuan maupun organisasi dan strukturnya) serta pendidikan, yaitu sarana yang mendukung dalam
sekaligus membangkitkan kesadaran semua pihak kegiatan belajar mengajar seperti computer,
bahwa sistem pendidikan kita perlu ditata kembali overhead projector, tv, video tape recorder, dll.
secara menyeluruh selaras dengan situasi dan Kemudian sesuai dengan perkembangan jaman ada
kondisi yang telah berubah, serta sesuai pula beberapa pendapat dengan apa yang dimaksud
dengan tuntutan dan harapan masa depan. Usaha dengan teknologi pendidikan.
pembenahan dan penyempurnaan karena itu tidak
dilakukan secara tambal sulam atas unsur-unsur Menurut Komisi Definisi dan Terminologi
tertentu saja. AECT ( Association for Educational
Communication and Technology ) teknologi
1.2. Rumusan Masalah pendidikan adalah proses yang kompleks dan
Rumusan masalah dari penulisan jurnal terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide,
makalah ini adalah : peralatan, dan organisasi untuk menganalisis
1. Apa pengertian teknologi pendidikan? masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan,
2. Apa pengertian transformasi? mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah
3. Bagaimana peran teknologi pendidikan yang menyangkut semua aspek belajar manusia. Di
dalam transformasi pendidikan? lain pihak ada yang berpendapat teknologi
pendidikan adalah pengembangan, penerapan dan
1.3. Tujuan Penulisan
penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk
Tujuan penulisan jurnal makalah ini
memperbaiki dan meningkatkan proses belajar
adalah:
manusia. Di sini yang diutamakan adalah proses
1. Mengtahui pengertian teknologi
belajar itu sendiri, disamping alat-alat yang dapat
pendidikan dan tranformasi pendidikan
membantu proses belajar itu. Jadi teknologi
2. Mengetahui bagaimana peran teknologi
pendidikan itu mengenai software maupun
pendidikan dalam tranformasi pendidikan.
hardwarenya. Software berupa menganalisis dan
2. TINJAUAN TEORI DAN PEMBAHASAN mendisain urutan atau langkah-langkah belajar
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan
2.1. Tinjauan Teori metode penyajian yang serasi serta penilaian
2.1.1. Pengertian Teknologi Pendidikan keberhasilannya. Sedangkan hardwarenya adalah
Pendidikan merupakan investasi yang paling alat peraga, alat pengajaran audio visual aids atau
utama bagi setiap bangsa, terutama bagi bangsa instructional aids seperti radio, film opaque
yang sedang berkembang. Dalam arti kata projector, overhead projector, tv, video tape
pembangunan hanya dapat dilakukan oleh bangsa recorder, computer, dll. Adapula yang berpendapat
yang telah dipersiapkan untuk membangun bahwa teknologi pendidikan
negaranya melalui pendidikan. Karena pada
hakekatnya pendidikan

Jurnal Teknologi Pendidikan. Program Studi Teknologi Pendidikan. 2


Program Pascasarjana. UIKA. Bogor.
Vol. 2. No. 2 Juli 2013

adalah pemikiran yang sistematis tentang pendidikan dilakukan oleh masyarakat,


pendidikan, penerapan metode penyelesaian orangtua, dan guru. Pendidikan dimulai dari
masalah dalam pendidikan, yang dapat dilakukan keluarga dimana yang sudah bisa mengajari
dengan alat-alat komunikasi modern ataupun tanpa yang belum bisa. Sistem ini dirintis di Solo
alat-alat tersebut. dan didiseminasikan ke beberapa provinsi
yang lain, seperti di Riau.
Pendapat lain mengatakan teknologi
2. Sistem SD Kecil pada daerah terpencil.
pendidikan merupakan kajian dan praktek untuk
Sistem SD Kecil ini merupakan hasil
membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja
pengembangan dari sistem pamong.
dengan membuat, menggunakan dan mengelola
3. Sistem Guru Kunjung.
proses dan sumber teknologi yang memadai. Dari
4. Sistem belajar jarak jauh, yaitu usaha
beberapa pendapat di atas dapat kita simpulkan
pendidikan yang bertujuan memperluas
bahwa pengertian teknologi pendidikan adalah
pendidikan di luar kelas. Realisasinya dengan
suatu pendekatan yang sistematis dan kritis tentang
adanya SMP terbuka, SMA terbuka,
pendidikan (proses pemecahan masalah dalam
Universitas terbuka. Terbuka disini artinya
masalah pendidikan). Masalah pendidikan yang
terbuka semua yaitu kapanpun, siapapun,
paling mendasar dapat dikelompokkan menjadi 4
dimanapun, berapapun usianya bisa mendaftar
macam yaitu : masalah pemerataan, masalah mutu,
di sekolah terbuka. Namun pada
masalah efektifitas dan relevansi, dan masalah
pelaksanaannya pendidikan dengan sistem ini
efisiensi. Masalah-masalah inilah yang harus dapat
dimana peserta didik belajar dengan
dipecahkan oleh teknologi pendidikan. Untuk
menggunakan modul lebih cocok diterapkan
masalah pemerataan pendidikan di Indonesia,
pada karyawan yang sehari- hari sudah
pemerintah dengan teknologi pendidikan berusaha
terbiasa mandiri.
mengatasinya dengan cara:
5. Sistem Televisi pendidikan, yaitu
Konvensional pemanfaatan media televisi dalam membantu
1. membangun gedung sekolah seperti SD Inpres kegiatan pendidikan di luar sekolah. TVRI
2. menggunakan gedung sekolah untuk sekolah secara berkala dan teratur menyiarkan acara
pagi dan sore (sistem double shift) pendidikan untuk anak- anak sekolah.
6. Sistem Kejar Paket A dan B Kita berharap ke
Inovatif depannya teknologi pendidikan dapat
1. Sistem pamong, yaitu sistem pendidikan yang merumuskan sistem pendidikan yang lebih
bersifat masal. Dalam sistem ini baik dan lebih berkualitas bagi kemajuan
pendidikan bangsa Indonesia.

Jurnal Teknologi Pendidikan. Program Studi Teknologi Pendidikan. 3


Program Pascasarjana. UIKA. Bogor.
Vol. 2. No. 2 Juli 2013

2.1.2. Transformasi Pendidikan

Gambar 1. Bagan sistem transformasi pendidikan secara umum

KETERANGAN : manfaat sistem transformasi pendidikan di


1. Instrumental input: adalah pusat dari input masyarakat?
(masukan ) 6. Feed back: adalah umpan balik,perintah dari
2. Input: adalah masukan, disini masukan berupa otak yang akan bekerja dengan sendirinya.
siswa/pelajar, bisa juga kurikulum yang ada.
3. Transformasi: disini transformasi adalah URAIAN:
berupa pengajar/pendidik/instruktur. Tujuan pendidikan pada umumnya adalah
4. Output: nilai yang dapat membuahkan hasil meningkatkan kualits hidup manusia. (menjadikan
lulusan yang lebih baik. Jadi yang dimaksud hari esok lebih sempurna). Hidup berkualitas
disini adalah hasil dari produk pendidikan adalah bagaimana agar masyarakat dapat hidup
yang dimanfaatkan secara maksimal bagi dngan lebih baik lagi daripada sebelumnya.
perkembangan/kemajuan masyarakat.
5. Environment : lingkungan yang ada diskliling Bagan diatas menjelaskan bagaimana
dimana proses pendidikan berlangsung, pendidikan apabila dilihat dari prosesnya. Proses
artinya adalah masukan kedalam masyarakat. pendidikan tersebut berawal dari instrumental
Berperan apakah pendidikan didalam input. Yang dimaksud dengan instrumental input
masyarakat? adakah adalah awal dari masukan

Jurnal Teknologi Pendidikan. Program Studi Teknologi Pendidikan. 4


Program Pascasarjana. UIKA. Bogor.
Vol. 2. No. 2 Juli 2013

masukan di pendidikan. Terdapat juga input didik. Apalagi kenyataan banyak menunjukkan
(masukan-masukan) seperti kurikulum pendidikan bahwa yang dialihkan itu terutama meliputi aspek
pelajar/siswa, kemudian dilihat dari sistematika kognitif saja (menghafal, mengulang,
diatas, masukan-masukan tersebut di menyebutkan, dan sebagainya). Memang benar ada
transfer/diolaholeh para staff/pengajar yang unggul nilai religi yang harus dilestarikan, namun dalam
sesuai dengan standar pengajar di indonesia, perkembangan zaman ini lebih banyak lagi nilai-
kemudian dari olahan secara keseluruhan akan nilai, terutama yang berasal dari kebenaran
terlihat, akan nampak hasilnya. Yaitu nilai. Hasil penginderaan dan kebenaran ilmiah, yang
yang lebih mendasar adalah sebuah sistem mengalami perubahan, sehingga tidak seyogyanya
pembelajaran yang membentuk manusia seutuhnya. dilestarikan.
Pendidika juga mampu mencetak manusia yang
unggul, berkualitas. Semua sistem, kerangka, Struktur organisasi pendidikan sekarang ini
tersebut diatas tidaklah terlepas dari peran masih saja sama seperti seabad yang lalu, padahal
lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar juga dapat sektor kehidupan yang lain sudah mengalami
membantu dalam proses transformasi ilmu perubahan. Pendidikan formal yang
pendidikan tersebut. Dan lingkungan pulalah mengejawantahkan dalam bentuk sekolah,
tempat/ objek dari pengamalan ilmu pendidikan dibakukan dengan ruangan yang dibatasi empat
yang telah diolah oleh berbagai banyak komponen. dinding, diisi sejumlah anak seusia, diajar dan
Dari semuanya diatas, dapat ditarik kesimpulan diawasi oleh seorang guru. Guru mempunyai
bahwa, hasil ahir dari suatu trasformasi sistem kewenangan tunggal dalam menentukan kegiatan
pendidikan adalah mengefektifkan segala aspek dan menilai hasilnya. Akibatnya, berbagai sumber
yang ada dalm pendidikan sehingga tujuan ahir untuk belajar yang ada dimasyarakat, tidak dapat
meningkatkan kualitas kehidupan manusia dimanfaatkan. Guru dianggap sebagai satu- satunya
sehingga manusia dapat mengelola dirinya sendiri, tenaga pendidik yang berwewenang mengajar.
memperoleh akses pekerjaan, tinggal dilingkungan Memang kenyataan yang ada sekarang
hidup yang baik, sehat akan jasmani dan rohani, menunjukkan bahwa guru merupakan penguasa
adanya vertilisasi dan sanitasi yang baik serta tunggal dalam proses belajar mengajar. Bahkan
mampu memaksimalkan pikiranyya, itu semua sekarang ini, guru justru dibebani banyak tugas
dapat tercapai dengan baik. hingga tidak mampu menjalankannya secara
2.2. Pembahasan efektif. Seharusnya tugas utama guru adalah
2.2.1. Gejala yang Diamati “mengawasi, meneladani dan membangkitkan
Sistem pendidikan dalam dasawarsa terakhir semangat” kalau motto “Tut Wuri Handayani”
ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat masih dipergunakan. Kita semua menyadari bahwa
mengesankan. Seperti halnya pendidikan dasar ilmu pengetahuan berkembang terus, dan jumlah
telah dapat ditingkatkan pada jenjang sekolah maupun kualitas infomrasi berkembang secara
menengah pertama bagi semua anak Indonesia. eksponensial. Tidak mungkin bagi seseorang
Salah satu asumsi yang mendasari usaha menguasai pertambahan informasi itu dengan jalan
pemekaran ini adalah bahwa penambahan tentang menimbun data atau fakta di otaknya. Namun yang
waktu belajar ini akan memperbaiki mutu tenaga terjadi sekarang justru menambah mata pelajaran
kerja, meskipun mesti harus dipertanyakan isi dan baru atau materi baru ke dalam kurikulum.
strategi pelaksanaannya. Kita semua tahu bahwa Memang benar bahwa perkembangan ilmu
pertumbuhan yang sangat pesat ini akan dapat pengetahuan menuntut kita untuk belajar lebih
membawa akibat yang berlawanan terhadap mutu. banyak, lebih cepat dan lebih berdaya guna. Akan
Masih banyak orang awam, atau bahkan para pakar tetapi bukan berarti yang kita pelajari adalah harus
sekalipun yang berpendapat bahwa tugas berupa fakta.
pendidikan yang utama adalah mengalihkan
Teknologi telah berkembang dengan pesat,
(mentrasfer) pengetahuan dari pendidik kepada
dan budaya kita pun telah dipengaruhinya, telah
peserta
terjadi perubahan sosial

Jurnal Teknologi Pendidikan. Program Studi Teknologi Pendidikan. 5


Program Pascasarjana. UIKA. Bogor.
Vol. 2. No. 2 Juli 2013

dengan berkembangnya teknologi. meneliti baik secara mandiri maupun kelompok


Kebanyakan orang masih memandang teknologi oleh peserta didik. Heathers (1970) berpendapat
sebagai produk dengan rujukan benda-benda yang bahwa fungsi pendidikan yang paling penting
dapat membuat hidup lebih nyaman. Teknologi adalah mengembangkan kemampuan menyelidik
belum dapat kita manfaatkan sedemikian rupa tiap orang agar ia dapat memecahkan persoalan
sehingga timbul penemuan sosial (social hidupnya sendiri, serta merupakan peserta yang
invention), meskipun teknologi itu sudah efektif dalam memecahkan masalah kelompok.
menghasilkan perubahan sosial. Dengan demikian Prinsip ini serasi digunakan dalam masyarakat
teknologi itu tidak dapat dituntut tanggung dimana pengetahuan dan penerapannya mengalami
jawabnya bila terjadi sesuatu akibat negatif. perubahan yang cepat (Miarso, 2005: 595).
Pencegahan akibat negatif itu dapat dilakukan
dengan pendekatan isomorfi, yaitu dimana dua 2.2.1.2. Belajar Mandiri
struktur kompleks yang berbeda dipadukan Yaitu berupa pengarahan dan pengontrolan
sedemikian rupa untuk saling mengisi dan diri dalam memperoleh dan menggunakan
melengkapi. Dan masih banyak lagi gejala-gejala pengetahuan. Kemampuan ini sangat berkaitan
yang dapat dijadikan pertimbangan mengapa dengan belajar menyelidik. Kemampuan ini sangat
transformasi diperlukan. penting, dimana keberhasilan dalam kehidupan
akan diukur dari kesanggupan dalam bertindak dan
2.2.1.1. Kecenderungan Pendidikan berpikir sendiri, dan tidak bergantung kepada orang
Perkembangan masyarakat akan membawa lain. Paling sedikit ada dua kemungkinan untuk
pengaruh terhadap perkembangan nilai, prinsip, melaksanakan prinsip ini, yaitu: pertama,
dan prosedur dalam pendidikan. Dahulu, misalnya digunakan program belajar yang mengandung
nilai yang dianggap baik adalah “patuh” tanpa petunjuk untuk belajar sendiri oleh peserta didik
mempertanyakan alasan dan tujuan; dan dengan bantuan guru yang minimal, dan kedua,
mengulang-ulang (drills) dianggap sebagai melibatkan siswa dalam merencanakan dan
prosedur mengajar yang paling baik diterapkan melaksanakan kegiatan belajarnya sendiri.
untuk segala macam bidang ajaran.
2.2.1.3. Belajar Struktur Bidang Studi
Berbagai usaha pembaruan (reformasi) Materi atau informasi dalam bidang studi
memang telah dilakukan, namun kini yang berkembang terus sejalan dengan perkembangan
sebenarnya diperlukan adalah transformasi ilmu pengetahuan itu sendiri. Karena informasi
pendidikan. Dimana hakikat, lembaga dan fungsi yang terus berkembang dan keterbatasan manusia,
pendidikan dikembangkan dengan sistem nilai, maka cara yang lebih bermakna adalah apabila kita
prinsip dan prosedur baru secara menyeluruh. mampu mempelajari gagasan umum yang dijadikan
Beberapa kecenderungan baru berikut ini, dapat dasar dalam menyusun, menafsirkan dan
dijadikan dasar pertimbangan perlunya usaha memperkirakan gejala yang ada dalam bidang studi
transformasi pendidikan itu. itu, atau dengan kata lain mempelajari struktur
bidang studi. Mempelajari struktur ini dapat
 Belajar menyelidik
dilakukan melalui pemahaman konsep, prinsip,
Meliputi kemampuan seseorang dalam
prosedur dan model teoritik. Cara ini akan lebih
menggunakan proses dan prosedur intelektual
ekonomis dan praktis. Memang ada sejumlah
untuk memecahkan masalah akademis maupun
informasi dan fakta dasar yang harus dikuasai,
praktis yang sedang dihadapinya. Dalam kalangan
namun dengan menguasai struktur tersebut fakta
ilmu alamiah kemampuan ini disebut dengan
dan informasi selanjutnya dapat disimpan dalam
“belajar menemukan” (discovery learning) dan
berbagai macam sarana bantu yang dapat diambil
dalam kalangan ilmu budaya disebut dengan
kembali sewaktu- waktu diperlukan.
“belajar berkreasi” (creatifity learning). Prinsip ini
dalam pelaksanaannya dicerminkan dengan
berkurangnya penjelasan atau ceramah oleh guru,
dan dengan meningkatnya kegiatan

Jurnal Teknologi Pendidikan. Program Studi Teknologi Pendidikan. 6


Program Pascasarjana. UIKA. Bogor.
Vol. 2. No. 2 Juli 2013

Prinsip ini berkaitan erat dengan persebaran


waktu, maka pendidikan itu pada dasarnya dapat
2.2.1.4. Belajar Mencapai Penguasaan berlangsung dimana saja. Namun, apabila
Prinsip ini didasarkan pada asumsi bahwa dikehendaki agar pendidikan itu terarah dan
tiap peserta didik mampu menguasai apa yang terawasi perlu ditata bentuk kelembagaan dan tata
dipelajarinya. Asumsi lama menilai bahwa caranya. Penataan itu tak harus secara formal tetapi
keberhasilan belajar dengan jalan membandingkan dapat berkembang sebagai suatu kebiasaan dalam
dengan teman masyarakat.
sekelompoknya. Sedangkan asumsi baru
membandingkannya dengan penguasaan atas tujuan 2.2.1.9. Keanekaragaman Sumber
yang telah ditetapkan lebih dulu. Penguasaan atas Pada awal kebudayaan, manusia
tujuan ini menjadi standar bagi semua peserta memperoleh pendidikan dari alam sekitarnya.
didik, dengan ketentuan bahwa tiap peserta didik Hingga kemudian ada orang yang diberi wewenang
mendapat tugas yang sesuai dengan untuk memberikan pendidikan yang disebut
kemampuannya, serta bahwa kepada mereka itu “guru”. Namun, guru bukanlah satu-satunya
dapat disediakan bahan, waktu dan bimbingan yang sumber bagi peserta didik untuk memperoleh
diperlukan untuk keberhasilannya. Dengan prinsip pendidikan. Guru hanya salah satu sumber insani
ini maka peranan utama guru adalah mengelola yang masih harus dilengkapi dengan sumber non
kegiatan belajar peserta didik dan memberikan insani berupa lingkungan, alat, media dan
bimbingan yang diperlukan. sebagainya.

2.2.1.5. Pendidikan untuk Perkembangan 2.2.1.10. Diferensiasi Peranan


Kepribadian Sejalan dengan adanya berbagai macam
Perkembangan ini merupakan sumber insani, maka guru harus berbagi peranan
perkembangan segala aspek kepribadian secara dengan orang-orang yang mempunyai tugas dan
utuh, bukan hanya menekankan pada aspek kognitif fungsi instruksional. Dengan demikian guru tidak
saja, melainkan pula keyakinan, minat,dan nilai lagi mempunyai kewenangan tunggal dalam proses
yang membentuk pribadi seseorang. Prinsip ini instruksional.
dapat ditunjang pelaksanaannya di sekolah jika
sejak dini anak dilatih untuk mampu mengarahkan 2.2.1.11. Ekonomi Pendidikan
kegiatan dirinya, dan berdisiplin dalam Pendidikan merupakan suatu proses yang
melaksanakannya. menciptakan hasil, tidak mungkin terbebas dari
pertimbangan ekonomi. Ditinjau dari segi
2.2.1.6. Pendekatan Sistem pembiayaan komponen, pembiayaan untuk guru
Dalam bidang pendidikan digunakan dalam merupakan jumlah yang terbesar, karena itu harus
proses pemecahan masalah yang berorientasikan dapat digunakan seefisien dan seefektif mungkin.
pada kepentingan peserta didik. Proses tersebut
merupakan proses yang berkelanjutan yang 2.2.1.12. Perkembangan Teori dan Prinsip
senantiasa diperbaiki sesuai dengan adanya Ilmu pendidikan bukan merupakan disiplin
masukan baru. yang mati, melainkan terus berkembang seiring
dengan perkembangan daya pikir, keadaan dan
2.2.1.7. Persebaran Waktu kebutuhan manusia. Sebagai ilmu terapan,
Pendidikan itu berlangsung sepanjang pendidikan pada mulanya banyak mengambil
waktu, terutama waktu jaga setiap orang ajaran dari ilmu- ilmu murni. Ajaran itu kemudian
merupakan waktu yang potensial untuk diramu dan dikembangkan lebih lanjut untuk
terselenggaranya pendidikan. Dengan demikian digunakan dalam mensistematisasikan pengamatan,
suatu sistem pendidikan itu hendaknya tidak memberikan penjelasan, membuat prediksi dan
dibatasi pada waktu sekolah saja, melainkan pula menyusun hipotesis atas gejala yang dipelajarinya
waktu-waktu yang lain. (MIarso, 2005: 595-598).

2.2.1.8. Persebaran Tempat

Jurnal Teknologi Pendidikan. Program Studi Teknologi Pendidikan. 7


Program Pascasarjana. UIKA. Bogor.
Vol. 2. No. 2 Juli 2013

2. Dilaksanakannya fungsi pengelolaann dan


pengembangan dalam proses pengadaan dan
2.2.2. Konsep Teknologi Pendidikan Dan pemakaian sumber belajar.
Kemungkinan Penerapannya 3. Meningkatnya jenjang pengambilan
Teknologi pendidikan sebagai suatu keputusan belajar hingga tingkat penyusunan
konsep yang relatif masih baru, mengandung kurikulum.
sejumlah gagasan dan rujukan. Gagasan yang ingin 4. Timbulnya berbagai jenis pola instruksional,
diwujudkan adalah agar setiap pribadi dapat yang dapat dibedakan sebagai berikut :
berkembangsemaksimal mungkin a. guru saja yang berinteraksi dengan
dengan jalan memanfaatkan teknologi murid.
sedemikian rupa hingga selaras dengan b. sumber belajar lain yang berfungsi
perkembangan masyarakat dan lingkungan. melalui guru
Sedangkan rujukan konsep itu merupakan hasil c. pembagian peranan instruksional antara
sintesis dari gejala yang diamati dan guru dengan sumber belajar lain
kecenderungan yang ada. Rujukan itu meliputi hal- d. sumber belajar lain selain guru yang
hal berikut ini sebagai satu kesatuan. digunakan dalam pembelajaran
1. Adanya orang-orang belajar yangbelum cukup 5. Timbulnya berbagai alternative kelembagaan
memperoleh perhatian tentang kebutuhannya, kegiatan pendidikan dengan rentangan antara
kondisinya, dan tujuannya. sekolah tradisional hingga jaringana belajar
2. Adanya peserta didik yang tidak cukup yang mengandung kriteria formalitas
memperoleh pendidikan dari sumber- penyelenggaraan, kewenangan,
sumbernya, dan karena itu perlu pengelolaan, dan keragaman sumber belajar.
dikembangkan dan digunakan sumber baru. 6. Adanya standar mutu bahan ajaran dan pilihan
3. Adanya sumber-sumber baru berupa orang, bahan ajaran standar yang lebih banyak.
pesan, bahan, alat, cara-cara tertentu dalam 7. Berkurangnya keragaman proses pengajaran,
memanfaatkan orang, pesan, bahan dan alat, namun dengan mutu yang lebih baik.
serta lingkungan tempat proses belajar itu 8. Dilakukannya perencanaan dan
berlangsung. pengembangan pembelajaran oleh para ahli
4. Adanya kegiatan yang bersistem dalam yang khusus bertanggung jawab untuk itu
mengembangkan sumber-sumber belajar itu dalam suatu kerja sama tim.
yang bertolak dari landasan teori tertentu dan 9. Tersediannya bahan ajaran dengan kualitas
hasil penelitian, yang kemudian dirancang, yang lebih baik, serta jumlah dan macam yang
dipilih, diproduksi, disajikan, digunakan, lebih banyak.
disebarkan, dinilai dan disempurnakan. 10. Dilakukannya penilaian dan
5. Adanya pengelolaan atas kegiatan belajar penyempurnaan atas segala tahap dalam
yang memanfaatkan berbagai sumber, proses pembelajaran.
kegiatan menghasilkan atau memilih sumber- 11. Diselenggarakannya pengukuran hasil belajar
sumber belajar, serta orang dan lembaga yang berdasarkan penguasaan tujuan yang
terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan ditetapkan.
tersebut. Hal ini dilakukan agar kegiatan lebih 12. Berkembangnya pengertian dan peranan guru.
berdaya guna, berhasil guna dan produktif. (Miarso, 2005: 601)
(Miarso, 2005: 599)

Bentuk penerapan praktis konsep teknologi


pendidikan sebagai berikut :

1. Tersedianya dan dimanfaatkannya sumber-


sumber yang memungkinkan orang untuk
belajar.

Jurnal Teknologi Pendidikan. Program Studi Teknologi Pendidikan. 8


Program Pascasarjana. UIKA. Bogor.
Vol. 2. No. 2 Juli 2013

2.2.3. Manfaat Penerapan Teknologi maupun kualitas informasi berkembang secara


Pendidikan eksponesial. Tidak mungkin bagi seseorang
Berdasarkan analisis empirik yang menguasai pertambahan informasi itu dengan jalan
dilakukan oleh komisi Amerika Serikat, dari menimbun data atau fakta di otaknya. Teknologi
penerapan teknologi pendidikan dapat telah berkembang dengan pesat, dan budaya kita
menghasilkan hal-hal sebagai berikut : pun telah dipengaruhinya, telah terjadi perubahan
1. Meningkatkan produktifitas pendidikan sosial dengan perkembangannya teknologi.
dengan jalan : Berbagai usaha pembaruan (reformasi)
a. Mempercepat laju tahapan belajar memang telah dilakukan, namun kini yang
b. Membantu guru untuk menggunakan sebenarnya diperlukan adalah transformasi
waktunya secara lebih baik. pendidikan. Beberapa kecenderungan baru yang
c. Mengurangi beban guru dalam dapat dijadikan dasar pertimbangan perlunya usaha
menyajikan informasi, sehingga guru transformasi pendidikanitu adalah sebagai berikut:
dapat lebih banyak membina dan belajar menyelidik, belajar mandiri, belajar struktur
mengembangkan kegiatan belajar anak bidang studi, belajar mencapai penguasaan,
didik. pendidikan untuk perkembangan kepribadian,
2. Memberikan kemungkinan pendidikan yang pendekatan sistem, persebaran waktu, persebaran
sifatnya lebih individual dengan jalan : tempat, keanekaragaman sumber, diferensiasi
a. mengurangi kontrol guru yang kaku dan peranan, ekonomi pendidikan, perkembangan teori
tradisional. dan prinsip.
b. memberikan kesempatan anak didik Dari penerapan teknologi pendidikan,
untuk berkembang sesuai dengan berdasarkan analisis empiri yang dilakukan oleh
kemampuannya. komisi Amerika Serikat, dapat menghasilkan hal-
3. Memberikan dasar pembelajaran yang lebih hal sebagai berikut : meningkatkan produktivitas
ilmiah dengan jalan : pendidikan, lebih banyak membina dan
a. perencanaan program pembelajaran yang mengembangkan kegiatan belajar anak didik,
lebih sistematis. memberikan kemungkinan pendidikan yang
b. pengembangan bahan pengajaran yang sifatnya lebih individual, memberikan dasar
didasari penelitian pembelajaran yang lebih ilmiah, lebih
4. Lebih memantapkan pengajaran, dengan memantapkan pengajaran, meningkatkan
jalan: meningkatkan kapabilitas kemampuan pembelajaran dengan memperluas
manusia dengan berbagai media komunikasi. jangkauan penyajian, memungkinkan belajar lebih
penyajian informasi dan data secara lebih akrab karena dapat mengurangi jurang pemisah
konkrit. antara pelajaran di dalamdan di luar sekolah, dan
5. Meningkatkan kemampuan pembelajaran memungkinkannya pemerataan pendidikan yang
dengan memperluas jangkauan penyajian. bermutu.
6. Memungkinkan belajar lebih akrab karena
dapat mengurangi jurang pemisah antara DAFTAR PUSTAKA
pelajaran di dalam dan di luar sekolah serta
memberikan pengalaman tangan pertama. Ibrahim, Teknologi Pendidikan, Arti, Kawasan
7. Memungkinkan pemerataan pendidikan yang dan Penerapannya di Indonesia
bermutu, terutama dengan : (Malang, IKIP, 1985)
a. pemanfaatan bersama (secara lebih luas) Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi
tenaga atau kejadian langka. Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2005)
b. didatangkannya pendidikan kepada Prawiradilaga, Dewi dan Siregar, Eveline, Mozaik
mereka yang memerlukan Teknologi Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2004)
3. KESIMPULAN
Kita semua menyadari bahwa ilmu
pengetahuan berkembang terus, dan jumlah

Jurnal Teknologi Pendidikan. Program Studi Teknologi Pendidikan. 9


Program Pascasarjana. UIKA. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai