Anda di halaman 1dari 2

Nama :Gusti Hardika Putra Mata Kuliah :Dasar-Dasar Sains dan Teknologi

NIM :F1D120015 Dosen Pengampu :Dr.Tedjo Sukmono.,M,M.Sc.,Ph.D.


Prodi :Teknik Pertambangan

1. Jelaskan mengapa pengetahuan yang di pahami oleh manusia tidak mengenal benar dan salah ?
2. Berdasarkan piramida ilmu, apakah suatu ilmu bisa mencapai puncak kejayaan, jelaskan ?
3. Mengapa suatu teori/ hukum kebenarannya tidak mutlak ?
4. Berikan contoh sesuai prodi saudara, kebenaran pengetahuan berdasarkan sifat koherensi
(Coherence) dan kejelasana (Obviusnes)

Jawab :
1. Karena rasa ingin tahu yang melekat pada pada makhlukhidup, dan bertujuan untuk survival.
kemudian pengetahuan itu diperoleh berlandaskan naluri ingin tahu manusia, dan himpunan
kebenaran-kebenaran yang ditemukan manusia tentang sesuatu hal (fakta, fenomena/gejala).
2. Berdasarkan piramida ilmu, suatu ilmu akan bisa mencapai puncak kejayaan apabila ilmu itu kita
ketahui berdasarkan dari alasnya dahulu yaitu seperti mengetahui konsep awal dari suatu ilmu
yang dipelajari dimulai dengan mengenal fakta,fenomena di alam semesta yang tak berhingga
jumlahnya. Dari kita mengenal alasnya mungkin kita masih belum mengerti tentang suatu faktanya
karena keterbatasan ilmu. kemudian barulah kita naik satu tingkat pada piramida ilmu yaitu rusuk
yang mana ini adalah anggapan sementara pada hasil penelitian tentang suatu fakta atau fenomena
dari konsep awal alas yang mengerucut, tetapi hasil pengerucutan penelitian tersebut masih belum
mendapatkan puncak tertinggi karena masih berda dalam anggapan sementara. Setelah itu barulah
naik satu tingkat lagi dalam piramida ilmu pengetahuan yang mana ini adalah puncak teori akhir
dalam menentukan suatu fakta atau fenomena yang telah diketahui dari alas, rusuk, hingga pada
tahap akhir dalam proses dari ilmu bisa mencapai puncak kejayaan, yang mana setelah kita melihat
ilmu itu dari bawah,tengah, dan akhir maka kita telah tahu semua fakta yang ada di ilmu
pengetahuan dan telah bisa menambahkan wawasan tentang ilmu yang dipelajari dari bawah.
Kesimpulannya apa yang kita pelajari dari bawah-dari tengah dan dari puncak tertinggi akan
berbeda beda,sehingga pada puncak tertinggi kita akan melihat segala sesuatu yang tidak bisa
dipelajari oleh orang-orang yang masih berada pada tingkatan tengah, dan apalagi yang berada
pada tingkatan bawah.
3. Kebenaran ilmu pengetahuan tidak bersifat absolut. Kebenaran ilmu pengetahuan dapat diterima
selama tidak ada fakta yang menolak kebenarannya. Kebenaran ilmu pengetahuan bersifat
pragmatis. Ilmu pengetahuan dipandang benar dan dianggap sebagai pengetahuan yang sahih
sepanjang tidak ditolak kebenarannya dan bermanfaat bagi manusia. Ilmu pengetahuan juga tidak
selalu memberikan jawaban yang memuaskan terhadap masalah-masalah manusia. Ilmu
pengetahuan mempunyai berbagai keterbatasan dan keterbatasan inilah yang memerlukan bantuan
filsafat dalam memberikan jawaban. Kebenaran filsafat diperoleh dengan melakukan perenungan
kefilsafatan dan bersumber dari rasio sehingga menghasilkan kebenaran yang bersifat subyektif
dan solipsistik, sehingga tidak mampu memberikan jawaban yang memuaskan semua pihak. Untuk
permasalahan-permasalahan tertentu filsafat juga tidak dapat memberikan jawaban yang
memuaskan, maka manusia mencari jawaban yang pasti dengan berpaling kepada agama.
Kebenaran agama bersifat mutlak karena berasal dari sesuatu yang mutlak dan memberi
penyelesaian yang memuaskan bagi banyak pihak. Agama memberi kepastian yang mantap
terhadap suatu bentuk kebenaran karena kebenaran agama didasarkan pada suatu kepercayaan.
Agama mengandung sistem credo atau tata kepercayaan tentang sesuatu yang mutlak di luar
manusia
4. Contoh pada prodi teknik pertambangan tentang kebenaran pengetahuan berdasarkan sifat
koherensi yaitu pada kegiatan pertambangan seperti perhitungan serta penerapan arsitektur dalam
kegiatan pertambangan dan juga berhubungan dengan gaya dan gerak. semua ini didasarkan oleh
adanya teori dalam mekanika Teknik. Yang mana mekanika Teknik ini adalah mempelajari
perilaku struktur terhadap beban yang bekerja saat digunakan dalam kegiatan pertambangan.
Strukur tersebut pada umumnya lendutan dan gaya- gaya yang bekerja saat kegiatan yang
dilakukan dalam pertambangan.

Anda mungkin juga menyukai