Anda di halaman 1dari 102

MODUL AJAR

BAB 3 : KERAJAAN HINDU BUDHA

Penyusun :
Jenjang : SMA/MA
Kelas :X
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (5 Kali pertemuan).

Kompetensi Awal:
Peserta didik mampu memahami teori-teori masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia serta
mendeskripsikan bagaimana terbentuknya jaringan perdagangan dan budaya Indonesia,
mengidentifikasi kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha di Indonesia serta hasil-hasil
budaya kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia. Selain itu, melalui literasi dan
diskusi, peserta didik mampu menjelaskan eksistensi jalur rempah bagi perdagangan dunia
pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha.

Profil Pelajar Pancasila:


Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan Fase E, adalah
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dilakukan melalui kegiatan berdoa
sebelum dan sesudah pembelajaran, mensyukuri segala ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
atas segala hasil alam Indonesia melalui jalur rempahnya.
2. Berkebhinekaan Global, dilakukan melalui sikap menghargai berbagai teori mengenai
asal-usul manusia Indonesia, teori masuknya Hindu Buddha serta teori masuknya Islam.
3. Mandiri, melalui pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan saat melihat sebuah video
maupun membaca sumber, mengerjakan segala tugas individu yang diberikan dalam
upaya menyelesaikan kompetensinya.
4. Integritas, dengan menyertakan sumber sejarah pada saat proses pembuatan laporan baik
tulis, audio, visual, maupun audio visual.
5. Bernalar Kritis, melalui proses informasi dan gagasan serta melakukan evaluasi terhadap
prosedur yang dilakukan, mampu mengemukakan pendapat mengenai informasi maupun
gagasan yang muncul setelah mempelajari hubungan manusia dan sejarah.
6. Kreatif, melalui hasil karya atau gagasan atau tindakan yang orisinal dalam pengerjaan
tugas-tugas yang diberikan baik dalam bentuk audio, visual, audio visual, maupun karya
tulis.
7. Bergotong Royong, bekerja sama dan berkolaborasi dalam melaksanakan dan
mengerjakan tugas-tugas kelompok yang diberikan.

Sarana dan Prasarana


1. Perangkat Komputer atau Laptop
2. Jaringan Internet
3. Lembar Kerja

Target Peserta Didik


 Peserta didik regular.
Jumlah Peserta Didik
 Maksimal 36 peserta didik.

Ketersediaan Materi
a. Pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi: YA/TIDAK
b. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit memahami konsep:
YA/TIDAK

Materi Ajar, Alat, dan Bahan yang Diperlukan


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran
Setelah sebelumnya peserta didik mampu memahami dan mengerti serta menjelaskan
tentang konsep berpikir sejarah, asal-usul manusia Indonesia, menjelaskan masa
praaksara dan masa aksara serta keberadaan jalur rempah, pada bagian ini peserta
didik diharapkan dapat menjelaskan teori-teori masuknya Hindu-Buddha, keberadaan
kerajaan maritim Hindu-Buddha serta peninggalan budayanya.
Selain itu melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu menjelaskan tentang jalur
perdagangan dan keberadaan jalur rempah di masa Hindu-Buddha.
1. Menjelaskan tentang jalur perdagangan di masa Hindu-Buddha.
2. Menjelaskan teori-teori masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia.
3. Menjelaskan perkembangan agama Hindu-Buddha di Indonesia.
4. Menjelaskan kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia.
5. Menjelaskan perkembangan kehidupan kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha
Indonesia.
6. peninggalan budaya pada masa kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha
Indonesia.
7. Menjelaskan masa kejayaan dan keruntuhan kerajaan-kerajaan maritim Hindu-
Buddha
8. Menjelaskan keberadaan jalur rempah di masa kerajaan-kerajaan maritim Hindu-
Buddha.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Materi pembelajaran untuk remedial sama dengan materi reguler. Akan tetapi
penekanan materinya hanya pada materi yang belum dikuasai (berdasarkan
identifikasi) yang akan dipelajari peserta didik kembali. Materi dapat dimodifikasi
dengan menggunakan remedial test dan remedial teaching. Mengubah metode
pembelajaran dengan pendekatan yang lebih baik serta dengan bantuan tutor teman
sebaya, sehingga peserta didik mendapatkan pelayanan terbaik.

c. Materi Pembelajaran Pengayaan


Materi pembelajaran untuk pengayaan lebih tinggi dari materi reguler. Materi dapat
dikembangkan dengan meningkatkan kompleksitas materi, mengubah metode
pembelajaran, dan memberikan tes dengan soal-soal HOTS.
2. Media Pembelajaran
a. PPT
b. LCD
c. Film
d. Video

3. Alat dan Bahan Pembelajaran


a. Komputer atau Laptop
b. Jaringan Internet
c. Bahan Pembelajaran :
1) Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: Tiara Wacana,2018).
2) Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah (Jilid Kedua), (Yogyakarta: Tiara Wacana,
2003).
3) Ratna Hapsari, IPS Sejarah Untuk SMA /MA Kelas X, (Jakarta: Erlangga,2021)
4) Ratna Hapsari, Sejarah Wajib SMA kelas X, (Jakarta: Erlangga 2018)
5) MC Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, (Jakarta Serambi, 2005)
6) Hutton Webster, World History, (Jakarta: Indoliterasi, 2020)
7) Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia, Sejarah Nasional Indonesia II Zaman
Kuno, (Jakarta: PN Balai Pustaka, 2019)

Moda Pembelajaran
 Moda pembelajaran luring (Tatap Muka)

Pengaturan Pembelajaran

Pengaturan Peserta Didik:


Individu, berpasangan, dan berkelompok

Metode:
Diskusi, presentasi, dan project

Asesmen Pembelajaran :
Menilai Ketercapaian Tujuan Pembelajaran:
 Asesmen individu dan kelompok Jenis Asesmen:
1. Penilaian Formatif
a. Individu - Pengamatan Selama Proses Pembelajaran - Penilaian Diri
b. Kelompok - Penilaian Antar Teman
2. Penilaian Sumatif
a. Individu - Tes Tertulis - Tes Lisan - Penugasan Individu
b. Kelompok - Hasil Unjuk Kerja - Hasil Presentasi Kelompok
3. Portofolio

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menjelaskan proses masuknya pengaruh agama Hindu dan Buddha ke Indonesia.
2. Mendeskripsikan terbentuknya jaringan awal perdagangan Indonesia.
3. Mengidentifikasi kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia.
4. Mengidentifikasi warisan budaya kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha dalam kehidupan
masa kini.
5. Menjelaskan eksistensi Jalur Rempah bagi perdagangan dunia pada masa Hindu-Buddha.

Pemahaman Bermakna
Peserta didik melalui literasi, diskusi, dan penelitian berbasis proyek kolaboratif mampu
menjelaskan berbagai teori tentang masuk dan berkembangnya kepercayaan dan peninggalan
budaya Hindu-Buddha Indonesia. Selain itu, melalui literasi dan diskusi, peserta didik
mampu menjelaskan konsep dan keberadaan jalur rempah pada masa kerajaan-kerajaan
maritim Hindu-Buddha.

Pertanyaan Pemantik
Mengapa peserta didik perlu mempelajari teori-teori masuknya Hindu-Buddha, keberadaan
dan perkembangan kerajaan maritim Hindu-Buddha serta peninggalan budayanya. Selain itu,
melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu menjelaskan tentang jalur perdagangan dan
keberadaan jalur rempah di masa Hindu-Buddha.

Prosedur Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan 1
1. Persiapan Awal
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan Indonesia Masa Hindu-
Buddha.
c. Menyiapkan beberapa alat pembelajaran, di antaranya:
1) Lembar Kerja Siswa (LKS);
2) Mengunduh beberapa film/video yang terkait dengan pembelajaran;
3) Laptop dan HP;
4) Menyiapkan Lembar Penilaian/Asesmen;
5) Menyiapkan materi pengayaan dan remedial;
6) Menyiapkan Perangkat Asesmen untuk masing-masing pertemuan;

2. Kegiatan Pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang
peserta didik memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Menjelaskan tentang program Remedial dan KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran).
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan awal, siapa yang suka belajar sejarah
dan siapa yang tidak suka belajar sejarah.

b. Kegiatan Inti (70 menit)


Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti sebagai berikut:

Siswa menyaksikan video berikut tentang memproses masuk dan berkembangnya agama
Hindu dan Buddha di Indonesia.
Aktivitas perdagangan sebelum masuk dan berkembangnya agama Hindu-Buddha.
Keuntungan sebagai nusantara wilayah maritim, terbentuknya perdagangan internasional
pada masa kuno serta teori-teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha.
Teori Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara - YouTube
Teori Masuknya Agama Hindu-Buddha di Indonesia (Sejarah - SBMPTN, UN, SMA) -
YouTube
Teori-teori Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara - YouTube
Sebelum kita mempelajari masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha Indonesia, ada
baiknya kita mempelajari lebih dahulu keuntungan sebagai wilayah maritime,
terbentuknya perdagangan internasional pada masa kuno, serta teori-teori masuknya
agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha.
Aktivitas pembelajaran terkait materi asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia:
a) Guru memberikan lembar kerja kerja yang berisikan tentang aktivitas siswa terkait
proses masuk dan berkembangnya agam Hindu-Buddha.
b) Pembentukan jalur perdagangan di masa Hindu-Buddha Indonesia.
c) Lengkap dengan keadaan alam serta siapa yang mengemukakan teori-teori tersebut
beserta sumber sejarahnya.
Jalur Perdagangan Masa Hindu-Buddha
Terbentuknya jaringan nusantara melalui perdagangan pada masa Hindu-Buddha yaitu
melalui penguasaan laut. Indonesia mempunyai jalur perdagangan yang memiliki peran
penting, terutama Selat Malaka yang merupakan jalur penting dalam perdagangan nusantara.
Peran laut berfungsi sebagai media transportasi utama perdagangan dunia pada masa Hindu-
Buddha.
Indonesia mempunyai letak yang strategies sehingga di Selat Malaka semakin ramai dan
dikunjungi oleh pedagang asing terutama dari India dan Cina. Adapun syarat untuk menguasai
laut, yaitu:
a) Perhatian atau cara pandang terhadap pentingnya peranan laut;
b) kemampuan menguasai lautan.
Hal yang memengaruhi jalur perdagangan nusantara yakni ditentukan oleh kepentingan
ekonomi pada saat itu dan perkembangan rute perdagangan dalam setiap masa yang berbeda-
beda. Terdapat dua peradaban yang besar saat perkembangan masa Hindu-Buddha di
Indonesia, yakni:
a) Tiongkok di utara; dan
b) India di bagian barat daya.

Negara Cina dan India pada masanya memberi pengaruh sangat luar biasa terhadap
penduduk di Kepulauan Indonesia. Selat Malaka menjadi jalan laut yang menghubungkan
Arab dan India di sebelah barat laut nusantara dan dengan Cina di sebelah timur laut
nusantara. Selat malaka menjadi pintu gerbang pelayaran JALUR SUTERA. Selat ini berguna
bagi pedagang yang melintasi bandar-bandar penting di sekitar Samudra Indonesia dan Teluk
Persia.
Disebut dengan JALUR SUTERA semenjak abad ke-1 hingga ke-16 M dengan komoditas
yang dibawa ialah kain sutera yang dibawa dari Cina untuk diperdagangkan di wilayah lain.
Ramainya rute pelayaran ini mendorong timbulnya bandar-bandar penting di sekitar jalur,
antara lain Samudra Pasai, Malaka, dan Kota Cina (Sumatra Utara sekarang).
Kehidupan penduduk di sepanjang Selat Malaka menjadi lebih sejahtera oleh proses integrasi
perdagangan dunia yang melalui jalur laut tersebut. Mereka menjadi lebih terbuka secara
sosial ekonomi untuk menjalin hubungan niaga dengan pedagang-pedagang asing yang
melewati jalur itu. Di samping itu, masyarakat setempat juga semakin terbuka oleh pengaruh-
pengaruh budaya luar. Kebudayaan India dan Cina ketika itu jelas sangat berpengaruh
terhadap masyarakat di sekitar Selat Malaka. Bahkan sampai saat ini pengaruh budaya
terutama India masih dapat kita jumpai pada masyarakat sekitar Selat Malaka. Selat Malaka
dengan perdagangan dunia internasional, jaringan perdagangan antarbangsa dan penduduk di
Kepulauan Indonesia juga berkembang pesat pada masa masuknya Hindhu-Buddha.
Jaringan dagang dan jaringan budaya antarkepulauan di Indonesia dihubungkan melalui
laut Jawa sampai kepulauan Maluku. Jaringan ekonomi dunia pusatnya terletak di sekitar selat
Malaka dan sebagian di pantai barat Sumatra seperti Barus. Komoditas penting yakni kayu
manis, cengkih, dan pala.

Teori-Teori Masuknya Hindu-Buddha di Indonesia.


Berdasarkan sejarah yang ditulis oleh para sejarawan serta catatan-catatan para penjelajah
yang datang ke Kepulauan Indonesia, agama Hindu dan Buddha sudah mulai berkembang di
Indonesia sekitar abad ke-4 Masehi. Periode ini juga dikenal dengan masa aksara di Indonesia.
Perkembangan kebudayaan Hindu-Buddha Indonesia sering dikenal dengan istilah
Indianisasi. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan pengaruh besar agama Hindu-Buddha
yang tumbuh di wilayah Asia Selatan. Pertanyaan terbesar bagi kita adalah siapa yang
membawa pengaruh Hindu dan Buddha masuk ke Indonesia?
Berikut ini adalah beberapa teori masuknya agama Hindu ke Indonesia:
 Teori Brahmana, didukung oleh Van Leur, Bosch dan Majumdar, hanya kaum
Brahmanalah yang dapat membaca dan menafsirkan kitab Weda, hal inilah yang
melandasi teori Van Leur. Jadi kaum Brahmanalah yang membawa ajaran Hindu ke
Indonesia.
 Teori Ksatria, di dukung oleh Berg, Bosch, dan Moens. Berkembangnya karya sastra di
masa itu yang sebagian besar mengadopsi peran Ksatria yang berasal dari India yang
diceritakan dalam karya sastra menjadi dasar bagi Berg, Bosch, dan Moens
mengemukakan teori ini. Menurut mereka kaum Ksatria lah yang membawa ajaran Hindu
ke Indonesia.
 Teori Waisya, di dukung oleh Kroom. Pedaganglah yang berperan besar menyebarkan
pengaruh Hindu di Indonesia. Faktor perkawinan dengan perempuan pribumilah yang
menjadi dasar bagi teori ini.
 Teori Arus Balik teori yang melibatkan peran serta rakyat Indonesia, di dukung oleh M.
Yamin. Adanya peran aktif bangsa Indonesia. Setelah hubungan dagang antara Indonesia
dengan India terjalin, banyak pedagang Indonesia yang pergi ke India. Mereka mendatangi
tempat-tempat penting di India dan pusat kebudayaannya. Setelah pulang, mereka
menyebarkan Hinduisme di Indonesia

1. Lengkapilah tabel berikut ini!

Tokoh yang
Teori Pendukung Isi Teori Bukti Sejarah
Mengemukakan
Teori Brahmana

Teori Waisya

Teori ksatria

Teori Sudra

Teori Arus Balik

2. Tuliskan kesimpulan yang dapat diambil setelah mempelajari 4 teori di atas!


………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

3. Tuliskan sumbangan terbesar kebudayaan Hindu-Buddha bagi perkembangan kehidupan


bangsa Indonesia pada tabel berikut!

Kebudayaan Berbentuk
No Kebudayaan Berbentuk Lisan Tempat Ditemukan
Tulisan
1.
2.
3.
4
5.

4. Tuliskan peninggalan budaya masa Hindu-Buddha yang tetap relevan hingga masa kini!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik

1. Isikan identitas Anda!


2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari
ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang
diikuti selama mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah
hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang
terdapat dalam tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila
tugas tersebut harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman
baik dengan kelompok sendiri atau dengan
kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan
berkolaborasi melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam
mengerjakan tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika
bertemu orang yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan
baik di dalam atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 11 s.d 20 dari 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas. atas.
Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik
Cara Menceklis
1. Isikan identitas peserta didik.
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik.
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur.

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat memahami terbentuknya jalur
perdagangan di masa masuk dan berkembangnya
Hindu-Buddha di Indonesia.
2. Saya dapat menjelaskan teori-teori masuknya
Hindu-Buddha di Indonesia.
3. Saya dapat menjelaskan kelemahan dari masing-
masing teori tersebut.
4. Saya dapat bercerita secara kronologis, proses
masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di
Indonesia.
5. Saya dapat menjelaskan beberapa hasil dan
peninggalan budaya Hindu-Buddha yang ada di
Indonesia.

6. Saya dapat menunjukkan bukti sejarah tentang


perkembangan Hindu-Buddha di Indonesia.
7. Saya dapat memerinci, kapan agama dan
kepercayaan Hindu-Buddha masuk ke Indonesia.
8. Saya dapat menceritakan dengan jelas tentang
pengaruh Hindu-Buddha bagi bangsa Indonesia.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari 6 s.d 10 dari 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas.

Buatlah catatan singkat tentang materi pembelajaran hari ini, hikmah apa yang dapat
kalian ambil dari pembelajaran hari ini?
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran di atas, mereka mampu
memahami dan menjelaskan tentang proses masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di
Indonesia. Peserta didik juga mampu mengidentifikasi teori-teori masuknya Hindu-
Buddha di Indonesia.
c. Kegiatan Penutup
1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai peristiwa masa lalu, konsep
manusia, ruang dan waktu dalam sejarah;
2) Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang
telah dilaksanakan hari ini;
3) Evaluasi dilaksanakan secara tertulis;
4) Refleksi.

….., ……………. 20..


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

……………………………. …………………………….
NIP. ………………………. NIP. ……………………….
Pertemuan 2
1. Persiapan Awal
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan teori keberadaan keberadaan
kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia.
c. Menyiapkan beberapa alat pembelajaran, di antaranya:
1) Lembar Kerja Siswa (LKS);
2) Mengunduh beberapa film/video yang terkait dengan pembelajaran;
3) Laptop dan HP;
4) Menyiapkan Lembar Penilaian/Asesmen;
5) Menyiapkan materi pengayaan dan remedial;
6) Menyiapkan Perangkat Asesmen untuk masing-masing pertemuan;

2. Kegiatan Pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang
peserta didik memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
4) Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga
penilaian pembelajaran.
5) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
6) Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai kerajaan-kerajaan maritim Hindu-
Buddha di Indonesia.
7) Mengenalkan tentang serta hasil budaya kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha
Indonesia.

b. Kegiatan Inti

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi tentang
proses masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesia beserta teori-teori masuknya
Hindu-Buddha Indonesia, aktivitas belajar selanjutnya adalah mengenal kerajaan-kerajaan
maritim Hindu-Buddha Indonesia beserta hasil-hasil budayanya.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik:
1) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang kerajaan-kerajaan maritim
Hindu-Buddha Indonesia.
Materi 1: Kerajaan-kerajaan Maritim Hindu-Buddha Indonesia.
Materi 2: Peninggalan Budaya Kerajaan-kerajaan Maritim Hindu-Buddha.
2) Peserta didik menerima, mempelajari, dan mencoba menjawab penugasan pada lembar
tugas (LKS).
3) Peserta didik diminta untuk menyaksikan beberapa video, dengan link berikut ini
KERAJAAN HINDU-BUDDHA DI NUSANTARA - YouTube
Warisan Kerajaan-kerajaan Maritim Hindu-Buddha dalam kehidupan masa kini -
YouTube
4) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
5) Menanyakan kepada peserta didik, kesimpulan yang dihasilkan dari menonton video di
atas.
6) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.

Kerajaan Maritim Hindu dan Buddha Indonesia

1. Kerajaan Kutai
(Didirikan pada abad ke-5 M. Merupakan kerajaan pertama di Indonesia yang bercorak
Hindu. Terletak di Kalimantan Timur, yaitu di daerah Muara Kaman di tepi Sungai
Mahakam).
Sumber sejarah: tujuh buah prasasti yang ditulis dengan huruf Pallawa, dengan bahasa
Sanskerta. Semua prasastinya tertulis pada Yupa.
Kehidupan Politik dan Pemerintahan: Raja pertama Kutai bernama Kudungga, beliau
mempunyai putra Aswawarman (Vamsakarta: pembentuk dinasti). Aswawarman
memiliki 3 orang putra, di antaranya yang terkenal adalah Mulawarman (raja yang
terbesar di Kutai)
Kehidupan sosial-budaya: Sebagai negara kerajaan yang bercorak Hindu pertama,
masyarakat mengenal kasta. Keluarga Kudungga pernah melakukan upacara Vratyastoma,
yaitu upacara penyucian diri untuk masuk pada kasta Ksatria.
Kehidupan ekonomi: Disebutkan dalam prasasti bahwa raja pernah menghadiahkan
20.000 ekor lembu. Hal demikian memberikan informasi pada kita bahwa peternakan
maju, begitu pun dalam bidang pertanian. Karena Kutai terletak di tepi sungai,
diperkirakan aktivitas pelayaran dan perdagangan juga berkembang dalam masyarakat

2. Kerajaan Tarumanegara
(Terletak di Jawa Barat (di antara tiga daerah, Karawang-Jakarta-Bogor). Berdiri hampir
bersamaan dengan kerajaan Kutai, abad ke-4 & ke-5 M)
Sumber sejarah
 7 buah prasasti (Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Tugu, Lebak, Pasir Awi,
Muara Cianten
 Sumber berita Cina: musafir Fa-Hien, 414 M (adanya kerajaan bernama To-lo-mo =
Tarumanegara)
Kehidupan Politik dan Pemerintahan: Rajanya yang terkenal adalah Purnawarman
(penganut agama Hindu Vaisnawa). Memerintah lebih dari 22 tahun. Ia juga dikenal
sebagai raja yang dekat dengan kalangan Brahmana. Berdasarkan berita Fa-Hien,
Tarumanegara sudah menjalin hubungan dengan India dan Tiongkok. Dengan demikian
agama Buddha pun sudah dapat dipastikan berkembang di masyarakat.
Kehidupan Sosial-budaya: Kehidupan sosial berlangsung dinamis. Penggalian
Bendungan Gomati secara gotong royong (dalam Prasasti Tugu) menunjukkan bahwa
kebersamaan sangat mereka junjung tinggi. Kehidupan keagamaan sudah berjalan dengan
baik. Masyarakat sudah mengenal penanggalan. Raja sangat memperhatikan keberadaan
kaum Brahmana karena dianggap memiliki kedudukan terhormat dan penting.
Stratifikasi Sosial masyarakat Tarumanegara, dibagi dalam 3 kelompok masyarakat,
yaitu:
 Masyarakat Pribumi
 Masyarakat Hindu
 Masyarakat Buddha
Kehidupan Ekonomi: Pertanian merupakan mata pencaharian utama masyarakat.
Aktivitas perdagangan pun juga telah berkembang (berdasarkan catatan Fa-Hien).

3. Kerajaan Sriwijaya
Berdiri pada abad VII M. Pusat kerajaan belum dapat dipastikan, tetapi sebagian besar
para ahli menerima Palembang sebagai pusat kerajaan Sriwijaya.
Sumber sejarah: Prasasti Kedukan Bukit, 605 C (683 M), Prasasti Talang Tuo, 606 C
(684 M), Prasasti Kota Kapur, 608 C (684 M), Prasasti Telaga Batu, Prasasti Ligor ,755
M, Prasasti Karang Brahi, Prasasti Bukit Siguntang, Prasasti Palas Pasemah. Sumber
berupa sumber berita dari Cina, Arab dan India.
Kehidupan Politik dan Pemerintahan: Awal perkembangannya Sriwijaya dipimpin
oleh Dapunta Hyang yang ekspansionis. Bahkan hingga Malaka, Kedah, dan Tanah
Genting Kra. Tujuan utama adalah menguasai Pelabuhan Malaka yang sangat ramai yang
merupakan kunci perdagangan dan pelayaran internasional. Wilayah kekuasaan juga
mencakup Jambi, Bangka, dan Jawa Tengah. Raja yang terkenal adalah Balaputradewa.
Pada masa pemerintahannya, Sriwijaya mencapai jaman keemasan. Balaputradewa
merupakan keturunan dari Dinasti Syailendra. Sriwijaya sudah mengadakan hubungan
dengan Cina. Sriwijaya juga sudah mempunyai hubungan dengan India (dalam prasasti
Nalanda, prasasti dari Raja Cola)
Kehidupan Sosial-budaya: Berita I Tsing mengatakan bahwa Sriwijaya maju dalam
agama Buddha, di samping itu juga berperan sebagai pusat pengembangan ilmu
pengetahuan dan agama Buddha. Jumlah pemeluk Buddha sangat banyak, mereka
menerapkan cara-cara yang digunakan di India dalam mempelajari pengetahuan agama.
Sriwijaya menjadi pusat Buddha Mahayana di seluruh wilayah Asia Tenggara. Pendeta
Buddha yang terkenal adalah Sakyakirti. Mahasiswa dari luar negeri datang di Sriwijaya
dulu sebelum belajar lebih lanjut ke India. Peninggalan candi di Sriwijaya terletak di
Muara Takus dekat Sungai Kampar di daerah Riau
Kehidupan Ekonomi: Kedudukan Sriwijaya sebagai pusat perdagangan, menjadikan
Sriwijaya sebagai negara yang makmur bagi rakyatnya. Pelabuhan Sriwijaya yang banyak
dilewati kapal-kapal dagang, menambah pemasukan kerajaan dari sektor pajak.
Komoditas dagang utama Sriwijaya yang banyak diminati para pedagang asing adalah
gading, beras, rempah-rempah, kayu manis, kemenyan, emas, dan sebagainya.

4. Kerajaan Mataram Hindu atau Mataram Kuno di Jawa Tengah


(Wilayah Kerajaan ini meliputi daerah Jawa Barat bagian Timur, Jawa Tengah dan
Yogyakarta sekarang. Ibu kota kerajaan secara tepat belum dapat dipastikan. Ada yang
menyebut Medang di Poh Pitu, Ri Medang Ri Bhumi Mataram. Daerah yang dimaksud
belum jelas, kemungkinan besar di daerah Kedu sampai sekitar Prambanan)
Sumber Sejarah: Prasasti Canggal, 654 C (732 M), Prasasti Kalasan, Prasasti Karang
Tengah, Prasasti Argopuro, Prasasti Kedu (907 M), Prasasti Mantyasih (907 M), Prasasti
Wanua Tengah III (903 M), Prasasti Ligor, Prasasti Ratu Boko, Prasasti Kelurak, &
Cerita Parahyangan (tentang sejarah berdirinya Mataram).
Kehidupan Politik dan Pemerintahan: Didirikan oleh Sanjaya abad ke-8 Masehi (717
M). Dilihat dari sejarah raja-raja yang memerintah, secara garis besar dibedakan menjadi
dua dinasti atau wangsa besar, yaitu Dinasti atau Wangsa Sanjaya dan Dinasti atau
Wangsa Syailendra. Dinasti Sanjaya adalah raja-raja yang berasal dari keturunan Sanjaya
yang menganut agama Hindu. Sedangkan Dinasti Syailendra merupakan raja-raja yang
memerintah Mataram yang berasal dari keturunan Raja Syailendra yang berasal dari India
Selatan atau Kamboja yang menganut agama Buddha Mahayana. Antara kedua dinasti
senantiasa terjadi persaingan yang menyebabkan mereka secara bergantian memerintah
Mataram
Urutan Raja-Raja Mataram Berdasarkan Isi Prasasti Mantyasih dan Prasasti
Wanua Tengah III
No Nama Naik Takhta Wafat
1. Rakai Mataram (Sanjaya) 717 M 746 M
2. Rakai Panangkaran 746 M 784 M
3. Rake Panaraban 784 M 803 M
4. Rake Warak Dyah Manara 803 M -
5. Dyah Gula 827 M 828 M
6. Rake Garung 828 M 847 M
7. Rake Pikatan Dyah Saladu 847 M 855 M
8. Rake Kayuwangi Dyah Lokapala 855 M 885 M
9. Dyah Tangwas 885 M 885 M
10 Rake Panumbangan Dyah 885 M 887 M
11. Dewendra 887 M 887 M
12. Rake Gurunwangi Dyah Badra 894 M 898 M
13. Rake Wungkal Humalang Dyah 898 M 913 M
Jbang
Sri Maharaja Rake Watukura
Dyah Balitung

Setelah Balitung, pemerintahan Mataram Lama secara berturut-turut diperintah oleh


Daksa (919-924), Tulodong (919-924), dan Wawa (924-929). Pada tahun 929 pusat
pemerintahan Kerajaan Mataram dipindahkan dari Jawa Tengah ke Watugaluh, Jawa
Timur oleh Mpu Sendok. Pemindahan itu disebabkan adanya ancaman serangan dari
Sriwijaya, wilayah Mataram sering ditimpa bencana alam terutama letusan gunung berapi,
dan terjadinya wabah penyakit
Dimensi sosial-budaya: Kehidupan religius masyarakat dalam semangat agama Hindu
dan Buddha sangat dinamis Sifat gotong royong sangat ditonjolkan. Hal itu dibuktikan
dengan dibangunnya candi-candi yang memiliki fungsi keagamaan yang mustahil
terwujud tanpa adanya kerja sama. Toleransi beragama juga dijunjung tiinggi. Perbedaan
agama antarmasyarakat bukan merupakan sumber perpecahan tetapi sebaliknya sebagai
wahana pemersatu. Hal itu terbukti dengan adanya perkawinan antara Raja Pikatan yang
Hinduis dengan Pramodawardhani yang seorang Budhis.
Kehidupan Ekonomi: Bersumber pada usaha pertanian (karena letaknya di daerah
pedalaman). Dengan pertanian tersebut, tampaknya kesejahteraan masyarakat Mataram
Lama sudah cukup baik. Di samping itu, Mataram Lama juga mengembangkan kehidupan
maritim, yaitu dengan memanfaatkan aliran Bengawan Solo.

5. Kerajaan Majapahit
Berdiri tahun 1293. Pusat pemerintahan di daerah Mojokerto, Jawa Timur dengan
wilayahnya (pada masa kejayaannya) mencakup hampir semua wilyah kepulauan di
nusantara.
Sumber Sejarah: Prasasti Kudadu (1216 Saka atau 1294 M), Prasasti Sukamrta (1218
Saka atau 1296 M), Kitab Negarakertagama, Kitab Pararaton, Buku-buku kidung
(misalnya: Kidung Ronggolawe, Kidung Sundayana), Berita-berita Cina (seperti kitab
Ying Yai Sheng Lan karangan Ma Huan, dan catatan-catatan dalam tambo dinasti Ming)
Kehidupan Politik dan Pemerintahan: Raden Wijaya adalah raja pertama Majapahit
(bergelar Kertarajasa Jaya Wardana, 1293-1309 M). Setelah meninggal, ia digantikan
anaknya, Jayanegara (Kala Gemet, 1309), beliau merupakan raja yang lemah, sehingga
banyak terjadi pemberontakan (Pemberontakan Ronggolawe, Pemberontakan Lembu
Sora, Pemberontakan Nambi, Pemberontakan Kuti). Jayanegara meninggal tahun 1328
karena dibunuh Tanca (dokter istana). Pemerintahan dilanjutkan Tribuwanatunggadewi
(1328-1350 M) yang bergelar Tribuwanatunggadewi Jayawisnuwardani dengan patihnya
Gajah Mada (terkenal dengan Sumpah Palapa).
Hayam Wuruk, putra Tribuwana (1350-1389 M). Di bawah pemerintahan Hayam Wuruk
ini, Majapahit mencapai zaman keemasannya. Selama pemerintahan Hayam Wuruk
terjadi tiga peristiwa penting, yaitu: Perang Bubat tahun 1357, perjalanan suci Hayam
Wuruk ke tempat leluhurny,a serta upacara Crada yang diadakan untuk memperingati
wafatnya Rajapadni tahun 1362. Sepeninggal Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Majapahit
mengalami kemunduran. Pengganti Hayam Wuruk adalah puterinya yang bernama
Kusumawardhani.
Raja-raja setelah Hayam Wuruk:
 Ratu Kusumawardhani (1389-1429 M). Terjadi perang saudara dengan Wirabhumi
(disebut perang Paregreg, berakhir dengan terbunuhnya Wirabhumi)
 Dewi Suhita (1429-1447 M)
 Bhre Tumapel (1447-1451 M)
 Bhre Kahuripan (1451-1453 M)
 Purwawisesa (1457-1467 M)
 Pandan Salas (1467-1478 M)

Sistem Politik dan Pemerintahan Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha Indonesia.


Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia, sistem pemerintahan yang
dianut di indonesia adalah sistem pemerintahan desa yang di pimpin oleh seorang kepala
suku dan dipilih berdasarkan kelebihan dan kekuatannya (Primus Inter Pares). Dengan
masuknya pengaruh Hindu, muncul konsep dewa raja, pimpinan tertinggi dalam sebuah
kelompok adalah seorang raja yang diyakini sebagai titisan atau reinkarnasi dewa (Dewa
Syiwa atau Dewa Wisnu). Konsep ini melegitimasi (mengesahkan) pemusatan kekuasaan pada
raja. Dari konsep ini pulalah Indonesia mulai mengenal sistem pemerintahan kerajaan
dengan raja sebagai pimpinan tertinggi dibantu sejumlah pejabat yang bertugas sesuai
fungsinya (misalnya: urusan ketatanegaraan, agama, hukum, perpajakan, upeti, dan lain-lain).
Sebagai penguasa, raja memiliki wewenang penuh terhadap seluruh tanah di wilayah
kerajaannya, sedangkan rakyat hanyalah penggarap. Rakyat juga wajib memberikan kesetiaan
yang penuh terhadap titah raja, termasuk dalam membangun istana dan candi tanpa menuntut
upah.
Sistem pemerintahan kerajaan pada masa kerajaan Hindu dan Buddha pada umumnya
terbagi dalam beberapa bidang, yaitu bidang pertahanan atau angkatan perang, perdagangan,
keuangan, urusan luar negeri, pajak, dan hukum. Jabatan-jabatan ini dapat dirangkap hanya
oleh beberapa orang tergantung keinginan raja dan luasnya kerajaan. Raja adalah pimpinan
tertinggi. Lembaga-lembaga pendidikan (utamanya pendidikan agama) telah ada di Indonesia
sejak periode permulaan masuknya Hindu-Buddha: Lee Kam Hing (berdasarkan sumber berita
Marcopolo)
1. Lengkapilah tabel di bawah ini!

Pendiri/Raja Masa Sebab Bukti


No Kerajaan Berdiri
Pertama Kejayaan Keruntuhan Sejarah
1. Kutai
2. Tarumanegara
3. Mataram Kuno
4. Sriwijaya
5. Majapahit

2. Jelaskan Mengapa Mpu Sindok memindahkan Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. Tuliskan isi Sumpah Palapa yang di sampaikan oleh Gajah Mada!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik
1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari
ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang
diikuti selama mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah
hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang
terdapat dalam tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila
tugas tersebut harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman
baik dengan kelompok sendiri atau dengan
kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan
berkolaborasi melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam
mengerjakan tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika
bertemu orang yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan
baik di dalam atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 11 s.d 20 dari 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas. atas.
Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik
1. Isikan identitas peserta didik!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!
Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menjelaskan kerajaan-kerajaan
maritim Hindu-Buddha Indonesia.
2. Saya dapat menjelaskan kapan kerajaan-kerajaan
maritim Hindu-Buddha tersebut berdiri.
3. Saya dapat menjelaskan bukti-bukti sejarah yang
menunjukkan kerajaan-kerajaan maritim Hindu-
Buddha Indonesia.
4. Saya dapat menjelaskan masa kejayaan dari
kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha
Indonesia.
5. Saya dapat menjelaskan sebab-sebab keruntuhan
kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha
Indonesia.
6. Saya mengerti dan paham tentang keterkaitan
antara pengaruh dan peninggalan budaya Hindu-
Buddha dengan kehidupan masyarakat Indonesia
saat ini.
7. Saya mengerti dan mampu menjelaskan
peninggalan masa Hindu-Buddha Indonesia yang
masih digunakan masyarakat Indonesia hingga
saat ini.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari 6 s.d 10 dari 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas.

Setelah mengikuti materi di atas, peserta didik mampu memahami konsep manusia
purba Indonesia dan dunia.
c. Kegiatan Penutup
1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai peristiwa masa lalu, konsep
manusia, ruang dan waktu dalam sejarah;
2) Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang
telah dilaksanakan hari ini;
3) Evaluasi dilaksanakan secara tertulis;
4) Refleksi.

….., ……………. 20..


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

……………………………. …………………………….
NIP. ………………………. NIP. ……………………….
Pertemuan 3
1. Persiapan Awal
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber buku-buku sumber yang berkaitan dengan Indonesia
Masa Hindu-Buddha.
c. Menyiapkan beberapa alat pembelajaran, di antaranya:
1) Lembar Kerja Siswa (LKS);
2) Laptop dan HP;
3) Menyiapkan Lembar Penilaian/Asesmen;
4) Menyiapkan materi pengayaan dan remedial;

2. Kegiatan Pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang
peserta didik memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
4) Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga
penilaian pembelajaran.
5) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
6) Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai Indonesia Masa Hindu-Buddha.
b. Kegiatan Inti

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi


tentang pengertian kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia, selanjutnya
peserta didik akan mempelajari peninggalan budaya kerajaan-kerajaan maritim Hindu-
Buddha Indonesia.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik:
1) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan hasil-hasil budaya kerajaan-kerajaan
maritim Hindu-Buddha Indonesia.
Materi : Hasil-hasil Budaya kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia.
2) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
3) Menjelaskan alur dan tujuan pembelajaran
4) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
5) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
6) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.
Hasil-Hasil Kebudayaan Pada
Masa Kerajaan Hindu dan
Buddha di Indonesia
Salah satu unsur-unsur
kebudayaan yang
memengaruhi kebudayaan
Indonesia pada
masa kerajaan Hindu dan
Buddha di Indonesia yang
menjadi pokok bahasan di sini
adalah
adalah unsur kesenian yang
terutama berwujud seni sastra,
seni bangunan, seni patung dan
seni hias.
Hasil-Hasil Kebudayaan Pada
Masa Kerajaan Hindu dan
Buddha di Indonesia
Salah satu unsur-unsur
kebudayaan yang
memengaruhi kebudayaan
Indonesia pada
masa kerajaan Hindu dan
Buddha di Indonesia yang
menjadi pokok bahasan di sini
adalah
adalah unsur kesenian yang
terutama berwujud seni sastra,
seni bangunan, seni patung dan
seni hias.
Hasil-Hasil Kebudayaan Pada
Masa Kerajaan Hindu dan
Buddha di Indonesia
Salah satu unsur-unsur
kebudayaan yang
memengaruhi kebudayaan
Indonesia pada
masa kerajaan Hindu dan
Buddha di Indonesia yang
menjadi pokok bahasan di sini
adalah
adalah unsur kesenian yang
terutama berwujud seni sastra,
seni bangunan, seni patung dan
seni hias.
Hasil-Hasil Kebudayaan pada Masa Kerajaan Maritim Hindu-Buddha di Indonesia
Hasil kebudayaan pada masyarakat Indonesia saat masa Hindu - Buddha sangatlah beragam
bentuknya, seperti prasasti, seni bangunan, seni sastra, seni pahat (arca) dinding batu (relief),
serta tradisi, dan kebiasaan.
a. Prasasti
Yupa/prasasti adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tugu peringatan. Yupa/prasasti
menggunakan aksara Pallawa atau bahasa Sanskerta dan menjadi sumber utama bagi para ahli
dalam menginterpretasikan sejarah kerajaan-kerajaan pada masa Hindu-Buddha.
Contohnya:
 Tujuh buah Yupa (tugu batu bertulis untuk peringatan upacara korban) ditemukan di
Sungai Mahakam sebagai bukti berdirinya Kerajaan Kutai, ditulis dengan huruf Pallawa,
dengan bahasa Sanskerta.
 Prasasti Ciaruten, Jambu, Kebon Kopi, Tugu, dll. yang ditulis pada masa Kerajaan
Tarumanegara.
 Prasasti Talang Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur, dll. merupakan prasasti dari Kerajaan
Sriwijaya.

Gambar Candi - Bing images

b. Seni Bangunan

Hasil kebudayaan berupa


bangunan yang
dimaksudkan adalah
bangunan sebagai
tempat suci yaitu candi. Candi
sebagai salah satu hasil
kebudayaan pengaruh Hindu
dan
Buddha adalah berasal dari
perkataan/nama untuk Durga
sebagai Dewi Maut atau
Candika
Seni bangunan di masa Hindu-Buddha sebagian besar adalah bangunan pemujaan atau
candi. Candi umumnya berbentuk bangunan yang tinggi dengan tiga bagian. Bagian bawah
merupakan lambang bhurloka (alam manusia), bagian tengah menggambarkan bhuvarloka
(alam kematian), dan bagian atap melambangkan swarloka (alam para dewa).
Candi-candi yang ada di Indonesia memiliki corak berbeda. Candi-candi yang ada di Jawa
Tengah bagian utara biasanya berbentuk melingkar, di mana candi-candi kecil melingkari
candi utama yang besar. Ini menggambarkan susunan masyarakat yang menempatkan raja
sebagai pusat kekuasaan. Ini dapat dipahami, mengingat kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah
bagian utara umumnya merupakan kerajaan Hindu.
Candi-candi yang ada di Jawa Tengah bagian selatan umumnya memiliki ukuran yang
sama besar, tidak ada candi yang besar maupun tingginya melebihi yang lain. Ini
menggambarkan susunan masyarakat demokratis yang menempatkan raja dan masyarakat
lainnya setara. Hal ini merupakan karakter agama Buddha yang tidak menganut sistem kasta.
Candi-candi di Jawa Timur biasanya menempatkan candi utama yang besar di belakang
candi-candi yang lebih kecil. Hal ini menggambarkan kedudukan raja sebagai pemersatu
masyarakat. Candi tidak hanya terdapat di pulau Jawa namun juga terdapat di pulau-pulau
lain. Misalnya, Candi Muara Takus yang terdapat di Sumatra.
Contoh candi yang dibangun di masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha Indonesia:
 Candi Prambanan (Yogyakarta, Mataram Lama)
 Candi Dieng (Jawa Tengah, Mataram Lama)
 Candi Panataran (Blitar, Kediri)
 Candi Kidal (Malang, Singasari)
 Candi Borobudur (Magelang, Jawa Tengah)
 Candi Kalasan, Kalasan (Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta)
 Candi Muara Takus (Kabupaten Kampar, Riau)
Gambar Candi - Bing images

c. Seni Sastra
Masa Hindu dan Buddha meninggalkan beberapa kitab yang isinya beragam. Ada yang
berisi cerita, berita sejarah, atau dongeng-dongeng. Isi kitab umumnya berbentuk syair. Kitab-
kitab tersebut antara lain:
 Masa Kerajaan Kediri
1. Kitab Kakawin Bharatayudha, karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh
2. Kitab Kakawin Hariwangsa dan Gatotkacasraya karya Mpu Panuluh
3. Kitab Smaradhana, karya Mpu Darmaja
4. Kitab Lubdaka dan Kitab Wartasancaya karya Mpu Tanakung
5. Kitab Kresnayana karya Mpu Triguna
6. Kitab Arjunawiwaha karya Mpu Kanwa
 Masa Kerajaan Majapahit
1. Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca
2. Kitab Sutasoma, karya Mpu Tantular
3. Kitab Pararaton, menceritakan raja-raja Singosari dan Majapahit
4. Kitab Sundayana, menceritakan Peristiwa Bubat
5. Kitab Ranggalawe, menceritakan Pemberontakan Ranggalawe
6. Kitab Sorandaka, menceritakan Pemberontakan Sora
7. Kitab Usana Jawa, menceritakan penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar

d. Seni Pahat (Arca)


Arca merupakan batu yang dipahat hingga membentuk manusia atau binatang. Biasanya,
dibuat untuk menggambarkan orang-orang atau dewa-dewa tertentu. Beberapa arca hasil
kebudayaan Hindu-Buddha antara lain arca Syiwa, Brahma, Wisnu, Buddha, dan Dhyani
Boddhisatwa.
10 Arca Peninggalan Kerajaan Majapahit Beserta Gambarnya (kelasips.com)

e. Relief
Relief merupakan pahatan tulisan atau gambar yang biasanya terdapat pada dinding candi.
Beberapa relief ada yang menceritakan pengalaman hidup raja dan para Dewa Hindu atau
Buddha.

Seni Relief: Pengertian dan Contohnya (kompas.com)

f. Tradisi dan Kebiasaan


Berikut ini adalah tradisi dan kebiasaan yang berkembang di masa Hindu-Buddha dan tetap
dilakukan di masa kini.
 Ngaben, merupakan upacara pembakaran mayat pada masyarakat Hindu di Bali. Upacara
Ngaben dimaksudkan untuk mengembalikan manusia kepada asalnya.
 Nyepi merupakan upacara keagamaan masyarakat Hindu. Nyepi memiliki tujuan untuk
mengoreksi diri dan mawas diri terhadap perilaku yang telah diperbuat setahun yang lalu.
Nyepi dilakukan dengan berdiam diri di rumah tanpa melaksanakan kegiatan apapun
sesuai dengan aturan dalam upacara nyepi. Nyepi dilakukan untuk memperingati tahun
baru Saka.
 Galungan merupakan hari raya umat Hindu Dharma yang dilakukan setiap 210 hari sekali,
jatuh pada hari Rabu Kliwon, dua kali dalam satu tahun.
 Kuningan merupakan hari raya umat Hindu Dharma yang dilakukan dua minggu setelah
Hari Raya Galungan.
 Sadranan dilakukan oleh masyarakat Hindu dengan membawa sesajian kuburan atau
tempat-tempat keramat.
 Kesodo merupakan upacara yang dilakukan oleh masyarakat Hindu di Tengger, Jawa
Timur. Kesodo merupakan upacara mempersembahkan sesaji ke kawah Gunung Bromo.

1. Lengkapilah tabel berikut ini!

No Jenis Hasil Budaya Fungsi Tempat Ditemukannya


1. Candi
2. Arca
3. Kitab Negara Kertagama
4. Relief
5. Upacara Ngaben
6. Prasasti

2. Tuliskan 2 perbedaan bagunan candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur!


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

3. Tuliskan 2 fungsi bangunan candi di Indonesia!


………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik


1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!
Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari
ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang
diikuti selama mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah
hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang
terdapat dalam tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila
tugas tersebut harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman
baik dengan kelompok sendiri atau dengan
kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan
berkolaborasi melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam
mengerjakan tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika
bertemu orang yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan
baik di dalam atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 11 s.d 20 dari 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas. atas.

Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik


Cara Menceklis

1. Isikan identitas peserta didik!


2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menjelaskan jenis-jenis peninggalan
budaya masyarakat Hindu-Buddha Indonesia.
2. Saya dapat menjelaskan fungsi bangunan candi
bagi masyarakat Indonesia.
3. Saya dapat menjelaskan fungsi Arca bagi
masyarakat Indonesia di masa Hindu-Buddha.
4. Saya dapat menjelaskan beberapa kitab sastra
yang dibuat di masa Hindu-Buddha.
5. Saya dapat memberikan contoh bangunan candi
yang dibangun di masa Hindu-Buddha.
6. Saya dapat menjelaskan apa yang dimaksud
dengan relief.
7. Saya dapat memberikan contoh relief yang dibuat
di masa Hindu-Buddha.
8. Saya dapat memberikan jenis tradisi dan
kebiasaan peninggalan Hindu-Buddha.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari 6 s.d 10 dari 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas.

c. Kegiatan Penutup
1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai peristiwa masa lalu, konsep
manusia, ruang dan waktu dalam sejarah;
2) Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan hari ini;
3) Evaluasi dilaksanakan secara tertulis;
4) Refleksi.

….., ……………. 20..


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

……………………………. …………………………….
NIP. ………………………. NIP. ……………………….

Pertemuan 4
1. Persiapan Awal
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber buku-buku sumber yang berkaitan dengan ……….
c. Menyiapkan beberapa alat pembelajaran, di antaranya:
1) Lembar Kerja Siswa (LKS);
2) Laptop dan HP;
3) Menyiapkan Lembar Penilaian/Asesmen;
4) Menyiapkan materi pengayaan dan remedial;

2. Kegiatan Pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang
peserta didik memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
4) Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga
penilaian pembelajaran.
5) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
6) Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai masa kejayaan dan keruntuhan
kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia.

b. Kegiatan Inti

Masa Kejayaan Kerajaan-kerajaan Maritim Hindu-Buddha Indonesia


1) Kutai
Kerajaan Kutai mencapai puncak keemasan pada masa Raja Mulawarman. Di bawah
pemerintahan Raja Mulawarman pula Kutai diperkirakan menjadi tempat singgah jalur
perdagangan internasional yang menghubungkan Selat Makassar, Filipina, dan China. Oleh
karena itu, sumber perekonomian Kerajaan Kutai berasal dari kegiatan perdagangan, yan
kemudian membawa pengaruh bagi masyarakatnya.
2) Sriwijaya
Sriwijaya berhasil menguasai perdagangan nasional dan internasional setelah menguasai
Selat Malaka yang merupakan urat nadi perdagangan di Asia Tenggara. Mencapai masa
kejayaannya di masa pemerintahan Balaputra Dewa.

3) Tarumanegara
Di bawah kekuasaan Raja Purnawarman, dilakukan pembangunan irigasi dengan cara
menggali saluran sungai sepanjang 11 kilometer, yang kemudian dikenal sebagai Sungai
Gomati. Kejayaan Kerajaan Tarumanegara di masa pemerintah Raja Purnawarman,
kehidupan sebagai kerajaan agraris yang membuat Tarumanegara menjelma sebagai
kerajaan yang hebat dan makmur.
4) Mataram
Meski letak Kerajaan Mataram Kuno berada di pedalaman antara Jawa Tengah dan
Yogyakarta, tetapi daerahnya juga dialiri banyak sungai, yakni Sungai Bogowonto, Sungai
Progo, Sungai Elo, dan Bengawan Solo. Keberadaan sungai-sungai tersebut membawa
kesuburan dan kejayaan kerajaan Mataram Kuno. Kejayaan kerajaan ini di masa
pemerintahan Raja Sanjaya dan Syailendra.

5) Majapahit
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan agraris yang juga mengembangkan kemaritimannya.
Pada masa kejayaannya, aktivitas perdagangan dan pelayaran di Indonesia yang dikuasai
Majapahit bahkan disegani oleh kekuatan mancanegara. Kejayaan Majapahit di masa
Hayam Wuruk dan mahapatih Gajah Mada.

Kejayaan dari kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha sebagian besar di dukung karena


pemimpin yang hebat dan besar.

Masa Keruntuhan Kerajaan-Kerajaan Maritim Hindu-Buddha Indonesia


Kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu maupun Buddha di Indonesia mengalami masa
kejayaan antara abad ke-7 sampai 12 M. Setelah memasuki abad ke-10 sampai abad ke-12,
kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu maupun Buddha di Indonesia mulai mengalami
kemunduran. Secara umum, faktor-faktor penyebab runtuhnya kerajaan-kerajaan yang
bercorak Hindu-Buddha sebagai berikut.
 Terdesaknya kerajaan-kerajaan kecil oleh kerajaan-kerajaan besar.
 Tidak ada pengaderan pemimpin sehingga tidak ada pemimpin pengganti yang setara
dengan pendahulunya.
 Munculnya perang saudara yang melemahkan kerajaan.
 Kemunduran ekonomi perdagangan negara.
 Tersiarnya agama Islam yang mendesak agama Hindu-Buddha.

1. Lengkapi tabel di bawah ini!

Raja yang Berkuasa di Masa Hal yang Penyebab


No Nama Kerajaan Mendukung
Kejayaan Keruntuhan
Kejayaannya
1. Kutai
2. Tarumanegara
3. Mataram Kuno
4. Kutai
5. Majapahit

2. Jelaskan secara umum, apa yang membuat runtuhnya kerajaan-kerajaan maritim Hindu-
Buddha!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

3. Faktor apa yang membuat Majapahit dan Sriwijaya menjadi kerajaan yang kuat dan
berjaya? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik


1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari
ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang
diikuti selama mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah
hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang
terdapat dalam tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila
tugas tersebut harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman
baik dengan kelompok sendiri atau dengan
kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan
berkolaborasi melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam
mengerjakan tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika
bertemu orang yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan
baik di dalam atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 11 s.d 20 dari 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas. atas.

Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik


Cara Menceklis
1. Isikan identitas peserta didik!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur.

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menjelaskan masa kejayaan kerajaan-
kerajaan maritim Hindu-Buddha Indonesia.
2. Saya dapat menjelaskan faktor apa yang
menyebabkan kerajaan-kerajaan maritim Hindu-
Buddha Indonesia.
3. Saya dapat menjelaskan sebab umum keruntuhan
kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha
Indonesia.
4. Saya dapat menjelaskan apa yang menyebabkan
kerajaan Tarumanegara menjadi kerajaan besar.
5. Saya dapat menyebutkan raja yang memerintah di
Tarumanegara di masa jayanya.
6. Saya dapat menyebutkan raja yang memerintah di
Kutai di masa jayanya.
7. Saya dapat menyebutkan raja yang memerintah di
Majapahit di masa jayanya.
8. Saya dapat menyebutkan raja yang memerintah di
Mataram Kuno di masa jayanya.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari 6 s.d 10 dari 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas.

Pertemuan 5
1. Persiapan Awal
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber buku-buku sumber yang berkaitan dengan Indonesia
Masa Hindu-Buddha.
c. Menyiapkan beberapa alat pembelajaran, di antaranya:
1) Lembar Kerja Siswa (LKS);
2) Laptop dan HP;
3) Menyiapkan Lembar Penilaian/Asesmen;
4) Menyiapkan materi pengayaan dan remedial;

2. Kegiatan Pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang
peserta didik memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
4) Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga
penilaian pembelajaran.
5) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
6) Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai jalur rempah masa Hindu-Buddha
beserta peninggalannya.

b. Kegiatan Inti (70 menit)

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi


tentang masa kejayaan dan keruntuhan kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha
Indonesia.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik:
1) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan, tentang jalur rempah di masa Hindu-
Buddha.
Materi : Pembentukan dan perkembangan perdagangan dan jalur rempah di masa
Hindu-Buddha.
2) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
3) Menjelaskan alur dan tujuan pembelajaran.
4) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik
5) Menonton video yang berkaitan dengan jalur perdagangan dan jalur jalur rempah,
Masa Hindu-Buddha.
Perjalanan Jalur Rempah Nusantara - YouTube Kelas X | Terbentuknya Jaringan
Nusantara Melalui Perdagangan | Sejarah Indonesia - YouTube

6) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.


7) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.

Terbentuknya Jaringan perdagangan Nusantara


Jaringan Nusantara terbentuk melalui jalur perdagangan. Sejak abad ke-5 Indonesia sudah
dilintasi jalur perdagangan laut antara India dan China. Jalur perniagaan dan pelayaran yang
melalui laut dimulai dari China menuju Kalkuta, India. Di mana jalur tersebut melalui Laut
China Selatan kemudian Selat Malaka. Setelah sampai India, kemudian berlanjut ke Teluk
Persia melalui Suriah.
Posisi Indonesia cukup strategis dan memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Oleh
sebab itu, Indonesia menjadi salah satu pusat perdagangan yang penting pada jalur
perdagangan Timur Tengah dan semenanjung Arab dengan Selat Malaka.
Selama masa Hindu-Buddha di samping kian terbukanya jalur niaga Selat Malaka dengan
perdagangan dunia internasional, jaringan perdagangan dan budaya antarbangsa dan penduduk
di Kepulauan Indonesia juga berkembang pesat terutama karena terhubung oleh jaringan Laut
Jawa hingga Kepulauan Maluku.
Selat Malaka merupakan jalur penting dalam pelayaran dan perdagangan bagi pedagang
yang melintasi bandar-bandar penting di sekitar Samudra Hindia dan Teluk Persia. Selat itu
merupakan jalur laut yang menghubungkan Arab dan India di sebelah barat laut nusantara dan
dengan Tiongkok di sebelah timur laut Nusantara. Jalur ini merupakan pintu gerbang
pelayaran yang dikenal dengan nama "Jalur Sutra". Dari India barang-barang dagang yang
didapatkan dari Tiongkok akan disalurkan lagi ke Eropa. Karena peralihan jalur perdagangan
yang menggunakan perairan membuat penduduk Nusantara mendapatkan berkah tersendiri.
Nusantara yang dilewati kapal-kapal pedagang harus diintegrasikan dalam jalur perdagangan
internasional tersebut. Oleh karena itu, Selat Malaka menjadi gerbang penting bagi
perdagangan internasional.
Di dunia perdagangan, Sriwijaya menjadi pengendali jalur perdagangan antara India dan
Tiongkok, yakni dengan penguasaan atas Selat Malaka dan Selat Sunda. Orang Arab mencatat
bahwa Sriwijaya memiliki aneka komoditas, seperti kapur barus, kayu gaharu, cengkih, pala,
kapulaga, gading, emas, dan timah. Semua komoditas tersebut membuat Raja Sriwijaya
sekaya raja-raja di India. Kekayaan yang melimpah ini telah memungkinkan Sriwijaya
membeli kesetiaan dari vassal-vassalnya di seluruh Asia Tenggara.
Kemakmuran Majapahit diduga karena dua faktor berikut.
a. Faktor pertama, yaitu lembah Sungai Brantas dan Bengawan Solo di dataran rendah Jawa
Timur utara yang sangat cocok untuk pertanian padi. Pada masa kejayaannya, Majapahit
membangun berbagai infrastruktur irigasi yang sebagian dengan dukungan pemerintah.
b. Faktor kedua, pelabuhan-pelabuhan Majapahit di Pantai Utara Jawa berperan penting
sebagai pelabuhan pangkalan untuk mendapatkan komoditas rempah-rempah dari Maluku.
Dari perdagangan ini, Majapahit juga mendapatkan pajak.
Dari kedua contoh penguasaan perairan oleh Sriwijaya dan Majapahit lambat laun
membentuk jaringan antardaerah. Daerah-daerah yang tidak dikenal dari kerajaan-kerajaan
kecil yang sebenarnya menghasilkan komoditas perdagangan mulai mendapat perhatian. Di
daerah-daerah penghasil komoditas mulai dibangun pelabuhan-pelabuhan kecil. Komoditas
dari daerah kemudian dikirim ke pelabuhan-pelabuhan besar yang menjadi pusat perdagangan.
Pedagang luar negeri dapat mudah mendapatkan barang dagangan yang diinginkan di
pelabuhan besar.
Akhirnya berkembang jaringan perdagangan dan pengawasan yang berada di nusantara.
Jaringan ini mengakomodasi perdagangan dan pemerintahan. Hubungan pemerintah terjadi
berupa hubungan saling menguntungkan. Keuntungan penguasa pusat mendapat pengakuan
sebagai penguasa, pajak atau upeti yang masuk ke kerajaan, dan suplai barang dagangan yang
diperlukan untuk meramaikan pelabuhan dalam perdagangan internasional.
Jalur Rempah di Masa Hindu-Buddha
Rempah-rempah, seperti kayu manis, cengkeh, dan pala menumbuhkan jaringan dagang
internasional dan antarpulau yang melahirkan kekuatan politik baru di nusantara. Sejarah
mencatat, rempah bukan sekadar komoditas, namun membawa nilai (value) dan gaya hidup
(lifestyle) untuk peradaban global. Begitu pentingnya rempah-rempah dalam kehidupan
manusia sehingga ia menjadi penghela perkembangan ekonomi, sosial budaya, dan politik
dalam skala lokal dan global. Para pedagang mempertaruhkan nyawa dan kekayaannya untuk
memasarkannya; juru masak meramunya untuk melezatkan hidangan; para tabib ahli
kesehatan meraciknya untuk pengobatan; para raja mengirim ekspedisi mengarungi samudra
untuk mendapatkannya; diplomasi demi diplomasi dirajut; hubungan antarmanusia menjadi
global; dan sejarah peradaban manusia dibangun.
Jauh sebelum bangsa Eropa datang ke nusantara, ribuan tahun lalu, jalur rempah adalah
rute nenek moyang kita menjalin hubungan antarpulau, suku, dan bangsa dengan membawa
rempah sebagai nilai untuk membangun persahabatan yang membentuk asimilasi budaya dan
diplomasi di setiap pesinggahan. Jalur inilah yang akhirnya menghubungkan nusantara dan
dunia. Datangnya penutur bahasa Austronesia ke nusantara sekitar 4.500 tahun lalu dengan
perahu menjadi awal pertukaran rempah dan komoditas lain antarpulau di Indonesia Timur.
Budaya mereka inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya budaya bahari yang melayarkan
rempah hingga ke Asia Selatan sampai Afrika Timur.
Jejak kayu gaharu ditemukan di India. Cengkih dan kayu manis dari Indonesia timur sudah
ada di Mesir dan Laut Merah. Nenek moyang kita juga membawa rempah ke Asia Tenggara,
hingga ke Campa, Kamboja, sehingga terjadi persebaran budaya logam dari Dongson
(Vietnam) hingga ke Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.
Sejak awal Masehi, Jalur Rempah telah menghubungkan India dan Tiongkok. Tercatat
sudah ada pelaut Jawa yang mendarat di Tiongkok pada abad ke-2 Masehi. Kapal-kapal
nusantara digunakan para biarawan dari Tiongkok untuk pergi belajar agama Buddha di
Suvarnadvipa atau Sriwijaya dan di India. Kerajaan besar Sriwijaya, Mataram Hindu,
Singasari, dan Majapahit menjadikan perdagangan rempah sebagai jalur interaksi utama yang
menghubungkan nusantara dengan Asia Tenggara, Tiongkok, Asia Selatan, Asia Barat, hingga
ke Afrika Timur.
Karena itu tak dapat dipungkiri bahwa jauh sebelum bangsa Eropa melakukan aktivitas
perdagangan di Asia Tenggara, para pedagang nusantara telah turut aktif dalam jaringan
perdagangan dunia. Rempah nusantara dan Asia telah terkenal di Eropa jauh sebelum mereka
dikenal di kawasan nusantara dan Asia. Posisi strategis yang menghubungkan Samudra Hindia
dan Laut Tiongkok Selatan, menghubungkan Asia Timur dengan Asia Barat hingga Timur
Tengah, Afrika dan Eropa menjadikan Nusantara sebagai hub penghubung jaringan
perdagangan dunia.
Jack Turner menulis dalam bukunya Spice, The History of a Temptation (2005): “Tidak ada
rempah-rempah yang menempuh perjalanan lebih jauh ataupun lebih eksotis daripada
cengkih, pala, dan bunga pala Maluku. Setelah panen di hutan pala di Banda atau di bawah
bayangan gunung vulkanik Ternate dan Tidore. Selanjutnya, kemungkinan besar rempah
tersebut dimuat dalam salah satu cadik yang masih melintasi pulau-pulau di Nusantara.
Rempah bisa juga dibawa oleh pedagang China yang diketahui telah mengunjungi Maluku
dari sejak abad ke-13. Bergerak ke barat melewati Sulawesi, Borneo, dan Jawa melalui Selat
Malaka, rempah-rempah tersebut lalu dikapalkan menuju India dan pasar rempah di
Malabar. Selanjutnya komoditas itu dikirim dengan kapal Arab menyeberangi Samudra
Hindia menuju Teluk Persia atau Laut Merah. Di salah satu dari sekian banyak pelabuhan
tua, Basra, Jeddah, Muskat atau Aqaba, rempah lalu dialihkan ke dalam karavan besar
menyusuri gurun pasir menuju pasar-pasar jazirah Arab dan Alexandria dan Levant. Baru
setelah mencapai perairan Mediterania, rempah-rempah akhirnya tiba di tangan bangsa
Eropa.”

https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/jalur-rempah-memuliakan-masa-lalu-untuk-kesejahteraan-
masa-depan

1. Terbentuknya jalur perdagangan Nusantara dimulai pada masa kerajaan apa? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Jelaskan pengaruh Sriwijaya dan Majapahit terhadap berkembangnya perdagangan
Nusantara!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

3. Faktor apa yang membuat sebuah kerajaan dapat menjadi pusat perdagangan?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

4. Sebutkan rempah-rempah yang menjadi komoditas di masa kerajaan maritim Hindu-


Buddha Indonesia?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik


1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari
ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang
diikuti selama mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah
hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang
terdapat dalam tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila
tugas tersebut harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman
baik dengan kelompok sendiri atau dengan
kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan
berkolaborasi melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam
mengerjakan tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika
bertemu orang yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan
baik di dalam atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 11 s.d 20 dari 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas. atas.

Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik


Cara Menceklis

1. Isikan identitas peserta didik!


2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menjelaskan aktivitas perdaganan di
masa kerajaan kerajaan maritim Hindu-Buddha.
2. Saya dapat menjelaskan komoditas perdagangan
di masa kerajaan-kerajaan maritim Hindu-
Buddha Indonesia.
3. Saya dapat menjelaskan bagaimana terbentuknya
jalur perdagangan di masa kerajaan-kerajaan
maritim Hindu-Buddha Indonesia.
4. Saya dapat menjelaskan bagaimana Sriwijaya
mengawali aktivitas perdaganan nya.
5. Saya dapat menjelaskan bagaimana Majapahit
mengawali aktivitas perdaganan nya.
6. Saya dapat memberikan contoh bagaimana
kerajaan Hindu-Buddha yang agraris dapat
melakukan perdagangan rempah rempah dari
wilayah pedalaman.
7. Saya dapat menunjukkan peta perdagangan di
masa kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Buddha
Indonesia.
8. Saya dapat menjelaskan kesimpulan dari
terbentuknya jalur perdagangan serta jalur
rempah di masa kerajaan-kerajaan maritim
Hindu-Buddha Indonesia.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari 6 s.d 10 dari 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas.

Formatif Test
A. Pilihan Ganda
1. Proses Hinduisasi melahirkan aturan pembagian kasta. Aturan kasta tidak banyak
berpengaruh terhadap tata kehidupan pedesaan di Indonesia, karena ....
A. masyarakat di daerah pedesaan tetap hidup berdasarkan asas kekeluargaan dan
kegotongroyongan
B. masyarakat pedesaan sudah terbiasa hidup berdasarkan kasta
C. masyarakat di pedesaan hidup berdasarkan pola kepribadian bangsa
D. masyarakat di pedesaan tidak terpengaruh kebudayaan Hindu-Buddha
E. masyarakat di pedasaan tidak berperan dalam masuknya budaya India

2. Ada beberapa teori tentang masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia, salah satu teori
yang dikemukakan Van Leur. Menurut pendapat Van Leur, Hindu-Buddha masuk ke
Indonesia dibawa oleh kaum ....
A. sudra
B. ksatria
C. brahmana
D. pedagang India
E. pedagang Indonesia

3. Kerajaan Kutai, memiliki tujuh buah prasasti yang ditulis dengan huruf Pallawa,
dengan bahasa Sanskerta. Semua prasastinya tertulis pada ....
A. yupa
B. menhir
C. prasasti
D. batu besar
E. kulit kayu

4. Raja I Kudungga mempunyai putra Aswawarman (Vamsakarta: pembentuk dinasti).


Aswawarman memiliki tiga orang putra, di antaranya yang terkenal adalah ....
A. Mulawarman
B. Balaputra Dewa
C. Purnawarman
D. Shri Baduga Maharadja
E. Waprakeswara.

5. Sebagai negara kerajaan yang bercorak Hindu pertama, masyarakat mengenal kasta.
Keluarga Kudungga pernah melakukan upacara, yaitu upacara penyucian diri untuk
masuk pada kasta ksatria, yaitu upacara . . . .
A. waprakeswara.
B. Vratyastoma
C. Gomati
D. Yupa
E. Kaiber Pass

6. Kerajaan Kutai terletak di tepi sungai, maka diperkirakan aktivitas … berkembang


dalam masyarakat.
A. keagamaan
B. pertanian
C. perdagangan
D. pelayaran dan perdagangan
E. pertanian dan pelayaran
7. Kerajaan Tarumanegara, terletak di Jawa Barat (di antara tiga daerah, Karawang-
Jakarta-Bogor). Berdiri hampir bersamaan dengan kerajaan Kutai pada abad ke-4 &
ke-5 M. Rajanya yang terkenal adalah ....
A. Mulawarman
B. Aswawarman
C. Purnawarman
D. Kudungga
E. Balaputra Dewa

8. Masyarakat KerajaanTarumanegara terdiri dari 3 golongan, yaitu ....


A. masyarakat Hindu, masyarakat Buddha, dan masyarakat budaya asli
B. petani, pedagang, dan perajin
C. petani, pedagang, dan pelayar
D. masyarakat pribumi, keturunan asing, dan masyarakat Hindu
E. masyarakat Hindu, masyarakat Buddha, dan masyarakat petani

9. Masyarakat Tarumanegara terkenal memiliki kebudayaan yang tinggi, sebab ....


A. menguasai teknik penulisan huruf Pallawa dan menggunakan bahasa Sansekerta
B. memelihara perdagangan dan pelayaran
C. menguasai teknik pelayaran dan pertanian
D. mata pencaharian utama masyarakat dan aktivitas perdagangan
E. memiliki pelabuhan laut yang menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara

10. Awal perkembangannya Sriwijaya dipimpin oleh Dapunta Hyang yang ekspansionis.
Bahkan hingga Malaka, Kedah, dan Tanah Genting Kra. Tujuan utamanya adalah ....
A. menguasai Pelabuhan Malaka yang sangat ramai
B. menguasai pelayaran dan perdagangan
C. menjadi pusat agama Buddha di Asia Tenggara
D. kunci perdagangan dan pelayaran internasional
E. melakukan ekspansionis

11. Berikut ini salah satu sumber asing yang menjelaskan keberadaan Sriwijaya, yaitu ....
A. A. I-Tsing (Pendeta Buddha Asal Tiongkok), pada abad ke VII pelayaran ke
negeri Tiongkok didominasi kapal-kapal dari Sriwijaya.
B. Fa-Hien, Raja sangat memperhatikan keberadaan kaum Brahmana karena
dianggap memiliki kedudukan terhormat dan penting
C. Pertanian merupakan mata pencaharian utama masyarakat. Aktivitas perdagangan
pun juga telah berkembang (berdasarkan catatan Fa-Hien)
D. Ibnun Battuta: Masyarakat sudah mengenal penanggalan. Raja sangat
memperhatikan keberadaan kaum Brahmana
E. Marcopolo: kebersamaan sangat mereka junjung tinggi. Kehidupan keagamaan
sudah berjalan dengan baik

12. Perhatikan gambar berikut!


Gambar di atas menunjukkan peta jaringan perdagangan di masa kerajaan ....
A. Majapahit
B. Singasari
C. Kediri
D. Sriwijaya
E. Mataram Kuno

13. Prasasti Canggal, 654 C (732 M), Prasasti Kalasan, Prasasti Karang Tengah, Prasasti
Argopuro, Prasasti Kedu (907 M), Prasasti Mantyasih (907 M), Prasasti Wanua
Tengah III (903 M), Prasasti Ligor, Prasasti Ratu Boko, Prasasti Kelurak, dan Cerita
Parahyangan.
Sumber-sumber di atas merupakan bukti keberadaan kerajaan ....
A. Sriwijaya
B. Majapahit
C. Singhasari
D. Mataram Kuno
E. Mataram Islam

14. Sejarah raja-raja Mataram Kuno yang memerintah secara garis besar dibedakan
menjadi dua dinasti atau wangsa besar, yaitu ....
A. Isyana dan Girindrawangsa
B. Girindrawangsa dan Sanjaya
C. Isyana dan Syailendra
D. Sanjaya dan Syailendra
E. Isyana dan Sanjaya

15. Pusat pemerintahan kerajaan Mataram dipindahkan dari Jawa Tengah ke Watugaluh,
Jawa Timur oleh Mpu Sindok. Perpindahan itu disebabkan oleh ....
A. letusan gunung Merapi dan serangan kerajaan Sriwijaya
B. bencana kelaparan dan serangan Majapahit
C. bencana kelaparan dan meletusnya gunung Merbabu
D. serangan kerajaan Singasari dan meletusnya gunung Merapi
E. meletusnya gunung Merapi dan serangan raja Kediri

16. Raja pertama Singhasari adalah Ken Arok (Sri Rajasa Sang Amurwabhumi) dengan
dinastinya Girindrawangsa. Ken Arok menjadi Raja Singasari pertama setelah
membunuh ....
A. Mpu Gandring
B. Anusapati
C. Tunggul Ametung
D. Tohjaya
E. Mpu Sindok

17. Ekonomi Singhasari bersumber dari pertanian & perdagangan (terletak di daerah
pedalaman dan dilalui 2 sungai besar: Bengawan Solo & Kali Brantas). Perdagangan
mulai mendapat perhatian semasa pemerintahan Kartanegara. Perhatian itu tampak
dari keinginannya menggeser kedudukan Sriwijaya sebagai pengendali perdagangan
di Selat Malaka. Untuk itu, Kartanegara mengirim ekspedisi ... ke Selat Malaka.
A. Pamalayu
B. Nusantara
C. Singhasari
D. melayu
E. otonomi melayu

18. Setelah meninggal, ia digantikan anakanya: Jayanegara (Kala Gemet, 1309), beliau
merupakan raja yang lemah sehingga banyak terjadi pemberontakan (Pemberontakan
Ronggolawe, Pemberontakan Lembu Sora, Pemberontakan Nambi, Pemberontakan
Kuti). Jayanegara meninggal tahun 1328 karena dibunuh Tanca (tabib istana).
Tulisan di atas menceritakan tentang kisah dari Raja Singhasari yang kemudian
digantikan oleh ....
A. Hayam Wuruk
B. Gajah Mada
C. Kertanegara
D. Raden Wijaya
E. Tribhuwana Tunggadewi

19. Kerajaan Majapahit membagi kelompok masyarakatnya menjadi 3 golongan, yaitu ….


A. masyarakat Hindu,masyarakat Buddha dan masyarakat budaya asli
B. petani, pedagang dan perajin
C. petani, pedagang dan pelayar
D. masyarakat pribumi, keturunan asing, dan masyarakat Hindu
E. masyarakat Hindu, masyarakat Buddha, dan masyarakat petani

20. Perhatikan pernyataan di bawah ini!


Prasasti Kedukan Bukit pertama kali dikenali sebagai sebuah prasasti oleh M.
Batenburg pada tanggal 29 November 1920 di kampung Kedukan Bukit, Palembang.
Prasasti ini merupakan prasasti tertua dari masa Kerajaan Sriwijaya, beraksara
Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno.
Berikut ini isi dari Prasasti Kedukan Bukit yang menggambarkan kejayaan Kerajaan
Sriwijaya, yaitu ....
A. pembuatan taman bernama Sriksetra. Taman itu dibuat oleh Dapunta Hyang
untuk kemakmuran semua makhluk
B. kutukan bagi rakyat yang melakukan kejahatan dan tidak taat pada perintah raja
C. berdirinya Kerajaan Sriwijaya pada tahun 683 M. Pusat kerajaan terletak di dekat
Kota Palembang
D. Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci (sidhayarta) dengan perahu dan
membawa 20.000 orang. Dalam perjalanan tersebut, ia berhasil menaklukkan
beberapa daerah
E. ini adalah dua tapak kaki Raja Purnawarman raja dari negeri Taruma, raja yang
gagah berani

21. Perhatikan informasi berikut ini!


Majapahit adalah kerajaan yang bercorak Hindu. Sebagai kerajaan Hindu, eksistensi
raja dianggap sebagai penjelmaan dewa dan memegang kekuasaan tertinggi dalam
masyarakat. Dalam menjalankan pemerintahan, raja dibantu oleh dewan penasehat
kerajaan atau bhatara sapta prabu, terdiri dari para putra dan kerabat kerajaan.
Bercorak ekonomi maritim dan agraris (letak di darah pedalaman dan dekat aliran
sungai). Corak maritim terlihat dari besarnya angkatan laut yang dimilikinya yang
mampu menaklukkan daerah-daerah lain di nusantara. Pada masa keemasan, semua
wilayah pantai Jawa dan Sumatra berada di bawah kekuasaan Majapahit. Untuk
membangkitkan semangat juang para prajuritnya, Gajah Mada mengucapkan sebuah
moto yang sangat terkenal dan hingga saat ini digunakan oleh angkatan laut
Indonesia. Semboyan tersebut berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya “Di laut
kita Jaya”. Semboyan tersebut adalah ... .
A. Kartika Chandra Kirana
B. Swabhuawana Paksa
C. Bhayangkara
D. Kartika Eka Paksi
E. Jalesveva Jayamahe

22. Perhatikan informasi berikut ini!


“Kerajaan Sriwijaya bukan lagi kerajaan senusa, melainkan negara antarnusa.”
Berdasarkan pernyataan di atas, Sriwijaya merupakan ....
A. negara yang berkuasa atas satu pulau
B. negara dengan luas hampir meliputi wilayah nusantara
C. negara yang berkuasa atas Tulang Bawang, Kedah, dan pulau Bangka
D. pusat pemerintahan dari kerajaan lain
E. kerajaan penghubung antarnusa

23. Simaklah narasi sejarah di bawah ini!


“Sesudah tunduk Nusantara, saya akan beristirahat; sesudah kalah Gurun Seran,
Tanjungpura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Barulah
saya akan beristirahat”.
Demikian adalah isi dari sumpah amukti palapa. Salah satu fakta sejarah yang
berhubungan akibat adanya Sumpah Palapa tersebut adalah ….
A. Banyak lahirnya karya sastra dari para pujangga majapahit
B. Lahirnya golongan agama sinkretisme antara Syiwaisme dan Buddha
C. Terjadinya peristiwa Bubat sebagai salah satu upaya ekspansi politik Majapahit
D. Terbentuknya tiga badan pembantu raja dalam menjalankan kerajaan Majapahit
E. Pecahnya perang saudara antara para penerus Raja Hayam Wuruk dari garis
keturunan selirnya
24. Perhatikan data-data berikut ini!
1. Berubahnya Sriwijaya menjadi kerajaan agraris.
2. Sriwijaya memindahkan bandar transitonya ke wilayah Lampung.
3. Letak Kota Palembang semakin jauh dari laut.
4. Berkurangnya kapal dagang yang singgah.
5. Terjadinya serangan atas Sriwijaya dari kerajaan lain.
Berdasarkan data-data di atas, sebab-sebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya ditunjukkan
oleh nomor ....
A. 1, 2, 3
B. 1, 3, 5
C. 2, 3, 4
D. 3, 4, 5
E. 1, 4, 5

25. Perhatikan data-data berikut ini!


1. Pusat kerajaan di tepi sungai besar, yaitu di tempat terpecahnya Sungai Brantas
menjadi Kali Porong dan Kali Mas, serta mudah dilayari sehingga hubungan
dengan daerah luar sangat mudah.
2. Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina yang melintasi Selat
Malaka sehingga membawa keuntungan yang terbesar bagi Majapahit.
3. Munculnya tokoh negarawan yang cakap, contohnya Raden Wijaya.
4. Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam Selatan akibat serangan Kerajaan
Kamboja memberikan kesempatan bagi perkembangan Majapahit sebagai negara
maritim.
5. Letak Majapahit secara geografis sangat baik, yaitu di tengah-tengah jalur
perdagangan internasional antara Maluku dan Malaka sehingga lebih mudah
berperan, khususnya dalam bidang politik dan ekonomi.
Berdasarkan data-data di atas, yang merupakan penyebab kejayaan kerajaan
Majapahit ditunjukkan oleh nomor ....
A. 1, 2, 3
B. 1, 3, 5
C. 1, 4, 5
D. 2, 3, 4
E. 3, 4, 5

26. Adanya sekelompok orang yang melarikan diri dari India karena kalah dalam
perebutan kekuasaan di kerajaan dan kemudian mendirikan kerajaan di Indonesia
adalah teori yang menjelaskan masuknya agama Hindu yang dikenal sebagai teori ....
A. arus balik
B. waisya
C. asimilasi
D. brahmana
E. ksatria

27. Persentuhan antara India dengan wilayah nusantara didorong oleh berbagai faktor,
salah satu faktor yang paling penting adalah ....
A. banyak suku-suku bangsa di Nusantara yang memiliki tradisi bahan
B. suku-suku bangsa yang bermukim di pesisir sesungguhnya adalah perantau
C. adanya angin musim barat dan timur yang mendorong timbulnya pelayaran
D. timbulnya hubungan dagang antara Cina dengan India melalui jalur pelayaran
E. timbulnya gangguan keamanan pada rute darat jalur perdagangan antara Cina
dengan India

28. Jaringan nusantara terbentuk melalui jalur perdagangan. Sejak abad ke-5, Indonesia
sudah dilintasi jalur perdagangan laut antara India dan China. Jalur perniagaan dan
pelayaran yang melalui laut dimulai dari wilayah ….
A. Cina menuju Kalkuta India
B. India menuju Yunan
C. Asia Tengah menuju Eropa
D. Yunan menuju Eropa
E. Asia Tengah menuju Kalkuta India.

29. Sriwijaya menjadi pengendali jalur perdagangan antara India dan Tiongkok, yakni
dengan penguasaan atas Selat Malaka dan Selat Sunda. Orang Arab mencatat bahwa
Sriwijaya memiliki aneka komoditas, di antara komoditas tersebut adalah ….
A. kapur barus, gaharu, cengkih, dan pala
B. beras, pala, dan lada
C. gading, beras, dan gaharu
D. kapas, gaharu, dan beras
E. gading, beras, dan timah

30. Sejak awal Masehi, Jalur Rempah telah menghubungkan India dan Tiongkok. Tercatat
sudah ada pelaut Jawa yang mendarat di Tiongkok pada abad ke-2 Masehi. Kapal-
kapal nusantara digunakan para biarawan dari Tiongkok untuk pergi belajar agama
Buddha di Suvarnadvipa atau Sriwijaya dan di India. Kerajaan besar Sriwijaya,
Mataram Hindu, Singasari, dan Majapahit menjadikan perdagangan rempah sebagai
jalur interaksi utama yang menghubungkan nusantara dengan ….
A. Asia Tengah, India, dan Eropa
B. Asia Tenggara, Asia Tengah, dan Cina
C. Asia Tengah, Cina, dan Eropa
D. Asia Tenggara, Tiongkok, Asia Selatan, Asia Barat, hingga ke Afrika Timur
E. Asia Tengah, Cina, Eropa, hingga Afrika

B. Essay
1. Apa kelebihan dan kelemahan dari Teori Waisya? Jelaskan!
2. Jelaskan tentang teori Brahmana!
3. Saluran masuknya agama Hindu-Buddha adalah lewat perdagangan, beri penjelasan
singkat tentang hal ini!
4. Jelaskan mengapa keberadaan kaum Brahmana begitu penting di Kerajaan Kutai!
5. Apa yang membuat agama Hindu-Buddha begitu cepat menyebar di wilayah Indonesia?
6. Adakah bukti tertulis yang menjelaskan bahwa kerajaan Tarumanegara merupakan
Kerajaan agraris? Jelaskan!
7. Tuliskan prasasti-prasasti yang menjadi sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya!
8. Tuliskan prasasti-prasasti yang menjadi sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara!
9. Sebutkan penyebab runtuhnya negara-negara Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia secara
umum!
10. Apa perbedaan fungsi candi bagi masyarakat India dan masyarakat Indonesia?
11. Tuliskan sumbangan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha bagi bangsa Indonesia!
12. Tuliskan persamaan dan perbedaan agama Hindu dan Buddha!
13. Tuliskan lima contoh akulturasi budaya Hindu-Buddha dengan budaya Indonesia!
14. Jelaskan keberadaan jalur rempah di masa Hindu-Buddha!
15. Jelaskan dampak positif dari keberadaan jalur rempah pada masa Hindu-Buddha!
MODUL AJAR
BAB 4 : KERAJAAN ISLAM

Penyusun :
Jenjang : SMA/MA
Kelas :X
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (5 Kali pertemuan).

Kompetensi Awal:
peserta didik mampu memahami teori-teori masuknya Islam ke Indonesia serta
mendeskripsikan bagaimana terbentuknya jaringan perdagangan dan budaya Indonesia,
mengidentifikasi kerajaan-kerajaan maritim Islam di Indonesia serta hasil-hasil budaya
kerajaan-kerajaan maritim Islam Indonesia. Selain itu, melalui literasi dan diskusi, peserta
didik mampu menjelaskan eksistensi jalur rempah bagi perdagangan dunia pada masa Islam.

Profil Pelajar Pancasila:


Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan Fase E, adalah
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dilakukan melalui kegiatan berdoa
sebelum dan sesudah pembelajaran, mensyukuri segala ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
atas segala hasil alam Indonesia melalui jalur rempahnya.
2. Berkebhinekaan Global, dilakukan melalui sikap menghargai berbagai teori mengenai
asal-usul manusia Indonesia, teori masuknya Hindu Buddha serta teori masuknya Islam.
3. Mandiri, melalui pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan saat melihat sebuah video
maupun membaca sumber, mengerjakan segala tugas individu yang diberikan dalam
upaya menyelesaikan kompetensinya.
4. Integritas, dengan menyertakan sumber sejarah pada saat proses pembuatan laporan baik
tulis, audio, visual, maupun audio visual.
5. Bernalar Kritis, melalui proses informasi dan gagasan serta melakukan evaluasi terhadap
prosedur yang dilakukan, mampu mengemukakan pendapat mengenai informasi maupun
gagasan yang muncul setelah mempelajari hubungan manusia dan sejarah.
6. Kreatif, melalui hasil karya atau gagasan atau tindakan yang orisinal dalam pengerjaan
tugas-tugas yang diberikan baik dalam bentuk audio, visual, audio visual, maupun karya
tulis.
7. Bergotong Royong, bekerja sama dan berkolaborasi dalam melaksanakan dan
mengerjakan tugas-tugas kelompok yang diberikan.

Sarana dan Prasarana


1. Perangkat Komputer atau Laptop
2. Jaringan Internet
3. Lembar Kerja

Target Peserta Didik


 Peserta didik regular.
Jumlah Peserta Didik
 Maksimal 36 peserta didik.

Ketersediaan Materi
a. Pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi: YA/TIDAK
b. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit memahami konsep:
YA/TIDAK

Materi Ajar, Alat, dan Bahan yang Diperlukan


1. Materi Pokok Pembelajaran
a. Materi Pembelajaran
Setelah sebelumnya peserta didik mampu memahami dan mengerti serta menjelaskan
tentang teori-teori masuknya Islam ke Indonesia, menjelaskan masa kerajaan-kerajaan
maritim Islam, peninggalan budaya kerajaan-kerajaan maritim Islam serta bagaimana
kerajaan-kerajaan Islam tumbuh dan berkembang serta sebab keruntuhan kerajaan-
kerajaan Islam tersebut.
Selain itu, melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu menjelaskan tentang jalur
perdagangan dan keberadaan jalur rempah di masa Islam.
1. Menjelaskan teori-teori masuknya Islam ke Indonesia.
2. Menjelaskan perkembangan agama Islam di Indonesia.
3. Menjelaskan bukti-bukti sejarah masuknya Islam ke Indonesia.
4. Menjelaskan saluran-saluran masuknya Islam ke Indonesia.
5. Menjelaskan mereka yang berperan penting menyebarkan Islam ke Indonesia.
6. Menjelaskan kerajaan-kerajaan maritim Islam di Indonesia.
7. Menjelaskan perkembangan kehidupan kerajaan-kerajaan maritim Islam
Indonesia.
8. Peninggalan budaya pada masa kerajaan-kerajaan maritim Islam Indonesia.
9. Menjelaskan masa kejayaan dan keruntuhan kerajaan-kerajaan maritim Islam di
Indonesia
10. Menjelaskan keberadaan jalur rempah di masa kerajaan-kerajaan maritim Islam.

b. Materi Pembelajaran Remedial


Materi pembelajaran untuk remedial sama dengan materi reguler. Akan tetapi
penekanan materinya hanya pada materi yang belum dikuasai (berdasarkan
identifikasi) yang akan dipelajari peserta didik kembali. Materi dapat dimodifikasi
dengan menggunakan remedial test dan remedial teaching. Mengubah metode
pembelajaran dengan pendekatan yang lebih baik serta dengan bantuan tutor teman
sebaya, sehingga peserta didik mendapatkan pelayanan terbaik.

c. Materi Pembelajaran Pengayaan


Materi pembelajaran untuk pengayaan lebih tinggi dari materi reguler. Materi dapat
dikembangkan dengan meningkatkan kompleksitas materi, mengubah metode
pembelajaran, dan memberikan tes dengan soal-soal HOTS.
2. Media Pembelajaran
a. PPT
b. LCD
c. Film
d. Video

3. Alat dan Bahan Pembelajaran


a. Komputer atau Laptop
b. Jaringan Internet
c. Bahan Pembelajaran :
1) Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: Tiara Wacana,2018).
2) Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah (Jilid Kedua), (Yogyakarta: Tiara Wacana,
2003).
3) Ratna Hapsari, IPS Sejarah Untuk SMA /MA Kelas X, (Jakarta: Erlangga,2021)
4) Ratna Hapsari, Sejarah Wajib SMA kelas X, (Jakarta: Erlangga 2018)
5) MC Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, (Jakarta Serambi, 2005)
6) Hutton Webster, World History, (Jakarta: Indoliterasi, 2020)
7) Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia, Sejarah Nasional Indonesia II Zaman
Kuno, (Jakarta: PN Balai Pustaka, 2019)
8) Sartono Kartodirdjo, Pengantar Sejarah Indonesia Baru, (Yogyakarta:
Ombak,2018)

Moda Pembelajaran
 Moda pembelajaran luring (Tatap Muka)

Pengaturan Pembelajaran

Pengaturan Peserta Didik:


Individu, berpasangan, dan berkelompok

Metode:
Diskusi, presentasi, dan project

Asesmen Pembelajaran :
Menilai Ketercapaian Tujuan Pembelajaran:
 Asesmen individu dan kelompok Jenis Asesmen:
1. Penilaian Formatif
a. Individu - Pengamatan Selama Proses Pembelajaran - Penilaian Diri
b. Kelompok - Penilaian Antar Teman
2. Penilaian Sumatif
a. Individu - Tes Tertulis - Tes Lisan - Penugasan Individu
b. Kelompok - Hasil Unjuk Kerja - Hasil Presentasi Kelompok
3. Portofolio
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu memahami teori-teori masuknya Islam ke Indonesia Indonesia serta
mengidentifikasi kerajaan-kerajaan Maritim Islam Indonesia, perkembangan dan masa
keruntuhannya, serta peninggalan budaya kerajaan-kerajaan Islam Indonesia. Selain it,u
melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu menjelaskan keberadaan jalur rempah serta
peninggalannya pada masa Islam.

Pemahaman Bermakna
Peserta didik melalui literasi, diskusi, dan penelitian berbasis proyek kolaboratif mampu
menjelaskan berbagai teori tentang masuk dan berkembangnya Islam dan peninggalan budaya
Islam Indonesia. Mengidentifikasi kerajaan-kerajaan maritim Islam nusantara. Selain itu,
melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu menjelaskan konsep dan keberadaan jalur
rempah pada masa kerajaan-kerajaan maritim Islam.

Pertanyaan Pemantik
Mengapa peserta didik perlu mempelajari teori-teori masuknya Islam, keberadaan dan
perkembangan kerajaan maritim Islam serta peninggalan budayanya. Selain itu, melalui
literasi dan diskusi, peserta didik mampu menjelaskan tentang jalur perdagangan dan
keberadaan jalur rempah di Islam.

Prosedur Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan 1
b. Persiapan Awal
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan masuk dan berkembangnya
Islam di Indonesia.
c. Menyiapkan beberapa alat pembelajaran, di antaranya:
1) Lembar Kerja Siswa (LKS);
2) Mengunduh beberapa film/video yang terkait dengan pembelajaran;
3) Laptop dan HP;
4) Menyiapkan Lembar Penilaian/Asesmen;
5) Menyiapkan materi pengayaan dan remedial;
6) Menyiapkan Perangkat Asesmen untuk masing-masing pertemuan;

c. Kegiatan Pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang peserta
didik memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Menjelaskan tentang program Remedial dan KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran).
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan awal, siapa yang suka belajar sejarah
dan siapa yang tidak suka belajar sejarah.

b. Kegiatan Inti (70 menit)


Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti sebagai berikut:
Siswa menyaksikan video berikut tentang proses masuk dan berkembangnya agama Islam
di Indonesia. Mengapa Islam begitu cepat di terima oleh masyarakat Indonesia, serta
aktivitas perdagangan yang menjadi saluran awal masuknya Islam di Indonesia.
MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA - YouTube
SALURAN SALURAN PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA - YouTube
7 Alasan Islam mudah berkembang di Indonesia - YouTube

Sebelum kita mempelajari masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha Indonesia, ada


baiknya kita mempelajari lebih dahulu Keuntungan sebagai wilayah maritim serta
terbentuknya perdagangan internasional pada masa kuno, teori-teori masuknya agama dan
kebudayaan Hindu dan Buddha.
Aktivitas pembelajaran terkait materi asal usul nenek moyang bangsa Indonesia:
c. Guru memberikan lembar kerja kerja yang berisikan tentang aktivitas siswa terkait proses
masuk dan berkembangnya agama Islam.
d. Teori-teori masuknya Islam ke Indonesia.
e. Bukti-bukti masuknya Islam ke Indonesia

peta penyebaran islam di indonesia - Bing images

Proses Masuk dan berkembangnya Agama Islam di Indonesia


Terdapat beberapa pendapat yang berbeda-beda tentang proses masuk dan berkembangnya
Islam ke Indonesia, di antaranya: Agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-7. Hal ini
didasarkan pada berita dari China zaman Dinasti Tang yang mengatakan bahwa orang-orang
Arab telah membuat koloni di Kanton dan Pantai Barat Sumatra pada abad ke-7.
Ada beberapa teori yang menjelaskan dari manakah Islam masuk dan berkembang di
Indonesia, berikut ini beberapa teori tersebut.

Beberapa Pendapat tentang Masuknya Islam ke Indonesia


a. Teori Gujarat (India): W. F. Stutterheim. Peninggalan nisan Sultan Malik al-Saleh yang
reliefnya menunjukkan kesamaan dengan nisan-nisan yang terdapat di Gujarat, India.
b. Teori Makkah (Arab): Hamka. (1) Dianutnya mazhab Syafi’i oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia. Mazhab Syafi’i sendiri merupakan mazhab besar dan istimewa di
Makkah; dan (2) Adanya perkampungan orang-orang Arab di Pantai Barat Sumatra.
c. Teori Persia: Hoesein Djajadiningrat. Adanya kesamaan budaya. Antara lain dalam hal
peringatan 10 Muharam atau Syura sebagai peringatan kaum Syiah atas kematian Husain,
putra Ali.
d. Teori Bengali (Bangladesh): S.Q Fatimi. Teori ini mengemukakan Islam datang ke
Indonesia berasal dari Benggali. Dasar teori ini karena tokoh-tokoh Islam di Samudera
Pasai merupakan keturunan Benggali.
e. Teori Pantai Coromandel (India): Thomas W. Arnold dan Morisson. Menurut teori ini
Islam datang ke Indonesia melalui Coromandel dan Malabar (India). Dasar teori ini adalah
Gujarat belum menjadi pusat perdagangan yang menghubungkan wilayah Timur Tengah
dan nusantara.

Proses Penyebaran Islam di Indonesia


Berlangsung secara damai (pacific penetration)
Pertama, penduduk Indonesia “berhubungan” dengan agama Islam dan kemudian menganut
ajarannya.
Kedua, orang-orang asing (Arab, India, Cina, dll.) yang telah memeluk Islam dan menetap di
Indonesia, kemudian melakukan perkawinan campuran dan mengikuti gaya hidup lokal.
Pengetahuan agama Islam dan aktivitas keagamaannya itu yang kemudian secara perlahan
mulai diikuti oleh masyarakat setempat.

Kondisi Politik di Beberapa Wilayah Nusantara Masa Kedatangan Pengaruh Islam


a. Sumatra
Pada abad ke-13, Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran.
b. Jawa
Surutnya pengaruh Majapahit akibat terjadinya konflik politik internal kerajaan, yaitu
perebutan kekuasaan di antara keturunan raja. Dampaknya, banyak daerah-daerah vassal
Majapahit yang kemudian melepaskan diri.
c. Kalimantan Selatan
Sebelum kedatangan Islam di daerah ini sudah berkembang kerajaan yang bercorak
Indonesia-Hindu dengan pusatnya berada di Negara Daha.
d. Kalimantan Timur: Sebelum kedatangan Islam, corak Indonesia-Hindu lebih dominan
dalam kehidupan kerajaan-kerjaan di Kalimantan Timur, seperti kerajaan Kutai yang
merupakan kerajaan Hindu tertua di nusantara.

Beberapa Bukti Masuknya Islam di Indonesia.


 Makam Fatimah binti Maimun
Ditemukan di Leran, Gresik. Pada batu nisannya tertulis nama Fatimah binti Maimun dan
angka tahun 1082 (475 H). Artinya, bahwa pada akhir abad XI Islam telah masuk ke
Indonesia.
 Makam Sultan Malik Al-Saleh
Di Aceh, berangka tahun 1297. Mengingat Malik Al-Saleh adalah seorang sultan, maka
dapat diperkirakan bahwa Islam telah masuk ke daerah Aceh jauh sebelum Malik Al-Saleh
mendirikan Kesultanan Samudera Pasai.
 Sumber Berita/Catatan Perjalanan
1. Sumber Berita Ma-Huan
Pada abad ke-13 Islam telah berkembang di Indonesia. Dibuktikan dengan penemuan
puluhan batu nisan muslim di Troloyo, Trowulan Gresik yang berasal dari abad ke-13.
2. Sumber Berita Marco Polo
(Musafir dari Venesia, Italia yang pernah singgah di Perlak dan beberapa tempat di
Aceh bagian utara dalam perjalanananya ke Cina). Bahwa pada abad XIII Islam telah
berkembang di Sumatra bagian Utara. Di Perlak, pada tahun 1292 telah banyak
masyarakatnya yang memeluk Islam
3. Ceritera Ibnu Battuta
(Pada tahun 1345, Ibn Battuta mengunjungi Samudera Pasai. Ia seorang pengembara
yang termashur dari Taugier (Marroko) yang hidup pada tahun 1304-1378). Tahun
1345 Islam telah berkembang di Aceh. Sultan Samudera Pasai sangat baik terhadap
ulama dan rakyatnya. Samudera Pasai merupakan kesultanan dagang yang sangat
maju.
4. Sumber Dinasti Tang
Islam masuk ke Nusantara sejak abad ke-7 dan 8 M. Hal itu dibuktikan dengan
ramainya Selat Malaka dari aktivitas pedagang-pedagang muslim.
5. Sumber berita Tome Pires
Dalam Suma Orienta, Pires menyebutkan bahwa daerah-daerah sekitar pesisir utara
Sumatra telah banyak masyarakat dan kerajaan Islam.

 Lengkapilah tabel berikut ini!

Tokoh yang
Teori Pendukung Bukti/Dasar Teori
Mengemukakan
Teori Gujarat

Teori Benggali

Teori Persia

Teori Coromandel

Teori Arab

 Tuliskan kesimpulan yang dapat diambil setelah mempelajari 5 teori di atas!


………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

 Bagaimana kondisi beberapa wilayah Indonesia sebelum kedatangan Islam? Lengkapilah


tabel berikut!

No Wilayah Nusantara Kondisi sebelum Masuknya Islam


1. Sumatra
2. Jawa
3. Kalimantan Selatan
4. Kalimantan Timur

 Secara umum dapat diambil kesimpulan, sebelum masuknya Islam, bagaimana kondisi
nusantara?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

 Bukti-bukti masuknya Islam di Indonesia


Ditemukan/ Wilayah Tempat
Bukti Tertulis/Cerita/Kabar Bangunan/Makam
Cerita Kabar

 Berdasarkan temuan, cerita, dan kabar yang beredar, kita dapat menyimpulkan kapankah
Islam masuk ke Indonesia? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik

1. Isikan identitas Anda!


2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju,
(4) Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari
ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang
diikuti selama mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah
hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang
terdapat dalam tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila
tugas tersebut harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman
baik dengan kelompok sendiri atau dengan
kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan
berkolaborasi melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam
mengerjakan tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika
bertemu orang yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan
baik di dalam atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 11 s.d 20 dari 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas. atas.
Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik
Cara Menceklis
1. Isikan identitas peserta didik!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat memahami proses masuknya Islam ke
Indonesia.
2. Saya dapat menjelaskan teori-teori masuknya
Islam ke Indonesia.
3. Saya dapat menjelaskan kelemahan dari masing-
masing teori tersebut.
4. Saya dapat bercerita secara kronologis, proses
masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia.
5. Saya dapat menjelaskan bukti-bukti kapan Islam
masuk ke Indonesia.
6. Saya dapat menunjukkan bukti sejarah tentang
perkembangan Islam di Indonesia.
7. Saya dapat memerinci, kapan agama Islam masuk
ke Indonesia.
8. Saya dapat menceritakan dengan jelas tentang
kondisi rakyat Indonesia sebelum kedatangan
Islam ke Indonesia.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari 6 s.d 10 dari 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas.

Buatlah catatan singkat tentang materi pembelajaran hari ini, hikmah apa yang dapat
kalian ambil dari pembelajaran hari ini?
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran di atas, mereka mampu


memahami dan menjelaskan tentang proses masuk dan berkembangnya Islam di
Indonesia. Peserta didik juga mampu mengidentifikasi teori-teori masuknya Islam di
Indonesia serta menjelaskan bukti-bukti kapan Islam masuk ke Indonesia.
c. Kegiatan Penutup
a. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai peristiwa masa lalu, konsep
manusia, ruang dan waktu dalam sejarah;
b. Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan hari ini;
c. Evaluasi dilaksanakan secara tertulis;
d. Refleksi.

….., ……………. 20..


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

……………………………. …………………………….
NIP. ………………………. NIP. ……………………….
Pertemuan 2
1. Persiapan Awal
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan dengan aktivitas
perdagangan sebagai salah satu saluran masuknya Islam ke Indonesia serta bagaimana
mudahnya masyarakat Indonesia menerima Islam.
c. Menyiapkan beberapa alat pembelajaran, di antaranya:
1) Lembar Kerja Siswa (LKS);
2) Mengunduh beberapa film/video yang terkait dengan pembelajaran;
3) Laptop dan HP;
4) Menyiapkan Lembar Penilaian/Asesmen;
5) Menyiapkan materi pengayaan dan remedial;
6) Menyiapkan Perangkat Asesmen untuk masing-masing pertemuan;

2. Kegiatan Pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
a. Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang peserta
didik memimpin doa kemudian berdoa bersama.
b. Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
c. Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
d. Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga penilaian
pembelajaran.
e. Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
f. Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai aktivitas perdagangan sebagai salah
satu saluran masuknya Islam ke Indonesia.
g. Peserta didik dikenalkan dengan mereka yang telah membawa Islam ke Indonesia.
h. Mengenalkan tentang bagaimana mudahnya masyarakat Indonesia menerima Islam.

2. Kegiatan Inti

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi tentang
proses masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia beserta teori-teori masuknya Islam di
Indonesia, aktivitas belajar selanjutnya adalah mengenal kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
beserta hasil-hasil budayanya.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik:
1. Guru membagikan lembar kerja yang berisikan, tentang kerajaan-kerajaan Islam
Indonesia.
Materi 1: Aktivitas perdagangan sebagai saluran masuknya Islam ke Indonesia.
Materi 2: Mudahnya masyarakat Indonesia menerima masuknya agama Islam.
Materi 3: Mereka yang berperan besar menyebarkan Islam di Indonesia.

2. Peserta didik menerima, mempelajari, dan mencoba menjawab penugasan pada lembar
tugas (LKS)
3. Peserta didik diminta untuk menyaksikan beberapa video, dengan link berikut ini
SALURAN SALURAN PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA - YouTube
Saluran-saluran Penyebaran Islam di Nusantara - YouTube
PERJALANAN EKSTRIM WALISONGO DALAM PENYEBARAN ISLAM DI
NUSANTARA - YouTube
4. Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
5. Menanyakan kepada peserta didik, kesimpulan yang dihasilkan dari menonton video di
atas.
6. Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung.

Aktivitas perdagangan adalah usaha yang banyak di gemari oleh masyarakat Indonesia.
Usaha dagang juga banyak membuat manusia sukses di dunia, bahkan perdagangan adalah
salah satu sarana masuknya Islam ke Indonesia. Metode perdagangan yang digunakan oleh
para mubalig dan juru dakwah mereka sukses dalam memasukkan Islam ke Indonesia yang
berdampak Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia.
Dalam sejarah, proses perjalanan para pedagang Arab yang hampir rata-rata adalah
mubalig yang menguasai ajaran islam, metode perdagangan menjadi sebuah sarana yang
sangat efektif dalam penyebaran Islam.
Saluran-saluran Penyebaran Islam di Indonesia
a. Perdagangan
Pasar merupakan salah satu pusat kegiatan manusia. Di tempat itu, setiap orang melakukan
interaksi dengan semua orang yang dijumpai tanpa membedakan asal dan agamanya.
Bahkan, setiap orang dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru, termasuk
pengetahuan tentang Islam.
b. Perkawinan
Orang-orang asing (Arab, India, Cina, dll.) yang telah memeluk Islam dan menetap di
Indonesia, kemudian melakukan perkawinan campuran dan mengikuti gaya hidup lokal.
Pengetahuan agama Islam dan aktivitas keagamaannya itu yang kemudian secara perlahan
mulai diikuti oleh masyarakat setempat.
c. Pendidikan
Pengenalan dan penyebaran ajaran serta nilai-nilai Islam melalui pendidikan dilakuka
nsetelah masyarakat muslim di nusantara terbentuk. Pendidikan agama Islam itu dilakukan
oleh guru-guru agama, kyai, dan ulama. Untuk terselenggaranya pendidikan, mereka
mendirikan pondok-pondok pesantren.
d. Politik
Proses penyebaran Islam secara politik dilakukan oleh para penguasa pribumi. Sebagai
orang yang memiliki pengaruh besar dalam masyarakat, apa yang dilakukan penguasa
sering dijadikan panutan. Itulah sebabnya tindakan penguasa yang masuk Islam segera
diikuti oleh rakyatnya.
e. Tasawuf
Peran tasawuf dalam penyebaran Islam di tanah air menarik untuk dicermati. Eksesnya
bukan saja terkait dengan persoalan “tata krama” hubungannya dengan Tuhan, tapi juga
persoalan sosial-kemasyarakatan, bahkan masalah politik. Proses pembentukannya pun
sedikit banyak beradaptasi dengan kehidupan spiritual sekitar awal datangnya Islam, yakni
tradisi Hindu dan Buddha.
f. Kesenian dan Sastra
Melalui media seni tertentu. Di antaranya adalah seperti yang dilakukan oleh Sunan
Kalijaga yang memanfaatkan media wayang yang merupakan kesenian asli Jawa sebagai
media penyebaran agama dan nilai-nilai Islam.

Personifikasi wayang Islam dengan nama-nama wali masa awal perkembangan Islam sebagai metode penyebaran ajaran
Islam.
Sumber: Indonesian Heritage: Agama dan Upacara, 2002

Mereka yang Berperan Besar dalam Proses Persebaran Islam di Nusantara


a. Peranan Kaum Sufi
Proses Islamisasi di Indonesia bersamaan waktunya dengan kurun waktu ketika paham
Sufi mulai mendominasi dunia Islam, yaitu setelah jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa
Mongol (1258). Kaum Sufi dari berbagai babgsa banyak yang melakukan perjalanan ke
Indonesia dengan menggunakan kapal-kapal dagang.
b. Peranan Ulama dan Mubalig
Dato’ri Bandang, Dato Sulaeman yang menyebarkan agama Islam di daerah Sulawesi.
Dato’ri Bandang bersama Tuan Tunggang’ri Parangan yang melanjutkan penyebaran
agama Islam ke Kutai, Kalimantan Timur.
c. Peranan Wali
Contoh: “Wali Sanga” (Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan
Drajat, Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus, dan Sunan Gunung Jati)

Wali Sanga
(dari kiri ke kanan):
Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan
Muria, dan Sunan Gunung Jati
d. Peranan para pemikir Islam
Melalui karya-karya tulisnya, para pemikir Islam nusantara memberi pengetahuan tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan ajaran agama Islam. Di antara para pemikir Islam
tersebut yang terkenal adalah Hamzah Fansuri (pengembang ajaran Tasawuf Qodariyah,
menetap di Aceh); Nuruddin ar-Raniri (menyusun kitab Bustanus Salatin, tinggal di
Aceh); dan Bukhari al-Jauhari (menyusun kitab Tajus Salatin, tinggal di Aceh).
Faktor-faktor yang membuat Islam mudah diterima di Indonesia di antaranya:
 Penyebaran agama dengan konsep akulturasi, damai dan tanpa kekerasan.
 Politik kedekatan dengan kekuasaan.
 Islam tidak kenal strata, kasta atau pelapisan sosial.
 Ritualnya sangat sederhana dan mudah.
 Masuk Islam cukup 2 kalimat syahadat.
 Agama yang bertumpu pada kedamaian.
 Aturan dalam Islam tidak memaksa dan fleksibel.

1. Lengkapilah tabel di bawah ini!

No Saluran Penyebaran Islam Keterangan/cara yang dilakukan


1. Perdagangan
2. Perkawinan
3. Tasawuf
4. Politik
5. Pendidikan
6. Kesenian/Karya Sastra

2. Tuliskan karya sastra yang terkenal di masa penyebaran Islam di Indonesia!


………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….

3. Jelaskan peran para Wali dalam penyebaran Islam di nusantara!


………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….

4. Penyebaran Islam di Indonesia tidak terlepas dari peran dari kaum Sufi, bagaimana peran
mereka dalam penyebaran Islam di Indonesia? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….

5. Mengapa Islam begitu cepat diterima dan menyebar di Indonesia?


………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….
Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik
1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari
ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang
diikuti selama mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah
hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang
terdapat dalam tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila
tugas tersebut harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman
baik dengan kelompok sendiri atau dengan
kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan
berkolaborasi melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam
mengerjakan tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika
bertemu orang yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan
baik di dalam atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 11 s.d 20 dari 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas. atas.
Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik
Cara Menceklis
1. Isikan identitas peserta didik!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!
Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menjelaskan peran perdagangan
dalam penyebaran Islam di Indonesia.
2. Saya dapat menyebutkan saluran-saluran
masuknya Islam ke Indonesia.
3. Saya dapat menjelaskan satu persatu, saluran-
saluran masuknya Islam ke Indonesia.
4. Saya dapat menjelaskan Siapa yang berperan
penting menyebarkan Islam di Indonesia.
5. Saya dapat menjelaskan peran para mubalig dan
kyai dalam penyebaran Islam di Indoneisa.
6. Saya mengerti dan paham tentang peran 9 wali
dalam menyebarkan Islam di Tanah Jawa
khususnya dan Indonesia pada umumnya.
7. Saya mengerti dan mampu menjelaskan sarana
yang digunakan para wali dalam proses
penyebaran Islam di Indonesia.
8. Saya dapat menjelaskan dan memberikan contoh,
mengapa Islam cepat diterima oleh masyarakat
Indonesia.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari 6 s.d 10 dari 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas.

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran di atas, mereka mampu


memahami dan menjelaskan tentang siapa yang berperan besar menyebarkan agama Islam
di Indonesia, serta sarana yang digunakan untuk menyebarkan Islam di Indonesia. Peserta
didik juga mampu mengidentifikasi mengapa Islam dengan cepat masuk dan menyebar ke
Indonesia.
c. Kegiatan Penutup
1) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai peristiwa masa lalu, konsep
manusia, ruang dan waktu dalam sejarah;
2) Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang
telah dilaksanakan hari ini;
3) Evaluasi dilaksanakan secara tertulis;
4) Refleksi.

….., ……………. 20..


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

……………………………. …………………………….
NIP. ………………………. NIP. ……………………….
Pertemuan 3
1. Persiapan Awal
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber buku-buku sumber yang berkaitan dengan kerajaan-
kerajaan Islam Indonesia.
c. Menyiapkan beberapa alat pembelajaran, di antaranya:
1) Lembar Kerja Siswa (LKS);
2) Laptop dan HP;
3) Menyiapkan Lembar Penilaian/Asesmen;
4) Menyiapkan materi pengayaan dan remedial;

2. Kegiatan Pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang
peserta didik memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
4) Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga
penilaian pembelajaran.
5) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
6) Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai kerajaan-kerajaan Islam
Indonesia.
b. Kegiatan Inti

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi


tentang siapa yang berperan besar menyebarkan agama Islam di Indonesia sserta sarana
yang digunakan untuk menyebarkan Islam di Indonesia. Peserta didik juga mampu
mengidentifikasi mengapa Islam dengan cepat masuk dan menyebar ke Indonesia.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik:
1) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan:
Materi : 1. Menjelaskan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
Materi : 2. Menjelaskan perkembangan kehidupan kerajaan-kerajaan Islam
Indonesia
2) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran
3) Menjelaskan Alur dan tujuan pembelajaran
4) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik
Kerajaan Islam di Indonesia - YouTube
5) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
6) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran
berlangsung.
Kerajaan-kerajaan Islam Indonesia

1. Kerajaan Perlak
(Berdasarkan bukti-bukti sejarah terbaru diketahui bahwa kerajaan Islam tertua di
Indonesia adalah Kerajaan Perlak).
Bukti sejarah: naskah-naskah tua berbahasa Melayu, seperti Idharatul Haq fi
Mamlakatil Ferlah Wal Fasi, Kitab Tazkirah Thabakat Jumu Sultan as Salathin, dan
Silsilah Raja-raja Perlak dan Pasai. Dalam naskah tersebut dijelaskan bahwa kerajaan
Perlak didirikan pada 1 Muhharam 225 H (840 M). Pertama kali diperintah oleh Saiyid
Abdul Aziz yang bergelar Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abdul Aziz Shah. Secara
geografis, Perlak terletak di ujung Utara Pulau Sumatra, yaitu daerah yang paling dekat
dengan jalur perdagangan antara Arab, Persia, India, dan Cina. Raja terakhir adalah
Sultan Makhdum Alaidin Malik Abdul Aziz Syah Johan (662-692 H atau 1263-1292 M).
Sejak 1292, Perlak menjadi bagian dari wilayah kerajaan Samudera Pasai (Penyatuan itu
sebagai akibat perkawinan antara Putri Ganggang Sari (dari Perlak) dengan Sultan
Muhammad Malikul Dhakir, putera Sultan Malikul Saleh dari Pasai).

2. Kerajaan Samudera Pasai


(Merupakan penggabungan 2 kerajaan kecil (kerajaan Samudera dan kerajaan Pasai).
Samudera dan Pasai terletak di pintu masuk Selat Malaka, yaitu jalur perdagangan utama
antara Arab, Persia, India, dan Cina). Kerajaan Samudera Pasai didirikan pada abad XIII.
Terletak di Aceh Utara, atau tepatnya di Kabupaten Loksumawe sekarang. Sultan Malik
Al-Saleh merupakan sultan yang paling terkenal (sebagai peletak dasar kekuasaan Islam).
Ia berhasil mengembangkan perdagangan sebagai pilar ekonomi kerajaan.

3. Kerajaan Malaka
Didirikan oleh Parameswara (keturunan bangsawan Majapahit) yang bergelar Sultan
Iskandar Syah (1296-1414). Malaka berkembang menjadi pusat perdagangan dan
penyebaran Islam di Asia Tenggara. Tahun 1511, Malaka dikuasai oleh Portugis
(dipimpin oleh d’Albuquerque). Sejak itulah kekuasaan Malaka berakhir. Berikut ini
adalah wilayah kekuasaan Kerajaan Malaka.

4. Kerajaan Aceh
Sebelumnya merupakan bagian dari Kerajaan Pidie. Lepasnya Aceh dari Pidie adalah
berkat perjuangan yang dilakukan oleh Ali Mughayat Syah yang sekaligus kemudian
menjadi pendiri dan penguasa atau sultan pertama Kesultanan Aceh. Ia memerintah
selama 14 tahun (1514-1528). Pusat kerajaan pun dipindahkan ke Kutaraja.
Sultan yang memerintah Aceh: Ali Mughayat Syah (berhasil meluaskan daerah
kekuasaan); Husain, putra Sultan Ali Mughayat Syah (banyak daerah bawahan yang
melepaskan diri); Sultan Ali Riayat Syah (1586-1588); Sultan Iskandar Muda 1607-1636,
(Aceh mencapai masa kejayaanya); Sultan Iskandar Thani (1636-1641); Sultan
Safiatuddin, 1641-1675, banyak daerah yang melepaskan diri sebagai akibat praktik adu
domba yang dilakukan VOC).

5. Kerajaan Demak
Sebelumnya merupakan vassal atau daerah yang berada di bawah kekuasaan
kerajaan, yaitu Majapahit. Seiring makin lemahnya Majapahit, Raden Patah atau Pangeran
Jimbun atau Rodim atau (bergelar) Sultan Alam Akbar al-Fatah (didukung alim ulama
Jawa, seperti Tuban, Gresik, Jepara, Kudus) melakukan pemberontakan terhadap
Majapahit dan berhasil. Demak menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa.
Setelah Raden Patah meninggal ia digantikan oleh Pati Unus (1518-1521) yang
menjadi pemimpin ekpsedisi pamalayu dan penyerangan terhadap Portugis di Malaka. Ia
mendapat sebutan Pangeran Sabrang Lor.
Sultan Trenggono (adik Pati Unus) memerintah dari tahun 1521-1546. Pada masa
pemerintahanya, Demak mencapai masa kejayaannya. Sepeninggal Trenggono, terjadi
perebutan kekuasaan antara Sultan Prawoto (anak Trenggono) dengan Sultan Kalinyamat
(adik Trenggono). Sultan Kalinyamat kemudian terbunuh oleh utusan Prawoto di dekat
jembatan sungai (sehingga mendapat sebutan Pengeran Sekar Sedo ing Lepen). Atas
pembunuhan tersebut, Aryo Penangsang (anak Kalinyamat) merasa tidak terima atas
kematian ayahnya. Terjadilah kemudian pembunuhan atas diri Prawoto dan keluarganya.
Aryo Penangsang mengangkat dirinya sebagai penguasa baru Demak (1546-1568).
Karena menjalankan pemerintahan dengan kejam, banyak pihak yang tidak suka dengan
kepemimpinan Panangsang. Tindakan Aryo Panangsang itu menyulut kemarahan para
adipati. Di antaranya adalah Adipati Pajang, Adiwijaya atau Jaka Tingkir atau Mas
Karebet (nantinya menjadi pendiri sekaligus penguasa kerajaan Pajang). Peta kekuasaan
Kerajaan Demak tampak pada gambar berikut.

6. Kerajaan Pajang
Pendiri Kerajaan Pajang adalah Adiwijaya (1568-1582). Ia menduduki takhta Pajang
dengan memindahkan kebesaran kerajaan Demak ke Pajang. Ketika Adiwijaya wafat,
yang seharusnya menggantikan adalah Pangeran Benawa. Namun, ia berhasil disingkirkan
oleh Arya Pangiri. Arya Pangiri pun naik takhta menjadi Sultan Pajang pada 1582-1586.
Sedangkan Pangeran Benawa hanya dijadikan adipati di Jipang.
rya Pangiri tidak disukai rakyatnya. Dengan dibantu saudara angkatnya yang juga
Adipati Mataram (Sutawijaya), Pangeran Benawa berhasil menyerang Pajang (1586).
Pangeran Benawa yang lebih berhak atas takhta Pajang justru menyerahkan kekuasaannya
kepada Sutawijaya. Sutawijaya menerima tawaran tersebut dan sejak saat itu segala
kebesaran Pajang dipindahkan ke Mataram. Dengan demikian, kekuasaan Pajang
berakhir.

7. Kerajaan Mataram Islam


Berdirinya Kerajaan Mataram Islam erat kaitannya dengan keberhasilan Sutawijaya
dalam mengalahkan Aria Penangsang dari Jipang. Atas jasanya tersebut, Sutawijaya
dihadiahi Alas Mentaok oleh Sultan Hadiwijaya. Pada awalnya, Alas Mentaok tersebut
dipimpin oleh Ki Ageng Pamanahan (ayahnya). Setelah Ki Ageng Pemanahan meninggal,
alas Mentaok atau Mataram diserahkan kepada Sutawijaya.
Setelah wafat tahun 1601, Sutawijaya digantikan putranya yang bernama Mas Jolang
(1601-1613). Ia bergelar Sultan Anyakrawati. Sultan Anyakrawati wafat dalam
pertempuran di daerah Krapyak sehingga lebih dikenal dengan sebutan Panembahan Seda
Krapyak.

Pengganti Mas Jolang adalah Mas Rangsang yang bergelar Sultan Agung Senopati
ing Ngalaga Ngabdur Rahman (1613-1645). Pada masa pemerintahannya, Mataram
mencapai zaman keemasan. Wilayah kekuasaan Mataram meliputi semua Jawa kecuali
Batavia (Sunda Kelapa) yang dikuasai VOC. Tahun 1628 dan 1629, Sultan Agung
menyerang Batavia, tetapi mengalami kegagalan karena bala tentaranya kekurangan
makanan sebagai akibat dari persediaan makanan yang telah disediakan dibakar oleh
Belanda.

8. Kerajaan Cirebon
Menurut sumber Portugis, pendiri Kesultanan Cirebon adalah Fatahillah atau
Falatehan. Dengan seizin Sultan Demak, ia pergi ke Banten untuk menyebarkan agama
Islam di Banten dan daerah sekitarnya. Setelah menetap di Banten, ia kemudian berhasil
mendirikan Kesultanan Cirebon pada tahun 1552. Fatahillah menikah dengan puteri
Demak yang juga puteri Cirebon, yaitu anak Sunan Gunung Jati.
Sementara itu, berdasar Ceritera Caruban (Cirebon), Kesultanan Cirebon didirikan
oleh Syarif Hidayatullah (cucu Raja Pakuan Padjajaran). Ia naik takhta pada tahun 1482.
Sebagai cucu raja, ia diberi hak untuk mengembangkan kekuasaan di Cirebon. Selain
sebagai Sultan Cirebon, Syarif Hidayatullah juga dikenal sebagai seorang wali. Ia
mendapat persetujuan dari para wali, terutama Sunan Ampel untuk menyebarkan agama
Islam di daerah Jawa Barat. Oleh karena itu, Syarif Hidayatullah kemudian lebih dikenal
dengan nama Sunan Gunung Jati.
Setelah wafat, Syarif Hidayatullah mengangkat putranya, Pangeran Pasarean. Sultan
inilah yang menurunkan raja-raja Cirebon selanjutnya. Tahun 1679 Cirebon terpaksa
dibagi dua, yaitu Kasepuhan dan Kanoman. Waktu itu VOC sudah berdiri kuat di Batavia.
Dengan politik Devide at Impera, Kesultanan Kanoman dibagi menjadi dua, yakni
Kasultanan Kanoman dan Kacirebonan. Dengan demikian kekuasaan Cirebon terbagi
menjadi 3 (tiga), yakni Kasepuan, Kanoman, dan Kacirebonan. Akhir abad ke-17 Cirebon
berhasil dikuasai VOC.

9. Kerajaan Banten
Sebelum menjadi Kerajaan Islam, Banten merupakan daerah kekuasaan Kerajaan
Sunda (Padjajaran). Peletak dasar kerajaan Banten adalah Syarif Hidayatullah. Banten
melepaskan diri dari Demak dan berdiri sebagai kerajaan yang merdeka pada 1552. Banten
tumbuh menjadi pusat perdagangan dan pelayaran yang ramai, karena banyaknya
pedagang muslim yang lebih memilih berdagang di Banten ketimbang di Malaka yang
telah dikuasai Portugis. Sultan Hasanuddin (1552-1570) dianggap sebagai sultan Banten
yang pertama. Tahun 1570, Sultan Hasanuddin wafat dan digantikan puteranya, Pangeran
Yusuf (1570-1580). Pangeran Yusuf digantikan oleh Maulana Yusuf. Maulana Yusuf
meninggal tahun 1595 ketika memimpin ekspedisi ke Palembang. Banten pun mulai surut
karena kalah bersaing dengan VOC.

10. Kerajaan Gowa dan Tallo


Kerajaan Gowa dan Tallo sering disebut sebagai Kerajaan Makassar. Kedua kerajaan
ini disatukan oleh Daeng Manrabia (Raja Gowa) dan Karaeng Mantoaya (Raja Tallo).
Setelah kedua kerajaan bergabung, Daeng Manrabia diangkat menjadi Raja Makassar
dengan gelar Sultan Alauddin (1591-1639). Sementara itu, Karaeng Mantoaya Diangkat
menjadi patih dengan gelar Sultan Abdullah. Sombaompu kemudian dipilih menjadi
ibukota Kerajaan Makassar. Setelah Sultan Alaudin meninggal, posisinya kemudian
digantikan oleh Sultan Muhammad Said (1639-1653). Puncak kejayaan kerajaan Gowa-
Tallo terjadi pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1653- 1669). Ia mendapat
sebutan sebagai “Ayam Jantan dari Timur” Setelah Hasanuddin meninggal, ia digantikan
oleh putranya Mapasomba. Pada masa pemerintahan Mapasomba kajayaan Gowa-Tallo
semakin redup.
Faktor pendorong melemahnya kerajaan Gowa-Tallo:
 Intervensi VOC terhadap urusan dalam negeri Gowa-Tallo;
 Upaya VOC melakukan monopoli perdagangan di Makasar;
 Pemblokiran lalu lintas perdagangan oleh VOC terutama terhadap Pelabuhan
Sombaopu;
 Persekutuan yang terjalin antara VOC dengan kerajaan-kerajaan yang berada di bawah
pengaruh Gowa-Tallo;
 Puncak kelemahan terjadi setelah Gowa-Tallo menandatangani Perjanjian Bongaya.

11. Kerajaan Ternate dan Tidore


Islam memasuki daerah Maluku diperkirakan antara tahun 1460-1465. Tanda-tanda
awal kedatangan Islam di daerah ini diketahui dari sumber-sumber naskah kuno, seperti
Hikayat Hitu dan Hikayat Bacan.
Raja Ternate yang pertama kali memeluk Islam adalah Gapi Buta atau Zainal Abidin
atau Sultan Marhum (1465-1486). Sementara raja Tidore yang pertama kali masuk Islam
adalah Cirililiyah atau Sultan Jamaluddin. Di bawah pemerintahan Sultan Ben Acorala
(Ternate) dan Sultan Almancor (Tidore), keduanya bersaing dalam memperebutkan
hegemoni perdagangan di Maluku.
Akibat persaingan tersebut terbentuk dua persekutuan besar di Maluku. Pertama, Uli
Lima (persekutuan 5 daerah) dan Uli Siwa (persekutuan 9 daerah). Uli Lima adalah
persekutuan yang dipimpin oleh Ternate dan beranggotakan Obi, Bacan, Seram, Ambon,
dan Ternate sendiri. Sementara Uli Siwa adalah persekutuan yang dipimpin oleh Tidore
dan beranggotakan Tidore, Makayan, Jailolo, Soe-Siu, dan daerah lain yang terletak di
antara Halmahera dan wilayah Papua bagian barat.
Pada masa pemerintahan Tabariji, Portugis dan Spanyol mulai masuk ke Maluku.
Kehadiran kedua bangsa itu makin memperuncing permusuhan antara Ternate dan Tidore.
Ternate mencari perlindungan kepada Portugis dan sebaliknya Tidore kepada Spanyol.
Hingga akhirnya terjadi peperangan antara kedua kerajaan tersebut yang dimenangkan
Ternate.
Pengganti Sultan Tabariji adalah Sultan Khairun. Pada masa pemerintahannya, Islam
mengalami perkembangan yang pesat. Jika sebelumnya Ternate bersekutu dengan
Portugis, pada masa pemerintahan Sultan Khairun Ternate justru memusuhi Portugis. Hal
ini disebabkan adanya tindakan monopoli perdagangan yang dilakukan Portugis.
Pengganti Sultan Khairun adalah Sultan Baabullah. Sementara Tidore diperintah
Sultan Nuku. Pada masa pemerintahan kedua sultan itulah kedua kerajaan mencapai masa
keemasannya. Pada masa pemerintahan Baabullah, ia sendiri memimpin langsung
perlawanan terhadap Portugis. Pada tahun 1575 benteng Portugis di Ternate berhasil
direbut, bahkan dua tahun kemudian (1577) Portugis berhasil diusir dari Maluku.

1. Kerajaan-Kerajaan Islam Indonesia

No. Daerah/Wilayah Nama Kerajaan Berdiri


1. Sumatra 1.
2.
3. dst

2. Jawa 1.
2.
3. dst
3. Kalimantan 1.
2.
3. dst
4. Sulawesi 1.
2.
3.dst
5. Maluku 1.
2.
3.dst
2. Jelaskan mengapa wilayah Perlak kemudian menjadi bagian dari Samudra Pasai! Apa
sebabnya?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

3. Apa yang menyebabkan berakhirnya kekuasaan Malaka?


………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

4. Jelaskan penyebab pecahnya Kerajaan Demak!


………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

5. Siapa pendiri Kerajaan Cirebon? Mengapa Sultan Demak mengizinkan pendirian


Kesultanan Cirebon?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

6. Beri penjelasan Singkat tentang Uli Lima dan Uli Siwa!


………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

7. Menurut kalian Aru Palaka itu seorang pengkhianat atau pahlawan? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran di atas, mereka mampu


memahami dan menjelaskan tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Peserta didik
juga mampu mengidentifikasi dan menjelaskan perkembangan kehidupan kerajaan-
kerajaan Islam Indonesia, serta mengapa Islam dengan cepat masuk dan menyebar ke
Indonesia.
Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik

1. Isikan identitas Anda!


2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari
ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang
diikuti selama mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah
hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang
terdapat dalam tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila
tugas tersebut harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman
baik dengan kelompok sendiri atau dengan
kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan
berkolaborasi melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam
mengerjakan tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika
bertemu orang yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan
baik di dalam atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 11 s.d 20 dari 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas. atas.
Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik
Cara Menceklis

1. Isikan identitas peserta didik!


2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menjelaskan kerajaan-kerajaan Islam
Indonesia.
2. Saya dapat mengidentifikasi kerajaan-kerajaan
Islam Indonesia.
3. Saya dapat menjelaskan awal berdirinya
kerajaan-kerajaan Islam Indonesia di Pulau Jawa.
4. Saya dapat menjelaskan awal berdirinya
kerajaan-kerajaan Islam Indonesia di Pulau
Sumatra.
5. Saya dapat menjelaskan awal berdirinya
kerajaan-kerajaan Islam Indonesia di Pulau
Kalimantan.
6. Saya dapat menjelaskan awal berdirinya
kerajaan-kerajaan Islam Indonesia di Pulau
Sulawesi.
7. Saya dapat menjelaskan awal berdirinya
kerajaan-kerajaan Islam Indonesia di Pulau
Maluku.
8. Saya dapat menunjukkan dan memberikan contoh
perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di
Indonesia,
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari 6 s.d 10 dari 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas.
c. Kegiatan Penutup
5) Peserta didik mendengarkan penjelasan guru mengenai peristiwa masa lalu, konsep
manusia, ruang dan waktu dalam sejarah;
6) Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan hari ini;
7) Evaluasi dilaksanakan secara tertulis;
8) Refleksi.

….., ……………. 20..


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

……………………………. …………………………….
NIP. ………………………. NIP. ……………………….
Pertemuan 4
1. Persiapan Awal
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber buku-buku sumber yang berkaitan dengan
peninggalan budaya dan tradisi Islam yang berkembang di masa kerajaan-kerajaan Islam
Indonesia.
c. Menyiapkan beberapa alat pembelajaran, di antaranya:
1) Lembar Kerja Siswa (LKS);
2) Laptop dan HP;
3) Menyiapkan Lembar Penilaian/Asesmen;
4) Menyiapkan materi pengayaan dan remedial;

2. Kegiatan Pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Memeriksa kesiapan peserta didik pada awal pertemuan, meminta salah seorang
peserta didik memimpin doa kemudian berdoa bersama.
2) Menjelaskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
3) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
4) Memberikan informasi dan menyepakati bersama tentang penugasan dan juga
penilaian pembelajaran.
5) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik.
6) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik, melalui
link video berikut:
Peninggalan-Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia - YouTube
7) Peserta didik diberikan pemahaman awal mengenai peninggalan budaya dan tradisi
dari kerajaan-kerajaan Islam Indonesia.

b. Kegiatan Inti

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi


tentang siapa yang berperan besar menyebarkan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
Peserta didik juga mampu mengidentifikasi kerajaan-kerajaan Islam mulai dari Sumatra
sampai Maluku.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik:
1) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan:
Materi: (1) Menjelaskan peninggalan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia; (2)
Menjelaskan peninggalan budaya dan tradisi kerajaan-kerajaan Islam di
Indonesia; dan (3) Menjelaskan apa yang membuat kerajaan-kerajaan
Islam runtuh.
2) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
3) Menjelaskan Alur dan tujuan pembelajaran
4) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik
5) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
6) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran
berlangsung.

Sistem Pemerintahan, Sosial, dan Ekonomi Kerajaan-Kerajaan Maritim Islam


Nusantara
Umumnya kerajaan-kerajaan maritim Islam melanjutkan tradisi kerajaan-kerajaan Hindu-
Buddha. Raja di kerajaan Islam umumnya memakai gelar sultan dan biasanya dibantu
sejumlah pejabat kerajaan dan keluarga atau kerabat raja. Orang-orang dekat dengan raja
diberi kedudukan tertentu. Jabatan-jabatn tinggi kerajaan biasanya diberikan kepada keluarga
(kerabat raja). Struktur birokrasi tertinggi kerajaan berada ditangan sultan. Sultan Mataram
kemudian mengangkat pejabat penting pada pusat kerajaan.
Untuk menjalankan pemerintahan, sultan menata wilayah kerajaannya menjadi wilayah:
1) Pusat kekuasaan;
2) Wilayah-wilayah yang mengitari pusat kekuasaan; dan
3) Negeri-negeri bawahan atau taklukan.
Salah satu langkah membina hubungan baik di antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah adalah dengan menjaga kewibawaan raja. Penguasa-penguasa daerah yang akan
diangkat sultan harus menempuh seleksi yang berkaitan dengan kesetiaan kepada pemerintah
pusat. Dalam upaya menghindari kemungkinan munculnya pertentangan dari penguasa
daerah, pemerintah pusat melakukan langkah strategi sebagai berikut:
1) Mengharuskan kepala daerah menghadiri acara-acara tertentu yang diselenggarakan
oleh pihak kerajaan;
2) Para penguasa daerah diwajibkan menyerahkan upeti sebagai tanda kesetiaan.
Secara sosial, hukum yang berlaku adalah hukum Islam, Tahun 1628, Nuruddin ar-Raniri
menulis Kitab Shirathal Mustaqim, yang merupakan kitab hukum Islam I yang disebarkan ke
seluruh nusantara untuk menjadi pegangan umat Islam. Oleh Syekh Arsyad Banjar, kitab itu
diperluas dan diperpanjang uraiannya dalam sebuah Kitab berjudul Sabilul Muhtadin dan
dijadikan pegangan dalam menyelesaikan sengketa di daerah Kesultanan Banjar.

Sistem dan Struktur Sosial Masyarakat Bercorak Islam di Indonesia


1) Golongan raja dan keluarganya;
2) Golongan elite atau kelompok terkemuka;
3) Golongan non-elite (rakyat kebanyakan atau wong cilik); dan
4) Golongan budak atau hamba sahaya.
Kehidupan ekonomi kerajaan-kerajaan maritim Islam nusantara banyak ditunjang oleh
perdagangan rempah-rempah serta pelayaran dan perdagangan. Karena sebagian besar
kerajaan-kerajaan tersebut berada di kawasan laut yang strategis.

Peninggalan Budaya dan Tradisi Kerajaan-kerajaan Maritim Islam Nusantara


 Tradisi
1. Tradisi Ziarah
Kebiasaan mengunjungi makam tokoh-tokoh Islam yang telah meninggal, seperti makam
para wali, raja-raja kerajaan Islam, dll.
2. Tradisi Maulud
Merupakan tradisi perayaan keagamaan dalam masyarakat Islam atau di negara-negara
Islam untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad saw. yang jatuh pada tanggal
12 Rabiul Awal bulan Khomariah ketiga.

3. Tradisi Tajdid
Tajdid atau pembaharuan merupakan tradisi menyangkut upaya melakukan pemurnian
kepercayaan dan praktik keagamaan Islam dalam untuk mengarahkan kehidupan umat
Islam ke jalan yang didasarkan pada ajaran Al-Qur’an dan Sunah Rasul. Tradisi tajdid
mengambil bentuk gerakan modernisasi dan pembaharuan seperti Muhammadiyah,
Persis, al-Irsyad, Jamiat ul-Khair, dan SDI atau SI.

4. Tradisi Daur Kehidupan


Masa Kelahiran
Orang tua melakukan kurban hewan untuk setiap anak. Dalam istilah Arab-Indonesia
disebut dengan aqiqa. Jumlah hewan kurban untuk kelahiran anak laki-laki adalah dua
ekor dan anak perempuan satu ekor. Dalam tradisi umat Islam di Jawa, upacara dilakukan
pada hari kelima sejak kelahiran. Dalam upacara tersebut, beberapa helai rambut anak
dipotong. Dimaksudkan sebagai upaya membebaskan anak dari darah kotor.
Aqiqah dan upacara selamatan
Sunatan
Perkawinan
Upacara Kematian
Upacara kematian dalam Islam terkait dengan upacara pemakaman, yaitu kewajiban
pada yang ditinggal untuk memenuhi serangkaian kewajiban yang ada dalam kitab suci
mulai dari mamandikan mayat, mengkhafankan, mensalatkan, menguburkan, hingga
berdoa memohon kalapangan kubur bagi yang meninggal.

 Hasil Budaya
1. Seni Rupa
Kaligrafi, yaitu seni tulis indah dengan menggunakan huruf Arab; pembuatan nisan
sebagai tanda kubur.
2. Seni Bangunan
3. Seni Sastra Islam
Kesusastraan Islam yang berkembang di Indonesia antara lain berupa hikayat, syair
bernuansa Islam, dan suluk.
4. Sastra Islam Berbentuk Hikayat
Babad tanah Jawi , Babad Cirebon, Hikayat Pasai, Bustanus Salatin, Taj-us Salatin.

Masa Keruntuhan Kerajaan-Kerajaan Islam Indonesia


Kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu maupun Buddha di Indonesia mengalami masa
kejayaan antara abad ke-7 sampai 12 M. Setelah memasuki abad ke-10 sampai abad ke-12,
kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu maupun Buddha di Indonesia mulai mengalami
kemunduran. Secara umum, faktor-faktor penyebab runtuhnya kerajaan-kerajaan yang
bercorak Hindu-Buddha sebagai berikut.
1) Terdesaknya kerajaan-kerajaan kecil oleh kerajaan-kerajaan besar.
2) Tidak ada pengaderan pemimpin sehingga tidak ada pemimpin pengganti yang setara
dengan pendahulunya.
3) Munculnya perang saudara yang melemahkan kerajaan.
4) Kemunduran ekonomi perdagangan negara.
5) Tersiarnya agama Islam yang mendesak agama Hindu-Buddha.

1. Lengkapi tabel dibawah ini!

No Kerajaan Peninggalan Budaya Peninggalan Berupa Tradisi


1. Samudra Pasai
2. Banten
3. Mataram
4. Gowa dan Tallo
5. Ternate dan Tidore

2. Jelaskan secara umum apa yang membuat runtuhnya kerajaan-kerajaan Islam!


………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

3. Faktor apa yang membuat Samudra Pasai dan Demak menjadi kerajaan yang kuat dan
berjaya? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran di atas, mereka mampu memahami
dan menjelaskan peninggalan budaya dan tradisi kerajaan-kerajaan Islam Indonesia. Peserta
didik juga mampu mengidentifikasi dan menjelaskan peninggalan budaya serta tradisi
kerajaan-kerajaan Islam. Melalui diskusi dan literasi, peserta didik juga mampu menunjukkan
dan menjelaskan apa yang membuat kerajaan-kerajaan Islam tersebut runtuh.
Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik
1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari
ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang
diikuti selama mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah
hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang
terdapat dalam tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila
tugas tersebut harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman
baik dengan kelompok sendiri atau dengan
kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan
berkolaborasi melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam
mengerjakan tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika
bertemu orang yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan
baik di dalam atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 11 s.d 20 dari 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas. atas.
Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik
Cara Menceklis

1. Isikan identitas peserta didik!


2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menjelaskan peninggalan budaya
Kerajaan-kerajaan Islam Indonesia.
2. Saya dapat menjelaskan faktor apa yang
menyebabkan munculnya berbagai tradisi pada
masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
3. Saya dapat menjelaskan sebab makna dari tradisi
yang berkembang pada masa kerajaan-kerajaan
Islam di Indonesia.
4. Saya dapat menjelaskan fungsi dari peninggalan
benda budaya yang dihasilkan kerajaan-kerajaan
Islam Indonesia.
5. Saya dapat menyebutkan dan memberikan contoh
peninggalan-peninggalan budaya pada kerajaan-
kerajaan Islam Indonesia.
6. Saya dapat menjelaskan tradisi yang berkembang
di masa kerajaan-kerajaan Islam yang masih
dilakukan hingga masa kini.
7. Saya dapat menyebutkan raja yang memerintah di
Samudra Pasai di masa jayanya.
8. Saya dapat menjelaskan apa yang menyebabkan
runtuhnya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari 6 s.d 10 dari 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas.
Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi
tentang masa kejayaan dan keruntuhan kerajaan-kerajaan Islam Indonesia, serta
peninggalan tradisi dan budaya dari kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran yang akan diikuti oleh seluruh peserta didik:
1) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan, tentang jalur rempah di masa
Hindu-Buddha.
Materi : Pembentukan dan perkembangan perdagangan dan jalur rempah di masa
I Islam.
2) Memeriksa kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran.
3) Menjelaskan Alur dan tujuan pembelajaran.
4) Menyampaikan bahan belajar yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik
5) Menonton video yang berkaitan dengan jalur perdagangan dan jalur rempah-
rempah Islam.
ANIMASI SINGKAT SEJARAH JALUR REMPAH PERADABAN DUNIA -
YouTube
Perjalanan Jalur Rempah Nusantara - YouTube
SEJARAH REMPAH-REMPAH NUSANTARA | AWAL MULA KONTAK
DAN KONFLIK BANGSA INDONESIA DENGAN BANGSA EROPA -
YouTube
6) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.
7) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran
berlangsung.

Terbentuknya Jaringan Perdagangan Nusantara pada Masa Islam


Indonesia merupakan negara kepulauan dengan perairan laut yang luas. Kondisi perairan
laut tersebut tidak membatasi interaksi antarpulau, bahkan dimanfaatkan sebagai saluran
perdagangan. Aktivitas perdagangan yang terjalin antara pulau satu dengan yang lain
menimbulkan terbentuknya jaringan perdagangan nasional antarpulau di Indonesia.
Dalam penyebaran agama Islam, Islam dan jaringan perdagangan antarpulau sangat erat
kaitannya. Kontak dagang Islam dan jaringan perdagangan antarpulau ini sudah berlangsung
sejak abad ke-7 dan jalur perdagangan yang digunakan mengikuti jaringan perdagangan antara
kerajaan-kerajaan di nusantara dengan negeri-negeri di Asia Tenggara, India, dan Cina.
Jalur-jalur yang digunakan untuk proses perdagangan antarpulau adalah jalur laut. Jalur
laut ini mengikuti pelayaran dan jaringan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan di Asia. Hal
ini dapat dilihat dari catatan-catatan sumber sejarah yang telah ditemukan yang mana
membuktikan adanya jaringan-jaringan perdagangan antarpulau.
Jalur Rempah di Masa Islam
Salah satu bukti sejarah tentang keberadaan Islam di Indonesia adalah berita Tome Pires
dalam Suma Oriental (1512-1515) yang memberikan gambaran mengenai keberadaan jalur
pelayaran jaringan perdagangan para pedagang Islam, baik regional maupun internasional. Ia
menceritakan tentang lalu lintas dan kehadiran para pedagang di Samudra Pasai yang berasal
dari Bengal, Turki, Arab, Persia, Gujarat, Kling, Malayu, Jawa, dan Siam.

Peta Jalur perdagangan di masa Islam seperti gambaran dalam Buku Summa Oriental (1512-1515) karya Tome
Pires

Rempah-rempah telah menjadi produk nusantara yang sangat penting. Bahkan sebelum
zaman colonial, rempah-rempah mengundang para pedagang dari berbagai negeri yang
membangun jalur dan jaringan perdagangan rempah di nsantara, termasuk pedagang
muslim. Jaringan perdagangan ini mengalami pertumbuhan pesat di abad ke-13 dan ke-14.
Jalur rempah sangat berpengaruh dan berhubungan dengan perkembangan Islam
nusantara. Perdagangan dengan bangsa asing mendorong terciptanya masyarakat yang terbuka
dengan beragam budaya. Munculnya Islam Nusantara tak lepas dari peranan jalur rempah.
Wakil Rektor I Universitas Indonesia--Abdul Haris—mengatakan ada tiga makna penting
jalur rempah yang patut disorot. Pertama, bukti kemampuan nusantara dalam menjelajah dan
menjadi bagian masyarakat dunia. Kedua, jalur rempah sebagai jalur kebudayaan yang
mendorong interaksi antarbudaya. Ketiga, membentuk jejaring spiritual dan intelektual
nusantara dengan bangsa lain.
Para pedagang dari Arab, Persia, Tiongkok, dan India melakukan kontak langsung
dengan tempat-tempat penghasil rempah-rempah nusantara jauh sebelum orang-orang Eropa
datang ke nusantara. Para saudagar Islam yang tadinya bertransaksi secara sendiri-sendiri
akhirnya mereka berani melakukan kontak dagang dengan lebih intens karena dukungan
kerajaan-kerajaan Islam yang terletak di Pesisir, seperti Samudra Pasai dan Malaka.

Benteng Belgica di Pulau Banda Naira, Kepulauan Banda, Maluku, dengan latar belakang Pulau Gunung Api, Jumat (28/4).
Benteng ini menjadi saksi sejarah kejayaan VOC di pulau penghasil pala tersebut. Belgica dibangun VOC pada tahun 1602
untuk memantau pergerakan kapal-kapal asing yang melalui kawasan Pulau Banda.(Kompas)

Beberapa kesultanan Islam yang memiliki peran penting terhadap keberadaan jalur
rempah di antaranya:
1) Kesultanan Demak
2) Kesultanan Banten
3) Kesultanan Makassar
4) Kesultanan Ternate Tidore

Meskipun bukan daerah penghasil rempah-rempah, namun posisi Pelabuhan Demak


cukup penting. Para pedagang singgah ke Demak dalam perjalanan mereka menuju Maluku
untuk mencari rempah-rempah atau kembali ke Malaka. Di Demak mereka singgah untuk
membeli beras dan kebutuhan pokok lain. Jadilah Pelabuhan Demak menjadi bagian dari jalur
rempah yang diramaikan para pedagang muslim.
Banten adalah wilayah penghasil lada yang cukup terkenal (Lampung yang merupakan
penghasil lada adalah bagian dari kesultanan Banten) pada masa itu, tidak heran jika banyak
kapal-kapal pedagang muslim yang singgah. Bahkan Belanda nantinya pun mendarat di
Pelabuhan Banten dalam upayanya mencari rempah-rempah ke Maluku.
Kesultanan Makassar bukanlah wilayah penghasil rempah-rempah, tetapi wilayahnya
berada di jalur perdagangan rempah-rempah dan pelabuhannya menjadi pelabuhan yang sering
menjadi titik sentral dari pengangkutan rempah-rempah yang dibawa dari Maluku. Bahkan
penguasa Makassar menyambut baik para saudagar rempah-rempah tersebut dan menyediakan
pelabuhan sebagai tempat persinggahan para pedagang tersebut.
Sementara itu, Kesultanan Ternate dan Tidore merupakan penghasil cengkih dan pala
terbesar di Kawasan Maluku Utara. Kesultanan lainnya adalah Bacan dan Jailoo yang
pelabuhannya merupakan lokasi paling strategis dan penguasanya memiliki hubungan
harmonis dengan para penguasa di Jawa. Jika Banten, Demak, dan Makassar merupakan titik
simpul dari jalur rempah, Kesultanan Ternate dan Tidore merupakan titik awal dari jalur
rempah.

Keuntungan dari keberadaan Jalur Rempah bagi Indonesia.


Perdagangan rempah di nusantara meninggalkan jejak peradaban yang signifikan berupa
peninggalan situs sejarah, ritus budaya, hingga melahirkan beragam produk budaya yang
terinspirasi dari alam nusantara yang kaya. Wakil Rektor I Universitas Indonesia (UI), Prof
Abdul Haris, mengatakan terdapat tiga makna penting sejarah jalur rempah di nusantara
yang benar-benar harus digarisbawahi. Pertama, jalur rempah merupakan bukti bagaimana
bangsa nusantara memiliki kemampuan menjelajah dunia dan menjadi bagian dari masyarakat
dunia. Kedua, jalur rempah tidak hanya berbicara tentang jalur ekonomi dan perdagangan.
Akan tetapi, sudah memasuki jalur kebudayaan karena melalui jalur rempah terjadi interaksi
dan dialog antarbudaya sehingga tercipta proses saling mengisi dan saling membentuk budaya
antar bangsa. Ketiga, jalur rempah menjadi jalan terbentuknya jejaring spiritual dan
intelektual nusantara dengan bangsa lainnya. Jalur ini memungkinkan adanya diskursus
keilmuan dan keyakinan antara penduduk nusantara dengan peradaban lain sehingga ilmu
pengetahuan di nusantara terus tumbuh dan berkembang.
Begitu pentingnya keberadaan jalur rempah bagi sebuah peradaban dan perkembangan
perdagangan serta masyarakat. Jalur rempah bukan saja merupakan sebuah dinamika yang di
masa lampau dikaitkan dengan politik, tetapi dapat menjadi sebuah dinamika yang bergerak
menuju masa depan.

1. Lengkapi tabel berikut ini!

No. Kesultanan yang Termasuk dalam Jalur Alasan Menjadi Jalur Rempah
Rempah
1. Banten
2. Demak
3. Makassar
4. Ternate Tidore
5. Samudra Pasai

2. Bagaimana Tome Pires melalui bukunya Suma Oriental menjelaskan tentang keberadaan
jalur rempah? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. Mengapa keberadaan jalur rempah berpengaruh besar terhadap penyebaran Islam di
Indonesia? Jelaskan !
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

4. Apa keuntungan bagi Indonesia menjadi bagian dari jalur rempah dunia? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran di atas, mereka mampu memahami
dan menjelaskan terbentuknya jaringan perdagangan di masa Islam serta mampu
mengidentifikasi dan menjelaskan keberadaan jalur rempah di masa kerajaan-kerajaan Islam.
Melalui diskusi dan literasi, peserta didik juga mampu menunjukkan dan menjelaskan apa
keuntungan dari keberadaan jalur rempah bagi Indonesia.
Lembar Refleksi Diri (Sikap) Peserta Didik
1. Isikan identitas Anda!
2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Kurang Setuju, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Anda!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya senang mengikuti pembelajaran sejarah hari
ini.
2. Saya sangat menyukai setiap aktivitas yang
diikuti selama mengikuti pembelajaran sejarah
3. Saya paham dengan tujuan pembelajaran sejarah
hari ini.
4. Saya berniat melakukan setiap aktivitas yang
terdapat dalam tujuan belajar sejarah.
5. Saya membuat tugas secara mandiri, apabila
tugas tersebut harus dilakukan secara individu.
6. Saya senang bekerja sama dengan semua teman
baik dengan kelompok sendiri atau dengan
kelompok lain di kelas.
7. Saya siap serta saling membantu dan
berkolaborasi melakukan tugas kelompok.
8. Saya terbuka dan siap berbagi peran dalam
mengerjakan tugas kelompok.
9. Saya suka menyapa dan bersikap ramah jika
bertemu orang yang saya kenal.
10. Saya selalu disiplin dalam menjaga kebersihan
baik di dalam atau di luar kelas.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
30 dari pernyataan di 21 s.d 30 dari 11 s.d 20 dari 11 pernyataan di
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas. atas.
Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Peserta Didik
Cara Menceklis

1. Isikan identitas peserta didik!


2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom (1) = Tidak Setuju, (2) Ragu-ragu, (3) Setuju, (4)
Sangat Setuju jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap peserta didik!
3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur!

Nama: ............................ Kelas: ........................

No Pernyataan
1 2 3 4
1. Saya dapat menjelaskan perdagangan rempah-
rempah di masa kerajaan Islam.
2. Saya dapat menjelaskan komoditi rempah-
rempah di masa kerajaan-kerajaan Islam
Indonesia.
3. Saya dapat menjelaskan bagaimana terbentuknya
jalur perdagangan di masa kerajaan-kerajaan
Islam Indonesia.
4. Saya dapat menjelaskan bagaimana Demak
berada dalam simpul jalur rempah meskipun
wilayahnya tdk menghasilkan rempah-rempah.
5. Saya dapat menjelaskan bagaimana Makassar
berada dalam simpul jalur rempah meskipun
wilayahnya tdk menghasilkan rempah-rempah.
6. Saya dapat menjelaskan bagaimana Ternate dan
Tidore merupakan titik nol dari jalur rempah,
karena keduanya merupakan penghasil cengkih
dan pala.
7. Saya dapat menunjukkan peta perdagangan
rempah-rempah nusantara di masa kerajaan Islam
Indonesia.
8. Saya dapat membuat kesimpulan dari
terbentuknya jalur perdagangan serta jalur
rempah di masa kerajaan-kerajaan Islam
Indonesia.
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
Jika mendapat skor > Jika mendapat skor Jika mendapat skor Jika mendapat skor <
15 dari pernyataan di 11 s.d 15 dari 6 s.d 10 dari 6 pernyataan di atas.
atas. pernyataan di atas. pernyataan di atas.
Formatif Test

1. Pilihan Ganda

1. Sumber berita asing yang menyebutkan banyak penduduk Perlak yang beragama Islam
ada tahun 1292 dan pedagang dari India turut berperan dalam penyebaran agama Islam
adalah berita ….
A. Ma Huan
B. Marcopolo
C. Ibnu Batuttah
D. Dinasti Tang
E. Arab

2. Salah satu teori yang mendukung teori bahwa bangsa Arab (Timur Tengah) yang
menyebarkan Islam di nusantara, adalah ….
A. batu nisan Malik Al-Shaleh
B. berita Marcopolo yang menyatakan bahwa penduduk Peurela memeluk Islam dari
para pedagang Arab
C. kesamaan mazhab antara Islam di nusantara dengan Islam di Arab
D. adanya penganut Syiah di nusantara
E. peringatan Tabuit seperti halnya Persia

3. Salah satu bukti yang memperkuat teori, bahwa Islam di Nusantara berasal dari Gujarat
adalah ….
A. adanya tradisi upacara Tabuik di Sumatra Barat
B. penggunaan gelar al-Malik oleh raja-raja Islam Indonesia, seperti yang lazim dipakai
di Gujarat
C. persamaan mazhab, yaitu mazhab Hanafi
D. corak nisan pada makam Malik Al-Saleh
E. ditemukannya aliran Syiah di Indonesia
4. Makam yang ditemukan di Pulau Jawa sebagai bukti bahwa Islam berkembang di Jawa
Sebelum abad 12 adalah makam milik ….
A. raja-raja Mataram di Imogiri
B. Sunan Muria
C. Islam di Trojoyo
D. Sultan Malik Al-Shaleh.
E. Fatimah Binti Maimun
5. Perhatikan nama-nama Wali Sanga berikut ini!
1. Sunan Ampel
2. Sunan Giri
3. Sunan Bonang
4. Sunan Kudus
5. Sunan Kalijaga
Kesenian yang digunakan Wali Sanga sebagai media dalam berdakwah ditunjukkan oleh
nomor ….
A. 1, 2, 3
B. 1, 2, 4
C. 1, 3, 4
D. 2, 3, 5
E. 3, 4, 5

6. Islam menggunakan saluran kesenian dalam menyebarluaskan ajarannya, salah satu


bentuk penggunaan kesenian dalam menyebarluaskan agama Islam, adalah ….
A. munculnya bangunan candi yang bercorak Islam
B. Islam memperkenalkan tarian bercorak islami
C. pertunjukkan wayang dijadikan sarana berdakwah
D. Islam memperkenalkan upacara-upacara tradisional
E. pengenalan musik Timur Tengah sebagai sarana dakwah

7. Salah seorang Wali Sanga yang melarang pengurbanan sapi dan menggantikannya dengan
kerbau sebagai bentuk toleransi terhadap umat Hindu adalah Sunan ….
A. Bonang
B. Kudus
C. Ampel
D. Muria
E. Giri

8. Salah satu cabang kesenian yang tidak berkembang pada masa perkembangan agama dan
kebudayaan Islam adalah seni ….
A. sastra
B. arsitektur
C. wayang
D. musik
E. patung

9. Adanya batu nisan Malik Al-Shaleh merupakan salah satu bukti pendukung teori ….
A. Arab
B. Yunan
C. Persia
D. Gujarat
E. arus balik

10. Berikut ini yang bukan merupakan faktor Islam mudah berkembang dan diterima oleh
masyarakat Indonesia adalah ….
A. perdagangan
B. dakwah
C. mengajarkan tasawuf
D. para mubalig
E. mendatangkan ulama dari Timur Tengah

11. Pada masa kerajaan Islam nusantara, selain berperan sebagai kepala pemerintahan, peran
penting sultan lainnya adalah ....
A. pemimpin ulama.
B. penerus Nabi
C. wakil Tuhan di dunia
D. utusan Allah di dunia
E. penguasa alam semesta

12. Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah ….


A. Samudra Pasai
B. Demak
C. Pajang
D. Perlak
E. Aceh

13. Para pedagang Islam datang di Indonesia pertama kali pada zaman kerajaan ....
A. Majapahit
B. Samudera Pasai
C. Sriwijaya
D. Demak
E. Aceh

14. Kerajaan Aceh Darussalam menjadi pusat perdagangan di sekitar Selat Malaka karena ....
A. menjadi pusat penghasil rempah-rempah
B. banyak disinggahi pedagang Asia dan Eropa
C. memiliki hubungan baik dengan kerajaan di Arab
D. memiliki armada laut yang tangguh dan cakap
E. jatuhnya kerajaan Malaka ke tangan Portugis

15. Sebagian besar kekayaan raja-raja Islam di pesisir pada periode perkembangan Islam,
diperoleh dengan cara ....
A. merampas hasil perdagangan dari para syahbandar
B. mengembangkan sektor agraris di wilayahnya
C. menyita kapal dagang yang melintas di wilayah kekuasaannya
D. memungut pajak dan bea cukai di wilayah kekuasaannya
E. mewajibkan seluruh rakyatnya untuk berdagang dan melakukan pelayaran

16. Pada awal pertumbuhan Islam, para mubalig menggunakan ritual selamatan sebagai
sarana Islamisasi. Pada umumnya, upacara selamatan bertujuan untuk ....
A. mendoakan arwah orang yang telah meninggal
B. menambah pahala orang yang telah meninggal
C. memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad
D. mempererat tali silaturahmi antar umat Islam
E. mendekatkan diri kepada Tuhan

17. Menurut penelitian sebagian besar sejarawah, Kerajaan Perlak merupakan Kerajaan Islam
tertua di Indonesia.
Pernyataan tersebut didukung oleh beberapa bukti, salah satunya adalah ....
A. penemuan nisan makam Sultan Malik as Saleh yang berasal dari abad XIII Masehi
B. penjelasan dalam hikayat raja-raja Pasai bahwa Perlak merupakan kerajaan tertua
C. catatan Fa Hien yang pernah singgah di Perlak pada abad XV Masehi
D. berita Marcopolo, musafir yang pernah singgah di Perlak pada abad XIII Masehi
E. silsilah raja yang terdapat dalam kitab Idharul Haq Fi Malakati Peurlak

18. Salah satu bukti bahwa budaya masyarakat Samudera Pasai telah mendapat pengaruh
Islam ditunjukkan melalui adanya ....
A. keberadaan Masjid Baiturrahman
B. penemuan mata uang yang menggunakan tulisan Arab
C. penggunaan bahasa Arab dalam percakapan sehari-hari
D. penemuan makam Raja Samudera Pasai berhiaskan syair Islam
E. kemiripan fisik penduduk Samudera Pasai dengan orang Arab

19. Pengaruh seorang Raja/Sultan dalam proses Islamisasi terlihat jelas pada pernyataan
berikut ini ....
A. raja dapat mengusir rakyat yang tidak bersedia memeluk Islam
B. raja/sultan dapat memaksa semua rakyatnya memeluk agama Islam
C. rakyat akan mengikuti rajanya yang telah memeluk Islam
D. raja melarang agama selain Islam berkembang di wilayah kekuasaannya
E. rakyat yang memeluk Islam akan terbebas dari pajak yang dikenakan oleh raja

20. Pada masa perkembangan Islam, kota Demak dan Banten dapat disebut sebagai kota
pusat kerajaan bercorak Maritim. Penyebutan tersebut didasari atas ....
A. kondisi geografis Kota Demak dan Banten terletak di pesisir
B. nenek moyang raja-raja Demak dan Banten terdiri atas para pelaut
C. sebagian besar wilayah Demak dan Banten terdiri atas sungai
D. wilayah Demak dan Banten merupakan pemukiman para pedagang yang transit
E. mayoritas mata pencaharian masyarakat Demak dan Banten adalah nelayan

21. Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Abu Fatah
Abdulfatah atau yang lebih dikenal dengan nama ....
A. Sultan Hasanuddin
B. Sultan Ageng Tirtayasa
C. Panembahan Yusuf
D. Maulana Muhammad
E. Sunan Gunung Jati

22. Berdirinya Kerajaan Banten atas inisiatif Sunan Gunung Jati pada tahun 1524. Banten
semula adalah bagian dari wilayah Kerajaan Padjajaran Hindu. Setelah Demak berhasil
menghalau Portugis di Batavia, kedudukan Banten menjadi ....
A. kerajaan sendiri yang merdeka dan berdaulat
B. bagian dari kerajaan Padjajaran
C. jatuh ke tangan Portugis di Batavia
D. secara tidak langsung berada di bawah kekuasaan Demak
E. bergabung dengan Cirebon karena Sunan Gunung Jati sebelumnya mengislamkan
Cirebon

23. Bangsa Barat pertama yang datang pada tahun 1596 di Kerajaan Banten pada masa
pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa adalah ....
A. Inggris
B. Belanda
C. Portugis
D. Spanyol
E. Perancis

24. Adipati Unus memerintah Demak tidak begitu lama karena wafat pada usia muda.
Meskipun demikian, namanya cukup dikenal dalam sejarah karena ....
A. berhasil mengislamkan daerah-daerah di Jawa Timur
B. menggagalkan hubungan Portugis dan Kerajaan Padjajaran
C. pernah memimpin pasukan Demak menyerang Portugis di Malaka
D. berhasil menguasai Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon
E. mengganti Sunda Kelapa menjadi Jayakarta

25. Berikut ini yang bukan termasuk faktor yang menyebabkan VOC dapat masuk dan
menguasai Kerajaan Mataram adalah ....
A. wafatnya Sultan Agung
B. pemberontakan orang Cina
C. lemahnya keturunan Sultan Agung
D. lihainya strategi Belanda
E. kurang solidnya petinggi Mataram

26. Perhatikan nama-nama tokoh berikut ini!


1) Hamengkubuwono I
2) Mangkunegoro I
3) Pakubuwono I
4) Paku Alam II
Tokoh sejarah yang memimpin dua kerajaan pecahan dari Mataram selepas perjanjian
Giyanti pada tahun 1755 adalah ....
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 3)
D. 2) dan 4)
E. 3) dan 4)

27. Di bawah ini yang bukan merupakan faktor yang menjadi penyebab Kerajaan Mataram
menjadi besar dan kuat adalah ....
A. didukung basis perekonomian yang kuat
B. diperintah oleh pemimpin yang cakap
C. kehidupan rakyatnya sejahtera
D. tidak ada kerajaan pesaing
E. dibantu oleh armada Belanda
28. Salah satu cara Sultan Agung dari kerajaan Mataram memperluas wilayah kekuasaannya
tanpa peperangan adalah dengan ....
A. menjalankan diplomasi dengan mengirim surat
B. membujuk kerajaan lain agar menyerah
C. memanfaatkan pengaruh Belanda
D. menjalankan politik perkawinan
E. mendukung kolonialisasi Belanda

29. VOC mengadu domba kerajaan Mataram dan berhasil memecah kerajaan Mataram
melalui Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Kekuasaan Mataram yang nyaris meliputi
seluruh Pulau Jawa akhirnya terpecah menjadi dua, yaitu ....
A. Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta
B. Mangkunegaran dan Pakualaman
C. Kasunanan Surakarta dan Pakualaman
D. Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran
E. Kesultanan Yogyakarta dan Pakualaman

30. Belanda menaklukkan Makassar dengan beragam cara, misalnya melaksanakan politik
Devide et Impera dengan cara ....
A. menghadang armada laut Makassar
B. mempersempit wilayah dagang Makassar
C. memanfaatkan Aru Palaka dari Bone
D. mendatangkan pasukan dari Batavia
E. membangun benteng di Ujung Pandang

31. Berikut ini yang bukan merupakan faktor utama Belanda ingin menaklukkan perlawanan
Sultan Hasanuddin adalah ....
A. wilayah kerajaan Makassar luas dan subur
B. Makassar mengusai jalur perdagangan rempah-rempah
C. Sultan Hasanuddin sangat antidominasi asing
D. perairan nusantara bagian timur dikendalikan Makassar
E. Sultan Hasanuddin memonopoli perdagangan

32. Faktor yang mendorong berkembangnya Islam di Maluku, adalah ...


A. adanya ekspansi Demak ke Maluku
B. banyaknya pemuda Maluku belajar Islam di Gresik
C. banyaknya pedagang Maluku yang berlayar hingga Aceh
D. adanya pedagang Arab yang singgah di bandar dagang Maluku
E. adanya Islamisasi oleh Wali Sanga

33. Keberhasilan Sultan Baabullah merebut benteng yang dibangun Portugis di Ternate
mengakibatkan ....
A. Portugis meninggalkan Maluku
B. terjadinya perjanjian Saragosa antara Portugis dan Ternate
C. Portugis memindahkan markasnya ke Tidore
D. wilayah Ternate dibagi menjadi dua
E. Spanyol menjadi satu-satunya penguasa di Maluku
34. Tokoh ini berhasil memperluas daerah kekuasaannya ke Maluku. Daerah kekuasaannya
terbentang antara Sulawesi dan Irian, ke arah timur sampai Irian, barat sampai pulau
Buton, utara sampai Mindanao Selatan (Filipina), dan selatan sampai dengan Pulau Bima
(Nusa Tenggara). Oleh karena itu, ia mendapat julukan “Tuan dari Tujuh Pulau Dua
Pulau” tokoh yang dimaksud adalah ....
A. Sultan Hairun
B. Kakiali
C. Telukabesi
D. Saidi
E. Sultan Baabullah

35. Bangsa Barat yang pertama kali datang di Maluku adalah Portugis (1512) yang kemudian
bersekutu dengan Kerajaan Ternate. Jejak ini diikuti oleh bangsa Spanyol yang berhasil
mendarat di Maluku pada tahun 1521 dan mengadakan persekutuan dengan Kerajaan
Tidore. Dua kekuatan telah berhadapan, tetapi belum terjadi perang. Untuk
menyelesaikan persaingan antara Portugis dan Spanyol, pada tahun 1529 diadakan
Perjanjian Saragosa yang isinya adalah ....
A. bangsa Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan kekuasaannya di
Filipina, sementara bangsa Portugis tetap tinggal di Maluku
B. bangsa Portugis harus meninggalkan Maluku dan memusatkan kekuasaannya di
Filipina, sementara bangsa Spanyol tetap tinggal di Maluku
C. bangsa Portugis dan Spanyol sama-sama harus keluar dari Maluku
D. wilayah Maluku dibagi dua, Ternate di bawah kekuasaan Portugis dan Tidore di
bawah kekuasaan Spanyol
E. Ternate dan Tidore berada di bawah kekuasaan Spanyol dan Portugis menguasai
Makassar

2. Essay
1. Dalam proses penyebaran agama Islam terdapat beberapa teori yang menjelaskan
bagaimana Islam masuk ke Indonesia, sebutkan dan jelaskan 3 teori di antaranya!
2. Apa yang membuat Islam mudah diterima dan berkembang pesat di Indonesia?
Jelaskan
3. Sebutkan aktor yang berperan besar dalam penyebaran Islam di Indonesia!
4. Sebutkan nama-nama anggota Wali Sanga dan dari mana mereka berasal!
5. Siapakah yang menyebarkan Islam di Kalimantan dan Sulawesi ?
6. Ada beberapa saluran yang menjadi sarana penyebaran Islam di Indonesia, sebutkan
dan jelaskan!
7. Perdagangan dan perkawinan menjadi sarana paling efektif dalam penyebaran Islam
di Indonesia, mengapa demikian? Jelaskan!
8. Mengapa seni patung tidak berkembang di masa Islam? Jelaskan!
9. Bagaimana konsep raja sebelum dan setelah kedatangan Islam di Indonesia?
10. Tuliskan dua bentuk akulturasi budaya antara Hindu-Buddha dan Islam yang saat ini
kalian temukan dalam kedidupan sehari-hari!
11. Apa yang membuat Samudera Pasai menjadi kerajaan besar dan berpengaruh?
12. Mengapa VOC memanfaatkan Aru Palaka untuk menaklukkan Sultan Hasanuddin?
13. Tuliskan 4 isi Perjanjian Bongaya!
14. Sebutkan tiga tindakan Sultan Agung sebagai Raja Mataram untuk mempersatukan
Jawa!
15. Apakah akibat penerapan politik adu domba Belanda terhadap Sultan Ageng Tirtayasa
dan Sultan Haji ?
3. Buatlah kesimpulan dari materi bab ini!
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai