Anda di halaman 1dari 18

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

SEMESTER GENAP TA. 2023/2024


DIREKTORAT PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH
SAKIT

MATA KULIAH : KEUANGAN & AKUNTANSI


KELAS : 37 C
DOSEN :
1. Nurcahyo Andarusito SE. MARS, PhD
2. Dr Susy Himawati MARS
3. Nurhayati SE MARS

HARI / TANGGAL : 1 7 Pebruari 2024,


WAKTU : Jam (2 jam)

NAMA MAHASISWA : Ellys Shinta Safitri

SOAL NO 1

Manajemen Investasi
a) Sebutkan dan jelaskan pengertian investasi dan jenis-jenis investasi di RS
b) unsur-unsur analisis apa saja yg dianalisis dalam menyusun
perencanaan bisnis terkait investasi
c) Apa saja jenis-jenis risiko investasi. Jelaskan secara terperinci.
d) Bagaimana cara mencegah risiko investasi. Jelaskan secara terperinci.
e) Sebutkan dan jelaskan perhitungan indikator investasi yang anda
ketahui.

SOAL NO 2

(a) Sebutkan dan jelaskan secara rinci hal-hal yang harus diperhatikan dalam
membuat kode akun.
(b) Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis kode akun.
(c) Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis modal kerja.
(d) Jelaskan secara terperinci konsep dan kebijakan modal kerja.
SOAL NOMOR 3 :

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT


a) Sebutkan tujuan dari analisis laporan keuangan.

b) Jelaskan perbedaan metode analisis horizontal dan analisis vertical.

SOAL NOMOR 4

Pertanyaan :

a) Dari data tsersebut diatas apakah saudara dapat mengidentifikasi apakh RS dalam
keadaan surplus atau defisit/ kerugian, data indikator apa saja yang menggambar
kondisi kinerja keuangan RS ?
b) Adanya data tingginya equity financing ratio sebesar 98,20% di tahun 2004 dan
97,52% di tahun 2005 hal tersebut kira-kira apa penyebabnya ?

c) Sebutkan Indikator apa saja yg berengaruh pada tingkat pengembalian


investasi ? Dari data2 indikator tsb, bagaimana tingkat pengembalian investasi
RS tsb ?

d) Apakah RS telah berhasil melakukan program efisiensi ?

SOAL NO 5
(a) Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis perilaku biaya.

(b) Klasifikasikan biaya ke dalam D (direct) atau I (indirect) terkait dengan Poli
Umum di Unit Rawat Jalan & V (variabel) atau F (fixed) terkait dengan volume
kegiatan di poli umum. Adapun rincian biaya terlampir :
 Pembayaran jasa medis dokter di poli umum
 Biaya langganan majalah tahunan untuk manajemen rumah sakit
 Pulsa telepon dari Unit Poli Umum yang digunakan untuk menelpon
dokter
 Makanan yang disiapkan untuk semua karyawan di unit Rajal
 Bahan habis pakai yang digunakan oleh seluruh poli di rawat jalan
 Biaya bahan bakar minyak yang digunakan oleh kepala instalasi Rawat Jalan
 Biaya obat yang digunakan oleh Poli Umum
 Gaji tenaga registrasi/humas yang bekerja di Unit Rawat Jalan
 Gaji perawat yang 100% waktunya ada di poli Umum
 Peralatan Medis yang ada dan digunakan di Poli Umum
 Peralatan non medis (furniture) yang ada di unit rawat jalan

(c) Identifikasikan Pemicu Biaya (Cost Driver):

SOAL NO 6
A. Sebutkan indikator keuangan apa saja yg digunakan untuk menilai kinerja RS dan
efisiensi di RS. Sebutkan dan jelaskan diserta rumus masing2. Buatlah rumus
perhitungan rasio-rasio keuangan pada tabel dibawah ini, disertai tujuan dilakukan
perhitungan rasio tersebut dan kesimpulan atau makna dari hasil perhitungan tersebut
No. Rasi Rumus Tujuan Kesimpulan
o
1 Liquidity
a Current ratio (Aktiva untuk
lancar:hutang mengukur
lancar) kemampuan
perusahaan
membayar
kewajiban
b Quick ratio ((aktiva lancar

persediaan):hu
tang lancar) X
100 %.

c Acid-test ratio ((kas +aktiva


setara kas)
/hutang lancar)
X 100 %
d Days in client or
patient accounts
receivables
No. Rasi Rumus Tujuan Kesimpulan
o
2 Efficiency
c Total asset turnover ratio Total
Penjualan /
{(Aset Awal +
Aset Akhir)/2).
d Fixed assets turnover ratio Penjualan
Bersih : Total
Aset.
e Current asset turnover ratio
3 Leverage
a Equity financing ratio (Total
hutang/total
aktiva) x100
%.

b Cash flow to total debt ratio (Arus kas dari


aktivitas
operasi) /
(total utang)
c Long-term debt to equity ratio long term
liabilities/t
otal
ekuitas
4 Profitability
a Operating margin ratio (EBIT /
Revenues) x
100%
b Return on total asset ratio Perputaran
Piutang = total
Piutang:rata-
rata Piutang

c Return on equity ratio (Laba


Bersih
setelah
Pajak /
Ekuitas) x
100

B. Pada tabel dibawah ini terdapat hasil perhitungan rasio-rasio keuangan dari RS
ABC dari tahun 2018, 2019 dan 2020, meliputi perhitungan rasio likuiditas, rasio
efisiensi, rasio leverage dan rasio profitabilitas.
Hasil Penghitungan Rasio-Rasio Keuangan
No. Rasi 2018 2019 2020
o
1 Liquidity
a Current ratio 735.84% 697.46% 483.89%
b Quick ratio 617.05% 581.43% 390.44%
c Acid-test ratio 293.17% 439.08% 226.69%
d Days in client or
patient accounts 45.68 25.65 38.29
receivables
2 Efficiency
a Average payment period ratio 3.05% 3.95% 5.05%
b Days cash on hand ratio 32.21 62.40 41.20
c Total asset turnover ratio 49.62% 54.67% 59.13%
d Fixed assets turnover ratio 57.22% 66.10% 70.62%
e Current asset turnover ratio 373.65% 316.13% 363.60%
3 Leverage
a Equity financing ratio 98.20% 97.52% 96.64%
b Cash flow to total debt ratio 429.77% 69.18% 154.20%
c Long-term debt to equity ratio - - -
d Fixed asset financing ratio - - -
e Times interest earned ratio - - -
f Debt service coverage ratio - - -
4 Profitability
a Operating margin ratio -29.72% -32.74% -33.12%
b Return on total asset ratio 7.76% 1.72% 5.18%
c Return on equity ratio 7.90% 1.76% 5.36%
d Average age of plant ratio 998.49% 885.96% 892.27%
e Restricted equity ratio - - -

Sebagai direktur RS ABC, saudara diminta untuk melakukan analisis laporan


keuangan berdasarkan hasil perhitungan rasio-rasio keuangan tersebut diatas.

a) Bagaimana rasio likuiditas dalam 3 tahun, jelaskan

b) Dari data hasil perhitungan rasio efisiensi dalam 3 tahun, apakah RS ABC telah
berhasil meningkatkan efisiensi atau tidak ? Jelaskan.
c) Equity financing ratio atau Rasio Modal Sendiri Terhadap Aktiva yang
efektif berada di kisaran 30%-40%. Kira-kira apa pendapat saudara tentang
capaian equity financing ratio dalam 3 tahun dibanding nilai standar yg telah
ditetapkan, Apa yang dilakukan oleh RS ABC dalam upaya melakukan
efisiensi atas penggunaan modal sendiri. Jelaskan.

d) Dari data rasio profitabilitas dalam 3 tahun, bagaimana capaian profit RS ABC.

Jawaban :
1. A. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan
biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang
akan datang atau pengeluaran modal (capital expenditure) yang ditujukan untuk
menghasilkan suatu profit atau benefit tertentu.
Jenis-jenis investasi:
- Investasi Nyata
- Investasi yang dibuat dalam harta tetap (fixed asset) seperti bangunan, kendaraan, tanah
dll
- Investasi Finasial
- Investasi dalam bentuk kontrak kerja, pembelian saham, obligasi dan berbagai surat
berharga lainnya

b. Unsur yang diperlukan alam penentuan investasi :


1. Penentuan tujuan investasi
2. Penentuan kebijakan investasi (Keputusan alokasi aset dan Batasan
jumlah dana, pajak, biaya pelaporan)
3. Pemilihan strategi protofolio (Strategi portofolio aktif dan Strategi
portofolio pasif)
4. Pemilihan aset
5. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio (Benchmarking terhadap
Indeks portofolio pasar)
Melakukan Analisis Pasar
Faktor-faktor yang akan dibahas di bagian ini meliputi:

1. Lokasi pasar sasaran secara geografis


2. Masalah utama yang dialami oleh target pelanggan
3. Apa yang dibutuhkan dari target pasar dan bagaimana produk atau layanan Anda
dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
4. Demografi target pasar
5. Di mana target pasar Anda menghabiskan sebagian besar waktunya, seperti
platform media sosial dan lokasi fisik tertentu

c. Risiko investasi adalah tingkat potensi kerugian yang timbul karena perolehan hasil
investasi tidak sesuai dengan harapan atau target profit. Sebagai seorang investor,
Anda harus menyadari betul bahwa investasi selain menjanjikan potensi keuntungan,
juga bisa menyebabkan kerugian. Sederhananya, dalam investasi terdapat hubungan
yang kuat antara return dan risiko investasi. Semakin tinggi potensi keuntungan,
semakin tinggi pula tingkat risikonya, dan begitu juga sebaliknya.
Risiko sistematis atau systematic risk

Risiko suku bunga


Suku bunga adalah harga dari meminjam uang atau biaya meminjam uang,
biasanya dinyatakan dalam persentase. Suku bunga ini berfluktuasi dari waktu
ke waktu. Risiko suku bunga adalah risiko yang muncul karena fluktuasi suku
bunga, contoh kasus risiko investasi adalah investasi pembiayaan seperti
pinjaman atau investasi obligasi. Investasi jenis ini biasanya akan memburuk
karena peningkatan suku bunga. Risiko ini diakibatkan oleh adanya perubahan
suku bunga sehingga akan mempengaruhi pendapatan investasi.

Risiko inflasi
Risiko inflasi, atau yang biasa disebut risiko daya beli adalah peluang bahwa
arus kas dari investasi tidak akan bernilai sebanyak saat ini di masa depan
karena perubahan daya beli karena inflasi. Risiko ini memiliki potensi yang
merugikan daya beli masyarakat terhadap investasi dikarenakan adanya
kenaikan rata-rata dari harga konsumsi. Risiko inflasi adalah risiko yang diambil
oleh investor saat memegang uang tunai atau berinvestasi dalam aset yang tidak
terkait dengan inflasi.

Risiko nilai tukar mata uang (valas)


Risiko valuta asing (valas) adalah risiko yang disebabkan oleh perubahan kurs
valuta asing di pasaran yang tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan, terutama
pada saat dikonversikan dengan dengan mata uang domestik. Risiko jenis ini
berkaitan dengan sebuah fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara
lain. Pada umumnya, risiko jenis ini juga disebut sebagai currency risk atau
dengan exchange rate risk.

Risiko komoditas
Risiko komoditas adalah risiko yang disebabkan oleh perubahan harga
komoditas tertentu karena berbagai faktor. Risiko jenis ini berkaitan dengan
fluktuasi harga komoditas serta dipengaruhi oleh permintaan dan penawaraan.
Investasi komoditas biasanya dilakukan melalui perusahaan pialang berjangka
atau broker.

2. Risiko tidak sistematis atau unsystematic risk


Risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang muncul akibat kesulitan menyediakan uang
tunai dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, suatu pihak tidak dapat membayar
kewajibannya yang jatuh tempo secara tunai. Risiko investasi ini sering dialami
oleh industri perbankan. Meskipun pihak tersebut memiliki aset yang cukup
bernilai untuk melunasi kewajibannya, tetapi ketika aset tersebut tidak bisa
dikonversikan segera menjadi uang tunai, maka aset tersebut dikatakan tidak
likuid. Hal ini bisa terjadi jika pihak debitur tidak dapat menjual hartanya karena
tidak adanya pihak lain di pasar yang berminat membelinya.

Risiko finansial
Risiko ini terkait dengan struktur pendanaan yang dilakukan sebuah perusahaan.
Sumber pendanaan perusahaan bisa dari pemegang saham dalam bentuk saham
biasa atau saham preferen, atau melalui pinjaman jangka pendek atau jangka
panjang. Ketika perusahaan banyak menggunakan pendanaan dengan utang atau
saham preferen yang cenderung punya kewajiban tetap, maka perusahaan
dianggap lebih berisiko. Pinjaman dianggap sebagai leverage yang memiliki dua
sisi. Di satu sisi, bisa menaikkan keuntungan perusahaan ketika kondisi ekonomi
baik. Sedangkan di sisi lain dapat menjadi risiko ketika ekonomi memburuk atau
jelek.

Risiko bisnis
Risiko ini biasanya berkaitan dengan bisnis perusahaan tersebut. Biasanya,
perusahaan dalam satu sektor dengan bisnis yang sama dianggap punya risiko
yang sama. Karena itu, pelaku pasar dalam membentuk portofolio jangan
membeli beberapa saham dari satu sektor yang sama, terutama kalau bisnis
perusahaan itu sama. Anda harus selalu ingat, bahwa ada pengaruh risiko
investasi terhadap return saham, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada
keuntungan. Sektor yang terpengaruh siklus seperti komoditas dan properti
dianggap lebih memiliki risiko dibandingkan sektor konsumsi atau farmasi yang
berpengaruh terhadap return saham. Risiko bisnis dapat dikurangi dengan
memilih sektor yang lebih defensif.

d. -Mengetahui keunggulan dan kekurangan rumah sakit yang kita miliki sehingga bisa
menilai kerugian yang mungkin didapatkan sebagai resiko dari kesalahan pengambilan
keputusan dalam menginvestasikan barang.
- Memperhitungkan nilai bunga bila dalam hal berinvestasi melibatkan pihak bank dalam
pengembangan layanannnya.
- Memperhitungkan nilai saat ini dari pengadaan suatu alat hingga perhitungan nilai
pengadaan dalam 10 tahun ke depan.
- Dalam hal dunia Kesehatan yang terus berubah berdasarkan tren yang terjadi saat ini,
rumah sakit perlu terus melakukan inovasi dan mencari kebutuhan pasar yang sesuai tidak
hanya saat ini namun juga 5 hingga 10 tahun yang akan datang.

e. Perhitungan indikator investasi :


a. Bunga biasa adalah perhitungan bunga yang sederhana dengan menggunakan
formula sebagai berikut :
RUMUS :

P = jumlah atau nilai sekarang


F = jumlah atau nilai yang akan datang
I = tingkat bunga pada suatu periode
N = waktu
b. Bunga majemuk
Adalah bunga yang didapat pada suatu periode dibungakan lagi sehingga
berlipat (majemuk)
RUMUS :
Tahun pertama = F1= PV (1+i)
Tahun kedua = F2= F1(1+i) = PV (1+i) (1+i) = PV (1+i)
Tahun ketiga = F3 = F2(1+i) = PV (1+i) (1+i)(1+i) = PV (1+i)
Tahun ke n = Fn = PV (1+i)ⁿ
c. Nilai sekarang
Nilai sekarang “present value” menunjukkan berapa nilai uang pada saat ini
untuk nilai tertentu dimasa yang akan datang.
Apabila sejumlah uang yang diinginkan F pada waktu 1 tahun lagi dan PV
menunjukkan jumlah uang yang ditabung serta i merupakan tingkat suku bunga,
maka :

F = PV (1 + i)
PV = F
(1 + i)

2. A. Kode akun berguna untuk memudahkan pencatatan ke perkiraan atau buku besar
(posting). Pengkodean akun juga memudahkan dalam klasifikasi perkiraan dan
penyusunan laporan keuangan. biasanya setiap perusahaan membuat daftar kode akun
atau sering disebut chart of account.
Akun dapat dikelompokkan menjadi akun neraca dan akun laba rugi. Akun neraca
merupakan akun yang termasuk kelompok harta, kewajiban dan modal. Sedangkan untuk
yang termasuk ke dalam akun laba rugi adalah pendapatan dan beban.

Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kode akun :


- Nomer harus unik (artinya setiap nomer hanya digunakan untuk satu akun perkiraan
saja)
- Akun dimasukkan kedalam kelompok atau sub kelompok. Contohnya kas, piutang dan
peralatan dimasukkan kedalam aktiva lancar.
- Akun yang berkaitan hendaknya disusun secara berurutan. Contohnya: piutang dagang
dengan piutang lain-lain.
- Penomeran diusahakan tidak terlalu ketat, alasanya akan memudahkan jika terjadi
penambahan sejumlah akun baru. Contohnya : kelompok beban diberi nomer 600.605
beban angkutan. 610 beban lainnya. Jika terjadi penambahan dapat disisipkan antara
605 -610.
- Nama akun rekening sebaiknya singkat dan jelas. Contohnya: Beban perjalanan dinas
lebih baik daripada beban perjalanan ke luar kota bagi direksi.

b. Jenis-jenis kode Akun


- Sistem decimal. Kode perkiraan pada sistem decimal pada dasarnya diberi nomer 1
sampai 9 untuk setiap kelompok perkiraan. Contohnya:
•Aktiva
•Kewajiban
•Ekuitas
•Pendapatan
•Harga Pokok Penjualan
•Beban Penjualan
•Beban Administrasi dan Umum
•Pendapatan Lain-lain
- Sistem Mnemonic. Kata Mnemonic sendiri berasal dari Bahasa Inggris yang artinya
membantu ingatan. Kode akun dengan sistem mnemonic adalah membuat kode yang
mudah diingat. Biasanya akan menggunakan singkatan atau kode huruf.
- Sistem kombinasi adalah sistem dengan cara menggabungkan kedua sistem
sebelumnya yaitu huruf dengan angka untuk membuat kode perkiraan. Huruf
biasanya diambil dari sistem Mnemonic. Berikut contoh kode akun sistem
kombinasi:
- AL.01 - Kas
- AL.02 - Piutang Dagang

- AT.01 - Tanah

- AT.02 - Bangunan

- AT.03 - Akumulasi Penyusutan Bangunan

- KL.01 - Hutang Dagang

- M.01 - Modal Saham

c. Jenis-jenis Modal Kerja


1. Modal Kerja Permanen
Modal Kerja Permanen merupakan modal kerja yang wajib dan harus selalu ada
di setiap atau dalam perusahaan perusahaan agar di perusahaan tersebut dapat
menjalankan setiap kegiatannya untuk memenuhi setiap kebutuhan konsumen.
Modal kerja permanen dibagi menjadi dua, yakni:
- Modal Kerja Primer
Modal kerja primer merupakan Modal kerja yg minimal harus ada dalam setiap
perusahaan agar fungsinya untuk menjamin si perusahaan tersebut dapat tetap
untuk beroperasi.
- Modal kerja normal
Modal kerja normal merupakan modal kerja yang wajib dan harus ada agar si
perusahaan terbiasa hanya untuk bisa beroperasi dengan tingkat produksi yang
normal.
2. Modal Kerja Variabel
Modal kerja variabel yaitu modal kerja yg jumlahnya itu berubah ubah yang
menyesuaikan dengan setiap perubahan kegiatan maupun keadaan yang lain
yang bisa mempengauhi perusahaan tersebut atau bisa berfluktuasi dengan
berdasarkan peningkatan atau volume dari penjualan atau produksi.
Modal kerja variabel, terdiri dari:
- Modal kerja siklus
Merupakan suatu modal kerja yang tingkat fluktuasi konjungfurnya dipengaruhi
oleh jumlah
kebutuhan.
- Modal kerja musiman
Merupakan jumlah dana yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk pencegahan
atau antisipasi jika ada fluktuasi di setiap kegiatan perusahaan.
- Modal kerja darurat
Dalam modal kerja ini jumlah di setiap kebutuhannya akan dipengaruhi oleh
setiap keadaan keadaan yang terjadi pada luar kemampuan di perusahaan.
Sebuah usaha akan dikatakan sehat jika posisi pada modal kerjanya stabil, yang
berarti harus ada dua jenis mdal kerja yang disebutkan tadi tersedia di setiap
perusahaan.

d. Jumlah harta/aktiva lancar pada neraca perusahaan. Sedangkan konsep modal


bersih adalah pengurangan harta lancar atau aset dengan pasiva lancar/hutang
lancar. Sehingga dapat diketahui adanya modal bersih dan modal kotor yang
terdapat dalam sebuah perusahaan. waktu tersedianya modal tergantung macam
dan tingkat likuditas dari aktiva lancar.
Sebagai hasil penjumlahan dari aktiva/harta lancar, dimana aktiva atau harta
lancar tersebut merupakan modal kerja kotor, definisi ini sifatnya kuantitatif
karena total dana digunakan dalam tujuan operasi jangka pendek. Kas, sekuritas,
persediaan dan piutang sangat berperan penting terhadap ketersediaan modal
perusahaan.
3. A. Tujuan Analisis laporan keuangan :

- Memahami potensi perusahaan untuk melunasi utang dan bunga, baik jangka
panjang atau jangka pendek.
- Memahami potensi perusahaan dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan
keuntungan.
- Mengetahui perubahan dalam posisi keuangan di suatu periode.
- Memproyeksikan seperti apa bisnis yang berjalan di periode selanjutnya.
- Menilai kinerja bisnis di periode yang sedang berjalan.
- Membandingkan nilai perusahaan sendiri dengan nilai kompetitor.
- Mengidentifikasi bagian keuangan yang mengalami kendala.
- Menjadi bahan pertimbangan untuk investor semisal ingin melakukan investasi
di perusahaan tertentu.
- Menjadi bahan acuan pemerintah dalam menetapkan nilai pajak yang harus
dibayar perusahaan.
- Menentukan perkembangan yang dialami perusahaan.
- Mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

b. Analisis Horizontal

Metode analisis horizontal merupakan metode dengan melakukan perbandingan


tiap pos yang sama dalam laporan keuangan dengan periode berbeda. Biasanya,
perbandingan yang akan dianalisis berdasarkan dua atau tiga periode lebih awal.

Metode ini juga kerap diaplikasikan dengan membandingkan persentase kenaikan


dan penurunan pos-pos keuangan dari periode yang sedang dibandingkan. Dengan
demikian, metode ini kerap disebut “metode dinamis”.

Analisis Vertikal.

Metode dalam analisis laporan keuangan berikutnya adalah analisis vertikal.


Analisis ini kerap dipakai ketika melakukan perbandingan terhadap pos keuangan
berbeda di satu laporan sama dan di periode yang sama pula. Metode ini kerap
dikatakan sebagai “metode statis”.

4. A. Untuk kasus diatas, RS masih mengalami surplus namun arus cashflow


nya sendiri tersendat. Hal ini kemungkinan dikarenakan tagihan-tagihan
dari rumah sakit yang belum terbayarkan. Hal ini dapat dilihat dari current
ratio, days cash on hand ratio, cashflow to total debt, dan operating margin
ratio.

b. Equity Financing (Bagi Hasil) adalah akad kerja sama antar bank sebagai
pemilik modal dan nasabah sebagai pengelola modal untuk memperoleh
keuntungan dan membagi keuntungan yang diperoleh berdasarkan nisbah
yang disepakati.Maka tingginya angka equity financing ratio
mengindikasikan tingginya peminjaman modal kepada bank sehingga
semakin tinggi pula bagi hasil yang harus dikembalikan kepada bank.

c. Indikator yang berpengaruh pada pengembalian investasi

- Tingkat inflasi

- Jangka pengembalian

1. Tingkat Turnover dari Operating Asset

Tingkat turnover biasa ditentukan dari tingkat perputaran aktiva yang


digunakan untuk operasional setiap harinya. Ini adalah hal yang menjadi
fundamental dalam sebuah bisnis.

2. Profit Margin
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi pengembalian investasi adalah
profit margin yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Anda bisa melihat
keuntungan bersih atau laba bersih dari perusahaan untuk menyimpulkan
sebuah perusahaan bisa memiliki pengembalian investasi yang sesuai atau
tidak.

d. Rumah sakit belum berhasil melakukan efisiensi. Hal ini terlihat dari operating
ratio nya.

5. A. Jenis -jenis perilaku biaya

1. Perilaku Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah suatu biaya yang mempunyai jumlah total secara tetap
meskipun terdapat perubahan volume dari suatu kegiatan tertentu. Tapi, pada
biaya tetap per satuan akan berubah karena terdapat perubahan dari sisi volume
aktivitas. Besaran biaya tetap ini akan dipengaruhi oleh tujuan perilaku biaya yang
nantinya akan memengaruhi perusahaan dalam kurun waktu yang lama, teknologi
perusahaan, serta strategi manajemen dan metode di dalamnya.

a. Committed Fixed Costs : sebagian besar biaya tetap yang terjadi dari kepemilikan
perusahaan, organisasi pokok, dan juga peralatan di dalamnya. Contohnya adalah
biaya depresiasi, pajak bumi bangunan atau PBB, sewa, gaji, serta asuransi.
b. Discretionary Fixed Costs : biaya yang terjadi dari keputusan penyediaan anggaran
secara berkala atau biasanya dilakukan secara tahunan. Contohnya adalah biaya
pengembangan dan riset, biaya iklan, biaya pelatihan karyawan, biaya konsultan,
dan biaya promosi penjualan.

2. Perilaku Biaya Variabel (Variable Costing)


Variabel costing atau biaya variabel adalah suatu biaya yang seluruh total nilainya
bisa berubah, tapi sebanding dengan adanya perubahan volume kegiatan
perusahaan.

a. Engineered cost variable adalah suatu biaya yang berkaitan dengan adanya
hubungan fisik tertentu atas suatu penilaian kegiatan. Contohnya pemakaian
bahan baku.
b. discretionary variable cost ini tergantung dari keputusan pihak manajemen
perusahaan, sehingga kebijakan antara pemasukan dan pengeluarannya
mempunyai hubungan yang sangat erat. Contoh sederhananya adalah biaya iklan.

3. Biaya Semi Variabel

Biaya semi variabel merupakan suatu biaya yang memiliki unsur tetap dan juga
variabel, yang mana dalam biaya semi variabel ini terdapat biaya tetap yang
tergolong sebagai jumlah biaya minimal untuk penyediaan jasa. Selain itu, biaya
variabel juga akan memengaruhi perubahan volume kegiatan.

b. Klasifikasikan biaya dibawah ini

a. Pembayaran jasa medis dokter di poli umum : Variabel & Direct


b. Biaya langganan majalah tahunan untuk manajemen rumah sakit : Direct
& Fixed
c. Pulsa telepon dari Unit Poli Umum yang digunakan untuk menelpon
dokter : Direct & Variabel
d. Makanan yang disiapkan untuk semua karyawan di unit Rajal : Indirect &
Fixed
e. Bahan habis pakai yang digunakan oleh seluruh poli di rawat jalan :
Variabel & DIrect
f. Biaya bahan bakar minyak yang digunakan oleh kepala instalasi Rawat
Jalan : Variabel & Indirect
g. Biaya obat yang digunakan oleh Poli Umum : Direct & Variabel
h. Gaji tenaga registrasi/humas yang bekerja di Unit Rawat Jalan : Fixed &
Indirect
i. Gaji perawat yang 100% waktunya ada di poli Umum : Direct & Fixed
j. Peralatan Medis yang ada dan digunakan di Poli Umum : Direct & Fixed
k. Peralatan non medis (furniture) yang ada di unit rawat jalan : Indirect &
Variabel

c. Identifikasi Pemicu Biaya (Activity Based Cost)


Sistem ABC menelusuri biaya ke produk atau jasa atas dasar aktivitas yang digunakan untuk
menghasilkan produk atau jasa tersebut sehingga sistem ABC dapat dipakai untuk meningkatkan
akurasi kalkulasi beban produk atau jasa dan mengurangi distorsi biaya. Perhitungan biaya
produksi dengan menggunakan sistem ABC diharapkan mampu menyediakan informasi biaya
secara lebih akurat, sehingga besarnya distorsi pada penggunaan sistem tradisional dapat
diketahui dan dilakukan penyesuaian-penyesuaian guna meminimalkan biaya pokok produksi
untuk mendapatkan harga jual yang akurat dan kompetitif. Penetapan harga jual yang kompetitif
dapat membantu perusahaan tersebut dalam merebut pangsa pasar dari pesaingnya sehingga
perusahaan akan mampu memperoleh keunggulan kompetitif.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah dan menganalisis data terdiri dari: 1)
menghitung biaya produksi dengan metode konvensional yang diterapkan perusahaan, 2)
menghitung biaya produksi dengan metode ABC untuk tujuan pelaporan, 3) menghitung biaya
dengan metode ABC untuk tujuan pengambilan keputusan. Tahap-tahap untuk menghitung biaya
dengan metode ABC yaitu: 1) mengidentifikasi aktivitas, 2) mengidentifikasi cost driver, 3)
mengelompokkan biaya ke aktivitas, 4) menentukan tarif per cost driver, 5) membebankan biaya
ke produk.

6. A. Rasio keuangan adalah salah satu metode analisa keuangan yang digunakan sebagai indikator
penilaian perkembangan perusahaan, dengan mengambil data dari laporan keuangan selama periode
akuntansi. Sehingga dapat diketahui kinerja maksimum keuangan perusahaan.
Jenis Rasio Keuangan
Rasio ini terdiri dari beberapa jenis yang penting untuk diketahui, agar penggunaannya bisa
tepat sasaran. Berikut ini beberapa jenis-jenisnya, yaitu:
1. Profitability Ratio (Rasio Laba)
• Suatu metode untuk menganalisa perusahaan, seberapa besar kapasitas perusahaan
tersebut menghasilkan laba dari aktivitas bisnisnya.
2. Liquidity Ratio (Rasio Hutang Jangka Pendek )
• Teknik perhitungan untuk menganalisa kapasitas perusahaan untuk melunasi hutang
jangka pendeknya. Semakin banyak hutang, menunjukan ciri perusahaan yang tidak
sehat. Bahkan besarnya hutang dapat menimbulkan kebangkrutan.
3. Solvency Ratio (Rasio Hutang)
• Metode untuk menganalisa kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka
panjang, dan jangka pendek. Kemampuan tersebut sangat penting sebagai bahan
pertimbangan para investor untuk menanamkan modalnya.
4. Activity Ratio (Rasio Aktivitas)
• Setiap perusahaan tentunya memiliki aktiva yang dapat digunakan dalam proses
produksi. Oleh sebab itu, adanya analisa activity untuk menganalisa kemampuan
perusahaan dalam mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya guna menghasilkan laba.
Dengan demikian, dapat mengetahui efektifitas aktiva yang digunakan
2. Rasio Hutang Jangka Pendek (Ratio of Liquidity)
Rasio likuiditas dibedakan menjadi tiga jenis, rasio lancar dan rasio cepat, dan rasio kas.
Masing-masing rumus tersebut, adalah:
• Current Ratio ( Rasio Lancar)
Rumus ini akan dipakai untuk menganalisa kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban
lancarnya.
(Aktiva lancar:hutang lancar)
Dengan demikian, dapat diketahui besaran aktiva yang dapat digunakan untuk membayar
hutang
• Quick Ratio (Rasio Cepat )
Memprediksi dan menganalisa seberapa besar kemampuan perusahaan dalam melunasi total
kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan metode yang lebih cepat,
dengan tidak memasukan nilai persediaan.
((aktiva lancar – persediaan):hutang lancar) X 100 %.
Dengan demikian dapat diketahui struktur keuangan yang sehat atau tidak dari kemampuannya
untuk membayar hutang.
• Rasio Kas (Ratio of Cash)
Rumus ini digunakan sebagai perbandingan kas dan aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
Rumusnya antara lain:
((kas +aktiva setara kas) /hutang lancar) X 100 %
Aktiva setara kas adalah jenis aktiva yang bisa dengan cepat untuk diuangkan.

3. Solvency Ratio (Rasio Hutang )


Rumus ini untuk melihat kemampuan perusahaan melunasi semua hutangnya dengan dua
metode pendekatan, yaitu:
• Rasio Hutang Melalui Pendekatan Aktiva
Analisa dana yang berasal dari hutang. Rumus yang digunakan antara lain:
(Total hutang/total aktiva) x100 %.
Semakin kecil nilai persentase tersebut, maka memiliki keuangan yang semakin besar.
• Hutang Melalui Pendekatan Modal (Equity)
Rumus yang digunakan untuk menganalisa jumlah hutang dengan perbandingan modal.
Disarankan besarnya jumlah hutang tidak melebihi nilai modal itu sendiri. Dengan
demikian, semakin kecil perhitungan persentase dari rumus tersebut, semakin menunjukan
nilai keuangan yang sehat.
4. Rasio Aktivitas (Ratio of activity)

Dalam mengelola perusahaan. Mempertimbangkan keputusan berdasarkan rasio


keuangan sangatlah penting. Untuk itu pentingnya mengetahui salah satu dari jenis
rasio, yaitu rasio aktivitas ini, yang mengukur analisa keuangan dengan 4 metode
pendekatan, yaitu:

• Rumus Rasio Aktivitas dengan Perputaran Piutang

Rumus ini digunakan untuk menghitung jumlah piutang yang beredar. Semakin besar
jumlah piutang yang beredar, semakin baik nilai keuangan. Rumusnya yaitu:

Perputaran Piutang = total Piutang:rata-rata Piutang

Mengukur Rasio aktivitas dengan pendekatan piutang yang beredar ini dapat
menunjukan posisi keuangan perusahaan yang sehat. Pasalnya, piutang merupakan
komponen penjualan yang memiliki peluang untuk menambah modal.

• Rumus Rasio Aktivitas Dengan Metode Pendekatan perputaran aktiva tetap

Rumus ini digunakan untuk mengetahui maksimum penjualan dengan menggunakan


aktiva tetap. Semakin besar nilai rasionya, maka semakin bagus analisa keuangan
perusahaan.

Rumus yang digunakan untuk perputaran aktiva tetap = penjualan : aktiva tetap

No. Rasi Rumus Tujuan Kesimpulan


o
1 Liquidity
a Current ratio (Aktiva untuk
lancar:hutang mengukur
lancar) kemampuan
perusahaan
membayar
kewajiban
b Quick ratio ((aktiva lancar

persediaan):hu
tang lancar) X
100 %.

c Acid-test ratio ((kas +aktiva


setara kas)
/hutang lancar)
X 100 %
d Days in client or
patient accounts
receivables
No. Rasi Rumus Tujuan Kesimpulan
o
2 Efficiency
c Total asset turnover ratio Total
Penjualan /
{(Aset Awal +
Aset
Akhir)/2).
d Fixed assets turnover ratio Penjualan
Bersih : Total
Aset.
e Current asset turnover ratio
3 Leverage
a Equity financing ratio (Total
hutang/total
aktiva) x100
%.

b Cash flow to total debt ratio (Arus kas dari


aktivitas
operasi) /
(total utang)
c Long-term debt to equity ratio long term
liabilities/total
ekuitas
4 Profitability
a Operating margin ratio (EBIT /
Revenues) x
100%
b Return on total asset ratio Perputaran
Piutang = total
Piutang:rata-
rata Piutang

c Return on equity ratio (Laba Bersih


setelah Pajak /
Ekuitas) x 100

6. A. Rasio likuiditas menurun dari tahun ke tahun.

b. RS belum bisa meningkatkan efisiensi perusahaan.


c. Capaian equity financing ratio terus menurun dalam 3 tahun terakhir. Hal ini
mengindikasikan RS bisa melakukan efisiensi terhadap pemakaian modal yang
didapatkan rumah sakit.
d. RS sampai saat ini belum menunjukkan profitable yang signifikan dibandingkan
dengan penmberian modal awal. Hal ini diindikasikan dari operatingprofit margin yang
mengindikasikan keseluruhan keuntungan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai