SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN PENGELOLAAN GEDUNG
KANTOR KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN
KEBUDAYAAN
I. KETENTUAN UMUM
A. UMUM
Pengelolaan gedung adalah pekerjaan mengelola gedung Kantor Pusat Kementerian
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang handal dan
kompeten dengan tujuan untuk memastikan bahwa gedung beserta seluruh fungsi dan
fasilitasnya dapat beroperasi dan terawat dengan baik sekurang-kurangnya sesuai
dengan kondisi awal, terpelihara kebersihannya, mempunyai umur ekonomis yang
tinggi dengan biaya operasional yang efisien serta penanganan masalah secara tepat
dan cepat.
B. KHUSUS
Penyedia jasa pengelolaan gedung adalah perusahaan yang bergerak di bidang
pengelolaan gedung/Building Management, dapat menyediakan tenaga kerja yang
terampil, sistem/metode pengelolaan gedung yang mumpuni, peralatan kerja yang
memadai, dan bahan-bahan serta spare part yang dipergunakan serta bertanggung
jawab terhadap hasil pekerjaan.
1. Kualifikasi
a) Memiliki izin usaha (Kualifikasi Non Kecil) berupa:
1) Izin usaha perdagangan pada Divisi 81 (Aktivitas Penyedia Jasa Untuk
Gedung Dan Pertamanan) dengan kode KBLI 81100 Aktivitas
Penyedia Gabungan Jasa Penunjang Fasilitas;
b) Memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atau Nomor Induk Berusaha (NIB);
c) Memiliki Izin operasional Badan Usaha Jasa Penyediaan Tenaga
Pengamanan dan jasa pendidikan dan pelatihan keamanan (BUJP)
yang dikeluarkan oleh BKPM dan di validasi oleh Mabes POLRI;
d) Memiliki Izin Usaha Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh;
e) Memiliki Peraturan Perusahaan yang telah disahkan oleh Kementerian
Ketenagakerjaan Republik Indonesia;
f) Memiliki sertifikat APKLINDO (Asosiasi Perusahaan Klining Servis
Indonesia) yang masih berlaku;
g) Memiliki Akta Pendirian Perusahaan dan Akta Perubahan Terakhir
(apabila ada);
h) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) d a n m e l a k u k a n
K o n f i r m a s i S t a t u s Wa j i b P a j a k ( K S W P ;
i) Melampirkan Laporan Keuangan tahun 2022 yang telah diaudit oleh
Lembaga independen/Kantor Akuntan Publik (KAP);
j) Mempunyai atau menguasai tempat usaha/kantor dengan alamat yang
benar, tetap dan jelas, baik berupa milik sendiri maupun sewa.
2. Persyaratan Teknis
a) Memiliki pengalaman:
1) Penyediaan jasa pada Divisi 81 (Aktivitas Penyedia Jasa Untuk
Gedung Dan Pertamanan) paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam
kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah
maupun swasta;
2) Penyediaan jasa sekurang-kurangnya dalam kelompok/grup yang
sama pada kelompok 811 (Aktivitas Penyedia Gabungan Jasa
Penunjang fasilitas paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun
waktu 3 (tiga) tahun terakhir, baik dalam lingkungan pemerintah
maupun swasta;
3) Nilai pekerjaan sejenis tertinggi dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun
terakhir paling kurang sama dengan 50% dari nilai total HPS;
• Seluruh pengalaman dibuktikan dengan Surat
Perjanjian/Kontrak dan Berita Acara Serah Terima (BAST).
b) Memiliki sertifikat manajemen ISO 9001:2015, ISO 45001 dan ISO 14001
yang masih.
c) Surat pernyataan perihal kesanggupan membayar upah tenaga kerja sesuai
UMP selama kontrak pekerjaan berlangsung.
d) Sertifikat Kepesertaan Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan & Kesehatan yang masih berlaku, dengan melampirkan
bukti pembayaran atas nama Perusahaan bulan Agustus, september,
Oktober 2023.
e) Memiliki surat izin operasional (SIO) dan surat izin alat (SIA) untuk petugas
dan alat gondola.
f) Surat Dukungan teknis dari Prinsipal atas peralatan penting antara lain,
Hygiene Service dari Calmic/ecocare/Suisse, Surat Dukungan teknis dari
Perusahaan Maintenance yang berpengalaman atas Lift Hyundai, AC
Multistack & Daikin dibuktikan dengan dokumen kerja sama, dan Surat
dukungan dari Perusahaan yang memiliki Ijin Operasional Hama/ Pest
Control serta sertifikat Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia
(ASPHAMI);
g) Memiliki sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan (SMK3)
yang diterbitkan Kementerian Ketenagakerjaan RI yang masih berlaku.
1. Ketentuan Ketenagakerjaan
Penyedia Jasa bertanggung jawab dan wajib memenuhi seluruh peraturan
ketenagakerjaan yang berlaku.
b) Tanggung jawab:
1) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pengelolaan gedung dan dapat
bertindak/mengambil keputusan atas nama perusahaan demi kelancaran
pelaksanaan kegiatan pengelolaan gedung;
2) Bertanggung jawab mewakili perusahaan atas penyelesaian complain dari
pemberi kerja (Biro Umum dan SDM Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) yang tidak dapat diselesaikan oleh
Building Manager.
c) Syarat:
1) Pendidikan minimal Sarjana (S1) sesuai bidangnya;
2) Menduduki jabatan manajerial di perusahaan.
C. JAMINAN KUALITAS
a) Penyedia jasa wajib memastikan tenaga kerja yang ditempatkan (tenaga
kebersihan / teknisi / leader / supervisor / chief / Building Manager) memiliki
kemampuan teknis dan/atau manajerial untuk melaksanakan pengelolaan
gedung serta memenuhi kualifikasi minimal yang disyaratkan.
b) Penyedia jasa wajib memastikan sistem/metode pengelolaan gedung yang
diterapkan sesuai dengan persyaratan teknis yang tertuang dalam buku manual
peralatan (manual book) yang dikeluarkan oleh produsen/principal setiap
peralatan serta sesuai dengan ketentuan pengelolaan gedung yang berlaku yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Tenaga Kerja,
Dinas Pemadam Kebakaran, dll (termasuk segala perijinan dan pengujian yang
diwajibkan).
c) Penyedia Jasa wajib memeriksa dan memastikan peralatan kerja dan bahan
dalam kondisi baik (siap pakai) dan jumlah minimal sesuai dengan yang
ditetapkan dalam perjanjian kerja.
d) Penyedia Jasa wajib melaksanakan pekerjaan dengan baik, sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian kerja.
e) Penyedia Jasa bertanggung jawab terhadap disiplin kehadiran kerja tenaga kerja
yang ditempatkan (tenaga kebersihan/teknisi/tenaga keamanan, leader,
supervisor, chief, Building Manager)
i. Teknisi sipil/bangunan
Bertanggungjawab untuk melaksanakan perawatan dan perbaikan sipil/bangunan,
pekerjaan konstruksi dasar, dan pertukangan.
j. Danru security
Bertanggung jawab mengepalai security yang bertugas pada setiap shift sehingga
pelaksanaan pengamanan dapat berjalan dengan baik, dengan jumlah yang
bertugasuntuk setiap shift adalah 1 (satu) orang Danru.
1) Kemampuan: a) Memiliki pengetahuan mengenai sistem pengamanan
di lingkungan bangunan tinggi, termasuk pengaturan
sistem kerja pengamanan;
b) Memiliki pengetahuan mengenai pengaturan dan
jadwal kerja, pengawasan kegiatan pengamanan dan
evaluasi hasil kerja Satpam gedung;
c) Memiliki kemampuan penanganan gangguan terhadap
keamanan dan ketertiban serta dapat berkoordinasi
dengan pihak terkait (contoh: Polsek, PamObvit);
d) Memiliki kemampuan penanganan keadaan darurat
(kebakaran/gempa/banjir, dll) sehingga meminimalkan
kemungkinan terjadinya korban jiwa.
k. Anggota security
Bertanggung jawab melaksanakan pengaman sesuai Prosedur yang telah di
tetapkan
2) Persyaratan a) Pria;
b) Tinggi badan minimal 160cm;
c) Berbadan tegap (proporsional);
d) Melampirkan surat pernyataan tidak pernah dijatuhi
hukuman pidana;
e) Warga Negara Indonesia, dibuktikan dengan foto kopi
KTP;
f) minimal SMA sederajat dan memiliki sertifikat dari
Polda (GADA PRATAMA)
g) Usia maksimal 50 tahun;
h) minimal 3 (tiga) tahun sebagai Danru atau 10 (sepuluh)
tahun sebagai anggota security
i) Memiliki Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
yang masih berlaku;
j) Memiliki Surat Keterangan Sehat terbaru.
m. Tenaga kurir
Bertanggungjawab melaksanakan kegiatan adminstrasi Building Management
dan melaksanakan kegiatan Pengiriman dokumen (diutamakan pria).
n. Tenaga resepsionis
Bertanggungjawab melaksanakan kegiatan Building Management dan
melaksanakan kegiatan customer service / menampung komplain dari pengguna
gedung (complaint centre).
p. Leader Housekeeping/cleaner
Bertanggungjawab atas pelaksanan pekerjaan kebersihan dapat berjalan
denganbaik, Dengan ketentuan :
q. Tenaga Housekeeping
Bertanggungjawab melaksanakan kegiatan Building Management dan
melaksanakan kegiatan Penyajian /pelayanan kegiatan rapat.
s. Petugas gondola/climbing
Bertanggungjawab melaksanakan kegiatan pemeliharaan taman dan
halaman, dengan ketentuan:
t. Operator telepon
Bertanggung jawab melakukan pengelolaan sambungan telfon dan melakukan
komunikasi pelayanan baik internal maupun eksternal. Dengan Ketentuan :
1) Kemampuan: a) Wanita
u. Pengemudi
Bertanggung jawab dalam melakukan pelaksanaan pengantaran pada berbagai
kegiatan perkantoran. Dengan Ketentuan :
a) Berpenampilan rapi dan berperilaku baik
1) Kemampuan:
b) Mampu untuk membaca peta dan navigasi
c) Memiliki wawasan tentang jalan dan gedung di area
Jabodetabek
1) Area Pengelolaan
a) Pekerjaan Sipil
Pelaksana Biaya
No Lingkup Pekerjaan
Vendor Owner Vendor Owner
A UMUM (berlaku untuk semua komponen bangunan)
1 Membuat Petunjuk Pemeliharaan dan SOP
Inspeksi dan Pemeliharaan Sehari-hari √ √
Perbaikan
2 Inspeksi dan Pemeliharaan sehari-hari √ √
3 Perbaikan:
- Perbaikan pemasangan bata (dinding
tembok/dinding bata) 2 x 5 m = 10m²
sudah termasuk plesteran;
- Perbaikan dinding yang retak-retak,
pecah-pecah;
- Perbaikan dinding keramik 5m²/bulan;
√ √*
- Perbaikan dinding ACP dengan luas
±5m²;
- Perbaikan lantai conblok;
- Perbaikan lantai plesteran (Floor);
- Perbaikan lantai keramik yang pecah-
pecah 5m²/bulan;
- Perbaikan plafon akustik, plapon
Gypsum, Plapon GRC
- Perbaikan saluran air hujan gedung
lama dan Baru
- Perbaikan saluran luar gedung
(halaman)
4 Penggantian Komponen Gedung √ √*
5 Perijinan √ √
6 Penambahan/Perubahan
- Perubahan partisi dinding maksimal
30m² perbulan dengan harga 1m²
- Pengecatan sesuai kapasitas 25kg (5
kaleng) bila dicatkan 125m² perbulan √ √*
- Penambahan dinding yang sifatnya
sementara pada Gedung Baru dan
Gedung Lama baik material dari bahan
gypsum, bata, pasir dan semen
7 Dokumentasi Pemeliharaan dan
√ √
Perubahan
*biaya bahan dibebankan dan ditagihkan terpisah ke owner sedangkan biaya
tenaga kerja adalah tanggung jawab vendor/penyedia
b) Pekerjaaan Mekanikal/Elektrikal
Pelaksana Biaya
No Lingkup Pekerjaan
Vendor Owner Vendor Owner
A UMUM (berlaku untuk semua peralatan*)
Membuat Petunjuk Operasional &
√ √
1 Pemeliharaan dan SOP
2 Operasional √ √
3 Inspeksi dan pemeliharaan Sehari-hari √ √
4 Pemeliharaan berkala √ √
5 Penggantian supplies √ √
6 Overhaul √ √
7 Perbaikan √
- Perbaikan/penggantian jenis TL, PL,
Pijar (atau yang ada di Kemenko PMK)
- Perbaikan Instalasi Kelistrikan baik
Penerangan, Stop Kontak maupun
Kelistrikan yang digunakan oleh Power
power lainnya
- Perbaikan Panel-panel power
penerangan & stop kontak
- Perbaikan panel-panel power pompa-
pompa, AC
- Perbaikan modifikasi lampu √
penerangan, stop kontak & komputer
serta power data
- Perbaikan modifikasi tambahan
jaringan baru baik Gedung lama
maupun Gedung Baru
- Perbaikan pompa-pompa yang rusak
oleh pihak kedua:
• Blower Fire Alarm
• Blower Exhaust Fan
• Pompa Pemadam Kebakaran (Main
Pump, Diesel pump & Jocky Pump)
8 Perijinan √ √
9 Penambahan/Perubahan √ √
10 Dokumentasi Pemeliharaan dan √ √
Perubahan
11 Sistem Manajemen Keselamatan dan √ √
Kesehatan Kerja
B KHUSUS (berlaku untuk masing-masing peralatan berikut)
b. Housekeeping
1) Area Pengelolaan
JUMLAH LUAS TOTAL
NO LOKASI
LANTAI (m2)
1 Gedung Utama (Herritage) 1 1.810
2 Gedung Selatan 4 1.120
3 Gedung Utara 4 1.076,8
4 Gedung Office 8 11.104
5 Lantai Parkir Gedung 7 8.767
6 Rooftop 1 215
7 Parkir Halaman Utama 1 1187
8 Halaman/Taman 1 415
10 Kediaman 2 589
2) Lingkup Pekerjaan dan Pertanggungjawaban Biaya
Pelaksana Biaya
No Lingkup Pekerjaan
Vendor Owner Vendor Owner
1 Pembuangan Sampah dan Pemilahan
√ √
Sampah untuk Bank Sampah
2 Pembersihan Toilet √ √
3 Pembersihan Lantai √ √
4 Pembersihan Dinding dalam Gedung √ √
5 Pembersihan Plafon √ √
6 Pembersihan Ruang Kerja dan Ruang
√ √
Rapat
7 Pembersihan Kabin Lift dan Isinya √ √
8 Pembersihan Landasan Parkir √ √
9 Pembersihan Halaman/taman √ √
10 Pembersihan Dak, Talang, dan Saluran Air √ √
11 Pembersihan Dinding/Kaca Luar √ √
12 Anti Rayap, Pest & Rodent Control √ √
13 Pembasmian Nyamuk Penyebab Penyakit
√ √
DBD
14 Penyediaan Peralatan Kebersihan √ √
a. Engineering
1) Umum
a) Membuat Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan dan SOP, yang akan
disepakati oleh Owner pada awal kontrak.
(1) Petunjuk Pemeliharaan minimal berisi :
• data teknis komponen bangunan/peralatan (merk/tipe apabila ada,
kapasitas, jumlah)
• petunjuk pengoperasian
• program pemeliharaan (item, jadwal pemeliharaan dan
penggantian sparepart/supplies)
• merk/tipe sparepart/supplies yang digunakan
• nama authorized partner apabila diwajibkan kontrak servis dengan
authorized partner
(2) Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan harus mengacu kepada buku
manual peralatan dan ketentuan operasional yang berlaku di gedung
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan.
(3) Penyedia Jasa wajib melakukan konfirmasi ke produsen/authorized
partner mengenai kebenaran/kelengkapan buku manual peralatan.
Kesalahan/ketidaklengkapan buku manual peralatan yang tidak
dikonfirmasi oleh Penyedia Jasa kepada produsen/authorized partner
merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa.
(4) SOP minimal berisi :
• Tahapan pengoperasian/pemeliharaan
• Personil yang melaksanakan
• Waktu pelaksanaan
• Quality control
• Flow chart
b) Operasional
(1) Pengoperasian (pre checking, operating, monitoring, turning off, post
checking) harus mengacu kepada buku manual peralatan dan ketentuan
operasional yang berlaku di gedung Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
(2) Kerusakan yang terjadi akibat kesalahan pengoperasian (termasuk
kesalahan pengoperasian akibat kesalahan/ketidaklengkapan buku
manual peralatan yang tidak dikonfirmasi oleh Penyedia Jasa kepada
produsen/authorized partner) menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
(3) Peralatan/bahan pembantu yang diperlukan untuk pengoperasian dan
tidak tercantum dalam daftar peralatan/bahan pembantu yang harus
disediakan oleh Penyedia Jasa dianggap menjadi lingkup dan tanggung
jawab Penyedia Jasa.
d) Pemeliharaan Berkala
(1) Pemeliharaan Berkala harus mengacu kepada buku manual peralatan dan
ketentuan operasional yang berlaku di gedung Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
(2) Kerusakan yang terjadi akibat kesalahan pemeliharaan (termasuk
kesalahan pemeliharaan akibat kesalahan/ketidaklengkapan buku manual
peralatan yang tidak dikonfirmasi oleh Penyedia Jasa kepada
produsen/authorized partner) menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
(3) Peralatan/bahan pembantu yang diperlukan untuk pemeliharaan dan tidak
tercantum dalam daftar peralatan/bahan pembantu yang harus disediakan
oleh Penyedia Jasa dianggap menjadi lingkup dan tanggung jawab
Penyedia Jasa.
(4) Authorized Partner adalah jaringan pelayanan purna jual resmi yang diakui
oleh produsen/principal dibuktikan dengan surat penunjukan dari
produsen/principal.
(5) Lingkup Kontrak Servis yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa minimal
harus sama dengan syarat minimal yang ditentukan dalam TOR dan BOQ.
e) Penggantian Sparepart/Supplies
(1) Penggantian sparepart/supplies dilaksanakan sesuai dengan jadwal
pemeliharaan atau apabila ditemukan adanya kerusakan/gangguan/
penurunan perfomance pada komponen gedung/peralatan hingga dapat
berfungsi kembali dengan baik dan mencapai perfomance sekurang-
kurangnya sesuai dengan spesifikasi/ persyaratan sistem dari produsen
dan/atau standar kualitas yang ditetapkan dalam perjanjian kerja.
(2) Penggantian spare part/supplies selalu menggunakan spare part/supplies
baru dan original sesuai dengan spesifikasi, merk dan type spare
part/supplies yang diganti.
(3) Apabila spare part/supplies yang harus diganti sulit ditemukan di pasaran
atau sudah tidak diproduksi lagi, maka penyedia jasa dapat menggantinya
dengan merk lain yang compatible tanpa mengurangi kualitasnya setelah
terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Biro Umum dan SDM
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan.
f) Overhaul
(1) Overhaul dilaksanakan sesuai dengan jadwal pemeliharaan atau apabila
diketemukan adanya kerusakan/gangguan/penurunan perfomance pada
peralatan hingga dapat berfungsi kembali dengan baik dan mencapai
perfomance sekurang-kurangnya sesuai dengan spesifikasi/ persyaratan
sistem dari produsen dan/atau standar kualitas yang ditetapkan dalam
perjanjian kerja.
(2) Pelaksanaan overhaul harus direncanakan dan dikoordinasikan dengan
Biro Umum dan SDM Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan untuk meminimalkan gangguan pada
operasional kantor.
g) Perbaikan
(1) Perbaikan dilaksanakan apabila ditemukan adanya kerusakan/gangguan/
penurunan perfomance komponen gedung/peralatan baik melalui proses
inspeksi, pemeliharaan maupun dari komplain yang diajukan oleh
penghuni hingga komponen gedung/peralatan tersebut dapat berfungsi
kembali dengan baik dan mencapai perfomance sekurang-kurangnya
sesuai dengan spesifikasi/persyaratan dari produsen dan/atau standar
kualitas yang ditetapkan dalam perjanjian kerja.
(2) Pelaksanaan perbaikan harus direncanakan dan dikoordinasikan dengan
Biro Umum dan SDM Kementerian koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan untuk meminimalkan gangguan pada
operasional kantor.
h) Perizinan
(1) Seluruh perizinan yang terkait dengan pengelolaan gedung ini dan
penggunaan komponen gedung/peralatan harus dipenuhi sesuai
ketentuan yang berlaku.
(2) Seluruh pengujian yang terkait dengan pengelolaan gedung ini yang
diwajibkan oleh instansi-instansi yang berwenang baik yang terkait dengan
pengurusan perijinan maupun tidak, harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
(3) Segala biaya terkait dengan pengurusan perijinan dan atau pengujian yang
tidak disertai dengan kwitansi resmi dari pemungut biaya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.
i) Penambahan/Perubahan
(1) Setiap permohonan penambahan, perubahan dan relayout komponen
gedung/peralatan (termasuk instalasi dan peralatan bantunya) dari
penghuni disampaikan kepada Building Management.
(2) Building Management melengkapi permohonan tersebut dengan
pertimbangan teknis dan rencana anggaran biaya (RAB) lalu
menyampaikan ke Biro Umum dan SDM Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk mendapatkan
persetujuan.
(3) Apabila pelaksanaan penambahan/perubahan dilaksanakan oleh
kontraktor eksternal, Building Management wajib melaksanakan
pengawasan untuk memastikan pelaksanaan pekerjaan tersebut
sesuai/tidak melanggar pertimbangan teknis yang disampaikan oleh
Building Management dan untuk memastikan tidak ada komponen
gedung/peralatan yang rusak akibat pelaksanaan pekerjaan tersebut (baik
yang menjadi lingkup pekerjaan perubahan atau lainnya).
(4) Building Management bertanggungjawab atas segala
kerusakan/penurunan performance akibat pelaksanaan pekerjaan
penambahan/perubahan baik yang dilaksanakan oleh Building
Management atau yang dilaksanakan oleh kontraktor eksternal.
l) Lain-Lain
(1) Setelah ditunjuk sebagai pemenang, Penyedia Jasa diberikan waktu
selama satu minggu untuk melakukan pemeriksaan terhadap konstruksi
gedung dan seluruh komponen gedung/peralatan bersama-sama dengan
Building Management sebelumnya (existing) dan Biro Umum Kementerian
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Hasil
pemeriksaan tersebut dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan
sebagai lampiran dari Berita Acara Penyerahan Lokasi Pekerjaan dan
menjadi kondisi awal pelaksanaan pekerjaan.
(2) Penyedia Jasa wajib melakukan evaluasi atas performance (unjuk kerja)
sistem dan peralatan dan evaluasi terhadap gangguan yang terjadi.
Bilamana hasil evaluasi menunjukkan bahwa diperlukan suatu
penambahan/perubahan pada sistem dan peralatan untuk menjamin
performance sistem dan peralatan tersebut, maka penyedia jasa wajib
melaporkan kepada Biro Umum dan SDM Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. secara tertulis dengan
dilengkapi uraian kegiatan, perkiraan biaya dan pertimbangan teknis dari
instansi terkait.
(3) Kerusakan komponen gedung/peralatan akibat komponen
gedung/peralatan yang tidak/kurang sesuai dengan ketentuan teknis
gedung pemerintah menjadi tanggungjawab penyedia jasa apabila
sebelumnya penyedia jasa tidak melakukan dan/atau melaporkan evaluasi
performance secara tertulis ke Biro Umum dan SDM Kementerian
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
(4) Penyedia Jasa wajib menjaga kerahasiaan sistem dan peralatan gedung
Kementerian koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
serta data lainnya yang ada pada gedung Kementerian koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Terhadap pelanggaran
penjagaan kerahasiaan akan dikenakan tuntutan sesuai dengan ketentuan
dan perundang- undangan yang berlaku.
(5) Selama bertugas di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan seluruh tenaga kerja diwajibkan
untuk:
• mentaati ketentuan keamanan dan ketertiban di lingkungan
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan.
• memakai seragam dan sepatu (disediakan penyedia jasa) dan tanda
pengenal yang berlaku di koordinator Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan.
• menjaga kebersihan dan kerapihan
• berkoordinasi kepada penanggung jawab ruangan pada saat
melakukan pekerjaan di ruang kerja
2) Khusus
a) Sistem Fire Hydrant dan Fire Sprinkler
(1) Setiap pelaksanaan uji coba terhadap sistem Fire Hydrant dan/atau Fire
Sprinkler dibuatkan Berita Acara yang ditandatangani oleh Penyedia Jasa dan
pihak Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan.
(2) Apabila terjadi kebakaran, dan sistem fire hydrant dan/atau fire sprinkler tidak
berfungsi dengan baik maka penyedia jasa bertanggung jawab atas segala
tuntutan dari pihak manapun.
b) Sistem Fire Extinguisher dan Fire Supression
(1) Setiap pelaksanaan uji coba/pemeriksaan terhadap sistem Fire Extinguisher
dan/atau Fire Supression dibuatkan Berita Acara yang ditandatangani oleh
Penyedia Jasa dan pihak Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan
(2) apabila terjadi kebakaran, dan sistem fire extinguisher dan/atau fire supresion
tidak berfungsi dengan baik maka penyedia jasa bertanggungjawab atas
segala tuntutan dari pihak manapun.
c) Sistem Fire Alarm
(1) Monitoring system fire alarm dilakukan 24 jam setiap hari kalender;
(2) apabila terjadi kebakaran, dan sistem fire alarm tidak berfungsi dan/atau
terpantau dengan baik maka penyedia jasa bertanggungjawab atas segala
tuntutan dari pihak manapun;
d) Sistem Sewage Treatment Plant (STP)
(1) Kualitas effluent dari sewage treatment plant harus selalu sesuai dengan
ketentuan yang dipersyaratkan oleh keputusan Gubernur DKI Jakarta;
(2) Apabila baku mutu tersebut tidak dicapai maka Penyedia Jasa
memberitahukan secara tertulis kepada Biro Umum dan SDM Kemenko
Bidang PMK tentang langkah penanganannya termasuk apabila perlu
dilakukan perbaikan terhadap instalasi Sewage Treatment Plant (STP);
(3) Uji Limbah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Setiap
pelaksanaan uji limbah dibuatkan Berita Acara dengan ditandatangani oleh
instansi yang berwenang;
(4) Penyedia jasa bertanggung jawab atas segala tuntutan dari pihak manapun
akibat tidak dipenuhinya standar baku mutu tersebut dan penyedia jasa tidak
melaporkan sebelumnya secara tertulis kepada Biro Umum dan SDM
e) Sistem Water Treatment Plant (WTP)
(1) Kualitas air buangan harus selalu berada di bawah ambang batas ketentuan
yang berlaku;
(2) Penyedia jasa bertanggungjawab atas segala tuntutan dari pihak manapun
akibat tidak dipenuhinya standar kualitas air buangan sesuai ketentuan yang
berlaku.
f) Deepwell
(1) Keadaan air muka tanah dilaporkan kepada instansi yang berwenang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Laporan tersebut ditembuskan kepada Biro
Umum dan SDM;
(2) Penyedia jasa bertanggungjawab atas segala tuntutan dari pihak manapun
akibat tidak dilaporkannya keadaan air muka tanah tersebut sesuai ketentuan
yang berlaku.
g) Penggunaan Air Bersih
(1) Penyedia jasa bertanggung jawab atas penggunaan air bersih termasuk
kontrol pemakaiannya.
b. Housekeeping
Membuat Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan dan SOP, yang akan
disepakati oleh Owner pada awal kontrak dengan pelaksanaan pekerjaan
housekeeping sebagai berikut:
1) Pembuangan Sampah dan Pemilahan Sampah
Pembuangan sampah dan Pemilahan Sampah yang dimaksud adalah
pembuangan sampah yang berada ditempat sampah pada setiap lantai
gedung/ruangan kerja dan halaman/taman yang terlebih dahulu dilakukan
pemilahan sampah untuk dikumpulkan di Bank Sampah dan selebihnya ke tempat
pembuangan sementara yang telah ditentukan dan pembuangan sampah dari
tempat pembuangan sementara ke TPA terdekat dengan ketentuan sebagai
berikut :
a) Sampah harus dibuang ke tempat pembuangan sementara yang telah
ditentukan dalam keadaan tertutup rapat (polybag) paling lambat pada jam
07.00 WIB setiap hari.
b) Pembuangan sampah di tempat pembuangan sementara ke TPA terdekat
dilakukan sesuai dengan kebutuhan di lapangan, dengan ketentuan:
c) Sampah di tempat pembuangan sementara maksimal ¾ kapasitas tempat
pembuangan sampah sementara tersebut.
d) Untuk menghindari adanya sisa sampah yang tertinggal lama di tempat
pembuangan sementara sehingga membusuk dan dapat menimbulkan bau
tidak sedap, tempat pembuangan sampah sementara harus dalam keadaan
kosong dan dicuci minimal 1 minggu sekali (setiap akhir pekan)
e) Sampah yang dikumpulkan di Bank Sampah berupa sampah dengan
klasifikasi 3R sesuai Dinas Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
f) Tempat sampah harus dibersihkan setiap hari/dilap setelah sampah dibuang
dan diletakkan pada tempat yang telah ditentukan dalam keadaan tertutup
(khusus untuk tempat sampah dalam ruangan). Setiap seminggu sekali/pada
saat general cleaning, tempat sampah harus dicuci.
g) Pembuangan sampah dapat dilakukan sewaktu-waktu apabila diperlukan.
h) Pembersihan sampah termasuk juga terhadap sampah medis.
2) Pembersihan Toilet
Pembersihan toilet yang dimaksud adalah pembersihan seluruh perangkat
toilet/kamar mandi/wc yang terdiri dari lantai, dinding, pintu, closet, urinoir, kran,
jet washer, wastafel, dan cermin dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Pembersihan lantai harus menggunakan peralatan dan obat antiseptic yang
tidak merusak lantai dan beraroma harum.
b) Pembersihan dinding dan pintu menggunakan sabun deterjen dan obat
pembersih yang tidak merusak dinding dan beraroma harum.
c) Pekerjaan pembersihan closet, urinoir, kran, jet washer, washtafel, dan
cermin menggunakan sabun deterjen dan obat pembersih yang tidak
merusak permukaan dan beraroma harum.
d) Setiap selesai dibersihkan setiap kamar mandi/wc harus diberi 1 (satu) buah
kamper, sedangkan setiap urinoir harus diberi 3 (tiga) buah kamper dengan
diameter 1,5 cm.
e) Pelaksanaan pembersihan toilet/kamar mandi/wc minimal pada setiap pagi
sebelum jam 06.30 WIB, siang sebelum jam 12.00 WIB, dan sore sebelum
jam 17.00 WIB.
f) Tempat sabun cair (soap dispenser) yang ada di setiap toilet harus selalu
dalam keadaan terisi.
g) Pembersihan menyeluruh (general cleaning) harus dilakukan minimal setiap
1 (satu) bulan sekali.
h) Pembersihan toilet/kamar mandi/wc dapat dilakukan sewaktu-waktu apabila
diperlukan.
3) Pembersihan Lantai
Pembersihan lantai yang dimaksud adalah membersihkan seluruh lantai ruang
kerja, aula, tangga, dan lobby setiap hari dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Pembersihan lantai harus menggunakan peralatan dan bahan (obat
antiseptic) yang tidak merusak lantai dan beraroma harum;
b) Untuk lantai keramik, marmer atau porselen, sebelum dilakukan pengepelan
harus disapu terlebih dahulu, kemudian dipel menggunakan air bersih yang
diberi obat antiseptic yang tidak merusak keramik, marmer atau porselen dan
beraroma harum;
c) Untuk lantai yang dilapisi karpet, dibersihkan dengan menggunakan vacuum
cleaner. Apabila diperlukan, untuk menghilangkan noda harus dilakukan
pencucian karpet;
d) Pelaksanaan pembersihan lantai minimal pada setiap pagi sebelum jam
06.30 WIB dan siang setelah jam 13.00 WIB setiap hari;
e) Pemolesan lantai keramik, marmer dan porselen setiap bulan sekali pada
saat pembersihan menyeluruh (general cleaning);
f) Pembersihan lantai dapat dilakukan sewaktu-waktu apabila diperlukan.
4) Pembersihan Dinding dalam Gedung
Pembersihan dinding dalam gedung yang dimaksud adalah membersihkan
dinding ruang kerja, aula, tangga, dan lobby dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Untuk dinding dari bahan porselen, menggunakan air bersih dan obat
pembersih yang tidak merusak porselen.
b) Untuk dinding yang bercat minyak, menggunakan air bersih dan sabun
deterjen.
c) Untuk dinding yang dilapisi wallpaper, menggunakan bulu ayam dan kain lap
yang dibasahi dengan larutan pembersih yang tidak merusak wallpaper,
kemudian dikeringkan dengan lap kering.
d) Untuk dinding, list partisi, plint yang terbuat dari kayu yang dilapisi melamin
harus dibersihkan dengan cairan pembersih/pengkilap yang tidak merusak
kemudian dikeringkan dengan lap kering.
e) Untuk dinding kaca, menggunakan air bersih dan obat pembersih kaca
kemudian dikeringkan dengan karet pengering kaca dan lap kering.
f) Pelaksanaan pembersihan dinding minimal setiap 1 (satu) minggu sekali .
g) Pembersihan lantai dapat dilakukan sewaktu-waktu apabila diperlukan.
5) Pembersihan Plafon
Pembersihan plafon yang dimaksud adalah membersihkan plafon ruang kerja,
aula, tangga, dan lobby dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Pembersihan plafon menggunakan sapu dan kemoceng bulu ayam.
b) Pelaksanaan pembersihan plafon minimal setiap 1 (satu) bulan sekali.
c) Pembersihan plafon dapat dilakukan sewaktu-waktu apabila diperlukan.
6) Pembersihan Ruang Kerja
Pembersihan ruang kerja yang dimaksud adalah pembersihan lantai, dinding,
plafon sebagaimana telah diuraikan diatas dan seluruh perabotan (meja, kursi,
lemari, lukisan, kulkas, tv, monitor, cpu, dll.) dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Pembersihan perabotan menggunakan lap basah kemudian dikeringkan
dengan lap kering sampai tidak ada debu yang menempel.
b) Pembersihan perabotan yang menggunakan arus listrik harus dilakukan
secara hati- hati untuk menghindari adanya kerusakan perabotan tersebut
akibat penggunaan lap basah.
c) Khusus untuk perabotan yang terbuat dari kayu yang dilapis melamin harus
dibersihkan dengan cairan pembersih/pengkilap yang tidak merusak
kemudian dikeringkan dengan lap kering.
d) Pelaksanaan pembersihan perabotan minimal pada setiap pagi sebelum jam
06.30 WIB setiap hari.
e) Pembersihan perabotan dapat dilakukan sewaktu-waktu apabila diperlukan.
7) Pembersihan Lift
Pembersihan lift yang dimaksud adalah pembersihan lantai, dinding dan plafon lift
dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Pembersihan lantai lift, harus disapu dan/atau divacum terlebih dahulu,
kemudian dipel menggunakan air bersih yang diberi cairan antiseptic yang
tidak merusak lantai lift.
b) Pembersihan dinding dan plafon lift menggunakan air bersih dan cairan
pembersih yang tidak merusak dinding lift.
c) Tata cara pembersihan lift dan jenis pembersih/antiseptic yang akan
digunakan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pihak
maintenance lift untuk menghindari kerusakan lift.
d) Pelaksanaan pembersihan lift minimal 2 (dua) kali setiap hari.
e) Pembersihan lift dapat dilakukan sewaktu-waktu apabila diperlukan.
8) Pembersihan Lantai dan Halaman Parkir
Pembersihan lantai dan halaman parkir yang dimaksud adalah penyapuan,
pembersihan toilet dan pembuangan sampah di lantai dan halaman parkir dengan
ketentuan sebagai berikut :
a) Pelaksanaan pembersihan lantai dan halaman parkir minimal pada setiap
pagi sebelum jam 06.30 WIB dan siang setelah jam 13.00 WIB setiap hari.
b) Pembersihan toilet yang terletak di lantai dan halaman parkir mengikuti
ketentuan pembersihan toilet yang telah diuraikan.
c) Pembuangan sampah di tempat sampah yang ditempatkan di basement
parkir mengikuti ketentuan pembuangan sampah yang telah diuraikan.
d) Pembersihan laintai parkir dapat dilakukan sewaktu-waktu apabila diperlukan.
9) Pembersihan Halaman/taman
Pembersihan halaman/taman yang dimaksud adalah penyapuan dan
pembuangan sampah di lingkungan Kantor Pusat yang meliputi halaman parkir,
jalan, taman, dan area di luar gedung lainnya. Khusus untuk taman, meliputi
perawatan tanaman (penyiraman, pemotongan dahan, dan pemupukan).
Ketentuan pembersihan halaman/taman adalah sebagai berikut :
a) Pelaksanaan pembersihan halaman/taman minimal pada setiap pagi sebelum
06.30 WIB dan siang setelah jam 13.00 WIB setiap hari.
b) Pembuangan sampah di tempat sampah yang ditempatkan di halaman/taman
mengikuti ketentuan pembuangan sampah yang telah diuraikan.
c) Perawatan tanaman, mengikuti ketentuan sebagai berikut :
(1) Penyiraman, dilakukan setiap pagi/sore hari.
(2) Penyiangan, dilakukan sesuai kondisi di lapangan.
(3) Pendangiran, dilakukan setiap hari.
(4) Pemangkasan, dilakukan setiap 1 (satu) bulan sekali.
(5) Pemupukan, dilakukan dengan pupuk organic (pupuk kandang) dan
pupuk anorganik (NPK,Urea) dengan ketentuan :
• Pupuk organic setiap 6 (enam) bulan sekali.
• Pupuk anorganik setiap 1 (satu) bulan sekali.
(6) Pencegahan hama tanaman, dilakukan sesuai dengan kondisi di
lapangan.
10) Pembersihan Dak, Talang, dan Saluran Air
Pembersihan dak, talang dan saluran air yang dimaksud adalah pembersihan dan
pembuangan kotoran yang berada di dak, talang dan saluran air sehingga tidak
mengakibatkan kemampatan , dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Pelaksanaan pembersihan dak, talang dan saluran air setiap seminggu
sekali, waktu ditentukan oleh penyedia jasa
b) Sampah dan kotoran dari dak, talang dan saluran air harus dibuang ke tempat
yang telah ditentukan.
c) Pengawasan terhadap dak, talang dan saluran air dilakukan setiap hari, untuk
menghindari adanya kemampatan.
d) Pembersihan dak, talang dan saluran air dapat dilakukan sewaktu-waktu
selain pada butir 1 diatas apabila diperlukan.
11) Pembersihan Dinding/Kaca Luar
Pembersihan dinding/kaca luar yang dimaksud adalah pencucian dinding/kaca
yang terletak di bagian luar gedung sehingga bersih dari kotoran, lumut dan jamur
dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Untuk pembersihan dinding yang dilapisi cat, menggunakan air bersih dan
sabun deterjen.
b) Untuk pembersihan dinding yang terbuat dari porselen, marmer, granit
menggunakan air bersih dan obat pembersih yang tidak merusak permukaan
c) Untuk pembersihan dinding yang terbuat dari bahan alumunium composite,
menggunakan air bersih dan obat pembersih yang tidak merusak permukaan.
d) Penyediaan gondola untuk pembersihan dinding/kaca luar menjadi tanggung
jawab penyedia jasa.
12) Anti Rayap, Pest and Rodent Control
Anti Rayap, Pest and rodent control yang dimaksud adalah kegiatan pencegahan
adanya Rayap, hama (pest) dan rodent (hewan pengerat) di lingkungan gedung
yang dapat mengakibatkan kerusakan komponen gedung/peralatan dan/atau
membahayakan kesehatan penghuni gedung, dengan ketentuan :
a) Kegiatan anti rayap, pest and rodent control dilaksanakan minimal 1 (satu)
bulan sekali di seluruh area (ruang kerja, koridor, pantry, toilet, tangga darurat,
ruang panel/AHU, auditorium, basement, halaman, saluran air, bak control,
dll) di lingkungan gedung Kemenko Bidang PMK.
b) Kegiatan anti rayap, pest and rodent control harus menggunakan metode
(spraying/cold foging/baiting/lainnya) dan bahan yang tidak membahayakan
penghuni gedung (mempunyai ijin/sertifikasi dari Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia/Badan terkait yang berwenang)
c) Kegiatan anti rayap, pest and rodent control tidak menimbulkan aroma/bau
tidak enak yang mengganggu penghuni gedung
d) Kegiatan pengabutan (fogging) dilaksanakan minimal 1 (satu) bulan sekali
diluar jam kerja (Sabtu/Minggu/hari libur) di seluruh area di lingkungan
gedung.
e) Kegiatan yang dimaksud, sebelum dan sesudah agar dilaporkan kepada
Owner.
13) Pembasmian Nyamuk Penyebab Penyakit Demam Berdarah (DBD)
Pembasmian Nyamuk Penyebab Penyakit Demam Berdarah (DBD) yang
dimaksud adalah kegiatan pencegahan adanya serangga/nyamuk yang dapat
membahayakan kesehatan penghuni gedung, dengan ketentuan :
a) Kegiatan Pembasmian Nyamuk Penyebab Penyakit Demam Berdarah (DBD)
dilaksanakan minimal 2 (dua) bulan sekali diluar jam kerja (Sabtu/Minggu/hari
libur) di seluruh area di lingkungan gedung.
b) Kegiatan Pembasmian Nyamuk Penyebab Penyakit Demam Berdarah (DBD)
harus menggunakan metode dan bahan yang tidak membahayakan penghuni
gedung (mempunyai ijin/sertifikasi dari Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia/Badan terkait yang berwenang) dalam periode tertentu setelah
fogging yang ditretapkan oleh instansi yang berwenang.
c) Kegiatan Pembasmian Nyamuk Penyebab Penyakit Demam Berdarah (DBD)
tidak menimbulkan aroma/bau tidak enak yang mengganggu penghuni
gedung dalam periode maksimal 3 (tiga) jam setelah fogging.
d) Kegiatan yang dimaksud, sebelum dan sesudah agar dilaporkan kepada
Owner.
14) Ketentuan Lain
a) Pembersihan ruang rapat harus dilaksanakan segera setelah selesai rapat.
b) Apabila terdapat rapat/acara lainnya yang dilaksanakan setelah jam kerja
dan/atau hari libur, penyedia jasa harus menyediakan tenaga kebersihan
untuk kerja lembur dengan biaya lembur menjadi tanggungan penyedia jasa.
c) Apabila diperlukan, penyedia jasa harus menyediakan tenaga kebersihan
tambahan selain yang ditempatkan sesuai permintaan, dan biaya menjadi
tanggungan penyedia jasa.
a. Engineering
1) Umum
a) Kondisi gedung (konstruksi dan seluruh komponen gedung/peralatan) terawat
dengan baik sehingga selalu dalam kondisi minimal sama dengan pada saat
serah terima.
b) Pemeliharaan gedung (seluruh komponen gedung/peralatan) dilakukan
sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku dan manual pemeliharaan yang
dikeluarkan oleh produsen dan terdokumentasi dengan baik
c) Operasional gedung selalu berjalan dengan baik dengan standar kualitas
sebagaimana disyaratkan sehingga tidak mengganggu operasional kantor
d) Penanganan gangguan dan/atau komplain dari penghuni dilakukan sesuai
dengan Standard Operating Procedure (SOP) (yang disepakati penyedia jasa
dan Biro Umum dan SDM Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan;
e) Pelaksanaan pengelolaan gedung tidak boleh mengganggu operasional
kantor;
f) Seluruh perubahan komponen gedung/peralatan (termasuk instalasi dan
peralatan bantunya) selama masa kontrak terdokumentasi dengan baik
sesuai dengan perjanjian kerja;
g) Seluruh perijinan dan/atau pengujian yang terkait dengan penggunaan
gedung dipenuhi sesuai dengan ketentuan;
h) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3/HSE) dipenuhi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
i) Biaya pengelolaan gedung (listrik, telepon, air, penggantian sparepart/
supplies, dll) terkontrol dengan baik
2) Pekerjaan Sipil
a) Tidak ada kerusakan pada komponen gedung, yang meliputi dan tidak
terbatas pada:
(1) Dinding: tidak ada cat yang terkelupas/ada coretan/jamur, tidak ada
wallpaper yang terkelupas/sobek/ada coretan, tidak ada dinding kayu
yang terkelupas/dimakan rayap, tidak ada dinding marmer / granit /
keramik / alumunium composite yang pecah/retak/tergores, tidak ada
dinding bata/beton yang pecah/retak/terkelupas, tidak ada dinding kaca
yang pecah/retak/tergores;
(2) Lantai/tangga: tidak ada lantai/tangga yang pecah/retak/terangkat/
tergores
(3) Plafon: tidak ada plafon yang pecah/retak/bolong/rusak
(4) Atap/kanopi: tidak ada atap yang bocor/terangkat, tidak ada kanopi yang
bocor/pecah/terangkat/rusak
(5) Pintu/jendela: tidak ada pintu/jendela yang rusak/terkelupas/tergores/
dimakan rayap, tidak ada engsel/handle/door closer/kunci/gerendel yang
rusak/berkarat, tidak ada horizontal/vertical blind yang rusak, tidak ada
kaca yang pecah/retak, tidak ada kaca film/sandblast yang
rusak/terkelupas/tergores, tidak ada pintu geser yang rusak
(6) Basement/Halaman/Jalan: tidak ada lantai/aspal/beton yang
rusak/terkelupas/bolong/menggelembung, tidak ada paving yang pecah,
tidak ada kanstin yang rusak/pecah/terkelupas catnya
(7) Rambu/papan penunjuk/marking: tidak ada rambu/papan penunjuk yang
rusak/berkarat, tidak ada marking yang rusak/buram
b) Tidak ada kerusakan/keausan komponen gedung sebelum waktunya;
3) Pekerjaan Mekanikal - Elektrikal
a) Peralatan Mekanikal – Elektrikal harus selalu dalam keadaan mampu
berfungsi dan beroperasi / siap pakai;
b) Penggantian spare part/supplies selalu menggunakan spare part/supplies
baru dan original sesuai dengan spesifikasi, merk dan type spare
part/supplies yang diganti;
c) Tidak ada kerusakan/keausan peralatan sebelum waktunya
b. Housekeeping
Pekerjaan housekeeping gedung Kementerian Koordinator Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1) Kebersihan Lantai
a) Lantai selalu dalam keadaan bersih, tanpa ada noda kotoran
b) Lantai selalu dalam keadaan kering, tanpa ada genangan air/karpet basah.
c) Lantai tidak menimbulkan bau yang tidak enak.
2) Inti Pengamanan
Mengamankan kawasan tempat tugasnya dari setiap gangguan keamanan dan
ketertiban serta mengadakan tindakan preventif dari ancaman gangguan sabotase
dan bahaya kebakaran. Penempatan petugas yang dianggap perlu dan
mengadakan patroli keliling rutin secara bergantian. Jika terjadi hal-hal yang tidak
diharapkan agar selalu berhubungan dengan instansi terkait atau kepolisian yang
terdekat.
c) Area/lokasi Parkir
(1) Petugas mengarahkan kendaraan yang parkir ke areal parkir yang tepat dan
masih tersedia ruang parkir.
(2) Pada lokasi parkir yang sudah penuh agar dipasang tanda “PARKIR PENUH”
(3) dan petugas harus mengarahkan kendaraan ke lokasi parkir alternatif.
(4) Petugas membimbing kendaraan agar dapat parkir dengan tertib dan
menempatkan kendaraan sesuai dengan marka atau jalur yang sudah
disediakan.
(5) Petugas senantiasa melakukan pengawasan berkeliling untuk melakukan
pengamanan dengan maksimal dari upaya pencurian, perusakan kendaraan,
sabotase dengan cara mengantisipasi keberadaan orang-orang yang
berkeliaran dan tidak berkepentingan diareal parkir.
(6) Membantu kendaraan yang mendapat gangguan teknis dan lainnya dengan cara
yang santun serta menempatkan kendaraannya ditempat yang tidak
mengganggu kendaraan lain.
d) Waktu Pengelolaan :
(1) Pengelolaan pelataran parkir dilakukan secara penuh 24 jam sepanjang hari.
(2) Dengan persetujuan Kepala Biro Umum dan SDM Kementerian Koordinator
Bidang PMK, waktu pengelolaan pelataran parkir dapat diatur insidential apabila
memang diinginkan.
(3) Pengaturan shift kerja sepenuhnya diatur oleh Pengelola Keamanan Gedung
Kemenko PMK.
e) Laporan-laporan Lainnya :
Memberikan laporan secara berkala sebagai berikut:
(1) Laporan penggunaan pelataran parkir meliputi:
• Jumlah dan jenis kendaraan
• Jumlah kendaraan parkir
(2) Laporan kondisi umum operasional pengelolaan parkir meliputi :
• Keamanan (terjadinya peristiwa kecurian, kehilangan, kerusakan dan
lainnya)
• Kebersihan
• Perawatan sarana/prasarana, perlengkapan operasional
• Jumlah petugas
(3) Laporan/Usul/saran bagi peningkatan pelayanan pekerja
e. Resepsionis
Lingkup pekerjaan Resepsionis meliputi pengadaan jasa tenaga resepsionis
untuk ditempatkan pada counter di Lobby Dasar depan dengan meliputi :
• Memberikan pelayanan informasi kepada para tamu Kemenko PMK yang
akan bertemu dan/atau berurusan dengan unit atau pegawai dilingkungan
Kemenko PMK.
• Setiap tamu yang akan berkunjung wajib diperiksa barang-barang
bawaannya.
• Petugas Resepsionis sebelum memberikan informasi kepada tamu wajib
menanyakan apakah tamu yang bersangkutan telah melakukan perjanjian,
kalau tidak petugas menghubungi pegawai yang akan dituju oleh tamu untuk
dilakukan klarifikasi.
• Petugas resepsionis berhak melarang pedagang, peminta sumbangan yang
tidak memiliki surat resmi dari instansi pemerintah/swasta yang berlaku untuk
masuk ke lingkungan Kemenko PMK.
Penyedia Jasa wajib menyampaikan proposal teknis, yang berisi antara lain:
A. DESKRIPSI SISTEM MEKANIKAL/ELEKTRIKAL GEDUNG
KEMENTERIAN KOORDINATOR PEMBANGUNAN MANUSIA DAN
KEBUDAYAAN.
1. ENGINEERING
a. SOP pemeriksaan kondisi gedung sebelum jam kerja (daily pre-
inspection)
b. SOP penanganan kerusakan (trouble shooting)
c. SOP penanganan pengaduan (complain handling)
d. SOP pemeriksaan kondisi gedung setelah jam
kerja (daily post-inspection)
e. SOP pemeriksaan infrastruktur penanggulangan keadaan
darurat (kebakaran, gempa, ancaman bom, dll)
f. SOP pemeriksaan auditorium/ruang pertemuan lainnya
(termasuk sarana pendukung) sebelum dan sesudah
acara serta pengawasan selama acara (pre event-
inspection & monitoring)
2. HOUSEKEEPING
a. SOP pemeriksaan kondisi kebersihan gedung sebelum jam kerja
(daily pre- inspection)
b. SOP pemeriksaan kondisi kebersihan selama jam kerja (daily
inspection)
c. SOP penanganan pengaduan (complain handling)
d. SOP pemeriksaan kebersihan auditorium/ruang pertemuan lainnya
(termasuk sarana pendukung) sebelum dan setelah acara serta
pengawasan selama acara (pre event-inspection & monitoring)
3. KONSULTASI KETEKNIKAN
a. SOP pengawasan operasional gedung (daily monitoring)
b. SOP pengawasan pelaksanaan pemeliharaan gedung (maintenance
monitoring)
c. SOP pengawasan penanganan pengaduan (complain handling
monitoring)
d. Surat ijin dan/atau sertifikat operasional gedung (meliputi
transportasi dalam gedung, tata udara, genset, fire protection,
pengolahan limbah dan lain-lain) yang diperlukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
4. SECURITY
a. SOP pemeriksaan kondisi keamanan gedung sebelum jam kerja
(daily pre- inspection)
b. SOP pemeriksaan kondisi keamanan selama jam kerja (daily
inspection)
c. SOP pemeriksaan kondisi keamanan setelah/diluar jam kerja jam
kerja (daily inspection)
d. SOP penanganan pengaduan (complain handling)
e. SOP pemeriksaan kemanan tamu/pengunjung/barang keluar masuk
area gedung Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan.
f. SOP pemeriksaaan acara pertemuan sebelum event, selama event
dan sesudah event.
(Dilampiri copy ijazah & surat keterangan pengalaman kerja yang menyebutkan lokasi
dan periode tugas) dan sertifikat-sertifikat yang masih berlaku sesuai dengan
persyaratan.
1. Gaji Pokok
Gaji pokok minimal sama dengan Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta Tahun 2024.
Penyedia wajib melampirkan surat pernyataan kesanggupan (bermeterai) membayar
upah tenaga kerja minimal sesuai UMP DKI Jakarta dan tidak pernah melanggar surat
pernyataan sejenis pada pekerjaan tahun-tahun sebelumnya. Untuk Gaji pegawai
merupakan hal yang tidak dikompetisikan.
2. BPJS (10,89%)
Pada RAB telah diperhitungkan tambahan biaya 10,89% bersifat at cost untuk
pembayaran BPJS dengan rincian sebagai berikut: jaminan kesehatan 4%; jaminan
kecelakaan kerja 0,89%; jaminan hari tua 3,70%, jaminan kematian 0,30%, dan
jaminan pensiun 2%.
Penyedia wajib melampirkan surat pernyataan kesanggupan (bermeterai) memenuhi
ketentuan pembayaran BPJS.
Penyedia wajib melampirkan laporan pembayaran BPJS setiap mengajukan tagihan
dan wajib mempertanggungjawabkan selisih nilai BPJS dalam kontrak dengan nilai
pembayaran rill yang telah dibayarkan ke BPJS. Terhadap selisih yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan, Penyedia wajib menyetorkan selisih dimaksud ke Kas
Negara sebelum tagihan bulan berikutnya.
Penyedia wajib membayarkan BPJS sesuai kontrak yang ditandatangani dan untuk
masing-masing sub item (dhi. jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan
hari tua, dan jaminan kematian) paling lambat pada bulan ke-4 (empat), minimal
jumlah tenaga kerja yang harus sudah tercover masing-masing sub item tersebut
adalah 70% dari total jumlah tenaga kerja. Apabila Penyedia belum membayarkan
BPJS, maka Penyedia wajib mempertanggungjawabkannya dan menyetorkan ke Kas
Negara sebelum mengajukan tagihan pada bulan ke-5 (lima) dst.
PERALATAN
Peralatan/bahan yang disediakan/disewa harus dalam kondisi baru. Penggunaan
peralatan pengganti sebelum datangnya peralatan baru diperbolehkan untuk bulan
Januari dan Februari.
NILAI PENAWARAN
Untuk harga penawaran di bawah 80% dari HPS, Pokja Pemilihan wajib melakukan
evaluasikewajaran harga yang bertujuan untuk menjamin bahwa penyedia barang dan
jasa mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan volume, spesifikasi teknis, dan
waktu pelaksanaan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam dokumen pemilihan.