PSIKOLOGIKOMUNITAS
PSIKOLOGIKOMUNITAS
Disusun Oleh:
PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2023
A. DESKRIPSI
1. Nama Masalah Komunitas: Konflis Sosial pada Komunitas Virtual Remaja
2. Lokasi : Grup Chat Whatsapp (Komunitas Penggemar Treasure : TEUME
INDONESIA)
3. Bentuk Masalah Komunitas : Adanya aksi saling ejek antar anggota komunitas,
karena perbedaan budaya yang dianggap lucu bagi sebagian anggota namun, bagi
anggota lain yang bersala dari daerah budaya tersebut sebagai penghinaan.
4. Faktor yang Mempengaruhi: Kesalapahaman dalam memahami teks atau pendapat,
candaan, postingan isu SARA, dan egosentris terhadap latar belakang setiap anggota
komunitas.
5. Dampak Masalah: Konflik yang muncul pada komunitas virtual remaja ini
berdampak munculnya ketegangngan pada grup chat. Anggota yang tadinya akur-
akur saja, karena sama-sama menyukai grup kpop yang sama menjadi saling beradu
argumen, dan saling sindir antaar anggota, karena munculnya candaan yang
menyinggung budaya anggota kelompok lain. Konflik tersebut membuat komunitas
terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok konservatif, lberal, dan silet reader
B. ANALISIS DAN SOLUSI PENANGANANNYA BERDASARKAN TEORI
PSIKOLOGI KOMUNITAS
Agama Islam adalah agama rahmat. Sebagaimana al-Qur’an menyatakan bahwa Nabi
SAW. diutus sebagai rahmatan lil ’alamin. Untuk mewujudkan persaudaraan antarpemeluk
agama, al-Quran telah memperkenalkan sebuah konsep yaitu ta’aruf. Seperti yang
3
disebutkan dalam al-Quran. Allah berfirman dalam Q.S. al-Hujurat/49:13.
Terjemahnya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menjadikan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang wanita, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
saling mengenal. Sesungguhnya orang mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang
paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Ayat di atas dijadikan sebagai dasar atas eksistensi interaksi sosial antar sesama
manusia, yang biasanya dalam islam disebut dengan ta’ruf. Kata ta’aruf dalam hadis
dijelaskan mengenai pentingnya untuk saling mengenal dan saling berinteraksi antar satu
sama lain dalam hal umum, tetapi tidak dalam hal yang berhubungan dengan agama
karena Allah telah membedakan diantara manusia yang dia cintai yaitu orang-orang yang
beriman dan bertakwa kepadanya. Dengan kata lain, Allah telah memerintahkan hambanya
untuk saling mengahargai dan saling menghormati dalam urusan-urusan sosial
kemasyarakatan saja (Sukring, 2016). Al-Quran menganjurkan agar dalam interaksi sosial,
bila tidak ditemukan persamaan hendaknya masing- masing mengakui keberadaan pihak
lain, dan tidak perlu saling menyalahkan. Seperti yang disebutkan dalam Q.S. An-Nisa/4:
44s:
Terjemahnya: Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al
Kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir
(musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman.
4
DAFTAR PUSTAKA
Arung Triantoro, D. (2019). Konflik Sosial dalam Komunitas Virtual di Kalangan Remaja. Jurnal
Komunikasi, 13(2), 135–150. https://doi.org/10.20885/komunikasi.vol13.iss2.art2
Sukring, S. (2016). Solusi Konflik Sosial dalam Perspektif al-Qur’an. Millati: Journal of Islamic
Studies and Humanities, 1(1), 103. https://doi.org/10.18326/mlt.v1i1.103-122