Pada program beternak ayam bahagia ini, digunakan ransum yang telah dirancang dengan formulasi
khusus menyesuaikan dengan umur ayam yang dipelihara. Kebutuhan makanan pada ayam sendiri
berkisar antara 120-150 gram/ekor dalam satu hari. Ayam memiliki 2 tipe kenyang, yaitu kenyang secara
fisik dan kenyang secara kimiawi. Kenyang secara fisik yaitu ayam akan terus makan dan baru akan
berhenti makan saat temboloknya itu benar-benar penuh. Sedangkan kenyang secara kimiawi yaitu
ayam akan berhenti makan ketika nutrient yang dibutuhkan oleh ayam sudah terpenuhi.
Berikut ini merupakan formulasi ransum yang dibuat untuk program beternak ayam bahagia
C (%) 4,63
Jagung 50%
Bekatul 5%
CPO 1,2%
Methionin 0,3%
Lysin 0,2%
Premix 0,5%
CaCo 3 7,8%
Garam 0,3%
Krill 5%
Jumlah 100%
C (%) 4,62
Formulasi ransum yang dibuat ada dua, yaitu untuk fase pullet dan fase layer. Hal itu dikarenakan
kebutuhan nutrient yang diperlukan ayam berbeda. Waktu pemberian ransum kepada ayam biasanya
dilakukan pada pagi hari dan sore hari dengan perbandingan pagi hari 40% dan sore hari 60%.
Pembuatan formulasi ransum yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya defisiensi nutrient.
Defisiensi nutrient merupakan suatu kondisi ketika ternak tidak mendapatkan atau kekurangan unsur
pembangun tubuh seperti energi, protein, mineral dalam kadar yang ideal sesuai yang dibutuhkan
ternak. Defisiensi nutrient yang dapat terjadi pada ransum seperti defisiensi energy, protein dan mineral
yang tentunya memiliki dampak yang kurang baik terhadap ternak.
Defisiensi Energi
➢ Rendahnya kandungan energi (ME) di dalam ransum akan berakibat naiknya konsumsi pakan demi
untuk mencukupi energi yang dibutuhkan.
➢ Pertumbuhannya lambat.
menderita gejala kelebihan energi dengan turunnya konsumsi pakan, dengan demikian akan
mengakibatkan turunnya konsumsi nutrien yang lain pula.
➢ Konsumsi energi yang berlebihan akan mengakibatkan terjadinya penimbunan lemak di dalam tubuh
dan dibarengi dengan gejala kekurangan protein ataupun vitamin.
retensi nitrogen. Asam amino juga memainkan berbagai fungsi yang lain di dalam tubuh, antara lain
sebagai komponen hormon dan enzim. Tanpa adanya hormon dan enzim jelas tidak akan terjadi
pertumbuhan dan kehidupan.
➢ Kemunduran reproduksi
➢ Kekurangan protein atau asam amino menyebabkan unggas tidak m am pu m em produk si tel ur, ha l
ini d ise babk a n k arena pr ose s reproduksi telur hanya dapat berjalan bila kandungan protein di dalam
ransumnya komplit dan cukup.
➢ Bulu jelek
terjadi depigmentasi.
➢ Bila satu atau lebih asam amino esensial yang dibutuhkan di dalam
ransum berada dalam keadaan kekurangan maka di dalam tubuh akan terjadi deaminasi dari asam-asam
amino yang telah tersedia, dan selanjutnya rantai karbonnya akan digunakan untiuk energi. Akan tetapi,
bila tubuh tidak segera memerlukan energi maka rantai karbon tersebut akan disintesis menjadi lemak.
tubuh akan mengedarkan asam amino kekurangannya tersebut dari jaringan tubuh ke organ pencernaan
untuk direabsorpsi bersama- sama dengan asam amino yang lain dari ransum untuk disintesis kembali
menjadi protein di dalam hati, sehingga akan terjadi keseimbangan yang negatif dari asam amino di
dalam tubuh.
karena itu semua reaksi biokimia yang menaikkan sintesis lemak akan memberikan perobahan yang
lebih baik untuk menghadapi adanya aflatoksin. Aflatoksin tidak segera dimetabolismekan di dalam hati,
Defisiensi Mineral
kemunduran pertumbuhan.
➢Defisiensi Mg pada mengakibatkan pertumbuhan lambat, kondisi
pendek, persendian siku membesar, pertumbuhan badan lambat, bulu tumbuh sedikit, parakeratosis
pada kulit kaki.