Teks Cerpen
Teks Cerpen
Kelas : IX
novel yaitu sebuah karya prosa panjang yang adanya perubahan nasib pada tokohnya. Contohnya Negeri
Lima Menara (Ahmad Fuadi)
Roman yaitu, sebuah karya prosa panjang yang menceritakan tokoh dari kecil sampai dia meninggal.
Contohnya Roman Siti Nurbaya (1922, Marah Rusli) penerbit Balai Pustaka
2. Puisi
Puisi, adalah bentuk karya sastra berupa susunan diksi (pilihan kata) yang indah dan mempunyai makna
yang dalam.
Ada dua jenis puisi yaitu puisi lama dan puisi baru.
Puisi lama adalah puisi yang ditulis mengikuti aturan yang mengikat
Puisi baru disebut juga pusii bebas dan tidak mengikuti aturan yang tetap.
3. Drama
ž Drama yaitu, bentuk karya sastra berupa dialog dengan tujuan untuk dipentaskan
Cerpen (cerita pendek) yaitu, sebuah jenis karya sastra yang menggambarkan cerita atau kisah alur
hidup manusia dalam bentuk tulisan yang ringkas dan jelas. Alurnya tungggal
Ciri-ciri Cerpen
Memiliki jumlah kata tidak lebih dari 10.000 kata (5-10 halaman)
Bersifat Fiktif.
Menceritakan satu kejadian saja dan menggunakan alur cerita tunggal dan lurus.
Membacanya tidak membutuhkan waktu yang lama. (habis dibaca dalam satu kali duduk)
Hanya ada satu konflik dan satu penyelesaian. Unsur CERPEN ada dua:
1. UNSUR EKSTRINSIK
2. UNSUR INTRINSIK
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam.
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar.
1. Tema
2. Tokoh
3. Penokohan
4. Alur/plot
5. Latar/setting
6. Sudut pandang
7. Gaya Bahasa
8. Amanat
1. Tema
Tema merupakan ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada dari
cerpen. Tema memiliki sifat umum dan general yang dapat diambil dari lingkungan sekitar,
permasalahan yang ada di masyarakat, kisah pribadi pengarang sendiri, pendidikan, sejarah, perjuangan
romansa, persahabatan dan lain-lain.
2. Tokoh
Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita tersebut. Ada 4 jenis tokoh yang
digambarkan dalam cerpen, antara lain:
ž Protagonis: Tokoh yang yang menjadi aktor atau pemeran utama dan mempunyai sifat yang baik.
ž Antagonis: Tokoh ini juga menjadi pemeran utama yang menjadi lawan daripada tokoh
protagonis. Tokoh antagonis memiliki watak yang negatif seperti: iri, dengki, sombong, angkuh, congkak
dan lain-lain.
ž Tritagonis: Tokoh ini adalah tokoh penengah dari protagonis dan antara antagonis. Tokoh ini biasanya
memiliki sifat yang arif dan bijaksana.
3. Penokohan
Penokohan adalah penentuan watak atau sifat tokoh yang ada di dalam cerita. Watak yang diberikan
dapat digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan pandangan dalam melihat suatu masalah
ž Figuran: Tokoh ini merupakan tokoh pendukung yang memberikan tambahan warna dalam cerita.
4. Alur/ plot
Alur adalah urutan jalan cerita dalam cerpen yang disampaikan oleh penulis. Dalam menyampaikan
cerita, ada tahapan-tahapan alur yang disampaikan oleh sang penulis. Diantaranya:
— Tahap perkenalan
— Tahap penanjakan
— Tahap klimaks
— Anti klimaks
— Tahap penyelesaian
Ada 3 macam alur yang kerapkali digunakan oleh para penulis, yakni:
ž Alur maju. Alur ini menggambarkan jalan cerita yang urut dari awal perkenalan tokoh, situasi lalu
menimbulkan konflik hingga puncak konflik dan terakhir penyelesaian konflik. Intinya adalah, pada alur
maju ditemukan jalan cerita yang runtut sesuai dengan tahapan-tahapannya.
ž Alur mundur. Di alur ini, penulis menggambarkan jalan cerita secara tidak urut. Bisa saja penulis
menceritakan konflik terlebih dahulu, setelah itu menengok kembali peristiwa yang menjadi sebab
konflik itu terjadi.
ž Alur campuran, yaitu perpaduan antara alur maju dan alur mundur dalam satu cerita.
5. Latar/ setting
ž Latar tempat, yaitu lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur
tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat- tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu,
mungkin lokasi tertentu tanpa nama jelas.
ž Latar waktu, berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan
dalam sebuah karya fiksi.
ž Latar suasana, yaitu situasi apa saja yang terjadi ketika saat si tokoh atau si pelaku malakukan sesuatu.
ž 6. Sudut Pandang
ž Sudut pandang adalah posisi atau pandangan pengarang dalam menyampaikan cerita. Penerapannya
bisa dilihat dari penggunaan kata ganti yang digunakan pengarang dalam cerpen.
Secara umum ada 2 macam-macam sudut pandang yakni sudut pandang orang pertama dan sudut
pandang orang ketiga sebagai berikut.
ž Sudut pandang orang pertama yaitu cara pengarang menyampaikan cerita sebagai orang pertama.
Ciri-cirinya adalah menggunakan kata ganti orang pertama seperti aku, kami dan sebagainya.
ž Sudut pandang orang ketiga cara pengarang menyampaikan cerita sebagai orang ketiga. Ciri-cirinya
adalah menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, mereka dan sebagainya.
7. Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan ciri khas pemilihan kata dan bahasa yang digunakan oleh penulis. Hal ini
meliputi:
ž Penggunaan kalimat
ž Pemakaian majas.
ž 8. Amanat
ž Amanat adalah pesan yang terkadung dalam cerpen yang bisa diambil oleh pembaca. Pesan yang
disampaikan oleh pengarang bisa secara tersurat atau tersirat.
1.Orientasi
2. komplikasi
3. Evaluasi
4. Resolusi
5. Koda
• 1. ORIENTASI
Pengertian orientasi pada cerpen berhubungan dengan waktu, suasana dan tempat di dalam cerita
pendek tersebut, yang menjawab pertanyaan kapan, dimana serta bagaimana
2. KOMPLIKASI
Komplikasi adalah urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Karakter dan watak
tokoh biasanya terlihat di struktur komplikasi ini yang menggambarkan plot cerita.
3. EVALUASI
Pengertian evaluasi adalah konflik yang terjadi dan menuju pada klimaks. Dalam evaluasi, konflik sudah
mulai mendapatkan solusi dan penyelesaian serta menuju ke tahap akhir.
4. RESOLUSI
Pengertian resolusi adalah ketika pengarang mengungkapkan solusi terhadap masalah yang dialami
tokoh dalam cerpen.
5. KODA
Pengertian koda adalah nilai atau pelajaran yang bisa didapat dari teks cerita pendek oleh pembaca.
Pesan dan amanat menjadi intisari cerita yang bisa dipetik oleh pembaca setelah membaca teks cerpen.
• 1. Kata sifat
• 2. Kata keterangan
1. kata sifat yaitu kata yang dipakai untuk menjelaskan sifat atau kondisi suatu hal, baik pada makhluk
hidup, benda mati, tempat waktu dan lain-lain.
2. Kata keterangan yaitu kata yang digunakan untuk mendeskripsikan latar waktu tempat dan suasana,
sebagai contoh misalnya: di pagi hari yang cerah, di kebun bambu yang rimbun dengan dedaunan dan
lain sebagainya
3. Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Kalimat langsung merupakan sebuah kalimat kutipan yang dilontarkan langsung oleh pembicara
tanpa melalui perantara apapun sama persis dengan apa yang dikatakan oleh pembicara tersebut.
Kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang berisikan pernyataan orang lain dalam bentuk kalimat
a. Ibu menyuruhku untuk menjadi anak yang menghormati orang yang lebih tua.
c. Ali mengatakan bahwa ia tidak mengerti materi yang disampaikan oleh Bu Rini tadi.
e. Ibu guru mengatakan kita harus giat belajar agar menjadi anak yang pandai.
Contohnya,
c. Meskipun Fandi belum berhasil, Fandi tidak gigit jari (gigit jari: kecewa)
d. Kamu itu jangan seperti air di atas daun talas (tidak tepat pendirian)
e. Setiap permasalahan sebaiknya diselesaikan dengan hati dingin (hati dingin: sabar)
Bahasa atau kata tidak baku merupakan kata yang dipakai tidak sesuai dengan pedoman atau kaidah
bahasa yang sudah ditentukan. Biasanya kata tidak baku sering dipakai pada saat percakapan sehari-hari
atau dalam bahasa tutur.
Seperti: praktek, pasip, apotik, efektip, karna, poto, biosfir, bis, obyek, nasehat, aktip, negri, tekhnik,
nopember dan llain sebagainya.
Contoh Kalimatnya
a. Majas perbandingan
1. Perumpamaan
Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan yang sengaja kita
anggap sama. Itulah sebabnya maka sering pula kata perumpamaan disamakan saja dengan
"persamaan"
misalnya:
2. Metafora
Metafora adalah perbandingan yang implisit jadi tanpa kata seperti atau sebagai di antara dua hal yang
berbeda. Di dalamnya terlihat dua gagasan: yang satu adalah sebuah kenyataan, sesuatu yang
dipikirkan, yang menjadi objek; dan satu lagi merupakan perbandingan terhadap kenyataan tadi; dan
kita menggantikan yang belakangan itu menjadi yang terdahulu.
misalnya
4. Personifikasi
Personifikasi merupakan jenis majas yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang yang tidak
bernyawa.
Misalnya
1. Hiperbola
Hiperbola merupakan gaya bahasa yang berlebih-lebihan, yang memberi penekanan pada suatu
pernyataan atau situasi untuk memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.
Contoh
a. Sempurna sekali tiada kekurangan suatu apapun buat pengganti baik atau cantik
b. Hatiku hancur, terkoyak, darahku mendidih, dadaku serasa sesak, mendengar dia memutuskan diriku
2. Litotes
Majas yang didalamnya mengungkapkan sesuatu yang positif dengan bentuk yang negatif atau bentuk
yang bertentangan, litotes, mengurangi atau melemahkan kekuatan pernyataan yang sebenarnya.
Contoh Hasil usahanya tidaklah mengecewakan
3. Ironi
Gaya bahasa sindiran yang menyatakan sebaliknya dengan maksud menyindir. Contoh.Bagus benar
tulisanmu seperti cakar ayam
1. Metonimia
Jenis gaya bahasa yang mempergunakan sesuatu yang lain berkaitan erat dengannya. Dalam metonomia
sesuatu barang disebutkan tetapi yang dimaksud dengan barang yang lain.Contoh: Ia naik honda ke
kantor.
2. Alusio
Alusio merupakan jenis gaya bahasa yang menyatakan perbandingan dengan menggunakan
ungkapan atau pribahasa yang sudah lazim.
Contoh: Sejak tadi aku perhatikan, pekerjaanmu hanya menggantang asap saja
3. Sinekdoke
Ialah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya, atau sebaliknya.
Contoh:Setiap tahun semakin banyak mulut yang harus diberi makan di tanah air kita
1. Aliterasi
Adalah jenis gaya bahasa yang memanfaatkan pemakain kata-kata yang permulaannya sama bunyi
Contoh:
diam didiriku
2. Asonansi
Gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan vokal yang sama. Contoh:Muka muda mudah muram
3. Simploke
Merupakan gaya bahasa repitisi yang berupa perulangan pada awal dan akhir beberapa baris atau
kalimat berturut-turut. Contoh:
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur cerpen yang berada diluar karya sastra. Akan tetapi, secara tidak
langsung unsur ini mempengaruhi proses pembuatan suatu cerpen. Unsur ekstrinsik cerpen antara lain:
1. Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat merupakan faktor lingkungan masyarakat sekitar yang mempengaruhi
penulis dalam membuat cerpen tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penulis,
diantaranya sebagai berikut:
Ideologi Negara
Kondisi Politik
Kondisi Sosial
Kondisi Ekonomi
Latar belakang penulis adalah sebuah faktor dari dalam diri penulis yang mendorong penulis dalam
membuat cerpen. Latar belakang penulis terdiri dari beberapa faktor, diantaranya adalah:
Pada bagian ini berisikan tentang biografi pengarang secara menyeluruh. Faktor ini dapat
mempengaruhi pengarang dalam mengarang cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dari pengarang
itu sendiri
b. Kondisi Psikologis
Kondisi Psikologis pengarang meliputi mood dan motivasi , kondisi ini sangat mempengaruhi dengan
apa yang akan ditulis dalam cerita.Contohnya seperti jika pengarang sedang dalam keaadaan sedih , dia
akan membuat sebuah cerpen yang berceritakan sedih juga.
Aliran Sastra berpengaruh dalam gaya penulisan bahasa yang digunakan pengarang guna menceritakan
sebuah cerita dalam cerpen.
Ada beberapa nilai yang menjadi unsur ekstrinsik dalam sebuah cerpen. Dan nilai-nilai tersebut
diantaranya adalah:
a. Nilai Agama, Berkaitan dengan pelajaran agama yang dapat dipetik dalam teks cerpen.
b. Nilai Sosial, Berkaitan dengan pelajaran yang dapat dipetik dari interaksi sosial antara para tokoh dan
lingkungan masyarakat dalam teks cerpen.
c. Nilai Moral
Nilai ini berkaitan dengan nilai yang dianggap baik atau buruk dalam masyarakat. Dalam cerpen nilai
moral bisa berupa nilai moral negatif (buruk) atau nilai moral positif (baik).
D. Nilai Budaya
Nilai yang berkaitan erat dengan kebudayaan , kebiasaan, serta tradisi adat istiadat.
— Share It —
Dilla, S.Pd.
Dilla, S.Pd.
RELATED POSTS
4 Komentar:
Unknown
Bab3
Balas
Unknown
Makasihhhhhhg bangetttt
Balas
Dilla, S.Pd.
sama-sama
Wibusenpai:)
Arigatou (つ≧▽≦)つ
Balas
Iklan
VeeThemes
Dilla
Label Cloud
BEAUTYBLOGGER BUKITTINGGIEVENTFOTOPENDIDIKANSASTRATRAVEL
Unsur-Unsur Pembentuk, Struktur dan Kebahasaan Teks Iklan, Slogan dan Poster kelas VIII SMP
Dilla, S.Pd. Pemerhati Pendidikan dan Anak MATERI STRUKTUR TEKS IKLAN SLOGAN DAN POSTER
UNSUR- UNSUR IKLAN, SLOGAN, DAN POSTER Tujuan i...
Contact Us
Nama
Email *
Pesan *
Popular Posts