Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

“ALDEHID DAN KETON”


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kimia Organik

Dosen Pengampu :

apt. Widya Ariati, M.Si.

Oleh :

Kelompok 1

Jordy Anggara (D1B120321)


Mutia Mutmainna (D1B121209)
Tarsila Felndity (D1B121220)
Nadya Aliyah Z. Dedy (D1B121230)
Sri Wahdini (D1B121239)
Gabriella Michelle A. Goni (D1B121246)

KELAS E
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAKASSAR
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas tuntunan dan
perkenanan-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan makalah dengan materi “Aldehid dan
Keton” tanpa hambatan.
Makalah ini kami susun berdasarkan pada rasa tanggung jawab untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh Dosen Pengampu mata kuliah Kimia Organik kami. Dengan itu kami
ucapkan terima kasih kepada Ibu apt. Widya Ariati, M.Si. selaku dosen mata kuliah Kimia
Organik yang telah memberikan tugas dan membimbing dalam penyelesaian makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah kami masih memiliki banyak kekurangan serta belum
sempurna. Maka dari itu, kritik dan saran akan sangat kami terima dan hargai untuk
penyempurnaan makalah kami kedepannya.

Makassar, 12 Juni 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................................................. 2
D. Manfaat ................................................................................................................................ 3
BAB II............................................................................................................................................. 4
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................................. 4
A. Definisi Aldehid & Keton .................................................................................................... 4
B. Tata Nama Aldehid & Keton ............................................................................................... 5
C. Sifat Fisik Aldehid & Keton .............................................................................................. 12
D. Pembuatan (Sintesis) Aldehid & Keton ............................................................................. 12
E. Reaksi-Reaksi pada Aldehid & Keton ............................................................................... 14
F. Penggunaan Aldehid & Keton dalam Bidang Farmasi ...................................................... 18
BAB III ......................................................................................................................................... 19
PENUTUP..................................................................................................................................... 19
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 19
B. Saran .................................................................................................................................. 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kimia organik mewarnai kehidupan kita sehari-hari. Kita terbuat dan dikelilingi
oleh senyawa organik. Hampir semua proses dalam makhluk hidup melibatkan senyawa
organik. Jika ingin memahami kehidupan, perlu kita mengetahui tentang kimia organik.
Penyusun utama makhluk hidup, yaitu protein, lemak, karbohidrat, asam nukleat, enzim,
dan hormon adalahzat organik. Bensin, oli, ban, pakaian, kayu, kertas, obat, wadah
plastik, dan parfum, semuanya zat organik. Pada pemberitaan di koran atau televisi sering
pula disebut-sebut istilah kolesterol, lemak tak jenuh, polimer, nikotin, ekstaksi, melamin,
atau formalin. Semua istilah tersebut mengacu pada zat organik. Dengan kata lain, kimia
organik lebih dari sekedar cabang ilmu yang dipelajari oleh kimiawan atau mahasiswa
calon dokter, apoteker, ahli pertanian, atau ahli peternakan.
Senyawa adalah zat yang terbentuk ketika atom-atom dari dua unsur atau lebih
saling berikatan. Semua senyawa organik mengandung atom karbon. Karbon dapat
membentuk jutaan macam senyawa dengan atom lain, misalnya oksigen, nitrogen, dan
hidrogen. Tubuh manusia dan berbagai makhluk lain tersusun dari beberapa molekul
besar berbasis senyawa karbon dengan struktur yang sangat kompleks, diantaranya
protein dan asam amino, lemak dan minyak, karbohidrat, serta vitamin. Selain pada
makhluk hidup, senyawa karbon lain juga banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,
mulai dari kain, plastik, obat-obatan, kosmetik, pembersih, maupun pengawet. Senyawa
yang dimanfaatkan sebagai pengawet yaitu formaldehida, sedangkan yang digunakan
sebagai pembersih adalah aseton.
Formaldehida atau metanal merupakan contoh senyawa aldehida yang paling
sederhana dengan rumus struktur H₂CO. Formaldehida berupa gas pada temperatur
kamar. Larutan 37% b/b formaldehida dalam air disebut formalin. Formalin sangat
dikenal masyarakat luas karena digunakan sebagai pengawet spesimen biologis dan
sebagai cairan pembalsem (embalming).

1
Aseton (CH,C(O)CH;) adalah contoh senyawa keton. Aseton merupakan pelarut
yang baik dan umum digunakan dalam laboratorium kimia organik untuk membersihkan
alat-alat gelas. Selain itu, juga terdapat etil metil keton yang merupakan pelarut yang baik
dan dijual dengan merk dagang MEK.
Senyawa aldehida dan keton yang sederhana banyak dijumpai di alam. Misalnya
oktanal, dekanal, dan piperiton dan sekitar 70 jenis senyawa organik lain yang berperan
penting dalam menentukan rasa serta aroma pada buah jeruk. Contoh dari aldehid adalah
trans-sinamaldehid yaitu suatu komponen penyusun minyak atsiri yang diperoleh dari
kayu manis. Aldehid umumnya berbau cukup kuat dan merangsang Contoh senyawa
keton minyak jintan ((-)-karvon), dan minyak permen ((+)-karvon). Senyawa keton
berbau harum.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini rumusan masalah dirumuskan berupa pertanyaan, sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan aldehid dan keton?
2. Bagaimana tata nama dari senyawa aldehid dan keton?
3. Apa saja sifat fisik dari senyawa aldehid dan keton?
4. Bagaimana pembuatan (sintesis) senyawa aldehid dan keton?
5. Apa saja reaksi yang terjadi pada senyawa aldehid dan keton?
6. Bagaimana penggunaan senyawa aldehid dan keton dalam bidang farmasi?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah terbentuk, maka tujuan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk memahami definisi dari aldehid dan keton
2. Untuk mengetahui tata nama senyawa aldehid dan keton
3. Untuk mengetahui sifat fisik senyawa aldehid dan keton
4. Untuk mengetahui cara pembuatan senyawa aldehid dan keton
5. Untuk mengetahui reaksi pada senyawa aldehid dan keton
6. Untuk mengetahui peran senyawa aldehid dan keton dalam bidang farmasi

2
D. Manfaat
Diharapkan manfaat yang dapat diberikan melalui makalah ini, yaitu:
1. Bagi penulis/penyusun, makalah ini dapat membantu penulis/penyusun sebagai
mahasiswa untuk mengembangkan wawasan baik dalam pengetahuan mengenai
materi yang dibahas maupun dalam penyusunan makalah ini sendiri
2. Bagi dosen yang membimbing, makalah ini dapat menjadi tolak ukur untuk melihat
pemahaman mahasiswa terhadap materi yang diberikan
3. Bagi pembaca umum, makalah ini dapat menjadi referensi dalam memahami dan
mengembangkan pengetahuan akan senyawa aldehid dan keton

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Aldehid & Keton


1. Aldehid
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus aldehida yaitu
gugus karbonil (C=O) yang terikat pada sebuah atau dua buah unsur hidrogen.
Rumus umum struktur aldehid adalah R–CHO. Aldehid disintesis dari alkohol
dengan cara menghilangkan satu atom hidrogen (alkohol dehidrogenatum).
Aldehida mempunyai paling sedikit satu atom hidrogen yang melekat pada gugus
karbonil. Gugus lainnya dapat berupa gugus hidrogen, alkil atau aril. Rumus
umum aldehida dapat digambarkan sebagai berikut:

(R-CHO)
Ket:
R : Alkil
-CHO : Gugus fungsi aldehida
Beberapa aldehid di alam ditemukan sebagai senyawa yang memiliki
aroma yang khas. Vanilin, sinamaldehid dan benzaldehid memiliki aroma yang
harum sehingga kerapkali digunakan sebagai komponen dalam parfum.
Sementara formaldehid dan asetaldehid terkenal dangan aromanya yang tajam dan
menusuk.

2. Keton
Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus

4
karbonil (C=O) terikat pada dua gugus alkil, dua gugus aril atau sebuah alkil
dan sebuah aril. Rumus umum struktur keton adalah (R)2-C=O atau
R1-CO-R2. R pada struktur keton di atas merupakan gugus aril maupun
gugus alkil. Rumus umum keton dapat digambarkan sebagai berikut:

(R1-CO-R2)
Ket:
R : Alkil
-CO : Gugus fungsi keton
Keton merupakan salah satu senyawa organik yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam kosmetik, makanan, maupun pembersih
Senyawa keton juga bisa ditemukan secara alamiah. Contohnya ialah aseton yang
merupakan senyawa keton paling sederhana.

B. Tata Nama Aldehid & Keton


1. Aldehid
a) Nama IUPAC
Dalam sistem IUPAC, penamaan senyawa aldehida diturunkan dari nama
senyawa alkana dengan cara mengganti akhiran -a pada alkana menjadi –
al

Untuk aldehida tersubtitusi atau aldehida yang mempunyai isomer,


penentuan namanya dapat dilakukan dengan memperhatikan langkah-
langkah sebagai berikut:

5
1) Menentukan rantai induk pada senyawa, yaitu rantai terpanjang
yang mengandung gugus fungsi aldehida

2) Pemberian nomor pada rantai induk dimulai dari atom karbon pada
gugus aldehida

3) Menuliskan nama, dimulai dengan nama cabang, kemudian nama


rantai induk

Jika rantai cabang lebih dari satu namun sejenis, penulisannya


digabung dan dinyatakan dengan awalan yang sesuai jumlah
cabang:
dua : di-
tiga : tri-
empat : tetra-
lima : penta-
dan seterusnya

Jika terdapat cabang yang berbeda, penulisannya diurutkan sesuai


dengan urutan abjad

6
4) Posisi gugus fungsi aldehida tidak perlu disebutkan karena selalu
berada pada atom C nomor satu
5) Pemberian nama aldehida sesuai dengan nama rantai induk yang
diturunkan dari senyawa alkana dengan mengganti akhiran -a
menjadi al.
metana : metanal
etana : etanal
propana : propanal
butana : butanal
pentana : pentanal
6) Jika terdapat ikatan rangkap, maka pemberian nomor tetap dimulai
dari gugus aldehida karena gugus fungsi aldehida mempunyai
prioritas lebih tinggi daripada ikatan rangkap

Jika terdapat gugus hidroksil (-OH), maka penomoran tetap


dimulai dari gugus fungsi aldehida karena gugus fungsi aldehida
mempunyai prioritas lebih tinggi daripada gugus hidroksil

7) Jika terdapat dua gugus aldehida pada tiap ujung rantai induk,
molekul itu disebut-dial

7
Untuk aldehida siklik atau aldehida yang lebih kompleks dan
terikat pada cincin, pemberian namanya dengan menyertakan
akhiran –karbaldehida

b) Nama Trivial (Nama Umum)


Langkah-langkah pemberian nama umum untuk aldehida:
1) Menentukan rantai induk pada senyawa

2) Jika terdapat cabang, maka posisi cabang tersebut ditandai dengan


simbol Yunani

3) Nama trivial atau nama umum diawali dengan menuliskan posisi


gugus cabang diikuti nama cabang dan nama umum senyawa
aldehida yang menjadi rantai induk

2. Keton
a) Nama IUPAC
Dalam sistem IUPAC, penamaan senyawa keton diturunkan dari nama
senyawa alkana dengan cara mengganti akhiran-a pada alkana menjadi -on

8
Untuk keton tersubtitusi atau yang mempunyai isomer, pemberian nama
senyawanya adalah sebagai berikut:
1) Rantai pokok atau rantai induk adalah rantai terpanjang yang
mengandung gugus fungsi

2) Pemberian nomor dimulai dari atom karbon paling ujung pada


rantai induk yang dapat membuat atom karbon gugus karbonil
mempunyai nomor serendah mungkin

Jika gugus fungsi terletak di tengah, maka pemberian nomor


dimulai dari atom karbon pada rantai induk yang paling dekat
dengan cabang. Contoh: 2-metil-3-pentanon

3) Menuliskan nama senyawa, dimulai dari nama cabang kemudian


nama rantai induk

Jika terdapat lebih dari satu cabang yang sejenis, maka


penulisannya digabung dang dinyatakan dengan awalan yang
sesuai dengan jumlah cabang
dua : di-
tiga : tri-
empat : tetra-

9
lima : penta-
dan seterusnya
Jika terdapat cabang yang berbeda, maka penulisan nama cabang
diurutkan sesuai dengan urutan abjad

Pemberian nama cabang sesuai urutan abjad


4) Letak gugus fungsi dinyatakan dengan nomor

Gugus fungsi terletak pada atom karbon nomor 2 5.


5) Jika terdapat gugus selain keton, misalnya gugus hidroksil (-OH),
maka gugus karbonil pada keton tetap menjadi prioritas pertama.
Penomoran dilakukan sedemikian rupa sehingga atom karbon
gugus karbonil mempunyai nomor serendah mungkin

6) Jika terdapat dua gugus keton dalam satu rantai induk, molekul itu
disebut –dion

Untuk keton siklik atau keton yang lebih kompleks dan terikat pada incin,
pemberian namanya yaitu dengan cara:

10
1) Untuk keton siklik atau keton yang lebih kompleks dan terikat
pada incin, pemberian namanya yaitu dengan cara
2) Posisi gugus fungsi keton selalu berada pada atom karbon nomor
1, sehingga dalam penamaan senyawa keton tidak perlu
menuliskan posisi gugus fungsi keton. Penamaan senyawa keton
diturunkan dari alkana, yaitu dengan cara mengganti akhiran -a
pada alkana menjadi-on
3) Jika terdapat cabang yang terikat pada atom karbon lain dalam
cincin, maka penamaan senyawa keton dimulai dengan menuliskan
posisi cabang, diikuti nama cabang, kemudian nama cincin
4) Jika pada gugus siklik terdapat ikatan rangkap, maka penamaan
senyawa keton diawali dengan menyebutkan posisi ikatan rangkap
diikuti nama gugus siklik
b) Nama Trivial (Nama Umum)
Langkah-langkah pemberian nama trivial atau nama umum untuk senyawa
keton:
1) Identifikasi gugus alkil yang terikat pada karbon karbonil (-CO)

2) Pemberian nama dimulai dengan menuliskan gugus alkil yang


terikat pada atom karbon gugus karbonil sesuai abjad, kemudian
diikuto kata –keton

Untuk senyawa keton yang terikat pada gugus C6H5C(O)R, penamaannya


yaitu dengan menyertakan kata –fenon pada akhir nama senyawa keton.

11
C. Sifat Fisik Aldehid & Keton
1. Aldehid
Aldehid memiliki gugus karbonil polar sehingga titik didih aldehid lebih
tinggi daripada alkana padanannya. Namun, aldehid tidak dapat berikatan
hidrogen antar molekulnya sehingga dibandingkan dengan alkohol, titik didihnya
senyawa padanannya lebih rendah. Walaupun tidak dapat membentuk ikatan
hidrogen antar molekul, aldehid dapat berikatan hidrogen dengan air, sehingga
aldehid larut baik dalam pelarut air.
2. Keton
Seperti halnya aldehid, keton memiliki titik didih yang lebih tinggi
daripada alkana namun lebih rendah daripada alkohol atau asam karboksilat
padanannya. Keton rantai pendek dapat larut dalam air karena adanya ikatan
hidrogen antar molekul keton dan air. Akan tetapi, keton dengan berat molekul
lebih tinggi tidak dapat lagi larut karena gugus hidrofobik dari rantai alkil atau
aromatic lebih meruah daripada gugus polar karbonilnya.

D. Pembuatan (Sintesis) Aldehid & Keton


1. Aldehid
Alkohol yang mempunyai sekurang-kurangnya satu atom hidrogen dapat
dioksidasi menjadi senyawa karbonil. Oksidasi alkohol akan menghasilkan
senyawa aldehida. Reaksi ini dikenal sebagai oksidasi alkohol primer. Selain
oksidasi alkohol primer, metode lain yang digunakan untuk sintesis aldehida
adalah ozonolisis alkena, oksidasi metil benzena, reduksi asil klorida, oksidasi
glikol dengan asam periodat, dan hidrasi terhadap alkuna.
a) Oksidasi Alkohol Primer

12
Oksidasi alkohol menyebabkan hilangnya satu atau lebih atom hidrogen-α
Hidrogen-α yaitu atom hidrogen yang terikat pada atom karbon yang
mempunyai gugus-OH.
Alkohol primer memiliki dua hidrogen-α yang jika salah satunya
dilepaskan akan membentuk aldehida.
Pada pembuatan aldehida melalui oksidasi alkohol primer, pereaksi yang
biasanya digunakan adalah piridinium klorokromat (PCC) dengan pelarut
diklorometana pada suhu kamar.
b) Ozonilisis Alkena
Ozonolisis alkena juga disebut reaksi pemutusan ikatan rangkap karbon
karbon menggunakan ozon. Proses ini disebut ozonolisis.
Reaksi ozonolisis dapat berlangsung pada temperatur kamar. Ozonida
dengan berat molekul rendah dapat bersifat eksplosif, sehingga harus hati-
hati dalam penggunaannya. Selain itu, ozon juga bersifat toksik
Jika reaksi ozonolisis dilakukan pada alkena siklik, maka akan
menghasilkan senyawa diail.
c) Oksidasi Metil Benzena
d) Reduksi Asil Klorida
Asam karboksilat yang direaksikan dengan SOCl2 (tionil klorida) akan
menghasilkan asil klorida. Asil klorida yang dihasilkan apabila
direaksikan dengan litium tri-t-butoksialuminiumhidrida pada suhu -78°C,
maka akan terbentuk senyawa aldehida.
e) Oksidasi Glikol dengan Asam Periodat
Senyawa glikol tertentu jika dioksidasi dengan asam periodat akan
menghasilkan aldehida dan keton.
f) Hidrasi terhadap Alkuna
Dalam perindustrian, hidrasi terhadap asetilena dengan katalisator asam
(H2SO4/HgSO4) dimanfaatkan untuk menghasilkan asetaldehida.
2. Keton

13
Metode untuk pembuatan keton di antaranya oksidasi alkohol sekunder,
ozonolisis alkena, asilasi Friedel-Crafts, hidrasi alkuna, dan pembuatan keton dari
nitril
a) Oksidasi Alkohol Sekunder
Oksidasi alkohol sekunder merupakan cara yang umum untuk pembuatan
keton Oksidator digunakan antara lain kromium oksida (CrO3), piridinium
klorokromat (PCC), natrium bikromat (Na2Cr2O7), dan kalium
permanganat (KMnO4)
Ikatan-ikatan karbon tidak diputus pada reaksi oksidasi ini. Reaksi
oksidasi berhenti ketika telah dihasilkan senyawa keton.
b) Ozonolisis Alkena
Ozon digunakan untuk memutus ikatan rangkap dua karbon-karbon. Jika
suatu atom karbon pada ikatan rangkap dua terikat ke gugus alkil dan atau
gugus aril atau kedua-duanya, maka atom karbon itu akan diubah menjadi
keton.
c) Asilasi Friedel-Crafts
Jika gugus keton mengandung benzena atau senyawa aromatik lain, maka
cara yang efektif untuk memasukkan gugus asil ke dalam inti benzena atau
senyawa yang lain yaitu dengan reaksi asilasi Friedel-Crafts. Selain itu,
reaksi ini juga dapat dilakukan menggunakan anhidrida asam karboksilat.
Produk yang dihasilkan berupa aril keton.
d) Hidrasi Alkuna
Hidrasi terhadap alkuna akan menghasilkan keton. Katalisator yang biasa
digunakan yaitu H₂SO4, atau HgSO4. Hasil dari reaksi ini berupa
keseimbangan keto-enol.
e) Pembuatan Keton dari Nitril
Nitril dapat bereaksi dengan organomagnesium menghasilkan keton

E. Reaksi-Reaksi pada Aldehid & Keton


Reaksi yang terjadi pada senyawa aldehid dan keton, antara lain:
1. Reaksi Adisi

14
Reaksi adisi diawali dengan protonasi dari oksigen. Protonasi ini akan
menambah muatan positif pada karbon karbonil sehingga karbon akan lebih
mudah diserang oleh nukleofil. Reaktivitas relatif reaksi adisi pada aldehida dan
keton sebagian disebabkan oleh adanya muatan positif pada karbon karbonil.
Makin besar muatan positif makin reaktif. Gugus alkil akan membantu
menyebarkan muatan positif sehingga menjadi kurang reaktif.Contoh :
formaldehida lebih reaktif dibanding aldehida atau keton lain karena formadehida
tidak terdapat gugus alkil untuk membantu menyebarkan muatan positif. Apabila
dalam struktur terdapat gugus penarik elektron (misalnya Cl) maka reaktivitas
senyawa akan bertambah.

a) Dengan H2O
Adisi air terhadap gugus karbonil akan membentuk suatu 1,1-diol yang
disebut gemdiol atau hidrat. Reaksi reversible dan biasanya
kesetimbangan terletak pada sisi karbonil.

b) Dengan Alkohol
Produk adisi satu molekul alkohol pada aldehida disebut hemiasetal.
Sedangkan produk adisi dua molekul akcohol disebut asetal (untuk keton
disebut hemiketal dan ketal).Reaksi ini dikatalisis oleh asam kuat.

15
c) Dengan Hidrogen Sianida
CN- dari HCN merupakan nukleofil kuat. Tetapi HCN tidak dapat
mengadisi langsung ke suatu gugus karbonil. Adisi terjadi dalam kondisi
reaksi sedikit basa seperti dalam larutan buffer NaCN-HCN. CN-
merupakan nukelofil kuat sehingga CN- tidak membutuhkan katalis.
Produk reaksi adisi dengan hidrogen sianida merupakan suatu produk
sianohidrin.

HCN + OH ⇌ H2O + CN-

Sianohidrin merupakan senyaw antara yang penting, karena gugus CN


pada sianohidrin dapat dihidrolisi menjadi karboksil (-COOH) atau ester (-
COOR). Gugus OH dalam sianohidrin lebih reaktif dibandingkan –OH
dalam alkohol. Gugus OH sianohidrin dapat disubsititusi oleh amonia
sehingga dapat menjadi gugus amino.
d) Dengan Reagensia Grignard
Reaksi dengan reagensia grignard akan menghasilkan alkohol primer,
alkohol sekunder dan alkohol tersier. Reaksi adisi dengan reagensia
grignard dapat terjadi pada formaldehidyang akan menghasilkan alkohol
primer, dengan aldehid menghasilkan alkohol sekunder, dan dengan keton
menghasilkan alkohol tersier. Reaksi ini bukan merupakan reaksi
reversible. Apabila anda belum jelas, silahkan pelajari kembali materi

16
tentang reaksi dengan reagensia grignard ini pada bab 3 Topik 1 tentang
alkohol.
2. Reaksi Adisi – Eliminasi
Yaitu reaksi yang terjadi pada aldehida dan keton yang diawali dengan
adisi kemudian diikuti dengan eliminasi air atau molekul kecil lain untuk
memperoleh suatu produk yang mengandung ikatan rangkap.

3. Reaksi Reduksi
Produk reduksi aldehida dan keton adalah suatu alkohol, hidrokarbon atau
amina. Produk reduksi ini tergantung pada bahan pereduksi dan struktur senyawa
karbonilnya.
a) Hidrogenasi
Hidrogenasi gugus karbonil diperlukan kalor dan tekanan.

apabila dalam sebuah struktur terdapat ikatan rangkap dan gugus karbonil
maka ikatan rangkap dapat dihidrogenasi atau keduanya baik ikatan
rangkap maupun gugus karbonilnya dapat direduksi. Sedangkan reduksi
gugus karbonil saja pada struktur dengan ikatan rangkap dan gugus
karbonil tidak dapat dilakukan. Apabila hanya gugus karbonilnya saja
yang ingin direduksi maka reduksi bisa lakukan dengan hidrida logam.
b) Hidrida Logam
Reduksi dengan hidrida logam dapat menggunakan Litium aluminium
hidrida(LiAlH4) atau Natrium boro hidrida(NaBH4). Produk reaksi adalah
suatu alkohol.

17
4. Reaksi Oksidasi
Keton tidak mudah dioksidasi sedangkan aldehida akan dioksidasi menjadi
asam karboksilat

5. Reaksi Dengan Reagensia Tollens


Reaksi dengan reagensia tollens dilakukan untuk mengidentifikasi
senyawa aldehid Senyawa aldehid akan memberikan hasil positif dengan
membentuk cermin perak Sedangkan senyawa keton tidak akan memberikan
reaksi.

F. Penggunaan Aldehid & Keton dalam Bidang Farmasi


Dalam bidang farmasi aldehid digunakan sebagai bahan pengering dalam
laboratorium, sedangkan keton digunakan sebagai bahan utama pada beberapa merek
penghapus cat kuku serta bahan dalam pembuatan parfum.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus aldehida yaitu gugus
karbonil (C=O) yang terikat pada sebuah atau dua buah unsur hidrogen. Rumus
umum struktur aldehid adalah R–CHO. Sedangkan Keton adalah suatu senyawa
organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil (C=O) terikat pada dua gugus alkil,
dua gugus aril atau sebuah alkil dan sebuah aril. Rumus umum struktur keton adalah
(R)2-C=O atau R1-CO-R2.
2. Senyawa aldehida dan keton dengan bobot molekul rendah dapat larut dalam air
(walaupun tidak membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya, senyawa ini dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air), akan tetapi kelarutannya dalam air
makin berkurang dengan makin bertambah panjangnya rantai karbon. Senyawa
aldehida dan keton memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan senyawa
nonpolar dengan bobot yang sama. Namun tidak lebih rendah dibanding senyawa
alkohol karena tidak membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya seperti pada
alkohol.
3. Pembuatan (sintesis) aldehid dapat dilakukan dengan metode antara lain: oksidasi
alkohol primer, ozonolisis alkena, oksidasi metil benzena, reduksi asil klorida,
oksidasi glikol dengan asam periodat, dan hidrasi terhadap alkuna. Sedangkan pada
pembuatan (sintesis) keton dilakukan dengan metoda antara lain: oksidasi alkohol
sekunder, ozonolisis alkena, asilasi Friedel-Crafts, hidrasi alkuna, dan pembuatan
keton dari nitril.
4. Reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa aldehid dan keton antara lainnya yaitu:
reaksi adisi, reaksi adisi-eliminasi, reaksi reduksi, reaksi oksidasi, dan reaksi dengan
reagensia tollens.
5. Peran aldehid dan keton dalam bidang farmasi yaitu aldehid digunakan sebagai
bahan pengering dalam laboratorium, sedangkan keton digunakan sebagai bahan

19
utama pada beberapa merek penghapus cat kuku serta bahan dalam pembuatan
parfum.

B. Saran
Diharapkan bagi mahasiswa terutama yang ingin berkecimpung dalam dalam
farmasi untuk memahami dengan baik mengenai apa itu aldehid dan keton, tata nama,
sintesis, serta reaksi-reaksi yang ada pada aldehid dan keton dikarenakan aldehid dan
keton memiliki peran tersendiri dalam bidang farmasi yang pastinya akan menambah
wawasan serta membantu pengaplikasiannya dalam dunia kerja nantinya

20
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah. (2013). SENYAWA ORGANIK MONOFUNGSI. Makassar: Alauddin University Press.

Kemendikbud. (2013). Paket Keahlian : Kimia Analisis, KIMIA ORGANIK. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Latifah Adelina Damayanti, S. J. (2016). ALDEHIDA & KETON. Yogyakarta: AR-media.

Legiso, K. A. (2021). KIMIA ORGANIK. Palembang: NoerFikri Offset.

Wardiyah M.Si., A. (2016). KIMIA ORGANIK. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik


Indonesia.

iii

Anda mungkin juga menyukai