Proposal Project Instalasi

DAFTAR ISI
Sheep Manure, Urine, Fertilizer Installation

Gg. Darussalam, Kadipiro, Ngestiharjo, Kec.Kasihan,
Kab. Bantul, D.I. Yogyakarta, 55184.
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iii
OUR TEAM................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................................2
1.5 Batasan Proyek................................................................................................2
1.6 Sasaran Proyek................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................4
2.1 Instalasi Pemisah Kotoran dan Urine Domba.................................................4
2.1.1 Rancangan Instalasi.................................................................................4
2.1.2 Prinsip Kerja............................................................................................5
2.2 Instalasi Pengolahan POC (Pupuk Organik Cair)...........................................7
2.2.1 Rancangan Instalasi.................................................................................7
2.2.2 Prinsip Kerja..........................................................................................10
2.3 POC (Pupuk Organik Cair)...........................................................................15
2.3.1 Formulasi & Desain POC......................................................................15
2.3.2 Tahap Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC)......................................17
BAB III RENCANA KEGIATAN...........................................................................18
3.1 Voice Of Customer (VoC)............................................................................18
3.2 Perencanaan Kegiatan...................................................................................18
3.3 Timeline Kegiatan.........................................................................................20
3.4 Rancangan Anggaran Biaya..........................................................................21
3.5 Tim Pelaksana Kegiatan...............................................................................21
BAB IV PENUTUP...................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................23
2
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Desain Instalasi Pemisah Urine dan Kotoran Domba...............................................5
Tabel 2. 2 Desain Instalasi Pengolahan Pupuk Organik Cair....................................................8
Tabel 3. 1 Voice of Customer (VoC).......................................................................................18

Tabel 3. 2 Work Breakdown Structure (WBS)........................................................................19
Tabel 3. 3 Timeline Kegiatan...................................................................................................21
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 FlowChart Konveyor.............................................................................................6
Gambar 2. 2 (a) Skema Elektrikal (b) Blok Diagram............................................6
Gambar 2. 3 Rangkaian Skema Elektrikal Tangki Air Otomatis...............................................9
Gambar 2. 4 Flowchart Pemasok Urine dan Pengaduk Pupuk................................................10
Gambar 2. 5 Blok Diagram Sistem Pengaduk POC.................................................................11
Gambar 2. 6 Flowchart Monitoring Urine...............................................................................13
Gambar 2. 7 Blok Diagram Penampungan Urine....................................................................14
Gambar 2. 8 Flowchart Pemasok Air.......................................................................................14
Gambar 2. 9 Blok Diagram Instalasi Air.................................................................................15
Gambar 2. 10 Desain Kemasan POC.......................................................................................16
Gambar 2. 11 Flowchart Pembuatan POC...............................................................................17
3
OUR TEAM
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Di Indonesia peternakan domba memiliki peranan penting baik sebagai
produksi daging, kulit, dan peluang lapangan kerja di pedesaan. Lebih dari 90%
usaha peternakan domba diusahakan dalam bentuk peternakan rakyat.
Menyempitnya penguasaan lahan yang digarap petani menjadikan ternak
ruminansia kecil termasuk domba merupakan ternak alternatif yang dapat
dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan. Di Daerah Istimewa
Yogyakarta, khususnya Kabupaten Sleman ternak domba dipelihara secara luas
karena biaya produksi relatif rendah, mudah berkembang biak dan bila
membutuhkan uang setiap saat mudah dijual (Harmoko, 2018).
Namun, permasalahan peternakan domba yang dialami oleh peternak
yaitu minimnya pemanfaatan dan pengolahan limbah kotoran domba baik berupa
feses maupun urine yang dihasilkan. Sehari domba dapat menghasilkan feses
sebanyak 45 – 50% yaitu kurang lebih 0,9 - 1 Kg/ekor jika satu sembada
terdapat 100 ekor domba, maka feses yang akan dihasilkan dalam sehari sekitar
100 Kg kotoran hewan. Sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan
seperti bau menyengat, gas amoniak, berkembangbiaknya bakteri dan jamur.
Dampak yang ditimbulkan oleh limbah ternak adalah pencemaran karena gas
metan (CH4) menyebabkan bau bagi lingkungan sekitar. Gas metan ini adalah
salah satu gas yang dapat meningkatkan pemanasan global. Sementara kotoran
dan urine dari hewan dapat menjadi sarana penularan penyakit, misalnya
penyakit anthrax melalui kulit manusia yang terluka atau tergores dengan spora
anthrax dapat tersebar melalui darah (Asroh et al.,2020).
Mayoritas peternakan belum memiliki alat untuk memisahkan antara
urine dan kotoran hewan domba serta terdapat beberapa peternakan sudah
mengolah pupuk dari limbah peternakan hanya saja masih secara manual. Oleh
karena itu, salah satu solusi preventif dalam mengatasi limbah peternakan domba
yaitu dengan adanya pengolahan limbah kotoran domba menjadi Pupuk Organik
Cair disertai dengan instalasi Kandang dan pengolah pupuk secara otomatis
berbasis teknologi industry 4.0.
5
1.2 Rumusan Masalah

Merujuk pada permasalahan di atas maka rumusan masalah pada proposal ini
adalah :
1.2.1 Bagaimana cara meminimlisir limbah kotoran dan urine domba dalam
menjaga kebersihan sanitasi kandang peternakan domba?
1.2.2 Bagaimana menerapkan teknologi industry 4.0 melalui instalasi kandang
pemisah kotoran dan urine domba ?
1.2.3 Bagaimana pengaruh instalasi pengolahan pupuk pada Pupuk Organik Cair
(POC)?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan proyek Instalasi Kandang untuk Kotoran
Hewan, Urin, dan Pembuatan Pupuk sebagai berikut :
1.3.1 Untuk meminimalisir limbah peternakan dengan memanfaatkan sebagai
Pupuk Organik Cair berbasis ramah lingkungan.
1.3.2 Untuk mempermudah akses peternak dan meningkatkan biosafety pada
sanitasi kandang dengan merancang desain 3D dan wiring eletrikal dalam
pembuatan instalasi kadang pemisah kotoran dan urine domba.
1.3.3 Untuk mempermudah peternak dalam pengolahan Pupuk Organik Cair
berbasis otomatis.
1.4 Manfaat
Kandang terkoleksi ini dapat memudahkan peternak dalam mengolah limbah
peternakan secara otomatis. Peternak dapat memiliki penghasilan lebih dari
pengolahan limbah kotoran dan urine domba dengan luaran Pupuk Organik Cair
(POC) sehingga dapat dijual kepada para petani. POC ini berbasis ramah
lingkungan sehingga tidak mengandung bahan berbahaya dan aman bagi
tanaman serta lingkungan.
1.5 Batasan Proyek

Batasan proyek pada instalasi kendang untuk kotoran , urine, dan pengolahan pupuk
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.5.1 Lokasi proyek terletak di wilayah PT Sembada Sinergi Indonesia, lokasi harus
memenuhi persyaratan teknis dan lingkungan yang memadai untuk instalasi
system pemisah kotoran dan urin, serta instalasi pengolahan Pupuk Organik
Cair .
1.5.2 Instalasi pemisah kotoran dan urine domba dirancang untuk memisahkan kotoran
dan urin domba dengan tingkat akurasi yang tinggi dalam menghasilkan POC.
6
1.5.3 Instalasi Pengolahan Pupuk Organik Cair otomatis yang akan digunakan untuk
mengolah bahan baku kotoran dan urine yang telah dipisahkan. System ini akan
dirancang untuk memastikan pengadukan yang efektif dan efesien, serta hasil
campuran yang homogen.
1.5.4 Proyek ini dibatasi dengan skala produksi yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan Pupuk Organik Cair dari PT, Sembada Sinergi Indonesia. Skala
produksi harus dapat diatur sesuai dengan permintaan dan kapasitas produksi PT.
Sembada Sinergi Indonesia .
1.5.5 Waktu proyek berdasarkan acuan jadwal Program Kampus Merdeka yaitu MSIB
Batch 4 sampai akhir bulan Juni 2023. Proyek harus dapat diselesaikan dalam
waktu yang telah ditetapkan.
1.5.6 Biaya proyek akan ditentukan berdasarkan kesepakatan antara PT. Sembada
Sinergi Indonesia dan pihak PT. STECHOQ Robotika Indonesia yang
bertanggung jawab atas proyek ini.
Dengan memperhatikan Batasan – Batasan tersebut, proyek ini diharapkan dapat
menghasilkan instalasi kendang untuk kotoran , urin, dan Pupuk Organik Cair berbasis
otomatis yang efektif dan efesien dalam meningkatkan produksi Pupuk Organik Cair
yang berkualitas dan ramah lingkungan.
1.6 Sasaran Proyek

Dalam proyek ini, beberapa sasaran yang dapat dicapai adalah :
1.6.1 Mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan untuk membersihkan kandang
domba secara manual sehingga dapat meningkatkan efesiensi dalam
pengumpulan dan pemisah kotoran dan urine domba secara otomatis.
1.6.2 Mencegah penyebaran penyakit dan infeksi pada domba yang dapat
mengakibatkan kematian dan kerugian finansial bagi peternak. Agar dapat
memperbaiki kualitas udara lingkungan di sekitar kendang domba yang dapat
mempengaruhi Kesehatan dan kenyamanan domba, serta Kesehatan peternak.
1.6.3 Meningkatkan efesiensi produksi Pupuk Organik Cair dan kualitas
homogenitas Pupuk Organik Cair dapat tercampur optimal serta dapat
menetapkan parameter pengadukan yang konsisten dan terukur.
1.6.4 Mengoptimalkan pemanfaatan limbah peternakan domba sebagai Pupuk
Organik Cair dengan menggunakan teknologi berbasis Industri 4.0.
7
BAB II
PEMBAHASAN
Instalasi kandang untuk kotoran hewan, urin dan pengolahan pupuk akan
digunakan sebagai alat untuk mempermudah akses para peternak dalam hal sanitasi
kandang dan pengolahan kotoran hewan serta urine. Selain itu juga alat ini dapat
menambah penghasilan bagi peternak dari pengolahan limbah peternakan menjadi
POC (Pupuk Organik Cair).
2.1 Instalasi Pemisah Kotoran dan Urine Domba

Alat ini berfungsi untuk memisahkan kotoran hewan dan urine yang jatuh dari
kandang yang berada diatas, instalasi ini dipasang tepat dibawah kandang sebagai
tempat jatuhnya kotoran hewan dan urine. Kotoran hewan akan tersangkut dan
menggelinding pada jaring menuju saluran kotoran hewan dan ditampung pada
ujung kandang.
2.1.1 Rancangan Instalasi
a. Desain Pemisah Kotoran dan Urine Domba

Sudut Pandang Keterangan
Desain pemisah kotoran

hewan dan urine
mengadaptasi pada instalasi
kandang terkoleksi yang
mampu mengumpulkan
kotoran hewan dan urine
untuk dapat diolah menjadi
produk yang memiliki nilai
jual. Desain ini terdiri dari
Tampak Depan
8
rangka jaring dan alas urine

yang nantinya urine akan
melewati jaring menuju alas
urine dan kotoran hewan akan
tertahan di jaring.
Adapun perbedaan dari
dessain yang lain adalah kami
membuat rangka jaring dapat
digoyangkan sehingga apabila
Tampak Atas kotoran hewan tidak
mengelinding akan mudah
untuk dijatuhkan dan untuk
transportasi kohe kami
menggunakan konveyor untuk
menghantarkan kohe ke luar
kandang
Tampak Samping
Konveyor ini terintegrasi

dengan pemisah kotoran
hewan dan urine. Kotoran
hewan yang telah disaring
dapat ditransportasikan ke
luar kandang oleh konveyor
ini untuk dikumpulkan secara
otomatis sesuai dengan waktu
yang ditentukan. Konveyor ini
memiliki pembatas pada sisi
samping untuk mencegah
kotoran hewan tercecer.
Tampak Isometris Keunggulan dari konveyor ini
9
adalah dapat dibongkar-

pasang dan ukurannya yang
tidak terlalu besar namun
cukup untuk mengangkut
kotoran hewan, sehingga
dapat dipindahkan dengan
mudah untuk kebutuhan lai
Tampak Atas
Tabel 2. 1 Desain Instalasi Pemisah Urine dan Kotoran Domba

2.1.2 Prinsip Kerja
a. Flowchart Konveyor
Gambar 2. 1 FlowChart Konveyor
10
b. Blok Diagram Skema Elektrikal Instalasi Konveyor
Gambar 2. 2 (a) Skema Elektrikal (b) Blok Diagram

Dalam rangkaian instalasi tersebut menggunakan mikrokontroler
Arduino NANO yang sudah diprogram selain itu kita juga menambahkan
modul Real Time Clock (RTC) yang digunakan untuk mengatur jam hidup
dan mati pada motor. setelah itu arduino akan mengirimkan perintah terhadap
relay untuk menghidupkan dan mematikan motor 1 phase yang akan
menggerakkan Konveyor
2.2 Instalasi Pengolahan POC (Pupuk Organik Cair)

Instalasi pengaduk Pupuk Organik Cair adalah sebuah alat yang
digunakan untuk mengaduk dan mencampurkan Pupuk Organik Cair secara
merata. Instalasi ini terdiri dari sebuah tangki berisi raw material Pupuk
Organik Cair dan sebuah baling-baling atau impeller yang terpasang di bagian
tengah tangki. Impeller akan berputar dengan kecepatan tertentu, sehingga
menghasilkan gerakan fluida yang memadatkan Pupuk Organik Cair dan
mencampurnya dengan baik.
2.2.1 Rancangan Instalasi

a. Desain Instalasi Pengolahan Pupuk Organik Cair (POC)
Sudut Pandang Keterangan
11
Penggunaan agitator pengaduk

Pupuk Organik Cair ini sangat penting
dalam pengolahan Pupuk Organik Cair
karena Pupuk Organik Cair yang tidak
teraduk dengan baik dapat
menyebabkan ketidakseimbangan
nutrisi dalam tanaman dan bahkan
dapat menyebabkan kerusakan pada
mesin aplikator. instalasi ini juga
membantu mencegah terjadinya
Tampak Atas endapan atau pengendapan di bagian
bawah tangki yang dapat menyebabkan
kerusakan pada mesin aplikator dan
menyebabkan kehilangan nutrisi yang
penting bagi tanaman.
Dalam penggunaannya,
instalasi pengaduk Pupuk Organik Cair
biasanya dioperasikan dengan tenaga
listrik atau mesin diesel. Kecepatan
putaran impeller dapat diatur sesuai
Tampak Samping
dengan kebutuhan penggunaan dan
jenis pupuk yang akan dicampur.
Selain itu, penggunaan agitator juga
dapat mempercepat waktu pengolahan
pupuk cair, sehingga dapat
meningkatkan produktivitas dan
efisiensi dalam pertanian. pengaduk
Pupuk Organik Cair dapat digunakan
pada berbagai skala produksi, mulai
dari skala kecil hingga skala besar.
Pada skala kecil, agitator dapat
TampakPupuk Depan digunakan pada Pupuk Organik Cair
yang diproduksi secara mandiri oleh
petani atau peternak, sedangkan pada
skala besar, agitator digunakan pada
pabrik pengolahan Pupuk Organik Cair
yang memproduksi Pupuk Organik
Cair dalam jumlah besar untuk
dipasarkan kepada para petani.
Inpengaduk Pupuk Organik Cair
12
juga dapat dilengkapi dengan aksesori

seperti pompa untuk memindahkan
Pupuk Organik Cair dari tangki ke
tempat penyimpanan atau mesin
aplikator. Hal ini memudahkan
pengguna untuk mengatur pengiriman
dan aplikasi Pupuk Organik Cair pada
tanaman dengan lebih mudah dan
efektif.
Tabel 2. 2 Desain Instalasi Pengolahan Pupuk Organik Cair
b. Skema Elektrikal Pupuk Organik Cair

Dalam rangkaian pada (Gambar 3), mikrokontroler Arduino UNO
yang sudah di program akan program sesuai yang sudah dibuat dan
mengirimkan perintah terhadap relay untuk membuka dan menutup katup
valve (kran air elektrikal).
Gambar 2. 3 Rangkaian Skema Elektrikal Tangki Air Otomatis
13
2.2.2 Prinsip Kerja

a. Flowchart Pemasok Urine dan Pengaduk Pupuk
Gambar 2. 4 Flowchart Pemasok Urine dan Pengaduk Pupuk
14
b. Blok Diagram Sistem Pengaduk POC
Gambar 2. 5 Blok Diagram Sistem Pengaduk POC

Dalam rangkaian tersebut dapat dilihat pada system eletronik bekerja
dengan beberapa komponen yaitu :
 Arduino Nano adalah board mikrokontroler yang memiliki ukuran
kecil dan fitur-fitur yang cukup lengkap. Fungsi dari Arduino
Nano adalah sebagai platform pengembangan dan prototyping
untuk proyek-proyek elektronik. Arduino Nano berfungsi dalam
mengendalikan perangkat elektronik diprogram dengan
menggunakan bahasa pemrograman C++ sehingga memungkinkan
pengguna untuk membuat program yang kompleks untuk
mengendalikan berbagai jenis perangkat elektronik. Selain itu,
dapat membaca data dari flowsensor. Arduino Nano dapat
digunakan sebagai otak dari instalasi yang terdiri dari berbagai
jenis sensor dan aktuator. Arduino Nano dapat diprogram untuk
mengendalikan instalasi Pengolahan Pupuk Organik Cair. Arduino
Nano dapat digunakan dalam pengembangan Internet of Things
(IoT) karena dapat digunakan untuk menghubungkan perangkat
elektronik dengan internet melalui modul Wi-Fi atau Ethernet.
Sehingga Instalasi Pengolahan Pupuk dapat berjalan secara
otomatis.
 Proximity sensor digunakan untuk mengatur ketinggian air.
 RTC digunakan untuk memberikan waktu untuk hidup dan
mematikan.
15
 LCD 12C untuk menampilkan jumlah debit air.

 Relay untuk saklar otomatis.
 Motor 1 Phase berfungsi untuk mengalirkan pupuk cair dan untuk
menggerakan pengaduk POC dalam kombinasi atau pencampuran
semua formulasiPupuk Organik Cair. Motor yang biasa digunakan
yaitu motor DC.
 Flowsensor adalah suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi
debit fluida dalam pipa dengan cara menggunakan
sinyal.Flowsensor juga diperlukan kalibrasi sehingga didapatkan
keakuratan dari sensor tersebut.
 E-Valve ,erupakan suatu alat untuk mengatur debit air dan
membuka atau menutup air yang melewatinya. E-valve ini akan
bekerja apabila ada perintah dari Arduino Nano untuk menutup
atau membuka. E-valve akan membuka jika air dibutuhkan dan
akan menutup Ketika flowsensor mendeteksi kebutuhan air dan
urine telah terpenuhi.
16
c. Flowchart Monitoring Urine
Gambar 2. 6 Flowchart Monitoring Urine
17
d. Blok Diagram Penampungan Urine
Gambar 2. 7 Blok Diagram Penampungan Urine
Pada rangkaian tersebut menggunakan mikrokontroler arduino NANO

yang sudah di coding untuk mengatur sensor proximity yang akan di
gunakan untuk memonitoring ketinggian jumlah urin pada penampungan,
selain itu kita juga menggunakan modul RTC untuk mengirim sinyal ke
dalam relay untuk menghidupkan dan mematikan motor.
e. Flowchart Pemasok Air
Gambar 2. 8 Flowchart Pemasok Air
18
f. Blok Diagram Instalasi Air
Gambar 2. 9 Blok Diagram Instalasi Air
Dalam rangkaian tersebut menggunakan mikrokontroler Arduino NANO

yang sudah di program oleh tim agar dapat mengoperasikan Flow sensor, dari
flow sensor akan menghitung setiap debit air yang akan lewat kemudian secara
otomatis ketika debit air sudah sesuai yang di inginkan maka arduino akan
menutup kran pada Valve untuk menghentikan laju air
2.3 POC (Pupuk Organik Cair)

Pupuk memegang peranan penting dalam meningkatkan hasil tanaman
terutama pada tanah yang kandungan unsur haranya rendah. Kandungan dalam
pupuk organic mengandung unsur hara lebih lengkap dibandingkan dengan
pupuk kimia yang bahkan dapat berdampak negatif tidak hanya bagi lingkungan
tetapi ekosistem. Pupuk Organik Cair lebih mudah terserap oleh tanaman
karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai.
Dalam pengelolaan POC ini, kami menggunakan kombinasi antara limbah
peternakan berupa kotoran domba dan urine domba. Dikarenakan dengan
adanya penambahan urine domba selain berfungsi sebagai pupuk juga
bermanfaat sebagai pestisida alami. Dimana urine domba memiliki bau yang
khas sehingga dapat mencegah datangnya berbagai hama tanaman yang dapat
berfungsi sebagai pengendalian hama tanaman dari serangga.
2.3.1 Formulasi & Desain POC

a. Formulasi Pembuatan Pupuk Organik Cair
Dalam menentukkan formulasi Pupuk Organik Cair yang sesuai dengan
19
pertumbuhan tanaman, dilakukan riset terlebih dahulu dengan membuat 5

perlakuan dengan bahan yang bervariasi dan kombinasi antar satu sama lain.
Dan dilakukan uji fermentasi selama 30 hari (1 bulan). Setelah itu, hasil dari 5
perlakuan tersebut dilakukan uji efektivitas menggunakan tumbuhan benih
kangkong dengan pengujian selama 7 hari. Kemudian hasil dari 5 perlakukan
Pupuk Organik Cair yang terbaik akan diuji standar kualitas pupuk tersebut
dengan uji laboratorium. Setelah itu, dilakukan pengemasan dan pemasaran
kepada para petani apabila kandungan POC yang diuji laboratorium sesuai
standar kualitas dan baik bagi tanaman serta berbasis ramah lingkungan.
Berikut ini merupakan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan
Pupuk Organik Cair (POC).
 Bahan
Bahan yang digunakan dalam riset pembuatan Pupuk Organik Cair adalah
kotoran domba, urine domba, EM4 sebagai starter pupuk, molases atau tebu
gula, dolomit, sisa pakan, air, dan empon-empon atau rempah-rempah.
 Alat
Alat yang digunakan adalah drum air, drum penampungan urine domba,
instalasi pengaduk atau pengolahan Pupuk Organik Cair, dan wadah
penampung untuk fermentasi POC.
b. Desain Pupuk Organik Cair

Dalam produksi Pupuk Organik Cair diperlukan kemasan yang baik
sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) sehingga POC akan siap
untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai oleh
konsumen. Tentunya dalam pengemasan diperlukan desain label untuk
identitas dan informasi terkait kandungan yang berada di dalam Pupuk
Organik Cair. Berikut ini merupakan desain gambar botol dan label pada
Pupuk Organik Cair.
Gambar 2. 10 Desain Kemasan POC
Rancangan Desain botol kemasan POC terdapat spesifikasi dengan

volume botol 1 liter. Berat 60 gram, diameter 9 Cm. Dan tinggi botol yaitu 23
Cm.
20
2.3.2 Tahap Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC)
Gambar 2. 11 Flowchart Pembuatan POC
21
BAB III
RENCANA KEGIATAN
3.1 Voice Of Customer (VoC)

Voice of Customer dari Proyek Instalasi Kandang Untuk Kotoran, Urine Domba
dan Pembuatan Pupuk terdapat pada (Tabel 3.1).
Requirement /
No VOC CTQs Ys
Spec
Belum ada instalasi Belum ada pemilihan
Menggunakan
pemisah antara urine bentuk dan sistem yang Bentuk
strimin pvc dan
1. dan kohe akan digunakan dalam desain
fiber pvc yang
pemisahan kotoran instalasi
didesain miring
hewan dan urine
Menggunakan 2
Belum adanya sistem
Belum adanya jalur buah belt
jalur yang efisien agar Bentuk dan
2. terkoleksi urine dan Konveyor untuk
kohe dan urine desain jalur
kohe kohe dan talang
terkoleksi
untuk urine
Belum menemukan Menggunakan
Belum adanya Formulasi
cara yang efektif untuk perpaduan
3. pengelolaan kotoran pupuk
pembuatan pupuk antara kohe,
dan urine domba kandang
kandang urine, EM4
Belum ada sistem Belum ada mesin untuk
Instalasi mesin
untuk meningkatkan membuat pupuk Bentuk dan
4. pengaduk pupuk
nilai ekonomis urine organik dari kohe dan jenis mesin
kandang
dan kohe urine
Belum ada sistem Motor Konveyor untuk
Rangkaian Menggunakan
otomatisasi dalam kohe dan pump untuk
5 wiring dan microcontroller
pengoleksian urine urine masih dinyalakan
pemograman dan sensor
dan kohe secara manual
Tabel 3. 1 Voice of Customer (VoC)
3.2 Perencanaan Kegiatan
Perencanaan dalam pelaksanaan Proyek Instalasi Kandang Untuk Kotoran,
Urine Domba dan Pembuatan Pupuk akan dijelaskan dalam (Tabel 3.2).
Berdasarkan hasil dari diskusi Tim SMURFIN yang telah dilakukan, maka
dirumuskan rincian pekerjaan pada Work Breakdown Structure (WBS) sebagai
berikut.
22
Level Kode
WBS WBS Nama WBS PIC
Project Instalasi Kandang Untuk Kotoran
1 0 Hewan,Urine dan Pupuk Kandang ALL
2 1 Persiapan ALL
3 1.1. 2 Diskusi Project PM
3 1.1. 3 Riset dan Observasi Farm
3 1.1. 4 Penyusunan Administrasi Farm
2 2 Perencanaan ALL
3 2.1.1 Analisis Resiko ALL
3 2.1.2 Desain Instalasi Kandang Mechanical
3 2.1.3 Desain 3D Wiring Hardware
3 2.1.4 Desain dan Cetak PCB Hardware
3 2.1.5 Pemilihan Bahan dan Material ALL
3 2.1.6 Penyusunan Rancangan Anggaran Biaya ALL
2 3 Pelaksanaan ALL
Proses Pembuatan Base dan Komponen Utama
3 3.1.1 Instalasi Pemisah Kohe dan Urine Mechanical
Proses Pembuatan Base dan Komponen Utama
3 3.1.2 Instalasi pengolahan pupuk Mechanical
3 3.1.3 Perakitan Kelistrikan Hardware
3 3.1.4 Pemrograman Hardware Hardware
3 3.1.5 Pemasangan Instalasi Kandang ALL
3 3.1.6 Pembuatan Pupuk Organik Cair Farm
3 3.1.7 Pengemasan Pupuk Organik Cair Farm
3 3.1.8 Pemasaran Pupuk Organik Cair Farm
2 4 Evaluasi ALL
3 4.1.1 Trial and Error ALL
3 4.1.2 Perbaikan Instalasi ALL
2 5 Finalisasi ALL
3 5.1. 1 Penyelesaian Akhir ALL
3 5.1. 2 Training ALL
3 5.1. 3 Penyusunan Laporan Akhir ALL
Tabel 3. 2 Work Breakdown Structure (WBS)
23
3.3 Timeline Kegiatan

Perencanaan waktu yang telah ditentukkan oleh Tim SMURFIN dalam
pengerjaan proyek Intalasi Kandang untuk kotoran, urin danpembuatan pupuk
dimulai pada bulan Maret dan diakhiri di bulan Juni 2023 dapat terlihat pada
(Tabel 3.3).
Sub Kegiatan Maret April Mei Juni

123412341234512345
Persiapan
Diskusi Tim Project
Riset dan Observasi
Penyusunan Administrasi
Perencanaan
Analisis resiko
Desain Instalasi Kandang
Domba
Desain 3D Wiring
Desain & Cetak PCB
Proyek
Instalasi Desain & Cetak Kemasan
Kandan Penentuan Bahan dan Material
g Penyusunan Rancangan
Anggaran Biaya
Pelaksanaan
Proses pembuatan Base dan
Komponen Utama Instalasi
Pemisah Kohe dan Urine
Proses pembuatan Base dan
Komponen Utama Instalasi
Pengolahan Pupuk
Perakitan Kelistrikan
Pemrograman Hardware
Pemasangan Instalasi Kandang
Domba
Pembuatan Pupuk Kandang
Domba
24
Pengemasan Pupuk Organik

Cair
Pemasaran Pupuk Organik Cair
Evaluasi
Trial and Error
Perbaikan Instalasi
Penyelesaian Akhir
Finalisasi
Training
Penyusunan Laporan
Tabel 3. 3 Timeline Kegiatan

3.4 Rancangan Anggaran Biaya
(Lampiran 1)
3.5 Tim Pelaksana Kegiatan

Proyek ini dikerjakan sepenuhnya oleh Tim SMURFIN “Sheep Manure,
Urine, Fertilizer Installation” , dengan susunan keanggotaan sebagai berikut :
Project Manager : Fajar Rahman Syawali
Farm Engineer : Yonika Sindiana P
Rizal Firdaus
Mechanical Engineer : Jonathan Kevin Aruan
Yasykur Parama Daffa
M. Fadhil Ichsan R
Hardware Engineer : M. Nurdin Prastya H
M. Syaifuddin
Ragil Aghani
BAB IV
PENUTUP
25
Demikian proposal proyek yang berjudul “ Instalasi Kandang Untuk Kotoran

Hewan, Urine, dan Pembuatan Pupuk” kami ajukan Diharapkan proyek ini dapat
terealisasi dan terlaksana sesuai dengan rencana. Serta dapat bermanfaat bagi sanitasi
kandang ternak domba dan berbagai pihak terkhusus PT. Sembada Sinergi Indonesia.
Semoga dengan adanya instalasi kandang berupa pemisah kotoran dan urine domba
serta pengolahan pupuk dapat menjadi inspirasi bagi para peternak dalam mengolah
limbah kotoran ternaknya. Kami pun memohon dukungan dan partisipasi dari semua
pihak semi keberhasilan proyek ini. Atas perhatiannya kami mengcapkan terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA
26
Harmoko. 2018. Daya Tahan Panas Domba Ekor Gemuk yang Terpapar Sinar
Matahari dengan Lama yang Berbeda. Jurnal Kesehatan Scince Pathology
and Medicine.
Asroh, A., Intansari, K., Patimah, T., Meisani, N. D., & Irawan, R. (2020).
Penambahan Arang Sekam , Kotoran Domba dan Cocopeat untuk Media
Tanam ( Addition of Husk Charcoal , Sheep Dung and Cocopeat for
Planting Media ). Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat, 2(ISSN 2721-897X),
75–79.
27
28

Proposal Project Instalasi

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Proposal Project Instalasi

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

DAFTAR ISI

Sheep Manure, Urine, Fertilizer Installation

Tabel 3. 1 Voice of Customer (VoC).......................................................................................18

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.5 Batasan Proyek

1.6 Sasaran Proyek

2.1 Instalasi Pemisah Kotoran dan Urine Domba

2.1.1 Rancangan Instalasi

a. Desain Pemisah Kotoran dan Urine Domba

Desain pemisah kotoran

rangka jaring dan alas urine

Konveyor ini terintegrasi

adalah dapat dibongkar-

Tabel 2. 1 Desain Instalasi Pemisah Urine dan Kotoran Domba

Gambar 2. 1 FlowChart Konveyor

b. Blok Diagram Skema Elektrikal Instalasi Konveyor

Gambar 2. 2 (a) Skema Elektrikal (b) Blok Diagram

2.2 Instalasi Pengolahan POC (Pupuk Organik Cair)

2.2.1 Rancangan Instalasi

Sudut Pandang Keterangan

Penggunaan agitator pengaduk

Inpengaduk Pupuk Organik Cair

juga dapat dilengkapi dengan aksesori

Tabel 2. 2 Desain Instalasi Pengolahan Pupuk Organik Cair

b. Skema Elektrikal Pupuk Organik Cair

Gambar 2. 3 Rangkaian Skema Elektrikal Tangki Air Otomatis

2.2.2 Prinsip Kerja

Gambar 2. 4 Flowchart Pemasok Urine dan Pengaduk Pupuk

b. Blok Diagram Sistem Pengaduk POC

Gambar 2. 5 Blok Diagram Sistem Pengaduk POC

 LCD 12C untuk menampilkan jumlah debit air.

c. Flowchart Monitoring Urine

Gambar 2. 6 Flowchart Monitoring Urine

d. Blok Diagram Penampungan Urine

Gambar 2. 7 Blok Diagram Penampungan Urine

Pada rangkaian tersebut menggunakan mikrokontroler arduino NANO

e. Flowchart Pemasok Air

Gambar 2. 8 Flowchart Pemasok Air

f. Blok Diagram Instalasi Air

Gambar 2. 9 Blok Diagram Instalasi Air

Dalam rangkaian tersebut menggunakan mikrokontroler Arduino NANO

2.3 POC (Pupuk Organik Cair)

2.3.1 Formulasi & Desain POC

pertumbuhan tanaman, dilakukan riset terlebih dahulu dengan membuat 5

b. Desain Pupuk Organik Cair

Gambar 2. 10 Desain Kemasan POC

Rancangan Desain botol kemasan POC terdapat spesifikasi dengan

2.3.2 Tahap Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC)

Gambar 2. 11 Flowchart Pembuatan POC

3.1 Voice Of Customer (VoC)

3.3 Timeline Kegiatan

Sub Kegiatan Maret April Mei Juni

Pengemasan Pupuk Organik

Tabel 3. 3 Timeline Kegiatan

3.5 Tim Pelaksana Kegiatan

Demikian proposal proyek yang berjudul “ Instalasi Kandang Untuk Kotoran

Anda mungkin juga menyukai