Anda di halaman 1dari 6

Bagaimana Ciri-Ciri Udara Yang Bersih dan Sehat?

Udara yang bersih adalah udara yang mengandung banyak manfaat bagi manusia. Udara
yang bersih besar dari segala macam sesuatu yang tidak dibutuhkan oleh manusia, baik itu
berupa zat-zat atau partikel- pertikel padat seperti debu, kotoran, dan lainnya maupun berupa
gas- gas yang tidak diperlukan karena sifatnya yang merugikan, seperti karbondioksida,
karbonmonoksida, dan gas- gas yang berbahaya lainnya. Udara yang bersih dan sehat ini
memiliki ciri khas khusus yang membedakannya dengan udara yang cenderung tidak baik atau
cenderung tercemar. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai udara yang bersih
dan sehat, yang mana meliputi ciri- ciri udara tersebut.
Menurut British Columbia Air Quality (2016) kualitas udara berarti keadaan udara di sekitar kita
yang mengacu pada udara yang bersih atau tercemar. Kualitas udara yang baik tidak hanya
sangat penting untuk manusia, tetapi juga penting untuk hewan, tumbuhan, air dan tanah.
Udara yang bersih dan sehat ini merupakan udara yang murni, sejuk, dan terasa segar apabila
kita hirup dan masuk ke paru- paru kita.

Udara bersih merupakan udara yang murni dan belum tercampur dengan berbagai benda asing,
baik dalam bentuk padat, cair, maupun gas, serta zat- zat lain yang bersifat merugikan.  Udara
yang bersih dan sehat ini tentulah berbeda ciri-cirinya dengan udara yang tercemar atau kotor.

Beberapa ciri ciri udara bersih dan sehat antara lain:

1. Tidak berwarna

Ciri pertama dari udara bersih dan juga sehat adalah tidak mempunyai warna atau tidak
berwarna. Udara yang bersih ini adalah udara yang murni. Udara yang murni merupakan udara
yang tidak mempunyai warna, sehingga jika terdapat warna pada udara maka udara tersebut
maka udara tersebut tidak baik atau tidak sehat. Udara yang mempunyai warna merupakan udara
yang telah tercampur dengan gas- gas ataupun benda lainnya tertentu sehingga menimbulkan
warna yang terasa asing dan merusak kemurnian udara.

2. Tidak berbau

Ciri yang kedua yang dimiliki oleh udara adalah tidak berbau. Udara yang bersih merupakan
udara yang terasa segar apabila kita hirup, dan tentu saja tidak berbau. Udara yang apabila kita
cium akan berbau maka udara itu bukanlah udara yang yang murni. Udara yang berbau berarti
udara yang telah tercampur dengan berbagai zat lain (umumnya yang berupa gas), maka udara
yang berbau bukanlan udara yang murni lagi.

3. Tidak berasa

Ciri selanjutnya dari udara adalah udara tidak mempunyai rasa. Udara yang murni adalah udara
yang tidak mempunyai rasa apapun, sehingga apabila kita merasakan udara yang kita hirup
mempunyai rasa, maka udara tersebut bukanlah udara yang murni lagi. Indikasi rasa pada udara
ini dapat dirasakan melalui bau pada udara tersebut. Apabila udara yang kita hirup mempunyai
bau tertentu, hal itu menandakan bahwa udara tersebut juga mempunyai rasa.

4. Tidak tercampur dengan benda asing

Ciri yang paling umum untuk menyatakan sesuatu hal yang murni adalah tidak tercampur dengan
benda- benda asing lainnya. Benda- benda asing ini adalah benda  yang dapat mempengaruhi
kemurnian udara tersebut, baik itu gas, cairan, maupun benda padat lainnya. Campurnya udara
dengan benda- benda yang bersifat lainnya ini menyebabkan udara menjadi tidak bersih dan juga
tidak menyehatkan. Hal ini karena benda- benda yang tercampur di dalamnya ini terkadang
mempunyai sifat yang membahayakan kesehatan.  Dan udara yang tercampur dengan benda-
benda lainnya ini terkadang menimbulkan perubahan pada warna, bau dan rasa sehingga dapat
kita ketahui, namun terkadang tidak menimbulkan apapun sehingga sulit untuk kita ketahui.

5. Terasa segar apabila kita hirup

Udara yang bersih dan sehat merupakan udara yang terasa segar apabila kita hirup. Berbeda
dengan udara yang yang telah tercemar yang apabila kita hirup maka akan menyesakkan dada.
Udara bersih kesegarannya masih tetap terjaga hingga bisa menenangkan pikiran kita dan
mengalirkan oksigen murni pada tubuh kita.

6. Terasa sejuk

Udara yang bersih adalah udara yang terasa sejuk di badan. Berbeda dengan udara yang telah
tercemar yang terasa panas di badan. Udara bersih dan sehat akan terasa sejuk apabila
menyentuh permukaan kulit kita. Udara bersih biasanya kita temui di daerah- daerah yang
memiliki banyak pepohonan, maka di daerah tersebut biasanya akan terasa sejuk.

7. Dapat digunakan sebagai terapi kesehatan tubuh

Udara yang bersih dapat dimanfaatkan sebagai alat terapi kesehatan. Maka dari itulah udara yang
bersih dan sehat ini mempunyai ciri dimanfaatkan sebagai bahan terapi untuk kesehatan tubuh.
Beberapa manfaat yang dimiliki oleh udara bersih untuk kesehatan tubuh adalah untuk menjaga
ketenangan, menghalau ketegangan, meningkatkan kekebalan atau daya tahan tubuh dan juga
menambah energi.

Itulah beberapa ciri ciri udara bersih dan sehat. Udara yang bersih dan menyehatkan biasanya
dapat kita temui di tempat- tempat yang mempunyai banyak pepohonan dan juga tumbuhan hijau
(baca: manfaat hutan). Hal ini karena tumbuhan hijaulah yang berperan untuk mempuroduksi
udara yang bersih ini. Udara yang bersih juga sarat dengan oksigen sehingga terasa segar di
badan. Biasanya tempat yang masih mempunyai udara bersih adalah di area pedesaan. Area
pedesaan adalah area yang masih ditumbuhi oleh banyak pepohonan dan juga jauh dari polusi
udara seperti di perkotaan.

Maka dari itulah seringkali kita dapati bahwa orang- orang yang tinggal di pedesaan mempunyai
badan yang segar dan sehat hingga masa tuanya, serta mempunyai umur yang lebih panjang. Hal
ini salah satunya disebabkan karena udara yang dimiliki. Maka dari itulah kita sebagai manusia
sebaiknya peduli akan lingkunga, salah satunya  dengan cara mencipkatakan area yang memiliki
udara bersih. Kita bisa menanam pepohonan di lingkungan sekitar rumah kita sendiri sehingga
akan terasa sejuk dan segar serta sebagai sumber udara bersih yang kita miliki sendiri.

Bagaimana Udara Yang Tercemar Itu?

Udara yang Tercemar

Suatu udara dapat dikatakan tercemar apabila hadir atau munculnya suatu substansi fisik,
biologi ataupun kimia ke atmosfer dalam jumlah yang melebihi batas aman sehingga dapat
mempengaruhi kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan serta menganggu aktivitas dan
kenyamanan makhluk hidup. 

Ciri Ciri Pencemaran Udara

 Udara Menjadi Berwarna – Untuk warna-nya tergantung dari jenis substansi yang
mencemarinya. Seperti contoh pencemaraan udara yang disebabkan oleh kebakaran hutan
maka udara akan berwarna kuning jika terlihat dari kejauhan, hal ini terjadi karena
kandungan gas CO, CO2 dan SO2 yang begitu tinggi. Untuk pencemaran udara dari asap
pabrik umumnya udara akan hitam karena kadar CO2, timbal dan unsur lain yang tinggi.
 Udara Memiliki Rasa – Hal ini masih berkaitan dengan bau dimana ketika manusia
mencium bau udara yang tercemar maka secara otomatis juga akan dapat mengenali rasa
udara tersebut. Memang udara bukan materi padat seperti makanan yang dapat dirasakan,
namun dengan mencium-nya saja sama saja dengan merasakannya.
  Memiliki Suhu Yang Tinggi – Meskipun tidak setiap udara hangat itu tercemar namun
setidaknya tanda seperti ini sebagai pelengkap dari warna dan bau. Jadi ketika suhu udara
tinggi namun tidak berwarna dan tidak berbau ataupun berasa maka tidak dapat dikatakan
udara tersebut tercemar. Namun jika suatu udara berwarna, berbau dan berasa serta
bersuhu lebih tinggi, udara tersebut pastilah sudah tercemar.
 Sesak Nafas Ketika Terhirup – Salah satu tanda yang bisa dijadikan indikator
pencemaran udara yaitu dapat menyebabkan sesak nafas ketika dihirup. Hal ini
disebabkan oleh rendahnya kadar oksigen pada udara yang sudah tercemar polutan.
Komposisi udara normal haruslah mengandung Oksigen sekitar 21 persen dan Nitrogen
78 persen. Ketika kadar oksigen turun hingga 10 persen sedangkan gas CO2 naik maka
akan terjadi gejala sesak nafas sebagai tanda tubuh kekurangan oksigen.
 Cuaca yang selalu redup Adanya berbagai kabut yang terdapat di udara secara terus menerus,
akan menyebabkan sinar matahari tidak dapat menembus sampai ke bumi. Hal ini tentunya
akan menyebabkan cuaca yang selalu redup dan tentunya akan mengganggu kehidupan
manusia maupun kehidupan mahkluk lainnya terutama tumbuh-tumbuhan karena akan
mengganggu proses fotosintesa.
 Terhalangnya pandangan mata oleh karena adanya partikel bahan pencemar di udara. Partikel
bahan pencemar yang melayang-layang di udara terutama yang mempunyai diameter kurang
dari 1 – 5 mikron akan membentuk suspensi yang stabil di udara. Bila suspensi itu
konsentrasinya tinggi, maka akan mengganggu jarak pandangan mata seseorang.
 Munculnya bau yang dapat tercium diseluruh daerah. Bau yang dihasilkan dari proses industri
maupun proses dekomposisi (seperti bau gas), bau ini dapat menyebar ke seluruh udara karena
gas memiliki sifat dapat berdifusi keseluruh ruangan. Bau itu dapat menimbulkan gangguan
ketidaknyaman bagi penduduk di wilayah tersebut.
 Terdapatnya kabut (smog) yang menyelimuti udara. Kabut (smog) yang terjadi akan
menyelimuti wilayah tersebut dalam bentuk bahan partikulat, yang berupa padatan maupun
cair. Contoh sumber kabut itu dapat terjadi dari industri yang menggunakan sumber energi
dalam proses kegiatannya yang menggunakan bahan bakar minyak bumi dan batu bara, dimana
dalam proses pembakaran yang kedua akan menghasilkan gas SO2 . Kabut dapat terjadi pada
daerah yang beriklim panas dan kering, serta transportasi yang digunakan banyak menggunakan
kendaraan bermotor, dari proses pembakan tersebut akan membentuk kabut yang disebut
dengan photochemical smog. Photochemical smog itu terbentuk akibat gas buang NO2, hasil
reaksi pada temperatur tinggi dari nitrogen dan oksigen diruang pembakar kendaraan bermotor.
Gas NO2 yang berwarna kuning kecoklatan ini, akan membentuk kabut yang menyelimuti
terutama udara perkotaan.
 Terdapatnya endapan partikel bahan pencemar Pada daerah industri pembuatan semen,
disamping udaranya terselimuti kabut, sebagian partikel padat (terutama yang diameter
partikelnya relative besar) akan mengendap baik pada daun-daunan maupun pada atap rumah
penduduk. Partikel ini akan tetap disitu sampai tersapu oleh turunnya hujan.

Dampak Bagi Kesehatan dan Lingkungan


Kualitas udara pada umumnya dinilai dari konsentrasi parameter pencemaran udara yang terukur lebih
tinggi atau lebih rendah dari nilai Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Baku mutu udara adalah ukuran
batas atau kadar unsur pencemaran udara yang dapat ditenggang keberadaannya dalam udara ambien.
Udara ambien adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfer (lapisan udara setebal 16 km
dari permukaan bumi) yang berada di dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan
mempengaruhi kesehatan manusia, mahluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya. Baku mutu udara
ambien nasional ditetapkan sebagai batas maksimum mutu udara ambien untuk mencegah terjadinya
pencemaran udara sebagaimana terlampir dalam PP No. 41 Tahun 1999. Pemerintah menetapkan Baku
Mutu Udara Ambien Nasional untuk melindungi kesehatan dan kenyamanan masyarakat.

Setiap pencemaran pasti memiliki dampak negatif yang dapat dirasakan semua makhluk hidup.
Pada bagian sebelumnya telah diterangkan akibat yang akan ditimbulkan dari air yang tercemar,
begitu juga dengan pencemaran udara yang dampaknya akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Mempengaruhi Kesehatan makhluk hidup – dimana sebelumnya substansi polutan masuk


kedalam tubuh manusia melalui sistem respirasi dan langsung masuk kedalam aliran darah,
menyebar keseluruh tubuh hingga memasuki sel dan jaringan. Sehingga dapat jangka panjang
akan memicu munculnya berbagai penyakit yang paling umum seperti ISPA, bronkitis, asma
hingga kanker paru paru.

2. Menimbulkan Efek Rumah Kaca – Terjadi ketika konsentrasi gas gas seperti CO2, CFC,
Metana di lapisan atmosfer meningkat sehingga dapat menyerap panas yang seharusnya
dipantulkan kembali, akibatnya suhu permukaan bumi akan meningkat sehingga menyebabkan
terjadi pemanasan global.
3. Menyebabkan Terjadinya Hujan Asam – tingkat keasaman air hujan normalnya berada di
kisaraan 5.6 karena terpengaruhi gas CO2 di atmosfer. Pencemaraan udara dapat meningkatkan
konsentrasi gas seperti CO2, NO2 dan SO2 sehingga akan menyerap kedalam titik air saat proses
kodensasi berlangsung. Hal ini menyebabkan PH hujan menjadi lebih asam dan disebut
dengan proses terjadinya hujan asam yang dapat merusak tanaman dan bangunan serta
mempengaruhi kualitas tanah.

4. Kerusakan Lapisan Ozon –  yang seharusnya menjadi pelindung bumi dari radiasi sinar
Ultraviolet matahari, karena rusak akibat polutan menyebabkan lapisan ozon menjadi bolong.
Jika terjadi demikian makhluk hidup akan terpapar sinar UV secara langsung yang dapat
menimbulkan kanker kulit.

Dampak pencemar Nitrogen Oksida (Nox) Gas nitrogen oksida ada dua macam yaitu: gas nitrogen
monoksida (NO) dan gas nitrogen dioksida (NO2). Keduanya mempunyai sifat berbeda dan sangat
berbahaya bagi kesehatan. Gas NO sulit diamati secara visual karena tidak berbau dan tidak berwarna.
Sifat racun gas ini pada konsentrasi tinggi menyebabkan gangguan pada syaraf sehingga menimbulkan
kejang-kejang, bila keracunan terus berlanjut mengakibatkan kelumpuhan. Sedangkan untuk gas NO2
empat kali lebih berbahaya dari pada gas NO. Organ tubuh yang paling peka terhadap gas NO2 adalah
paru-paru, paru-paru yang terkontaminasi dengan NO2 akan membengkak sehingga penderita sulit
bernafas yang dapat mengakibatkan kematian. Pada konsentrasi rendah gas NO2 juga menyebabkan
iritasi pada mata yang meyebabkan mata perih dan berair.

Dampak Pencemar Partikel. Partikel pencemar udara dapat menimbulkan berbagai macam penyakit
saluran pernapasan atas atau pneumokoniosis. Ukuran partikel 5 mikron sampai ukuran lebih kecil 1
mikron masuk ke paru-paru masuk lebih dalam lagi ke alveoli. Penempelan atau pengendapan partikel
berdasarkan ukuran. Masa inkubasi partikel dalam tubuh bisa 2-4 tahun. Macam penyakit
pneomokoniosis tergantung jenis partikel debu yang masuk ke dalam paru-paru dan tergantung
kegiatan dan teknologi yang digunakan di daerah tersebut. Efek Polutan Partikel Efek yang ditimbulkan
dari polutan partikel terhadap manusia adalah Asbes : Fibrosis paru, kanker paru Kadmium (Cd) :
Kerusakan paru, kerusakan ginjal Berilium (Be) : acute pneumonic disease dan chronic granulomatous
disease Arsen (As) : kanker paru dan kanker kulit Kromium (Cr) : Iritasi mukosa, perforasi hidung,
perforasi hidung dan kanker paru Timbal : bersifat neurotoksik dan senyawanya mempengaruhi sistem
pusat saraf, anemi dan keguguran, menurunkan kecerdasan / IQ, dapat menghambat pembuatan
haemoglobin yang menyebabkan tidak berfungsinya beberapa organ ginjal, dan menyebabkan kanker.
Ciriciri keracunan timbal ialah pusing, kehilangan selera, sakit kepala.

Dampak Karbon Monoksida (CO)

Waktu
N Parameter Pengukur
o an (rata-
. rata)
1 Partikulat (PM10) 24
jam
2 Sulfurdioksida (SO2) 24
jam
3 Karbonmonoksida (CO) 8
jam
4 Ozon (O3) 1
jam
5 Nitrogendioksida (NO2) 1
jam

N Nilai ISPU Kategori


o
.
1 0- Baik
50
2 51-100 Sedang
3 101-199 Tidak Sehat
4 200-299 Sangat Tidak
Sehat
5 > Berbahaya
30
0
Pengaruh konsentrasi gas karbonmonoksida (CO) terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup,
sebagai berikut: Indeks ISPU berkategori baik (0-50), tidak menimbulkan efek apapun bagi
manusia dan makhluk hidup. Nilai ISPU pada kisaran 51-100 berkategori sedang, paparan gas CO
mulai menimbulkan perubahan kimia darah, tetapi walaupun tak terdeteksi. Pada kisaran 101-199
berkategori tidak sehat paparan gas CO mulai meningkatkan kardiovaskular pada perokok yang
sakit jantung. Sedangkan pada kisaran 200-299 berkategori sangat tidak sehat, paparan gas CO
akan meningkatkan kardiovaskular pada orang bukan perokok yang berpenyakit jantung, dan akan
tampak beberapa kelemahan yang terlihat secara nyata. Pada nilai ISPU di atas 300, atau masuk
kategori berbahaya, paparan gas CO berbahaya bagi semua polulasi.

Anda mungkin juga menyukai