Anda di halaman 1dari 7

Studi Yang Pernah Melakukan Eco Enzyme

No Peneliti Tahun Judul Metodologi Hasil

1. Adelina Maryanti, 2023 Pelatihan 1.Tahap Persiapan Pembuatan eko enzim


Fitri Wulandari, Pembuatan Eko Tahap persiapan dimulai dengan
Dewi Sartika Enzim Dari Kulit merupakan tahap pencacahan kulit bawang
Siagian, Wahyu Bawang Sebagai awal kegiatan dan gula menggunakan
Margi Sidoretno Antibakteria Pada meliputi proses pisau dan talenan.
Sediaan Sabun perencanaan, Langkah selanjutnya
Pencuci Piring persiapan alat dan yaitu melarutkan gula
bahan. Pada proses pada air yang telah
perencanaan disiapkan. Gula ini
dilakukan berfungsi sebagai sumber
identifikasi masalah karbon dan air sebagai
dan tim pengabdian pelarut. Kemudian semua
mempersiapkan bahan tersebut di tuang ke
solusi. Alat yang dalam wadah dan dikocok
digunakan yaitu agar tercampur rata
wadah galon plastik (Gambar 3a). Wadah
atau botol plastik, yang digunakan berupa
timbangan, kain botol atau galon plastik.
penyaring, pisau Penggunaan bahan plastik
dan talenan. Bahan bertujuan untuk
yang digunakan menghindari kerusakan
adalah limbah kulit apabila wadah
bawang, air dan menggembung akibat
gula jawa. aktivitas mikroba
2. Tahap fermentasi (Atho’illah et
Pelaksanaan al., 2021). Oleh sebab itu
Pada tahap penggunaan wadah
pelaksanaan berbahan kaca lebih baik
dilakukan observasi dihindari karena mudah
dan wawancara pecah dan tidak elastis.
terhadap peserta Proses selanjutnya adalah
yang hadir. fermentasi sampah kulit
Langkah ini bawang dengan cara
dilakukan untuk didiamkan selama tiga
mendapatkan bulan di tempat yang
informasi mengenai kering dan sejuk dengan
tingkat pengetahuan suhu dalam rumah. Tutup
masyarakat tentang wadah dibuka setiap hari
limbah organik di minggu pertama,
berupa kulit kemudian dua-tiga hari
bawang, sekali di minggu kedua
pemanfaatannya dan selanjutnya seminggu
dan pengolahannya. sekali. Menurut
Kemudian kegiatan Srimathina et al., (2020)
dilanjutkan dengan selama proses fermentasi
pemaparan materi mengahasilkan banyak
dan pelatihan gas. Tutup wadah dibuka
pembuatan eko untuk mengeluarkan gas
enzim dari limbah dan menghindari
kulit bawang. penggelembungan wadah
Peserta yang hadir Eko enzim dapat dipanen
turut berpartisipasi setelah tiga bulan dengan
dalam praktik cara disaring
pembuatan eko menggunakan kain kasa
enzim dari limbah atau saringan (Gambar
kulit bawang. 3b). Proses pembuatan
3. Tahap Evaluasi eko enzim berhasil
Tahap akhir dari ditandai dengan
kegiatan ini dihasilkan cairan
merupakan tahap berwarna cokelat pekat,
evaluasi yang aroma asam yang kuat
dilakukan melalui dan segar (Hemalatha &
sesi tanya jawab Visantini, 2020). Cairan
untuk mengetahui hasil saringan merupakan
pemahaman peserta produk eko enzim yang
atas materi dan siap di gunakan sebagai
pelatihan yang telah pestisida alami dan bahan
dilaksanakan. pembersih serbaguna
(Gambar 3c). Sedangkan
ampas kulit bawang dapat
dikeringkan terlebih
dahulu atau langsung
ditimbun ke dalam tanah
sebagai pupuk alami atau
pupuk organik.. Pelatihan
dilanjutkan dengan
penambahan eko enzim
dari kulit bawang pada
sabun pencuci piring.
Sabun pencuci piring
yang digunakan dalam
kegiatan ini merupakan
sediaan yang telah
disiapkan sebelumnya.
Pada kegiatan pelatihan
ini tim pengabdian
menjelaskan bahwa eko
enzim dapat digunakan
sebagai antibakteri pada
sabun pencuci piring
karena kulit bawang
mengandung senyawa
flavonoid, tanin dan
saponin yang mempunyai
aktivitas antibakteri
(Sa`adah et al., 2020).
Eko enzim dapat
dicampurkan dengan
sediaan sabun pencuci
piring dengan takaran
1:10 (Rizky, 2021).
Larutan eko enzim
sebanyak 5 ml dapat
ditambahkan ke dalam 50
ml sediaan sabun pencuci
piring. Kemudian
campuran tersebut diaduk
sampai rata (Gambar 4).
Sehingga didapatkan
sabun pencuci piring
dengan kandungan
antibakteri yang siap
digunakan.

2. Rivo Yulse Viza. 2022 Uji Organoleptik Eco- Penelitian ini Fokus pengamatan pada
Enzyme Dari Limbah dilakukan pada penelitian ini adalah
Kulit Buah. tanggal 14 Juni 2021 karakteristik produk
– 1 Desember 2021 ekoenzim dari berbagai
di laboratorium limbah kulit buah.
Biologi STKIP YPM Karakteristik yang
Bangko. Jenis diamati adalah aroma,
penelitian yang warna, volume dan pH
dilakukan adalah produk ekoenzim. Tabel 1
eksperimen dengan menunjukkan bahwa
pendekatan kualitatif. semua varian ekoenzim
Variabel yang beraroma asam. Variabel
diamati pada 1 memiliki aroma asam
penelitian ini adalah dari nanas yang sangat
aroma, warna, menyengat, sedangkan
volume produk akhir variabel 4 memiliki
dan pH. Bahan yang aroma asam dan
digunakan untuk menyengat dari kulit
pembuatan ekoenzim jeruk. Data tabel 2
berupa bahan organik memperlihatkan bahwa
sisa buah-buahan produk ekoenzim pada
seperti sampah kulit semua variabel berwarna
nanas, kulit manga, coklat dengan tingkat
kulit pisang, kulit kepekatan warna yang
jeruk nipis, kulit berbeda-beda. Mulai dari
semangka, kulit buah coklat muda, coklat
naga dan kulit lemon. kekuningan sampai coklat
Bahan lainnya berupa tua. Setelah proses
gula merah tebu dan fermentasi selama 3
air bersih. Langkah- bulan, terjadi perubahan
langkah untuk pada volume produk
pembuatan ekoenzim ekoenzim. Pada variabel
adalah mencuci. 1 dan 3 terjadi kenaikan
dengan bersih kulit volume produk ekoenzim,
buah yang akan sehingga presentasenya
digunakan kemudian menjadi 133%, sedangkan
kulit buah tersebut pada variabel 3 terjadi
dicampur dengan pengurangan volume
gula merah tebu dan produk ekoenzim,
air bersih dengan sehingga presentasenya
perbandingan sebesar menjadi 86%. Semua
3 : 1 : 10. Pada variabel produk ekoenzim
penelitian ini memiliki pH di bawah 3.
perbandingan kulit Adapun pH tertinggi
buah yang digunakan yaitu pada variabel 4
berbeda untuk tiap sebesar 2,8. Menurut
variabel. Variabel 1 Larasati et al., (2020) saat
dibuat dengan proses fermentasi
campuran 300 gr berlangsung, reaksi yang
kulit nenas, 100 gr terjadi yaitu: CO2 + N2O
kulit mangga dan 50 + O2 O3 +NO3 + CO3.
gr kulit pisang.
Variabel 2 dibuat
dengan 200 gr kulit
nanas, 200 gr kulit
jeruk nipis dan 50 gr
kulit semangka.
Variabel 3 dibuat
dengan 185 gr kulit
jeruk nipis, 195 gr
kulit mangga dan 70
gr kulit buah naga.
Variabel 4 dibuat
dengan 300 gr kulit
semangka, 100 gr
kulit jeruk lemon dan
50 gr kulit buah naga.
Gula merah tebu
yang digunakan pada
masing-masing
variabel adalah 150
gr dan air sebanyak
500 ml. Proses
fermentasi dilakukan
selama 3 bulan
kemudian dilakukan
penyaringan untuk
mendapatkan larutan
ekoenzim.

3. Vonny Indah Sari, 2021 Pelatihan Pemanfaatan Setelah penyuluhan Kegiatan-kegiatan yang
Neng Susi, Sampah Organik peserta pelatihan dilakukan dalam
Muhammad Rizal. Sebagai Bahan langsung implementasi program
Ecoenzym Untuk mempraktekkan adalah melakukan
Pembuatan Pupuk pengolahan sampah pelatihan tentang
Cair, Desinfektan Dan organik menjadi Eco- pembuatan Eco-Enzym
Hand Sanitizer. Enzym. Adapun dengan memanfaatkan
sampah organic yang sampah organik yang
dapat dijadikan Eco- mudah diperoleh dari
Enzym adalah kulit sekitar lingkungan tempat
buah-buahan seperti tinggal warga. Selain
kulit jeruk, kulit penyuluhan, tim
lemon, kulit apel, pelaksana juga
kulit nenas dsb. memperagakan dan
Bahan yang mempraktekan langsung
digunakan dalam cara-cara pembuatan Eco-
pembuatan Eco- Enzym dengan
Enzym adalah memanfaatkan sampah
sebagai berikut: organic dari perumahan
1. Air (keran, hujan, warga yang nantinya
air buangan AC) 500 dapat dimanfaatkan untuk
ml pembuatan hand sanitizer,
2. Gula merah atau desinfektan, pupuk cair
molase 50 gram dan keperluan lainnya,
3. Sisa buah (kulit sehingga dapat
buah) 150 gram dimanfaatkan untuk
Sedangkan alat yang keperluan masyarakat
digunakan adalah: sehari-hari. Setelah
1. Kontainer plastik dilakukan demo kegiatan
bekas (bisa berupa selanjtnya dilakukan
wadah bekas, adalah observasi dan
jerrycan atau drum evaluasi kegiatan.
plastic) ukuran 1 liter Observasi dilakukan pada
2. Timbangan saat pelatihan dimana dari
3. Corong hasil observasi terlihat
Cara pembuatan Eco- antusias peserta dalam
Enzym: - Bersihkan mengikuti pelatihan
wadah dari sisa sangat baik. Hal ini
bahan kimia - Ukur terlihat dengan begitu
volume wadah, isi air banyaknya pertanyaan
sebanyak 60% dari yang diajukan sebagai
volume wadah - indikasi tingginya
Masukkan gula keingintahuan peserta
sebanyak 10% dari terhadap tema yang
volume air yang disajikan. Evaluasi
dimasukkan - dilakukan untuk
Masukkan potongan mengukur tingkat
sisa kulit buah keberhasilan kegiatan.
(sampah organic) Evaluasi dilakukan
yaitu 30% dari berat dengan mengajukan
air lalu aduk rata - beberapa pertanyaan
Tutup rapat, beri dalam bentuk kuisioner
label tanggal baik sebelum kegiatan
pembuatan - Selama pelatihan maupun
1 minggu pertama sesudah pelatihan
buka tutup wadah dilakukan.
untuk membuang gas
- Lakukan
pengadukan di hari
ke 7 dari tanggal
pembuatan - Ulangi
pengadukan di hari
ke 30 - Simpan
ditempat sejuk,
memiliki sirkulasi
udara yang baik,
hindari matahari
langsung, jauhi dari
jangkauan anak-anak,
tempat sampah,
tempat pembakaran
sampah dan bahan-
bahan kimia - Setelah
90 hari, Eco-Enzyme
siap dipanen dengan
cara disaring dan
disimpan di wadah
tertutup. - Larutan
Eco-Enzyme tidak
memiliki tanggal
kadaluwarsa
Penggunaan Eco-
Enzym untuk pupuk,
desinfektan, hand
sanitizer alami dan
manfaat lainnya
dapat dilihat pada
Tabel 1.

4. Yuniasih MJ Taihuttu 2023 Edukasi Pembuatan a. Tahap persiapan Kegiatan PKM ini
, Rachmawati D Eco-Enzyme Sebagai yaitu melakukan dilaksanakan sebagai
Agustin2, Ony W Solusi Mengatasi koordinasi dengan bentuk upaya mengurangi
Angkejaya Limbah Organik pihak Fakultas penyebaran virus covid-
Menjadi Disinfektan Kedokteran 19 dan infeksi penyakit
Di Fakultas mengenai waktu dan yang lain yang timbul
Kedokteran Unpatt lokasi pelaksanaan akibat virus dan bakteri
kegiatan. Serta dengan membuat suatu
mempersiapkan produk disinfektan dan
pembuatan modul upaya untuk
tahapan pembuatan menanggulangi timbunan
eco-enzyme sampah rumah tangga
disinfektan. b. Tahap dari limbah sayuran dan
sosialisasi yaitu buah. Dalam kegiatan ini
dengan sasaran pesertanya adalah
mengumumkan mahasiswa dengan tujuan
waktu dan lokasi untuk memberikan
kegiatan kepada pengetahuan baru dan
mahasiswa dan mahasiswa sebagai agent
melakukan of change diharapkan
pembukaan setelah kegiatan ini dapat
pendaftaran untuk mengedukasi mulai dari
mengikuti kegiatan. lingkup kecil yaitu dalam
c. Tahap pelaksanaan keluarga masing-masing
kegiatan pelatihan. (Cahyono, 2019). Selain
Pada tahap ini itu mahasiswa sebagai
dilakukan persiapan tumpuan harapan bangsa
alat dan bahan yang Indonesia diharapkan
dibutuhkan dalam mampu membawa
pembuatan eco- perubahan setelah masa
enzyme disinfektan. pandemi Covid-19 ini
Kemudian dilakukan salah satunya dengan
pemberian materi dan mengubah limbah
peragaan cara menjadi sesuatu yang
pembuatannya. kaya akan manfaat
Masing-masing (Littik, 2021). Upaya
peserta dibekali dalam mengurangi
modul dan handout penyebaran Covid-19
agar dapat dengan membuat produk
dipraktekan di rumah disinfektan berupa
setelah kegiatan pengolahan limbah
pelatihan selesai sayuran dan buah menjadi
dilakukan. d. eco-enzyme bukan
Tahapan evaluasi merupakan hal baru di
yaitu dengan Indonesia, tetapi belum
melakukan evaluasi semua orang paham dan
kegiatan berupa mengetahui cara
pemberian post-test pembuatannya. Media
bagi peserta guna sosialisasi dan edukasi
mengukur yang digunakan dalam
keberhasilan capaian kegiatan ini berupa
materi yang pemberian modul dan
diberikan dan handout, serta
dilakukan dialog penayangan video
interaktif mengenai berdurasi pendek terkait
proses dan tata cara tahapantahapa pembuatan
pembuatan eco- eco-enzyme dan bahan-
enzyme bahan apa saja yang
digunakan.

Anda mungkin juga menyukai