D UMUR 4 TAHUN
DENGAN DI PMB NY.D KOTA MALANG
Disusun oleh :
AGNES FRANTONA
BOB0181738
NIM : BOB0181738
Judul : Asuhan Kebidanan Balita Sakit Pada An. D Umur 4 Tahun Dengan
Di PMB Ny.D Kota Malang
NIM : BOB0181738
Judul : Asuhan Kebidanan Balita Sakit Pada An. D Umur 4 Tahun Dengan
Di PMB Ny.D Kota Malang
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan Hidayah-
Nya, asuhan kebidanan dengan judul “ “ ini dapat terselesaikan.
Asuhan kebidanan ini berisi tentang pengkajian data, identifikasi dignosa/
masalah, identifiksasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi,
implementasi, evaluasi dan catatan perkembangan.
Penulisan dalam hal ini banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1. dr. Mulyohadi Sungkono, Sp.OG (K), selaku Pembina Yayasan Ken Dedes
Malang.
2. drg. Suharwati, selaku Ketua Yayasan Ken Dedes Malang.
3. dr. Endah Puspitorini, MScIH, DTMPH, selaku PLH Ketua Yayasan Ken
Dedes Malang.
4. Dr. Edi Murwani, AMd.Keb, Spd., M.MRS selaku Ketua STIKes Kendedes
Malang
5. Eka Yuni Indah Nurmala, M.Keb, selaku Pembimbing Akademik dan Wakil
ketua 1 STIKes Kendedes Malang
6. Lilik Winarsih, SST., M.Keb, Ka prodi D III Kebidanan STIKes Kendedes
Malang.
7. Ulfa Nurhidayati., SKM., M.Kes selaku Walikelas Lily
8. Eva Inayatul Faiza, SKM., M.Kes, Selaku Koordinator Klinik Praktik
Klinik Kebidanan 1.
9. Sri Diati Khasanah, Amd.Keb, Selaku pembimbing Klinik Praktik Klinik
Kebidanan I
Demikian, semoga asuhan kebidanan ini bisa memberikan manfaat bagi diri
kami sendiri dan pihak lain yang menggunakan.
Malang, 26 November 2020
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
1. Bagi Peneliti
Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan
kebidanan secara langsung kepada balita sakit febris melalui pendekatan
manajemen kebidanan Varney
2. Bagi Profesi
Menambah referensi dan wawasan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan
pada balita sakit febris
3. Bagi Institusi
a. Pendidikan
Dapat digunakan sebagai sumber referensi dalam penerapan asuhan
kebidanan khususnya pada balita sakit febris.
b. Klinik Pratama Rawat Inap
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian
pelayanan kebidanan khususnya pada balita sakit febris
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN KASUS
Ruang : Periksa
Tanggal masuk : 2021
No Register :-
A. TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJUIAN
Tanggal : 2021 Pukul : 15.00 WIB
a. Identitas Anak
Nama anak : An. D
Umur : 4 Tahun
Anak ke- : 2 (Dua)
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat :
B. Masalah
Gangguan masalah pemenuhan nutrisi, cairan dan rewel
C. Kebutuhan
1. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan pemberian makanan sedikit
sedikit tapi sering.
2. Pemenuhan kebutuhan cairan dengan pemberian minum susu, teh
manis maupun air putih lebih sering.
3. Menenangkan balita dengan cara digendong.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang studi kasus yang dilakukan penulis di PMB
Ny. D Sumberpasir, Pakis, Kabupaten Malang, yang kemudian dibandingkan dengan
teori yang ada. Pelaksanaan studi kasus ini menggunakan manajemen kebidanan
menurut Varney yang terdiri dari tujuh langkah yaitu : Pengkajian, Interpretasi data,
Diagnosa potensial, Antisipasi, Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi. Dibawah ini
akan diuraikan mengenai pembahasan dan cara pemecahan masalah berdasarkan
kesenjangan antara teori dan praktik.
1. Pengkajian
Pengkajian dengan mengumpulkan data dasar yang merupakan tahap
awal dari manajemen kebidanan dilaksanakan dengan cara waancara dan
observasi langsung. Hasil pengkajian pada tanggal 23 Mei 2017 diperoleh
hasil bahwa ibu mengatakan anaknya umur 4 tahun, panas sejak kemarin
sore, rewel dan mau makan dan minum sedikit. Data Objektif: keadaan
umum cukup, kesadaran composmentis, Nadi 108 x/menit, Respirasi 38
x/menit, Suhu 38,9 °C.
Sedangkan menurut Hartini 2015, Febris adalah proses alami tubuh
untuk melawan infeksi yang masuk kedalam tubuh. Febris terjadi pada suhu
>37,2 °C, biasanya disebakan oleh infesi (bakteri, virus, jamur atau parasite),
penyakit autoimun, keganasan, ataupun obat-obatan. Keluhan yang dirasakan
balita biasanya adalah suhu meningkat, gelisah, rewel, susah minum, nafsu
makan berkurang. Sehingga antara teori dan praktik tidak ada kesenjangan.
2. Interpretasi Data
Interpretasi data dalam asuhan kebidanan ditemukan diagnosa An.D
Umur 4 tahun dengan febris. Masalah yang ditemukan pada balita adalah
tentang gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi. Kebutuhan
berdasarkan masalah yang timbul yaitu pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan
pemberian makanan sedikit tapi sering dan pemenuhan kebutuhan cairan
dengan pemberian minum susu, teh manis atau air putih sesering mungkin.
Menurut Suriadi dan Yuliani (2010), kebutuhan balita dengan febris
yaitu memberikan cairan oral yang adekuat, peningkatan pemenuhan
kebutuhan nutrisi serta memberikan kompres hangat pada balita. Sehingga
antara teori dan praktik tidak ada kesenjangan.
3. Diagnosa Potensial
Dalam diagnosa potensial ini muncul karena adanya permasalahan
atau diagnosa yang telah diidentifikasi sebelumnya. Pada kasus balita dengan
febris diagnosa potensial yaitu terjadi kejang demam (Suriadi dan
Yuliani,2010). Pada kasus An. D umur 4 tahun dengan febris diagnosa
potensialnya tidak muncul karena penanganan dan antisipasi yang baik dari
tenaga kesehatan. Pada kasus ini ada kesenjangan antara teori dan praktik
yaitu pada teori terdapat kejang.
4. Antisipasi
Antisipasi yang dilakukan pada An.D umur 4 tahun dengan febris
yaitu pemberian obat penurun panas paracetamol syrup 120mg/5 ml sehari 3-
4x 1 sendok takar, ibuprofen supositoria (dubur) 125 mg sehari 1x, vitamin
dan mineral sirup 60 ml sehari 1 x 1 sendok takar yang diberikan bidan sesuai
dengan anjuran dokter sehingga tidak dilakukan kolaborasi dengan dokter
spesialis anak dalam pemberian antipiretik. Sedangkan, pada kasus balita
sakit febris kolaborasi dengan dokter spesialis anak dalam pemberiaan
antipiretik yaitu paracetamol sirup 120mg/5 ml 3x1 maksimal pemberian 6
kali dalam sehari (Sodikin,2012). Sehingga antara teori dan peraktek tidak
ada kesenjangan.
5. Perencanaan
Kasus An. D umur 4 tahun dengan febris pada perencanaan meliputi :
Beri informasi pada ibu tentang hasil pemeriksaan anaknya, Anjurkan pada
ibu untuk memakaikan anaknya pakaian yang tipis, Anjurkan ibu untuk
memberikan banyak minum pada anak, Anjurkan ibu untuk melakukan
kompres dengan air hangat, Anjurkan pada ibu untuk memberikan obat pada
anaknya sesuai program yaitu paracetamol sirup 120mg/5 ml sehari 3 - 4x 1
sendok takar, ibuprofen supositoria (dubur) 125mg sehari 1x, vitamin dan
mineral sirup 60ml sehari 1 x 1 sendok takar.
Perencanaan balita febris dengan kriteria menurut Suriadi dan Yuliani
(2006) dan Sodikin (2012) sebagai berikut : Pemberian terapi antipiretik dan
antibiotik sesuai program, Berikan minuman lebih banyak dari biasanya,
Pakaian yang di gunakan anak baiknya dengan pakaian yang tipis, Monitor
temperatur secara ketat, Berikan kompres hangat ( Tepid Water Sponge ),
Hindari kompres alkohol dan air es. Pada kasus balita sakit febris kolaborasi
dengan dokter spesialis anak dalam pemberiaan antipiretik yaitu paracetamol
sirup 120mg/5 ml 3x1 maksimal pemberian 6 kali dalam sehari
(Sodikin,2012). Sedangkan menurut buku bagan manajemen terpadu balita
sakit (MTBS) dalam pemberiaan antipiretik yaitu paracetamol sirup setiap 6
jam sampai demam hilang dengan dosis 120mg/7,5 ml 1½ sendok takar.
Sehingga pada langkah ini ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek
yaitu pada lahan dalam pemberian dosis antipiretik paracetamol dan
pemberian antibiotik. Pada kasus dilahan pemberian paracetamol sirup
120mg/5 ml sehari 3 - 4x 1 sendok takar sedangkan dalam teori MTBS
pemberiaan antipiretik yaitu paracetamol syrup setiap 6 jam sampai demam
hilang dengan dosis 120mg/7,5 ml 1 ½ sendok takar. Di lahan tidak diberikan
antibiotik pada kasus balita sakit febris karena kasus yang terjadi pada An.D
hanya kenaikan suhu tubuh dan tidak disertai gejala lain seperti diare, batuk
dan pilek sedangkan pada teori diberikan antibiotik pada kasus balita sakit
febris (Sodikin,2012).
6. Pelaksanaan
Pada langkah ini merupakan pelaksanaan dari rencana asuhan
menyeluruh seperti telah di uraikan pada langkah kelima secara efesien dan
aman. Pelaksanaan asuhan pada balita febris yaitu : Memberikan informasi
pada ibu tentang hasil pemeriksaan anaknya (keadaan umum: Cukup,
kesadaran : Composmentis, N : 110 x/menit, R : 36 x/menit, S: 38,90C,
BB:12,9 kg), Menganjurkan pada ibu untuk memakaikan anaknya pakaian
yang tipis agar panas anaknya segera turun, Menganjurkan ibu untuk
memberikan anaknya banyak minum untuk agar tidak kekurangan cairan,
Menganjurkan ibu untuk melakukan kompres pada dahi dan ketiak anaknya
dengan air hangat dirumah, Menganjurkan pada ibu untuk memberikan obat
pada anaknya sesuai program yaitu paracetamol syrup 120mg/5 ml sehari 3 -
4x 1 sendok takar, ibuprofen supositoria (dubur) 125mg sehari 1x, vitamin
dan mineral syrup 60ml sehari 1 x 1 sendok takar secara teraturyang
diberikan bidan sesuai dengan anjuran dokter sehingga tidak dilakukan
kolaborasi dengan dokter spesialis anak dalam pemberian antipiretik.
Sehingga ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.
7. Evaluasi
Langkah evaluasi ini merupakan langkah terakhir dari asuhan
kebidanan yang bertujuan intik menilai sejauh mana keberhasilan dalam
memberikan. Hasil evaluasi yang diharapkan menurut Suriadi dan Yuliani
(2010) adalah keadaan umum baik, panas turun dan tidak kejang.
Asuhan kebidanan yang dilakukan pada An. D umur 4 tahun dengan
febris selama kurang lebih 4 hari didapatkan hasil keadaan umum anak baik,
panas turun dari 38,9 0C menjadi 36,6 0C, dan tidak terjadi kejang pada
anak. Sehingga antara teori dan praktek tidak ada kesenjangan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil studi kasus yang dilakukan penulis pada An. D
umur 4 tahun dengan febris di PMB Ny.D Sumberpasir, Pakis,
Kabupaten Malang, maka dapat disimpulkan :
4.2 Saran
1. Bagi Peneliti
Diharapkan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang
lebih efektif dalam memberikan asuhan kebidanan secara langsung
kepada balita sakit febris melalui pendekatan manajemen
kebidanan Varney.
2. Bagi Profesi
Diharapkan dapat menambah referensi dan wawasan dalam
pelaksanaan asuhan kebidanan pada balita sakit febris.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat digunakan sebagai sumber referensi dalam
penerapan asuhan kebidanan khususnya pada balita sakit febris.
4. Bagi PMB
Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pemberian pelayanan kebidanan khususnya pada balita sakit febris.
DAFTAR PUSTAKA
Hartini, S., & Pertiwi. (2015). Efektifitas Kompres air hangat terhadap penurunan
suhu tubuh anak demam usia 1-3 bulan di SMC RS Telogorejo
Semalang.
Ardinasari E, 2016. Buku Pintar Mencegah & Mengobati Penyakit Bayi & Anak.
Rineka Cipta
Atika, Dyah P.D. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Balita Sakit An. A Umur 3
Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2014. Profil Kesehatan Profinsi Jawa Tengah
Salemba Medika
Kemenkes RI. 2015. Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).