Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ILMU DAKWAH

HAKIKAT DA’I

KELOMPOK 5

- SANIYATUL FAJRI 2020302046

- ZIDAN KHOIRUL AZMI 2020302061

Dosen
Ustadz Achmad Abrory Arifin S.Sos.i, M.Pd
Komunikasi Penyiaran Islam 1 B
SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2020-2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Hakikat Da’i ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Ilmu Dakwah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Hakikat dan Konteks Dakwah bagi para pembaca dan juga bagi
penyusun.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ustad Achmad Abrory Arief, selaku
dosen mata kuliah Ilmu Dakwah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan sesuai dengan bidang studi komunikasi penyiaran islam

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya susun ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Al-Zaytun, 24 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR PUSTAKA
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1. Latar Belakang................................................................................................4
2. Rumusan Masalah...........................................................................................4
3. Tujuan Pembahasan........................................................................................4
BAB II..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
A. HAKIKAT DA’I.............................................................................................5
B. SYARAT-SYARAT DA’I..............................................................................6
C. TUJUAN DAN FUNGSI SUBYEK DAKWAH............................................8
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP............................................................................................................. 10
KESIMPULAN...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dakwah adalah hal yang diwajibkan bagi umat islam, untuk menyeru
kepada yang Ma’ruf dan mencegah dari yang Munkar, dalam hal itu dakwah
menjadi fardu kifayah apabila sudah ada yang menyeru kepada kebaikan
disekitar, dan menjadi fardu ain karena setiap orang harus memiliki rasa
empati, maka dari itu Hakikat Da’I juga dibutuhkan untuk menambah
wawasan bagaiman menjadi Da’I yang disukai masyarakat.

2. Rumusan Masalah

 Apa itu Hakikat Da’I ?


 Bagaimana syarat menjadi Da’i?

3. Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan tentang Hakikat Da’I adalah agar setiap pembaca


menambah wawasannya dalam berdakwah, bagaimana semestinya Da’I itu,
syarat-syarat yang dibutuhkan untuk berdakwah sebagai Da’i. Setelah
membaca makalah ini diharapkan para pembaca bisa menerapkan
dikehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT DA’I
Dakwah dalam islam merupakan tugas yang sangat mulia, yang juga
tugas para Nabi dan Rasul, dan selanjutnya menjadi tanggung jawab
seorang muslim. Seorang Da’I harus mempunyai persiapan persiapan
yang matang baik dari segi keilmuan maupun segi budi pekerti.
Dalam hal itu ada tiga hal yang disebut sebagai dakwah Islamiyah, yaitu
bahwa dakwah merupakan sebuah kebebasan, rasionalitas, dan universal.
1. Kebebasan : islam sebagai agama yang mengajak untuk memahami
hal terpenting tentang kehidupan dan setalahnya. Maka dakwah harus
dijalankan dengan rasa integritas tinggi dari pendakwah (da’i) maupun
objeknya (masyarakat), dalam dakwah tidak dihalalkan untuk mencari
keuntungan atau memanfaatkan tujuan selain kebenaran dari Allah.
Dakwah harus dilakukkan dengan serius dan diharapkan diterima
dengan komitmen yang sama terhadap kebenaran, dalam hal ini objek
dakwah harus merasa ada kebebasan dan dengan yakin kebenaran itu
dating dari penilaiyan sendiri. Dakwah islam adalah ajakan yang
tujuannya untuk meyakinkan objek dakwah tanpa ada rasa paksaan
dan dengan sukarela memeluk agama islam, juga ikut serta
melaksanakan apa yang diajarkan.
2. Rasionalitas : Dalam islam manusia adalah makhluk yang mulia, yang
diciptakan Allah dengan kesempurnaan-Nya, manusia memiliki akal
untuk menentukan apa yang dibutuhkan dan apa yang harus
dilakukkan. Akal juga merupakan hal yang penting untuk menelaah
Al-Qur’an dan Hadits yang merujuk kepada kebenaran. Maka dari itu
dakwah islam harus disikapi dengan akal pemikiran yang bisa
dibuktikan secara rasional.
3. Universal : Universal dakwah artinya bahwa objek dakwah islam
adalah semua manusia tanpa mengenal batasan sedikitpun, islam
memandang bahwa semua orang memiliki kewajiban untuk
mendengarkan bukti dan menerima sebuah kebenaran.
Islam mengajarkan ajaran-ajaran yang berlaku untuk semua tempat dan
zaman, karakteristik dan kualitas dasar-dasar ajaran islam yang
mengandung nilai-nilai universal, antara lain berkaitan dengan tauhid,
etika, moral, dan sebagainya.

B.SYARAT-SYARAT DA’I

Menurut Jum’ah Amin Abdul Aziz, antara dakwah dan da’inya tidak bisa
dipisahkan, karena seorang muslim yang memahami dakwahnya dengan
pemahaman yang benar, akan tetapi kurang tepat dalam menyampaikan
dakwahnya kepada manusia sama bahanya dengan orang muslim yang
tidak memahami islam dengan pemahaman yang benar, oleh karena itu,
islam hanya akan menjadi dakwah yang benar apabila disampaikan oleh
da’I yang paham dan berakhlaq. Dari sini Da’I memiliki tiga syarat untuk
berdakwah.
1. Syarat menyangkut jasmaniyah
Dakwah memerlukan akal yang sehat dan akal yang sehat terletak
pada tubuh yang sehat, maka dari itu seorang da’i memiliki
persyaratan untuk sehat jasmaniyah. Dakwah yang dilakukkan pada
saat seorang da’i sakit akan mengganggu spirit, gairah untuk
berdakwah, dan mengganggu konsentrasi da’i tersebut, disamping itu
objek dakwah merasa tidak mendapatkan layanan memuaskan.
2. Syarat Ilmu Pengetahuan
Seorang da’i harus memahami ilmu-ilmu secara mendalam, makna-
makna serta hukum-hukum yang terkandung dalam Al-Qur’an dan al-
Sunnah. Pemahaman itu ialah pemahaman terhadap aqidah islam
dengan baik dan benar serta berpegang teguh pada dalil-dalil al-
Qur’an dan al-Sunnah, pemahaman terhadap tujuan hidup dan
posisinya di antara manusia.
Menurut Hamzah Ya’kub setiap da’i harus:
a. Mengetahui tentang Al-Qur’an dan al-Sunnah Rasul sebagai
pokok agama islam
b. Memiliki pengetahuan islam yang berinduk kepada Al-Qur’an
dan sunnah, seperti ilmu hadist, tafsir, sejarah kebudayaan
islam dll.
c. Memiliki pengetahuan yang menjadi alat kelengkapan dakwah
seperti: Teknik dakwah, ilmu dakwah, antropologi, dan
sebagainya
d. Memahami Bahasa umat yang akan diajak kepada jalan yang
diridai oleh Allah, demikian juga retorika dan kepandaian
berbicara serta mengarang.
Selain pengetahuan di atas seorang da’i juga harus memiliki
pemahaman tentang:
1. Objek dakwah, yaitu pemahaman bahwa orang yang dihadapi
memiliki keaneka ragaman dalam segala seginya.
2. Dasar dakwah, yaitu pemahaman terhadap latar belakang secara
yuridis dalam melakukkan dakwah.
3. Tujuan dakwah, yaitu pemahaman terhadap apa yang akan
dicapai di dalam usaha dakwah.
4. Materi dakwah, yaitu pemahaman terhadap cara-cara yang akan
dipakai dalam melaksanakan dakwah.
5. Alat dakwah, yaitu pemhaman terhadap alat-alat yang perlu
digunakan dalam berdakwah.
3. Syarat Kepribadian
Syarat kepribadian tampaknya merupakan syarat yang paling banyak
dibicarakan oleh para ahli, sehingga dalam hal ini banyak sekali
pendapat yang dikemukakan. Berkaitan dengan itu dalam surah Al-
Imran ayat 159-164 menyebutkan secara rinci kepribadian yang harus
dimiliki oleh seorang da’i.
1. Berlaku lemah lembut dalam berdakwah,
2. Bermusyawarah dalam beberapa urusan, termasuk dalam
urusan dakwah,
3. Memiliki tekad yang kuat dalam berdakwah,
4. Bertawakkal kepada Allah setelah bermusyawarah dan
melakukkan kebulatan tekad,
5. Selalu memohon pertolongan Allah,
6. Tidak melakukan Tindakan curang,
7. Mendakwahkan ayat Allah untuk menjalankan jaln hidup bagi
umat manusia,
8. Memberikan jiwa raga manusia dengan jalan mencerdaskan
mereka,
9. Mengajarkan manusia kitab suci Al-Qur’an dan hikmah.
Dalam tafsir dakwah ditambahkan sifat-sifat yang harus menjadi
cermin kepribadian Da’I.
1. Tidak bersikap emosional, sebab dia hanya bertugas
menyampaikan kebenaran, sedangkan petunjuk dan kesesatan ada
di tangan Allah,
2. Bertindak sebagai pemersatu umat, mengutamakan kepentingan
umat islam sebenarnya dan bukan dari pengertian yang sudah
dikebiri oleh kepentingan pribadi dan golongan,
3. Tidak bersikap materialistis, materi tidak sebagai tujuan utama
berdakwah.

C. TUJUAN DAN FUNGSI SUBYEK DAKWAH


a. Tujuan da’i anatara lain ialah.
1. Meluruskan Aqidah
Dalam hal ini da’i berfungsi sebagai penyampai ajaran
tauhid dan membersihkan jiwa dari kepercayaan-
kepercayaan yang keliru,
2. Mendorong dan Mengajak Orang Lain Untuk Beramal
Salih
Dalam hal ini da’i menjadi motivasi bagi orang-orang
yang beramal soleh, memeberikan hikmah-hikmah dan
teladan-teladan yang diajarkan rasul, maka seorang da’i
harus memeberikan pengajaran tentang faidahnya suatu
amal kebajikan
3. Membersihkan dan Menyucikan Jiwa
Tugas seorang da’i dalam ini sangatlah penting peranannya,
dimana kebiasaan orang yang banyak melakukan kejahatan
dikarenakan jiwa atau rohani yang kotor. Maka dalam mencapai
tujuan, da;i dapat berfungsi sebagai.
1. Sebagai Pemimpin, dalam hal ini da’i bisa menjadi rujukan
untuk melakukan kebajikan, maka dari itu seorang da’i pasti
akan menjadi uswah hasanah bagi umat
2. Sebagai Mujahid, artinya sebagai pejuang dan penegak ajaran
Allah, Dalam hal ini da’i dituntut memiliki jiwa besar dan
membesarkan jiwa orang lain
3. Sebagai Pembawa Objek, karena da’i selain sebagai penyeru
kebajikan kepada orang lain, dia juga harus menyeru dirinya
sendiri supaya berbuat kebajikan dan menjauhi kemunkaran
4. Sebagai Pembangun, yaitu pembawa perubahan kea rah yang
lebih baik.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari materi yang kita pelajari pada makalah ini bahwa dalam hal
dakwah peranan da’i juga menjadi peringkat yang penting untuk
menjalankan suatu dakwah, da’i yang baik adalah da’i yang memiliki
syarat-syarat yang telah disebutkan, seorang da’i harus berani melawan
diri sendiri untuk mendapatkan ilmu yang diperlukan sebagai bekal
matang sebuah dakwah, Kesehatan jasmani, dan akal juga menjadi
kebutuhan seoarng da’i. Maka seorang da’i harus pantang menyerah
dalam segala masalah yang akan dihadapi.

DAFTAR PUSTAKA
Gilang. https://id.scribd.com/document/418071539/Makalah-Hakikat-Dai-
Sebagai-Pendakwah
Cep Imam Munawar S. https://imamriders.wordpress.com/hakikat-dai/

Anda mungkin juga menyukai