Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL PADA TRIMESTER I, II DAN III.

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Askeb I Kehamilan


Dosen pengampu: Hj. Nelly Sutarni., SKM. S. ST. M. Kes

Muthia Rahmy NIM.722406S22666

Siti Rahimah NIM.722406S22672

Wijiyanti NIM.722406S22674

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

AKADEMI KEBIDANAN DARUSSALAM MARTAPURA

TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berkaitan dengan
KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL PADA TRIMESTER I, II DAN III. Shalawat dan salam
tak lupa kami sampaikan kepada pemimpin besar dan juga suri tauladan bagi manusia,
Rasulullah Muhammad SAW karena dengan ajaran yang beliau bawa mampu mengantarkan
kita untuk mencapai kebahagiaan dunia dan juga akhirat. Tak lupa kami juga berterima kasih
kepada Ibu Hj. Nelly Sutarni., SKM. S. ST. M. Kes , selaku dosen pembimbing kami dalam
mata kuliah Askeb I Kehamilan yang sudah memberikan tugas ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah menjadi sumber dari penyusunan makalah sehingga dapat diselesaikan sesuai
dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Martapura, Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan penulisan.............................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN........................................................................................................................3

A. Persiapan Persalinan Untuk Ibu Dan Bayi......................................................................3

B. Memantau Kesejahteraan Janin.......................................................................................6

C. Ketidaknyaman Dan Cara Mengatasinya......................................................................12

D. Kunjungan Ulang..........................................................................................................21

E. Pekerjaan.......................................................................................................................22

F. Tanda Bahaya Dalam Kehamilan..................................................................................22

BAB III.....................................................................................................................................32

PENUTUP................................................................................................................................32

A. Kesimpulan...................................................................................................................32

B. Saran..............................................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................33

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama
haid terakhir.Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan pertama dimulai dari hasil
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan,
triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. Menurut Federasi Obstetri
Ginekologi Internasional dalam buku Ilmu Kebidanan (2009; h. 213), kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan normal
akan berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13
hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya
proses ini terjadi perubahan-perubahan.Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik,
mental dan sosial.
Kebutuhan dasar yang diperlukan ibu selama hamil meliputi persiapan
persalinan untuk ibu dan bayi, dan memantau kesejahteraan janin, ketidak nyamanan
dan cara mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, tanda bahaya dalam kehamilan
kebutuhan dasar ibu hamil sangat mempengaruhi kesehatan ibu maupun janin selama
masa kehamilan. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar ibu hamil, akan berdampak
pada kesehatan ibu selama kehamilan dan juga secara langsung mempengaruhi proses
persalinan kelak.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana persiapan persalinan untuk ibu dan bayi dapat mempengaruhi
kondisi fisik ibu hamil?
b. Bagaimana pemantauan kesejatan janin dapat mempengaruhi kondisi fisik ibu
hamil?
c. Apa saja ketidaknyamanan saat hamil?
d. Bagaimana mengatasi ketidaknyaman?

1
e. Apa saja yang dilakukan saat kunjungan ulang?
f. Bagaimana pekerjaan wanita hamil
g. Apa saja tanda bahaya dalam kehamilan?

C. Tujuan penulisan
a. Untuk mengetahui bagaimana persiapan persalinan untuk ibu dan
bayi dapat mempengaruhi kondisi fisik ibu hamil.
b. Untuk mengetahui bagaimana pemantauan kesejathteraan janin, apa saja
ketidak nyamanan dan cara mengatasinya, apa yang dilakukan saat Kunjungan
ulang, bagaiman Pekerjaan wanita hamil dan Tanda bahaya apa saja dalam
kehamilan dapat mempengaruhi kondisi fisik ibu hamil.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Persiapan Persalinan Untuk Ibu Dan Bayi


1. Persiapan mental menjadi orang tua baru
Yaitu dengan memahami tata cara menjadi orang tua berdasarkan agama
yang Anda anut. Yaitu diantaranya siap merubah kebiasaan yang
tadinya tampak anak lebih santai, sekarang menjadi bertambah kesibukan
pasca Istri melahirkan,siap untuk merubah sikap yang tadinya belum
dewasa menjadi lebih dewasa serta kesiapan sebagai orang tua yang dapat
mendidik dengan benar anak-anaknya kelak.
2. Persiapkan semua perlengkapan si kecil
Yaitu persiapan semua kebutuhan bayi harus sudah siap paling
tidak 3 minggu sebelum kelahirannya. Persiapan yang harus
diperhatikan antara lain: pakaian, popok, gurita, selimut, tisu, sarung tangan,
kaos kaki bati, perlak, bantal, tempat tidur, perlengkapan mandi, bedak.
3. Persiapkan perlengkapan si ibu sebelum dan pasca melahirkan
Yaitu sebelum mendekati hari lahir hendaknya kebutuhan ibu harus di
siapkan di tas koper siapan ibu yang akan di bawa ke toika berangkat ke RS.
Siapkan bersama beberapa perlengkapan bayi.
4. Persiapkan nama si kecil
Yaitu rancangan nama si buah hati sebaiknya dilakukan jauh sebelum bayi
lahir agar tidak terburu.
5. Persiapkan informasi mengenai ASI
Sebelum mendekati hari HPL sebaiknya anda calon ibu sudah
mempersiapkan ilmu mengenai cara pemberian asi kepada bayi.

3
Adapun Persiapan psikologis Ibu saat akan bersalin sebagai berikut :
a. Menghilangkan kekhawatiran pada ibu akan rasa sakit ketika ibu
melahirkan. Kebanyakan wanita mengalami rasa takut ini terutama bagi
wanita yang baru pertama kali hamil. Tiap wanita tentunya ingin
melahirkan normal, sehingga wanita yang akan melahirkan harus
menyiapkan diri bahwa mau tidak mau dia harus melahirkan bayi. Dia
harus siap menghadapi rasa sakit ketika melahirkan, karena di samping
rasa sakititu ada kebahagiaan yang menanti yaitu lahirnya bayi yang
ditunggu-tunggu. Rasa sakit itu biasanya akan segera hilang setelah bayi
lahir.
b. Menghilangkan kekhawatiran mengenai di mana dia akan
melahirkan nanti saat trimester ketiga dan dengan dokter siapa.
Ketika melahirkan, wanita membutuhkan tempat yang nyaman dan
tenang sehingga ada baiknya dia bersama suaminya sudah merencanakan
jauh-jauh hari di mana dan dengan siapa dia akan melahirkan bayi.
c. Meminta suami atau keluarga untuk menemaninya ketika
melahirkan. Ketika ibu melahirkan membutuhkan dorongan dan
semangat dari orang terdekatnya, jadi hendaknya suami juga
harus siap menemani istri jika sewaktu-waktu istrinya melahirkan. Tips
keempat hendaknya wanita menghilangkan pikiran-pikiran buruk tentang
bayi yang akan dilahirkannya, apakah akan lahir selamat atau tidak,
normal atau cacat. Wanita harus optimis bahwa bayinya akan lahir
dengan selamat dan sempurna. Jika pun nanti bayinya lahir tidak seperti
yang diharapkannya, maka dia harus siap dan ikhlas apapun keadaan
bayinya karena anak adalah amanah dari yang maha kuasa.
d. Sentiasa berdoa kepada Yang maha Esa supaya dirinya dan anaknya lahir
dengan selamat. Dengan demikian hatinya akan selalu tenang. Persiapan
persalinan terbagi menjadi dua, antara lain:
1) Persiapan persalinan bagi ibu
a) Pemilihan metode persalinan
Dalam hal ini penting adanya komunikasi antara dokter atau
bidan dan pasangan suami-istri. Sesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan. Pertimbangkan juga segi resiko dan efek yang terjadi

4
setelahnya. Misalnya dengan melahirkan normal, operasi caesar
maupun waterbirth.

b) Tempat melahirkan
Tempat melahirkan hendaknya disesuaikan dengan jarak
tempuh dari rumah untuk memperkirakan waktu sampai ke rumah
sakit atau BPS. Perhatikan kepadatan lalulintas pada jam-jam
tertentu sehingga dapat mempersiapkan jalur alternatif untuk
sampai ke rumah sakit atau BPS tersebut. Dokter kandungan
maupun bidan yang sekiranya akan menangani proses.
c) Tenaga medis penolong persalinan
Persalinan sebaiknya ditentukan dari jauh-jauh hari. Ada
baiknya menciptakan kesinambungan antara tenaga medis yang
memantau kehamilan ibu sedari awal. Sehingga dapat tahu betul
perihal perkembangan ibu dan janin.
d) Persiapan mental ibu menghindari kepanikan dan ketakutan,
menyiapkan diri ibu, mengingat bahwa setelah semua ini ibu akan
mendapatkan buah hati yang didambakan. Menyimpan tenaga
untuk melahirkan, tenaga akan terkuras jika berteriak-teriak dan
bersikap. gelisah. Dengan bersikap tenang, ibu dapat melalui saat
persalinan dengan baik dan lebih siap. Dukungan dari orang-orang
terdekat, perhatian dan kasih sayang tentu akan membantu
memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan.
e) Persiapan kebutuhan Persiapan yang harus dibawa untuk ibu
selama persalinan:
(1) Sikat gigi (Untuk ibu hamil) serta pasta gigi
(2) Minum dan makan untuk ibu
(3) Sarung bersih
(4) Celana dalam bersih
(5) Pembalut
(6) Handuk
(7) Sabun
(8) Kaos kaki
(9) Baju ganti
5
(10) Bra untuk menyusui
(11) Barang-barang pribadi lainnya
2) Persiapan untuk bayi yang sudah lahir:
(1) Popok
(2) Handuk bersih
(3) Kantong plastik atau pot tanah liat untuk ari-ari (plasenta)
(4) Baju atau stelan
(5) Topi dan selimut bayi

B. Memantau Kesejahteraan Janin


Keadaan kesejahteraan janin dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya
faktor keturunan dan kondisi kesehatan orang tuannya. Dengan demikian untuk
mengupayakan mendapat keturunan yang sehat, sebaiknya orang tua dapat
menyiapkan diri secara fisik maupun psikologik jauh sebelum kehamilan dimulai.
Kepada mereka perlu dijelaskan mengenai pentingnya kesehatan fisik seperti gizi
yang cukup, menghindari pemakaian obat-obatan, merokok, alkohol dan lain-lain
begitu pula pentingnya kesiapan psikologik.
Terlebih bagi wanita yang mempunyai kecenderungan tejadinya. masalah
perinatal, seperti wanita dengan diabetes mellitus, yang mana sering diikuti
terjadinya kelainan bawaan, atau hipertensi yang sering diikuti insufficsiensi
plasenta dan IUGR (Intra Uterine Growth Retardation) atau terhambatnya
pertumbuhan janin dalam rahim,sangat diperlukan dukungan berupa perawatan
dan konseling dalam upaya menekan resiko seminimal mungkin. Tujuan utama
pemantauan kesehatan janin adalah untuk mengenal sedini mungkin kapan waktu
yang tepat untuk terminasi kehamilan sehingga bayi dapat bertahan hidup lebih
baik dibandingkan bila tetap berada dalam kandungan.
Dewasa ini perkembangan teknologi sudah sedemikian maju sehingga
memungkinkan pengkajian kesejahteraan janin dilakukan lebih teliti, baik selama
kehamilan maupun persalinan. Teknik-teknik tersebut ada yang merupakan
teknologi canggih, sehingga biasanya baru dapat ditemui di kota-kota besar atau
rumah sakitrujukan, seperti:
1. Ultrasonografi (USG).
2. Kardio Tokografi (KTG)

6
3. Amnioskopi
4. Amniosintesis, dll
Sedangkan beberapa teknik lainnya adalah merupakan teknik sederhana yang
sudah sejak lama dilaksanakan. Teknik-teknik ini dapat dilakukan dimana saja dan
tidak membutuhkan alat atau sarana yang rumit seperti pengamatan pertumbuhan
uterus, auskultasi denyut jantung janin (DJJ) dan pengamatan pergerakan janin.
Pada dasarnya tidak ada satu pun jenis pemeriksaan yang lebih unggul dari
yanglain. akan tetapi apabila beberapa hasil pemeriksaan digabungkan, maka
ketetapan penilaian kesejahteraan janin diharapkan mendekati keadaan yang
sebenarnya. Pengkajian kesejahteraan terhadap janin harus cermat dan teliti,
termasuk tentang riwayat kesejahteraan ibu, ayah dan keluarganya, juga riwayat
kehamilan yang lalu.
Pengkajian kesehatan janin yang dapat dilakukan pada masing-masing
trimester kehamilan adalah sebagai berikut:

1. Trimester 1
Pengkajian trimester I dilakukan sampai kehamilan berusia 13 minggu.
Metode pengkajiannya diarahkan pula untuk menentukan formasi yang adanya.
kehamilan manusia kehamilan itu sendiri. Informasi yang dikumpulkan meliputi
riwayat kesehatan dan pengkajian fisik ibu disamping pengkajian khusus terhadap
janin.
Auskultasi janin untuk mendengar DJJ pada kehamilan trimester 1,dapat di
gunakan alat UltrasoudStetoscope atau dopler. DJJ dapat mulai terdengar dengan
alat ini antara usia kehamilan 10-12 minggu. Normal frekuensi DJJ adalah 120-
160 x/menit dan harus dibedakan dengan denyut nadi ibu. Dan Ultrasonografi
(USG).
Ultrasonografi adalah suatu pemeriksaan yang menggunakan gelombang
ultrasounduntuk mendapatkan gambaran dari janin, plasenta dan uterus. Secara
umum USG dapat digunakan untuk menilai taksiran usia kehamilan lokasi
plasenta pengawasan dan pertumbuhan dan pergerakan janin deteksi kehamilan
ganda identifikasi kelainan bawaan menilai keadaan/ukuran panggul dalam.
Selama kehamilan Trimester I USG digunakan untuk mengkaji usia
kehamilan.

7
mengevaluasi diagnosa perdarahan pervaginaan memastikan dugaan kehamilan
kembar Mengevaluasi pertumbuhan janin pemeriksaan prenatal tambahan
(misalnya: amniosintesis, pengambilan cuntoh villichorialis).
Mengevaluasi masa pelvic3 biasanya aspek-aspek tersebut dinilai dan dihitung
oleh seorang yang terlatihsecara khusus. Lebih tinggi nilainya menunjukkan
kesejahteraan janin lebih baik. Nilai yang rendah dapat menjadikan indikasi
diperlukannya penilaian dan pemeriksaan lebih lanjut.
Kandung kemih yang penuh akan meningkatkan kepekaan ultrsonik terutama
pada usia kehamilan 20 minggu atau kurang. Karena kandung kemih yang penuh
dapat sebagai patokan secara anaotomis dan dapat mengangkat uterus keluar dari
rongga panggul sehingga didapatkan gambaran yang lebih baik. Untuk
menjadikan kandung kemih penuh, seorang wanita harus minum sekurang-
kurangnya 1 liter atau dua jam sebelum prosedur pemariksaan.
Selama pemeriksaan klien akan terlentang kurang lebih selama 3 menit,
sehingga harus sangat diperhatikan kenyamanannya. Semacam jeli akan dioleskan
di sekeliling permukaan kulit perut sebagai media kunduktif bagi ultrasound
disamping untuk mengurangi gesekan dari transduser selama digerak-gerakkan di
permukaan kulit, hanya barang kali akan timbul perasaan yang kurang enak akibat
tekanan-tekanan dalam keadaan kandung kemih penuh.

2. Trimester II
Selama trimester II (UK 14-26 minggu), janin terus tumbuh dan banyak
mengalami perubahan. Pengkajian yang dapat dilakukan untuk mengawasi
pertumbuhan janin antara lain adalah mengukur tinggi vundus uteri. Sejak uterus
dapat diraba secara abdominal, yaitu biasanya pada usia kehamilan 12 minggu,
lokasi fundus uteri terhadapsimfisis pubis dapat diidentifikasi sebagai tingginya
fundus uteri. Beberapa penyebab tinggi fundus uteri lebih besar dari usia
kehamilan adalah:
a. Kehamilan ganda
b. Polihidramnion.
c. Makrosomia janin.
d. Mola hydatidosa bila tinggi fundus uteri lebih kecil dari usia kehamilan,
dapat disebabkan oleh Gangguan pertumbuhan janin (growth retarded) kelainan
bawaan.
8
Oligohidramnion selama kehamilan trimestere I pengkajian DJJ terus
dilakukan dengan menggunakan stetoscope monocular atau stetoscope Leanec.
DJJ dapat terdengar pada usia kehamilan 20 minggu. Teknik pemeriksaannya
adalah
sebagai berikut:
a. Tentukan letak/posisi janin dengan menggunakan teknik palpasi.
b. Tempelkan stetoscope pada lokasi dimana diperkirakan terletak punggung
atau dada janin.
c. Bedakan DJJ dengan denyut nadi ibu dengan cara meraba nadi
dipergelangan langan ibu.
d. Hitung selama 5 detik, berhenti 5 detik, hitung lagi 5 detik, berhenti 5
detik, dan hitung lagi 5 detik. Kemudian hasilnya dijumlahkan dan
dikalikan 4, maka didapatkan frekuensi DJJ permenit.
Parameter lain yang dapat digunakan untuk menilai kesehatan janin adalah
pergerakan janin atau "Quickening". Pada primigravida, pergerakan janin dapat
dirasakan pertama kali oleh ibu pada usia kehamilan 18-20 minggu, sedangkan pada
multigravida dapat dirasakan lebih awal yaitu 16 minggu. Pada prima gravida, bising
usus kadang-kadang diresahkan sebagai gerakan janin. Hal ini disebabkan ibu belum
berpengalaman. Dan USG juga digunakan selama kehamilan trimester II. yaitu untuk:
Mengkaji usia kehamilan, mendiagnosa kehamilan ganda, mengkaji pertumbuhan
janin.

3. Trimester III
Selama kehamilan trimester III (28-40 minggu) pengawasan pertumbuhan
janin, DJJ, dan pergerakan janin terus dilakukan. Kurve pertumbuhan janin pada
trimester III menunjukkan pertumbuhan yang positif. Diharapkan tinggi fundus
uteri bertambah sekitar satu sentimeter setiap minggu hingga minggu ke-36. Pada

9
primigravida kepala janin akan turun kepintu atas panggul pada minggu ke-38
danumumnya tinggi fundus uteri akan turun sekitar 2- 4cm.
Pada keadaan ini ibu dapat mengeluh bertambahnya tekanan dalam panggul
namun akan merasa lebih lega bernafas karena tekanan pada diafragma berkurang.
Pengamatan pergerakan janin sebaiknya ibu hamil diminta untuk mulai
mengamati gerakan janinnya setiap hari setelah usia kehamilan 28 minggu.

Caranya, setiap hari ibu diminta untuk berbaring miring dan meraba perut nya
untuk merasakan gerakan janin. Hitung berapakah gerakan tersebut terjadi, pada
umumnya 10 gerakan terjadi dalam jangka waktu 20 menit hingga 2 jam bila
melebihi jangka waktu 3 jam, maka harus dicatat dan diadakan pengawasan yang
lebih cermat terhadap DJJ. Ibu hamil juga perlu diberi pengetahuan secara
sederhana tentang pengawasan gerakan janin sehingga ibu dapat memahami yang
terjadi pergerakan bayinya. Informasi tersebut adalah:
a. Pergerakan janin akan bertambah setelah makan.
b. Pergerakan ibu dapat membuat pergerakan janin lebih aktif.ара
c. Janin yang normal akan tidur selama kurang lebih 20 menit.
d. Dan selama 2-3 minggu sebelum lahir, aktifitas normal janin akan
berkurang.
Selama trimester III, USG seringkali digunakan untuk mengetahui posisi janin
dan taksiran ukuran berat janin. Lingkar kepala. lingkar perut dan panjang femur
merupakan patokan dalam menaksir berat janin dan interval pertumbuhan selama
trimester III. Adapun skala Masa Perkembangan Janin sebagai berikut:
a. 0-4 minggu setelah konsepsi
1) Pertumbuhan cepat Formasi Plata Embrionik
2) Pembentukan sistem syaraf pusat primitive
3) Pembentukan jantung dan mulai berdenyut
4) Pembentukan pucuk (tonjolan)
b. 4-8 minggu
1) Pembelahan sel yang sangat cepat
2) Pembentukan kepala dan roman muka
3) Semua organ utama terbentuk dalam bentuk primitive
4) Genetalia eksterna telah ada tetapi seks belum dapat dibedakan
5) Pergerakan awal nampak dalam ultrasonic dari 6 minggu
10
c. 8-12 minggu
1) Fusi kelopak mata
2) Ginjal mulai berfungsi dan fetus mengeluarkan urine dari 10 minggu
3) Sirkulasi fetal berfungsi sebagaimana mestinya
4) Mulai menghisap dan menelan
5) Seks mulai nampak
6) Bergerak secara bebas (tidak dirasakan ibu)
d. 12-16 minggu
1) Sel kulit mulau diperbaharui
2) Perkembangan skeletal cepat nampak pada sinar-X
3) Nampak mekonium dalam usus d. Tampak lanugo
e. 16-10 minggu
1) "Quickening" (gerakan fetal pertama) ibu merasakan gerakan fetal
2) Jantung fetal terdengar pada auskultasi
3) Nampak verniks kaseosa
4) Kuku jari dapat terlihat
f. 20-24 minggu
1) Sel kulit mulau diperbaharui
2) Sebagian besar organ mulai dapat berfungsi
3) Periode tidur dan aktifitas
4) Berespon terhadap suara
g. 24-28 minggu
1) Kulit berwarna merah dan berkerut
2) Dapat hidup jika lahir
3) Kelopak mata kembali terbuka
4) Pergerakan pernafasan28-32 minggu
5) Mulai menyimpan minyak dan zat besi
6) Testes menurun ke dalam skrotum
7) Lanugo hilang dari wajah
h. 32-36 minggu
1) Kulit menjadi lebih pucat dan berkurang kerutannya
2) Lemak meningkat membuat tubuh menjadi bulat
3) Lanugo menghilang dari tubuh
4) Rambut kepala memanjang
11
5) Kuku mencapai ujung jari
6) Kartilago telinga melunak Lekukan plantar nampak

C. Ketidaknyaman Dan Cara Mengatasinya


1. Ketidaknyamanan Ibu Hamil pada TM I
a. Mual Muntah
Disebut emesis gravidarum/ morning sickness, merupakan suatu keadaan
mual yg kdg disertai muntah (frek < 5x).Penyebab pasti morning sickness
belum diketahui dengan jelas.
 Faktor hormonal : ibu hamil -- hCG meningkat – menstimulasi prod
estrogen – merangsang peningkatan keasaman lambung – ibu merasa
mual.
 Reaksi imunologik : Adanya sel-sel plasenta yang menempel pd dinding
uterus awalnya ditolak tubuh karena dianggap sebagai benda asing –
terjadi musl-mual.

Penatalaksanaan morning sickness oleh bidan:


1) Melakukan pengaturan pola makan-makan dgn jumlah kecil dan
minum cairan, konsumsi makanan yang tinggi protein.
2) Menghindari ketegangan yang dapat meningkatkan stress dan
mengganggu istirahat tidur.
3) Minum air jahe dapat mengurangi gejala mual & muntah secara
signifikan karena dapat meningkatkan motilitas sal cerna (1 gr jahe
sbg minuman selama 4 hari).
4) Menghindari konsumsi kopi/ kafein, tembakau, alkohol.
5) Berikan tablet B6 1,5 mg/ hari utk meningkatkan metabolisme

b. Hipersalivasi/ptyalism

12
Yaitu peningkatan sekresi air liur yang berlebihan(1-2L/hari). Keadaan ini
dihubungkan dengan munculnya mual dan muntah pada TM I. Disebabkan oleh
peningkatan keasaman didalam mulut yang menstimulasi kelenjar mengalami
sekresi berlebihan pada wanita yang mengalami ptyalisme biasanya juga
mengalami mual. Sekresi air liur yang banyak dan biasanya pahit dapat memicu
terjadinya mual dan muntah. Diatasi dengan cara menyikat gigi, berkumur atau
menghisap permen mint.

c. Pusing
Pusing terjadi pada awal kehamilan. Penyebab pasti belum diketahui,
diduga karena pengaruh hormon progesteron yang memicu dinding pembuluh
darah melebar sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan TD dan ibu
merasa pusing.
Penatalaksanaan:
1) Bila disebabkan oleh hormon lakukan cukup istirahat, tidur,
menghilangkan stress.
2) Bila disebabkan anemia dan hipertensi, bidan melakukan olaborasi.
3) Bila disebabkan hipotensi lakukan dengan mengurangi aktivitas dan
menghemat pengeluaran energi, menghindari gerakan mendadak.

d. Mudah lelah
Muncul pada awal kehamilan. Disebabkan oleh penurunan drastis laju
metabolisme pada awal kehamilan & peningkatan progesteron yang
mempunyai efek tidur. Keluhan ini akan hilang pada akhir TM I. Asuhan
kebidanan yang dapat dilakukan antara lain:
1) Meyakinkan ibu bahwa kelelahan adalah hal yang normaldan akan
hilang pada TM II.
2) Melakukan pemeriksaan kadar zat besi.
3) Menganjurkan ibu untuk beristirahat di siang hari.
4) Menganjurkan ibu untuk minum lebiah banyak , karena efek dehidrasi
adalah kelelahan.
5) Menganjurkan ibu untuk olahraga ringan.
6) Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan seimbang.
13
e. Heartburn (rasa terbakar pada dada)
Disebabkan oleh peningkatan progesteron yang mengakibatkan
relaksasi otot-otot dan organ termasuk organ pencernaan akibatnya
menurunkan ritme dan motilitas lambung serta penurunan sfingter
esofagus akibatnya makanan yang masuk cenderung lambat dicerna
sehingga makanan menumpuk akibatnya rasa penuh/ kenyang.
Progesteron juga menyebabkan katup antara kerongkongan dan
lambung lemas sehingga makanan dan asam lambung naik melewati
esofagus akibatnya menimbulkan sensasi terbakar.
Penatalaksanaan:
1) Menghindari makan tengah malam
2) Hindari makan dalam porsi besar
3) Memposisikan kepala lebih tinggi pada saat terlentang
4) Hentikan konsumsi alkohol dan rokok.

f. Peningkatan Frekuensi Berkemih


Ibu hamil pada siang hari akan berkemih lebih dari 10 kali/ hari. Pada
malam hari lebih dari 4 kali/ hari. Penyebabnya ialah letak kandung kemih
yang bersebelahan dengan uterus membuat kapasitasnya berkurang.
Asuhan kebidanan yang dapat diberikan:
1) Menyarankan untuk latihan kegel.
2) Menyarankan untuk mengurangi minum
3) Menyarankan ibu untuk BAK secara teratur dan jangan menahan BAK.
4) Menyarankan ibu untuk menghindari menggunakan pakaian yan g
ketat.

g. Konstipasi
Adalah penurunan frekuensi BAB yang disertai dengan perubahan
karakteristik feses yang menjadi keras sehingga sulit untuk dibuang atau
dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan.
Disebabkan karena peningkatan produksi progesteron yang
menyebabkan tonus otot polos menurun termasuk pada sistem pencernaan,
sehingga sistem pencernaan menjadi lambat dan absorbsi air di usus besar
14
meningkat sehingga feses menjadi keras disebabkan oleh aktivitas ibu yg
kurang, asupan cairan dan serat yang rendah.
Asuhan kebidanan :
1) Konsumsi makanan berserat.
2) Terapi laxatif (kolaborasi DSOG).

2. Ketidak nyamanan TM II
 Pusing
Merupakan timbulnya perasaan melayang karena peningkatan volume
plasma darah yg mengalami peningkatan hingga 50%. Peningkatan volume
plasma akan meningkatkan sel darah merah sebesar 15-18%.
Peningkatan sel darah merah akan mempengaruhi kadar Hb, sehingga
jika peningkatan volume dan sel darah merah tidak diimbangi dengan kadar
Hb yang cukup sehingga terjadi anemia. Mulai terjadi pada UK 24 minggu
dan akan memuncak pada UK 28-32 minggu.
Asuhan kebidanan yang dapat diberikan:
1) Melakukan penapisan terhadap anemia.
2) Anjurkan cukup istirahat.
3) Hindari berdiri secara tiba-tiba dari keadaan duduk.
4) Hindari berdiri yang lama.
5) Makan dengan teratur.
 Nyeri Perut Bawah
Penyebabnya ialah semakin membesarnya uterus sehingga keluar dari
rongga panggul menuju rongga abdomen sehingga tertariknya ligamen2
uterus seiring dengan pembesaran yang terjadi sehingga menimbulkan rasa
tidak nyaman dibagian perut bawah. Asuhan kebidanan yang dapat
diberikan anjurkan ibu untuk menghindari berdiri secara tiba-tiba dari
posisi jongkok.
 Nyeri Punggung
Keluhan ini dimulai pada UK 12 minggu dan akan meningkat pada saat
UK 24 minggu hingga menjelang persalinan. Penyebabnya ialah UK

15
bertambah dan perkembangan janin menyebabkan muatan di dalam uterus
bertambah sehingga uterus membesar akhirnya pembesaran uterus ini
akan memaksa ligamen, otot2, serabut saraf punggung teregang sehingga
beban tarikan tulang punggung ke arah depan akan bertambah dan
menyebabkan lordosis fisiologis.

Asuhan kebidanan yang diberikan:


1) Memberitahu ibu untuk menjaga posisi tubuh (body mekanik).
2) Anjurkan ibu untuk senam hamil.
3) Anjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas dan banyak istirahat.
 Flek Kecoklatan (Hiperpigmentasi) Dan Sikatrik (Streatch Mark)
Sikatrik merupakan garis terang atau gelap kemerahan yang timbul
pada bagian payudara, perut, bokong & betis pada kehamilan. Penyebab
sikatrik overdistensi yang terjadi pada jaringan kulit akibat peningkatan
ukuran maternal yang menyebabkan peregangan pada lapisan kolagen kulit
terutama pada payudara, abdomen dan paha.
Hormon estrogen mempengaruhi kolagen dan elastisitas jaringan
Hiperpigmentasi (flek) terjadi karena peningkatan hormon MSH
(Melanocyt Stimulating Hormone) yang berkaitan dengan peningkatan
estrogen dalam kehamilan sehingga estrogen berperan dalam
melanogenesis.
Hiperpigmentasi terjadi pada tubuh bagian:
1) Wajah (melasma atau kloasmagravidarum atau maskpregnancy),
akhirnya timbulnya bercak-bercak kehitaman pada wajah yang
muncul saat kehamilan.
2) Areola mammae yang akan menjadi kehitaman
Abdomen garis tengah perut (lineaalba) pada awal berwarna terang
pada saat kehamilan berubah menjadi lebih gelap dan menghitam.
Asuhan kebidanan :

16
1) Anjurkan ibu untuk menggunakan lotion atau minyak alami yg
mengandung vit A & E pada tubuh (lengan, paha, betis, perut,
payudara, bokong) pada awal kehamilan.
2) Beritahu ibu tentang diet seimbang selama hamil sehingga
mencegah terjadinya penambahan berat yang berlebih dana
mengakibatkan distensi berlebih yang akan menimbulkan streatch
mark.
3) Anjurkan ibu utk menggunakan pelembab kulit muka yang
mengandung zat pencegah sinar matahari.
4) Beri dukungan dan informasi pada ibu bahwa ini terjadi pada
kebanyakan wanita hamil dan akan berkurang setelah kehamilan
berakhir.
 Sekret Vagina Berlebih(Leukorrhea)
Merupakan pengeluaran yang dihasilkan oleh serviks maupun vagina,
yang berasal dari metabolisme glikogen dan dikeluarkan dalam bentuk cair
maupun semi cair. Penyebab terjadinya peningkatan estrogen adanya
pengentalan mukosa sehingga cairan banyak.
Asuhan kebidanan yang adapat diberikan:
1) mengganti celana dalam sesering mungkin.
2) Memelihara kebersihan alat reproduksi tetap kering setelah BAK.
 Konstipasi
Adalah penurunan frekuensi BAB yang disertai dengan perubahan
karakteristik feses yang menjadi keras sehingga sulit untuk dibuang atau
dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan.
Disebabkan karena peningkatan produksi progesteron yang
menyebabkan tonus otot polos menurun termasuk pada sistem pencernaan,
sehingga sistem pencernaan menjadi lambat dan absorbsi air di usus besar
meningkat sehingga feses menjadi keras disebabkan oleh aktivitas ibu yg
kurang, asupan cairan dan serat yang rendah.
Asuhan kebidanan :
1) Konsumsi makanan berserat.
2) Terapi laxatif (kolaborasi DSOG).
 Penambahan BB

17
Merupakan suatu hal yang menjadi bagian pada proses kehamilan yang
mengambarkan keadaan suatu kehamilan seseorang dan harus dipantau
dengan baik merupakan salah satu indikator keadaan kehamilan.
BB yang mengalami penambahan secara signifikan merupakan tanda
terjadinya gangguan gestasional (PE). BB tidak mengalami peningkatan
selama hamil merupakan faktor penyebab terjadinya PJT (Pertumbuhan
Janin Terhambat) akibat gangguan pada ibu (adanya penyakit penyerta
pada ibu selama hamil).

Asuhan kebidanan yang dapat diberikan:


1) Menghitung perkiraan penambahan BB yg disarankan sesuai dgn
perhitungan IMT serta menentukan status IMT ibu.
2) Memberikan contoh makanan yang baik dikonsumsi ibu sesuai
dengan pengaturan pola makan yang disarankan sehingga
penambahan BB ibu dapat terpantau dengan baik.
3) Membantu mengatasi keluhan yang dialami ibu, berkenaan dengan
hal yang mempengaruhi pola makan ibu.
 Pergerakan Janin (Quickening)
Ibu hamil merasakan pergerakan janin setelah UK 20 minggu Frek
gerakan janin normal 4-10 gerakan selama 2 jam. Baik dihitung pada awal
pagi (pukul 6-8), pagi hari (pukul 8-12), siang hari (antara pukul 12-18),
malam hari (pukul 20).
Pergerakan janin merupakan salah satu tanda yang menjadi petunjuk
keadaan janin. Jika gerakan janin melambat atau lebih cepat merupakan
penanda bahwa kebutuhan janin tidak terpenuhi.
Cara mengevaluasi gerakan janin:
1) Anjurkan ibu utk menyiapkan 2 buah wadah/ kantung.
2) Menyiapkan manik-manik atau koin.
3) Meminta ibu memindahkan manik-manik tersebut dari tempat yang
satu pada tempat yang lainnya setiap kali ibu merasakan
pergerakan janin dalam waktu 2 jam.
4) Jika dlm waktu 2 jam didapatkan jumlah manik-manik atau hasil
penghitungan ibu tidak seperti biasanya (< 4 atau > 10) perlu

18
diwaspadai bahwa keadaan kesejahteraan janin terganggu maka
sarankan ibu untuk istirahat dari aktivitasnya, penuhi kebutuhan
nutrisi dan hidrasinya.
5) Jika ibu tidak merasakan gerakan selama waktu-waktu
penghitungan serta ibu telah beristirahat dan memenuhi kebutuhan
dasar maka anjurkan ibu untuk ke nakes.
6) Bidan menilai DJJ untuk deteksi awal kemungkinan terjadinya
fetal distress atau kematian janin.

3. Ketidak nyamanan TM III


a. Sering Berkemih
Penyebabnya ialah tertekannya KK (Kandung Kemih) oleh uterus yang
semakin membesar dan menyebabkan kapasitas KK berkurang.
Asuhan kebidanan yang diberikan:
1) Jelaskan pada ibu bahwa ini merupakan hal normal akibat dari
perubahan yang terjadi selama kehamilan.
2) Anjurkan ibu untuk mengurangi asupan cairan 2 jam sebelum tidur
agar istirahat tidak terganggu.
b. Varises
Varises adalah pelebaran pada pembuluh darah vena seingga katup
vena melemah dan menyebabkan hambatan pada aliran pembuluh darah
vena dan biasa terjadi pada pembuluh darah vena supervisial.
Kelemahan katup vena terjadi karena tingginya progesteron dan
estrogen sehingga aliran darah vena menuju jantung melemah dan vena
dipaksa bekerja lebih keras untuk dapat memompa darah. Sering terjadi
pada tungkai, vulva, rektum.
Selain perubahan vena, faktor pencetus varises :
1) Adanya penekanan uterus yang membesar (vena panggul saat
duduk dan berdiri, vena kava inferior saat berbaring).
2) Tingginya progesteron dan estrogen sehingga pembuluh darah
relaksasi maka tekanan meningkat sebagai usaha memompa darah.
3) Riwayat berdiri terlalu lama.
Asuhan kebidanan yang dapat diberikan:
19
1) Melakukan senam hamil dengan teratur.
2) Menjaga sikap tubuh yang baik.
3) Tidur dengan posisi kaki lebih tinggi selama 10-15 menit dan
dalam keadaan miring.
4) Hindari duduk dengan posisi kaki menggantung.
5) Gunakan stocking.
6) Konsumsi suplemen kalsium

c. Wasir (hemoroid)
Sering didahului dengan konstipasi. Penyebabnya karena progesteron
terjadinya relaksasi dinding vena dan usus besar, pembesaran uterus
meningkatkan tekanan pada vena rectum sehingga ketika massa dari
rectum akan dikeluarkan maka tekanan lebih besar dan terjadilah
hemoroid.
Asuhan kebidanan yang diberikan:
1) Hindari memaksakan mengejan saat defekasi jika tidak ada
rangsangan.
2) Mandi berendam air hangat (nyaman & meningkatkan sirkulasi
peredaran darah.
3) Anjurkan ibu untuk memasukkan kembali hemoroid ke dalam
rectum (menggunakan lubricant).
4) Lakukan senam kegel
d. Sesak Nafas
Merupakan keluhan yang sering dialami ibu hamil pada TM III. Sesak
nafas yang terjadi pada saat istirahat atau aktivitas yang ringan atau sesak
nafas normal. Penyebabnya ialah perubahan volume paru-paru (perubahan
anatomi toraks) dan pembesaran uterus sehingga diafragma ke atas
akhirnya terjadi peningkatan volume darah.
Asuhan kebidanan :
1) Anjurkan ibu mengurangi aktivitas yang berat dan berlebihan.
2) Perhatikan posisi pada saat duduk dan berbaring.

20
Posisi duduk : ibu hamil mengatur posisi duduk dengan punggung
tegak, jika perlu disangga dengan bantal pada bagian punggung. Hindari
posisi terlentang terjadi tidak seimbangan.
e. Bengkak Dan Kram Pada Kaki
Adalah penumpukan cairan biasanya dikeluhkan pada UK 34 minggu.
Penyebabnya ialah tekanan uterus yang semakin meningkat dan
mempengaruhi sirkulasi cairan.

Asuhan kebidanan yang diberikan:


1) Anjurkan ibu untuk memperbaiki sikap tubuhnya (duduk dan
tidur).
2) Hindari duduk dengan kaki menggantung.
3) Pada saat tidur posisikan kaki sedikit tinggi.
4) Hindari mengenakan pakaian ketat dan berdiri lama, atau duduk
tanpa adanya sandaran.
5) Lakukan latihan ringan dan berjalan secara teratur.
6) Kenakan penyokong abdomen maternal/ korset untuk mengurangi
tekanan pada vena panggul.
7) Lakukan senam kegel.
8) Mandi air hangat.
9) Anjurkan ibu mengkonsumsi kalsium & vit B
f. Kram Pada Kaki
Biasanya berlangsung pd malam hari atau menjelang pagi hari. Muncul
UK 24 minggu – 36 minggu. Penyebabnya karena adanya gangguan aliran
atau sirkulasi darah pada pembuluh darah panggul yang disebabkan oleh
tertekannya pembuluh tersebut oleh uterus. Asuhan kebidanan yang dapat
diberikan anjurkan ibu utk meluruskan kakinya dan latihan ringan.
g. Gangguan Tidur Dan Mudah Lelah
Pada TM III, hampir semua ibu hamil mengalami gangguan tidur dan
cepat lelah karena nokturia. Asuhan kebidanan yang diberikan dengan cara
21
mandi air hangat, minum hangat, latihan aktivitas yang tidak menimbulkan
stimulus sebelum tidur.

D. Kunjungan Ulang
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan secara berkala dan teratur bila
kehamilan berjalan normal. Jumlah kunjungan cukup 4x, yaitu 1x pada trimester I,
satu kali pada trimester II, dan 2x pada trimester III.
Dari satu kunjungan kekunjungan berikutnya sebaiknya dilakukan pencatatan
sebagai berikut:
1. Keluhan yang di rasakan oleh ibu hamil.

2. Hasil pemeriksaan hasil kunjungan.


a. Pemeriksaan umum
1) Tekanan darah
2) Respirasi
3) Nadi
4) Tempratur tubuh
b. Abdomen
1) Tinggi fundus uteri
2) Letak janin
3) Presentasi janin
4) Djj
c. Pemeriksaan tambahan
1) Proteinuria
2) Gloukosuria
3) Keton

E. Pekerjaan
Perempuan hamil tetap boleh berkerja namun aktifiotas yang dijalaninya tidak
boleh terlalu berat, istirahat untuk perempuan hamil di anjurkan sesering mungkin
seorang perempuan hamil disarankan untuk menghentikan aktifitasnya apabila
mereka merasakan hgangguan kehamilan.

22
Menurut undang-undang perburuhan, perempuan hamil berhak mendapatkan
cuti 1,5 bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan sesudah melahirkan pada
perempuan yang bekerja dianjurkan untuk segera kedokter apabila terjadi
pendarahan dari kemaluan atau kram hebat di perut. Pada minggu-minggu akhir
kehamilan, tanda-tanda permulaan persalinan harus diketahui ibu hamil, sehingga
keluarga akan lebih waspada apabila muncul tanda-tanda tersebut.

F. Tanda Bahaya Dalam Kehamilan


Tanda bahaya kehamilan adanya Positive Pressure Ventilation (PPV)
( Ventilasi tekanan positif), sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak
di wajah dan jari-jari tangan, keluar cairan pervaginam, gerakan janin tidak terasa,
nyeri perut bagian bawah.
 Pengertian
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan
adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal,
yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan
kematian ibu (Pusdiknakes, 2013). Menurut Kusmiyati dkk (2013),
kehamilan merupakan hal yang fisiologis.
Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah
satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya
risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit
yang mungkin terjadi selama hamil.
 Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan
Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan
hanya 10-12% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang
menjadi kehamilan patologis. Kehamilan patologis tidak terjadi secara
mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh
berlangsung secara bertahap dan berangsur-angsur.
Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan
upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap
kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil. Faktor predisposisi dan adanya
penyulit penyerta sebaiknya diketahui sejak awal sehingga dapat dilakukan

23
berbagai upaya maksimal untuk mencegah gangguan yang berat baik
terhadap kehamilan dan keselamatan ibu maupun bayi yang dikandungnya.

I. Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan


a) Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I (0 – 12 minggu).
 Perdarahan Pada Kehamilan Muda
Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan ialah terjadinya
Perdarahan. Perdarahan dapat terjadi pada setiap usia kehamilan. Pada
kehamilan muda sering dikaitkan dengan kejadian abortus, misscarriage, early
pregnancy loss. Perdarahan pada kehamilan muda dikenal beberapa istilah
sesuai dengan pertimbangan masing-masing, setiap terjadinya perdarahan pada
kehamilan maka harus selalu berfikir tentang akibat dari perdarahan ini yang
menyebabkan kegagalan kelangsungan kehamilan (Hadijanto, 2013).
 Abortus
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan kurang
dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram (Hadijanto, 2013).
Menurut SDKI (2012) penyebab kematian ibu dikarenakan abortus (5%).
Berdasarkan jenisnya Sujiyatini dkk (2014) menyebutkan abortus dibagi
menjadi:
1) Abortus Imminens (threatened)
Suatu abortus imminens dicurigai bila terdapat pengeluaran
vagina yang mengandung darah, atau perdarahan pervaginam pada
trimester pertama kehamilan. Suatu abortus iminens dapat atau
tanpa disertai rasa mules ringan, sama dengan pada waktu
menstruasi atau nyeri pinggang bawah.
Perdarahan pada abortus imminens seringkali hanya sedikit,
namun hal tersebut berlangsung beberapa hari atau minggu.
Pemeriksaan vagina pada kelainan ini memperlihatkan tidak
adanya pembukaan serviks. Sementara pemeriksaan dengan real
time ultrasound pada panggul menunjukkan ukuran kantong
amnion normal, jantung janin berdenyut, dan kantong amnion
kosong, serviks tertutup, dan masih terdapat janin utuh.
2) Abortus Insipien(inevitable)
24
Merupakan suatu abortus yang tidak dapat dipertahankan lagi
ditandai dengan pecahnya selaput janin dan adanya pembukaan
serviks. Pada keadaan ini didapatkan juga nyeri perut bagian bawah
atau nyeri kolek uterus yang hebat. Pada pemeriksaan vagina
memperlihatkan dilatasi osteum serviks dengan bagian kantung
konsepsi menonjol. Hasil Pemeriksaan USG mungkin didapatkan
jantung janin masih berdenyut, kantung gestasi kosong (5 hingg 6,5
minggu), uterus kosong (3-5 minggu) atau perdarahan subkorionik
banyak di bagian bawah.

3) Abortus Incompletus (incomplete)


Adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa yang tertinggal dalam
uterus. Pada pemeriksaan vagina, canalis servikalis terbuka dan
jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau kadang-kadang sudah
menonjol dari osteum uteri eksternum. Pada USG didapatkan
endometrium yang tipis dan ireguler.
4) Abortus Completus (complete)
Pada abortus completus semua hasil konsepsi sudah
dikeluarkan. Pada penderita ditemukan perdarahan sedikit, osteum
uteri telah menutup, dan uterus sudah banyak mengecil. Selain ini,
tidak ada lagi gejala kehamilan dan uji kehamilan menjadi negatif.
Pada Pemeriksaan USG didapatkan uterus yang kosong.
5) Missed Abortion
Adalah kematian janin berusia sebelum 20 minggu, tetapi janin
mati itu tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih.
6) Abortus Habitualis (habitual abortion)
Adalah abortus spontan yang terjadi berturut- turut tiga kali
atau lebih. Pada umumnya penderita tidak sukar menjadi hamil,
namun kehamilannya berakhir sebelum 28 minggu.
 Kehamilan Ektopik
25
Adalah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur telahdibuahi
tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri. Lebih dari 95%
kehamilan ektopik berada di saluran telur (tuba Fallopii). Kejadian
kehamilan ektopik tidak sama diantara senter pelayanan kesehatan. Hal ini
bergantung pada kejadian salpingitis seseorang. Di Indonesia kejadian
sekitar 5-6 per seribu kehamilan.
Patofisiologi terjadinya kehamilan ektopik tersering karena sel
telur yang telah dibuahi dalam perjalanannya menuju endometrium
tersendat sehingga embrio sudah berkembang sebelum mencapai kavum
uteri dan akibatnya akan tumbuh di luar rongga rahim. Bila kemudian
tempat nidasi tersebut tidak dapat menyesuaikan diri dengan besarnya
buah kehamilan, akan terjadi rupture dan menjadi kehamilan ektopik
terganggu (Hadijanto, 2013).
Tanda dan gejala pada kehamilan muda, dapat atau tidak ada
perdarahan pervaginam, ada nyeri perut kanan/kiri bawah. Berat atau
ringannya nyeri tergantung pada banyaknya darah yang terkumpul dalam
peritoneum. Dari Pemeriksaan fisik didapatkan rahim yang juga
membesar, adanya tumor didaerah adneksa. Adanya tanda- tanda syok
hipovolemik yaitu hipotensi, pucat dan ekstremitas dingin, adanya tanda-
tanda abdomen akut yaitu perut tegang bagian bawah, nyeri tekan dan
nyeri lepas dinding abdomen. Dari Pemeriksaan dalam serviks teraba
lunak, nyeri tekan, nyeri pada uterus kanan dan kiri.

 Mola Hidatidosa
Adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana
tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili korialis mengalami
perubahan berupa degenerasi hidropik. Secara makroskopik,
molahidatidosa mudah dikenal yaitu berupa gelembung-gelembung putih,
tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari
beberapa millimeter sampai 1 atau 2 cm.
Menurut Hadijanto (2013) pada permulaannya gejala mola
hidatidosa tidak seberapa berbeda dengan kehamilan biasa yaitu mual,
muntah, pusing, dan lain-lain, hanya saja derajat keluhannya sering lebih
hebat. Selanjutnya perkembangan lebih pesat, sehingga pada umumnya
26
besar uterus lebih besar dari umur kehamilan. Ada pula kasus-kasus yang
uterusnya lebih kecil atau sama besarwalaupun jaringannya belum
dikeluarkan.
Dalam hal ini perkembangan jaringan trofoblas tidak begitu aktif
sehingga perlu dipikirkan kemungkinan adanya dying mole. Perdarahan
merupakan gejala utama mola. Biasanya keluhan perdarahan inilah yang
menyebabkan mereka datang ke rumah sakit.
Gejala perdarahan ini biasanya terjadi antara bulan pertama sampai
ketujuh dengan rata-rata 12-14 minggu. Sifat perdarahan bias intermiten,
sedikit-sedikit atau sekaligus banyak sehingga menyebabkan syok atau
kematian. Karena perdarahan ini umumnya pasien mola hidatidosa masuk
dalam keadaan anemia.

 Muntah Terus Dan Tidak Bisa Makan Pada Kehamilan


Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan
trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6
minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual
ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.
Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari-hari dan
keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum
(Saifuddin, 2012).

 Selaput Kelopak Mata Pucat


Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah
kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I.
Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan
akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia pada
trimester I bisa disebabkan karena mual muntah pada ibu hamil dan
perdarahan pada ibu hamil trimester I (Saifuddin, 2012).

 Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38oC dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya
infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI (2012) penyebab kematian ibu
27
karena infeksi (11%). Penanganan demam antara lain dengan istirahat
baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu
(Saifuddin, 2012).
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu
masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang
kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala–gejala penyakit. Pada
infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi
dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes,
2013).

b) Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II (13 – 28 minggu)


 Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38oC dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya
infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI (2012) penyebab kematian ibu
karena infeksi (11%). Penanganan demam antara lain dengan istirahat
baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu
(Saifuddin, 2012).
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu
masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang
kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala–gejala penyakit. Pada
infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi
dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes,
2013).
 Bayi kurang bergerak seperti biasa
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1jam). Ibu
mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak
bergerak seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD
adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan.
Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi
tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali
28
dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
minum dengan baik (Pusdiknakes, 2013).
 Selaput kelopak mata pucat
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah
kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah <10,5 gr% pada
trimester II. Anemia pada trimester II disebabkan oleh hemodilusi atau
pengenceran darah. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi
besi (Saifuddin, 2012).

c) Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III (29 – 42 minggu)


 Perdarahan Pervaginam
Dilihat dari SDKI (2012) penyebab kematian ibu dikarenakan
perdarahan (28%). Pada akhir kehamilan perdarahan yang tidak normal
adalah merah, banyak dan kadang-kadang tidak disertai dengan rasa nyeri.
Perdarahan semacam ini berarti plasenta previa.
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada
tempat yang abnormal yaitu segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian atau seluruh ostium uteri interna. Penyebab lain adalah solusio
plasenta dimana keadaan plasenta yang letaknya normal, terlepas dari
perlekatannya sebelum janin lahir, biasanya dihitung sejak kehamilan 28
minggu.
 Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang
menunjukkan masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap
dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala
yang hebat tersebut, ibu mungkin mengalami penglihatan yang kabur.
Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia
(Pusdiknakes, 2013).
 Penglihatan Yang Kabur
29
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit
kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan
resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat
menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan
penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi
tanda pre-eklampsia.
Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam
jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur
atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.

Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-


tanda yang menujukkan adanya preeklampsia berat yang mengarah pada
eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat
penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme
pembuluh darah) (Pusdiknakes, 2013).
 Bengkak Dimuka Dan Tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal
pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang
setelah beristirahat atau meletakkannya lebih tinggi. Bengkak dapat
menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada permukaan muka
dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan diikuti dengan keluhan
fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda pre-eklampsia.
 Janin Kurang Bergerak Seperti Biasa
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu
mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak
bergerak seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD
adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan.
Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi
tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali
dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
minum dengan baik (Pusdiknakes, 2013).
 Pengeluaran Cairan Pervaginam (Ketuban Pecah Dini)
30
Yang dimaksud cairan di sini adalah air ketuban. Ketuban yang pecah
pada kehamilan aterm dan disertai dengan munculnya tanda-tanda
persalinan adalah normal. Pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda
persalinan dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda-tanda persalinan
ini disebut ketuban pecah dini.
Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan langsung antara dunia
luar dan ruangan dalam rahim sehingga memudahkan terjadinya infeksi.
Makin lama periode laten (waktu sejak ketuban pecah sampai terjadi
kontraksi rahim), makin besar kemungkinan kejadian kesakitan dan
kematian ibu atau janin dalam rahim (Marjati dkk, 2014).

 Kejang
Menurut SDKI (2012) penyebab kematian ibu karena eklampsi (24%).
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan
terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah.
Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun
kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari
eklampsia (Saifuddin, 2012).
 Selaput Kelopak Mata Pucat
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah
kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester
III. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan
perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia
pada Trimester III dapat menyebabkan perdarahan pada waktu persalinan
dan nifas, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram)
(Saifuddin, 2012).
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38oC dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya
infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI (2012) penyebab kematian ibu
karena infeksi (11%). Penanganan demam antara lain dengan istirahat
baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu
(Saifuddin, 2012).

31
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu
masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang
kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala–gejala penyakit. Pada
infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi
dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes,
2013).

32
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persiapan psikologis Ibu untuk kelahiran
1. Menghilangkan kekhawatiran pada ibu akan rasa sakit.
2. Menghilangkan kekhawatiran untuk melahirkan.
3. Meminta suami atau keluarga untuk menemaninya ketika melahirkan.
4. Sentiasa berdoa kepada Yang maha Esa supaya dirinya dan anaknya lahir
dengan selamat.
Sebelum persalinan melengkapi perlengkapan bayi dengan selengkap lengkap nya
dan selalu memantau kesejahteraan janin melalui usg dan teknologi teknologi canggih
lain dan selalu memantau kesejahteraan janin melalui usg dan teknologi teknologi
canggih lain, dari tm 1,2 dan 3.
Tanda bahaya kehamilan adanya Positive Pressure Ventilation (PPV) (Ventilasi
tekanan positif), sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak di wajah dan
jari-jari tangan, keluar cairan pervaginam, gerakan janin tidak terasa, nyeri perut
bagian bawah
B. Saran
Sebagai ibu yang sedang hamil hendak nya mempunyai kesadaran akan
penting nya kebutuhan dasar ibu hamil yang harus di penuhi. Tetapi hal ini tidak
saja di bebankan kepada ibu hamil saja tetapi suami, keluarga bahkan lingkungan
sekitar untuk mendukung sebisa mungkin untuk memenuhi kebutuhan yang
diperlukan ibu hamil.

33
DAFTAR PUSTAKA

Stoppard, Miriam. 2002. Kehamilan dan Kelahiran. Jakarta :Mitra Media

publisher. Sulistyawati A. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba


Medika.

Sulistyawati, Ari.2011.Asuhan Kehamilan pada Masa Kehamilan.Jakarta; Salemba Medika.

http://askep-askeb-kita.blogspot.com/

Stoppard, Miriam. 2002. Kehamilan dan Kelahiran. Jakarta Mitra Media publisher.

Sulistyawati A. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.

Sulistyawati, Ari 2011.Asuhan Kehamilan pada Masa Kehamilan Jakarta:Salemba Medika

34

Anda mungkin juga menyukai