Disusun Oleh :
Kelompok 6
Dosen Pembimbing :
Ns. Grace Carol Sipasulta, S. Kep., M. Kep. Sp. Mat.
Dosen Pembimbing :
Ns. Grace Carol Sipasulta, S. Kep., M. Kep. Sp. Mat.
Disusun Oleh :
Chindy Isnaini Durand P07220219082
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
juga ridhoNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep
Post Partum” yang sederhana ini dengan tepat waktu. Semoga makalah ini dapat
menjadi pemenuh tanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh Ibu Ns. Grace Carol
Sipasulta, S. Kep., M. Kep. Sp. Mat. selaku dosen Keperawatan Maternitas
mahasiswa Sarjana Terapan Keperawatan tingkat 2, selain daripada itu penulis juga
berharap bahwa makalah ini dapat memberikan manfaat dalam membantu
melengkapi wawasan pembaca.
Terima kasih penulis haturkan kepada dosen penanggung jawab mata kuliah,
juga kepada pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan sehingga makalah
ini dapat terselesaikan. Makalah ini penulis akui masih banyak menyimpan
kekurangan karena pengalaman yang belum sepenuhnya mendukung. Oleh karena itu,
penulis harapkan kepada para pembaca untuk dapat memberikan masukan yang
bersifat membangun untuk perbaikan makalah penulis.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
JUDUL.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan .........................................................................................................2
D. Manfaat .......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Post Partum..................................................................................4
1. Adaptasi fisiologi post partum.................................................................4
2. Adaptasi psikologi post partum.............................................................16
3. Bonding attachment...............................................................................20
4. Perawatan ibu post partum....................................................................22
5. Asuhan keperawatan pada ibu post partum...........................................24
6. Home Visit.............................................................................................32
B. Prinsip – prinsip Etika Keperawatan Maternitas.................................36
1. Otonomi.................................................................................................36
2. Beneficience..........................................................................................36
3. Justice....................................................................................................37
4. Non maleficience...................................................................................37
5. Moral right.............................................................................................37
6. Nilai dan norma masyarakat (nursing advocacy)..................................38
iv
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................39
B. Saran...........................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................40
Lampiran
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa
nifas (puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk
pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah
masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali
ke keadaan normal sebelum hamil (Bobak, 2010).
Partus di anggap spontan atau normal jika wanita berada dalam masa
aterm, tidak terjadi komplikasi, terdapat satu janin presentasi puncak kepala dan
persalinana selesai dalam 24 jam (Bobak, 2005). Partus spontan adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan dengan ketentuan
ibu atau tanpa anjuran atau obat – obatan (prawiroharjo, 2000). Ruptur
perineum adalah robekan yang terjadi pada perineum sewaktu persalinan
(Mohtar, 1998).
Pada masa nifas, akan terjadi proses perubahan pada tubuh ibu dari
kondisi hamil kembali ke kondisi sebelum hamil, yang terjadi secara
bertahap.Perubahan ini juga terjadi untuk dapat mendukung perubahan lain
yang terjadi dalam tubuh ibu karena kehamilan, salah satunya adalah proses
laktasi, agar bayinya dapat ternutrisi dengan nutrisi yang paling tepat yaitu ASI.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses ini, misalnya tingkat
energi, tingkat kenyamanan, kesehatan bayi baru lahir, tenaga kesehatan dan
asuhan yang diberikan, maupun suami dan keluarga disekitar ibu nifas.Adapun
perubahan anatomi dan fisiologi yang terjadi pada masa nifas antara lain
perubahan yang terjadi pada organ reproduksi, system pencernaan, system
perkemihan, system musculoskeletal, system endokrin dan lain sebagainya.
1
Adaptasi psikologis secara normal dapat dialami oleh ibu jika memiliki
pengalaman yang baik terhadap persalinan, adanya tanggung jawab sebagai ibu,
adanya anggota keluarga baru (bayi), dan peran baru sebagai ibu bagi bayinya.
Ibu yang baru melahirkan membutuhkan mekanisme penanggulangan (coping)
untuk mengatasi perubahan fisik karena proses kehamilan, persalinan dan nifas,
bagaimana mengembalikan postur tubuhnya seperti sebelum hamil, serta
perubahan yang terjadai dalam keluarga.
Dari berbagai hasil penelitian ditemukan coping yang baik pada ibu
didapatkan dari adanya dukungan emosional dari seseorang serta ketersediaan
informasi yang cukup dalam menghadapi situasinya
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan
masalah yaitu apa yang dimaksud dengan konsep post partum dan apa saja
prinsip – prinsip yang berlaku dalam etika keperawatan maternitas?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menjelaskan konsep post
partum dan prinsip – prinsip etika keperawatan maternitas.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui :
a. Adaptasi fisiologi post partum
b. Adaptasi psikologi post partum
c. Bonding attachment
d. Perawatan ibu post partum
e. Asuhan keperawatan pada ibu post partum
f. Otonomi, Beneficience, Justice, Non maleficience, Moral right,
Nilai dan norma masyarakat (nursing advocacy)
2
D. Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
dan wawasan mahasiswa mengenai konsep post partum dan prinsip – prinsip
etika keperawatan maternitas.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Perubahan pada sistem reproduksi yang terjadi pada organ reproduksi yaitu
pada vagina, serviks uteri, dan endometrium.
4
menjadi lebih lunak serta lebih besar dari biasanya sehingga ruang
vagina akan sedikit lebih besar dari keadaan sebelum
melahirkan.Vagina yang bengkak atau memar dapat juga diakibatkan
oleh trauma karena proses keluarnya kepala bayi atau trauma
persalinan lainnya jika menggunakan instrument seperti vakum atau
forceps.
5
Tepi luar serviks yang berhubungan dengan ostium uteri
ekstermun (OUE) biasanya mengalami laserasi pada bagian lateral.
Ostium serviks berkontraksi perlahan, dan beberapa hari setelah
persalinan ostium uteri hanya dapat dilalui oleh 2 jari. Pada akhir
minggu pertama, ostium uteri telah menyempit, serviks menebal dan
kanalis servikalis kembali terbentuk.
6
Uterus akan mengecil menjadi separuh dalam satu minggu, dan
kembali ke ukuran normal pada minggu kedelapan postpartum dengan
berat sekitar 30 gram. Jika segera setelah persalinan TFU akan
ditemukan berada setinggi umbilicus ibu, maka hal ini perlu dikaji
labih jauh, karena merupakan tanda dari atonia uteri disertai
perdarahan atau retensi bekual darah dan darah, serta distensi kandung
kemih, tidak bisa berkemih. Ukuran uterus dapat dievaluasi melalui
pengukuran TFU yang dapat dilihat pada table dan gambar berikut ini.
7
Involusi uterus lebih lambat terjadi pada persalinan dengan
tindakan seksio sesarea, demikian juga akan terlambat pada kondisi
retensio plasenta atau gumpalan darah (stoll cell) yang tertinggal
biasanya berhubungan dengan infeksi, sereta keadaan lain misalnya
adanya mioma uteri.
8
itu, teori tersebut diatas belum tentu dialami oleh semua ibu nifas
secara tepat.
9
beberapa keyakinan maupun adat istiadat atau budaya setempat yang
masih diyakini oleh ibu untuk dijalani termasuk kebiasaan makan dan
minum setelah melahirkan bayinya.
10
Segera setelah persalinan kandung kemih akan mengalami
overdistensi pengosongan yang tidak sempurna dan residu urine yang
berlebihan akibat adanya pembengkakan kongesti dan hipotonik pada
kandung kemih. Efek ini akan hilang pada 24 jam pertama
postpartum. Jika Keadaan ini masih menetap maka dapat dicurigai
adanya gangguan saluran kemih.
11
menyebabkan serat-serat elastis kulit yang putus sehingga pada masa
nifas dinding abdomen cenderung lunak dan kendur. Senam nifas
dapat membantu memulihkan ligament, dasar panggung, otot-otot
dinding perut dan jaringan penunjang lainnya.
12
Hormon oksitosin berperan dalam proses involusi uteri dan
juga memancarkan ASI, sedangkan hormone prolactin berfungsi
untuk memproduksi ASI. Keadaan ini membuat proses laktasi dapat
berjalan dengan baik. Jadi semua ibu nifas seharusnya dapat menjalani
proses laktasi dengan baik dan sanggup memberikan ASI eksklusif
pada bayinya.
13
merupakan tanda adanya preeklampsia. Monitor tekanan darah
secara teratur perlu dilakukan jika tekanan darah masih terus
tinggi.
14
cairan yang bertahan selama kehamilan selain diuresis. Pengeluaran
cairan yang berlebihan dari tubuh dan sisa-sisa produk melalui kulit
menimbulkan banyak keringat. Keadaan ini disebut diaphoresis
yang dialami pada masa early postpartum pada malam hari, yang
bukan merupakan masalah pada masa nifas.
15
2. Adaptasi psikologi post partum
Adaptasi psikologis secara normal dapat dialami oleh ibu jika memiliki
pengalaman yang baik terhadap persalinan, adanya tanggung jawab sebagai ibu,
adanya anggota keluarga baru (bayi), dan peran baru sebagai ibu bagi bayinya. Ibu
yang baru melahirkan membutuhkan mekanisme penanggulangan (coping) untuk
mengatasi perubahan fisik karena proses kehamilan, persalinan dan nifas, bagaimana
mengembalikan postur tubuhnya seperti sebelum hamil, serta perubahan yang terjadai
dalam keluarga.
Fase taking in atau disebut juga fase menerima dalam 1-2 hari pertama
postpartum ini perlu diperhatikan agar ibu yang baru melahirkan mendapat
perlindungan dan perawatan yang baik, demikian juga kasih sayang.
Disebutkan juga fase dependen dalam 1-2 hari pertama persalinan karena pada
waktu ini ibu menunjukan kebahagiaan atau kegembiraan yang sangat dalam
menceritakan pengalaman melahirkannya. Ibu akan lebih sensitive dan
16
cenderung pasif terhadap lingkungannya karena kelelahan. Kondisi ini perlu
dipahami dengan cara menjaga komunikasi yang baik. Pemenuhan nutrisi yang
baik perlu diperhatikan pada fase ini karena ibu akan mengalami nafsu makan
yang meningkat.
Fase ini merupakan fase yang dapat menerima tanggung jawab sebagai
ibu, biasanya dimulai pada hari kesepuluh postpartum. Ibu sudah menyesuaikan
diri terhadap ketergantungan bayinya, adanya peningkatan keinginan untuk
merawat bayi dan dirinya dengan baik, serta terjadi penyesuaian hubungan
keluarga dalam mengobservasi bayinya. Hubungan dengan pasangan juga
memerlukan penyesuaian dengan kehadiran bayi sebagai anggota keluarga
baru.
17
Adaptasi Psikologis yang memerlukan rujukan
Depresi Postpartum
18
adalah factor biological, psikologi, social ekonomi, dan factor budaya. Factor
yang konsisten terhadap berat-ringannya PPD adalah depresi prenatal.
Psikosis Postpartum
19
khayalan dan kenyataan. Kondisi gangguan jiwa ini biasanya telah terjadi
sebelum bayinya dilahirkan.
3. Bonding attachment
Bounding Attachment adalah sentuhan awal atau kontak kulit antara ibu
dan bayi pada menit-menit pertama sampai beberapa jam setelah kelahiran bayi.
(Ari.S, 2009). Bounding Attachment adalah suatu proses dimana sebagai hasil
dari suatu interaksi terus menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling
20
mencintai, memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling
membutuhkan proses ikatan batin antara ibu dengan bayi diawali dengan kasih
sayang terhadap bayi yang dikandung, ikatan batin antara bayi dan orang tuanya
berkaitan erat dengan pertumbuhan psikologi sehat dan tumbuh kembang bayi
(D, Octa, Maita, Liva,dkk. 2015).
Bounding attachment berasal dari dua suku kata, yaitu bounding dan
attachment. Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment
(membangun ikatan). Jadi, bounding attachment adalah sebuah ikatan untuk
meningkatkan hubungan kasih sayang dengan keterkaitan batin antara keluarga
terutama orang tua dan bayi.
21
juga memperhatikan kondisi psikologis ibu saat proses persalinan
(Elisabeth,Th.Endang ,2015),
a. Pendidikan
b. Pengetahuan
c. Respon ayah dan keluarga
d. Pemantauan berat badan
22
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta
perawatan bayi sehari-hari.
d. Memberikan pelayanan keluarga berencana.
e. Mendapatkan kesehatan emosi.
23
a. Puerperium dini
Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan
berjalan-jalan.
b. Puerperium intermedial
Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang
lebih enam minggu.
c. Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan
sempurna terutama ibu bila ibu selama hamil atau waktu persalinan
mengalami komplikasi.
Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat
kali melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk :
24
- Suku bangsa : untuk mengetahui suku bangsa pasien
sehingga perawat/bidan dapat menghargai segala keputusan
pasien menurut adat istiadatnya
- Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pendidikan pasien
agar perawat/bidan memberikan edukasi sesuai dengan apa
yang tidak diketahui pasien
- Pekerjaan : untuk mengetahui kondisi ekonomi pasien
maupun pasangan pasien
- Alamat : untuk mempermudah perawat/ bidan
melakukan home visit
b) Keluhan utama
Untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang berkaitan dengan
masa nifas, misalnya pasien merasa kontraksi, nyeri pada jalan lahir
karena adanya jahitan pada perineum (Ambarwati, 2010).
c) Riwayat kesehatan
Menurut Ambarwati (2010), riwayat kesehatan meliputi :
- Riwayat kesehatan yang lalu
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya
riwayat atau penyakit akut, kronis seperti : Jantung, diabetes
mellitus, hipertensi, asma yang dapat mempengaruhi pada masa
post partum ini.
- Riwayat kesehatan sekarang
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya
penyakit yang diderita pada saat ini yang ada hubungannya
dengan masa post partum dan bayinya.
- Riwayat kesehatan keluarga
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya
pengaruh penyakit keluarga terhadap gangguan kesehatan
pasien dan bayinya, yaitu apabila ada penyakit keluarga yang
25
menyertainya, mengetahui apakah ada riwayat penyakit
menurun seperti asma, jantung, DM dan hipertensi dan
penyakit menular seperti asma / TBC (Prawirohardjo, 2005).
d) Riwayat menstruasi
Untuk mengetahui kapan mulai menstruasi, siklus mentruasi,
lamanya menstruasi, banyaknya darah menstruasi, teratur / tidak
menstruasinya sifat darah menstruasi, keluhan yang dirasakan sakit
waktu menstruasi disebut disminorea (Estiwidani, 2008).
e) Riwayat perkawinan
Pada status perkawinan yang ditanyakan adalah kawin syah, berapa
kali, usia menikah berapa tahun, dengan suami usia berapa, lama
perkawinan, dan sudah mempunyai anak belum (Estiwidani, 2008).
f) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Untuk mengetahui jumlah kehamilan dan kelahiran, riwayat
persalinan yaitu jarak antara dua kelahiran, tempat kelahiran,
lamanya melahirkan, dan cara melahirkan. Masalah / gangguan
kesehatan yang timbul sewaktu hamil dan melahirkan. Riwayat
kelahiran anak, mencangkup berat badan bayi sewaktu lahir,adakah
kelainan bawaan bayi, jenis kelamin bayi, keadaan bayi hidup / mati
saat dilahirkan (Estiwidani, 2008). Paritas mempengaruhi persepsi
terhadap nyeri persalinan karena primipara mempunyai proses
persalinan yang lama dan lebih melelahkan dengan multipara. Hal
ini disebabkan karena serviks pada klien primipara memerlukan
tenaga yang lebih besar untuk mengalami peregangan karena
pengaruh intensitas konstraksi lebih besar selama kala I persalinan.
Selain itu, pada ibu dengan primipara menunjukan peningkatan
kecemasan dan keraguan untuk mengantisipasi rasa nyeri selama
persalinan.
g) Riwayat keluarga berencana
26
Untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB dengan kontrapsi
jenis apa, berapa lama, adakah keluhan selama menggunakan
kontrasepsi serta rencana KB setelah masa nifas ini dan beralih ke
kontrasepsi apa (Anggraini, 2010).
h) Riwayat kehamilan sekarang
Menurut Saifuddin (2006), meliputi :
- Hari pertama, haid terakhir serta kapan taksiran persalinannya
- Keluhan-keluhan pada trisemester I, II, III.
- Dimana ibu biasa memeriksakan kehamilannya.
- Selama hamil berapa kali ibu periksa
- Penyuluhan yang pernah didapat selama kehamilan
- Pergerakana anak pertama kali dirasakan pada kehamilan
berapa minggu
- Imunisasi TT : sudah / belum imunisasi, berapa kali telah
dilakukan imunisasi TT selama hamil.
i) Riwayat persalinan sekarang
Untuk mengetahui tanggal persalinan, jenis persalinan, jenis
kelamin anak, keadaan bayi meliputi PB, BB, penolong persalinan.
Hal ini perlu dikaji untuk mengetahui apakah proses persalinan
mengalami kelainan atau tidak yang bisa berpengaruh pada masa
nifas saat ini (Anggraini, 2010).
j) Pola kebiasaan selama masa post partum
Pola kebiasaan yang dikaji selama masa post partum yaitu meliputi
nutrisi, eliminasi, istirahat/tidur, keadaan psikologis, dan
penggunaan obat – obatan atau rokok.
Data Objektif
a) Status generalis
27
Status generalis yang dapat dikaji meliputi keadaan umum dan
tingkat kesadaran.
b) Tanda – tanda vital
Tanda – tanda vital yang dikaji adalah tekanan darah, nadi, suhu
dan respirasi.
c) Tinggi badan
Tinggi badan dikaji untuk mengetahui tinggi badan pasien.
d) LILA
Lingkar Lengan Atas diukur untuk mengetahui status gizi pasien.
e) Pemeriksaan sistematis
Pemeriksaan sistematis meliputi :
- Inspeksi rambut, muka, mata, mulut, gigi, gusi, abdomen,
vulva, fundus uteri, kandung kemih, lochia, perineum dan anus
- Palpasi leher, dada, abdomen, dan ekstremitas
- Auskultasi
- Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium,
USG, dan rontgen
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri (akut) berhubungan dengan trauma jahitan luka episiotomi.
2) Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan atau
kerusakan kulit.
3) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
tentang perawatan post partum.
c. Intervensi Keperawatan
28
episiotomi Pain control secara komprehensif termasuk
Comfort level lokasi, karakteristik, durasi,
Kriteria Hasil : frekuensi, kualitas dan factor
1. Mampu mengontrol nyeri presipitasi
2. Melaporkan bahwa nyeri 2. Observasi reaksi nonverbal
berkurang dengan menggunakan dari ketidaknyamanan
manajemen nyeri 3. Gunakan teknik komunikasi
3. Mampu mengenali nyeri terapeutik untuk mengetahui
4. Menyatakan rasa nyaman pengalaman nyeri pasien
setelah nyeri berkurang 4. Kaji kultur yang
5. Tanda vital dalam rentang mempengaruhi respon nyeri
normal 5. Evaluasi pengalaman nyeri
masa lampau
6. Evaluasi bersama pasien dan
tim kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol nyeri
masa lampau
7. Bantu pasien dan keluarga
untuk mencari dan
menemukan dukungan
29
nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan interpersonal)
2 Risiko infeksi NOC : NIC :
berhubungan Immune status 1. Bersihkan lingkungan setelah
dengan trauma Knowledge : Infection control dipakai pasien lain
jaringan atau Risk control 2. Pertahankan teknik isolasi
kerusakan Kriteria Hasil : 3. Batasi pengunjung bila perlu
kulit. 1. Klien bebas dari tanda dan 4. Instruksikan pada pengunjung
30
pengetahuan Knowledge : disease process 1. Berikan penilaian tentang
berhubungan Knowledge : health behavior tingkat pengetahuan pasien
dengan Kriteria Hasil : tentang proses penyakit yang
kurangnya 1. Pasien dan keluarga menyatakan spesifik
informasi pemahaman tentang penyakit, 2. Jelaskan patofisiologi dari
tentang kondisi, prognosis dan program penyakit dan bagaimana hal ini
perawatan post pengobatan berhubungan dengan anatomi
partum. 2. Pasien dan keluarga mampu dan fisiologi, dengan cara yang
melaksanakan prosedur yang tepat.
dijelaskan secara benar 3. Gambarkan tanda dan gejala
3. Pasien dan keluarga mampu yang biasa muncul pada
menjelaskan kembali apa yang penyakit, dengan cara yang tepat
dijelaskan perawat/tim 4. Gambarkan proses penyakit,
kesehatan lainnya dengan cara yang tepat
5. Identifikasi kemungkinan
penyebab, dengna cara yang
tepat
6. Sediakan informasi pada pasien
tentang kondisi, dengan cara
yang tepat
7. Hindari jaminan yang kosong
8. Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
9. Eksplorasi kemungkinan sumber
atau dukungan, dengan cara
31
yang tepat
6. Home Visit
Program Asuhan Masa Nifas di Rumah
a. Kunjungan ke-1 (6-8 jam setelah persalinan)
32
laboratorium, penggunaan obat-obatan, dan setiap komentar dari perawat.
Catatan perkembangan dan program sebelumnya juga ditinjau. Waktu
yang sudah berlalu sejak kelahiran, dalam jam atau hari, dipastikan untuk
mengidentifikasi temuan fisik yang diharapkan.
Riwayat
Pemeriksaan Fisik
33
6) Pengkajian perineum terhadap memar, edema, hematoma dan
penyembuhan setiap jahitan.
7) Pemeriksaan tipe, kuantitas dan bau lokhia
8) Pemeriksaan anus terhadap adanya haemoroid
9) Pemeriksaan ekstremitas terhadap adanya edema, nyeri tekan atau
panas pada betis dan refleks.
34
menunjukkan lamanya waktu yang digunakan saluran reproduksi wanita
untuk kembali ke kondisi pada saat tidak hamil.
Pemeriksaan yang dilakukan pada kunjungan ini sering kali terdiri dari
pemeriksaan riwayat lengkap, fisik, dan panggul. Selain itu, kunjungan
meliputi penapisan adanya kontra indikasi terhadap setiap metode keluarga
berencana. Selain pengkajian yang dibahas diatas untuk penggunaan
pnggilan telepon atau kunjungan dua minggu, riwayat tambahan lain
meliputi sebagai berikut:
35
melakukan perawatan baik terhadap dirinya maupun terhadap bayinya, hal
ini dapat dilakukan ibu dan dibantu oleh suami, maupun keluarganya agar
ibu dapat mempelajari semua yang harus dilakukan maka ibu diberikan
buku pegangan agar jika ibu lupa melakukannya ibu dapat melihat ulang
apa yang harus dilakukan (Saleha, 2009).
1. Otonomi
36
Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak
klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya. Contohnya pasien
berhak memilih untuk membawa pulang bayinya secara mandiri atau
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Beneficience
3. Justice
4. Non maleficience
37
melakukan tindakan ke pasien seperti memasang infus dan berbagai tindakan
yang bisa merugikan pasien
5. Moral Right
6. Nursing Advocacy
38
Nursing advocacy adalah proses dimana perawat secara objektif
memberikan klien informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dan
mendukung klien apapun keputusan yang ia buat.
7.
39
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Post partum merupakan masa dimana organ-organ repsroduksi kembali normal atau
kembali seperti keadaan tidak hamil dan membutuhkan waktu 6 minggu
(Farrer,2001). Periode pada post partum di bagi menjadi 3 periode yaitu : puerpureum
dini, intermedial puerperium dan remote pueperium (Mochtar,1998). ibu post partum
banyak mengalami perubahan baik pada fisiologis maupun psikologis. Pada
perubahan fisiologis yang terjadi pada ibupost partum ibu mengalami perubahan
sistem repsroduksi dimana ibu mengalami proses pengerutan pada uterus setelah
plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Sedangkan pada perubahan
adaptasi psikologis adanya rasa ketakutan dan ke khawatiran pada ibu yang baru
melahirkan. Dan hal ini akan berdampak kepada ibu yang berada dalam masanifas
menjadi sensitif (kirana, 2015).
B. Saran
Harapan kami pada makalah bisa menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca
dan juga dapat membantu dalam hal mendasar tentang post partum , dan juga dengan
adanya kemajuan teknologi bisa memudahkan masalah persalinan bagi calon ibu
dimasa depan. Kami memohon maaf jika dalam makalah ini jika terdapat kekurangan.
40
DAFTAR PUSTAKA
Depkes 2017. Pusat Data Dan Informasi Profil Kabupaten Kota Sumatera Barat.
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA_20
17/13. Diakses pada 17 Februari 2021
Djami, Moudy E U. 2018. “Proses Adaptasi Fisiologi dan Psikologi Ibu Nifas”.
https://akbidbinahusada.ac.id/publikasi/artikel/156-proses-adaptasi-fisiologi-
dan-psikologi-ibu-nifas. Diakses pada 16 Februari 2021
Kirana, 2015. “Hubungan Tingkat Kecemasan Post Partum Dengan Kejadian Post
Partum Blues Di Rumah Sakit Dustira Cimahi. Jurnal Ilmu Keperawatan.
Volume III, No. 1 April-2015
41
42
LINK VIDIO
https://www.youtube.com/watch?v=_2B6LMvxwWw.COM
(Perwtn pydr)
https://www.youtube.com/watch?v=82p9eSOLnX8.COM
43