Ditulis Oleh :
Julietta Hutabarat, S.Psi,
Lembar Pengesahaan
Mengetahui
Page 2
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
VISI
MISI
Page 3
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat-
Nya sehingga Modul Bahan Ajar untuk mahasiswi Prodi D-IV Kebidanan Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Medan ini dapat diselesaikan dengan baik. Modul
Bahan Ajar ini dibuat sebagai pedoman dalam mempelajari teori mata kuliah
Fisiologi kehamilan, persalinan, nnifas, dan BBL khususnya tentang materi
“Adaptasi Anatomi dan Fisiologi dalam Persalinan, Hormon yang Berpengaruh
dalam Proses Persalinan, Mekanisme Persalinan Vertex, Fetal Postioning dan
Fetal Skull, Mekanisme Persalinan Berdasarkan Konsep Teori, Mekanisme
Persalinan Presentase Muka (Mento Anterior Kiri) dan Fisiologi dan Fungsi Nyeri
Pada Persalinan’.
Penyusun menyakini bahwa dalam pembuatan modul bahan ajar ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna penyempurnaan modul ini dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Page 4
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................2
VISI MISI................................................................................................................3
KATA PENGANTAR............................................................................................4
DATAR ISI..............................................................................................................5
KEGIATAN BELAJAR I......................................................................................7
A. Pengertian Adaptasi Persalinan.....................................................................7
B. Adaptasi Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi.....................................9
C. Adaptasi Fetus dalam Persalinan................................................................20
KEGIATAN BELAJAR II..................................................................................28
A. Hormon yang berpengaruh dalam proses persalinan..................................28
B. Defenisi Hormon.........................................................................................29
C. Jenis-jenis Hormon yang berpengaruh dalam persalinan...........................29
D. Kontraksi dalam persalinan.........................................................................31
KEGIATAN BELAJAR III.................................................................................33
A. Pengertian Mekanisme persalinan..............................................................33
B. Presentasi Verteks.......................................................................................34
C. Mekanisme Persalinan Presentasi Vertex (oksiput anterior)......................34
D. Mekanisme Persalinan Presentasi Vertex (oksiput posterior).....................45
KEGIATAN BELAJAR IV................................................................................47
A. Fetal Positioning dan Fetal Skull................................................................47
B. Presentasi Janin...........................................................................................49
KEGIATAN BELAJAR V..................................................................................58
A. Pengertian Presentasi Bokong.....................................................................58
B. Mekanisme Persalinan Presentasi Bokong.................................................59
C. Mekanisme Persalinan Presentasi Bokong (sakrum anterior kiri)..............61
D. Pertolongan Persalinan pada presentasi bokong.........................................65
E. Angka Persalinan Presentasi Bokong..........................................................66
Page 5
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Page 6
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
KEGIATAN BELAJAR I
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau bukan jalan
lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Mochtar, 2022). Persalinan
adalah proses membuka dan menipisnya serviks, hingga janin turun ke dalamjalan
lahir. Kelahiran adalah proses di mana janin dan ketuban didorong keluar melaluijalan
lahir (Annisa, dkk. 2021). Persalinan adalah proses di mana bayi, plasenta, dan selaput
ketuban keluar dari rahim ibu. Persalinan dianggap abnormal jika prosesnya terjadi pada
usia cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai dengan penyulit.
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke
dalam jalan lahir (Annisa, dkk. 2021). Persalinan normal adalah pengeluaran janin
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun janin. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
yang dapat hidup di luar uterus melalui vagina ke dunia luar. Persalinan normal atau
persalinan spontan adalah bila bayi lahir dengan letak belakang kepalPersalinan
dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37
minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai purta) sejak uterus
berkontraksi dan menychublan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan
berakhir dengan lahinya plasenta secara lengkap. Ibu belum imparta jika kontraksi
terus tidak mengakibatkan perubahan serviks (Marmi, 2022) tanpa melalui alat-alat
atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya
berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam .
Page 7
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Page 8
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
a. Sistem Reproduksi
Organ genital wanita dibagi menjadi dua bagian, yaitu genital interna dan genital
eksterna. Arteri pudendi yang merupakan cabang arteria femoralis memberikan vaskularisasi
ke genital eksterna. Sebagian drainasenya menuju ke limfonodi inguinalis dan sebagian ke
limfonodi iliaka eksterna. Cabang nervus pudendus dan nervus perinealis memberikan
invervasi ke vulva. Alat reproduksi dalamwanita terdiri atas ovarium, saluran reproduksi,
uterus dan vagina.Genetalia Eksterna
Struktur reproduksi genetalia eksterna secara kolektif disebut sebagai vulva yang
terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, kelenjar bartholini dan klitoris. Vulva
terbagi menjadi sepertigabagian bawah vagina, klitoris dan labia.Secara umum organ-organ
genetalia eksternal memiliki tiga fungsi yaitu:
1. Memungkinkan sperma masuk kedalam tubuh
2. Melindungi organ genetalia interna dari infeksi mikroorganisme
3. Sebagai organ dalam persetubuhan/intercourse Berikut adalah bagian-bagian dari genetalia
eksterna wanita:
Merupakan bagian yang terletak di anterior, terdiri dari jaringan lemak, menonjol di
atas simpisis pubis dan setelah pubertas ditutupi olch rambut publis yang kasar dan keriting
karena folikel rambut sangat oblik. Mons pubis berbentuk segitiga terbalik, memanjang dari
bagian atas garis rambutpubis ke bawah, meluas dari bagian atas garis rambut kemaluan ke
klitoris. Mons pubis berfungsi sebagai bantalan sewaktu berhubungan seksual. Selain itu
mons pubis mengandung kelenjar yang mensekresi feromon, suatu substansi zat yang terlibat
dalam ketertarikan seksual. Lapisan lemak di bagian anterior simfisis os pubis dan ditutupi
oleh kulit. Pada masa pubertas daerah ini ditumbuhi rambut pubis
Page 9
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
2. Labia Mayora
Dua lipatan bulat besar dari jaringan lemak yang tertutup oleh kulit yang bertemu di
depan mons pubis dan merupakan lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan
belakang, banyak mengandung pleksus vena. Homolog embriologik dengan skrotum pada
pria. Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora. Pada bagian bawah
perineum, labia mayora menyatu (padakomisura postererior). Pada saat kedua labia mayora
berjalan ke belakang ke arah anus, kedua labia menjadi lebih datar dan menuju ke depan
korpus perinalis. Permukaan sebelah dalam labia mayora halus dan mengandung kelenjar
keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea)sedangkan permukaan
luarnya setelah pubertas akan tertutup oleh rambut
Labia mayora terdiri dari jaringan lemak, mengandung keringat dan kelenjar sebasea
yang menghasilkan sekresi lubrikasi/pelumas. Labin mayora menutupi dan melindungi celah
urogenital. Selama pubertas. rambut pubis muncul pada labia mayora. Bagian labia mayora
bertema ke bawah ke belakang membentuk komissura posterior (frenulum). 3. Labia minora
Merupakan dua lipatan berwarna merah muda yang lebih kecil dibanding labia
mayora dan lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut
tetapi mengandung sejumlah glandula sudorifera dan glandula sebasea. Labia mayora terletak
memanjang di bagian dalam labia mayora. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos, dan
ujung serabut saraf. Daerahyang ditutupi labia minora disebut vestibulum. Masingmasing
labia minora terbagi menjadi dua lipatan di bagian anterior.
Lipatan bagian atas mengelilingi klitoris dan berbentuk untuk membentuk prepusium.
Dua lipatan bagian bawah melekat pada permukaan bawah klitoris disebut frenulum.
Sedangkan fossa vestibula vaginae (fourchette) merupakan lipatan tipis yang terbentuk dan
terletak dibawah posterior kedua labia minora, yang dapat mengalami robekan pada
terjadinya robekan perineum saat melahirkan
3. Klitoris
Merupakan struktur terkecil yang sangat sensitif dan erektil, terletak di dalam lipatan
prepusiumdan frenulum. Terdiri atas kaput/glans klitoridis yang terletak di bagian superior
dan korpus klitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina. Bagian ini homolog
embriologik dengan penis pada pria. Terdapat juga reseptor androgen pada klitoris dan di
klitoris tidak terdapat uretra. Banyak terdapatpembuluh darah dan ujung serabut saraf
sehingga sangat sensitif
Page 10
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis
bermukosa yaituselaput dara/hymen, utuh tanpa robekan. Hymen normal terdapat lubang
kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, klibiformis,
septum, atau fimbriae. Akibat koitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang
menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk hymen
postpartum disebut parous. Corrunculae myrtiformis adalah sisa-sisa selaput dara yang robek
yang tampak pada wanita yang pernah melahirkan (para). Hymen yang abnormal, misalnya
primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat
menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genetalia interna.
5. Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri atas mons pubis,
labia mayora, labia minora, klitoris, hymen, vestibulum, orifisium uretra eksternum, serta
kelenjar-kelenjar pada dinding vaginaSecara kolektif genetalia eksterna disebut vulva.
Berbentuk lonjong. vulva melindungi organ-organ genetalia eksterna. Vulva pada bagian
anterior dibatasi oleh klitoris, lateral labia minora dan dorsal olch perineum. Bagian
vestibulum dikelilingi oleh introitus vagina (vaginal opening), meatus uretra. Di Dalam vulva
terdapat beberapa muara yaitu 2 muara kelenjar bartholini dekat dengan fourchette dan 2
kelenjar skene dekat meatus uretra.Pada saat ada stimulasi/rangsangan, kelenjar Bartholins
akan mengeluarkan cairan kental sebagai bahan pelumas/lubrikasi pada saat hubungan
seksual sehingga meminimalkan rasa nyeri sedangkan kelenjar skene ini homolog dengan
kelenjar prostat pada pria.
6. Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma
pelvis (muskulus levator ani, muskulus koksigis) dan diafragma urogenitalis (muskulus
perinealis transversus profunda, muskulus konstriktor uretra). Perineal body adalah raphe
median muskulus levator ani, antaraanus dan vagina. Perineum meregang pada persalinan,
kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.
Page 11
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
2. Genetalia Interna
Organ genetalia internal membentuk jalur (saluran genital) yang terdiri dari: Vagina,
Uterus, Tuba Faloppi dan Ovarium. Secara umum organ-organ genetalia internal memiliki
fungsi yaitu:
1. Sebagai organ dalam persetubuhan/intercourse
4. Tempat fertilisasi/pembuahan
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi serviks uteri di bagian
kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral, terletak antara kandung kemih dan
rektum. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dinding depan
vagina (9 cm) lebih pendek dari dinding belakang (11 cm). Dilapisi epitel skuamosa berlapis,
yang berubah mengikuti siklus haid.Fungsi vagina yaitu untuk mengeluarkan ekskresi uterus
pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi(persetubuhan).
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas
dalam secara klinis yaitu forniks anterior, posterior, dan lateralis di sekitar serviks uteri. Titik
Grayenbergh (G-Spot) merupakan titik daerah sensorik di sekitar anterior dinding vagina,
sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal. Pada dinding vagina terdapat lipatan-
lipatan yang berjalan sirkuler yang disebut dengan rugae, terutama pada bagian bawah vagina.
Setelah melahirkan rugae akan menghilang.Walaupun terdapat lendir vagina, selaput ini tidak
mempunyai kelenjar sama sekali sehingga tidak dapatmenghasilkan lendir, mungkin lebih
baik disebut kulit.Ke dalam puncak vagina menonjol ujung serviks yang disebut porsio. Oleh
porsio, puncak vagina dibagi dalam empat kuadran yaitu forniks anterior, forniks posterior,
serta forniks lateral kanandan kiri. Sel-sel dari lapisan atas epitel vagina mengandung
glikogen. Glikogen ini menghasilkan asamsusu karena adanya basil. Basil deoderlin membuat
vagina mempunyai sifat asam dengan pH 4,5 dan hal ini memberikan proteksi terhadap invasi
kuman.. Vagina terkait erat dengan banyak organ di daerahpelvis/panggul. Terletak obliq
membentuk sudut 450 dibatasi oleh:
Page 12
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
2. Korpus Uteri
Korpus uteri terdiri atas lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum
latum uteridi intraabdomen (paling luar), lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga
lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman, dan sirkular) (tengah), serta
lapisan endometrium yangmelapisi dinding kavum uteri (dalam), menebal dan runtuh sesuai
siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium.
Posisi korpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di
atas vesika urinaria. Proporsi ukuran korpus terhadap isthmus dan serviks uterus. Panjang
korpus uteri terhadap serviks uteri berbeda-beda. Pada anak-anak, panjang korpus uteri
setengah dari panjangnya serviks uteri, pada gadis remaja sama panjangnya dengan serviks
uteri, pada multipara korpus uteri dua kalipanjang serviks uteri
3. Uterus
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa). Dalam
keadaantidak hamil, uterus terdapat dalam ruangan uterus pelvis minor di antara vesika
urinaria dan rektum. Permukaannya belakangnya sebagian besar tertutup oleh peritoneum
sedangkan permukaan depan hanya di bagian atasnya saja yang tertutupi. Bagian bawah dari
permukaan depan melekat pada dindingbelakang vesika urinaria. Selama kehamilan berfungsi
sebagai tempat implantasi, retensi, dan nutrisi konseptus. Pada saat persalinan dengan adanya
kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus,isi konsepsi dikeluarkan.
Uterus merupakan alat yang berongga, berbentuk seperti bola lampu yang gepeng.
Bentuk danukuran uterus sangat berbedabeda, tergantung pada usia dan pernah melahirkan
anak atau belum. Panjang uterus pada anak-anak 2-3 cm, pada nullipara 6-8 cm, pada
multipara 8-9 cm. Uterus terdiri atas korpus, fundus, kornu, isthmus, dan serviks uteri.
Bagiankorpus uteri di antara kedua pangkal tubadisebut fundus uteri (dasar rahim). Tepi
kanan dan tepi kiri tidak tertutup oleh peritoneum karena berbatasan dengan parametrium
kanan atau kiri.
Page 13
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Kavum uteri (rongga rahim) berbentuk segitiga dan lebar di daerah fundus serta sempit ke
arah serviks. Sebelah atas rongga rahim berhubungan dengan saluran telur (tuba Fallopii) dan
sebelah bawah dengan saluran leher rahim (kanalis servikalis)
4. Serviks Uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri atas pars vaginalis (berbatasan/ menembus dinding
dalam vagina) dan pars supravaginalis. Serviks terdiri dari tiga komponen utama yaitu otot
polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin), dan elastin. Bagian luar di dalam
rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dan lubang ostium uteri eksternum (luar,
arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum
(dalam, arah kavum).
Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium eksternum bulat kecil,
tetapi setelah memiliki riwayat melahirkan (primipara/multigravida) akan berbentuk garis
melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina iskiadika. Kelenjar
mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya
karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida, dan air. Ketebalan mukosa dan
viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid
Pada saat persalinan, uterus terjadi perubahan, antara lain: Kontraksi uterus yang
dimulai darifundus uteri dan menyebar ke depan dan ke bawah abdomen. Miometrium secara
aktif berkontraksi untuk menimbulkan dilatasi serviks dan mendorong turunnya janin,
sedangkan serviks melunak dan membuka. Saat mulai persalinan, jaringan dari miometrium
berkontraksi dan berelaksasi seperti otot pada umumnya. pada saat otot retraksi, tidak akan
kembali ke ukuran semula tapi berubah ukuran yanglebih pendek secara progesif.
Dengan perubahan bentuk otot uterus saat proses kontraksi, relaksasi dan retraksi
maka cavumuteri lama kelamaan menjadi semakin
1. mengecil. Proses ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan janin turun ke pelviks.
2. Segmen Atas Rahim (SAR) dan Segmen Bawah Rahim (SBR). Selama memasuki faseaktif,
uterus berubah menjadi dua bagian yang berbeda. yaitu Segmen Atas Rahim (SAR) dan
Segmen Bawah Rahim (SBR).
Page 14
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Segmen atas yang berkontraksi secara aktif menjadi lebih tebal ketika persalinan maju,
dibentuk oleh corpus uteri. Segmen bawah analog dengan istmus yang melebar dan menipis
panjangnya kira-kira8-10 cm. Segmen bawah secara bertahap terbentuk ketika umur
kehamilan tua dan kemudian menipis sekali pada saat proses persalinan. Jadi secara singkat
segmen atas berkontraksi, menjadi tebal dan mendorong anak keluar, sedangkan segmen
bawah dan serviks mengadakan relaksasi dan dilatasi dan menjadi saluran yang tipis dan
teregang yang akan dilalui bayi
Gambar 1.1 Perubahan Bentuk Uterus
Pada gambar 1.1 pada gambar yang pertama menunjukkan bentuk uterus sebelum
hamil, padagambar yang kedua menunjukkan bentuk uterus pada saat kehamilan aterm, pada
gambar yang ketiga menunjukkan bentuk uterus pada persalinan kala I, pada gambar yang
keempat menunjukkan bentuk uterus pada persalinan kala II, pada gambar kelima
menunjukkan bentuk uterus abnormal dengan lingkaran bandl.
1) Lochea
Dengan adanya involusi uterus, maka lapisan luar dari decidua yang mengelilingi situs
plasenta akan menjadi nekrotik. Decidua yang mati akan keluar bersama dengan sisa cairan.
Campuran antara darah dan decidua tersebut dinamakan Lochea, yang biasanya berwarna
merah muda atau putih pucat. Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas dan
mempunyai reaksi basa/alkalis yang dapat membuat organisme berkembang lebih cepat dari
pada kondisi asamyang ada pada vagina normal. Lochea mempunyai bau yang amis meskipun
tidak terlalu menyengatdan volumenya berbeda-beda pada setiap wanita. Secret mikroskopik
lochea terdiri dari eritrosit, peluruhan decidua, sel epitel dan bakteri. Lochea mengalami
perubahan karena proses involusi. Pengeluaran Lochea dapat dibagi berdasarkan waktu dan
warnanya, antara lain
Page 15
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
1) Lochia Rubra/ merah (kruenta) muncul pada hari 1 sampai hari ke 4 masa postpartum.
Warnanya merah dan mengandung darah dari perobekan/luka pada plasenta dan serabutdari
decidua dan chorion. Terdiri dari sel desidua, verniks caseosa, rambut lanugo, sisamekoneum
dan sisa darah.
2) Lochia Sanguinolenta muncul pada hari ke 4 sampai hari ke 7 postpartum. Cairan berwarna
merah kecoklatan dan berlendir.
3) Lochia Serosa muncul pada hari ke 7 sampai ke 14 postpartum. Warnanya kekuninganatau
kecoklatan. Terdiri dari lebih sedikit darah dan lebih banyak serum, juga terdiri dari leukosit
dan robekan laserasi plasenta.
4) Lochia Alba berlangsung selama 2 sampai 6 minggu postpartum. Warnanya lebih pucat, putih
kekuningan dan lebih banyak mengandung leukosit, selaput lendir serviksdan serabut jaringan
yang mati. Lochea rubra yang menetap pada awal periode postpartum menunjukkan adanya
perdarahan postpartum sekunder yang mungkin disebabkan tertinggalnya sisa/selaput
plasenta. Lochia serosa/alba yang berlanjut bisa menandakan adanya endometritis, terutama
jika disertai demam, rasa sakit atau nyeri tekan pada abdomen. Bila pengeluaran Lochia tidak
lancar maka disebut lochiastasis. Kalau Lochia tetap berwarna merah setelah 2 minggu ada
kemungkinan tertinggalnya sisa plasenta atau karena involusi yang kurang sempurna yang
sering disebabkan retroflexio uteri. Lochia mempunyai suatu karakteristik bau yang tidak
sama dengan secret menstrual. Bau yang paling kuat pada Lochia serosa harus dibedakan
dengan bau yang menandakan infeksi. Lochia disekresikan dengan jumlah banyak pada awal
jam postpartum yang selanjutnya akan berkurang sejumlah besar sebagai lochia rubra,
sejumlah kecil sebagai lochia serosa dan sejumlah lebih sedikit lagi lochia alba.Umumnya
jumlah lochia lebih sedikit bila wanita postpartum berada dalam posisi berbaring daripada
berdiri. Hal ini terjadi akibat pembuangan bersatu di vagina bagianatas saat wanita dalam
posisi berbaring dan kemudian akan mengalir keluar saat berdiri.Total jumlah rata-rata
pembuangan lochia kira-kira 8 hingga 9 oz atau sekitar 240 hingga 270 ml.
3) Serviks.
Selama proses persalinan serviks mengalami 2 perubahan yaitu :
1) Penipisan Serviks (effacement)
Penipisan serviks adalah pemendekan dari kanalis servikalis, yang semula berupa
sebuah saluran yang panjangnya 1-2 cm, menjadi suatu lubang saja dengan
pinggiryang tipis. Penipisan serviks disebabkan oleh kontraksi uterus yang bersifat
fundaldominan sehingga seolah-olah serviks tertarik ke atas dan lama kelamaan
menjaditipis.
Page 16
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Batas antara segmen atas dan bawah (retraction ring) menjadi arah tarikan ke atas
sehingga seolah- olah batas ini letaknya bergeser ke atas. Serviks terangkat keatas
karena terjadipemendekan gabungan otot uterus selama penipisan segmen bawah
rahim pada tahap akhir persalinan. Hal ini menyebabkan bagian ujung serviks yang
tipis saja yang dapat diraba setelah effacement lengkap. Pada kehamilan aterm
pertama, effacement biasanyaterjadi lebih dahulu daripada dilatasi. Pada kehamilan
berikutnya, effacement dan dilatasi cenderung terjadi bersamaan.
2) Dilatasi
Proses ini merupakan kelanjutan dari penipisan serviks. Dilatasi serviks ialah
pembesaran dari ostium externum yang tadinya berupa suatu lubang dengandiameter
beberapa milliliter menjadi lubang yang dapat dilalui bayi, kira-kira 10 cm. Faktor-
faktor yang menyebabkan pembukaan serviks ialah Daya tarikan otot- otot serviks
menarik pada pinggir ostium secara terus- menerus saat uterus berkontraksi, waktu
berkontraksi segmen bawah rahim dan serviks diregang oleh isi uterus terutama oleh
air ketuban dan ini menyebabkan tarikan pada serviks, waktu kontraksi, bagian dari
selaput yang terdapat di atas canalis cervicalis ialah yang disebut ketuban, menonjol
ke dalam canalis cervicalis, dan membukanya.
Gambar 1.2 Proses dilatasi serviks
Pendataran dan dilatasi serviks melonggarkan membran dari daerah ostium uteri
interna dengan sedikit perdarahan serta menyebabkan lendir bebas dari sumbatan atau
operculum. Pengeluaran lendir dan darah ini disebut sebagai bloody show yang
mengidikasikan telah dimulainya proses persalinan.
Page 17
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Page 18
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Perineum pada saat proses persalinan ditekan oleh kepala janin, sehingga perineum
menjadikendur dan teregang. Tonus otot perineum akan pulih pada hari kelima postpartum
meskipun masih
kendur dibandingkan keadaan sebelum hamil. Meskipun perineum tetap intack/utuh tidak
terjadi robekan saat melahirkan bayi, ibu tetap merasa memar pada perineum dan vagina pada
beberapa hari pertama persalinan. Ibu mungkin merasa malu untuk membuka perineumnya
untuk diperiksa oleh bidan, kecuali jika ada indikasi klinis. Bidan harus memberikan asuhan
dengan memperhatikanteknik asepsis dan antisepsis dan lakukan investigasi jika terdapat
nyeri perineum yang dialami. Perineum yang mengalami robekan atau dilakukan episiotomy
dan dijahit perlu diperiksa keadaannya minimal satu minggu setelah persalinan
Gambar 1.3 Perubahan bentuk parenium yang mengalami perobekan
Gambar diatas merupakan bentuk parineum yang mengalami robekan pasca persalinan
yang terjadi karena vagina tidak meregang atau ketika kepala bayi terlalu besar untuk
diregangkanoleh vagina.
6) Payudara
Pembesaran payudara sebagai respons terhadap peningkatan kadar estrogen dan
progesteron. Puting dan areola menjadi lebih berpigmen, areola meluas melampaui areola
primer, terbentuk warna merah sekunder pada areola dan puting menjadi lebih ereksi.
Hipertrofi kelenjar sebaceous (minyak) yang muncul pada areola primer disebut Montgomery
tubercles dapat dilihat di sekitar puting susu.
Perubahan pada payudara dapat meliputi :
Penurunan kadar progesterone secara tepat dengan peningkatan hormone prolaktinsetelah
persalinan.
Page 19
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Kolostrum sudah ada saat persalinan. Produksi ASI terjadi pada hari ke-2 atau hari ke-
3 setelah persalinan.
Payudara menjadi besar dan keras sebagai tanda mulainya proses laktasi
Persalinan menimbulkan dampak besar pada janin dan penting untuk membantu
janin beradaptasi ke kehidupan ekstrauterus . Efek persalinan pada janin perlu
dipahami untuk membedakan antara respons normal sehat dan distres janin. Stres
persalinan secara refleks menyebabkan peningkatan kadar katekolamin ibu jauh di atas
kadar yang ditemukan pada wanita tidak hamil atau wanita hamil sebelum persalinan.
Sirkulasi darah janin dapat dipengaruhi oleh banyak faktor,diantaranya adalah
posisi ibu, kontraksi uterus, tekanan darah aliran darah tali pusat kebanyakan apabila
janinyang sehat mampu mengompensasi stres ini,biasanya aliran darah tali pusat tidak
tergangguoleh kontraksi uterus atau posisi janin. Persalinan mendorong permbersihan
cairan paru janin. Takipnea transien, yang disebabkan oleh sisa cairan paru, lebih
sering pada bayi yanglahir dengan seksio sesarea elektif daripada mereka yang
dilahirkan pervaginam.
Penekanan dada secara mekanis akan menyebabkan keluarnya sejumlah kecil
cairan. Keadaan janin tidur tenang dan janin tidur aktif mendominasi sebelum
persalinan. Pada kala II persalinan, lama siklus perilaku menurun, hal ini berkaitan
dengan keseluruhanrangsangan sensorik dan penekanan kepala yang terjadi selama
tahap persalinan
1. Perubahan Pernafasan
Sistem pernafasan adalah sistem yang paling tertantang ketika perubahan dari
lingkungan intrauterine ke lingkungan ekstrauterine, bayi baru lahir harus segera mulai
bernafas begitu lahir ke dunia. Organ yang bertanggung jawab untuk oksigenasi janin
sebelum bayi lahir adalah plasenta Janin mengembangkan otot-otot yang diperlukan
untuk bernafas dan menunjukkan gerakan bernafas sepanjang trimester kedua dan
ketiga.Alveoli berkembang sepanjang gestasi, begitu juga dengan kemampuan janin
untukmenghasilkan surfaktan. fosfolipid yang mengurangi tegangan permukaan pada
tempat pertemuan antara udara- alveoli.
Page 20
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Janin cukup bulan mengalami penurunan cairan paru pada hari-hari sebelum
persalinan dan selama persalinan. Itu terjadi sebagai respons terhadap peningkatan
homonstress dan terhadap peningkatan protein plasma yang bersirkulasi. Pada saat
lahir hingga 35% cairan paru janin hilang. Terdapat peristiwa-peristiwa biokimia,
seperti hipoksia relatif di akhir persalinan dan stimulus fisik terhadap neonates seperti
udara dingin, nyeri,cahaya, yang menyebabkan perangsangan pusat pernafasan.
Upaya mengambil nafas pertama dapat sedikit dibantu dengan penekanan
toraks yang terjadi pada menit-menit terakhir kehidupan janin. Tekanan yang tinggi
pada toraks ketika janin melalui vagina tiba-tiba hilang ketika bayi lahir. Cairan yang
mengisi mulut dan trakea keluar sebagian dan udara mulai mengisi saluran trakea.
Beberapa perubahan fisiologis pada transisi fetal neonatal antara lain adalah:
a. Sebelum lahir, paru terisi cairan dan oksigen yang dipasok oleh plasenta. Pembuluh darah
yang memasok dan mengaliri paru mengalami kontraksi sehingga sebagian besar darah dari
sisi kanan jantung melewati paru danmengalir melalui duktus arteriosus menuju aorta
b. Sesaat sebelum lahir dan selama persalinan, produksi cairan paru berkurang c. Selama
menuruni jalan lahir, dada bayi tertekan dan sejumlah cairan paru keluarmelalui trakea
c. Sejumlah rangsangan (stimulus) baik yang bersifat termal, kimiawi, maupun taktil memulai
terjadinya pernafasan
d. Tarikan nafas pertama biasanya terjadi dalam beberapa detik pascalahir. Tekanan intratoraks
yang tinggi diperlukan untuk mencapai hal ini, sebagian besar cairan paru terserap ke dalam
aliran darah atau limfatik dalam beberapa menit setelah lahir
e. Pengisian udara ke dalam paru disertai dengan peningkatan tegangan oksigen arterial, aliran
darah arteri pulmonalis meningkat dan resistensi vaskuler pulmonal kemudian turun
f. Penjepitan tali pusat menghilangkan sirkulasi plasenta yang memiliki resistensi rendah.
Keadaan ini menyebabkan peningkatan resistensi vaskuler perifer dan peningkatan tekanan
darah sistemik
g. Terdapat penutupan fungsional duktus arteriosus akibat penurunan resistensi vascular
pulmonal dan peningkatan resistensi vaskular sistemik
Page 21
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
2. Perubahan Sirkulasi
Aliran darah dari plasenta berhenti pada saat tali pusat di klem.
Tindakan ini meniadakan suplai oksigen plasenta dan
menyebabkanterjadinya serangkaian reaksi selanjutnya. Reaksi- reaksi ini
dilengkapi dengan reaksi- reaksi yang terjadi dalam paru sebagairespons
terhadap tarikannafas pertama.
Sirkulasi janin memiliki karakteristik berupa sistem bertekanan
rendah. Karena paru adalah organ tertutup yang berisi cairan, paru
memerlukanaliran darah yang minimal. Sebagian besar darah janin yang
teroksigenasi melalui paru dan malah mengalir melalui lubang antara atrium
kanan dan kiriyang disebut foramen ovale. Darah yang kaya akan oksigen ini
kemudian secara istimewa mengalir ke otak melalui duktus arteriosus.
Karena tali pusatdiklem, sistem bertekanan rendah yang ada pada unit janin-
plasenta terputus.Sistem sirkulasi bayi baru lahirsekarang merupakan sistem
sirkulasi tertutup, bertekanan tinggi, dan berdiri sendiri. Efek yangsegera
terjadi setelah tali pusat diklem adalah peningkatan tahanan pembuluh darah
sistemik (systemic vascular resistence).
Peningkatan ini terjadi pada waktu yang bersamaan dengan tarikan
nafas pertama BBL.Oksigen dari nafas pertama tersebut menyebabkan
sistem pembuluh darah paru relaksasi dan terbuka. Paru sekarang menjadi
sistem yang bertekanan rendah. Kombinasi tekanan yang meningkat dalam
sirkulasi sistemik, tetapi menurun dalam sirkulasi paru menyebabkan
perubahan tekanan aliran darah dalam jantung. Tekanan akibat peningkatan
aliran darah di sisikiri jantung menyebabkan foramen ovale menutup.
Duktus arteriosus, yang mengalirkan darah plasenta teroksigenasi ke
otak dalam kehidupan janin. sekarang tidak lagi diperlukan. Dalam 48 jam
duktus itu mengecil dan secarafungsional menutup akibat penurunan kadar
prostaglandin E2 yang sebelumnya disuplai oleh plasenta Darah
teroksigenasi ini yang sekarang secara rutin mengalir melalui duktus
arteriosus, juga menyebabkan duktus itu mengecil.
Page 22
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Page 23
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
pada bayi baru lahir cukup bulan relatif matur. Sebelum lahir, janin
cukup bulan mempraktikkan perilaku mengisap dan menelan. Refleks
muntah dan batuk yang matur telah lengkap pada saat lahir. Sfingter jantung
(sambungan esophagus bawah dan lambung)tidak sempurna, yang membuat
regurgitasi isi lambung dalam jumlah banyak pada bayi baru lahir dan bayi
muda. Kapasitas lambung pada bayi cukup terbatas, kurang dari 30 ce untuk
bayi baru lahir cukup bulan.Usus bayi baru lahir relatif tidak matur. Sistem otot
yangmenyusun organ tersebut lebih tipis dan kurang efisien dibandingkan
pada orang dewasa sehingga gelombang peristaltic tidak dapat diprediksikan
Kolon pada BBL kurang efisien menyimpan cairan dari pada kolon orang
dewasa sehingga BBL cenderung mengalami komplikasi kehilangan cairan.
Kondisi ini membuat penyakit diare kemungkinan besar serius pada bayi
muda.
Page 24
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Page 25
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Page 27
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
KEGIATAN BELAJAR II
A. DEFENISI PERSALINAN
Page 28
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
B. DEFENISI HORMON
Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh sistem endokrin dalam
tubuh dan berfungsi untuk membantu mengendalikan hampir semua fungsi tubuh,
seperti pertumbuhan, metabolisme, hingga kerja berbagai sistem organ, termasuk
organ reproduksi.
1. Estrogen
Estrogen adalah salah satu dari dua hormon seks utama yang dimiliki wanita.
satunya adalah progesteron. Estrogen bertanggung jawab untuk fitur fisik dan
reproduksi wanita. Pria juga memiliki estrogen, tetapi dalam jumlah kecil
2. Prolaktin
Hormon ini sering kali disebut dengan hormon ibu. Hormon yang dihasilkan oleh
pituitari ketika masa hamil dan menyusui ini, berfungsi untuk menyiapkan
payudara Anda untuk menyusui. Beberapa peneliti percaya bahwa hormon ini
bersama dengan oksitosin bertanggung jawab untuk menaikkan mood Anda dan
membuat Anda merasa lebih tenang saat menyusui. Selain itu, prolaktin juga
dipercaya berperan penting dalam tingkah laku keibuan Anda. Hormon inilah
yang membuat seorang ibu selalu memprioritaskan kebutuhan anaknya sebelum
memenuhi kebutuhannya sendiri.
3. Oksitosin
Pada wanita, oksitosin bertanggung jawab untuk menandakan kontraksi rahim
selama persalinan. Setelah bayi lahir, oksitosin juga berfungsi meningkatkan
laktasi dengan memindahkan ASI ke payudara. Saat bayi menghisap payudara ibu,
sekresi oksitosin menyebabkan ASI keluar sehingga bayi dapat menyusu. Bagi
pria, fungsi oksitosin kurang penting, tetapi memiliki peran dalam menggerakkan
sperma. Ini juga tampaknya mempengaruhi produksi testosteron di testis.
Page 29
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
4. Progesteron
Progesteron mempersiapkan endometrium untuk potensi kehamilan setelah
ovulasi. Ini memicu lapisan menebal untuk menerima telur yang dibuahi. Ini juga
melarang kontraksi otot di rahim yang akan menyebabkan tubuh menolak sel
telur.
5. Prostaglandin
Prostaglandin mengontrol beberapa proses dalam tubuh, terutama yang berkaitan
dengan proses penyembuhan. Ketika jaringan rusak atau terinfeksi, kelompok
hormon ini akan menciptakan reaksiyang menyebabkan rasa sakit, demam, dan
peradangan, yang memicu proses penyembuhan.
6. Relaksin
Relaksin sangat penting untuk proses reproduksi wanita. Tingkat relaksin
meningkat setelah ovulasi selama paruh kedua siklus menstruasi wanita, di mana
diyakini dapat mengendurkan dinding rahim dan mempersiapkannya untuk
kehamilan.
7. Kortison
Kortisol adalah hormon steroid yang dihasilkan oleh bagian korteks kelenjar
adrenal yang terikat oleh Corticoid Binding Protein (CBP) dan albumin. Kadar
kortisol normal dalam plasma darah berkisar antara 5- 25ʯg/100ml. Kadar
kortisol dalam plasma darah bergantung pada konsentrasi CBP dalam darah.
Peningkatan CBP dalam darah akan meningkatkan kadar kortisol dalam plasma
darah. Peningkatan CBP dalam darah terjadi pada kehamilan, penyakit hati, dan
pengaruh obat-obatan
8. β-Endorphin
Beta endorfin adalah salah satu zat endorfin yang dikeluarkan oleh otak pada saat
stres atau sakit, dan merupakan obat penghilang rasa sakit alami yang setara
dengan petidina. Hormon ini merupakan salah satu bentuk dari hormon endorphin
yang dikeluarkan otak saat Anda merasakan sakit atau stres. Beta- endorphins
merupakan hormon penghilang rasa sakit alami dalam tubuh, jadi ia membantu
Anda untuk mengatasi rasa sakit pada persalinan.
9. Catecholamines (CAs)
Hormon yang dikenal dengan hormon flight-or-fight ini terdiri atas hormon
Page 30
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Page 31
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
merupakan hormon yang keluar dari kelenjar adrenal di atas ginjal Anda yang
merupakan reaksi tubuh terhadap rasa takut, cemas, lapar, atau kedinginan. Saat
hormon ini aktif, aliran darah Anda akan dialihkan ke otot-otot utama tubuh Anda
dan organ-organ utama. Namun bila hormon keluar dalam jumlah besar dan di
waktu yang tepat dikarenakanperasaan takut dan cemas, kemungkinan ia akan
menyebabkan persalinan lebih lama dan fetal
A. Definisi Kontraksi
Kontraksi adalah salah satu ciri-ciri ibu hamil mau melahirkan dimana kondisi
perut ibu hamil mengencang dan keras. Dengan kata lain, kontraksi merupakan
sensasi yang muncul apabila calonibu siap untuk melahirkan.
B. Jenis-Jenis Kontraksi yang Terjadi Pada Ibu Hamil Jenis kontraksi pada ibu hamil dapat
terbagi menjadi dua, yakni asli dan palsu. Kontraksi sesaat sebelum melahirkan (early
labour) Kondisi ini ditandai dengan melebarnya mulut rahim atau serviks. Biasanya,
leher rahim atau serviks bisa melebar hingga 0-6 sentimeter (cm). Pada dasarnya, setiap
ibu mengalami pertanda mau melahirkanyang berbeda-beda.
C. Beberapa ciri-ciri kontraksi biasanya muncul sebagai berikut.
Sangat nyeri di punggung.
Kesulitan bernapas.
Nyeri panggul.
Rasanya tubuh sakit mulai dari belakang hingga menjalar ke depan.
Mengalami kram yang sangat kuat.
Saat semakin dekat dengan persalinan, kontraksi akan terasa lebih lama.
D. Penyebab Kontraksi Penyebab utama terjadinya kontraksi tentunya adalah proses
persalinan yang mulai berjalan. Meski demikian, sebenarnya ada hal lain pula yang
menyebabkan terjadinya kontraksi, di antaranya adalah:
1. Hubungan intim Kontraksi yang sebenarnya merupakan bagian dari tahapan persalinan
yang dimulai dengan dilepaskannya hormon prostaglandin dan oksitosin secara alami.
Hormon ini memicu kontraksi dan rangkaian hal lain yang mempersiapkan tubuh Bunda
untuk proses persalinan. Saat berhubungan intim, tubuh mengeluarkan hormon oksitosin
secara alami. Di sisilain, sperma juga mengandung hormon prostaglandin. Kedua hal ini
bisa menyebabkan terjadinya kontraksi pada ibu yang sedang hamil.
Page 32
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
2. Rangsangan pada putting Pijatan lembut pada puting memicu pelepasan hormon
oksitosin yang mendorong terjadinya kontraksi pada rahim. Hal ini bahkan terjadi ketika
ibu telah melahirkan sikecil. Saat menyusui si kecil setelah melahirkan, rangsangan pada
puting ibu akan menyebabkankontraksi yang membantu mengembalikan rahim ke ukuran
semula.
3. Akupuntur Terapi akupuntur biasanya dilakukan untuk merangsang energi dalam tubuh
menggunakan jarum tipis yang ditusukkan ke titik tertentu pada tubuh. Energi dalam
tubuh akanbertindak atas fungsi sistem atau organ tertentu. Hal ini dapat merangsang
aktivitas rahim dan pergerakan bayi sehingga bisa memicu kontraksi.
4. Berjalan Aktivitas berjalan membantu bayi bergerak ke bawah menuju panggul Bunda
sehinggaleher rahim akan mulai terbuka sebagai jalan rahim. Hal ini kemudian memicu
oksitosin yang menyebabkan kontraksi.
Page 33
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Mekanisme
Persalinan
Page 34
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
B. PRESENTASI VERTEX
Page 35
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
3. Air ketuban pada akhir kehamilan relatif sedikit sehingga dinding uterus
mendekati badan anak, dengan demikian bentuk uterus lebih memengaruhi letak
anak. Akibatnya anak menyesuaikan diri (akomodasi) dengan bentuk uterus,
ukuran panjang anak akan sesuai dengan ukuran panjang uterus. Bokong dengan
tungkai bawah merupakan ujung yang lebih besar daripada kepala, maka akan
menempatkan diri di fundus uteri yang lebih lebar sedangkan kepala di bagian
bawah uterus yang lebih sempit.
4. Jika kepala sudah di bawah sering terpegang oleh pintu atas panggul sehingga
presentasi tidak dapat berubah lagi. Presentasi janin dapat dipastikan atau
diketahui dengan palpasi abdomen dan dikonfirmasikan dengan pemeriksaan
dalam kadang sebelum atau saat persalinan. Pada kebanyakan kasus, presentasi
belakang kepala masuk ke dalam pelvis dengan sutura sagitalis dalam diameter
transvera
1. Penurunan kepala/engagement
Penurunan kepala/engagement adalah mekanisme di mana diameter
biparietal yaitu diameter terbesar transvera janin pada presentasi belakang kepala
telah melewati pintu atas panggul (pelvic inlet) dan dapat dinilai dengan sampainya
bagian terendah kepala pada bidang H III atau station 0 setinggi spina ischiadika.
Pada multipara dan sebagian nulipara kepala janin masih mudah digerakan di
pintu atas panggul pada saat persalinan ini disebut floating.
Page 36
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Page 37
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Penurunan kepala lebih lanjut terjadi pada kala I dan kala II persalinan.
Hal ini disebabkan karena adanya kontraksi dan retraksi dari segmen atas Rahim
yang menyebabkan tekanan langsung fundus pada bokong janin. Dalam waktu
bersamaan terjadi relaksasi dari segmen bawah Rahim sehingga terjadi penipisan
dan dilatasi serviks.(Putri Y, dkk : 2022).
Bila diameter biparietal kepala melewati pintu atas panggul, kepala
dikatakan telahmenancap (engaged) pada pintu atas panggul. Fenomena ini
terjadi pada minggu-minggu akhir kehamilan. (Zakiyah Z, dkk : 2021)
Page 38
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
1 Descent
2 Fleksi
Pada saat memasuki pintu atas panggul, maka kepala akan berada dalam posisi
sutura sagitalis melintang. Karena diameter terlebar pada pintu atas pangguladalah
diameter transversal. Dengan turunnya kepala lebih jauh, maka kepala akan
mengalami tekanan dari:
a) Serviks
b) Dinding panggul
c) Otot-otot dasar panggul.
Dengan demikian resultan gaya yang bekerja pada bagian sinsiput (ubun-
ubunbesar) lebih besar dari oksiput (ubun-ubun kecil) sehingga kepala menjadi
fleksi dan diameter frontooccipitlis 11,5 cm akan digantikan diameter yang kecil
yaitu diameter suboccipito bregmatika 9,5 cm.
Page 39
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Pada awal persalinan, kepala bayi dalam keadaan fleksi ringan dengan majunya
kepala biasanya fleksi juga akan bertambah pada gerakan ini, dagu dibawa lebih dekat
kearah dada janin sehingga ubun-ubun kecil lebih rendah dari ubunubun besar. Hal ini
disebabkan karena adanya tahanan dari dinding serviks, dinding pelvis, dan lantai
pelvis. Dengan adanya fleksi, diameter sub oksipito bremantika (9,5 cm)
menggantikan diameter suboccipito frontalis (11 cm). sampai didasar panggul,
biasanya kepala janin berada dalamkeadaan fleksi maksimal. (Putri Y, dkk : 2022).
Fleksi, Segera setelah kepala yang turun tertahan oleh serviks, dinding panggul,
atau dasar panggul, dalam keadaan normal fleksi terjadi dan dagu didekatkan kearah
dadajanin. (Zakiyah Z, dkk : 2021)
Page 40
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Disebut juga putaran paksi dalam, yaitu pemutaran bagian depan sedemikian
rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan ke bawah
simpisis. Pada oksiput terjadi gerakan dari posisi aslinya anterior terhadap simpisis
atau posterior terhadap sakrum. Saat bagian terendah kepala janin telah melewati
station 0 dan biparietal plane mencapai spina, kepala akan mengalami hambatan oleh
kedua tonjolan spina ischiadika kiri dan kanan, sehingga akan mengalami putaran
paksi dalam. Pada sebagian besar persalinan normal, kepala akan berputar ke depan
sehingga ubun- ubun kecil berada di depan (kiri atau kanan) karena diameter oblik
pada station +3 lebih besar dari pada diameter transversa,sehingga kepala dapat lebih
jauh dan terus berputar ke depan hingga ubun-ubun kecil akan bergerak ke arah
simpisis.
Putaran paksi dalam mutlak perlu untuk kelahiran kepala karena putaran paksi
merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir
khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul. Bila putaran paksi dalam
gagalterjadi sampai kepala telaih mencapai dasar panggul, maka putaran paksi dalam
akan terjadi pada satu atau dua kontraksi uterus berikutnya (multipara) dan tiga sampai
lima. kontraksi berikutnya (nullipara). Putaran paksi dalam sebelum kepala mencapai
dasar panggul lebih sering terjadi pada multipara dibandingkan nullipara.
Sebab-sebab putaran paksi dalam:
a) Pada letak fleksi, bagian belakang kepala merupakan bagian terendah dari kepala. .
b) Bagian terendah dari kepala ini mencari tahanan yang paling sedikit terdapat di sebelah
depan atas di mana terdapat hiatus genitalis antara m. levator ani kiri dan kanan.
c) Ukuran terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter ante roposterior.
Page 41
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Pemutaran paksi dalam adalah pemutaran dari bagian depan hingga bagian
terendahnya memutar ke bawah simpisis. Pada presentasi belakang kepala, bagian
terendah adalah ubun-ubun kecil dan akan memutar ke depan ke arah simpisis. Rotasi
ini sangat penting karena untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir
khususnya bidang tengah dan pintu bawah panggul. (Putri Y, dkk : 2022).
Putaran paksi dalam dimulai pada bidang setinggi spina iskiadika. Setiap kali
terjadi kontraksi kepala janin diarahkan ke bawah lengkung pubis, dan kepala hampir
selalu berputar saat mencapai otot panggul. (Zakiyah Z, dkk : 2021)
4 Ekstensi
Setelah rotasi interna kepala masih dalam possisi fleksi mencapai vulva
sehingga oksiput langsung berkontak dengan bagian anterior simfisis. Oleh karena
vulva arahnya keatas dan ke depan maka ekstensi harus terjadi sebelum kepala
melewatinya. Jika fleksi kepala yang tajam mencapai dasar pelvis maka akan
mengenai posterior perineum. Ketikakepala menekan dasar panggul terdapat dua
kekuatan:
a) Tekanan yang dihasilkan oleh uterus.
b) Adanya tekanan dari dinding panggul dan simfisis akan menghasilkan resultan yang
menyebabkan ekstensi.
Setelah subocciput tertahan pada pinggir bawah simfisis maka yang dapat maju
karena kekuatan tersebut diatas, bagian yang berhadapan dengan subocciput, maka
lahirlah berturut-turut pada pinggir perineum ubun ubun besar, dahi, hidung, mulut
dan akhirnya dagu dengan gerakan ekstensi.
Saat kepala janin mancapai perineum, kepala akan defleksi ke arah anterior
oleh perineum. Mula-mula oksiput melewati permukaan bawah simfisis pubis,
kemudian kepala muncul keluar akibat ekstensi. (Zakiyah Z, dkk : 2021)
Sesudah kepala janin sampai didasar panggul dan ubun-ubun kecil berada di
bawah simpisis, maka terjadilah ekstensi dari kepala janin. Hal ini desebabkan karena
sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan ke atas sehingga
kepala harus mengadakan fleksi untuk melewatinya. Sub oksiput yang tertahan pada
pinggir bawah simpisis akan menjadi pusat pemutaran (hypomochion), maka lahirlah
berturut-turut pada pinggir atas perineum: ubun-ubun besar, dahi, hidung, mulut,
dan dagu bayi dengan gerakan ekstensi.
Page 42
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Kepala yang sudah lahir selanjutnya mengalami restitusi yaitu kepala bayi
memutar kembali ke arah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang
terjadi karena putaran paksi dalam. Bahu melintasi pintu dalam keadaan miring, di
dalam rongga panggul, bahu akan menyesuaikan diri dengan bentuk panggul yang
dilaluinya sehingga di dasar panggul setelah kepala bayi lahir, bahu mengalami
putaran dalam di mana ukuran bahu (diameter bisa kromial) menempatkan diri dalam
diameter anteroposterior dari pintu bawah panggul. Bersamaan dengan itu kepala bayi
juga melanjutkan putaran hingga belakang kepala berhadapan dengan tuber
iskiadikum sepihak. (Putri Y, dkk : 2022).
Page 43
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
5 Rotasi Eksterna
Ketika kepala sudah lahir maka oksiput kembali ke posisi semula. selanjutnya
kepala akan mengadakan putaran restitusi untuk menghilangkan torsi pada leher,
sehingga ubun-ubun terletak sesuai dengan punggung. diikuti putaran di mana bahu
dengan diameter bisakromial akan terletak pada diameter anteroposterior pintu bawah
panggul yang kemudian satu bahu terletak di anterior di bawah simfisis dan bahu
lainnya di posterior. Gerakan rotasi ekstema yang sebenarnya dan disebabkan karena
ukuran bahu (diameter bisakromial) menempatkan diri dalam diameter anteroposterior
di pintu bawah panggul. (Putri Y, dkk : 2022).Restitusi adalah gerakan berputar
setelah kepala bayi lahir hingga mencapai posisi yang sama dengan saat ia memasuki pintu
atas. Putaran paksi luar terjadi saat bahu engaged dan turun dengan gerakan mirip
dengan gerakan kepala. (Zakiyah Z, dkk : 2021)
Gambar 3.7 Rotasi Luar
6 Ekspulsi
Setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat ke atas tulang pubis ibu dan badan bayi
di keluarkan dengan gerakan fleksi lateral kearah simfisis pubis. (Zakiyah Z, dkk : 2021)
Terjadi segera setelah rotasi eksterna, bahu depan akan tampak di bawah simfisis dan
perineum akan diregang oleh bahu belakang dan dengan datangnya his maka bahu depan akan
lahir serta menjadi hipomokhlion bagi lahirnya bahu belakang dan bagian tubuh lainnya
segera dikeluarkan. Kelahiran bahu dapat terjadi secara spontan, tetapi sering memerlukan
bantuan
Page 44
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
tangan. Dengan sedikit menekan kepala tanpa melakukan tarikan akan membantu bahu depan
berada di bawah simfisis. Selanjutnya dengan mengangkat kepala akan mengakibatkan
kelahiran bahu belakang terkendali.
Di atas telah diuraikan jalannya persalinan dengan positio occipito transverssa ialah
dengan ubun-ubun kecil kiri melintang. Kalau ubun-ubun kecil kanan melintang maka
jalannya persalinan sama, hanya ubun-ubun kecil sekarang memutar ke kanan artinya searah
jarum jam. Putaran paksi luar terjadi ke arah tuber ischiadikum sebelah kanan. Pada positio
occipito anterior putaran paksi hanya 45 derajat ke kanan atau ke kiri. Setelah paksi luar,
bahu depan sampai di bawah simpisis dan
menjadi hypomochlion untuk kelahiran bahu belakang. Setelah kedua bahu bayi lahir,
selanjutnyaseluruh badan bayi dilahirkan searah dengan sumbu jalan lahir. (Putri Y, dkk :
2022).
Gambar 3.8 Mekanisme Persalinan Normal
Page 45
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Presentasi puncak kepala adalah keadaan di mana puncak kepala merupakan bagian
terendah, hal ini terjadi apabila derajat defleksinya ringan. Presentasi puncak kepala adalah
presentasi kepala dengan defleksi/ekstensi minimal dengan sinsiput merupakan bagian
terendah. Presentasi puncakkepala adalah bagian terbawah janin yaitu puncak kepala, pada
pemeriksaan dalam teraba UUB yang paling rendah, dan UUB sudah berputar ke depan.
1) Etiologi
Letak defleksi ringan biasanya disebabkan:
a) Kelainan panggul (panggul picak).
b) Kepala bentuknya bundar.
c) Anak kecil atau mati.
d) Kerusakan dasar panggul. Penyebabnya lain memaksa terjadi defleksi kepala atau
keadaan yangmenghalangi terjadinya fleksi kepala.
e) Sering ditemukan pada janin besar atau panggul sempit.
f) Multiparitas, perut gantung.
g) Anensefalus, tumor leher bagian depan.
2) Patofisiologi
Pada kehamilan normal, kepala janin pada waktu melewati jalan lahir berada dalam
keadaan fleksi tetapi pada kasus ini fleksi tidak terjadi sehingga kepala dalam keadaan
defleksi, jadiyang melewati jalan lahir adalah sirkumferensia frontooksipitalis dengan titik
perputaran yang berada di bawah simfisis ialah glabella. Dengan posisi seperti itu
mengakibatkan terjadinya partus lama dan robekan jalan lahir yang lebih luas selain itu
karena partus lama dan moulage yang hebat maka mortalitas perinatal agak tinggi.
3) Diagnosis
Pada pemeriksaan dalam didapati UUB paling rendah dan berputar ke depan atau
sesudah anak lahir caput terdapat di daerah UUB. Diagnosis kedudukan: presentasi puncak
kepala.
a. Pemeriksaan abdominal
1) Sumbu panjang janin sejajar dengan sumbu panjang ibu.
Page 46
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Denyut jantung janin terdengar paling keras di kuadran bawah perut ibu, pada sisi
yangsama dengan punggung janin.
c. Pemeriksaan vaginal
1) Sutura sagitalis umumnya teraba pada diameter transversa panggul.
2) Kedua ubun-ubun sama-sama dengan mudah dapat diraba dan dikenal.
3) Keduanya sama tinggi dalam panggul.
d. Penanganan
1) Dapat ditunggu kelahiran spontan
2) Episiotomi
3) Bila 1 jam dipimpin mengejan tak lahir, dan kepala bayi sudah didasar panggul,
makadilakukan ekstraksi forcep. Usahakan lahir pervaginam karena kira-kira 75% bisa lahir
spontan. Bila ada indikasi ditolong dengan vakum/forsep biasanya anak yang lahir di
dapaticaput daerah UUB. (Putri Y, dkk : 2022).
E. TINDAKAN BIDAN
Idealnya pada setiap kelainan presentasi dan posisi dari kepala janin, tindakan bidan
adalah merujuk. Kecuali keadaan janin kecil, panggul normal, jarak rumah dan tempat
rujukan yang jauh, maka bidan dapat menolong pasien dengan melakukan inform concent
terlebih dahulu. Pada kasus presentasi puncak kepala bidan perlu melakukan observasi yang
lebih ketat kepada ibu, janin dan kemajuan persalinan. Apabila dalam batas normal maka
bidan bisa memberikan pertolongan pada ibu dengan keadaan presentasi puncak kepala, tetapi
keadaan panggul ibu normal, janin tidak besar, alat resusitasi harus siap dan persiapan
persalinan yang lainnya. (Putri Y, dkk : 2022).
Page 47
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
KEGIATAN BELAJAR IV
FETAL
POSTIONING DAN
A. PENGERTIAN PERSALINAN
Page 48
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau bukan jalan lahir, dengan bantuan atau
tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehamilannya cukup bulan bulan(setelah 37 minggu) tanpadsertai adanya penyulit. Persalinan
dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks
(membuka dan menipis) kemudian berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu
belum masuk tahap inpartu jika berkontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks.
(Mutmainnah, Annisa. (2017).
1. Pengertian Fetal
Fetal dalam bahasa latin disebut dengan fetus, adalah mahkluk yang berkembang setelah
fase embrio dan sebelum kelahiran. Dalam bahasa Latin, fetus secara harfiah dapat diartikan
"berisi bibit muda, mengandung". Pada manusia, janin berkembang pada akhir minggu
kedelapan kehamilan, sewaktu struktur utama dansistem organ terbentuk, hingga kelahiran.
Janin bisa disebut juga sebagai calon bayi.
1. Fetal Positioning
Posisi ibu memengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan. Posisi tegakmemberi
sejumlah keuntungan. Mengubah posisi membuat rasa letih hilang, memberi rasa nyaman dan
melancarkan sirkulasi darah. Posisi tegak meliputi posisi berdiri, berjalan, duduk, jongkok.
Posisi tegak memungkinkan gaya gravitasi untuk penurunanbagian terendah janin. Kontraksi
uterus lebih kuat dan lebih efisienuntuk membantu penipisan dan dilatasi serviks sehingga
persalinan lebih cepat. Posisi tegak dapatmengurangi insidensi penekanan tali pusat
(Indriyani, 2016).
Fetal Positioning terdiri dari beberapa bagian orientasi, orientasi janin digambarkan
menurut letak, presentasi, sikap, dan posisi. Hal ini dapat ditentukan secara klinis dengan
melakukan palpasi abdomen, pemeriksaan vagina, dan auskultasi, atau secara teknis
menggunakan USG atau sinar X. Pemeriksaan klinis kurang akurat atau bahkantidak mungkin
dilakukan dan diinterpretasikan.
Page 49
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
a. Letak Janin
Letak janin adalah bagaimana sumbu janin berada pada sumbu ibu. Misalnya letak
lintang dimana sumbu janin tegak lurus pada sumbu ibu.Letak membujur dimanasumbu janin
sejajar dengan sumbu ibu , letak janin yang dimaksud bisa letak kepala atau sunsang.
(Mutmainnah, Annisa. (2017).
Letak adalahhubungan antara sumbu panjang (punggung) janin terhadap sumbu
panjang (punggung) ibu. Ada dua macam letak, yaitu (1) memanjang atauvertikal. dimana
sumbu panjang janin paralel dengan sumbu panjang ibu; (2) melintang atau horisontal, di
mana sumbu panjang janin membentuk sudut terhadap sumbu panjang ibu. Letak memanjang
dapat berupa presentasi kepala atau presentasi sakrum.(Saswita,Reni 2014).
B. PRESENTASE JANIN
Page 50
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
belakang dan kanan belakang. Meskipun ubun-ubun kecil berada dikiri atau dikanan belakang
pada umumnya tidak akan terjadi kesulitan perputarannya kedepan, yaitu bila kepala janin
dalam keadaan fleksi dan panggul mempunyai bentuk serta ukuran normal. Dalam keadaan
fleksi, bagian kepala pertama mencapai dasar panggul ialah oksiput. (Mutmainnah, Annisa.
(2017).
2) Kepala janin dapat mengambil suatu posisi di antara kedua keadaan ini.pada beberapa kasus
terjadi fleksi parsial dengan bagian presentasi adalah fontanel anterior (ubun- ubun besar)
atau bregma. Disebut presentasi sinsiput.
3) Pada presentasi muka letak janin memanjang, presentasi kepala, bagian terendah janin
janin muka, sikap ekstensi sempurna. Presentasi muka terjadi jika sikap kepala janin adalah
Page 51
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
ekstensi lengka, oksiput janin bersentuhan dengan tulang belakangnya. Dan akan terjadinya
presentasi wajah. Sebagian besar terjadi selama persalinan dan terjadi presentasi vertex
dengan oksiput poterior. Hal ini disebut sebagai presentasi wajah sekunder. Leher janin juga
dapat mengalami hiperekstensi sehingga oksiput dan punggung saling menempel dan wajah
menjadi bagian terdepan di jalanlahir, disebut Presentasi muka. presentasi muka merupakan
presentasi kepala dengan defleksi maksimal hingga oksiput mengenai punggung dan muka
terarah ke bawah. Penyebab presentasi muka yaitu adanya pembesaran leher yang nyata atau
lilitan tali pusat di sekitar leher dapat menyebabkan ekstensi, janin anensefalus, panggul
sempit, janin sangat besar, paritas tinggi dan perut gantung. (Mutmainnah, Annisa. (2017).
Gambar 4.3 Presentasi Muka
Page 52
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Apabila paha berada dalam posisi fleksi dan tungkai bawah ekstensi di depan badan, hal ini
disebut presentasi bokong murni (frank breech).
Jika paha fleksi di abdomen dan tungkai bawah terletak di ataspaha, keadaan ini disebut
presentasi bokong sempurna (complete breech).
Bila salah satu atau kedua kaki, atau satu atau kedua lutut, merupakan bagian terbawah, hal
ini disebut presentasi bokong tidak sempurna (incomplete breech) atau presentasi bokong
kaki (footling breech).
Page 53
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Posisi janin adalah hubungan antara titik yang ditentukan sebagai acuan pada
bagian terbawah janin dengan sisi kanan atau kiri jalan lahir ibu. Karenaitu, pada
setiap presentasi terdapat dua posisi kanan atau kiri. Oksiput, dagu (mentum), dan
sakrum janin masing-masing merupakan titik penentu pada presentasi verteks, muka.
dan bokong. Efek persalinan pada janin perlu dipahami untuk membedakan antara
respons normal sehat dan distres janin. Stres persalinan secara refleks
menyebabkan peningkatan kadar katekolamin ibu jauh di atas kadar yang ditemukan
pada wanita tidak hamil atau wanita hamil sebelum persalinan. Sirkulasi darah janin
dapat dipengaruhi oleh banyak faktor,diantaranya adalah posisi ibu, kontraksi uterus,
tekanan darah aliran darah tali pusat kebanyakan apabila janin yang sehat mampu
mengompensasi stres ini, aliran darah tali pusat tidak terganggu oleh kontraksi uterus
atau posisi janin.
Pada persalinan belakang kepala, kepla janin turun melalui pintu atas panggul
dengan sutura sagitalis melintang atau miring sehingga ubun-ubun kecil dapat berada
di kiri melintang atau miring sehingga ubun-ubun kecil dapatberada dikiri melintang,
kanan melintang, kiiri depan, kanan depan, kiri atau di kanan belakang. Meskipun ubun-
ubun kecil beradadikiri atau di kanan belakang pada umumnya tidak akan terjadi
kesulitan perputarannya.
1. Letak Membujur (longitudinal)
a. Letak Kepala : (97%) Letak Fleksi – LBK : (95,5%) :(1.5%)
b. Leatk Defleksi : (1,5 %)
Letak Puncak Kepala
Letak Dahi
Letak Muka
2. Letak Sungsang - Letak Bokong : (2,5-3%)
Letak bokong sempurna (complete breech)
Letak bokong (frank breech)
Letak bokong tidak sempurna (incomplete breech)
3. Letak Lintang (Transverse Lic)
4. Letak Miring (Oblique Lie)
Page 54
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Susunan tulang muka dan dasar kepala sangat rapat sehingga tidak dapat melakukan atau
terjadi moulage. Kedudukan tulang muka ditentukan dengan meraba hidung, dagu, mulut
danrongga mata
Tulang hidung (os. Nassal)
a) Tulang pipi (os. Zigomatikum)
b) Tulang rahang atas (os. Maxillare)
c) Tulang rahang bawah (os. Mandibulare)
Page 55
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Hubungan tulang tengkorak janin belum rapat sehingga kemungkinan mendekat saat
persalinan tanpa membahayakan jaringan otak, disebut moulage. Celah-celah diantaratulang
tengkorak yang ditutup dengan jaringanikat disebut sutura.
a) Sutura sagitalis (selah panah) antara tulang parietal.
b) Sutura koronaria (sela mahkota) antara tulang frontalis dan tulang parietalis.
c) Sutura lamboidea antara tulang occipitalis dan tulang parietalis.
d) Sutura frontalis: antara ke-2 frontalis.
Disamping itu terdapat pertemuan antara sutura-sutura yang membentuk ubun-ubun
(fontanella).
1) Ubun-ubun besar (fontanella mayor)
Bentuk segi empat laying merupakan pertemuan antarasuturasagitalis,dan sutura koronaria,
dan sutura frontalis.
Sudut lancipnya terletak di sutura sagitalis.
Sebagai petunjuk letak puncak kepala.
2) Ubun-ubun kecil (fontanella minor)
Dibentuk oleh sutura sagitalis dan sutura lamboidea.
Sebagai petunjuk letak belakang kepala.
“Sutura dan ubun-ubun tertutup pada bayi sekitar 1,5 sampai 2 tahun.”
Page 56
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
e. Diameter submento-bregmatika
Antara os hyoid ke ubun-ubun besar.
Jaraknya 9,5 cm.
Dengan sirkumferensia 32 cm melalui jalan lahir pada letak muka.
f. Ukuran Melintang
Diameter biparietalis, antara kedua parietalis dengan ukuran 9 cm.
Diameter bitemporalis, antara kedua tulang temporalis denganukuran 8 cm.
g. Ukuran lingkaran
Circumferentia Suboccipito Bregmatica (lingkaran kecil kepala)32 cm.
Circumferentia Fronto Occipitalis (lingkaran sedang kepala) 34cm.
Circumferentia Mento Occipitalis (lingkaran besar kepala) 35 cm.
Page 57
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Demikian kepala bayi dalam proses persalinan dapat menyesuaikan diri pada
jalan lahir yang berbentuk corong melengkung ke depan disebut putaran paksi dalam.
Sampai beberapa bulan setelah dilahirkan, tulang-tulang kepala bayi belum
menyambung satu sama lain. Namun letaknya telah tersusun berdampingan secara
rapi. Keadaan ini memungkinkan jaringan otak berkembang menjadi lebih besar,
karena terdapat ruang yang bisa mengikuti besarnya otak.Kepala bayi dibentuk oleh
beberapa lempeng tulang, yaitu 1 buah tulang di bagian belakang (tulang oksipital), 2
buah tulang di kanan dan kiri (tulang parietal), dan 2 buah tulang di depan tulang
frontal). Di antara tulang-tulang yang belum bersambung itu terdapat celah yang
disebut sutura. Sutura- sutura ini ada yang membujur dan ada pula yang melintang.
Titik silang celah-celah itulah yang membentuk ubun-ubun depan (besar) dan
ubun- ubun belakang (kecil). “Ubun-ubun dan sutura-sutura ini normalnya menutup
antara usia 6-20 bulan. Jika ternyata di bawah usia 6 bulan sutura tulang tengkoraknya
sudah menutup, bisa dikatakan menutup terlalu cepat. Jika masing-masing tulang
sudah bersambungan satu sama lain, biasanya ubun-ubun juga ikut menutup. Istilah
medis untuk penutupan sutura ini, craniosynostosis, berasal dari kata cranio yang
berarti tulang tengkorak, yang berarti bergabung.
Secara kasat mata, akibat proses penutupan tulang tengkorak yang kelewat
dini bisadilihat melalui bentuk kepala yang tak normal. Ketidaknormalan ini terjadi
karena pertumbuhan kepala cenderung mengarah ke tulang yang suturanya menutup
belakangan. Ketidaknormalan bentuk itu tentu saja tampak berbeda-beda, tergantung
sutura mana yang menutup lebih dulu. “Sebagai contoh, kalau suturabagian depan
sudah menutup lebih dulu, pertumbuhan kepala akan lebih mengarah ke belakang, dan
akibatnya kepala jadi panjul.” “Sutura atau ubun-ubun yang sudah menutup bisa
diketahui dari pemeriksaan yang dilakukansaat bayi baru lahir.” Dokter yangmenolong
persalinan biasanya dengan mudah bisa melihat kelainan itu. Ia akan curiga bila kepala
bayi tampak lebih kecil dibandingkan badan.
Page 58
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
KEGIATAN BELAJAR V
Mekanisme
Persalinan
Page 59
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
B. MEKANISME PERSALINAN
PRESENTASE BOKONG
Ganbar 4.5 Presentase Bokong
Page 60
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Kepala
1. Penurunan dan masuk panggul
Pada saat bahu ada di PBP, kepala mencapai panggul. la mencapai panggul dengan sutura
sagitalis pada diameter oblique kiri. UUK ada dikuadran kanan depan panggul.
2. Fleksi
Flesi kepala terjadi seperti pada presentasi lain. Penting bahwa fleksi ini dipertahankan.
3. Putaran paksi dalam
Kepala sampai di dasar panggul dan mengadakan putaran paksi dalam sehingga ia
mencapai PBP dengan sutura sagitalis pada diameter anterioposterior, dahi pada lengkung
sacrum dan UUK di bawah symphysis. Sacrum berputar kearah pubis sehingga punggung ada
di depan.
4. Kepala lahir dengan fleksi
Diameter-diameternya sama dengan kedudukan UUK depan tetapi dalam arah yang
sebaliknya. Tengkuk menjadi titik putar di bawah symphysis, dan dagu, mulut, hidung, dahi,
bregma, dan UUK dilahirkan di atas perineum dengan gerakan fleksi (Oxom, 2010; h. 206).
Page 61
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Setiap ada his ibu disuru meneran. Bila bokong sudah lahir, penolong kemudian
memegang bokong janin tanpa melakukan tarikan dengan cara kedua ibu jari penolong di
letakkan pada paha janin sedangkan keempat jari pada kedua tanganmencengkram bagian
sakrum janin. Pada saat perut lahir, penolong mengendorkan tali pusat.
Karena tali pusat terjepit antara kepala janin dan panggul, maka janin harus lahir
maksimal 8 menit. Setelah skapula lahir, kemudian melakukan hiperlordosis, yaitu bokong
diarahkan ke perut ibu sampai seluruh kepala lahir. Bila terjadi kesulitan untuk kelahiran bahu
janin ataupunkepala, maka segera dilakukan manual ekstraksi parsial (Sumarah, 2010).
2. Cara Klasik
Cara klasik bertujuan untuk melahirkan bahu belakang terlebih dahulu. Bahu belakang
Page 62
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
mempunyai daerah yang lebih luas dengan adanya kurvatura sakri. Adapun prosedurnyasebagai
berikut :
Setelah bokong bayi lahir, pegang bokong hingga kaki lahir. Jangan lupa untuk mengendorkan
tali pusat. Pegang bokong janin dengan menggunakan ibu jari yang berdampingan pada os
sakrum. Selanjutnya bayi ditarik ke bawah sehingga skapuladi bawah simpisis. Bila bahu
belakang bayi bahu kiri, maka bayi di pegang dengan tangan kanan penolong pada pergelangan
kaki, dengan cara jari telunjuk diselipkanpada kedua kaki janin, kemudian bayi di tarik kearah
kanan atas ibu. Bahu danlengan belakang kiri bayi dilahirkan dengan tangan kiri penolong.
Caranya dua jaritangan kiri menelusuripunggung bayi sampai dengan fosa cubiti. Lengan kiri
bayi dilahirkan dengan gerakan seolah-olah tangan bayi mengusap mukanya. Sementara pada
bahu belakang bayi bahu kanan dengan gerakan yang sama seperti bahu belakang kiri bayi.
Langkah selanjutnya memegang kaki janin dengan tangan penolong pada pergelangan kaki,
kemudian bayi ditarik ke bawah samping berlawanan arah dengan tarikan pertama, dengan
gerakan yang sama seperti melahirkan bahu belakang, lahirkan bahu bayi sebelah depan
(Sumarah, 2010).
3. Cara Muller
Gambar 4.8 Presentasi Bokong Cara Muller
Metode muller bertujuan untuk penanganan kelahiran bahu depan terlebih dahulu.
Caranya sebagai berikut :
Setelah janin lahir sampai perut, longgarkan tali pusat, pegang bokong janin dengan
menggunakan ibu jari sejajar pada os sakrum dan keempat jari di femur bagian depan.
Page 63
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
4. Cara Lovset
Mekanisme kerja metode ini, bahwa bahu belakang selalu berada pada letak yang lebih
rendah dibanding dengan bahu depan sehingga dengan memutar bahu belakang menjadi bahu
depan, maka bahu akan lahir dengan mudah di bawah simfisis. Setelah bayi dalam posisi
anteroposterior, pegang bokong bayi dengan kedua tangan penolong. Tarik ke bawah sampai
skapula berada di bawah simfisis. Pegang bayi pada dada dan punggung, kemudian bayi
diputar 1800sampai bahu belakang berubah menjadi bahu depan dan lahir. Dengan arah yang
berlainan denganputaran pertama, bayi diulangi diputar 1800 sampai kedua bahu lahir
(Sumarah, 2010;).
5. Cara Mouritceau
Manuver ini tujuannya untuk melahirkan kepala janin. Janin diletakkan dilengan kiri
bawah penolong seperti menunggang kuda. Jari tengah dimasukkan ke
dalam mulut sedangkan jari telunjuk dan jari manis diletakkan pada maksila untuk menjaga
kepala janin dalam keadaan fleksi. Tangan kanan memegang ke dua bahu janin dengan dua
jari diletakkan pada bahu kanan dan kiri leher. Pendamping persalinan diminta menekan
supra pubik. Janin kemudian ditarik ke bawah searah sumbu. (Sumarah, 2010).
Page 64
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Pimpinan persalinan :
a. Cara berbaring :
1. Litotomi sewaktu inpartu
2. Semi fowler
3. Melahirkan bokong :
4. Mengawasi sampai lahir spontan
5. Mengait dengan jari
6. Mengait dengan pengait bokong
7. Mengait dengan tali sebesar kelingking
Ekstrasi kaki :
Ekstrasi pada kaki lebih mudah. Pada letak bokong janin dapat dilahirkan dengancara
vaginal atau abdominal (seksio sesarea).
Page 65
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
KEGIATAN BELAJAR VI
Page 66
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Teraba kepala sangat mengadah, cekung punggung kepala sangat memudik (sudut
fabre), dan belakang klepala menonjol
b) Auskultasi
A. PEMERIKSAAN ABDOMINAL
1) Sumbu memanjang janin sejajar dengan sumbu memanjang ibu (Gb. 1A).
2) Di atas symphysis terdapat kepala. Pada permulaan persalinan kepala belum masukpanggul.
3) Punggung ada di sebelah kanan perut itu, tetapi oleh karena di belakang teraba denganjelas.
Bagian-bagian kecil ada di sebelah kiri dan depan. Extensi columna vertebralis menyebabkan
dada membusung dan punggung melengkung ke depan.
4) Bokong ada di fundus uteri.
5) Tonjolan kepala (occiput) ada di kanan. Gejala diagnostik yang penting pada sikap extensi
adalah bahwa punggung dan tonjolan kepala berada pada sisi yang sama.Kalau sikapnya flexi
maka tonjolan kepala dan punggung ada pada sisi yang berlawanan.
Page 67
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
6) Harus selalu diingat bahwa pada presentasi muka dengan dagu di depan punggungbayi dan
occiput ada di belakang. Sebaliknya kalau dagu di belakang maka punggung dan occiput ada
di depan.
C. PEMERIKSAAN VAGINAL
1) Kunci diagnosisnya adalah hasil pemeriksaan yang negatif, yakni tidak adanya puncak kepala
yang bulat. rata dan keras. Sebagai ganti puncak kepala dengan tanda- tandanya berupa garis-
garis sutura dan ubun-ubun, maka teraba bagian terndah yang lebih lunak dan tidak teratur.
Dipikirkan muka atau bokong. Terdapatnya bermacam- macam bagian muka akan
menegakkan diagnosis presentasi muka. Setelah persalinan lama maka edema yang nyata
dapat mengaburkan gambarannya.
2) Sumbu panjang muka ada pada diameter obliqua dextra panggul ibu (Gb. IB). 3) Daguada di
kuadran kiri depan panggul ibu.
3) Dahi ada di kuadran kanan belakang panggul ibu.
4) Pemeriksaan vaginal harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari perlukaan pada
mata.
A. EXTENSI
Oleh karena beberapa sebab kepala tidak mau flexi, tetapi extensi (Gb.2) sehingga
sebagai ganti LOP atau ROP ada RMA atau LMA. Anak masuk panggul dengan dagu lebih
dahulu. Diameter terendah pada presentasi muka (submentobregmatica) dan pada presentasi
belakang kepala (suboccipitobregmatica) keduanya adalah 9.5 cm. Ini adalah salah satu sebab
kenapa umumnya presentasi muka dengan dagu di depan dapat lahir spontan.
Page 68
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
B. PENURUNAN
Dengan dagu sebagai bagian terendah, muka masuk panggul pada diameter obliqua
dextra. Penurunan lebih lambat dibanding dengan pada sikap kepala flexi. Muka sudah
terletak rendah di dalam panggul sebelum diameter biparietalis melewati PAP. Pada waktu
dagu teraba setinggi spinaischiadica maka diameter trachelobregmatica masih di atas PAP.
Gambar 6.1 Mekanisme Persalinan
Page 69
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Dengan penurunan dan moulage maka dagu mencapai dasar panggul kemudiandagu diarahkan ke
bawah, depan dan medial. Pada waktu dagu berputar ke depan 45° ke arah symphysis (LMA ke MA)
maka sumbu panjang muka menempati diameter anteroposterior panggul (Gb. 2C dan D). Dengan
penurunan lebih lanjut dagu keluar dibawah symphysis. Bahu masih berada pada diameter obliqua
sehingga leher terputar 45°. Bagian terpenting putaran paksi dalam adalah bahwa dagu harus berputar
kedepandi bawah symphysis. Kalau tidak maka persalinan tidak akan dapat spontan.
Putaran ke depan tidak akan terjadi sebelum muka mencapai dasar panggul danmungkin lama
baru terjadi yakni pada akhir persalinan. Penolong tidak boleh cepat putus asa.
Gambar 6.2 Putaran Paksi Dalam
A. RESTITUSI
Setelah kepala lepas dari vagina maka leher tidak terpilin lagi dan dagu berputarkembali 45°ke
tempat semula (Gb. 2J).
Page 70
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Bahu depan mencapai dasar panggul dan berputar ke arah symphysis, membawa
diameterbisacromial dari diameter obliqua ke diameter antero-posterior PAP. Dagu
berputar 45° lagi ke belakanguntuk mempertahankanhubungannormal antarakepaladenganbahu (Gb. 2K).
C. MOULAGE
Moulage (Gb. 3) menyebabkan kepala bertambah panjang pada diameter anteroposterior dan menjadi pendek dari
atas ke bawah. Dahi dan belakang kepala menonjol. Ini akan menghilangdalam beberapa hari.
Persalinan diawali dengan penurunan hormon progesterone. Respon tersebut memberikan umpan balik
ke hipotalamus untuk mensekresi oksitosin yag di keluarkan melaluihipofisis posterior. Pengaruh dari oksitosin
membuat terjadinya kontraksi otot myometrium yang berdampak terhadap munculnya respon nyeri dari ibu.
Nyeri melahirkan berbeda dengankarakteristik jenis nyeri yang lain. Nyeri melahirkan adalah bagian
dariproses normal, dapat diprediksi munculnya nyeri yakni sekitar hamil aterm sehingga ada waktu untuk
mempersiapkan diri dalam menghadapi, nyeri yang muncul adalah bersifat akut memiliki tanggang waktu yang
singkat, munculnya nyeri secara intermitten dan berhenti jika proses persalinan sudah berakhir. Terdapat 2 fase
Page 71
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
pada kala 1 yaitu: fase laten pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam sedangkan fase aktif
yaitu pembukaan dari3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6 jam fase aktif terbagi atas fase
akselerasi (sekitar 2 jam), fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam ), pembukaan 4 cm sampai 9 cm, fase deselerasi
(sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+10 cm).
Hampir semua ibu mengalami nyeri melahirkan. Melahirkan tanpa nyeri hanya dirasakan oleh sedikit ibu
hamil. Nyeri sangat sangat menganggu dan menyulitkan banyak orang.Nyeri bersifat subjektif artinya antara
satu individu dengan individu lainnya berbeda dalam menyikapi nyeri tersebut. Perbandingan sakala nyeri
dengan indeks nyeri (0-50) MPI (McGill Pan Index) pada beberapa kondisi yang berbeda-beda yakni :
persalinan primipara skala indeks nyeri 38,persalinan multipara skala indeks nyeri 30.dari 78% primipara di
temukan 37% nyeri berat, 35% nyeri sangat hebat (intolerable) dan 28% nyeri sedang (Manurung,2011)
Rasa nyeri yang dirasakan merupakan signal untuk memberitahukan bahwa ibu telah memasuki tahapan
proses persalinan. Rasa nyeri pada persalinan adalah manifestasi dari adanya kontraksi otot rahim. Kontraksi ini
menyebabkan adanya pembukaan mulut rahim (serviks), penipisan serviks dan iskemia. Oleh karna rahim
adalah organ interna, maka nyeri yang timbul disebut nyeri viseral sehingga menimbulkan rasa sakit pada
pinggang, daerah perutdan menjalar ke arah paha (Judha, 2012).
Rasa nyeri akibat perubahan serviks dan iskemia Rahim ialah nyeri visera.Nyeri ini berasal dari bagian
bawah abdomen dan menyebar ke daerah lumbal punggung dan menurun ke paha.Biasanya ibu bersalin
mengalami rasa nyeri ini hanya selama kontraksi dan bebas dari rasa nyeri interval antarkontraksi. Nyeri
melahirkan dapat berupa nyeri lokal disertai keram dan sensasi robekan akibat regangan dan laserasi serviks,
vagina, atau jaringan perineum. Rasanyeri sering digambarkan sebagai sensasi terbakar yang dirasakan saat
jaringan meregang. Rasa nyeri juga dapat beralih sehingga dapat dirasakan di punggung, di pinggang, dan di
paha (Fauziah, 2015).
Rasa nyeri yang dialami selama persalinan memiliki dua jenis sumbernya, yaitu nyeri
visceral (nyeri yang dialami ibu karena: perubahan serviks dan iskemia uterus pada persalinankala I) dan nyeri
somatic (nyeri yang dialami ibu pada akhir kala I dan kala II persalinan).
Maryunani (2010;16), menyatakan bahwa fisiologis terjadinya nyeripersalinan terbagi sesuaidengan tahap
persalinan yaitu:
Page 72
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
1) Persalinan Kala I
Nyeri pada kala I terutama ditimbulkan oleh stimulus yang dihantarkan melalui saraf pada leher rahim (serviks)
dan rahim/uterus bagian bawah. Nyeri ini merupakan nyeri visceral yangberasal dari kontraksi uterus dan
adneksa.
Intensitas nyeri berhubungan dengan kekuatan kontraksi dan tekanan yang
ditimbulkan. Nyeri akan bertambah dengan adanya kontraksi isometrik pada
uterus yang melawan hambatan oleh leher rahim/ uterus dan perineum. Selama persalinan bilaserviks uteri/leher
rahim dilatasi sangat lambat atau bilamana posisi fetus (janin) abnormal menimbulkan distorsi mekanik,
kontraksi kuat disertai nyeri hebat. Hal ini karena uterus berkontraksi isometric melawan obstruksi.
Kontraksiuterus yang kuat merupakan sumber nyeriyang kuat (Maryunani, 2010; 18).
Rasa nyeri yang dialami ibu bersalin karena perubahan serviks dan iskemia uteruspadapersainan kala I. Kala I
fase laten lebih banyak penipisan di serviks sedangkan pembukaan serviks dan penurunan daerah terendah janin
terjadi pada fase aktif dan transisi. Nyeri yang iburasakan pada fase ini berasal dari bagian bawah abdomen dan
menyebar ke daerah lumbal punggung dan menurun ke
daerah paha. Nyeri persalinan yang ibu rasakan hanya selama kontraksi dan pada interval antarkontraksi ibu
akan bebas dari rasa nyeri (Judha, 2012; 75). Gb 2.5 LokasiNyeri Persalinan KalaI (Judha,2012;75).
2) Persalinan Kala II
Pada akhir kala I dan kala II persalinan, nyeri somatik terjadi pada saat serviksuteri/leher rahimdilatasi penuh,
stimulasi nyeri berlangsung terus dari kontraksi badan rahim (corpus uteri) dan distensi segmen bawah rahim.
Terjadi peningkatan secara progresif tekanan oleh fetus terhadap struktur di pelvis dan menimbulkan
peningkatan nyeri somatic dengan regangan danrobekan fascia (jaringan pembungkus otot) dan jaringan
subkutan jalan lahir bagian bawah, distensi perineumdan tekanan pada otot lurik perineum. Nyeri ini
ditransmisikan melaluiserabut saraf pudental, yaitu suatu serabut saraf somatic yang keluar melalui S2, S3 dan
S4 segmen sacral.
H. KOMPONEN FISIOLOGIS
NYERI PERSALINAN
Page 73
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
a. Resepsi
Proses perjalanan nyeri selama persalinan berlangsung sesuai dengan fasepersalinan. Nyeri kala I
disebabkan oleh kontraksi uterus sehingga menyebabkanuterus tertarik dan servikdan mendatar (effacement) dan
dilatasi. Nyeri di kala II disebabkan oleh penurunan kepala dirongga pervis 21 dan menyebabkan peregangan
struktur jalan lahir bagian bawah. Bentuk stimulus merangsang pengeluaran zat klinis:histamine, bradkinin dan
kalium. Pengaruh dari zat tersebut nosiseptor aktif mentransmisi implus-implus nyeri. Impuls-impuls nyeri
dihantarkan kearah atas menuju subtansi gelatinosa didalam kornu dorsalis spinalis di torakal 10-12 sampai
lumbal 1 pada kala I, sedangkan impuls nyeri selama kala II ditrasmisikan melalui saraf pudendal ke nervus
sakralis ke 4 ke thalamus. Thalamus berfungsi untuk memproyeksikan nyeri ke korteks serebri yang selanjutnya
akan dipersepsikan.
b. Persepsi
Hasil persepsi implus nyeri ditrasmisikan kembali oleh efektor sebagai persepsi nyeri.Fase ini merupakan
titik kesadaran seseorang terhadap nyeri, pada ssat individu menjadi sadarakan nyeri, maka akan terjadi reaksi
komplek. Persepsi menyadarkan kemudian individu dapatbereaksi.
c. Reaksi
Hasil persepsi di korteks cerebri di trasmisikan ke thalamus lalu ke system saraf
simpatis dan parasimpatis. Stimulasi pada cabang simpatis di saraf otonommenghasilkan respon fidiologis dan
perilaku.
Apabila nyeri berlangsung terus- menerus, maka systemparasimpatis akan bereaksi. Bentuk respon yang
ditampilakn ibu selama proses persalinan dapat berupa respon fisiologis dari stimulasi syararsimpatik (nyeri
ringan, sedang) respon fisiologi terhadap stimulus syaraf (nyeri berat dan dalam) dan respon psikologis.
a. Nyeri Viseral
Nyeri Viseral bersifat lambat, dalam dan tidak terlokalisir. Nyeri ini terjadi padapersalinan kala 1
akibat dari kontraksi uterus dan pembukaan serviks.
Implus nyeri selama kala 1 persalinan ini ditransmisi melalui T11-T12 segmen saraf spinal danbagian thorak dan
bagian atas lumbal saraf simpatis.Saraf-saraf tersebut berasal dari dalam uterus dan serviks. Lokasi nyeri ini
Page 74
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
adalah
Page 75
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
pada bagian segmen bawah abdomen dan menjalarke daerah lumbal bagian belakang dan turun sampai dengan
paha.
b. Nyeri Somatik
Nyeri somatik bersifat lebih cepat, tajam dan lokasinya jelas. Nyeri inibiasanya terjadipada akhir kala 1
dan selama kala II persalinan. Nyeri ini
disebabkan oleh adanya penurunan kepala janin yang menekan jaringan-jaringan maternal dan
tarikan peritoneum dan uterocervikal selama kontraksi.
Nyeri ini dapat disebabkan oleh tenaga waktu mengeluarkan bayi atau tekanankandung kemihdan masa pada
rectum implus nyeri selama kala II ini ditransmisikan melalui S1-S4 saraf spinaldan parasimpatis dari jaringan
perinal.
c. After Pain
nyeri ini terjadi selama kala III ketika uterus mengecil, robekan dari hasilditensi dan laserasi dari serviks,
vagina dan jaringan perinal.
Page 76
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
RANGKUMAN
Page 77
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Mekanisme persalinan adalah suatu hal yang sangat penting dalam praktek
obstetri. Mekanisme persalinan ini berkaitan dengan urutan gerakan-gerakan fetus
selama persalinan. Gerakan-gerakan ini terdiri dari suatu seri urutan perubahan yang
sesuai diameter panggul padasaat fetus berada pada bagian tertentu jalan lahir.
Presentasi vertex adalah area kubah yang dibatasi anterior oleh frontanel
anterior dan jahitan koronal, posterior oleh frontanel posterior dan jahitan lamboid
dan lateral dengan 2 garisyang melewati emimesia parietal atau disebut juga
presentasi kepala. Presentasi kepala adalah situasi saat melahirkan dimana janin
berada dalam posisi yang membujur dan kepala memasukipanggul terlebih dahulu.
Dalam presentasi vertex kepala tertekuk dan oksiput memimpin.
Oksiput Anterrior (OA) atau dikenal dengan istilah vertex position dan
cepjhalic position merupakan posisi terbaik bagi bayi menjelang persalinan. Oksiput
anterior ini dimanaposisi kaki janin berada di atas, dengan kepala di bawah, wajah
yang menghadap punggung ibu dan bayi bersandar pada perut ibu. Saat posisi bayi
dengan oksiput anterior maka kepala bayitepat berada di panggul.
Persalinan merupakan pengalaman emosional, periode waktu yang cukup
melelahkan serta sering memiliki dampak buruk pada wanita dalam proses
persalinan yang melibatkan kedua mekanisme fisiologis dan psikologis. Faktor
fisiologis seperti kontraksi uterus dan dilatasi serviks merupakan peran penting saat
persalinan yang berkontribusi besar dalam nyeri persalinan. (Kaltsum.U et al., n.d.
2018)
Ibu bersalin mengalami nyeri di satu atau beberapa bagian tubuh termasuk
daerah tulang belakang (serviks, toraks, dan lumbal), pelvis, dan genital, yang mulai
dialami pada awal kehamilan. Lordosis berlebih pada punggung bawah, fleksi depan
leher, dan gerakan ke bawahbahu biasanya terjadi untuk mengkompensasi rahim
yang membesar dan perubahan pada pusatgravitasi.
Selain faktor fisiologis, faktor psikologis seperti stres, cemas, rasa kehilangan
kontrol diri juga berkontribusi dalam hal tersebut. Rasa nyeri saat bersalin dapat
menimbukan kecemasan berlebihan sehingga menyebabkan ketidaknyamanan.
(Kaltsum.U et al., n.d. 2018).
Page 78
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Page 79
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
2. Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari 3-7 post partum. Merupakan ciriciri dari Lochia
a. Rubra
b. Sanguinolenta
c. Serosa
d. Alba
e. Purulenta
3. Struktur terbesar genetalia eksterna dan mengandung keringat dan kelenjar yang menghasilkan sekresi
lubrikasi/pelumas merupakan
a. Klitoris
b. Labia mayora
c. Labia minora
d. Vulva
e. Parineum
4. Berikut ini merupakan fungsi organ genetalia, kecuali
a. Tempat fertilisasi
b. Sebagai organ dalam persetubuhan/intercourse
c. Saluran jalan lahir/birth canal 81
5. Terletak di anterior, terdiri dari jaringan lemak, menonjol di atas simpisis pubis dan setelah pubertas ditutupi
oleh rambut pubis yang kasar dan keriting. Ciri-ciri diatas merupakan ciri-ciri dari
a. Labia mayora
b. Klitoris
c. Mons veneris
d. Vulva
e. Parineum
7. Bayi baru lahir sangat rentan terhadap hipotermi karena hal berikut, kecuali
a. Memiliki area permukaan tubuh yang relatif besar dibandingkan massanya
b. Memiliki kulit yang tipis dan permeabel terhadap panas
c. Memiliki lemak subkutan yang sedikit untuk insulasi
d. Kemampuannya untuk menghasilkan panas dan respons simpatis yang sangat buruk
e. Memiliki afinitas terhadap oksigen yang lebih tinggi
8. Hemoglobin fetal (Hb F) memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dan afinitas terhad oksigen yang lebih tinggi
dibandingkan dengan hemoglobin dewasa disebut sebagai perubahan
a. Perubahan pada sistem Imun
b. Perubahan pada sistem hematologi
c. Perubahan pada sistem castrointestinal
d. Termoregulasi dan adaptasi fisiologi
e. Perubahan Sirkulasi
9. Selaput membrane tipis yang mengelilingi atau sebagian menutupi lubang / introitus vagina
82
disebut Hymen
a. Labia Mayora
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
b. Labia Minora
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
c. Klitoris
d. Vulva
10. Muncul pada hari ke 7 sampai ke 14 postpartum. Warnanya kekuningan atau kecoklatan. Terdiri dari lebih
sedikit darah dan lebih banyak serum, juga terdiri dari leukosit dan robekan laserasi plasenta, merupakan ciri-ciri
dari Lochia..
a. Lochia Rubra
b. Lochia Sanguinolenta
c. Lochia Serosa
d. Lochia Alba
e. Lochia Kruenta
11. Testoteron, progesterone, estrogen, dan cortisol adalah jenis hormone yangmasuk ke dalam kelas hormone...
a. peptida
b. steroid
c. derivate asam amino
d. testosteron
e. insulin
13. Prolaktin adalah suatu hormone yang masuk ke dalam kelas hormone...
a. Testosterone
b. steroid
c. derivate asam amino
83
d. insulin
e. peptida
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
15. Thyroksin digunakan untuk beberapa metabolisme tubuh, antara lain ...
a. karbohidrat, lipid, vitamin
b. protein, lipid, vitamin
c. karbohidrat, lipid, mineral
d. karbohidrat, lipid, protein
e. protein, lipid, mineral
18. Nama organ apa yang mengendalikan kelenjar hipofisa yaitu ...
a. Hati
b. Hipotalamus
84
c. Otak besar
d. Sumsum tulang belakang
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
e. Otak kecil
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
27. Dalam melakukan pertolongan persalinan, bidan harus mengetahui tahapan persalinan. Turun danmasuknya
kepala janin ke bidang PAP secara berurutan meliputi (C3)
a. Sinklitismus, anmiltismus portenor, asiklitinus anterior
b. Sunkhtimus, auklitismus anterior, asinllitismus posterior
c. Andlitismus anterior, middlitinus, amnklitismus posterior
d. Arlitinus posterior, Smilitiamus, amnitimas antenor
28. Diketahui, ibu dalam masa persalinan, saat dipampan meneran oleh bidan maka tahapanpersalinan yang
benar, sesuai dengan teori adalah (CS)
a. Sinklitismus, armklitismus, putar paksi dalam, fleksi, ekstensi, putar pakri luar
b. Sulitismus, asutus, fleka putar pak dalam, elunterum, putar palm lur
c. Siklitmus, inklitismus, putar pak dalam, fleks, ekstensi, putar palm huar
d. Armkliimaus, sinklitanus, fleksi, putar paksi dalam, ekstens, putar pak luar
86
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
29. Presentasi dahi adalah posisi kepala antara fleksi dan defleksi, sehingga yang menjadi bagianterendah adalah...
a. Dahi
b. UUB
c. UUK
d. Dagu
e. Kepala
31. Persalinan spontan (spontaneous breech) Janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibusendiri. Cara ini
lazim disebut...
a. Bracht
b. Klasik
c. Muller
d. Lovset
e. Mouritceau
32. Di bawah ini yang bukan cara melahirkan presentasi bokong ialah
a. Cara bracht
b. Cara klasik
c. Cara muller
d. Cara sacrum
e. Cara lovset
33. Yang tidak termasuk mekanisme persalinan pada persentase bokong yaitu?
a. Bahu dan tungkai bawah
b. Bahu dan lengan
c. Kepala
d. Kaki
87
e. Bokong
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
34. Apa teknik pertolongan persalinan yang dapat dilakukan pada bokong?
a. menopang bayi dengan memegang secara lembut pada tulang panggul dan tulangekor.
b. Menekan bagian keluarnya darah tepat di atas luka dan memberikan penutup lukayang tebal pada
bagian tersebut
c. meminta pasien menarik napas dengan kuat sambil menutup hidung dan mulutnya(reversed Valsava)
d. dilakukannya operasi tetap melakukan persalinan normal
35. Pada presentasi bokong, yang menjadi acuan penentuan presentasi adalah...
a. Bagian kepala janin
b. Bagian kaki janin
c. Bagian bokong janin
d. Bagian pinggang janin
e. Bagian tangan janin
36. Pada presentasi bokong, letak bokong pada bagian mana yang paling sering ditemukan?
a. Anterior kiri
b. Posterior kiri
c. Anterior kanan
d. Posterior kanan
e. Superior kanan
37. Bagian apa yang menjadi acuan untuk penentuan posisi pada presentasi bokong?
a. Tulang panggul ibu
b. Rahim
c. Punggung ibu
d. Kaki ibu
e. Perut ibu
38. Pada presentasi bokong, posisi apakah yang memungkinkan persalinan normal?
a. Sacrum anterior kiri
b. Sacrum posterior kiri
c. Sacrum anterior kanan
d. Sacrum posterior kanan
88
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
e. Sacrum superior kiri
89
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
39. Apa yang dimaksud dengan ekstensi kepala pada persalinan presentasi bokong?
a. Kepala janin terlalu besar untuk lewat dari jalan lahir
b. Kepala janin tertekan ke bawah oleh kontraksi rahim, sehingga membentuk sudutdengan leher Rahim
c. Kepala janin sedang menghadap ke atas dan terbuka dengan baik
d. Kepala janin tertekan ke atas oleh kontraksi rahim, sehingga membentuk sudutdengan leher Rahim
e. Kepala janin menghadap kesamping
40. Apa yang harus dilakukan jika persalinan presentasi bokong terjadi pada ibu yang belumpernah melahirkan
sebelumnya?
a. Dilakukan operasi Caesar
b. Dilakukan persalinan pervaginam dengan alat bantu seperti forceps
c. Dilakukan persalinan pervaginam secara normal, dengan pengawasan ketat dankesiapan untuk
melakukan operasi Caesar
d. Tidak perlu dilakukan intervensi, karena persalinan presentasi bokong adalah variannormal dan akan
berjalan dengan baik
e. Dilakukan persalinan secara normal
41. Berikut ini adalah konfigurasi umum faktor resiko terjadinya persentasi bokong, kecuali ?
a. frank breech
b. complete breech
c. perfect breech
d. footling breech
42. Letak bokong dimana kedua kaki ada di samping bokong (letak bokong sempurna) adalah?
a. Frank brech
b. Incomplete breech
c. Flaxed brech
d. Footling
43. Berikut ini beberapa faktor komplikasi persalinan letak sungsang, kecuali ?
a. Prematuritas
b. Asfiksia
c. Prolaps tali pusat
90
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
d. Annacephaly
91
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
44. Seorang perempuan G2P1A0, usia kehamilan 39 minggu datang ke PMB. mengeluh mulesyang sering dan
ingin meneran. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg, N 80x/menit, S 36,70C, P 20x/menit, palpasi fundus teraba
bagian bulat, keras, punggung kanan, ballotemen (+), HIS kuat dan teratur 5x/10 menit /50 detik. Pemeriksaan
dalam pembukaanlengkap, KK (+), teraba os. Sakrum dan kedua kaki bayi. Diagnosis apakah yang paling tepat
pada kasus tersebut?
a. Presentasi bokong murni
b. Presentasi bokong sempurna
c. Presentasi bokong tidak sempurna
d. Presentasi kaki
e. Presentasi ganda
45. Seorang perempuan yang umur kehamilannya 34 minggu datang ke praktek mandiri bidan ingin melakukan
pemeriksaan. Setelah bidan melakukan pemeriksaan palpasi leopold pada fundus teraba bulat, melengkung dan
keras, pada bagian perut sebelah kanan ibu teraba punggung janin dan DJJ terdengar jelas di atas perut ibu. Dari
kasus diatas ibu mengalami?
a. Letak sungsang
b. Letak kepala
c. Letak melintang
d. Letak bokong
e. Letak normal
46. Berlangsung selama berapa lama ketika ibu hamil yang melahirkan secara spontan dengan presentasi
belakang kepala tanpa terjadi komplikasi?
a. 18-24 jam
b. 3-6 jam
c. 30-40 menit
d. 5-10 menit
47. Prinsip penatalaksanaan cara klasik adalah?
a. Melahirkan bahu depan terlebih dahulu
b. Melahirkan bahu belakang terlebih dahulu
c. Memutar 180º untuk melahirkan bahu
d. Mencengkram bokong dan hiperlordosiskan
92
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
48. Seorang wanita tanpa perawatan prenatal dalam persalinan pada 38 minggu memiliki presentasi sungsang.
Saat sungsang dikeluarkan, terjadi spina bifida. Kepala tidak memberikan. Masalah apa yang mungkin terjadi?
a. Hidrosefalus
b. Disproporsi sefalopelvik
c. Fetal goiter
d. Incompletely dilated cervix
49. seorang perempuan usia 30 tahun, inpantu kala 1 fase aktif datang ke praktik mandir bidan dari hasil
pemeriksaan diperoleh, pada pemeriksaan abdomen teraba kepala janin 3/5 diatas symfisis pubis, PD portio tipis
lunak, pembukaan 8 cm, selaput ketuban utuh,teraba fontanel anterior dan orbita Presentasi janin pada kavas di
atas adalah?
a. Presentasi muka
b. Presentasi dahi
c. Presentasi majamuk
d. Presentasi bokong
50. Seorang bidan melakukan palpasi leopoid pada ibu multigravida dengan kehamilan 34 minggu, tinggi fundus
teraba bulat, melenting, dank eras, punggung janin berada di kanan, Djj terdengar di atas pusat ibu. Dari kasus
yang di alami wanita ini adalah?
a. Letak Sungsang
b. Letak kepala
c. Kehamilan melintang
d. Kepala janin letak normal
e. Letak bokong
93
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
51. Pada gambar di atas menunjukkan proses persalinan yang disebut dengan...
a. Fleksi
b. ekstensi
c. Ekspulsi
d. Rotasi
52. Urutan mekanisme persalinan normal di bawah ini yang tepat adalah...
a. Engagement, Fleksi, Putaran faksi dalam, Ekstensi, Putaran faksi luar, Ekspulsi
b. Fleksi, Engagement, Ekstensi, Putaran faksi dalam, Putaran faksi luar
c. Putaran faksi dalam, Fleksi, Engagement, Ekstensi, Putaran faksi luar, Ekspulsi
d. Ekspulsi, Rotasi dalam, Rotasi luar, Ekstensi
53. Pada persalinan kala berapa kah nyeri stomatic terjadi pada saat serviks uteri/leger rahimdilatasi penuh...
a. Kala 1
b. Kala 2
c. Kala 3
d. Kala 4
54. Yang bukan termasuk dalam klasifikasi nyeri persalinan adalah...
a. Nyeri viseral
b. Nyeri somatik
c. After pain
d. Persepsi
94
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
55. Bagaimana cara alami seorang ibu mengurangi nyeri pada persalinan?
a. Tidur dengan posisi telentang
b. Jalan jalan agar tidak terasa nyeri
c. Meminum obat
d. Kompres dengan air hangat, dan pijat punggung atau bahu
56. Mulainya persalinan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang memegang peranan penting dibawah ini faktor
mana yang mempengaruhi mulainya persalinan?
a. Adanya sakit perut
b. Adanya penipisan serviks
c. Masuknya nutrisi ibu pada saat bersalin
d. Penurunan kadar progesterone
57. Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan yaitu...
a. Proses pengeluaran plasenta sampai 2 jam persalinan
b. Proses pembukaan sa1-10 cm
c. Proses pengeluaran bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari uterus
d. Proses yang terjadi setelah 2 jam persalinan
58. Sinklistismus, asinklistimus, fleksi, putar faksi dalam, ekstensi, putar faksi luar, ibu dalam peranan dan
bekerja sama sehingga terjadi persalinan. Apa sajakah yang mempengaruhi mulainya persalinan?
a. Masuknya nutrisi ibu pada saat bersalin
b. Persalinan dibantu dengan kekuatan dari luar
c. Penurunan kadar progesteron, teori oxytosin, ketegangan otot-otot, pengaruh janin, teori prostaglandin
d. Adanya nyeri hebat yang dirasakan oleh ibu
59. Asuhan segera yang dilakukan Bidan pada Ny. H setelah kelahiran anak pertama adalah…
a. Meregangkan tali pusat
b. Menyuntikkan oksitosin
c. Melakukan masase uterus
93
d. Cek kemungkinan adanya janin kedua
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
94
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Kunci Jawaban
95
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
DAFTAR PUSTAKA
APAA
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
Kurniarum A .2016.moduk bahan ajar cetak kebidanan , asuhan kebidanan persalinan dan
Bayi baru lahir.jakarta.pusdik SDM kesehatan. 11- 20
Lusia. 2017. Konsep Dasar Kehamilan Dan Komplikasi. Journal of Chemical Information
and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Mary Persis H. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6.
Maryam, S. 2012. Peran Bidan Yang Kompeten Terhadap Suksesnya MDG'S. Jakarta:
Salemba Medika
Maternity, Dainty et al. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan. Tangerang Selatan:
BinarupaAksara Publisher.
Mutmainnah, Annisa, dkk. ( 2021). Asuhan Persalinan Normal dan Bayi Baru Lahir.
Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET
Notoatmodjo, Soekidjo. 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Rohani,et al. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba
Medika.
Nurasih, & Nurkholifah. 2016. Intensitas Nyeri Antara Pemberian Kompres Air Hangat
Dengan Massage Punggung Bagian Bawah Dalam Proses Persalinan Kala I Fase
Aktif. Jurnal Care Vol.4 No 3
Oktarina Mika. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi BaruLahir.
Edisi 1. Yogyakarta:Dccpublish. {Halaman 64}
Oxom, Harry. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi Persalinan. Yogyakarta:
ANDIOFFSET
Prihartini, A. R., Maesaroh, M., & Widiastuti, F. (2022). Hubungan Antara Kelainan
Letak Janin Dengan Ketuban Pecah Dini Pada Ibu Bersalin Di Kabupaten
Indramayu. Menara Medika, 4(2), 173–183.
Putri Y, Yulianti S, dkk. Buku Ajar Fisiologi Kehamilan, Nifas, Dan BBL 2022.
Rinata s. widowati h. 2020. Buku ajar genetika dan biologi reproduksi.sidoarjo, jawa
timur. Universitas muhamdiya sidoarjo . 1 36.
Rohani, Reni Saswita, Marisah. 2014. Asuhan Kebidanan pada Masa
97
Persalinan.Jakarta:Salemba Medika
Setiyani A. Sekesi . Esyunanik. 2016 modul bahan ajar cetak kebidanan Asuhan
kebidanan neonatus , bayi , balita dan anak pra sekolah . Jakarta. Pusdik SDM
APAA
FISIOLOGI KEHAMILAN , PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL
kesehatan . 3-10
98
APAA