Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA KESEHATAN DAN BIOKIMIA

PEMERIKSAAN ASAM URAT

Dosen Pengampu:

Yulina Dwi Hastuty, S.Kep, Ners, M.Biomed

Disusun Oleh:

Nama : Nanda Putri

NIM : P07524423077

Kelas :TK IB Kebidanan Medan

JURUSAN SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KEMENKES RI MEDAN TINGKAT I
SEMESTER II TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktikum
Pemeriksaan Asam Urat” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Fisika Kesehatan Dan Biokimia . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Pemeriksaan Asam Urat dikehidupan sehari-hari bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yulina Dwi Hastuty,S.Kep, Ners,
M.Biomed, selaku Dosen Fisika Kesehatan Dan Biokimia yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya
sebutkan semua, terimakasih atas bantuannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun saya butuhkan demi kesempurnaan Laporan Praktikum ini.

Medan, 20 April 2024

Nanda Putri

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Praktikum 2
1.3 Manfaat Praktikum 2
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIKUM 3
2.1 Alat dan Bahan 3
2.2 Prosedur Kerja 3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 6
3.1 Interpretasi Hasil 6
3.2 Pembahasan 8
BAB IV KESIMPULAN 10
DAFTAR PUSTAKA iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) suatu zat yang bernama
purin. Zat purin adalah zat alami yang merupakan salah satu kelompok struktur kimia
pembentuk DNA dan RNA. Ada dua sumber utama purin yaitu purin yang diproduksi sendiri
oleh tubuh dan purin yang didapatkan dari asupan makanan seperti tanaman atau hewan.
Asam urat sebenarnya memiliki fungsi dalam tubuh yaitu sebagai antioksidan dan
bermanfaat dalam regenerasi sel. Metabolisme tubuh secara alami menghasilkan asam urat.
Asam urat menjadi masalah ketika kadar di dalam tubuh melewati batas normal (Noviyanti,
2015).
Asam urat terutama disintesis dalam hati yang dikatalisis oleh enzim xantin oksidase.
Asam urat diangkut ke ginjal oleh darah untuk filtrasi, direabsorbsi sebagian, dan diekskresi
sebagian sebelum akhirnya diekskresikan melalui urin. Peningkatan kadar asam urat dalam
urin dan serum bergantung pada fungsi ginjal, kecepatan metabolisme purin, dan asupan diet
makanan yang mengandung purin (Hamdani, 2012). Kadar asam urat dapat diketahui melalui
hasilpemeriksaan darah. Nilai rujukan kadar darah asam urat normal pada laki-laki yaitu 3.6 -
8.2 mg/dL sedangkan pada perempuan yaitu 2.3 – 6.1 mg/dL (Iswanto, 2018).
Dan pada praktikum ini kita akan melakukan pemeriksaan asam urat dengan
menggunakan sampel darah. Dimana untuk mengetahui kadar Asam Urat di dalam
tubuh . Asam urat ini dihasilkan dari kerusakan alami sel tubuh, dan juga dihasilkan
dari makanan yang biasa dikomsumsi sehari-hari. Dimana ginjal menyaring sebagian
besar Asam Urat dalam darah dan membuang kelebihan Asam Urat melalui air
kencing. Beberapa jumlah asam juga terdapat dalam tinja. Jika kadar asam urat tinggi
dalam darah itu menunjukkan bahwa ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat
tersebut dari darah atau jumlah asam yang dihasilkan oleh tubuh itu terlalu tinggi.
Adapun hasil dari pengujian ini dapat menjadi informasi klinis untuk
mendiagnosa penyakit pada pasien atau probandus dengan cara membandingkan
jumlah asam urat yang terkandung dalam serum darah pasien dengan range
normalnya. Hal inilah yang melatar belakangi percobaan ini dilakukan.

1
1.2 Tujuan Praktikum
a. Tujuan Instruksional Umum
Adapun tujuan dari praktikum ini bertujuan dari praktikum ini yaitu untuk
menentukan dan menghitung kadar asam urat dalam serum darah dan
menginterpretasikan datanya.

b. Tujuan Instruksional Khusus


a. Mahasiswa dapat mengetahui batas kadar normal asam urat.
b. Mahasiswa dapat meneentukan dan menghitung kadar asam urat dalam
serum.

1.3 Manfaat Praktikum

mengetahui dan memahami cara pemeriksaan kadar asam urat dalam serum
darah.

2
BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan

ALAT
1. kuvet
2. Mikropipet
3. rak tabung
4. sentrifuge
5. spektrofotometer UV VIS
6. tabung reaksi
7. tabung sentrifuge.

BAHAN
1. Aquadest
2. mata mikropipet
3. sampel darah (serum)
4. reagen R.

2.2 Prosedur Kerja


a. Penyiapan serum

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, dimasukan darah ke


dalam tabung sentrifuge.Disentrifuge selama ±15 menit pada kecepatan 6000
rpm.Diambil serum darah kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
1) Penyiapan serum
Siapkan alat dan bahan

Masukkan darah ke dalam tabung sentrifuge

Sentrifuge selama ± 15 menit pada kecepatan 6000 rpm

Ambil serum darah

3
Masukkan ke dalam tabung reaksi
2) Pengukuran absorban blanko
Siapkan alat dan bahan

Pipet 75 µL aquadest ke dalam kuvet

Tambahkan 3000 µL reagen asam urat, homogenkan

Inkubasi pada suhu 37 °C selama 5 menit

Ukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 550 nm


3) Pengukuran absorban standar
Siapkan alat dan bahan

Pipet 75 µL larutan standar ke dalam kuvet

Tambahkan 3000 µL reagen asam urat, homogenkan

Inkubasi pada suhu 37 °C selama 5 menit

Ukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 550 nm


1) Pengukuran absorban sampel
Siapkan alat dan bahan

Pipet 75 µL sampel ke dalam kuvet

Tambahkan 3000 µL reagen asam urat, homogenkan

Inkubasi pada suhu 37 °C selama 5 menit

Ukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 550 nm

4
b. Pemeriksaan Asam Urat
1. Pengukuran absorban blanko

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Dipipet 60 µL aquadest


ke dalam vial. Ditambahkan 2500 µL reagen R lalu diinkubasi selama 4 menit 30
detik pada suhu 37°C.Kemudian diukur absorban pada panjang gelombang 546
nm dengan spektrofotometer lalu dicatat nilai absorbansinya.
2. Pengukuran absorbansi standar

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Dipipet 60 µL standar ke


dalam vial. Ditambahkan 2500 µL reagen R lalu diinkubasi selama 4 menit 30
detik pada suhu 37°C. Kemudian diukur absorban pada panjang gelombang 546
nm dengan spektrofotometer lalu dicatat nilai absorbansinya.
3. Pengukuran absorbansi sampel

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Dipipet 60 µL serum ke


dalam vial. Ditambahkan 2500 µL reagen R lalu diinkubasi selama 4 menit 30
detik pada suhu 37°C. Kemudian diukur absorban pada panjang gelombang 546
nm dengan spektrofotometer lalu dicatat nilai absorbansinya.

5
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Interpretasi Hasil

Tabel 1. Pengamatan Pemeriksaan Asam Urat (6 mg/dL)


Absorbansi Standar Absorbansi sampel Nilai (mg/dL)
-0,012 Klp 1: -0,006 3
Klp 2: -0,004 2
Klp 3: -0,010 5
Klp 4: -0,009 4,5

LAMPIRAN PRAKTIKUM

REAGEN R

SAMPEL
serum

Plasma

6
ALAT
SPEKTROFOTOMETER

1. Perhitungan
1) Kelompok 1
−0,006
Asam Urat = x 6 mg/dL
−0,012
= 3 mg/dL
2) Kelompok 2
−0,004
AsamUrat = x 6 mg/dL
−0,012
= 2 mg/dL
3) Kelompok 3
−0,010
Asam Urat = x 6 mg/dL
−0,012
= 5 mg/dL
4) Kelompok 4
−0,009
Asam Urat = x 6 mg/dL
−0,012
= 4,5 mg/dL

7
3.2 Pembahasan
Darah merupakan cairan tubuh yang banyak mengandung air dan beberapa zat-zat
terlarut yang berfungsi dalam mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri. Serum darah dan plasma darah meskipun sama-sama merupakan
bagian yang terdapat di dalam darah, namun keduanya berbeda. Serum merupakan bagian
yang ada di dalam darah yang tidak mengandung fibrinogen sehingga membuatnya tidak
menggumpal seperti plasma darah. Plasma darah mengandung zat fibrinogen yang berfungsi
sebagai pembekuan darah.
Asam urat merupakan senyawa berbentuk Kristal yang merupakan hasil metabolisme
purin dalam tubuh yang merupakan bentuk turunan dari nucleoprotein. Ini dapat berasal dari
makanan ataupun pemecahan asam nukleat purin. Kelebihan atau kekurangan kadar asam urat
di dalam darah sering menjadi indikasi adanya penyakit atau gangguan pada tubuh manusia.
Penyakit asam urat atau gout merupakan sejenis penyakit yang menyerang sendi di
dimana adanya cairan asam urat disekitar membran sinovial dan kadar asam urat yang terlalu
tinggi di dalam darah. Dalam keadaan normal, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan
melalui urin. Tetapi dalam kondisi tertentu, tubuh dapat menghasilkan asam urat dalam jumlah
yang berlebih dan adanya
gangguan dalam mengeliminasi asam urat yang berlebih sehingga asam urat menumpuk
dalam tubuh. Selanjutnya akan terjadi penumpukan asam urat di sekitar sendi menyebabkan
peradangan atau nyeri.
Pada praktikum ini, dilakukan pemeriksaan kadar asam urat di dalam darah. Bagian
darah yang digunakan adalah serumnya karena serum tidak mengandung fibrinogen yang
dapat menyebabkan darah membeku. Pemeriksaan kadar asam urat menggunakan reagen R
yang merupakan reagen spesifik untuk pengukuran kadar asam urat.
Inkubasi sampel setelah penambahan reagen pada suhu ruangan selama beberapa menit,
dimaksudkan agar reagen dan sampel dapat bercampur dengan baik, sehingga pada saat
pengukuran absorban hasilnyapun sesuai dengan yang diharapkan. Dengan melakukan
pemeriksaan kadar asam urat, kita dapat membandingkan hasil yang didapatkan dengan nilai
normal yang seharusnya sehingga dapat diinterpretasikan kemungkinan penyakit yang diderita
oleh probandus.
Pemeriksaan asam urat dalam serum menggunakan prinsip berdasarkan pada
kemampuan enzim uricase yang mengkatalisis reaksi pembentukkan allantoin dan hidrogen
8
peroksida. Dimana hidrogen peroksida yang terbentuk kemudian digunakan untuk
mengoksidasi suatu chromogen untuk membentuk warna, biasanya dengan bantuan enzim
peroksidase atau katalase.
Adapun hasil yang diperoleh dari pemeriksaan asam urat dalam serum untuk kelompok
1, 2, 3, dan 4 dengan nilai absorbansi -0,006, -0,004, -0,010, -0,009 maka diperoleh kadar asam
urat secara berturut-turut adalah 3 mg/dL, 2 mg/dL, 5 mg/dL, dan 4,5 mg/dL. Berdasarkan hasil
yang diperoleh dapat dinyatakan bahwa nilai kadar asam urat untuk kelompok 1, 3, dan 4 berada
pada range normal sedangkan kadar asam urat kelompok 2 hasilnya dibawah nilai normal.
Dimana kadar asam urat normal untuk perempuan 2,4 – 6 mg/dL.
Adapun faktor kesalahan yang dapat terjadi yaitu, pada saat pengambilan darah alat
maupun wadah yang digunakan tidak steril sehingga menyebabkan darah terkontaminasi
dengan mikroorganisme sebelum dilakukan pemeriksaan sehingga mempengaruhi hasil yang
didapatkan. Selain itu, kesalahan pada prosedur kerja, dan kebersihan alat yang digunakan
dalam praktikum juga dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.

9
BAB IV
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kadar asam
urat pada kelompok 1, 2, 3 dan 4 secara berturut-turut adalah 3 mg/dL, 2 mg/dL, 5 mg/dL,
dan 4,5 mg/dL.

B. Saran
Diharapkan agar alat dan bahan yang akan digunakan telah dipersiapkan terlebih dahulu
agar praktikum dapat terlaksana dengan mudah.

1
0
DAFTAR PUSTAKA

Harlina, R. P., Arifin, M. Z., & Rahmawati, A. (2016). Gambaran kadar asam urat pada lansia.
Skripsi. Laboratorium Penelitian Dan Pengembangan Farmaka Tropis Fakultas Farmasi
Universitas Mualawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, 1(2), 5–24.
https://repo.stikesicme- jbg.ac.id/3791/14/ARTIKEL ROKHIMAH PUJI HARLINA.pdf

Putrianti, B., & Wulandari, A. (2019). Peningkatan Pengetahuan Dan Screening Penyakit Gout
Dengan Pemeriksaan Asam Urat Pada Lansia Di Desa Majasem Yogyakarta. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Karya Husada, 1(1), 30– 35.

Martsiningsih, M. Atik , Dermawan O 2016, Gambaran Kadar Asam Urat Darah Metode
Basah (Uricase-PAP) Pada Sampel Serum Dan Plasma EDTA, Jurnal Teknologi
Laboratorium ISSN: 2338 – 5634, Poltekkes Kemenkes : Yogyakarta.

iii

Anda mungkin juga menyukai