Ubt10 06 2022 102115
Ubt10 06 2022 102115
Oleh :
ARDHILLES GAGALANG
20.741010.24
TESIS
Diajukan Sebagai Syarat Untuk memperoleh gelar Magister Hukum pada Program
Oleh :
ARDHILLES GAGALANG
20.741010.24
Latar belakang penulisan tesis ini adalah kewenangan pelaksanaan otonomi daerah
yang diberikan Pemerintah pusat kepada Pemerintah daerah salah satunya penyerahan
kewenangan dibidang pengelolaan barang milik daerah. Pengelolaan barang milik daerah
di Kabupaten Malinau masih terdapat permasalahan dan kendala, seperti Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) BPK terhadap laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten
Malinau Tahun 2020 masih memberikan catatan terhadap pengelolaan barang milik daerah
yang belum sepenuhnya tertib, seperti terdapat tanah yang berlum memiliki sertifikat,
barang milik daerah yang dikuasai oleh pihak yang tidak berhak, belanja barang milik
daerah yang tidak tercatat sebagai aset tetap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa otonomi daerah memberikan kewenangan
yang besar kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Malinau untuk melaksanakan tata kelola
barang milik daerah. Pemerintah Daerah Kabupaten Malinau dituntut untuk dapat
melakukan tata kelola dan pengawasan barang milik daerah berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, seperti: Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah; Permendagri Nomor 19 Tahun 2016
tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 telah mengatur pengelolaan dan
pengawasan yang dilakukan secara berjenjang terhadap barang milik daerah mulai dari
Bupati Malinau, Sekretaris Daerah sampai dengan Kepala OPD. Untuk dapat
melaksanakan pengelolaan dan pengawasan barang milik daerah yang efektif dan efisien
diperlukan peraturan pelaksana yang lebih detail sebagai penjabaran peraturan yang lebih
tinggi berupa Peraturan Daerah yang mengatur tata kelola dan pengawasan barang milik
daerah sebagai dasar hukum yang memiliki kekuatan hukum seperti yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang sehingga atas berkat dan rahmat-Nya penulisan hukum/skripsi
27 Tahun 2014 Di Kabupaten Malinau” Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
rasa terima kasih kepada semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung
telah memberikan segala bantuan, dukungan serta doanya kepada penulis sehingga
1. Prof. Dr. Drs. Adri Patton,M.Si. selaku Rektor Universitas Borneo Tarakan;
Borneo Tarakan;
Iham Agang, S.H., M.H Dosen Pembimbing II yang telah membimbing penulis
5. Para Dosen Pengampu Mata Kuliah baik Dosen Universitas Borneo Tarakan dan
Dosen Pengampu Mata Kuliah dari Universitas yang bekerja sama dengan
6. Bapak Wempi W Mawa, S.E. Bupati Malinau dan Bapak Jakaria, S.E., M.Si Wakil
8. Isteri tercinta Maryam yang setiap saat selalu berdoa dan memberi dorongan serta
10. Keluarga besar Penulis yang selalu mendoakan Penulis di setiap saat.
Penulis menyadari bahwa segala sesuatu tidaklah luput dari kesalahan dan
kehilapan, hasil karya penulis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanya penulis
hukum/tesis ini, Penulis sangat mengharapkan saran dan masukan untuk tujuan untuk
perbaikan dan penyempurnaan dalam penulisan Tesis ini, semoga segala bantuan yang
Akhir kata, penulis berharap semoga penulisan hukum/tesis ini dapat bermanfaat
Penulis
ARDHILLES GAGALANG
NPM. 2074101024
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Judul …………………………………………………………... 1
2. Saran ........................................................................................... 96
DAFTAR BACAAN
BAB I
PENDAHULUAN
tataran kenegaraan di Indonesia seperti yang tertuang dalam Pasal 18 ayat (2)
Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah semakin diberi ruang yang sangat luas
daerah.
sifatnya tidak hierarki, namun tetap akan terdapat hubungan antara Pemerintah
1
2
Perjalanan otonomi daerah pasca era reformasi yang sudah berjalan lebih
tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien dengan cara memotong
memotong jalur birokrasi yang panjang sebagai upaya mewujudkan tata kelola
dan fungsinya. Keberadaan PNS sebagai abdi Negara akan mendorong PNS
1
Puteri Hikmawati. 2012. Sinkronisasi Dan hemonisasi Hukum Penyelenggaraan Otonomi
Daerah Studi Di Provinsi Bali, h. 5
3
lain dasar kewenangan atribusi dan kewenangan delegasi. Antara atribusi dan
itu. Perbedaannya adalah pada delegasi selalu didahului oleh adanya atribusi,
sedangkan dalam atribusi tidak ada yang mendahului, pada atribusi terjadi
wewenang.2
milik daerah pada awal pembentukan Kabupaten Malinau menjadi salah satu
Kondisi tersebut terlihat dari hasil audit BPK terhadap Laporan Keuangan
audit BPK.
2
Ni Luh Gede Astariyani. 2009. Pendelegasian Kewenangan Mengatur Dalam Peraturan
Gubernur. Tesis. program Pasca sarjana Universitas Udayana, Bali, h. 41
4
kendala.3
berikut:4
b. Terdapat barang milik daerah berupa peralatan dan mesin yang dikuasai
c. Terdapat realisasi belanja peralatan yang dan mesin yang belum tercatat
d. Terdapat barang milik daerah berupa peralatan dan mesin kondisi rusak
ini masih terdapat permasalahan seperti masih banyak instansi yang belum
3
Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten
Malinau Tahun Anggaran 2014
4
Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten
Malinau Tahun Anggaran 2020
5
dapat menyajikan data secara pasti.5 Dalam pengelolaan asset daerah secara
masyarakat.
1. Barang milik daerah tercatat dan terdaftar pada OPD namun secara fisik
keberadaan tidak ada, hal ini secara umum disebabkan karena PNS yang
2. Barang milik daerah yang tercatat dan terdaftar pada OPD belum
belum bersertifikat
3. Barang milik daerah yang didanai oleh APBD Provinsi atau APBN yang
5
Sufri, Nuryamin, Pegelolaan Aset/Barang Milik Daerah di Dinas Pekerjaan Umum Bantul
Tahun 2014-2015. Universitas Muhammadiyah Yogjakarta, 2012
6
4. Barang milik daerah memiliki nilai pengadaan yang tidak sesuai dengan
standarisasi
pengawasan yang baik akan mampu mewujudkan tata kelola barang milik
Barang Milik Daerah berpengaruh terhadap kinerja daerah, suatu daerah dapat
menjadi daerah yang memiliki sumber daya yang memadai serta mampu
secara cermat, efektif dan efisien terhadap tata kelola barang milik daerah.
Karena salah satu penyebab utama pengelolaan barang milik daerah yang
pemerintah daerah.
2. Rumusan Masalah
Kabupaten Malinau?
Malinau?
3. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian
5.1.Secara teoritis
hukum tata Negara dan dapat dipergunakan sebagai bahan kajian ilmu
hukum
5.2.Secara praktis
6. Kerangka Konseptual
daerah adalah pejabat Eselon IV atau pejabat setingkat kepala sub bagian,
kepala sub bidang, dan kepala seksi, sedangkan pejabat setingkat di atasnya
adalah pejabat Eselon III atau atau pejabat setingkat sekretaris, kepala bagian,
dan kepala bidang. Pejabat setingkat di atasnya lagi yaitu pejabat Eselon II
atau pejabat setingkat Kepala Badan, Kepala Dinas, dan Kepala Instansi.6
6
Syafrial (2009). Pengaruh Ketepatan Skedul Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran
Anggaran, dan Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial SKPD pada
Pemerintah Kabupaten Sarolangun. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, h. 34
10
atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi dibagi atas kabupaten dan
mengatur dan mengurus rumah tangga ini mengandung tiga hal utama
jajahan.
pemerintahan daerah dilaksanakan oleh DPRD dan kepala daerah. DPRD dan
yang diserahkan kepada daerah. Dengan demikian maka DPRD dan kepala
pemerintahan yang baik bersumber dari proses dan system yang baik.
System yang baik dibangun dan dijalankan oleh sumber daya aparatur
yang baik pula. Baik dalam konteks aparatur secara psikologi maupun
7
Hayat, Manajemen Pelayanan Publik. PT. Raja Grafindo Persada. Depok 2019, h. 167
13
good governance.
diperintah atau dengan kata lain terjadi desentralisasi dan otonomi daerah.
mencapai hal tersebut. Akan tetapi dibutuhkan suatu tekad yang kuat dari
1) Participation
kontruktif
2) Rule of law
bulu, hokum harus kuat dan tajam. Hokum tidak boleh melakukan
3) Transparency
Negara.
4) Responsiveness
8
Ibid, h. 171
16
5) Concensus orientation
6) Equity
27 ayat (2) bahwa tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan
8) Accountability
9) Strategic vision
17
penyelenggara Negara.
6.3.Konsep Wewenang
(Pasal 1.6; Pasal 53 ayat 2 huruf C). Istilah wewenang digunakan dalam bentuk
“bevoegdheid” dalam istilah hukum Belanda. Kalau kita kaji istilah hukum kita
secara cermat, ada sedikit perbedaan antara istilah wewenang atau kewenangan
maupun dalam konsep hukum privat. Dalam hukum kita, istilah kewenangan
9
Philipus M Hadjon, Tentang Wewenang, Yuridika, No. 5&6 Tahun XII, Sep-Des 1997,
h.1
18
a. Pengaruh
b. Dasar hukum
c. Konformitas hukum
wewenang itu harus selalu dapat ditunjuk dasar hukumnya dan komponen
standar umum (semua jenis wewenang) dan standar khusus (untuk jenis
wewenang tertentu). Konsep wewenang dalam hal ini hanya dibatasi pada
melaksanakan tugasnya.11
10
Philipus M. Hadjon, Kisi-Kisi Hukum Administrasi Dalam Konteks Tindak Pidana
Korupsi, Gadjah Mada University Press, Jogyakarta, 2011, h. 10
11
Ibid
12
Ibid, h. 11
19
a. Atribusi
b. Delegasi
sebagai berikut:
13
J.B.J.M. ten Berge, Besturen door de overhead, Netherlands algemeen bestuursrecht 1,
tweede druk, Tjeenk, Willink, 1997, h. 89, dalam Philipus M. Hadjon, Kisi-Kisi Hukum
Administrasi Dalam Konteks Tindak Pidana Korupsi, Gadjah Mada University Press, Jogyakarta,
2011, h. 13
20
tersebut
c. Mandat
pemberi mandat. Atas dasar itu penerima tidak dapat menjadi tergugat
14
Ibid
21
yang dilakukan penerima mandate. Dalam hal ini asas vicarious liability
semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari
perolehan lainnya yang sah. Perolehan lainnya yang sah antara lain barang
yang berasal dari hibah, barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-
Pemda)
b. Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah yang terdiri dari:
2) Perusahaan Umum
15
Philiphus M Hadjon, Op., Cit, h. 15
22
barang milik daerah adalah Barang milik daerah adalah semua barang yang
dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya
yang sah.
a. Barang milik daerah yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD; atau
b. Barang milik daerah yang berasal dari perolehan lainnya yang sah.
Barang milik daerah yang berasal dari perolehan lainnya yang sah,
meliputi:
undangan;
Akuntansi Aset tetap, menyatakan bahwa aset adalah sumber daya ekonomi
yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa
23
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan
dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang
diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber sumber
daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.16Aset tetap adalah aset
berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan
masyarakat umum.
barang milik daerah adalah Barang milik daerah adalah semua barang yang
dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya
yang sah.17
a. Barang milik daerah yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD; atau
b. Barang milik daerah yang berasal dari perolehan lainnya yang sah.
Barang milik daerah yang berasal dari perolehan lainnya yang sah,
meliputi:
16
Pernyataan PSAP Nomor 7 Tentang Akuntansi Aset Tetap. 2010
17
Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik
Daerah, h. 1.
24
undangan;
e. barang yang diperoleh kembali dari hasil divestasi atas penyertaan modal
pemerintah daerah.
aset/barang milik daerah meliputi: (1) adanya perencanaan yang tepat, (2)
yang berasal dari bahasa Inggris yang artinya kalau dilihat dalam kamus
18
Chatib Soleh dan Rochmansjah Heru, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, ,
Fokus, Bandung, 2010, h. 136.
19
Burhanudin, Manajemen Aset Daerah: Edisi Pertama, Bogor, 2009, h. 104
20
Ibid., h. 122.
25
daerah;
daerah;
jawab :
21
Ibid., h. 9.
26
daerah; dan
milik daerah.22
tanggungjawab:
Barang;
22
Ibid., h. 10
27
milik daerah.23
jawab:
23
Ibid., h. 11.
28
dipimpinnya;
dalam penguasaannya;
bangunan;
24
Ibid., h. 12.
29
yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya yang sah;
Pembantu;
dan/atau bangunan;
daerah;
11) meneliti laporan mutasi barang setiap bulan yang disampaikan oleh
Gubernur/ Bupati/Walikota;
milik daerah;
25
Ibid., h. 14.
31
Pengguna Barang;
milik daerah yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya
yang sah;
Pengguna Barang;
26
Ibid., h. 15
32
permintaan barang;
dokumen penatausahaan;
bertanggungjawab:
milik daerah;
milik daerah yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya
yang sah;
27
Ibid., h. 16.
34
permintaan barang;
Barang;
dokumen penatausahaan;
35
18) membuat laporan mutasi barang setiap bulan yang disampaikan pada
Pengguna
a. Pembinaan
dilakukan oleh:
undangan.
perundang-undangan.
perundang-undangan.
7. Metode Penelitian
prakteknya.
a. Pendekatan Undang-Undang
ini akan dianalisa konsistensi antara regulasi yang satu dengan regulasi
yang lain, dan analisa terhadap dasar filosofi atau dasar pemikiran
28
Philipus M Hadjon dan Tatiek Sri Djatmiati, Argumentasi Hukum, Gaja Mada
University Press, 2005, h. 1
38
b. Pendekatan Konseptual
diteliti.
pandangan dan doktrin dalam ilmu hukum untuk dapat menemukan ide
c. Pendekatan Kasus
bukan merupakan dokumen resmi, terdiri dari buku teks, kamus hukum,
mempelajarinya.
hukum, dan pendapat para ahli hukum sebagai ketentuan yang bersifat
tersebut.30
29
Peter Mahmud Marzuki. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Kencana, 2008, h. 344.
30
Ibid., h 349.
41
hukum (the sources of laws) dan jenis hukum (the kinds of laws).
Penulisan tesis ini dibagi dalam empat bab, yang masing-masing bab
tesis ini. Selain itu juga akan menguraikan mengenai bagaimana cara
menganalisis permasalahan tersebut. Untuk itu dalam bab ini akan terbagi
tersebut maka akan dibagi dalam beberapa sub bab pokok bahasan.
diketahui jawaban atas permasalahan yang ada dalam Bab I. Selain itu
di Kabupaten Malinau.
43
BAB II
dan/atau dimiliki oleh Pemerintah, dan dapat diukur dalam satuan uang,
Akuntansi Aset tetap, menyatakan bahwa aset adalah sumber daya ekonomi
yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan
dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang
diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber sumber
daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Aset tetap adalah aset
berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan
masyarakat umum.
43
44
semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari
perolehan lainnya yang sah. Perolehan lainnya yang sah antara lain barang
yang berasal dari hibah, barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-
Pemda)
b. Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah yang terdiri dari:
2) Perusahaan Umum
barang milik daerah adalah Barang milik daerah adalah semua barang yang
dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya
yang sah.
45
a. Barang milik daerah yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD; atau
b. Barang milik daerah yang berasal dari perolehan lainnya yang sah.
Barang milik daerah yang berasal dari perolehan lainnya yang sah,
meliputi:
undangan;
Akuntansi Aset tetap, menyatakan bahwa aset adalah sumber daya ekonomi
yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan
dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang
diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber sumber
daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Aset tetap adalah aset
berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan
46
masyarakat umum.
barang milik daerah adalah Barang milik daerah adalah semua barang yang
dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya
yang sah.
a. Barang milik daerah yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD; atau
b. Barang milik daerah yang berasal dari perolehan lainnya yang sah.
Barang milik daerah yang berasal dari perolehan lainnya yang sah,
meliputi:
undangan;
e. barang yang diperoleh kembali dari hasil divestasi atas penyertaan modal
pemerintah daerah.
47
aset/barang milik daerah meliputi: (1) adanya perencanaan yang tepat, (2)
yang berasal dari bahasa Inggris yang artinya kalau dilihat dalam kamus
daerah;
daerah;
31
Burhanudin, Manajemen Aset Daerah: Edisi Pertama, Bogor, 2009, h. 104
48
jawab :
daerah; dan
milik daerah.
49
tanggungjawab:
Barang;
milik daerah.
jawab:
dipimpinnya;
dalam penguasaannya;
bangunan;
51
yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya yang sah;
Pembantu;
dan/atau bangunan;
52
daerah;
11) meneliti laporan mutasi barang setiap bulan yang disampaikan oleh
Gubernur/ Bupati/Walikota;
milik daerah;
Pengguna Barang;
milik daerah yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya
yang sah;
Pengguna Barang;
permintaan barang;
dokumen penatausahaan;
bertanggungjawab:
milik daerah;
milik daerah yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya
yang sah;
permintaan barang;
Barang;
dokumen penatausahaan;
18) membuat laporan mutasi barang setiap bulan yang disampaikan pada
Pengguna
Milik Negara/Daerah
32
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah
58
bersangkutan.
status kepemilikan.
negara/daerah.
negara/daerah
59
Daerah;
Daerah;
jawab pengelolaan dan pengawasan barang milik daerah yang ada pada
33
Ibid
60
sebagai berikut:
Daerah; dan
Milik Daerah.
berikut:
dalam penguasaannya;
Barang;
Daerah;
penguasaannya; dan
biasanya antara organ pemerintah satu dengan organ pemerintah lain, dan
sebagai berikut:
lainnya
Peraturan Daerah
34
Sirajuddin dkk, Hukum Administrasi pemerintahan Daerah. Setara Press, Malang, 2016,
h. 98
63
ketentuan:35
yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya yang sah;
Pembantu;
35
Ibid, h. 99
64
dan/atau bangunan;
daerah
11) meneliti laporan mutasi barang setiap bulan yang disampaikan oleh
Penatausahaan Barang;
Pengguna Barang;
a. Pembinaan
dilakukan oleh:
undangan.
perundang-undangan.
perundang-undangan.
68
BAB III
Milik Negara/Daerah
Daerah;
Daerah;
68
69
Daerah; dan
Milik Daerah.
70
berikut:
dalam penguasaannya;
Barang;
71
Daerah;
penguasaannya; dan
yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya yang sah;
72
Pembantu;
dan/atau bangunan;
daerah
11) meneliti laporan mutasi barang setiap bulan yang disampaikan oleh
Penatausahaan Barang;
Pengguna Barang;
dengan baik dan efisien, sejalan dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-
2008.
untuk menjaga dan melindungi barang milik daerah sebagai asset daerah yang
dengan baik sesuai dengan peruntukkannya dan yang terlebih penting untuk
menjaga agar barang milik daerah tetap terjaga secara nilai pembukuan dan
keberadaan fisiknya.
1) UUD
2) Tap MPR
3) Undang-Undang/Perpu
4) Peraturan Pemerintah
76
5) Peraturan Presiden
yang terkait secara langsung dengan levelitas suatu produk hukum peraturan
yang tertinggi dan semakin kebawah memiliki tingkat derajat yang lebih
peraturan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, antara satu peraturan dengan
masih banyak produk hukum (dilihat dari bentuk dan jenisnya) yang diakui
kewenangan.
dalam penguasaannya;
Daerah;
penguasaannya; dan
79
Daerah; dan
Milik Daerah.
36
Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten
Malinau Tahun 2020
81
b. Terdapat barang milik daerah berupa peralatan dan mesin yang dikuasai
c. Terdapat realisasi belanja peralatan yang dan mesin yang belum tercatat
d. Terdapat barang milik daerah berupa peralatan dan mesin kondisi rusak
Pemerinahan
Aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset
ekonomi masa yang akan datang. Aset tetap yang dihentikan penggunaan
Milik Negara/Daerah
dalam tata kelola dan pengawasan barang milik daerah untuk menghindari
Sebagai upaya mewujudkan tata kelola barang milik daerah yang baik
barang milik daerah sebagai dasar hukum yang memiliki kekuatan hukum
37
Ridwan, HR. 2006. Hukum Administrasi Negara.UII Press: Yogyakarta. Halaman 100
84
38
Amela Erliana Crhistine. Perbandingan PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 27 Tahun
2014 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dengan PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 6 Tahun 2006 dan PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 38 Tahun 2008. STAN. Hlm. 7
85
pemindahtanganan.
BMD.
Penyediaan Infrastruktur.
antara tanah dan bangunan dengan selain tanah dan bangunan untuk
BMN/D.
dimiliki Pengguna Barang. Hal ini merupakan salah satu langkah untuk
tapi tentu saja diperlukan peraturan turunan yang mengatur masalah ini
BMN/D.
untuk dihibahkan, BMN yang berasal dari dana dekonsentrasi dan dana
BMN lainnya yang ditetapkan lebih lanjut oleh Pengelola Barang atau
proses birokrasi.
dengan kondisi tertentu kepada Pengelola Barang Milik Daerah; dan (c)
Barang lainnya dalam jangka waktu tertentu tanpa harus mengubah status
Penghapusan BMN/D.
Infrastruktur” yang masa sewanya dapat lebih dari 5 (lima) tahun dan
sewa infrastuktur.
yang harus dilakukan sekaligus dapat dipahami mengingat hal ini akan
dihilangkan.
91
Serah /Bangun Serah Guna dan biaya pelaksanaan Bangun Guna Serah
/Bangun Serah Guna menjadi beban mitra Bangun Guna Serah /Bangun
merupakan salah satu alternatif dalam mitigasi risiko dan telah sangat
lainnya.
yang dapat dilakukan pengelola barang atas nilai BMN/D yang telah
10. Terdapat dasar perhitungan nilai limit penjualan BMN secara lelang
pembukuan BMN/D.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
kelola barang milik daerah diharapkan mampu menjadi salah satu instrument
mulai dari Bupati Malinau, Sekretaris Daerah sampai dengan Kepala OPD.
yang efektif dan efisien diperlukan peraturan pelaksana yang lebih detail
sebagai jabaran peraturan yang lebih tinggi berupa Peraturan Daerah yang
mengatur tata kelola dan pengawasan barang milik daerah sebagai dasar
hukum yang memiliki kekuatan hukum seperti yang diatur dalam Undang-
95
96
B. Saran
kelola dan pengawasan barang milik daerah untuk menghindari kesalahan dan
Tahun 2016 dengan baik dan taat merupakan suatu keharusan sebagai upaya
untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, sehingga catatan dari
tata kelola dan pengawasan barang milik daerah dengan menyusun dan
yang mengatur tata kelola dan pengawasan barang milik daerah dapat menjadi
Tahun 2016. Oleh sebab itu, penyusunan Peraturan Daerah akan mengatur
Buku :
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung, PT. Citra
Aditya Bakti, 2004
Agustino Leo, Dasar-dasar Kebijakan Publik, Alfabeta, Bandung, 2008
Amela Erliana Crhistine. Perbandingan PP 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah dengan PP 6 Tahun 2006 dan PP 38 Tahun
2008. STAN, 2020
Amrah Muslimin, Aspek-Aspek Hukum Otonomi Daerah, Bandung, Alumni, 1982
Ashofa,Burhan. 2007. Metode Penelitian Hukum. Jakarta : Rhineka Cipta
Asshiddiqie Jimly, 2007, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca
Reformasi, Jakarta, BIP
Boedianto Akmal, Hukum Pemerintah Daerah, Laksbang Pressindo, Yogyakarta,
2010
Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum. PT. Rineke Cipta, Jakarta, 2001
Burhanudin, Manajemen Aset Daerah: Edisi Pertama, Bogor, 2009
Chatib Soleh dan Rochmansjah Heru, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, ,
Fokus, Bandung, 2010
CST Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka,
Jakarta, 2003
Felix A. Nigro, Administrasi Publik, Rineke Cipta, Jakarta, 2009
Halim Abdul, Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah: Edisi Revisi,
Jakarta, Salemba Empat, 2007
Hayat, Manajemen Pelayanan Publik. PT. Raja Grafindo Persada. Depok 2019
Hariadi Pramono, Pengelolaan Keuangan Daerah, Jakarta, Salemba, 2010
Islamy, M. Irfan, Prinsip-prinsip Perumusan Kebijakan Negara, Sinar Grafika,
Jakarta, 2000
Kansil, Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Indonesia. Balai Pustaka,
Jakarta, 2002
Kusnardi dan Ibrahim Harmaily, Hukum Tata Negara Indonesia, Pusat Studi
Hukum Tata Negara Uniersitas Indonesia, Jakarta, 1988
Marbun, Dimensi-Dimensi Hukum Administrasi Negara, Jogjakarta, UII Press,
2004
Salim dan Erlis, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Disertasi dan Tesis,
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2015
Sukardja Ahmad, Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara, Sinar
Grafika, Jakarta, 2014
Yuswalina dan Budianto Kun, Hukum Tata Negara di Indonesia, Setara Press,
malang, 2016
DAFTAR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN