DISUSUN OLEH :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Vektor pembawa penyakit menular yang menjadi salah satu permasalahan nasional
saat ini adalah infeksi virus dengue yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti
betina yang terinfeksi oleh virus demam berdarah dengue.(yanti,2022). Aedes aegypti
dan Aedes albopoctus kedua jenis nyamuk ini adalah veran utama terjadinya demam
dengue dan DBD dikarenakan nyamuk Aedes aegypti keberadaannya sangat dekat
dengan manusia dan dengan itu sangat mudah mendapatkan makanan dari manusia
sehingga dengan lebih cepat menyebarkan virus namun kondisi kekebalan tubuh manusia
berbeda-beda dan cenderung genetik. kemampuan nyamuk hidup dan beradaptasi dari
lingkungan perkotaan, suhu , iklim tropis, subtropis serta iklim sedang membuat nyamuk
Nyamuk dikenal sebagai salah satu vektor pembawa penyakit yang menular bagi
manusia , nyamuk juga memiliki banyak sekali jenis yang menjadi penyebab penyakit
yang serius seperti demam berdarah(Aedes Aegypti) ,malaria (anoples) dan beberapa
penyakit lain seperti kaki gajah dan chikungunya. Namun nyamuk yang sering
ditemukan didalam rumah adalah nyamuk jenis culex tarsalis yang apa bilah tergigit oleh
Cara dalam melakukan Upaya pengendalian nyamuk umumnya yang dilakukan ada
tiga cara yaitu secara fisik, kimiawi dan biologis, secara fisik biasanya dengan
pemasangan kawat pada kasa(kawat nyamuk) pada lubang-lubang yang ada didalam
rumah seperti lubang yang terdapat pada atas pintu jedela lainya. Untuk secara kimia bisa
menggunakan hayati seperti penggunaan ikan dalam pemberantasan larva nyamuk .(Putri
Et Al, 2018)
Pengendalian nyamuk dengan senyawa kimia menjadi Solusi yang selalu digunakan
saat ini untuk melakukan pemberantasan nyamuk dengan senyawa kimia dari penyakit
yang disebabkan oleh nyamuk namun kita menemukan masalah baru yang berkaitan
dengan reproduksi seperti ganguan hormon , infertitas , ganguan syaraf dan melemahnya
sistem imunisasi tubuh dikarenakan penggunaan senyawa kimia dengan jangka Panjang
sehingga dapat berakibat manasia tercemar zat beracun.oleh karena efek jangka Panjang
senyawa kimia pada obat nyamuk yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia kita perlu
memikirkan cara2 untuk menemukan suatu metode lain yang sangat aman untuk
Pengendalian vektor secara kimia terus – menerus juga tidak hanya berdampak buruk
pada manusia namun juga berdampak terhadap vektor itu sendiri ,nyamuk akan menjadi
kebal karna penggunaan insektisida kimia dalam jangka yang Panjang (Sari Et Al,2023)
Perangkap nyamuk menjadi salah satu usaha kita dalam melakukan Upaya
pengendalian nyamuk yang tidak akan menyebabkan efek buruk terhadap manusia dan
lingkungan. Perangkap nyamuk bisa kita buat dengan menggunakan botol plastik bekas
menimuman yangan sudah tidak digunakan lagi lalu ditberikan bahan larutan tambahan
yang sangat mudah didapatkan dan ramah lingkungan . cara kerja perangkap ini adalah
dengan menarik nyamuk untuk masuk kedalam perangkap botol dan dapat menahan
Perangkap nyamuk dengan bahan tambahan alami membuat perangkap ini menjadi
ramah lingkungan . Atrakan yang berasal dari kandungan tumbuhan yang sangat mudah
untuk ditemukan lingkungan sekitar masyarakan yang memiliki bau khas sehingga dapat
menarik nyamuk . salah satunya adalah larutan fermentasi singkong dan ragi dimana
bahan-bahan ini masih sangat mudah dijumpai saat ini .reaksi singkong dan ragi
menghasilkan karbon dioksida ini menjadikan atraktan yang mempunyai daya tarik bagi
B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat pengaruh terhadap ’’efektivitas larutan singkong dalam botol plastik
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum:
Untuk mengetahui efektivitas larutan singkong dan ragi dalam botol plastik bekas
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Manfaat bagi institusi Penelitian ini kedepanya dapat dijadikan sebagai salah satu
informasi yang bisa untuk dikembangkan lagi dan dapat dijadikan sebagai sumber dalam
Agar hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk mahasiswa kesehatan
selanjutnya harapan penulis agar dapat menggunakan metode yang lebih baik dari
penelitian sebelumnya
E. Keaslian Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Nyamuk
Nyamuk adalah hewan golongan serangga yang termasuk dalam ordo Diptera
(lalat), dan tergolong dalam famili Culicidae; genus yang berada dalam kelompok ini
berwarna seragam. Aedes dapat dibedakan dari Culex dengan dada berwarna
perak dengan tanda putih dan bulu spirakular posterior. Ujung perut betina
berbentuk lancip dan terdapat cerci yang menonjol. Aedes biasanya bertelur di
air banjir, kolam hujan, atau rawa asin. Telur mampu bertahan dalam
kekeringan dalam jangka waktu lama. Larva yang pendek dan gemuk
memiliki tabung pernapasan yang berisi sepasang jumbai, dan larva tersebut
permukaan air. Siklus hidup mungkin hanya 10 hari atau, dalam cuaca dingin,
bintik di perut dan dada. Spesies domestik ini berkembang biak di hampir
semua jenis wadah, muai dari pot bunga hingga casing ban mobil bekas.
Nyamuk rawa asin timur ( A. sollicitans ), nyamuk rawa asin hitam ( A.
nyamuk penting di kawasan rawa pesisir yang setiap hari atau sesekali
mengalami banjir air payau atau garam. air . Mereka adalah peternak yang
dan badannya berada pada garis lurus satu sama lain tetapi dengan sudut
berbaring sejajar dengan permukaan air dan bernapas melalui pelat spiral
Culex adalah pembawa virus ensefalitis dan, di iklim tropis dan subtropis,
sisik di urat dan tepinya, warnanya seragam. Ujung perut betina tumpul dan
terjadi di hampir semua perairan tawar, termasuk genangan air yang tercemar.
berjumlah 100 buah atau lebih. Larva Culex yang panjang dan ramping
menggantung kepala ke bawah pada sudut 45° dari permukaan air. Siklus
hidup, biasanya 10 hingga 14 hari, mungkin lebih lama pada cuaca dingin.
subtropis.
Gambar 2.3 Culex
Siklus hidup nyamuk bisa bergantung pada pada faktor suhu, kualitas sumber
makanan yang dibutuhkan pada tahap larva umunya dari telur sampai dewasa
a. Telur
Bentuk terlur nyamuk biasanya seperti butiran debu atau pasir yang
berwarna hitam yang dapat ditemukan berada pada pinggir permukaan air
yang jernih karna nyamuk betina akan mengelurkan telur didalam air yang
bersih. Lebih dari 300 butir telur ayang akan dikelurkan nyamuk dalam
b. Jentik Nyamuk
ukuran yang sangat kecil dan jentik nyamuk akan berganti kulit sebanyak
c. Pupa
Pada tahap pupa merupakan tahap istirahat dikarenakan pada tahap ini
dengan baik. Butuh beberapa hari nyamuk dapat mencari makanan dan
cara baiktu dengan pemberantasan nyamuk dewasa maupun larva . upaya ini terus
oleh vektor ini .pengendalian vektor ini bisa dilakukan dengan berbagai cara
contohnya yaitu:
Pengendalian vektor secara kimiawi dapat dilakukan dengan dua cara pertama
pyrethroid synthetic cara ini dilakukan dengan pengabutan (cold foging) yang
biasanya dengan menggunakan zat kimia (abate). Umunya cara ini biasanya
seperti bak mandi , tempayang, drum dapat mencegah jentik selama 2-3 bulan
mossambicus) ikan cupang (betta splendens) mangsa nya adalah larva nyamuk.
Dan tanaman biasanya menggunakan tanaman yang baunya tidak terlalu disukai
oleh nyamuk
nyamuk atau ganguan nyamuk dengan memasang kawa kasa t( kawat nyamuk )
pada lubang angin pada jendela , pintu ,dan lainnya . (Putri & huvaid ,2019)
D. Mosquito Trapping
menjadi salah satu alat alternatif yang bisa digunakan untuk pengendalian
E. Atrakan
Atrakan merupakan kadungan yang berasal dari tanaman yang berada disekitar
yang memiliki bau khas yang sangat disukai oleh nyamuk ( Fitriani Et Al, 2023)
haluskan atau parut singkong sebanyak 20,40,60,80 gram . dan masukan parutan
masing toples setelah itu tambahkan ragi sebanyak 1 gram pada masing-masing
parutan singkong lalu tutup toples dan diamkan selama 2 jam selama proses
utilissima) bisa menjadi salah satu bahan alami yang bisa kita gunakan menjadi
atrakan , singkong dapat menghasilkan CO2 yang dimana atrakan nyamuk adalah
CO2 dengan alat perangkap nyamuk dari botol plastik bekas dan bahan atrakan alami
adalah alternatif yang menjadi lebih ekonomis aman dan ramah lingkungan. (Sa,adah
Et Al.2018)
F. Morfologi singkong
a. Singkong
Ubi kayu atau singkong memiliki banyak nama atara lain ketela pohon, ubi
Batang tanaman singkong umunya memiliki warna yang berbeda saat masih
mudah akan berwarna hijau sedangkan untuk batang yang sudah tua umumnya
berwarna keputihan kelabu atau hijau kelabu. Dan batang singgong memiliki
ruas dan tinggi hingga 3m ,batang juga umunya berlubang berisi empulur
berwarna putih dan memiliki struktur yang gabus. Daun singkong juga dapat
dimanfaatkan sebagai pengurang rasa pahit pada sayuran lain. tanaman singkong
juga memiliki bunga yang berumah satu denan penyerbukan silang sehingga
jarang terjadi pembuahan. Umbi singkong memiliki kulit dalam yang lumanyan
tebal yang berwarna putih, sedangkan untuk kulit luar biasanya berwarna
Subdivisio : Angiospermae
Ordo : Euphorbiales
G. Kerangka teori
Trapping
Singkong(manihot
utilissima pohl)
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan post test only design
yaitu rancang satu kelompok dengan hanya pengukuran pasca perlakuan tanpa
B. Kerangka konsep
C. Definisi Oprasional
didiamkan selama 24
jam.
a. Populasi
Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah semua nyamuk yang ada
di tempat tinggal warga sebanyak 10 bangunan di kota bumi darat sawah kecamatan
b. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah semua nyamuk yang masuk dalam perangkap
botolplastik bekas yang sudah diberikan umpan atrakan larutan singkong dan ragi.
a. Tempat penelitian
b. Waktu penelitian
….
a. Alat
2. Ginting/cutter
3. Timbangan
4. Toples
5. Sendok
6. Plastik hitam
7. Gelas ukur
8. Selotif
b. Bahan
1. Singkong
2. Ragi
2. Setalah itu gunting botol pada bagian tengah yang sudah ditandai
3. Masukan bagian atas botol secara terbalik pada bagian bawah botol
Pertama parut singkong kemudian timbang singkong sebanyak 40, 80, 120, 160 gram
kemudian masukkan ke dalam toples lalu tambahkan aquades sebanyak 200 ml lalu
tambahkan ragi sebanyak 1 gram kemudian tutup toples dan diamkan sekitar 2-3 jam
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer diperoleh dengan cara mengamati langsung jumlah nyamuk yang
b. Data Sekunder
a. Pemeriksaan (Editing)
Meneliti kembali data yang dikumpulkan untuk mengetahui apakah telah
pengumpulan data atau dilapangan sehingga jika terjadi kesalahan maka usaha
b. Tabulating
Data yang disusun dalam bentuk tabel, kemudian dianalisis yaitu proses
interprestasikan.
2. Analisis Data
a. Analisis univariat
Hasil penelitian yang telah dianalisis akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi