Anda di halaman 1dari 27

BAB 3

KASUS
KELOLAAN
A. Gambaran Kasus
Tn. M usia 38 tahun dirawat di ruangan Irna Bedah RSUD Dumai, hari rawat ke
14. Pengkajian dilakukan pada tanggal 25/12/2023. Didapatkan kondisi pasien
dengan fraktur femur dextra dan akan direncanakan operasi pada tanggal
26/12/2023. Sebelumnya pasien mengalami kecelakaan lalu lintas pada tanggal
09/07/2023, Tn. M mengatakan beliau hanya dirawat dirumah melalui dukun
kampung dengan obat tradisional selama 6 bulan. Pada tanggal 18/12/2023 Tn. M
dan istrinya dating ke poli bedah untuk memeriksakan kondisi kaki kanannya.
Didapatkan dari hasil rontgen belum menyatu pada tulang yang patah. Pada tanggal
12/12/2023 dilakukan pemasangan skin traksi pada kaki kanan dengan beban 7kg.
dilakukan pengkajian pre op tanggal 25/12/2023 pasien mengatakan cemas karena
akan dilakukan tindakan operasi (orif femur dextra), pasien mengatakan pergerakan
terbatas, sulit menggerakkan kaki, dan aktivitas dibantu oleh istri. Pada tanggal
26/12/2023 dilakukan pengkajian setelah tindakan operasi pasien mengeluhkan
badan lemas, nyeri pada bagian luka operasi, sulit menggerakan kaki kanan,
pergerakan terbatas.

A. Pengkajian
1. Identitas klien
a. Inisial : Tn. M
b. Umur : 38 tahun
c. Tanggal lahir : 14/Sept/1985
d. Jenis kelamin : Laki-laki
e. Suku bangsa : Jawa
f. Tanggal masuk :12/12/2023
g. Tanggal pengkajian : 25/12/2023
h. Diagnosa medis : Fraktur Femur Dextra
i. Nomor RM 184711

2. Keluhan Utama
Tn. M mengatakan cemas karena akan dilakukan tindakan operasi (orif femur
dextra), pasien mengatakan pergerakan terbatas, sulit menggerakkan kaki, dan
aktivitas dibantu oleh istri. Pada tanggal 26/12/2023 dilakukan pengkajian setelah
tindakan operasi pasien mengeluhkan badan lemas, nyeri pada bagian luka operasi,
sulit menggerakan kaki kanan, pergerakan terbatas. P: luka post op, Q: seperti
disayat- sayat, R: femur kanan, S: skala 6, T: terus menerus.

3. Riwayat Kesehatan Sebelumnya


Sebelumnya pasien mengalami kecelakaan lalu lintas pada tanggal
09/07/2023, Tn. M mengatakan beliau hanya dirawat dirumah melalui dukun
kampung dengan obat tradisional selama 6 bulan. Pada tanggal 18/12/2023 Tn. M
dan istrinya datang ke poli bedah untuk memeriksakan kondisi kaki kanannya
karena belum ada peningkatan untuk berjalan.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga dan Genogram


Tn.M mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit
Genogram:

5. Pemeriksaan Fisik
TD : 100/70mmHg
Nadi : 90x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,70C
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 60 kg
a. Rambut : Bersih, hitam, tidak rontok
b. Mata : Bentuk simetris, sklera non ikterik, konjungtiva anemis.
Masalah Keperawatan : Perfusi perifer tidak efektif
c. Hidung : Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan,
tidak ada lesi, tidak ada sekret
d. Mulut : Membran mukosa kering
e. Gigi : Tidak ada gigi bawah, tampak bersih
f. Telinga : Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada
gangguan pendengaran
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak
ada distensi JVP
h. Dada:
1) Paru-paru
a) Inspeksi : Warna kulit tampak normal, tidak ada lesi,
dada simetris, tidak ada penggunaan otot bantu
nafas
b) Palpasi : Tidak ada pembesaran dada, vocal fremitus teraba
c) Perkusi : Sonor
d) Auskultasi : Suara nafas vesikuler
2) Jantung
a) Inspeksi : Tidak ada lesi, dada simetris kiri dan kanan
b) Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V midklavikula kiri
c) Perkusi : Pekak, dengan batas jantung atas (ICS II
midsternalis), bawah (ICS V), kanan (ICS IV
midsternalis kanan), kiri (ICS V midklavikula kiri)
d) Auskultasi : Irama jantung reguler
i. Tangan : Tidak ada edema, CRT > 3 detik, infus terpasang di
tangan kanan, akral dingin.
Masalah Keperawatan : Perfusi perifer tidak efektif
j. Abdomen:
a) Inspeksi: Simetris, warna kulit normal, tidak ada distensi abdomen
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
c) Perkusi: Timpani
d) Auskultasi: Peristaltik usus 20x/menit
k. Genitalia : Tidak terpasang kateter, BAK lancer dan BAB
konsistensi lunak, warna kuningkecoklatan
l. Kaki : pengkajian tanggal 25/12/2023 terpasang skintraksi pada kaki kanan
dengan beban 7kg, pada tanggal 26/12/2023 terdapat luka perban post op pada
femur kanan ± 20 cm, terpasang drain dengan volume darah 50 cc bewarna
merah tua, akral dingin.
Kekuatan otot menurun
5 5
5 2

Masalah Keperawatan : Gangguan mobilitas fisik, gangguan integritasjaringan,


risiko infeksi.
m. Punggung : Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada luka, warna kulitnormal

B. Hasil Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik


1. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Darah Lengkap(22/12/2023)
 Hemoglobin
 Leukosit 12 gr/dL  14,0 – 17,0
 Trombosit 11.500 mm3  4.000 – 11.000
 Eritrosit 367.000 mm3 150.000 – 450.000
 Hematokrit 4.180.000 mm3  4.200.000 – 6.100.000
34 %  36 – 52

Darah Lengkap(27/12/2023)
 Hemoglobin 9,7 gr/dL  14,0 – 17,0
13.100 mm3  4.000 – 11.000
 Leukosit
574.000 mm3  150.000 – 450.000
 Trombosit
3.200.000 mm3  4.200.000 – 6.100.000
 Eritrosit
26 %  36 – 52
 Hematokrit

Darah Lengkap(29/12/2023)
 Hemoglobin 12,0 gr/dL  14,0 – 15,0
 Leukosit 11.500 mm3  4.000 – 11.000
 Trombosit 500.000 mm3  150.000 – 450.000
 Eritrosit 4.000.000 mm3  4.200.000 – 6.100.000
 Hematokrit 34 %  36 – 52
Hitung jenis (22/12/2023)
 Basofil 2% 0-2
 Eosinofil 0% 0–3
 Netrofil Batang (staf) 2% 2–6
 Netrofil Segment 70 % 50 – 70
 Limfosit 23 % 20 – 40
 Monosit 5% 2–8

Hitung jenis (27/12/2023)


2% 0-2
 Basofil 0–3
0%
 Eosinofil 2–6
0 %
 Netrofil Batang (staf) 50 – 70
 Netrofil Segment 73 % 
20 – 40
20 %
 Limfosit 2–8
5%
 Monosit

Hitung jenis (29/12/2023)


 Basofil 2% 0-2
 Eosinofil 0% 0–3
 Netrofil Batang (staf) 1 % 2–6
 Netrofil Segment 71 %  50 – 70
 Limfosit 22 % 20 – 40
 Monosit 5% 2–8

Intrepretasi hasil

Hemoglobin Rendah Trauma ataupun metode operasi pada frakturfemur


yang menimbulkan perdarahan akut dalam jumlah
besar, bisa menimbulkan penurunan kadar
hemoglobin (Hb) akibat ketidakmampuan tubuh
memproduksi sel darah merah yang cukup. Jadi
pasien yang mengalami penurunan Hb (anemia)
tidak akan tahan melakukan ambulasi karena cepat
lelah dan pusing (Wantoro dkk., 2020).
Secara umum, peningkatkan produksi leukosit bisa
terjadi saat tubuh berusaha melawan infeksi, efek
Leukosit Tinggi samping konsumsi obat tertentu, gangguan pada
sistem kekebalan tubuh, hingga
kemungkinan penyakit pada sumsum tulang.
Eritrosit Rendah Operasi trauma (misalnya fraktur) sering
menyebabkan jumlah perdarahan yang signifikan.
Beberapa cedera, seperti fraktur gabungan pada
tulang mayor juga dikaitkan dengan kehilangan
darah yang signifikan. Jenis operasi ini yang
menyebabkan anemia setelah
operasi.
Hematokrit Rendah Kehilangan darah secara berlebihan akibat
kecelakaan, prosedur operasi, perdarahan, atau
menstruasi berat dapat membuat level hematokrit
rendah. Kehilangan darah yang sudah berat hingga
menyebabkan syok perlu
ditangani dengan pemberian transfusi darah.
1. Pemeriksaan Radiologi (06/10/2023)
a. Foto Femur Dextra

AP/Lateral Hasil: Fraktur os

femur dextra

C. Medikasi atau Obat-obatan yang diberikan Saat ini


Terapi Dosis Rute pemberian
 Viccilin  2x1,5 amp  Injeksi intravena
 Ketorolac  3x1 amp  Drip infus
 Tranex  3x1 amp  Injeksi Intravena
 Inf RL/20tpm

D. Diagnosa Keperawatan

a. Pre op
1. Ansietas b.d krisis sitausional
2. Gangguan mobilitas fisik b/d kerusakan integritas struktur tulang

b. Post op
1. Perfusi perifer tidak efektif b/d penurunan konsentrasi hemoglobin
2. Nyeri akut b/d agen pencedera fisik
3. Gangguan mobilitas fisik b/d kerusakan integritas struktur tulang
4. Gangguan integritas jaringan b/d luka post operasi
5. Risiko infeksi dibuktikan dengan tindakan prosedur invasif
Waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi (SOAP)
(Tgl/jam) Keperawatan
Senin, Ansietas b.d  Mengidentifikasi saat tingkat Senin, 25/12/2023, jam 13.30 WIB
25/12/2023 krisis situasional ansietas berubah S:
Pagi  Monitor tanda-tanda vital  Pasien mengatakan menerima dengan baik apapun
(08.15) yang akan dijalani selama proses operasi
 Menciptakan suasana terapeutik
 Memahami situasi yang membuat ansietas O:
 Mendengarkan dengan penuh perhatian  TD :110/70mmHg
 Menggunakan pendekatan yang  N :93x/menit
tenang dan meyakinkan  RR: 20 x/menit
 Menjelaskan prosedur dan sensasi  Pasien tampak tenang
 Pasien tampak kooperatif
yang nanti akan dirasakan
 Menginformasikan secara faktual A:
mengenai diagnosis, pengobatan, Masalah ansietas teratasi
dan prognosis
 Menganjurkan keluarga untuk tetap P:
Bersama pasien Intervensi dihentikan
 Melatih teknik relaksasi nafas dalam jika
cemas timbul
 Melatih teknik relaksasi musik untuk
mengurangi kecemasan

Senin, Gangguan mobilitas  Mengidentifikasi adanya nyeri Senin, 25/12/2023, 13.00 WIB
25/12/2023 fisik b/d kerusakan atau keluhan fisik lainnya
Pagi (08.15) integritas struktur  Mengidentifikasi toleransi S:
tulang fisik melakukanpergerakan  Pasien mengatakan sulit menggerakkan bagian kaki
 Memonitor frekuensi jantung dan yang tepasang traksi
tekanandarah sebelum memulai  Pasien mengatakan nyeri saat kaki yang fraktur
mobilisasi digerakkan
 Menjelaskan tujuan dan O:
prosedur mobilisasi  TD :110/70mmHg
 Memonitor kondisi umum selama

melakukan mobilisasi  N :93x/menit


 Melibatkan keluarga untuk membantu  RR: 20 x/menit
pasien dalam meningkatkan  Terlihat lemah
pergerakan  Terlihat meringis
 Menganjurkan aktivitas  Kaki kanan terpasang skin traksi dengan beban 7kg
secara bertahap  Kekuatan otot
 Menganjurkan mobilisasi sederhana yang 5 5
5 2
harus dilakukan (miring kanan miring
kiri) A:
 Menganjurkan pasien untuk tidak Gangguan mobilitas fisik belum teratasi
melipatkaki
 Menganjurkan mobilisasi sederhana yang P:
harus dilakukan (miring kanan miring Lanjutkan intervensi :
kiri)  Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
 Menganjurkan pasien untuk tidak  Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
melipatkaki  Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
 Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
 Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
 Anjurkan mobilisasi secara bertahap
Selasa, Perfusi perifer  Memeriksa sirkulasi perifer Selasa, 26/12/2023, jam 19.00 WIB:
26/12/2023 tidak efektif b/d  Mengidentifikasi faktor risiko gangguan
Siang penurunan sirkulasi S:
(15.00) konsentrasi  Memonitor panas, kemerahan, nyeri,  Pasien mengatakan badan terasa lemas dan lesu
hemoglobin ataubengkak pada ekstremitas  Pasien mengatakan nyeri dan panas pada area operasi
 Merencanakan pemeriksaan cek darah O:
rutin  TD :100/60mmHg
 Mengidentifikasi tanda-tanda vital  N :82x/menit
 Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium  RR: 20 x/menit
 Menganjurkan pasien  S: 36,9C
mengkonsumsi banyak cairan  CRT > 3 detik
 Menganjurkan untuk mengonsumsi  Pasien tampak lemas
makanan rendah lemak jenuh  Akral dingin

 Warna kulit pucat


 Konjungtiva anemis
 IVFD RL 20 tpm
 Diit MB TKTP

A:
Perfusi perifer tidak efektif belum teratasi.

P:
Lanjutkan intervensi :
 Periksa sirkulasi perifer
 Monitor panas, kemerahan, nyeri
atau bengkakekstremitas
 Lakukan pencegahan infeksi
 Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
(makanan rendah lemak jenuh, minyak ikan omega
3)
 Cek darah lengkap
Selasa, Nyeri akut b/d agen  Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, Selasa, 26/12/2023, jam 19.00 WIB:
26/12/2023 pencedera fisik durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
Siang nyeri S:
(15.00)  Mengidentifikasi skala nyeri  mengatakan nyeri pada bagian luka post operasi
 Mengidentifikasi respon nyeri non verbal P: luka post op
Mengidentifikasi faktor yang memperberat Q: Nyeri seperti disayat-sayat
dan memperingan nyeri R: Femur
 Mengajarkan teknik nonfarmakologis kanan S: Skala
untuk mengurangi rasa nyeri 5
 Memberikan obat analgetik (ketorolac) T: Nyeri dirasakan terus menerus
O:
 TD :100/60mmHg
 N :82x/menit
 RR: 20 x/menit
 S: 36,9C
 Tampak meringis dan gelisah
 Bersikap protektif
 Terapi injeksi (+)

A:
Nyeri akut belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi :
 Identifikasi lokasi, karakteristik,
frekuensi, kualitasdan intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Anjurkan relaksasi nafas dalam
 Fasilitasi istirahat tidur pasien
 Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
 Kolaborasi pemberian analgetik
Selasa, Gangguan mobilitas  Mengidentifikasi adanya nyeri atau Selasa, 26/12/2023, jam 19.00 WIB:
26/12/2023 fisik b/d kerusakan keluhan fisik lainnya
Siang integritas struktur  Mengidentifikasi toleransi fisik S:
(15.00) tulang melakukanpergerakan  Pasien mengatakan nyeri pada bagian luka bekas
 Menjelaskan tujuan dan prosedur operasi
mobilisasi  Keluarga mengatakan aktivitas pasien seperti makan
 Menganjurkan pasien untuk tidak dan minum dibantu, BAK dan BAB di pampers,
melipatkaki pasien mengatakan belum bisa berpindah, dan
membersihkan badan dibantu
 Pasien mengatakan faham tujuan mobilisasi

O:
 TD :100/60mmHg
 N :82x/menit
 RR: 20 x/menit
 S: 36,9C
 Terlihat lemah
 Pasien anjuran bedrest sampai jam 20.00 WIB
 Post op dengan spinal anestesi
 Kekuatan otot
5 5
5 2

A:
Gangguan mobilitas fisik belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi :
 Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
 Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
 Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
 Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan pergerakan
 Anjurkan mobilisasi secara bertahap
Selasa, Gangguan integritas  Mengidentifikasi penyebab gangguan Selasa, 26/12/2023, jam 19.00 WIB:
26/12/2023 jaringan b/d luka integritas jaringan
Siang post operasi  Memonitor tanda-tanda infeksi S:
(15.00)  Menganjurkan minum air yang cukup  Pasien mengatakan terdapat luka pada femur
 Menganjurkan meningkatkan asupan kananpost operasi dan masih terasa nyeri, pasien
nutrisi mengatakan tidak ada demam, terasa panas pada luka
 Menganjurkan mengkonsumsi makanan operasi
tinggi kalori dan protein (putih telur)
 Menganjurkan meningkatkan asupan buah O :
dan sayur  Tampak luka post operasi dibalut perban
 Kolaborasi pemberian antibiotik  Panjang luka sekitar ± 20 cm (dipaha kanan)
(ceftriaxone)  S: 36,9 C

A:
Gangguan integritas jaringan belum
teratasi

P:
Lanjutkan intervensi
 Monitor tanda-tanda infeksi
 Anjurkan minum air yang cukup
 Anjurkan mengkonsumsi makanan yang tinggi
kaloridan protein
 Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
 Pemberian antibiotik dilanjutkan

 Jadwalkan ganti verban


Selasa, Risiko infeksi  Memonitor tanda dan gejala infeksi Selasa, 26/12/2023, jam 19.00 WIB:
26/12/2023 dibuktikan dengan lokaldan sistematik
Siang tindakan prosedur  Membatasi jumlah pengunjung S:
(15.00) invasif  Menganjurkan meningkatkan asupan  Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas
nutrisi dan cairan operasi, pasien mengatakan tidak ada demem,
 Memberikan obat antibiotik (ceftriaxone) panas pada bekas luka operasi, pasien
 Memberikan perawatan kulit mengatakan faham dengan tanda gejala infeksi
 Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien dan O:
lingkungan pasien  Tampak luka perban pada femur kanan post op
 Mempertahankan teknik aseptik  S : 36,9 °C
pada pasien beresiko tinggi
 Menjelaskan tanda dan gejala infeksi A:
 Mengajarkan cara memeriksa kondisi Risiko infeksi belum teratasi
luka dan luka operasi
P:
Lanjutkan intervensi
 Monitor infeksi
 Ajarkan cara cuci tangan yang baik dan benar
 Anjurkan untuk meningkatkan asupan nutrisi
 Lanjutkan pemberian antibiotic
 Jadwalkan ganti verban
 Monitor hasil darah rutin
Rabu, Perfusi perifer tidak  Memeriksa sirkulasi perifer Rabu, 27/12/2023, jam 12.00 WIB::
27/12/2023 efektif b/d  Mengidentifikasi faktor risiko gangguan
Pagi (08.30) penurunan sirkulasi S:
konsentrasi  Memonitor panas, kemerahan, nyeri,  Pasien mengatakan badan terasa lemas dan lesu
hemoglobin bengkak pada ekstremitas  Pasien mengatakan nyeri dan panas pada area operasi
 Merencanakan pemeriksaan cek darah  Pasien mengatakan kepala pusing
rutin
 Mengidentifikasi tanda-tanda vital O:
 Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium  TD :100/60mmHg
 Menganjurkan pasien mengkonsumsi  N :80x/menit
banyak cairan  RR: 20 x/menit
 Menganjurkan untuk mengonsumsi  S: 36,8C
makanan rendah lemak jenuh  CRT > 3 detik
 Hb: 9,7 gr/dl
 Pasien tampak lemas
 Akral dingin
 Warna kulit pucat
 Konjungtiva anemis
 IVFD RL 20 tpm
 Diit MB TKTP

A:
Perfusi perifer tidak efektif belum teratasi.

P:
Lanjutkan intervensi :
 Periksa sirkulasi perifer
 Monitor panas, kemerahan, nyeri
atau bengkakekstremitas
 Lakukan pencegahan infeksi
 Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
(mis. rendah lemak jenuh, minyak ikan omega 3)
 Rencana transfusi 1 kolf prc
 Monitor cek darah rutin post transfusi
Rabu, Nyeri akut b/d agen  Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, Rabu, 27/12/2023, jam 12.00 WIB::
27/12/2023 pencedera fisik durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
Pagi (08.30) nyeri S:
 Mengidentifikasi skala nyeri  mengatakan nyeri pada bagian luka post operasi
 Mengidentifikasi respon nyeri non verbal P: luka post op
Mengidentifikasi faktor yang memperberat Q: Nyeri seperti disayat-sayat
dan memperingan nyeri R: Femur
 Mengajarkan teknik non farmakologis kanan S: Skala
untuk mengurangi rasa nyeri 5
 Memberikan obat analgetik (ketorolac) T: Nyeri dirasakan masih terus menerus
O:
 TD :100/60mmHg

 N :80x/menit
 RR: 20 x/menit
 Tampak meringis dan gelisah
 Bersikap protektif
 Terapi injeksi (+)

A:
Nyeri akut belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi :
 Identifikasi lokasi, karakteristik,
frekuensi, kualitasdan intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Anjurkan relaksasi nafas dalam
 Fasilitasi istirahat tidur pasien
 Pemberian analgetik dilanjutkan
Rabu, Gangguan mobilitas  Mengidentifikasi adanya nyeri atau Rabu, 27/12/2023, jam 12.00 WIB::
27/12/2023 fisik b/d kerusakan keluhan fisik lainnya
Pagi (08.30) integritas struktur  Mengidentifikasi toleransi fisik S:
tulang melakukanpergerakan  Pasien mengatakan nyeri pada bagian luka bekas
 Menjelaskan tujuan dan prosedur operasi
mobilisasi  Pasien mengatakan masih takut untuk menggerakkan
 Menganjurkan pasien untuk tidak badannya
melipat kaki  pasien mengatakan BAB dan BAK di pampers,
aktivitas dibantu oleh istri
O:
 TD :100/60mmHg
 N :80x/menit
 RR: 20 x/menit
 S: 36,8C
 Terlihat lemah
 Terlihat meringis jika menggerakkan kaki
 Kekuatan otot
5 5
5 2
A:
Gangguan mobilitas fisik belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi :
 Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
 Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
 Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
 Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
 Anjurkan mobilisasi secara bertahap
Rabu, Gangguan integritas  Mengidentifikasi penyebab gangguan Rabu, 27/12/2023, jam 12.00 WIB::
27/12/2023 jaringan b/d luka integritas jaringan
Pagi (08.30) post operasi  Memonitor tanda-tanda infeksi S:
 Menganjurkan minum air yang cukup  Pasien luka pada femur kanan post operasi masih
 Menganjurkan meningkatkan asupan terasa nyeri, pasien mengatakan tidak ada demam,
nutrisi terasa panas pada luka operasi
 Menganjurkan mengkonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein (putih telur) O:
 Menganjurkan meningkatkan asupan buah  Panjang luka sekitar ± 20 cm (dipaha kanan)
dan sayur  Jahitan luka terlihat basah, pus (-), kemerahan (-)
 Kolaborasi pemberian antibiotik  S: 36,8 C
(ceftriaxone)
A:
Gangguan integritas jaringan belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi
 Monitor tanda-tanda infeksi
 Anjurkan minum air yang cukup
 Anjurkan mengkonsumsi makanan yang tinggi
kalori dan protein
 Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
 Pemberian antibiotik dilanjutkan
 Jadwalkan ganti verban
Rabu, Risiko infeksi  Memonitor tanda dan gejala infeksi Rabu, 27/12/2023, jam 12.00 WIB::
27/12/2023 dibuktikan dengan lokaldan sistematik
Pagi (08.30) tindakan prosedur  Membatasi jumlah pengunjung S:
invasif  Menganjurkan meningkatkan asupan  Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas
nutrisi dan cairan operasi, pasien mengatakan tidak ada demem,
 Memberikan obat antibiotik (ceftriaxone) panas pada bekas luka operasi, pasien
 Memberikan perawatan kulit mengatakan faham dengan tanda gejala infeksi
 Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien dan O:
lingkungan pasien  Tampak luka perban pada femur kanan post op
 Mempertahankan teknik aseptik  Jahitan luka tampak basah, pus (-), kemerahan (-)
pada pasien beresiko tinggi  S : 36,8 °C
 Leukosit: 13.100 mm3

A:
Risiko infeksi belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi
 Monitor infeksi
 Ajarkan cara cuci tangan yang baik dan benar
 Anjurkan untuk meningkatkan asupan nutrisi
 Lanjutkan pemberian antibiotik
 Jadwalkan ganti verban
 Monitor hasil darah rutin
Kamis, Perfusi perifer tidak  Memeriksa sirkulasi perifer Kamis, 28/12/2023, jam 13.00 WIB:
28/12/2023 efektif b/d  Mengidentifikasi faktor risiko gangguan
Pagi (08.30) penurunan sirkulasi S:
konsentrasi  Memonitor panas, kemerahan, nyeri,  Pasien mengatakan badan terasa jauh lebih segar
hemoglobin bengkak pada ekstremitas  Pasien mengatakan pusing berkurang
 Merencanakan pemeriksaan cek darah
rutin O:
 Mengidentifikasi tanda-tanda vital  TD :110/70mmHg
 Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium  N :85x/menit
 Menganjurkan pasien  RR: 20 x/menit
mengkonsumsi banyak cairan  S: 36,6C
 Menganjurkan untuk mengonsumsi  CRT >2 detik
makanan rendah lemak jenuh  Hb: 9,7 gr/dl
 Pasien tampak lebih segar
 Akral teraba hangat
 Warna kulit pucat menurun
 Konjungtiva anemis
 IVFD RL 20 tpm
 Diit MB TKTP

A:
Perfusi perifer tidak efektif belum teratasi.

P:
Lanjutkan intervensi :
 Periksa sirkulasi perifer
 Monitor panas, kemerahan, nyeri
atau bengkakekstremitas
 Lakukan pencegahan infeksi
 Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
(makanan rendah lemak jenuh, minyak ikan omega
3)
 Rencana transfusi 1 kolf prc (sudah masuk)
 Monitor cek darah rutin post transfuse (hasil bagus,
pasien boleh pulang)
Kamis, Nyeri akut b/d agen  Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, Kamis, 28/12/2023, jam 13.00 WIB::
28/29/2023 pencedera fisik durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
Pagi (08.30) nyeri S:
 Mengidentifikasi skala nyeri  Pasien mengtakan nyeri berkurang pada luka post op
 Mengidentifikasi respon nyeri non verbal P: luka post op
Mengidentifikasi faktor yang memperberat

dan memperingan nyeri Q: Nyeri seperti disayat-sayat


 Mengajarkan teknik non farmakologis R: Femur
untuk mengurangi rasa nyeri kanan S: Skala
 Memberikan obat analgetik (ketorolac) 3
T: Nyeri dirasakan sesekali jika mencoba bergerak
O:
 TD :110/70mmHg
 N :85x/menit
 RR: 20 x/menit
 Tampak meringis jika bergerak
 Terapi injeksi (+)
 Skala nyeri 3
A:
Nyeri akut belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi :
 Identifikasi lokasi, karakteristik,
frekuensi, kualitasdan intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Anjurkan relaksasi nafas dalam
 Fasilitasi istirahat tidur pasien
 Pemberian analgetik dilanjutkan
Kamis, Gangguan mobilitas  Mengidentifikasi adanya nyeri atau Kamis, 28/12/2023, jam 13.00 WIB::
28/12/2023 fisik b/d kerusakan keluhan fisik lainnya
Pagi (08.30) integritas struktur  Mengidentifikasi toleransi fisik S:
tulang melakukanpergerakan  Pasien mengatakan nyeri pada bagian luka bekas
 Menjelaskan tujuan dan prosedur operasi berkurang
mobilisasi  Pasien mengatakan sudah mulai mencoba duduk, dan
 Menganjurkan pasien untuk tidak menggerakkan badan
melipat kaki  pasien mengatakan BAB dan BAK di pampers,
aktivitas dibantu oleh istri
O:
 TD :110/70mmHg
 N :85x/menit

 RR: 20 x/menit
 Terlihat berpindah
 Terlihat meringis jika menggerakkan kaki
 Kekuatan otot
5 5
5 3
A:
Gangguan mobilitas fisik belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi :
 Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
 Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
 Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
 Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
 Anjurkan mobilisasi secara bertahap
Kamis, Gangguan integritas  Mengidentifikasi penyebab gangguan Kamis, 28/12/2023, jam 13.00 WIB::
28/12/2023 jaringan b/d luka integritas jaringan S:
Pagi (08.30) post operasi  Memonitor tanda-tanda infeksi  Pasien mengatakan luka pada femur kanan post
 Menganjurkan minum air yang cukup operasi masih terasa nyeri, skala nyeri dirasakan skala
 Menganjurkan meningkatkan asupan 3, pasien mengatakan tidak ada demam.
nutrisi
 Menganjurkan mengkonsumsi makanan O:
tinggi kalori dan protein (putih telur)  Panjang luka sekitar ± 20 cm (dipaha kanan)
 Menganjurkan meningkatkan asupan buah  Jahitan luka terlihat lebih kering, pus (-), kemerahan
dan sayur (-)
 Kolaborasi pemberian antibiotik  S: 36,6 C
(ceftriaxone )
A:
Gangguan integritas jaringan belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi

Monitor tanda-tanda infeksi


Anjurkan minum air yang cukup
Anjurkan mengkonsumsi makanan yang tinggi
kalori dan protein
 Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
 Pemberian antibiotik dilanjutkan
 Jadwalkan ganti verban
Kamis, Risiko infeksi  Memonitor tanda dan gejala infeksi Kamis, 28/12/2023, jam 13.00 WIB::
28/12/2023 dibuktikan dengan lokaldan sistematik
Pagi (08.30) tindakan prosedur  Membatasi jumlah pengunjung S:
invasif  Menganjurkan meningkatkan asupan  Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi
nutrisi dan cairan berkurang, pasien mengatakan tidak ada demam,
 Memberikan obat antibiotik (ceftriaxone) panas pada bekas luka operasi sudah tidak ada,
 Memberikan perawatan kulit
 Mencuci tangan sebelum dan O:
sesudah kontak dengan pasien dan  Tampak luka perban pada femur kanan post op
lingkungan pasien  Jahitan luka tampak lebih kering, pus (-), kemerahan
 Mempertahankan teknik aseptik (-)
 S : 36,6 °C
pada pasien beresiko tinggi
 Leukosit: 13.100 mm3

A:
Risiko infeksi belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi
 Monitor infeksi
 Ajarkan cara cuci tangan yang baik dan benar
 Anjurkan untuk meningkatkan asupan nutrisi
 Lanjutkan pemberian antibiotic
 Jadwalkan ganti verban
 Monitor hasil darah rutin
Jumat, Perfusi perifer tidak  Memeriksa sirkulasi perifer Jumat, 29/12/2023, jam 15.00 WIB:
29/12/2023 efektif b/d  Mengidentifikasi faktor risiko gangguan

Pagi (08.30) penurunan sirkulasi S:


konsentrasi  Memonitor panas, kemerahan, nyeri,  Pasien mengatakan badan terasa jauh lebih segar
hemoglobin bengkak pada ekstremitas  Pasien mengatakan tidak ada pusing
 Merencanakan pemeriksaan cek darah
rutin O:
 Mengidentifikasi tanda-tanda vital  TD :110/80mmHg
 Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium  N :86x/menit
 RR: 20 x/menit
 Menganjurkan pasien
 S: 36,6C
mengkonsumsi banyak cairan
 CRT <3 detik
 Menganjurkan untuk mengonsumsi  Hb: 12,0 gr/dl
makanan rendah lemak jenuh  Pasien tampak lebih segar
 Akral teraba hangat
 Warna kulit pucat menurun
 Konjungtiva anemis
 IVFD RL 20 tpm

A:
Perfusi perifer teratasi

P:
Intervensi dihentikan, pasien acc pulang.

Jumat, Nyeri akut b/d agen  Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, Jumat, 29/12/2023, jam 15.00 WIB::
29/29/2023 pencedera fisik durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
Pagi (08.30) nyeri S:
 Mengidentifikasi skala nyeri  Pasien mengtakan nyeri berkurang pada luka post op
 Mengidentifikasi respon nyeri non verbal P: luka post op
Mengidentifikasi faktor yang memperberat Q: Nyeri seperti ditusuk
dan memperingan nyeri R: Femur
 Mengajarkan teknik non farmakologis kanan S: Skala
untuk mengurangi rasa nyeri 2
 Memberikan obat analgetik (ketorolac) T: Nyeri dirasakan sesekali jika bergerak
O:
 TD :110/80mmHg
 N :86x/menit

 RR: 20 x/menit
 S: 36,6C
 Tampak meringis jika bergerak
 Terapi injeksi (+)
 Skala nyeri 2

A:
Nyeri akut belum teratasi

P:
Intervensi dihentikan, pasien acc pulang
 Anjurkan relaksasi nafas dalam jika nyeri timbul
Jumat, Gangguan mobilitas  Mengidentifikasi adanya nyeri atau Jumat, 29/12/2023, jam 15.00 WIB::
29/12/2023 fisik b/d kerusakan keluhan fisik lainnya
Pagi (08.30) integritas struktur  Mengidentifikasi toleransi fisik S:
tulang melakukanpergerakan  Pasien mengatakan nyeri pada bagian luka bekas
 Menjelaskan tujuan dan prosedur operasi berkurang
mobilisasi  Pasien mengatakan sudah bisa duduk, miring kanan
 Menganjurkan pasien untuk tidak kiri minimal
melipat kaki  pasien mengatakan BAB dan BAK di pampers,
aktivitas dibantu oleh istri

O:
 TD :110/80mmHg
 N :86x/menit
 RR: 20 x/menit
 S: 36,6C
 Terlihat berpindah
 Terlihat meringis jika menggerakkan kaki
 Aktivitas terlihat dibantu istri
 Kekuatan otot
5 5
5 3
A:
Gangguan mobilitas fisik belum teratasi

P:
Intervensi dihentikan, pasien acc pulang
 Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan pergerakan
Ketika dirumah
 Anjurkan mobilisasi secara bertahap dirumah
Jumat, Gangguan integritas  Mengidentifikasi penyebab gangguan Jumat, 29/12/2023, jam 15.00 WIB::
29/12/2023 jaringan b/d luka integritas jaringan
Pagi (08.30) post operasi  Memonitor tanda-tanda infeksi S:
 Menganjurkan minum air yang cukup  Pasien mengatakan nyeri pada luka op berkurang,
 Menganjurkan meningkatkan asupan skala nyeri dirasakan skala 2, pasien mengatakan
nutrisi tidak ada demam.
 Menganjurkan mengkonsumsi makanan
tinggi kalori dan protein (putih telur) O:
 Menganjurkan meningkatkan asupan buah  Panjang luka sekitar ± 20 cm (dipaha kanan)
dan sayur  Jahitan luka terlihat kering, pus (-), kemerahan (-)
 Kolaborasi pemberian antibiotik  S: 36,6 C
(ceftriaxone )
A:
Gangguan integritas jaringan belum teratasi

P:
Intervensi dihentikan, pasien acc pulang
 Anjurkan minum air yang cukup dirumah
 Anjurkan mengkonsumsi makanan yang tinggi
kalori dan protein
 Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
 Kontrol ke poli (monitor luka)
Jumat, Risiko infeksi  Memonitor tanda dan gejala infeksi Jumat, 29/12/2023, jam 15.00 WIB:
29/12/2023 dibuktikan dengan lokaldan sistematik
Pagi (08.30) tindakan prosedur  Membatasi jumlah pengunjung S:
invasif  Menganjurkan meningkatkan asupan  Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi
nutrisi dan cairan berkurang, pasien mengatakan tidak ada demam,
 Memberikan obat antibiotik (ceftriaxone) panas pada bekas luka operasi sudah tidak ada,
 Memberikan perawatan kulit O:
 Mencuci tangan sebelum dan  Tampak luka perban pada femur kanan post op
sesudah kontak dengan pasien dan  Jahitan luka tampak kering, pus (-), kemerahan (-)
lingkungan pasien  S : 36,6 °C
 Mempertahankan teknik aseptik  Leukosit: 11.500 mm3
pada pasien beresiko tinggi A:
 Risiko infeksi belum teratasi
P:
Intervensi dihentikan, pasien acc pulang
 Monitor infeksi luka dirumah
 Kontrol ke poli (monitor luka)

Anda mungkin juga menyukai